Anda di halaman 1dari 9

STATISTIK II

MATERI FAKULTAS/JURUSAN SEMESTER/TAHUN AKADEMIK MODUL/TATAP MUKA KE PENYUSUN : ANALISIS DATA : KOMPARATIF : FE / AKUTANSI DAN MANAJEMEN : GANJIL / 2007/2008 : 10 (Sepuluh) : HARDELI HAMZAH

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS: Diharapkan mahasiswa mampu:

1. Menghitung Pengujian Hipotesis Selisih Rata-rata dan Proporsi


2. Menghitung Pengujian Hipotesis pengamatan berpasangan

DAFTAR MATERI PEMBAHASAN Pengujian Hipotesis

A. Pengujian Hipotesis Selisih Rata-rata B. Pengujian Hipotesis Selisih Dua Proporsi


C. Pengujian Hipotesis pengamatan berpasangan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Drs Hardeli Hamzah Msi STATISTIK II

MODUL 10 / PERTEMUAN KESEPULUH PENGUJIAN BEDA RATA-RATA DAN BEDA PROPORSI

A. Pengujian Hipotesis Selisih Dua Rata-rata


Banyak penelitian yang ingin membandingkan antara 2 keadaan atau populasi, misalnya membandingkan dua cara mengajar, dua cara produksi, daya sembuh dua macam obat, serta pengaruh perlakuan terhadap berbagai aktivitas bisnis dan lain-lain. Untuk keperluan itu akan digunakan dasar distribusi sampling mengenai selisih statistik, misalnya rata-rata dan selisih proporsi Populasi normal Rata-rata dan Simpangan baku Sampel Rata-rata dan Simpangan baku N1 1 dan 1 n1 x 1 dan s1 N2 2 dan 2 n2 x 2 dan s2

Akan diuji tentang rata-rata 1 dan 2


Uji Dua Pihak H0 H1 1 = 2 1 2 Uji Satu Pihak Pihak Kanan Pihak Kiri 1 = 2 1 = 2 1 > 2 1 < 2

Kemungkinan untuk uji dua pihak adalah:


Kemungkinan 1 = 2 = dan diketahui Rumus Kriteria Terima H0 jika: -z1/2(1-) < z < z1/2(1-) z1/2(1-) didapat dari daftar normal baku Terima H0 jika: -t1-1/2) < t < t1-1/2) t1 1/2 didapat dari daftar distribusi t dengan dk = (n1 + n2 2)
2 (n1 1)s1

Peluan g 1/2 (1-)

x1 x 2 1 1 z= + n1 n 2

1 = 2 = tetapi tidak diketahui

x1 x 2 1 1 t= s + n1 n 2
s2=

(1-1/2)

+ (n 2 1)s 2 2

n1 + n 2 2

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Drs Hardeli Hamzah Msi STATISTIK II

1 2 dan keduanya tidak diketahui t =

x1 x 2
2 2 s1 s2 + n1 n 2

Terima H0 jika:

w1 t1 + w 2 t 2 w t + w2 t2 <t< 1 1 w1 + w 2 w1 + w 2
w2 = s 2 /n2 2

2 w1 = s1 /n1

t1 = t(1-1/2), ( n1 -1) t2 = t(1-1/2), ( n 2 -1) Contoh: Dua macam makanan A dan B diberikan pada ayam secara terpisah untuk jangka waktu tertentu. Ingin diketahui macam makanan yang mana yang lebih baik bagi ayam tersebut. Sampel acak yang terdiri atas 11 ayam diberi makanan A dan 10 ayam diberi makanan B. Pertambahan berat badan ayam (dalam ons) hasil percobaan adalah sbb. Makanan A Makanan B 3,1 2,7 3,0 2,9 3,3 3,4 2,9 3,2 2,6 3,3 3,0 2,9 3,6 3,0 2,7 3,0 3,8 2,6 4,0 3,7 3,4

dalam taraf nyata = 0,05, tentukan apakah kedua makanan itu sama baiknya atau tidak. Dari data di atas didapat x A = 3,22, x B = 3,07, s 2 = 0,1996, s 2 = 0,1112, simpangan A B baku gabungan adalah, s = 0,397

x1 x 2 3,22 3,07 1 1 = t= 1 1 = 0,862 s + 0,397 + n1 n 2 11 10


Harga t0,975 dengan dk = 19 dari daftar distribusi student adalah 2,09. Kriteria pengujian adalah: terima H0 jika t hitung terletak antara 2,09 dan 2,09 dan tolak H0 jika t mempunyai harga lain. Dari penelitian didapat t = 0,862 dan ini jelas ada dalam daerah penerimaan H0. Kesimpulan: kedua macam makanan ayam itu memberikan berat daging yang sama terhadap ayam-ayam itu. Soal. Seorang pengusaha mempunyai usaha sebuah rumah makan yang aktivitas usahanya selama 1 tahun sebagai berikut (dalam ratusan ribu rupiah)

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Drs Hardeli Hamzah Msi STATISTIK II

Penerimaan Biaya

136 63

105 60

89 51

128 6_

1080 49_

85 45

105 56

95 50

98_ 411

820 406

75 45

72_ 398

a. Betulkah jika dikatakan bahwa rata-rata keuntungannya adalah 340 b. Jika sebelum penayangan iklan, rata-rata penjualannya adalah 326 dengan simpangan baku 50, berpengaruhkan penayangan iklan pada penjualan mereka?

