Anda di halaman 1dari 11

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI BAWAH KONDISI TIDAK PASTI

Definisi

Anderson et al (1981): Sebuah situasi yang mana seseorang tidak memiliki pengetahuan
mengenai beberapa hal baik yang telah terjadi atau yang akan terjadi

Weber and Johnson (2008): Situasi dimana kemungkinan hasil yang berbeda tidak dapat
diekspresikan oleh setiap sistem operasi matematika.

Pengambilan keputusan di bawah kondisi tidak pasti merupakan kriteria yang


membantu pengambilan keputusan di bawah kondisi akan datang yang tidak diketahui sama
sekali. Jika nilai peluang tidak tersedia atau tidak dapat ditentukan untuk kejadian yang akan
datang, maka pembuatan keputusan dalam situasi ini dinamakan pembuatan keputusan di
bawah kondisi tidak pasti. Model keputusan dalam kondisi ketidakpastian disebut pula
dengan model Keputusan Tanpa Probabilitas. Sebuah kondisi pengambilan keputusan
mengandung beberapa komponen, yaitu keputusan itu sendiri dan kejadian yang dapat terjadi
dimasa yang akan datang, dikenal sebagai Kondisi Dasar (State of Nature). Pada saat
keputusan dibuat, pengambil keputusan tidak yakin atas kondisi dasar yang akan datang dan
tidak memiliki kendali atas kondisi dasar tersebut.

Keputusan dalam kondisi ketidakpastian adalah pengambilan keputusan di mana terjadi hal-
hal sebagai berikut :

Tidak diketahui sama sekali hal jumlah kondisi yang mungkin timbul serta
kemungkinan-kemungkinan munculnya kondisi-kondisi itu.
Pengambilan keputusan tidak dapat menentukan probabilias terjadinya berbagai
kondisi atau hasil yang keluar.
Yang diketahui hanyalah kemungkinan hasil dari suatu tindakan, tetapi tidak dapat
diprediksi berapa besar probabilitas setiap hasil tersebut.
Pengambilan keputusan tidak mempunyai pengetahuan atau informasi lengkap
mengenai peluang bermacam-macam keadaan tersebut.
Hal yang akan diputuskan biasanya relatif belum pernah terjadi.
Teknik Analisis

Informasi diringkas ke dalam matrik baris dan kolom seperti dibawah ini :

1 2 3 n

A1 P11 P12 P13 .... P1n

A2 P21 P22 P23 P2n

A3 P31 P32 P33 P3n

. . . . . .

. . . . . .

. . . . . .

Am Pm1 Pm2 Pm3 Pmn

Baris : berupa tindakan alternatif Ai (i = 1,2,3...m)


Kolom : kondisi masa depan (j = 1,2,3....n)
Nilai payoff : Pmn
Nilai Payoff adalah nilai yang menunjukkan hasil yang diperoleh dari kombinasi suatu
alternatif tindakan dengan kejadian tak pasti tertentu.

Terdapat beberapa kriteria dalam pengambilan keputusan di bawah kondisi tidak pasti, yaitu :

1) Kriteria Maximax
Berbeda dengan kriteria maksimin yang bersifat pesimisme, maka kriteria maksimaks
bersifat optimisme. Kriteria maximaks, pada kondisi ini pengambil keputusan
dianggap sangat optimis yaitu memilih keputusan yang memberikan nilai paling
maksimum dari hasil-hasil yang maksimum.

