Maman Herman
Rochimi
Lien Indrayanti
Nunung Nur Wulan
Empowering Leadership;
Pendahuluan
Motivasi merupakan istilah yang tidak asing lagi dalam kehidupan kita sehari-
hari. Motivasi sering dikaitkan dengan kemauan seseorang untuk melakukan suatu
kegiatan. Menurut KBBI, pengertian motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri
seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan
tertentu. Misalnya seseorang termotivasi untuk belajar karena ingin mendapatkan ilmu
atau gelar akademik.
Untuk lebih mengenal teori motivasi kita akan membahas beberapa teori
motivasi dari sudut pandang Islan dan non Islam yang paling terkenal.
Untuk mengetahui motivasi kerja dalam Islam, kita perlu memahami terlebih
dahulu fungsi dan kedudukan bekerja. Mencari nafkah dalam Islam adalah sebuah
kewajiban. Islam adalah agama fitrah, yang sesuai dengan kebutuhan manusia,
diantaranya kebutuhan fisik. Dan, salah satu cara memenuhi kebutuhan fisik itu ialah
dengan bekerja (Rahmat, 2010).
Motivasi kerja dalam Islam itu adalah untuk mencari nafkah yang merupakan
bagian dari ibadah. Rahmat (2010) juga mengatakan bahwa motivasi kerja dalam Islam
bukanlah untuk mengejar hidup hedonis, bukan juga untuk status, apa lagi untuk
mengejar kekayaan dengan segala cara. Dengan demikian, motivasi kerja dalam Islam,
bukan hanya memenuhi nafkah semata tetapi sebagai kewajiban beribadah kepada
Allah setelah ibadah fardlu lainnya.
Urutan kebutuhan manusia menurut Teori hierarki Maslow dimulai dari paling
bawah ke paling atas yaitu:
a. Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis ini merupakan kebutuhan pokok yang menyangkut
keberlangsungan hidup manusia. Bisa berupa oksigen, makanan, tidur, air
bersih, kemampuan homeostatis dan juga sekresi.
b. Kebutuhan keamanan
Kebutuhan keamanan adalah kebutuhan rasa aman manusia. Kebutuhan
keamanan dapat meliputi keamanan pribadi, keamanan keuangan,
kesejahteraan pekerjaan, keamaan keluarga, dan moralitas.
c. Kebutuhan sosial
Kebutuhan sosial ini terkait dengan manusia sebagai makhluk sosial, yaitu
interaksi antar sesama manusia. Kebutuhan ini dapat berupa pertemanan,
kebutuhan untuk dicintai, hubungan keluarga yang baik, hingga hubungan
dengan kolega maupun sekedar kenalan.
d. Kebutuhan penghargaan
Penghargaan dibutuhkan manusia untuk meningkatkan rasa percaya diri.
Manusia juga membutuhkan penghargaan yang berupa, rasa respek kepada
sesama, rasa dihormati dan menghormai orang lain, dan juga perasaan
diakui karena bakat maupun kemampuan.
e. Kebutuhan aktualisasi diri
Kebutuhan aktualisasi diri adalah potensi penuh seorang manusia dan
ambisi pribadi. Kebutuhan aktualisasi diri dapat berupa kreativitas,
spontanitas, dan juga kemampuan pemecahan masalah.
Menurut sumbernya dibagi menjadi dua, yaitu motivasi interinsik dan motivasi
eksterinsik.
1. Motivasi interinsik adalah motivasi yang datang dari diri sendiri tanpa adanya
pengaruh dari orang lain. misalnya keinginan untuk mendapat uang dan
membeli barang yang disukai. Adapaun motivasi eskterinsik adalah motivasi
yang lahir dari faktor pendorong luar.
Motivasi eksterinsik muncul saat ingin mendapatkan sesuatu dari orang lain atau
menghindari sesuatu yang negatif dari luar. Misalnya keinginan mendapat pujian,
diterima oleh orang lain, maupun mengikuti standar hidup karena gengsi.
Menurut Wida Kurniasih, Generasi Y ini sering kali disebut juga dengan istilah
millenial. Kecanggihan teknologi yang mulai maju di masyarakat kala itu membuat
orang-orang dari generasi ini mahir menggunakan teknologi serta media sosial.
Lompatan teknologi, munculnya internet dan media sosial membuat anak-anak
millenial ini begitu canggih, kreatif, bebas dan berani mengambil resiko.
GENERASI
Veteran BB GenX GenY
Periode 1925-1944 1945-1964 1965-1981 1982-2000
Istilah Tradisional; mature; Boomers Post boomers’ Millenials; nexter;
silent generation Baby buster megeneration
Peristiwa Depresi besar; perang Perang dingin; Hak asasi Perang Iraq dan
Utama dunia kedua kemakmuran manusia; teluk; jatuhnya
persamaan hak komunis; revolusi
wanita internet
Kepemimpinan Rasulullah
Dari tabel di atas, kita dapat melihat bahwa model kepemimpinan yang paling
cocok dengan gnerasi Y adalah model kepemimpinan yang fleksibel.
Kesimpulan
Jika melihat tabel dan tips di atas maka model kepemimpinan Islam yang
dilakukan Rasulullah adalah cara yang paling tepat dalam memimpin generasi Y ini.
Dimana ciri-ciri kepemimpinan Rasulullah SAW mengedepankan musyawarah,
menghargai orang lain baik lawan maupun kawan, ramah, lembut tetapi tetap tegas,
lebih mementingkan kepentingan bersama, cepat menguasai situasi dan kondisi,
pemersatu umat, mengembangkan dasar-dasar perdamaian, pembawa rahmat bagi
seluruh alam, serta konsisten tidak pandang bulu dan tidak pilih kasih.
Wallahu ‘alam.