Anda di halaman 1dari 10

RANGKUMAN

BUKU DISRUPTION KARYA RHENALD KASALI

Disusun Oleh Kelompok 5 :

Renova Mi’rojul Lail NIM 17030174076

Ana Agustini NIM 18030174065

Nabyllah Agnielia Mulyadi NIM 18030174084

Kevin Audreyna Amada Syifa NIM 18030174093

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2019
BAB V
MENGAPA SETIAP KEBERHASILAN SULIT DIPERTAHANKAN

1. AWAL KEMUNCULAN TEORI DISTRUPTIVE INNOVATION


TAHUN 1997
Disruption adalah masalah bagi lembaga perusahaan besar, pemimpin
pasar, merk besar dan unggul.
Contoh:
Pada Nov'16 laba bersih Blue bird -42,3%. Taxi Express merugi 81,89 M.
Penyebab penumpang beralih ke Grab/ Uber.
Toko perlengkapan yang terkenal di US, Sears, thn 1992 merugi US$ 1,3 M
karena terdisurpsi Walmart (Everyday is Low Price).

2. RETAILER BESAR YANG TERGANTIKAN


Toko Sears versus toko Walmart. Sears adalah pelopor home
center,dengan kelengkapan produk, katalog yang bagus dan bisa melayani
pesanan, cicilan, kartu kredit, dan store brand. Kemudian pada tahun 1992,
Sears melemah dan merugi sebesar 1,3 miliar dolar AS, karena Sears
terdisrupsi oleh model bisnis baru: discount store, yang dipelopori oleh
Walmart. Walmart mencari pasokan barang sampai ke China sehingga bisa
mendapatkan quantity discount sehingga bisa menyajikan harga murah.
Dari situ Christensen merumuskan pertanyaan-pertanyaan riset seperti:
1. Why is success to difficult to sustain?
2. Is successful Innovation really as unpredictable as data suggest?

3. SAAT PERFOMA MELEBIHI KEBUTUHAN


Christensen : Disurpsi terjadi saat para pemimpin pasar
mempertahankan posisi dengan memperbaiki performa produk/jasa dan
muncul pendatang baru yang merebut kavling dari segmen paling bawah.
Untuk mempertahankan posisi, incumbent lebih senang mempertahankan
segmen pasar menengah ke atas (memberi margin besar, memberi nilai
reputasi perusahaan).

4. PERJALANAN PANJANG (20 TAHUN) TEORI DISTRUPTION


Selama 20 tahun , banyak hal yang semakin memperkuat teori
distruption . Maraknya pengembangan model bisnis dalam strategi bisnis
mengakibatkan perusahaan-perusahaan memilih bersaing di bidang model
bisnis dari pada di bidang produk semata. Krisis ekonomi yang datang lebih
sering membuat entrepreneurial leader tertarik memasuki pasar low-end
dengan metode sharing resources. Kemudian pada akhir abad ke-20 banyak
terbukanya perusahaan yang dulu tertutup oleh negaga eks komunis. Sehingga,
saat kelas menengah di negara-negara itu terbentuk, tercapailah pertumbuhan.

5. KAPITALISME VERSUS MARXISME


Kapitalisme versus Marxisme, keduanya sama-sama menjelma
menjadi ideologi, sistem politik dan konsep pembangunan ekonomi. Dan
keduanya sama-sama meramalkan kehancuran bagi pihak lainnya karena pada
dasarnya kedua -isme ini sangat bertolak belakang. Dunia terpecah belah
menjadi dua kelompok,. Yang satu adalah blok pasar yang dipimpin oleh
negara-negara industri (Barat) yang pro kapitalisme,dan yang lainnya adalah
blok Timur dengan peran negara yang sentralistis, perencanaan ekonomi yang
dominan dengan ideologi komunisme atau sosialisme.