Maks Ai {maks j (Pij)}

dimana Pij merupakan hasil dari pilihan alternatif Ai pada situasi (keadaan) j.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam kriteria ini adalah :
Menentukan nilai-nilai maksimum dari semua alternatif yang ada (matriks
baris)
Dari nilai-nilai maksimum tersebut dipilih alternatif yang menghasilkan nilai
payoff paling tinggi
Alternatif yang dipilih adalah yang memiliki maksimum payoff

2) Kriteria Minimax-Maximin
Pada kriteria ini, pengambil keputusan dianggap pesimis atau konservatif atau
penghindar resiko tentang masa depan. Untuk pengambil keputusan yang beriskap
hati-hati, kriteria ini dianggap tepat sebagai jaminan terhadap hal-hal yang tidak
diinginkan atau tidak menguntungkan. Keputusan didasarkan pada kondisi pesimis
atau mencari yang terbaik dari kondisi terburuk.
Kriteria minimax memilih alternatif yang dikaitkan dengan ongkos

Min Ai {maks j (Pij)}

dimana Pij merupakan hasil dari pilihan alternatif Ai pada situasi (keadaan) j
Langkah-langkah dalam minimax :
Menentukan nilai payoff maksimum dari matriks baris
Pilih nilai minimun
Alternatif yang dipilih adalah yang memiliki nilai payofff terendah

Kriteria maximin memilih alternatif yang dikaitkan dengan keuntungan

Maks Ai {min j (Pij)}

dimana Pij merupakan hasil dari pilihan alternatif Ai pada situasi (keadaan) j.
Langkah-langkah dalam maximin :
Menentukan nilai payoff minimum dari matriks baris
Pilih nilai maksimum
Alternatif yang dipilih adalah yang memiliki nilai payoff tertinggi

3) Kriteria Hurwicz
Kriteria Hurwicz ini disebut juga dengan Kriteria Realisme yang merupakan kriteria
antara maksimaks dan maksimin (antara optimis dengan pesimis). Prinsip kriteria
keputusan ini adalah pengambil keputusan tidak sepenuhnya optimis dan juga tidak
sepenuhnya pesimis. Suatu sikap netral diantara optimisme dan pesimisme yang
mengijinkan pembuat keputusan untuk memilih suatu indeks Alpha (). Dengan
kriteria Hurwich, hasil keputusan dikalikan dengan Koefisien Optimisme pengambil
keputusan. Koefisien optimisme (), terletak antara nilai nol dan satu ( 0 1 )
Jika = 0 mencerminkan sikap pesimisme dari pembuat keputusan
Jika = 1 mencerminkan sikap optimisme dari pembuat keputusan
Pilihan terhadap nilai yang lain akan mencerminkan sikap pembuat keputusan
apakah mengarah ke optimisme atau ke pesimisme.

Maks Ai { (maks j Pij)+(1-)(min j Pij)}

Langkah-langkah yang dilakukan dalam kriteria ini adalah :


Menentukan koefisien optimis
Menentukkan nilai payoff maksimum (optimis) dan minimum (pesimis)
Nilai payoff maksimum (optimis) dikalikan dengan bobot optimis dan nilai
payoff minimum (pesimis) dikalikan dengan bobot pesimis, kemudia masing-
masing dijumlahkan
Alternatif yang dipilih adalah yang memiliki payoff tertinggi

4) Kriteris Laplace
Kriteria ini disebut juga kriteria equal likelihood. Menurut kriteria ini, pengambil
keputusan mengasumsikan bahwa probabilitas atau peluang terjadinya berbagai
kondisi adalah sama besarnya. Dengan demikian setiap kejadian memiliki peluang
terjadi sebesar 1/n, dimana n adalah jumlah kejadian yang mungkin terjadi di masa
yang akan datang.

Maks Ai {1/n j (Pij)}

dimana Pij merupakan hasil dari pilihan alternatif Ai pada situasi (keadaan) j.
Langkah langkah yang dilakukan pada kriteria ini adalah :
Menentukkan peluang kejadian 1/n untuk setiap keadaan/situasi
Menghitung nilai harapan yang diperoleh dari penjumlahan seluruh nilai
payoff yang masing-masing dikalikan dengan peluang kejadian 1/n
Alternatif yang dipilih adalah yang memiliki nilai tertinggi.
5) Kriteria Minimax Regret
Kriteria ini didasarkan pada prinsip untuk meminimumkan penyesalan atau suatu
kesempatan yang hilang sebagai akibat dilakukan suatu keputusan tertentu. Menurut
kriteria ini, pengambil keputusan akan mengalami suatu kerugian apabila suatu
kejadian terjadi menyebabkan alternatif yang dipilih kurang dari hasil maksimal.

