Anda di halaman 1dari 15

Nama : Faza Rizky Wijaya

NIM : 40010218060171
Tugas : PENGANTAR MANAJEMEN

SOAL
A. TUGAS 1

1. Mencari definisi/pandangan dari 5 pemotivasi dunia yaitu :


a. Clayton alderfer
b. Atkinson
c. Frederich herzberg
d. Mc gregor
e. Abraham Maslow
2. Mencari persamaan dan perbedaan dari teori - teori yang dikemukakan oleh ke-5
pemotivasi tersebut
3. Sebutkan implementasi dari teori-teori yang dikemukakan oleh ke-5 pemotivasi tersebut
dan berikan alasannya. Misal : teori ERG oleh clayton adelfer, profesi yang sesuai
dengan teori ini yaitu manajer perusahaan, karena didalam teori ini dijelaskan..............
JAWABAN

1. DEFINISI PENGERTIAN MENURUT PARA AHLI


A. Teori Mc Gregor

Menurut McGregor organisasi tradisional dengan ciri-cirinya yang sentralisasi


dalam pengambilan keputusan, terumuskan dalam dua model yang dia namakan Theori X
dan Theori Y. Teori X menyatakan bahwa sebagian besar orang-orang ini lebih suka
diperintah, dan tidak tertarik akan rasa tanggung jawab serta menginginkan keamanan
atas segalanya. Teori ini juga menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk
pemalas yang tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai
tujuan perusahaan namun menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi.
Dalam bekerja para pekerja harus terus diawasi, diancam serta diarahkan agar dapat
bekerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan. Lebih lanjut menurut asumís teori X
dari McGregor ini bahwa orang-orang ini pada hakekatnya adalah:

1 Tidak menyukai bekerja


Tidak menyukai kemauan dan ambisi untuk bertanggung jawab, dan lebih
2
menyukai diarahkan atau diperintah
3 Mempunyai kemampuan yang kecil untuk berkreasi mengatasi masalah-masalah
organisasi.
4 Hanya membutuhkan motivasi fisiologis dan keamanan saja.
5 Harus diawasi secara ketat dan sering dipaksa untuk mencapai tujuan organisasi.

Untuk menyadari kelemahan dari asumí teori X itu maka McGregor memberikan
alternatif teori lain yang dinamakan teori Y. asumís teori Y ini menyatakan bahwa orang-
orang pada hakekatnya tidak malas dan dapat dipercaya, tidak seperti yang diduga oleh
teori X. Teori ini memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti halnya
kegiatan sehari-hari lainnya. Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan diancam secara ketat
karena mereka memiliki pengendalian serta pengerahan diri untuk bekerja sesuai tujuan
perusahaan. Pekerja memiliki kemampuan kreativitas, imajinasi, kepandaian serta
memahami tanggung jawab dan prestasi atas pencapaian tujuan kerja. Pekerja juga tidak
harus mengarahkan segala potensi diri yang dimiliki dalam bekerja. Secara keseluruhan
asumsi teori Y mengenai manusia adalah sebagai berikut:
1 Pekerjaan itu pada hakekatnya seperti bermain dapat memberikan kepuasan Kepada
orang. Keduanya bekerja dan bermain merupakan aktiva-aktiva fisik dan mental.
Sehingga di antara keduanya tidak ada perbedaan, jika keadaan sama-sama
menyenangkan.
2 Manusia dapat mengawasi diri sendiri, dan hal itu tidak bisa dihindari dalam rangka
mencapai tujuan-tujuan organisasi.
3 Kemampuan untuk berkreativitas di dalam memecahkan persoalan-persoalan
organisasi secara luas didistribusikan kepada seluruh karyawan.
4 Motivasi tidak saja berlaku pada kebutuhan-kebutuhan social, penghargaan dan
aktualisasi diri tetapi juga pada tingkat kebutuhan-kebutuhan fisiologi dan
keamanan.
5 .Orang-orang dapat mengendalikan diri dan kreatif dalam bekerja jika dimotivasi
secara tepat.

B. Teori Hirarki Kebutuhan Abraham Maslow


Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua
manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang
berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat
kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari
kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan
penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak
harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu
tindakan yang penting.

• Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)


• Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
• Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain,
diterima, memiliki)
• Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan
dukungan serta pengakuan)
• Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan
menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan;
kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari
potensinya)
Bila makanan dan rasa aman sulit diperoleh, pemenuhan kebutuhan tersebut akan
mendominasi tindakan seseorang dan motif-motif yang lebih tinggi akan menjadi kurang
signifikan. Orang hanya akan mempunyai waktu dan energi untuk menekuni minat
estetika dan intelektual, jika kebutuhan dasarnya sudah dapat dipenuhi dengan mudah.
Karya seni dan karya ilmiah tidak akan tumbuh subur dalam masyarakat yang anggotanya
masih harus bersusah payah mencari makan, perlindungan, dan rasa aman.

C. Teori Clayton Alderfer


Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang didasarkan pada
kebutuhan manusia akan keberadaan (exsistence), hubungan (relatedness), dan
pertumbuhan (growth). Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow. Disini Alfeder
mngemukakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi
maka manusia akan kembali pada gerakk yang fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari
waktu kewaktu dan dari situasi ke situasi.
Perbedaan Teori Maslow & Teori ERG
D. Teori Frederich herzberg
Teori Dua Faktor (juga dikenal sebagai teori motivasi Herzberg atau teori
hygiene-motivator). Teori ini dikembangkan oleh Frederick Irving Herzberg (1923-2000),
seorang psikolog asal Amerika Serikat. Ia dianggap sebagai salah satu pemikir besar
dalam bidang manajemen dan teori motivasi.
Frederick Herzberg menyatakan bahwa ada faktor-faktor tertentu di tempat kerja
yang menyebabkan kepuasan kerja, sementara pada bagian lain ada pula faktor lain yang
menyebabkan ketidakpuasan. Dengan kata lain kepuasan dan ketidakpuasan kerja
berhubungan satu sama lain.
Faktor-faktor tertentu di tempat kerja tersebut oleh Frederick Herzberg
diidentifikasi sebagai hygiene factors (faktor kesehatan) dan motivation factors (faktor
pemuas).
Dua faktor ini oleh Frederick Herzberg dialamatkan kepada faktor intrinsik dan
faktor ekstrinsik, dimana faktor intrinsik adalah faktor yang mendorong karyawan
termotivasi, yaitu daya dorong yang timbul dari dalam diri masing-masing orang, dan
faktor ekstrinsik yaitu daya dorong yang datang dari luar diri seseorang, terutama dari
organisasi tempatnya bekerja.
Teori ini merupakan pengembangan dari teori hirarki kebutuhan Maslow. Dan
juga berhubungan erat dengan teori tiga faktor sosial McClelland.
Hygiene Factors
Hygiene factors (faktor kesehatan) adalah faktor pekerjaan yang penting untuk
adanya motivasi di tempat kerja. Faktor ini tidak mengarah pada kepuasan positif untuk
jangka panjang. Tetapi jika faktor-faktor ini tidak hadir, maka muncul ketidakpuasan.
Faktor ini adalah faktor ekstrinsik untuk bekerja. Faktor higienis juga disebut sebagai
dissatisfiers atau faktor pemeliharaan yang diperlukan untuk menghindari ketidakpuasan.
Hygiene factors (faktor kesehatan) adalah gambaran kebutuhan fisiologis individu yang
diharapkan untuk dipenuhi. Hygiene factors (faktor kesehatan) meliputi gaji, kehidupan
pribadi, kualitas supervisi, kondisi kerja, jaminan kerja, hubungan antar pribadi,
kebijaksanaan dan administrasi perusahaan.

Motivation Factors
Menurut Herzberg, hygiene factors (faktor kesehatan) tidak dapat dianggap
sebagai motivator. Faktor motivasi harus menghasilkan kepuasan positif. Faktor-faktor
yang melekat dalam pekerjaan dan memotivasi karyawan untuk sebuah kinerja yang
unggul disebut sebagai faktor pemuas. Karyawan hanya menemukan faktor-faktor
intrinsik yang berharga pada motivation factors (faktor pemuas). Para motivator
melambangkan kebutuhan psikologis yang dirasakan sebagai manfaat tambahan. Faktor
motivasi dikaitkan dengan isi pekerjaan mencakup keberhasilan, pengakuan, pekerjaan
yang menantang, peningkatan dan pertumbuhan dalam pekerjaan

Teori Pemrosesan Informasi Atkinson dan Shiffrin


Berpikir adalah salah satu kemampuan yang harus diajarkan oleh guru kepada
siswa. Banyak sekali aktivitas atau profesi manusia yang tergantung pada kemampuan
yang satu ini. Berpikir hanya dapat dilakukan oleh manusia, tidak oleh makhluk lain.
Tidak heran jika kemampuan berpikir disebut sebagai kemampuan yang membuat kita
menjadi manusia. Sejak dulu manusia begitu tertarik untuk mempelajari dirinya sendiri.
Salah satunya adalah bagaimana sebenarnya proses berpikir itu terjadi. Manfaat bagi guru
ketika memahami proses berpikir pada manusia, ia dapat memaksimalkan pengajaran
untuk para siswanya.

