Anda di halaman 1dari 9

Kelompok 4:

Maman Herman
Rochimi
Lien Indrayanti
Nunung Nur Wulan

Empowering Leadership;

MEMOTIVASI DAN MEMIMPIN PEGAWAI GENERASI Y

DI PESANTREN TAHFIDZ QURAN TERPADU AL-HIKMAH CIREBON

Pendahuluan

Motivasi merupakan istilah yang tidak asing lagi dalam kehidupan kita sehari-
hari. Motivasi sering dikaitkan dengan kemauan seseorang untuk melakukan suatu
kegiatan. Menurut KBBI, pengertian motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri
seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan
tertentu. Misalnya seseorang termotivasi untuk belajar karena ingin mendapatkan ilmu
atau gelar akademik.

Untuk lebih mengenal teori motivasi kita akan membahas beberapa teori
motivasi dari sudut pandang Islan dan non Islam yang paling terkenal.

Teori Motivasi dalam Islam

Untuk mengetahui motivasi kerja dalam Islam, kita perlu memahami terlebih
dahulu fungsi dan kedudukan bekerja. Mencari nafkah dalam Islam adalah sebuah
kewajiban. Islam adalah agama fitrah, yang sesuai dengan kebutuhan manusia,
diantaranya kebutuhan fisik. Dan, salah satu cara memenuhi kebutuhan fisik itu ialah
dengan bekerja (Rahmat, 2010).

Motivasi kerja dalam Islam itu adalah untuk mencari nafkah yang merupakan
bagian dari ibadah. Rahmat (2010) juga mengatakan bahwa motivasi kerja dalam Islam
bukanlah untuk mengejar hidup hedonis, bukan juga untuk status, apa lagi untuk
mengejar kekayaan dengan segala cara. Dengan demikian, motivasi kerja dalam Islam,
bukan hanya memenuhi nafkah semata tetapi sebagai kewajiban beribadah kepada
Allah setelah ibadah fardlu lainnya.

Motivasi bekerja untuk mendapatkan ampunan dan ganjaran Allah adalah


motivasi terbesar bagi seorang muslim. Bekerja dalam Islam tidak hanya mengejar
“bonus duniawi” namun juga sebagai amal soleh manusia untuk menuju kepada
kekekalan.

Lima teori motivasi non Islam yang paling terkenal, yaitu:

1. Teori Hierarki Maslow


Teori hierarki Maslow teori motivasi ini dikemukakan oleh Abraham Maslow
pada tahun 1943. Hierarki Maslow menggambarkan serangkaian kebutuhan
fisiologis dan emosional untuk kepuasan manusia yang diatur dalam hierarki
atau urutan kebutuhan manusia.

Urutan kebutuhan manusia menurut Teori hierarki Maslow dimulai dari paling
bawah ke paling atas yaitu:
a. Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis ini merupakan kebutuhan pokok yang menyangkut
keberlangsungan hidup manusia. Bisa berupa oksigen, makanan, tidur, air
bersih, kemampuan homeostatis dan juga sekresi.
b. Kebutuhan keamanan
Kebutuhan keamanan adalah kebutuhan rasa aman manusia. Kebutuhan
keamanan dapat meliputi keamanan pribadi, keamanan keuangan,
kesejahteraan pekerjaan, keamaan keluarga, dan moralitas.
c. Kebutuhan sosial
Kebutuhan sosial ini terkait dengan manusia sebagai makhluk sosial, yaitu
interaksi antar sesama manusia. Kebutuhan ini dapat berupa pertemanan,
kebutuhan untuk dicintai, hubungan keluarga yang baik, hingga hubungan
dengan kolega maupun sekedar kenalan.
d. Kebutuhan penghargaan
Penghargaan dibutuhkan manusia untuk meningkatkan rasa percaya diri.
Manusia juga membutuhkan penghargaan yang berupa, rasa respek kepada
sesama, rasa dihormati dan menghormai orang lain, dan juga perasaan
diakui karena bakat maupun kemampuan.
e. Kebutuhan aktualisasi diri
Kebutuhan aktualisasi diri adalah potensi penuh seorang manusia dan
ambisi pribadi. Kebutuhan aktualisasi diri dapat berupa kreativitas,
spontanitas, dan juga kemampuan pemecahan masalah.

