Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PERILAKU ORGANISASI ADMINISTRASI KESEHATAN

DOSEN PENGAMPUH : NURUL FAJRIAH ISTIQAMAH S.KM., M.KES

Disusun oleh:

NAMA : Nurasni Widyastuti

NIM : 200304502035

KELAS :B

PRODI ADMINISTRASI KESEHATAN

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVEERSITAS NEGERI MAKASSAR

2021/2022
Tugas Perilaku Organisasi Administrasi Kesehatan

1. Apa kesimpulan dari 3 Teori Motivasi !

Jawab:

1. Teori Abraham Maslow

Teori Abraham Maslow menjelaskan bahwa ada lima tingkatan kebutuhan yang wajib
dipenuhi oleh individu, yaitu:

1) Fisiologis
Kebutuhan yang paling bawah/yang pertama. Artinya, kebutuhan ini
mencakup kebutuhan-kebutuhan biologis dan fisik. Seperti makanan, air,
tidur, kebutuhan seksual, dan lain sebagainya.
2) Kebutuhan Rasa aman
Setiap individu pasti butuh yang namanya rasa aman. Maslow menjelaskan
bahwa rasa aman ini adalah rasa aman secara batin maupun fisik. Kebutuhan
rasa aman ini misalnya adalah rasa aman dari penyakit, rasa aman dari
bahaya, rasa aman dari bencana alam, dan rasa aman dari tindakan kriminal.
3) Kebutuhan Sosial
kebutuhan pada aspek sosial yang meliputi rasa cinta, kasih sayang, dan juga
kepemilikan akan sesuatu. Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang
membutuhkan interaksi terhadap manusia lain. Misalnya dalam suatu
pekerjaan pastinya manusia bekerja sama dengan manusia lainnya untuk
mencapai tujuan pekerjaannya.
4) Penghargaan
Kebutuhan mendapatkan penghargaan ini menjadi tingkatan keempat dalam
hierarki Maslow. Penghargaan dalam hal ini bukan selalu soal hadiah, tetapi
soal harga diri. Menghargai diri sendiri ini berarti kepercayaan pada diri
sendiri untuk mencapai tujuannya sendiri demi kehormatannya sendiri.
5) Aktualisasi diri
Kebutuhan paling atas (puncak) atau urutan yang terakhir menurut Abraham
Maslow ialah Aktualisasi diri. Aktualisasi diri ini adalah pemenuhan potensi
dari dirinya sendiri, seperti cita-cita, kematangan mental, keinginan, dan lain
sebagainya. Misalnya adalah ketika seseorang berhasil mendapatkan
pekerjaan yang ia inginkan, kemudian ia ingin terus mengembangkan
kemampuannya.

2. Teori McGregor X dan Y

Teori X dan Teori Y dicetuskan oleh Douglas McGregor sekitar tahun 1960. Teori ini
lebih menitikberatkan dua aspek perilaku manusia dalam lingkungan kerja. Teori X
fokus pada perilaku negatif, sedangkan Teori Y meyoroti aspek positif.

Teori ini didasarkan pandangan seorang pimpinan terhadap anggota-nya. Teori ini
menyarankan agar pimpinan dalam organisasi selalu memperhatikan sisi negatif dan
sisi positif para anggota dengan cara tertentu.

Teori X (Perilaku Negatif)

Seorang karyawan biasa pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan berusaha
menghindarinya jika memungkinkan. Karena karyawan tidak ingin bekerja, ia harus
dibujuk, dipaksa, atau diperingatkan dengan hukuman untuk mencapai tujuan
bersama.

Teori Y (Perilaku Positif)

a. Karyawan dapat menganggap pekerjaan mereka santai dan normal. Mereka


melakukan upaya fisik dan mental mereka secara inheren dalam pekerjaan
mereka.
b. Seorang karyawan biasa dapat belajar untuk mengakui dan mengakui
tanggung jawab. Bahkan, ia bahkan bisa belajar untuk mendapatkan tanggung
jawab.
c. Para karyawan memiliki keterampilan dan kemampuan. Kemampuan logis
mereka harus dimanfaatkan sepenuhnya. Dengan kata lain, kreativitas, sumber
daya dan potensi inovatif dari karyawan dapat dimanfaatkan untuk
menyelesaikan masalah organisasi.