Salah satu teori yang membahas bagaimana proses berpikir manusia dikemukakan
oleh Atkinson dan Shiffrin pada tahun 1968. Kedua ahli psikologi kognitif ini berhasil
memaparkan bagaimana perangkat berpikir manusia beserta proses yang terjadi secara
jelas, logis dan sederhana. Teori mereka berdua dikenal dengan teori pemrosesan
informasi. Teori ini telah banyak dimanfaatkan, termasuk di bidang pendidikan dan
komputer. Artikel ini akan membahas teori Atkinson dan Shiffrin secara singkat.

Model Teori Pemrosesan Informasi Atkinson dan Shiffrin


(Gambar: Glassman & Hadad, 2009)

Informasi diterima oleh manusia melalui indera. Penerima informasi awal pada
indera ini disebut sebagai memori sensorik (sensory memory). Menurut penelitian,
informasi dari penglihatan hanya dapat bertahan kurang dari sedetik di memori sensorik,
sedangkan informasi dari pendengaran dapat bertahan tiga sampai empat detik. Jika
perhatian tidak diberikan pada informasi tersebut maka mereka akan hilang. Namun jika
perhatian diberikan maka informasi akan diteruskan menuju memori jangka pendek
(short term memory) yang dapat mempertahankan informasi hingga 15 detik.
Berdasar penjelasan tersebut kita dapat menyadari akan peran penting perhatian atau
konsentrasi dalam memproses suatu informasi. Ratusan atau ribuan informasi sebenarnya
berada di depan kita setiap saat. Namun jika kita tidak memperhatikannya maka sekian
banyak informasi itu tidak akan memasuki pikiran.

Apa yang terjadi pada informasi di memori jangka pendek? informasi tersebut juga akan
hilang jika kita tidak mengulang-ngulang perhatian padanya. Namun jika pengulangan
dilakukan maka informasi dapat diteruskan ke memori jangka panjang (long term
memory). Para peneliti menyatakan bahwa memori jangka panjang dapat menyimpan
informasi sangat lama, tergantung pada penggunaannya. Jika teknik untuk meneruskan
informasi ke memori jangka panjang adalah melalui pengulangan, kita menyebutnya
sebagai proses menghafal atau mengingat.

Cara kedua untuk meneruskan informasi ke memori jangka panjang adalah dengan
memahami (encoding). Maksudnya adalah menghubungkan informasi baru tersebut
dengan berbagai informasi lama yang telah kita miliki (tersimpan dalam memori jangka
panjang sebelumnya). Cara kedua ini diyakini membuat informasi dapat lebih tahan lama
di memori kita. Selain itu dengan memahami maka semua informasi akan lebih
bermanfaat dalam aplikasi kehidupan sehari-hari.

Berbagai informasi yang tersimpan dalam memori jangka panjang, sewaktu-waktu dapat
dipanggil oleh memori jangka pendek jika kita memerlukannya (misalnya ketika
menghadapi masalah tertentu). Hingga saat ini para ahli belum dapat menentukan secara
pasti berapa kapasitas penyimpanan memori jangka panjang manusia. Karena itu
dikatakan bahwa kapasitas memori jangka panjang kita tidak terbatas.

Berdasarkan teori pemrosesan informasi ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan
oleh para guru:
1. Perhatian sangat penting, oleh karena itu selalu upayakan agar siswa anda benar-
benar memperhatikan pelajaran. Meskipun mereka tampak melihat anda, namun
belum tentu pikiran mereka perhatian kepada apa yang anda jelaskan.
2. Sebaiknya lebih mengutamakan belajar dengan memahami dari pada melalui
hafalan.