2. Teori X dan Teori Y


Teori X dan Y dari Douglas Mc Gregor menjelaskan tentang pandangan yang
berbeda mengenai manusia dalam organisasi (Robbins, 1996;
Handayaningrat,1995).
a. Teori X merupakan pandangan tradisional, dimana melihat perilaku
manusia dalam lingkungan pekerjaan yang telah membudaya. Pada
dasarnya Teori X melihat manusia dalam organisasi dari sisi negatif,
merupakan pengandaian bahwa karyawan tidak menyukai pekerjaan, lari
dari tanggung jawab dan harus dipaksa agar menunjukkan prestasi.
Menurut teori X beranggapan bahwa :
1) Pada umumnya manusia tidak suka bekerja, malas dan bila mungkin
akan menghindari pekerjaan. Hal ini tertanam kuat dalam setiap diri
individu.
2) Karena tidak menyukai pekerjaan, malas, maka manusia itu harus
dipaksa, diawasi, dikendalikan, dibina, bahkan diancam dengan sanksi
atau hukuman agar dapat melaksanakan usaha, bergerak dalam
mencapai tujuan.
3) Pada umumnya manusia dalam organisasi ingin menghindarkan diri
dari tanggung jawab, memiliki sedikit ambisi, sehingga mereka lebih
senang dibina, diarahkan.
4) Kebanyakan manusia menghendaki keamanan dalam segala hal.
b. Teori Y merupakan kebalikan dari teori X, merupakan cara pandang
manusia yang lebih modern, melihat manusia dari sisi positif. Teori Y
beranggapan bahwa :
1) Manusia sebagai anggota organisasi pada dasarnya menyukai dan
menikmati pekerjaan. Mereka tidak memiliki beban karena bekerja
sama halnya seperti bermain, istirahat.
2) Manusia dapat mengendalikan dirinya sehingga tidak perlu diawasi,
dan mereka dapat memberikan pelayanan terhadap tujuan organisasi.
Mereka akan menepati janji sehingga tidak perlu ada sanksi.
3) Rata-rata manusia dapat belajar menerima dengan baik, bahkan
mengusahakan tanggung jawab.
4) Manusia dalam organisasi memiliki kemampuan untuk mengambil
keputusan inovatif, memiliki imajinasi yang tinggi, cakap dan kreatif
dalam memecahkan masalah-masalah dalam organisasi. 5. Dalam
lingkungan kehidupan industri modern, potensi intelektual mereka
pada umumnya hanya dimanfaatkan oleh organisasi sebagian saja.

3. Teori motivasi ERG Alderfer


Teori ini adalah teori yang dikembangkan dari teori hierarki Maslow oleh
seorang psikologis bernama Clayton Paul Alderfer. Teori ERG Alderfer
menunjukkan bahwa ada tiga kelompok kebutuhan inti yaitu E untuk existence
(eksistensi), R untuk relatedness (keterkaitan), dan G untuk growth
(perkembangan).
a. Kebutuhan eksistensi adalah kebutuhan dasar melingkupi kebutuhan
fisiologis, keamanan, dan kenyamanan. Misalnya udara, makanan, air,
tempat tinggal, kesehatan, juga pekerjaan yang aman.
b. Kebutuhan keterkaitan adalah kebutuhan interpersonal seorang manusia
dengan manusia lainnya dalam kehidupan sosial. Misalnya dengan
pasangan, teman, maupun keluarga.
c. Kebutuhan perkembangan adalah kebutuhan seseorang untuk
mempertahankan harga diri dan melakukan aktualisasi diri. Misalnya
kepercayaan diri, prestasi, kreativitas, dan kemampuan pemecahan
masalah.

4. Teori harapan Vroom


Teori harapan Vroom dikemukakan oleh Voctor Vroom, Edward Lawler, dan
juga Lyman Porter. Teori ini didasari oleh tiga hal yaitu valance, expectancy,
dan instrumentally. Dilansir dari University of Cambridge,
a. valence adalah orientasi emosional yang dipegang tentang suatu hasil dan
keinginan terdalam seseorang. Misalnya keinginan penghargaan berupa
uang, jabatan, waktu istirahat, maupun tunjangan.
b. Expectancy adalah harapan atau kepercayaan seseorang bahwa usaha tidak
akan menghianati hasil. Setiap orang memiliki expectancy yang berbeda-
beda bergantung pada kemampuan individunya sendiri.
c. Yang terakhir adalah instrumentally yaitu keyakinan dalam mendapatkan
sesuatu. Sehinga dalam melakukan sesuatu, seseorang yakin mendapatkan
suatu tujuan tertentu.