Min Ai {maks j (Rij)}

dimana Rij adalah nilai penyesalan yang diperoleh akibat pilihan alternatif Ai jika situasi j
yang terjadi.

Langkah-langkah dalam minimax regret :

Mengubah matriks payoff menjadi matriks regret dengan mencari nilai payoff
terbesar dari setiap kondisi/situasi (matriks kolom) dan kemudian
mengurangkannya dengan masing-masing nilai payoff pada kondisi/situasi
tersebut.
Nilai dengan payoff terendah (memiliki nilai penyesalan terkecil) adalah
pilihan alternatif yang dipilih

Kriteria Ketidakpastian

MINIMAX - MINIMAX
KRITERIA MAXIMAX HURWICZ LAPLACE
MAXIMIN REGRET
Probabilitas
Informasi Tidak tersedia distribusi probabilitas
sama
Kriteria bersifat
optimisme dan
Maximin: Keputusan Semua kondisi
pesimisme,
pengambil optimal yang memiliki peluang
pembuat
keputusan memberikan yang sama yaitu
Pengambil keputusan
pesimis peyesalan/ 1/n yang
Asumsi keputusan memilih indeks
kehilangan memaksimumkan
bersifat optimis dalam
Minimax: kesempatan nilai harapan
memaksimumkan
Minimisasi seminimum pada alternatif
nilai-nilai
biaya mungkin pilihan
pertimbangan
alternatif pilihan
Tingkat Paling Kurang
Paling optimis Agak konservatif Agak konservatif
Konservatif konservatif konservatif
Untung: nilai
Maximin: minimal dari
Maksimisasi selisih payoff
Nilai maksimal Untung: nilai
Alternatif dari alternatif maksimal dan
Pengambilan dari jumlah payoff
maksimum dari minimum nilai alternatif
Keputusan alternatif payoff maksimum
yang Minimax: Rugi: nilai
Optimal optimis dan Rugi: nilai payoff
maksimum Minimisasi dari minimal dari
pesimis minimum
alternatif selisih nilai
maksimum alternatif dan
payoff minimal

STUDI KASUS

Developer akan mengembangkan salah satu dari 3 jenis properti yaitu Apartemen, Bangunan
Kantor, dan Gudang. Kondisi dasar di masa yang akan datang akan menentukan besarnya
laba yang akan diperoleh developer. Kondisi dasar tersebut adalah keadaan ekonomi yang
baik dan keadaan ekonomi yang buruk. Oleh karena itu, developer harus memilih salah satu
dari ketiga properti tersebut yang mampu memberikan keuntungan di masa depan. Laba yang
akan dihasilkan dari masing-masing keputusan dalam tiap kondisi dasar yang terjadi
ditunjukkan dalam tabel berikut:

Kondisi Dasar
Keputusan Kondisi Ekonomi
Kondisi Ekonomi Baik
(Untuk membeli) Buruk
(dollar)
(dollar)
Apartemen 50.000 30.000
Bangunan Kantor 100.000 -40.000
Gudang 30.000 10.000

Kriteria pengambilan keputusan dalam kondsi ketidakpastian meliputi Maximax,


Maximin, Hurwich, Minimax Regret, dan Laplace (Equal Likilihood). Kadangkala kriteria
tersebut menghasilkan keputusan yang sama; namun sering menghasilkan keputusan yang
berbeda . Pengambil keputusan harus memilih kriteria atau kombinasi yang paling dapat
memenuhi kebutuhannya. Berikut ini penyelesaian dari studi kasus di atas, dengan
menggunakan masing-masing kriteria tersebut :
1) Kriteria Maximax