2. PERBEDAAN DAN PERSAMAAN TEORI PARA AHLI

PERBEDAAN
1) Maslow mengemukakan bahwa kebutuhan-kebutuhan manusia itu terdiri
dari limatingkat (kebutuhan fisiologis, rasa aman/ kenyamanan, kebutuhan
sosial, kebutuhan akanpenghargaan, dan aktualisasi diri), sedang Herzberg
mengelompokkan atas dua kelompok (satisfiers dandissatisfiers).

2) Menurut Maslow semua tingkat kebutuhan itu merupakan alat


motivator, sedangH e r z b e rg ( g a j i , u p a h , d s b ) b u k a n a l a t m o t i v a s i ,
h a n y a m e r u p a k a n a l a t p e m e l i h a r a a n (Dissatisfiers) saja, yang menjadi
motivator (Satisfiers) ialah yang berkaitan langsung denganpekerjaan itu sendiri.

3) Teori Maslow dikembangkan hanya atas pengamatan saja dan belum pernah diuji
cobakebenarannya, sedang teori Herzberg di dasarkan atas hasil penelitiannya sebagai
pengembanganteori Maslow.

4) Menurut Teori X dan Y dari Mc. Gregor


Teori motivasi yang menggabungkan teori internal dan teori eksternal yang
dikembangkan oleh Mc. Gregor. Ia telah merumuskan dua perbedaan dasar mengenai
perilaku manusia. Kedua teori tersebut disebut teori X dan Y. Adapun anggapan yang
mendasari teori-teori X menurut Reksohadiprojo dan Handoko(1996 : 87)
a) Rata-rata pekerja itu malas, tidak suka bekerja dan kalau bisa akan
menghidarinya.
b) Karena pada dasarnya tidak suka bekerja maka harus dipaksa dan dikendalikan,
diperlakukan dengan hukuman dan diarahkan untuk pencapaian tujuan
organisasi.
c) Rata-rata pekerja lebih senang dibimbing, berusaha menghindari tanggung
jawab, mempunyai ambisi kecil, kemamuan dirinya diatas segalanya.
Teori ini masih banyak digunakan oleh organisasi karena para manajer bahwa anggapn-
anggapan itu benar dan banyak sifat-sifat yang diamati perilaku manusia, sesuai dengan
anggapan tersebut teori ini tidak dapat menjawab seluruh pertanyaan yang terjadi pada
orgaisasi. Oleh karena itu, Mc. Gregor menjawab dengan teori yang berdasarkan pada
kenyataannya.

Anggapan dasar teori Y adalah :

a) Usaha fisik dan mental yang dilakukan oleh manusia sama halnya bermain atau
istirahat.

b) Rata-rata manusia bersedia belajar dalam kondisi yang layak, tidak hanya
menerima tetapi mencari tanggung jawab.

c) Ada kemampuan yang besar dalam kecedikan, kualitas dan daya imajinasi untuk
memecahkan masalah-masalah organisasi yang secara luas tersebar pada seluruh
pegawai.

d) Pengendalian dari luar hukuman bukan satu-satunya cara untuk mengarahkan


tercapainya tujuan organisasi.
5) Teori Aldefer merupakan teori motivasi yang mengatakan bahwa individu
mempunyai kebutuhan tiga hirarki yaitu : ekstensi (E), keterkaitan (Relatedness) (R), dan
pertumbuhan (Growth) (G).

Teori ERG juga mengungkapkan bahwa sebagai tambahan terhadap proses


kemajuan pemuasan juga proses pengurangan keputusan. Yaitu, jika seseorang terus-
menerus terhambat dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan menyebabkan individu
tersebut mengarahkan pada upaya pengurangan karena menimbulkan usaha untuk
memenuhi kebutuhan yang lebih rendah.

Penjelasan tentang teori ERG Aldefer menyediakan sarana yang penting bagi manajer
tentang perilaku. Jika diketahui bahwa tingkat kebutuhan yang lebih tinggi dari seseorang
bawahan misalnya, pertumbuhan nampak terkendali, mungkin karena kebijaksanaan
perusahaan, maka hal ini harus menjadi perhatian utama manajer untuk mencoba
mengarahkan kembali upaya bawahan yang bersangkutan memenuhi kebutuhan akan
keterkaitan atau kebutuhan atau kebutuhan eksistensi. Teori ERG Aldefer mengisyaratkan
bahwa individu akan termotivasi untuk melakukan sesuatu guna memenuhi salah satu
dari ketiga perangkat kebutuhan.