5. Teori motivasi Herzberg


Teori motivasi Herzberg menjelaskan ada dua faktor yang mempengaruhi
kepuasan kerja karyawan dalam suatu lingkungan.
a. Faktor pertama adalah faktor intrinsik yang terdapat dalam setiap
individu misalnya prestasi, pengakuan, dan perkembangan.
b. Faktor kedua merupakan faktor kebersihan atau iklim baik suatu
lingkungan pekerjaan. Misalnya hubungan antar individu, gaji,
tunjangan, kondisi kerja, serta hubungan antara atasan dan bawahan.

Jenis-jenis motivasi Motivasi

Menurut sumbernya dibagi menjadi dua, yaitu motivasi interinsik dan motivasi
eksterinsik.

1. Motivasi interinsik adalah motivasi yang datang dari diri sendiri tanpa adanya
pengaruh dari orang lain. misalnya keinginan untuk mendapat uang dan
membeli barang yang disukai. Adapaun motivasi eskterinsik adalah motivasi
yang lahir dari faktor pendorong luar.

Motivasi eksterinsik muncul saat ingin mendapatkan sesuatu dari orang lain atau
menghindari sesuatu yang negatif dari luar. Misalnya keinginan mendapat pujian,
diterima oleh orang lain, maupun mengikuti standar hidup karena gengsi.

CARA MEMIMPIN GENERASI Y DI DUNIA KERJA

Apa itu Generasi Y?

Terdapat perbedaan dari para peneliti mengenai tahun kelahiran untuk


membedakan generasi, namun sebagian besar setuju bahwa terdapat empat generasi
karyawan secara umum, yaitu : Veteran (1925-1944), Baby Boomers (1945-1964),
generasi X (1965-1981) dan generasi Y (1982-2000) (Hart, 2006; Howe et al, 2000; Yu
dan Miller, 2003; Wong, 2008). Kelompok generasi yang saat ini aktif bekerja adalah
generasi generasi X dan generasi Y. Begitu pula di PTQT Al-Hikmah.

Menurut Wida Kurniasih, Generasi Y ini sering kali disebut juga dengan istilah
millenial. Kecanggihan teknologi yang mulai maju di masyarakat kala itu membuat
orang-orang dari generasi ini mahir menggunakan teknologi serta media sosial.
Lompatan teknologi, munculnya internet dan media sosial membuat anak-anak
millenial ini begitu canggih, kreatif, bebas dan berani mengambil resiko.

Mereka begitu ekspresif dan open minded dibandingkan generasi pendahulunya


yang masih kaku dan tegas. Generasi ini cenderung lebih berani dalam hal
menyampaikan pendapat, kepercayaan diri yang tinggi dan out of the box.

Sehingga, generasi sebelumnya (BB dan X) cenderung menilai lebih sering


melanggar aturan, sebab milenial begitu ekspresif dan lebih mengutamakan diri mereka.
Karena jika dibandingkan generasi sebelumnya, milenial jauh lebih pemalas dan sering
berpindah-pindah minat serta pekerjaan.
Untuk mempermudah kita melihat perbedaan karakter antara generasi, kami
sajikan tabel berikut.

Perbandingan Karakter dan Peristiwa Penting antar Generasi

GENERASI
Veteran BB GenX GenY
Periode 1925-1944 1945-1964 1965-1981 1982-2000
Istilah Tradisional; mature; Boomers Post boomers’ Millenials; nexter;
silent generation Baby buster megeneration

Peristiwa Depresi besar; perang Perang dingin; Hak asasi Perang Iraq dan
Utama dunia kedua kemakmuran manusia; teluk; jatuhnya
persamaan hak komunis; revolusi
wanita internet