Kondisi Dasar
Keputusan Kondisi Ekonomi Kondisi Ekonomi Nilai Maksimum
(Untuk membeli) Baik Buruk (dollar)
(dollar) (dollar)
Apartemen 50.000 30.000 50.000
Bangunan Kantor 100.000 -40.000 100.000
Gudang 30.000 10.000 30.000

Langkah awal yang dilakukan adalah dengan menentukan nilai-nilai maksimum dari
setiap pilihan alternatif yang ada. Kemudian dari nilai-nilai maksimum tersebut
dipilih nilai yang tertinggi yaitu $100.000, sehinga alternatif yang dipilih berdasarkan
kriteria maximax adalah pengembangan Bangunan Kantor

2) Kriteria Manimax-Maximin

Maximin : jika berkaitan dengan keuntungan

Keputusan Kondisi Dasar


(Untuk membeli) Kondisi Ekonomi Kondisi Ekonomi Nilai Minimum
Baik Buruk (dollar)
(dollar) (dollar)
Apartemen 50.000 30.000 30.000
Bangunan Kantor 100.000 -40.000 -40.000
Gudang 30.000 10.000 10.000

Langkah awal yang dilakukan adalah menentukan nilai-nilai minimum dari setiap
alternatif yang ada yaitu 30.000, -40.000 dan 10.000. Kemudian dari nilai minimum
tersebut dipilih nilai yang tertinggi yaitu $30.0000, sehingga alternatif yang dipilih
berdasarkan maximin adalah pengembangan Apartemen karena dapat memberikan
keutungan terbesar pada kondisi terburuk.
Minimax : jika berkaitan dengan ongkos

Kondisi Dasar
Keputusan Kondisi Ekonomi Kondisi Ekonomi Nilai Maksimum
(Untuk membeli) Baik Buruk (dollar)
(dollar) (dollar)
Apartemen 50.000 30.000 50.000
Bangunan Kantor 100.000 -40.000 100.000
Gudang 30.000 10.000 30.000

Langkah awal yang dilakukan adalah menentukan nilai payoff maksimum dari
matriks baris. Kemudian dari nilai-nilai minimum tersebut dipilih nilai terendah yaitu
$30.000. Nilai ini dipilih dengan tujuan untuk meminimisasi biaya/ongkos.
Berdasarkan minimax, alternatif yang dipilih adalah pengembangan Gudang.

3) Kriteria Hurwicz

Pada kriteria ini nilai alpha perlu ditentukan terlebih dahulu oleh pembuat keputusan.
Dalam hal ini nilai = 0,4 yang menunjukkan bahwa developer sedikit pesimis.
Setelah nilai alpha ditentukan, langkah selanjutnya adalah dengan menentukan nilai
maksimum dan nilai minimun dari setiap alternatif yang ada. Kemudian menghitung
nilai optimis (maksimum) yang dikali dengan bobot optimis dan nilai pesimis
(minimum) dikali bobot pesimis dan kemudian dijumlahkan.

Keputusan Nilai Nilai


(max) (1- ) min Total
(Untuk maksimum minimum
membeli)
Apartemen 50.000 30.000 20.000 18.000 38.000

Bangunan 40.000 -24.000 -16.000


100.000 -40.000
Kantor
Gudang 30.000 10.000 12.000 6.000 18.000

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan menurut kriteria Hurwicz, pilihan alternatif


yang dipilih adalah pengembangan Apartemen.
4) Kriteria Laplace (Equal Likelihood)
Langkah awal yang dilakukan adalah dengan menentukan peluang kejadian dari setiap
alternatif yang ada. Dalam hal ini terdapat 3 alternatif dengan demikian peluang
kejadian untuk setiap alternatif adalah 1/n = 1/3. Nilai harapan dari setiap alternatif
diperoleh dengan mengalikan nilai yang ada pada setiap alternatif dengan peluang
kejadian yaitu 1/3, kemudian dijumlahkan.

