Presented by :
Dian lestari
Sopiyani sapitri
Abdullah jabar
Aji priyatno
APA ITU DISRUPTION ?
Disruption adalah sebuah inovasi.
Inovasi ini yang akan menggantikan seluruh sistem lama dengan cara-cara baru. Era disruption
menggantikan teknologi lama yang serbafisik dengan teknologi digital yang menghasilkan sesuatu yang
benar-benar baru dan lebih efisien, juga lebih bermanfaat,”
Disruption akan sangat mudah terjadi dalam industri yang highly regulated layanan yang lebih murah
akan selalu didukung masyarakat, sekalipun penguasa dan birokrasi menentang.
Akhirnya, mereka yang sibuk mencari pembenaran dalam pertempuran internal, lalu terjerembap dalam
era peradaban uber dan tenggelam dalam era disruption. Padahal disruption merupakan tantangan untuk
bertumbuh dan berinovasi. Pilihannya hanya menyerang (disrupting) atau diserang (disrupted).
Lima Hal Penting Dalam Era Disruption
1. Era disruption berakibat penghematan banyak biaya melalui proses bisnis yang menjadi lebih simpel.
2. ia membuat kualitas apapun yang dihasilkannya lebih baik ketimbang yang sebelumnya. Kalau lebih
buruk, jelas itu bukan disruption. Lagipula siapa yang mau memakai produk/jasa yang kualitasnya lebih
buruk?
3. disruption berpotensi menciptakan pasar baru, atau membuat mereka yang selama ini ter-eksklusi
menjadi ter-inklusi. Membuat pasar yang selama ini tertutup menjadi terbuka.
4. produk/jasa hasil era disruption ini harus lebih mudah diakses atau dijangkau oleh para penggunanya.
Seperti juga layanan ojek atau taksi online, atau layanan perbankan dan termasuk financial technology,
semua kini tersedia di dalam genggaman, dalam smartphone kita.
5. era disruption membuat segala sesuatu kini menjadi serba smart. Lebih pintar, lebih menghemat waktu
dan lebih akurat.
LAWAN-LAWAN YANG TAK TERLIHAT
Peradaban Uber
Istilah itu merujuk pada dunia baru dengan pembedaan dengan dunia lama. Peradaban itu
dikenali dengan perubahan ruang, waktu, pola ekonomi, dan lawan yang tidak kelihatan.
Perubahan yang terjadi diawali dengan hal kecil sedemikian kecil sehingga terabaikan oleh
mereka yang besar. Perubahan itu bahkan tidak terlihat, terjadi dari pintu ke pintu, langsung
kepada pelanggan, tanpa tanda-tanda yang bisa dibaca.
Christensen kembali membuat heboh ketika mengatakan Uber bukanlah disruptive innovation.
Benar bahwa Uber tidak mulai dari tarif yang murah. Teori ini memprediksi disruption akan terjadi
kalau pendatang baru menciptakan pasar baru melalui teknologi (inovasi), atau membidik
segmen low-end melalui produk yang simple, accessible dan affordable.
PERADABAN UBER
Peradaban Uber bukan soal Uber itu sendiri, Mari kenali ciri-cirinya:
3. On the Lane Economy (menunggu pada antrean) 3. On Demand Economy (begitu diinginkan,
saat itu juga tersedia)