Ciri di Etos kerja tinggi, Berorientasi tim, Praktism Ambisius, multi


dunia respek optimis, loyal, pesimis, tasking, percaya diri
kerja menghargai otoritas pekerja keras mengejar independent
keseimbangan
hidup,
independent,
cepat beradaptasi
Gaya Mileter, rantai Memepengarhi; Praktis, Fleksibel
kepemimp komando monitoring berorientasi
inan tujuan
motivasi Penghargaan atas Kemampuan, Insentif liburan Jabatan, uang,
pengalaman, bonus, insentif, kebutuhan
ketekunan, kesetiaan kontribusi persetujuan social
rendah

Gaya Ruang kelas, on the Ruang kelas, Penggunaan Berfikir kreatif,


belajar job training penggunaan teknologi, visual
instruktur mentor
Sumber : Anantatmula, 2012

Kepemimpinan Rasulullah

Menurut Prof Dr Sutrisna Wibawa, teori kepemimpinan Barat mengenal lima


model, yaitu otokratis, militeristis, paternalistis, kharismatik, dan demokratis.
Rasulullah SAW mampu mengkombinasikan kelima model kepemimpinan menjadi
model kepemimpinan yang sempurna, dengan mengkombinasikan akhlakul karimah.
Dengan kekuatan akhlakul karimah, Rasulullah mampu menciptakan kekuatan baru
untuk menegakkan dan menyebarkan ajarannya ke seluruh penjuru dunia.

Selain karakter dan model kepemimpinan yang istimewa, kepemimpinan


Rasulullah SAW selalu mengimplementasikan prinsip-prinsip kepemimpinan yang
baik, antara lain, dalam memimpin selalu menggunakan sistem musyawarah,
menghargai orang lain baik lawan maupun kawan, sifat ramah, selalu menunjukkan
kelembutan, lebih mementingkan umat daripada diri sendiri, cepat menguasai situasi
dan kondisi, pemersatu umat, mengembangkan dasar-dasar perdamaian, pembawa
rahmat bagi seluruh alam, serta konsisten tidak pandang bulu dan tidak pilih kasih.

Pada sumber lain menerangkan bahwa kunci kesuksesan kepemimpinan


Rasulullah, terdapat pada empat kekuatan kepemimpinannya, yaitu inspiratif, motivatif,
solutif, dan prediktif. Di samping itu, dalam membumikan kepemimpinannya,
Rasulullah sangat dekat dengan orang-orang yang dipimpinnya dengan sebutan
'sahabat', suatu sebutan yang menunjukkan kedekatan pemimpin dengan yang
dipimpinnya, yang secara emosional memiliki kekuatan yang saling percaya yang
tinggi.

Bagaimana cara memimpin pegawai dari generasi Y di PTQT Al-Hikmah?

Dari tabel di atas, kita dapat melihat bahwa model kepemimpinan yang paling
cocok dengan gnerasi Y adalah model kepemimpinan yang fleksibel.

Berikut beberapa tips dalam memimpin generasi Y menurut Studilmu.com

1. Definisikan Lingkup Tanggung Jawab dan Dorong Mereka untuk Bereksplorasi.


2. Menjadi Pemimpin yang Ramah, namun Tetap Tegas.
3. Jangan Memanjakan Karyawan, Tapi Tetaplah Bersikap Konstruktif.
4. Mendorong Kolaborasi untuk Meningkatkan Motivasi dan Kepuasan.

Kesimpulan

Jika melihat tabel dan tips di atas maka model kepemimpinan Islam yang
dilakukan Rasulullah adalah cara yang paling tepat dalam memimpin generasi Y ini.
Dimana ciri-ciri kepemimpinan Rasulullah SAW mengedepankan musyawarah,
menghargai orang lain baik lawan maupun kawan, ramah, lembut tetapi tetap tegas,
lebih mementingkan kepentingan bersama, cepat menguasai situasi dan kondisi,
pemersatu umat, mengembangkan dasar-dasar perdamaian, pembawa rahmat bagi
seluruh alam, serta konsisten tidak pandang bulu dan tidak pilih kasih.

Ditambah lagi, dengan kepemimpinan Rasulullah SAW. yang inspiratif,


motivatif, solutif, dan prediktif. Kedekatan dengan orang yang dipimpinnya juga
merupakan ciri yang sangat kuat dalam gaya kepemimpinan Rasulullah SAW. Sehingga
semua orang disekelilingnya disebut dengan “Sahabat”.

Gaya kepemimpinan seperti di ataslah yang sangat cocok dengan generasi Y.

Wallahu ‘alam.

Anda mungkin juga menyukai