6. PANDANGAN SCHUMPETER TENTANG ENTREPRENEUR


Wirausaha (entrepreneur) adalah kepanjangan tangan kapitalisme,
yang selalu datang secara bergantian sesuai zaman dengan cara masing-
masing. Mereka adalah orang kreatif yang berani mengambil resiko. Karena
kreativitasnya, wirausaha berpotensi menghancurkan temuan atau bisnis yang
telah memasuki usia penuaan dengan menggunakan cara-cara baru. Itulah
creative destruction (Woolddridge,A.2015).
Tiga konsekuensi distruption
1. Distruption menyerang hamper semua incumbent (pelaku lama,
para pemilik pasar).
2. Distruption menciptakan pasar baru yang selama ini diabaikan
incumbent.
3. Distruption menimbulkan dampak deflasi (penurunan harga)
karena biaya mencari (searching cost) dan biaya transaksi
(transaction cost) praktis menjadi 0 rupiah.
7. FROM ZERO TO ONE
Dengan distruption , kita tak harus meniru semua yang telah selesai
dibangun para pencipta dunia baru. Mereka telah mendistrupsi semua yang
belum ada menjadi ada, dari nol menjadi satu. Sehingga, saat ini kita telah
berada dititik satu menuju titik ke-n.
From one to n berarti memperluas temuan atau menambah penggunaan dari
teknologi yang telah dirintis.

8. KUDA YANG DIGANTIKAN OLEH MOBIL FORD


Sejak didirikan pada 1908 di Amerika Serikat, Ford Motor telah
banyak mengubah aspek kehidupan kita. Dari yang pada awalnya penggunaan
kuda untuk menarik kereta berpenumpang kemudian menjadi berkurang,
banyak profesi-profesi telah tergantikan, misalnya tukang pedati, perawat
kuda, petani, bengkel pedati dan lainnya yang kemudian muncul industry baru
seperti bengkel perawatan mobil, pabrik ban, migas, pariwisata, rumah makan,
dan sebagainya. Selain itu dampk lainnya berupa berkurangnya jumlah kuda
dan pada setiap tahun empat juta orang mengalami kecelakaan mobild da
banyak mobil yang rusak berat.

9. JEPANG DAN FINLANDIA


Perubahan makna Disurption dari Change or Die (berubah atau punah)
menjadi Disurpting or Disturpted (Mendisurpsi atau terdisurpsi)
Era 1950-2000 Jepang mengalami petumbuhan ekonomi yang tinggi dan
menciptakan kemakmuran karena fokus pada disruptive innovation membuat
produk mahal jadi terjangkau (Toyota membuat Corona dan Atlantis
menghadapi mobil Eropa dan Amerika Serikat). Sejak 1990-an Toyota dan
Honda mencoba menyaingi Marcedes, muncul gerakan disurption dari Korea
dan China.
Finlandia melakukan disurption dengan Nokia yang terjangkau dibandingkan
Motorola, Philips dan Siemens, serta desain lebih simpel.
Nokia terperangkap dan kesulitan karena memilih jalur outsorcing demi
efisiensi.
Nokia lenyap ditaklukkan disurptive innovation oleh iPhone dan samsung
dengan platform baru.
Industri otomotif US melakukan outsorcing ke China, Brasil, Thailand dan
negara produsen lainnya untuk mencapai keuntungan jangka pendek melalui
efisiensi.

BAB VI
DISRUPTION THEORY : SUATU PERJALANAN INOVATIF

1. krisis yang memicu kewirausahaan.


Krisis ekonomi Asia pada 1997 dan merobek robek perekeonomian
Indonesia pada 1998, tetapi kita baru mulai mengalami pemulihan ekonomi
pada 2006. Dua tahun berikutnya 2008 Amerika Serikat mengalami krisis
yang lebih berat: subprime mortgage critis
Dari subprime mortage crisis, efek berantai terjadi di Eropa, Eropa dan
Amerika Serikat menjadi semakin protektif.
ini sarannya:
Kalau kalian menggempur incumbent dengan membuat produk yang
berimbang, di pasar yang sama, dengan harga yang sama, kalian sebagai
pendatang baru akan kalah. Gempurlah kakinya, sederhanakan produk,
lakukan revolusi, bergeraklah ke segmen yang lebih rendah dengan strategi
harga yang terjangkau dan dapat diakses.