PERSAMAAN

1. Dari semua para Teori Motivasi yng di kemukakan para ahli menjelaskan bahwa
semua berasal dari perilaku manusia itu sendiri dengan adanya keteraturan dan
ketidak aturan yang bisa menciptakan teori ini terus di kembangkan.

2. Sebenarnya mulai dari Teori maslow sudah di temukan inti permasalahannya


yaitu setiap manusia memiliki kebutuhan yang tiada batas, lalu di kembangkan
atau di sempurnakan oleh para ahli selanjutnya agar Teori tersebut bisa sempurna

3. IMPLEMENTASI TEORI

A. TEORI CLAYTON ALDERFER

Teori ini cocok untuk para manager karena, Manajer harus memahami bahwa
karyawan memiliki berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi pada waktu yang sama.
Menurut teori ERG, jika manajer hanya memusatkan perhatian pada satu kebutuhan pada
satu waktu, hal ini tidak akan efektif memotivasi karyawan. Juga, aspek frustasi-regresi
Teori ERG memiliki efek tambahan pada motivasi kerja. Misalnya jika seorang karyawan
tidak diberi kesempatan pertumbuhan dan kemajuan dalam sebuah organisasi, ia mungkin
kembali untuk memenuhi kebutuhan bersosialisasi, jika lingkungan atau keadaan tidak
memungkinkan, ia mungkin kembali ke kebutuhan akan uang untuk memenuhi
kebutuhan bersosialisasi. Semakin cepat manajer menyadari dan menemukan ini,
langkah-langkah lebih cepat akan mereka ambil untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

B. TEORI ATKINSON

Teori yang diajukan oleh Atkinson san Shiffrin (1968, 1971) menekankan pada
interaksi antara STM dan LTM. Memori jangka penjang memiliki dua manfaat penting:
Pertama, sebagaimana diketahui, kecepatan lupa jauh lebih rendah untuk LTM. Beberapa
psikologi bahkan menyatakan bahwa informasi dalam LTM tidak pernah hilang meskipun
kita kehilangan kemampuan untuk memanggil kembali informasi tersebut; dan LTM
memiliki kapasitas yang tidak terbatas. Meskipun demikian, tidaklah selalu mudah
memasukkan informasi baru ke dalam LTM. Atkinson dan Shiffrin mengajukan beberapa
proses kontrol yang dapat digunakan sebagai usaha untuk mempelajari informasi baru.
Proses kontrol (control proses) adalah strategi yang digunakan seseorang untuk
memfasilitasi perolehan pengetahuan

C. TEORI FREDERICH HERZBERG

Teori ini cocok untuk para konsultan dan manager karena, menyiratkan bahwa
manajer harus fokus untuk menjamin kecukupan faktor hygiene (faktor
kesehatan) guna menghindari ketidakpuasan karyawan. Juga, manajer
harus memastikan bahwa pekerjaan sebagai perangsang dan bermanfaat
sehingga karyawan termotivasi untuk bekerja dan melakukannya lebih
keras dan lebih baik. Teori ini menekankan pada kerja pengayaan sehingga
memotivasi karyawan. Pekerjaan harus memanfaatkan keterampilan
karyawan dan kompetensi mereka secara maksimal. Berfokus pada faktor-
faktor motivasi dapat meningkatkan kerja berkualitas.

D. TEORI MC GREGOR

Teori ini sangat cocok buat para manajer di sebuah perusahaan

karena, Teori X dan teori Y merupakan salah satu model perilaku kepemimpinan yang

didasari pada berbagai asumsi tentang para karyawan atau pegawai dan bagaimana
memotivasi mereka. Teori X dan teori Y dari Douglas McGregor merupakan yang terbaik
dalam menyajikan esensi dari gerakan hubungan manusia ini. Teori X dan teori Y
merefleksikan dua keyakinan ekstrem yang membedakan manajer mengenai pekerja
mereka.

Teori X merupakan suatu pandangan yang relative negative mengenai pekerja dan
konsisten dengan pandangan manajemen ilmiah. Asumsi yang dikembangkan dalam teori
ini pada dasarnya cenderung negative dan gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam
suatu organisasi adalah gaya kepemimpinan petunjuk (directive leadership style). Gaya
kepemimpinan petunjuk sangat tepat digunakan pada karyawan yang cenderung pasif,
seperti malas bekerja, tidak kreatif, dan tidak inovatif. Dalam teori ini komunikasi yang
terjadi antara manajer dengan para karyawan cenderung satu arah yaitu kommunikasi dari
manajer ke karyawan. Sehingga karyawan lebih sering menuruti kata manajer tanpa
punya inisiatif.