3. Teori Federick Herzberg (Teori dua Faktor)

Teori Motivasi Herzberg didasarkan pada prinsip bahwa kepuasan kerja dan
ketidakpuasan memiliki hubungan independen satu sama lain. Beberapa faktor
tertentu dapat dikaitkan dengan kepuasan kerja sementara faktor-faktor lain
bertanggung jawab atas ketidakpuasan kerja. Faktor-faktor pekerjaan ini
diklasifikasikan oleh Herzberg ke dalam dua kategori besar, Faktor Kebersihan dan
Faktor Motivasi.

a. Faktor Kepuasan Motivasi yang bersifat Intrinsik


Faktor ini memiliki sifat yang intrinsik. Faktor-faktor motivasi adalah yang
berhubungan dengan metrik kepuasan dan merupakan faktor-faktor yang
secara positif bertindak untuk dan memastikan kepuasan atau motivasi selama
rentang waktu tertentu. Faktor-faktor ini tidak berurusan dengan metrik
ketidakpuasan. Faktor motivasi adalah faktor-faktor yang memungkinkan
peningkatan kinerja karyawan.
Dia menetapkan 6 faktor penting sebagai faktor Motivasi dan dalam urutan
kepentingannya, seperti Prestasi, Pengakuan, Sifat pekerjaan, Tanggung
jawab, Kemajuan dan Pertumbuhan.
b. Faktor ketidakpuasan - Hygiene
Faktor kebersihan mengacu pada faktor-faktor pekerjaan yang tidak secara
positif menjamin kepuasan atau motivasi dalam jangka waktu yang lama,
tetapi merupakan faktor-faktor tersebut ketika absen menyebabkan
ketidakpuasan dan penurunan moral.
Faktor-faktor ini bukan aktor positif yang memungkinkan peningkatan
motivasi, tetapi merupakan alasan positif mengapa karyawan tidak boleh tidak
puas dengan pekerjaannya. Faktor-faktor ini juga dikenal sebagai Faktor
Ketidakpuasan atau Pemeliharaan karena fakta bahwa ia berurusan dengan
metrik ketidakpuasan.
Dia meletakkan enam faktor kebersihan penting dalam hal pentingnya sebagai
Kebijakan Perusahaan, Pengawasan, Hubungan dengan atasan, Kondisi Kerja,
Gaji dan Hubungan dengan teman sebaya.

Ada beberapa konsep tentang motivasi karyawan yang menjelaskan Bagaimana


seseorang terdorong secara sukarela untuk bekerja dengan optimal. Diantaranya
adalah konsep kebutuhan Maslow dan konsep dua faktor Federick Herzberg.

2. Jelaskan bagaimana aplikasi kedua konsep tersebut dalam konteks organisasi


!

Jawab :

1. Konsep Kebutuhan (Abraham H. Maslow)

Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada intinya berkisar
pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu
:

• kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa lapar, haus, istirahat dan
sex;

• kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga
mental, psikologikal dan intelektual;
• kebutuhan akan kasih sayang (love needs);

• kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermin dalam
berbagai simbol-simbol status; dan

• aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi


seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga
berubah menjadi kemampuan nyata.

konsep tersebut diaplikasikan pada pemuasan kebutuhan manusia, berarti seseorang


tidak akan berusaha memuaskan kebutuhan tingkat kedua, dalam hal ini keamanan
sebelum kebutuhan tingkat pertama yaitu sandang, pangan, dan papan terpenuhi;
yang ketiga tidak akan diusahakan pemuasan sebelum seseorang merasa aman,
demikian pula seterusnya.

2. Konsep Dua Faktor (Federick Herzberg)

Menurut Herzberg, yang tergolong sebagai faktor motivasional antara lain ialah
pekerjaan seseorang, keberhasilan yang diraih, kesempatan bertumbuh, kemajuan
dalam karier dan pengakuan orang lain. Sedangkan faktor-faktor hygiene atau
pemeliharaan mencakup antara lain status seseorang dalam organisasi, hubungan
seorang individu dengan atasannya, hubungan seseorang dengan rekan-rekan
sekerjanya, teknik penyeliaan yang diterapkan oleh para penyelia, kebijakan
organisasi, sistem administrasi dalam organisasi, kondisi kerja dan sistem imbalan
yang berlaku.

Salah satu tantangan dalam memahami dan menerapkan konsep dua faktor ialah
memperhitungkan dengan tepat faktor mana yang lebih berpengaruh kuat dalam
kehidupan seseorang, apakah yang bersifat intrinsik ataukah yang bersifat ekstrinsik.

3. Tunjukkan dimana letak persamaan kedua konsep itu !


Jawab : Jadi pada dasarnya kedua konsep teori tersebut memiliki persamaan dalam
memotivasi yang dikemukakan bahwa seseorang akan bertindak (bersemangat
bekerja) untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan (inner needs) dan kepuasannya.
Semakin tinggi standar kebutuhan dan kepuasan yang diinginkan, maka semakin giat
orang itu bekerja. Dan harus memusatkan perhatian pada faktor-faktor dalam diri
orang, yang menggerakkan, mengarahkan, mendukung, dan menghentikan prilaku.
Mereka mencoba menentukan kebutuhan khusus yang memotivasi orang.

Anda mungkin juga menyukai