2. Disruptive Demand Curve


Ini menunjukkan semakin rendah harga suatu barang atau jasa,
semakin besarlah demand(permintaan).
Menurut Cristensen, incumbent selalu akan focus pada segmen pasar di
atas(sisi kiri atas kurva permintaan) yang memberikan keunutungan besar.
Alih- alih menjadi brand yang kuat, banyak incumbent yang terperangkap
dalam “problematic brand”.
Brand mereka yang belum terkenal, karena itu kegigihan kewirausahaanlah
yang menjadi kekuatan mereka. Sementara itu, dijajaran bisnis incumbent
berjajar kaum tua yang sudah tenang dan mapan. Bila ini terjadi, efek 3S akan
dihadapi incumbent : produsen lama akan terkejut(surprise) karena ada
perpindahan pasar secara tiba-tiba(suddent shift), dan kerusakan terjadi begitu
cepat(speed).

3. DISRUPTED RESPONSE
incumbent yang tak berdaya akan mengarahkan amunisi terakhirnya,
yaitu SDM yang terancam menganggur, untuk menekan regulator. Usaha yang
bergerak di dunia maya denga pelaku yang terbagi secara luas (menggunakan
strategi ekonomi berbagi) dan kolaboratif bisa membuat harga-harga turun.
Teknologi itu menggantikan metode-metode lama yang berbayar pada
pemerintah.

4. PERAN ORKESTRATOR
Di lain pihak, pendatang baru ini menjalankan peran sebagai
orkestrator dalam ekomnomi berbagi, buka sebagai pemulik semua mata rantai
usaha. Kita juga bias lihat , penyedia referensi terbesar di dunia sekarang buka
lagi ensiklopedia, tapi Wikipedia. Perusahaan media terbesar juga bukan lagi
Time Inc., tetapi Facebook. Jadi dalam menyikapi hal ini cara pandang kita
harus diubah terlebih dahulu. Jika tidak hanya akan berdebat kusir. Hanya cara
berpikir barulah yang bisa membuat negeri ini kompetitif. Kalau tidak
kebijakan yang diambil terkedsan
“The Greatest danger in times of turbulence is not the turbulence,
it is not act with yesterday’s logic”
banyak pihak yang kurang mengerti bahwa sebuah revolusi tengah terjadi,
terutama pada aspek-aspek tertentu :
 teknologi informasi : menghubungkan semua orang, baik yang
membutuhkan (demand side) maupun yang menawarkan (supply side)
 deflasi : disruptive innovation dilakukan dengan upaya-upaya serius
untuk memberikan “value” yang lebih besar bagi konsumen dan
penyedia jasa melalui ekonomi biaya rendah
 ekonomi berbagi : inovasi tak hanya pada produk, melainkan pada
model bisnis.
 Teknologi statistic : menggunakan big data analytics, yaitu statistic big
data bukan time series lagi, melaikan real time.
 Partisipasi asset-aset terlantar : ekonomi berbagi diusahakan untuk
mengaktifkan asset-aset masyarakat.

