Anda di halaman 1dari 8

Nama : Nabyllah Agnielia Mulyadi

Kelas : 2018C
NIM : 18030174084

TUGAS RISET OPERASI PERTEMUAN 10


MODIFIED DISTRIBUTION dan STEPPING STONE METHOD
Tujuan Tujuan(pemasaran) Kapasitas
Sumber Cirebon Bandung Sukabumi (supply)
Jakarta 8 4 7 56
Sumber
(pabrik) Bekasi 24 15 16 82

Tangerang 16 9 24 77

Permintaan (demand) 102 72 41 215

Disini saya menggunakan prosedur alokasi Vogel’s


Row
Tujuan Tujuan(pemasaran) Kapasitas Penalty
Sumber Cirebon Bandung Sukabumi (supply)
Jakarta 8 4 7 56 3
Sumber
(pabrik) Bekasi 24 15 16 82 1

Tangerang 16 9 24 77 7

Permintaan (demand) 102 72 41 215

Column
8 5 9
Penalty
Berikut ini adalah table yang sudah ada alokasinya.
Tujuan Tujuan(pemasaran) Kapasitas
Sumber Cirebon Bandung Sukabumi (supply)
Jakarta 15 8 4 41 7 x x
Sumber
(pabrik) Bekasi 82 24 15 16 x x

Tangerang 5 16 72 9 24 x x

Permintaan (demand) x x x 215


x x x

Z = 120 + 287 + 1968 + 80 + 648 = 3103


Namun, Z ini belum optimal, untuk mengoptimalkannya dapat menggunakan
MODIFIED DISTRIBUTION dan STEPPING STONE
MODIFIED DISTRIBUTION
Tujuan Tujuan(pemasaran) Kapasitas
Sumber Cirebon =8 Bandung = 1 Sukabumi =7 (supply)
Jakarta =0 15 8 4 41 7 56
Sumber
(pabrik) Bekasi = 82 24 15 16 82
16
Tangerang 5 16 72 9 24 77
=8
Permintaan (demand) 102 72 41 215
Dengan menggunakan formulasi MODI
Rij + Kij = CIJ

Indeks Perbaikan (sel yang kosong)


Jakarta - Bandung= 4 – 1 - 0 = 3
Bekasi – Bandung = 15 – 1 – 16 = -2
Bekasi - Sukabumi = 16 – 7 – 16 =-7
Tangerang - Sukabumi= 24 – 7 – 8 = 9

Memilih titik tolak perubahan


Sel kosong dengan nilai negative yang paling besar = Bekasi - Sukabumi.

Memperbaiki Alokasi
Tujuan Tujuan(pemasaran) Kapasitas
Sumber Cirebon =8 Bandung = 1 Sukabumi =7 (supply)
Jakarta =0 15 8 4 41 7 56
Sumber (+) (-)
(pabrik) Bekasi = 82 24 15 (+) 16 82
16 (-)
Tangerang 5 16 72 9 24 77
=8
Permintaan (demand) 102 72 41 215

Tabel pertama hasil perubahan


Tujuan Tujuan(pemasaran) Kapasitas
Sumber Cirebon =8 Bandung = 1 Sukabumi =7 (supply)
Jakarta =0 56 8 4 7 56
Sumber
(pabrik) Bekasi = 41 24 15 41 16 82
16
Tangerang 5 16 72 9 24 77
=8
Permintaan (demand) 102 72 41 215
Indeks Perbaikan (sel yang kosong)
Jakarta - Bandung= 4 – 1 - 0 = 3
Jakarta – Sukabumi = 7 – 7 – 0 = 0
Bekasi – Bandung = 15 – 1 – 16 = -2
Tangerang - Sukabumi= 24 – 7 – 8 = 9

Karena masih ada yang bernilai negative, maka dilakukan lagi iterasi.