E. Pengujian Hipotesis Kesamaan Dua Proporsi


Uji Dua Pihak H0 H1 Kriteria 1 = 2 1 2 Terima H0 jika: - z1/2 (1-) < z < z1/2 (1-) Uji Satu Pihak Pihak Kanan Pihak Kiri 1 = 2 1 = 2 1 > 2 Tolak H0 jika: z z1/2 - 1 < 2 Tolak H0 jika: z z1/2 -

(x1 / n1 ) (x 2 / n 2 )
z=

1 1 pq ( ) + ( ) n2 n1

dengan p =

x1 + x 2 n1 + n 2

q=1-p

Contoh: 1. Suatu penelitian dilakukan di daerah A terhadap 250 pemilih. Ternyata 150 pemilih menyatakan akan memilih calon SBY. Di daerah B penelitian dilakukan terhadap 300 pemilih dan terdapat 162 yang akan memilih calon SBY. Adakah perbedaan yang nyata mengenai pemilihan calon C di antara kedua daerah itu? H0 : A = B terhadap C H1 : A B terhadap C terdapat adanya perbedaan yang nyata antara kedua daerah itu tidak terdapat perbedaan yang nyata antara kedua daerah itu

p=

x1 + x 2 150 + 162 = = 0,5673 n1 + n 2 250 + 300

q = 1 0,5673 = 0,4327

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Drs Hardeli Hamzah Msi STATISTIK II

(x1 / n1 ) (x 2 / n 2 )
z=

(150/250) (162/300) 1 = 1,42 1 (0,5673)(0,4327 ) + 250 300

1 1 = pq ( ) + ( ) n2 n1

dengan peluang 0,475 dari daftar distribusi normal baku didapat z 0,475 = 1,96 Kriteria pengujian: terima H0 jika 1,96 < z < 1,96. Jelas bahwa z = 1,42 ada dalam daerah penerimaan H0. Kesimpulan: dalam taraf 5 %, penelitian memperlihatkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata antara kedua daerah itu dalam memilih calon SBY 2. Masalah bias gender pria dan wanita mengemuka pada saat wacana tentang peningkatan peran wanita terus berkembang. Apakah bias gender ini juga melanda dunia hiburan Indonesia? Majalah Prospektif membahas dunia hiburan dan pendapatan para artis. Hasil wawancara terhadap 16 artis pria menunjukkan ratarata penghasilan setiap pentas adalah Rp. 35 juta dengan standar deviasi 20 juta. Terhadap 10 artis wanita mempunyai penghasilan rata-rata Rp. 53 juta dengan standar deviasi 32 juta. Dengan taraf nyata 5%, ujil apakah tidak terjadi bias gender dalam pendapatan antara artis pria dan wanita ? jawab: Hipotesis yang ingin diuji adalah apakah tidak terjadi perbedaan antara pendapatan artis pria dan wanita di Indonesia. Perumusan Hipotesisnya adalah : H0 : p = w H1 : p w Tanda pada H1 menunjukkan uji dua arah Dari data di atas didapat x p = 35, x w = 53, sp = 20, sw = 32, np = 16, nw = 10 s2=
2 (n1 1)s1 + (n 2 1)s 2 2 n1 + n 2 2

(16 1)20 2 + (10 1)32 2 = 634 16 + 10 2

s = 25,18

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Drs Hardeli Hamzah Msi STATISTIK II

x1 x 2 35 53 1 1 = t= 1 1 = - 1,77 s + 25,18 + n1 n 2 16 10
Dengan taraf nyata 5% dan dk = 24 dari daftar distribusi student adalah 2,06. Kriteria pengujian adalah: terima H0 jika t hitung terletak antara 2,06 dan 2,06 dan tolak H0 jika t mempunyai harga lain. Dari penelitian didapat t = - 1,77 dan ini jelas ada dalam daerah penerimaan H0. Kesimpulan: Ternyata tidak ada perbedaan pendapatan antara artis pria dan wanita atau tidak ada bias gender pada artis Indonesia

C. Pengujian Hipotesis pengamatan berpasangan


Data berpasangan adalah data yang satu berpasangan dengan data yang lain secara khusus. Data yang sudah berpasangan tidak dapat dipisahkan untuk membentuk pasangan yang lainnya. Sebagai contoh, manajer SDM ingin melihat efisiensi dan dampak pelatihan, maka datanya berupa data berpasangan yaitu hasil sebelum pelatihan dan hasil sesudah pelatiahan dari setiap orang. Contoh lain adalah Bank indonesia yang mengembangkan program pembinaan usaha kecil dan menengah, dapat melihat apakah ada perbedaan sebelum pembinaan dan sesudah pembinaan pada setiap uasaha kecil dan menengah yang dibinanya. Pengujian statistik untuk data berpasangandinyatakan sebagai berikut.