Keputusan Kondisi Dasar


(Untuk Kondisi Kondisi
membeli) Ekonomi Ekonomi Nilai Harapan
Baik Buruk
(dollar) (dollar)
Apartemen 50.000 30.000 (50.000)(1/3) + (30.000)(1/3) = 26.400
Bangunan (10.000)(1/3) + (-40.000)(1/3) = -9.900
100.000 -40.000
Kantor
Gudang 30.000 10.000 (30.000)(1/3) + (10.000)(1/3) = 13200

Dengan demikian berdasarkan perhitungan kriteria Laplace, pilihan alternatif yang


dipilih adalah pengembangan Apartemen
5) Kriteria Minimax Regret
Langkah awal yang dilakukan pada kriteria ini adalah mengubah matriks payoff
menjadi matriks regret seperti di bawah ini :
Matriks Payoff

Kondisi Dasar
Keputusan Kondisi Ekonomi Kondisi Ekonomi
(Untuk membeli) Baik Buruk
(dollar) (dollar)
Apartemen 50.000 30.000
Bangunan Kantor 100.000 -40.000
Gudang 30.000 10.000

Berdasarkan matriks payoff, nilai payoff tertinggi pada kondisi ekonomi baik adalah
$100.000 dan nilai payoff tertinggi pada kondisi ekonomi buruk adalah $30.000. Nilai
tertinggi dari setiap kondisi dasar kemudian dikurangkan dengan setiap nilai yang ada
pada masing-masing kondisi dasar tersebut sehingga memperoleh matriks regret
seperti dibawah ini :
Matriks Regret

Keputusan Kondisi Dasar


Maksimum
(Untuk Kondisi Ekonomi Baik Kondisi Ekonomi Buruk
Penyesalan
membeli)
(dollar) (dollar)
Apartemen 100.000 - 50.000 = 50.000 30.000 - 30.000 = 0 50.000
Bangunan 70.000
100.000 - 100.000 = 0 30.000 (-40.000) = 70.000
Kantor
Gudang 100.000 - 30.000 = 70.000 30.000 - 10.000 = 20.000 70.000

Berdasarkan perhitungan di atas, setelah diperoleh nilai maksimum dari penyesalan


untuk setiap alternatif, maka keputusan yang dipilih adalah yang memiliki nilai
minimum dari maksimum penyesalan yang ada. Dalam hal ini keputusan yang
diambil adalah pengembangan Apartemen dengan nilai penyesalan terkecil yaitu
$50.000. Alternatif ini dipilih dengan perhitungan bahwa developer akan mengalami
penyesalan dalam jumlah terkecil jika ia mengembangkan Apartemen.

Kesimpulan Studi Kasus

Jika studi kasus tentang keputusan pilihan pengembangan properti yaitu Apartemen,
Bangunan Kantor dan Gudang diringkas berdasarkan kriteria yang telah dibahas, maksa hasil
keputusannya akan terlihat pada tabel sebagai berikut :

Kriteria Keputusan Alternatif Terpilih


Maximax Bangunan Kantor
Maximin - Minimax Maximin : Apartemen
Minimax : Gudang
Hurwicz Apartemen
Laplace Apartemen
Minimax Regret Apartemen

Dalam praktek sesungguhnya, kriteria mana yang akan digunakan sangat bergantung pada
pertimbangan subyektif pembuat keputusan. Dalam kasus ini pilihan penggunaan suatu
kriteria sangat ditentukan bagaimana sikap pembuat keputusan dalam menghadapi situasi
yang mungkin terjadi. Meskipun demikian dapat dilihat pada tabel di atas bahwa berbagai
kriteria lebih banyak menjatuhkan pilihan pada alternatif pengembangan Apartemen, maka
sebaiknya pembuat keputusan dalam hal ini developer sebaiknya memilih untuk melakukan
pengembangan Apartemen.

Anda mungkin juga menyukai