Memilih titik tolak perubahan


Sel kosong dengan nilai negative yang paling besar = Bekasi - Bandung

Memperbaiki Alokasi
Tujuan Tujuan(pemasaran) Kapasitas
Sumber Cirebon =8 Bandung = 1 Sukabumi =7 (supply)
Jakarta =0 56 8 4 7 56
Sumber
(pabrik) Bekasi = 41 24 (+) 15 41 16 82
16 (-)
Tangerang 5 16 72 9 24 77
=8 (+) (-)
Permintaan (demand) 102 72 41 215

Tabel Kedua hasil perubahan


Tujuan Tujuan(pemasaran) Kapasitas
Sumber Cirebon =8 Bandung = 1 Sukabumi =7 (supply)
Jakarta =0 56 8 4 7 56
Sumber
(pabrik) Bekasi = 24 41 15 41 16 82
16
Tangerang 46 16 31 9 24 77
=8
Permintaan (demand) 102 72 41 215

Indeks Perbaikan (sel yang kosong)


Jakarta - Bandung= 4 – 1 - 0 = 3
Jakarta – Sukabumi = 7 – 7 – 0 = 0
Bekasi – Cirebon = 24 –8– 16 = 0
Tangerang - Sukabumi= 24 – 7 – 8 = 9

Karena sudah tidak ada yang bernilai negative, maka table sudah optimal
Solusi optimal di peroleh saat alokasi :
Jakarta-Cirebon = 56
Bekasi – Bandung = 41
Bekasi – Sukabumi = 41
Tangerang – Cirebon = 46
Tangerang – Bandung = 31

Dengan biaya minimum yang dicapai


Z = 448 + 615 + 656 + 736 + 279 = 2734
STEPPING STONE METHOD
Berikut adalah table yang sudah ada alokasinya menggunakan prosedur alokasi
Vogel’s
Tujuan Tujuan(pemasaran) Kapasitas
Sumber Cirebon Bandung Sukabumi (supply)
Jakarta 15 8 4 41 7 56
Sumber
(pabrik) Bekasi 82 24 15 16 82

Tangerang 5 16 72 9 24 77

Permintaan (demand) 102 72 41 215

Fokus pada Sel yang kosong, buatlah jalurnya


Jakarta – Bandung = (jakarta-bandung) - (jakarta-cirebon) + (tangerang-cirebon) –
(tangerang-bandung)
Bekasi – bandung = (bekasi-bandung) – (bekasi-cirebon) + (tangerang-cirebon) –
(tangerang-bandung)
Bekasi – Sukabumi = (bekasi-sukabumi) – (Jakarta-sukabumi) + (Jakarta-cirebon) –
(bekasi-cirebon)
Tangerang – Sukabumi = (tangerang-sukabumi) – (Jakarta-sukabumi) + (Jakarta-
cirebon) – (tangerang-cirebon)

Hitung kotak airnya


Jakarta – bandung = 4 – 8 +16 - 9 = 3
Bekasi - bandung = 15 – 24 + 16 – 9 = -2
Bekasi - sukabumi = 16 – 7 + 8 – 24 = -7
Tangerang – sukabumi = 24 – 7 + 8 – 16 = 9

Pilih negative dengan angka terbesar, yaitu -7 (bekasi-sukabumi)


Tujuan Tujuan(pemasaran) Kapasitas
Sumber Cirebon Bandung Sukabumi (supply)
Jakarta 15 8 4 41 7 56
Sumber (+) (-)
(pabrik) Bekasi 82 24 15 (+) 16 82
(-)
Tangerang 5 16 72 9 24 77

Permintaan (demand) 102 72 41 215

Tabel Pertama hasil perubahan


Tujuan Tujuan(pemasaran) Kapasitas
Sumber Cirebon Bandung Sukabumi (supply)
Jakarta 56 8 4 7 56
Sumber
(pabrik) Bekasi 41 24 15 41 16 82