5. SUISTAINING VS. DISRUPTIVE INNOVATION


“Innovation is taking two things that already exist and putting them
together in a new way”-Tom Freston
SUISTAINING INNOVATION DISRUPTION INNOVATION
Permasalahan dapat dipahami Permasalahannya tidak atau
dengan baik(seluruh mata rantai belum dipahami dengan baik.
nilai sudah ada dan terbentuk) . Banyak teka-teki yang belum jelas
jawabannya. Berada dalam
lingkungan yang dinamis.
Pasarnya sudah ada, existing Pasarnya baru. Menciptakan pasar
market. baru
Inovasi mengikuti performa, Inovasi adalah suatu yang
harga yang lebih rendah atau dramatis dan mengubah peta
lebih mahal, branding yang kuat permainan.
untuk membentuk kesetiaan Dengan infrastruktur dan mata
pelanggan , dan perubahan yang rantai pelaku yang sama sekali
ikremental baru. Bahkan konsumen pun bisa
menjadi mata rantai produksi.
Konsumen adalh mereka yang Konsumen tidak atau belum
setia dan percaya pada pencitraan diketahui seperti apa perilakunya.
merek. Namun, diketahui bahwa mereka
belum terlayani kebutuhannya
Pasarnya mudah diprediksi. Pasarnya tidak mudah di prediksi.
Pertambahan kelas menengah, Erlaku hokum besi Evolusi: hanya
pendidikan , pendapatan dan satu dua yang akan bertahan di
pertumbuhan ekonomi menjadi kemudian hari.
acuan.
Metode bisnis dan pemasaran Metode bisnis dan pemasaran
telah dirasa cukup. Perubahan tradisional telah terbukti gagal,
perlahan-lahan(evolutif) cukup tidak mampu menyejahterakan
untuk mengejar ketinggalan pasar dan stakeholders. Kalau
perubahan dipercepat, diyakini
incumbent tak akan mampu
mengejar.
Disruption akan terus terjadi samoai tiba di titik
keseimbangannya. Selama itu, perubahan itu akan terus dosertai
perlawanan-perlawanan, pertengakaran aturan, dan adu kencang dalam
urusan regulasi.
Disruption adalah proses. Ia tidak terjadi seketika . dimulai dari ide,
riset, atau eksperimen, lalu proses pembuatan, pengembangan business
model. Ketika berhasil, pendatang akan mengembangkan usahanya
pada tiitk pasar terbawah yang diabaikan incumbent, lalu perlaha lahan
menggerus ke atas, ke segmen yang sudah dikuasai incumbent.
Memasuki pasar dengan business model baru, yang berbeda
dengan yang sudah dilakukan pemain-pemain lama. Karena itu,
inovasi business model menjadi penting.
Tidak semua distuption sukses menjadi pelaku disruption atau
menghancurkan posisi incumbent
Incumbent tak harus selalu berubah menjadi disruptor. Ada
banyak strategi yang bisa ditempuh incumbent, termasuk meneruskan
suistainable innovation dan membentuk unit lain yang melayani
disruptor.
Teknologi bukan disruptor, tapi enabler. Selain TI, alat alat
baru lain dibutuhkan untuk mendukung keberhasulan.
Disruption dapat menyebabklan deflasi, harga turun, karena
disruptor memulai low cost strategy.

6. DISRUPTION DALAM PERADABAN EKSPONENSIAL


Peter H. Diamandis (2015) mengemukakan bahwa disruption tidaklah
berdiri sendiri dalam ruang yang vakum. disruption justru terjadi sejak steven
sasson menemukan kamera digital(1975-1976) yang dilakukan untuk
memenuhi munculnya teknologi memori, yaitu change complex device
(CCD).
Peter H. Diamandis (2015) menyimpulkan bahwa kita akan mengalami
keterbelakangan pola piker linear. Diamandis menghubungkan frame-work
yang ia sebut sebagai 6 Ds yang kira-kira dapat diurutkan sebagai berikut.

 Digitize : manusia selalu ingin ikut melakukan pertukaran dan saling berbagi
ide
 Deceptive : pola social yang berubah di beberapa tempat atau perusahaan
hanya terjadi di perusahaan itu saja atau bisa dilokalisasi.
 Disruptive : melakukan inovasi baru dan menciptakan pasar baru,
menggantikan yang lama. Turbulensi pun terjadi karena pertempuran internal.
 Demonetisasi : proses pencampakan karya atau peranan uang
 Dematerisasi : pemusnahan barang atau jasa, dari yang lama ke yang baru
 Demokratisasi : keadaan saat semua hal menjadi mudah dan murah.

Anda mungkin juga menyukai