t =

d s/ n

dan standar deviasi dirumuskan sebagai berikut.

s =

( d) 2 n

n 1
dimana:

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Drs Hardeli Hamzah Msi STATISTIK II

t = Nilai distribusi t

d = Nilai rata-rata perbedaan antara pengamatan berpasangan


s = Standar deviasi dari perbedaan antara pengamatan berpasangan d = Perbedaan antara data berpasangan n = jumlah pengamatan berpasangan

Contoh PT PSK Jaya merupakan perusahaan konveksi yang berada di Legok Tangerang. Untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja sesuai dengan Undang-undang No. 13 Tahun 2033, maka perusahaan melakukan pelatihan tenaga kerja dengan maksud untuk mengurangi kerusakan terhadap produk pakaian yang akan dikirim ke Eropa. Catatan terhadap 10 orang bagian pemotongan yang mengikuti pelatihan adalah sebagai berikut. Nama Siswoyo Sajimun Hasto Taryono Hia Nias Supriyadi Santoso Surono Harry Subeno Kerusakan sebelum pelatihan 9 5 7 6 8 7 4 4 3 7 Kerusakan sesudah pelatihan 5 5 6 4 6 4 2 1 3 6

Dengan taraf nyata 5% apakah harapan manejer bahwa pelatihan meningkatkan keterampilan sehingga kerusakan semakin kecil dapat terwujud? Jawab: 1. Perumusan Hipoesis Hipotesis yang akan diuji apakah pelatihan dapat menurunkan kerusakan pakaian. Hal ini berarti bahwa selisih (d) antara sesudah dan sebelum pelatihan lebih kecil dari nol. Perumusan hipotesisnya adalah: H0 : H1 : d 0 d < 0

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Drs Hardeli Hamzah Msi STATISTIK II

Tanda < pada H1 menunjukkan uji satu arah dengan daerah penolakan H0 berada di ekor sebelah kiri. 2. Dengan taraf nyata 5% dan dk = (N 1) = (10 1) = 9, dari daftar distribusi
student adalah 2,06. Kriteria pengujian adalah: terima H0 jika t hitung terletak antara 2,06 dan 2,06 dan tolak H0 jika t mempunyai harga lain 3. Melakukan uji statistik t. Sebelum 9 5 7 6 8 7 4 4 3 7 Sesudah 5 5 6 4 6 4 2 1 3 6 d -4 0 -1 -2 -2 -3 -2 -3 0 -1 d = -18 d2 16 0 1 4 4 9 4 9 0 1 2 d = 48

s =

d
2

( d) 2 n

48

n 1 d s/ n

(16) 2 10 10 1

= 1,32

t =

- 18 / 10 1,32 / 10

= - 0,432

4. Menentukan daerah keputusan dengan nilai mkritis - 2,06

Daerah penolakan H0

Daerah penerimaan H0

- 2,06

t = -0,0432

5. Mengambil kesimpulan. Nilai uji t berada di daerah penerimaan H0. Ini


menunjukkan tidak terdapat cukup bukti untuk menolak H0, sehingga tidak terdapat perbedaan kerusakan antara sesudah dan sebelum pelatihan. ini menunjukkan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Drs Hardeli Hamzah Msi STATISTIK II

bahwa pelatihan yang bertujuan untuk menurunkan angka kerusakan pakaian menjadi lebih kecil belum berhasil. 2. Bagaimana dampak dari banyaknya ledakan bom di Indonesia ? Ada beberapa ahli menyatakan akan berdampak terhadap perekonomian Indonesia, dan sebagian ahli berpendapat pengaruhnya kecil, salah satu indikatornya adalah tenangnya pasar saham. Untuk melihat pengaruh ledakan bom terhadap kinerja harga saham, berikut adalah data harga beberapa saham sebelum dan sesudah kejadian ledakan bom di Hotel J.W. Marriot.

Perusahaan Alfa retailindo Aneka Tambang Dankos Laboratories Dynaplast Hero Hexindo Indocement Indosiar Kalbe farma Kimia farma Matahari Mayora Surya Citra

Harga sebelum ledakan bom 750 875 405 925 875 360 775 525 270 160 410 355 345

Harga sesudah ledakan bom 950 900 1200 1300 850 700 1600 500 625 180 475 750 600

Dengan taraf nyata 1% apakah harga saham sesudah dan sebelum ledakan bom sama atau dengan kata lain ledakan bom tidak berdampak terhadap perubahan harga saham?

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Drs Hardeli Hamzah Msi STATISTIK II

Anda mungkin juga menyukai