Tangerang 5 16 72 9 24 77

Permintaan (demand) 102 72 41 215


Kita ulangi lagi langkah yang sama
Fokus pada Sel yang kosong, buatlah jalurnya
Jakarta – Bandung = (Jakarta-bandung) - (Jakarta-cirebon) + (tangerang-cirebon) –
(tangerang-bandung)
Jakarta-sukabumi = (Jakarta-sukabumi) -(Jakarta-cirebon) + (bekasi-cirebon) -
(bekasi-sukabumi)
Bekasi – bandung = (bekasi-bandung) – (bekasi-cirebon) + (tangerang-cirebon) –
(tangerang-bandung)
Tangerang – Sukabumi = (tangerang-sukabumi) – (bekasi-sukabumi) + (bekasi-
cirebon) – (tangerang-cirebon)

Hitung kotak airnya


Jakarta – bandung = 4 – 8 +16 - 9 = 3
Jakarta-sukabumi = 7 - 8 + 24 – 16 = 7
Bekasi-bandung = 15 – 24 + 16 – 9 = -2
Tangerang – sukabumi = 24 – 16 + 24 – 16 = 16

Pilih negative dengan angka terbesar, yaitu -2 (bekasi-bandung)


Tujuan Tujuan(pemasaran) Kapasitas
Sumber Cirebon Bandung Sukabumi (supply)
Jakarta 56 8 4 7 56
Sumber
(pabrik) Bekasi 41 24 (+) 15 41 16 82
(-)
Tangerang 5 16 72 9 24 77
(+) (-)
Permintaan (demand) 102 72 41 215

Tabel kedua hasil perubahan


Tujuan Tujuan(pemasaran) Kapasitas
Sumber Cirebon Bandung Sukabumi (supply)
Jakarta 56 8 4 7 56
Sumber
(pabrik) Bekasi 24 41 15 41 16 82

Tangerang 46 16 31 9 24 77

Permintaan (demand) 102 72 41 215


Kita ulangi lagi langkah yang sama
Fokus pada Sel yang kosong, buatlah jalurnya
Jakarta – Bandung = (jakarta-bandung) - (Jakarta-cirebon) + (tangerang-cirebon) –
(tangerang-bandung)

Jakarta-sukabumi = (Jakarta-sukabumi)-(Jakarta-cirebon) + (bekasi-cirebon) –


(bekasi-sukabumi)

Bekasi-cirebon = (bekasi-cirebon) – (bekasi-bandung) + (tangerang-bandung) –


tangerang-cirebon)

Tangerang – Sukabumi = (tangerang-sukabumi) – (Jakarta-sukabumi) + (Jakarta-


cirebon) – (tangerang-cirebon)

Hitung kotak airnya


Jakarta – bandung = 4 – 8 +16 - 9 = 3
Jakarta-sukabumi = 7 – 8 +24 -16 = 7
Bekasi – cirebon= 24 – 15 + 9 – 16 = 2
Tangerang – sukabumi = 24 – 7 + 8 – 16 = 9

Karena sudah tidak ada yang bernilai negative, maka table sudah optimal
Solusi optimal di peroleh saat alokasi :
Jakarta-Cirebon = 56
Bekasi – Bandung = 41
Bekasi – Sukabumi = 41
Tangerang – Cirebon = 46
Tangerang – Bandung = 31

Dengan biaya minimum yang dicapai


Z = 448 + 615 + 656 + 736 + 279 = 2734

Jadi, menggunakan MODIFIED DISTRIBUTION dan STEPPING STONE


METHOD, hasilnya tetap sama yaitu Z = 2743

Perbedaan MODIFIED DISTRIBUTION dan STEPPING STONE :


Perbedaan :
Pada modi menggunakan formulasi Rij + Kij = CIJ untuk mendapatkan kotak yang
negative. Sedangkan pada stepping stone method menggunakan jalur-jalur dan
menghitung kotak airnya(kotak yang kecil) untuk mendapatkan kotak yang negative.

Persamaan :
Baik modi juga stepping stone method, melakukan perbaikan alokasi pertama pada
angka negatif terbesr dan sama sama optimal ketika sudah tidak ada yang negatif

Sumber Belajar Stepping Stone Method : https://www.youtube.com/watch?


v=Ee2AyE5jT20

Anda mungkin juga menyukai