Sedangkan Teori Y merupakan kebalikan dari teori X yaitu suatu pandangan


positif mengenai pekerja dan mencerminkan asumsi yang dibuat oleh pendukung
hubungan manusia. Teori ini pada dasarnya cenderung positif dan gaya kepemimpinan
yang digunakannya adalah gaya kepemimpinan partisipan. Dimana karyawan pada
dasarnya memiliki semangatkerja yang tinggi, rajin, dan memiliki komitmen yang tinggi
dalam mencapai suatu organisasi. Sehingga gaya kepemimpinan partisipan cocok pada
asumsi ini karena komunikasi yang dikembangkan adalah komunnikasi dua arah antara
manajer dan karyawan.

E. TEORI ABRAHAM MASLOW

Karyawan pada perusahaan sejatinya juga memerlukan kebutuhan interaksi sosial dan
kasih sayang. Teori kebutuhan maslow pada kasus ini menyatakan bahwa karyawan
memenuhi kebutuhan ini dengan menjalin persahabatan dengan rekan sekerja, satu tim
dan interaksi antara atasan dan bawahan. Adanya hubungan dan komunikasi yang baik di
dalam perusahaan akan membuat perusahaan lebih mudah bersinergi demi mencapai
tujuannya.

B. TUGAS 2

1. Mencari visi dan misi dari undip


2. Mencari visi dan misi dari sv
3. Mencari visi dan misi dari prodi akuntansi

1. VISI DAN MISI UNDIP


Visi:

“Universitas Diponegoro Menjadi Universitas Riset yang Unggul”.

Misi:

1. Menyelenggarakan pendidikan sehingga menghasilkan lulusan yang unggul dan


kompetitif.
2. Menyelenggarakan penelitian yang menghasilkan publikasi, Hak Atas Kekayaan
Intelektual (HAKI) , buku ajar, kebijakan dan teknologi yang berhasil guna dan
berdaya guna dengan mengedepankan budaya dan sumber daya lokal.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang menghasilkan publikasi,
Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) , buku ajar, kebijakan dan teknologi yang
berhasil guna dan berdaya guna dengan mengedepankan budaya dan sumber daya
lokal.
4. Mengembangkan profesionalitas, kapabilitas, akuntabilitas dalam tata kelola
universitas yang baik serta kemandirian penyelenggaraan perguruan tinggi.

2. VISI DAN MISI SEKOLAH VOKASI UNDIP

VISI :
Pada tahun 2020 menjadi pusat pendidikan vokasi (terapan) yang unggul dan bertaraf
internasional

MISI :
1. Menyelenggarakan pendidikan terapan untuk menghasilkan lulusan yang
kompeten dan profesional sesuai tuntutan dunia global.
2. Melaksanakan penelitian aplikasi dan pengabdian kepada masyarakat serta
menjalin kerjasama dengan pemangku kepentingan.
3. Menjadikan lingkungan pembelajaran yang kondusif untuk membentuk
kepribadian profesional yang memiliki komitmen pengembangan dan penerapan
pengetahuan serta pengembangan ketrampilan bagi peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
3. VISI DAN MISI PRODI AKUNTANSI

VISI :
“Menjadikan mahasiswa/i Program Studi DIII Akuntansi menjadi lebih aktif, bersinergis,
dan berprestasi demi mewujudkan kader himpunan dan mahasiswa pada umumnya
menjadi pribadi yang kreatif, inovatif dan profesional ”
MISI :
1. Menjadikan Himpunan Mahasiswa Program Studi Akuntansi sebagai wadah untuk
menampung aspirasi dari kalangan umum mahasiswa/i DIII Akuntansi dan
sebagai penyambung antara mahasiswa dan pihak kampus.
2. Melibatkan mahasiswa/i DIII Akuntansi dalam kegiatan yang diadakan oleh
himpunan.
3. Memperluas relasi untuk menjalin hubungan baik dengan pihak-pihak terkait
baik itu didalam kampus maupun diluar kampus.
4. Menghimpun segala kalangan dari berbagai angkatan agar dapat bersatu
padu,solid dan memiliki sifat kekeluargaan.
5. Memperbanyak, memperbaiki, serta melanjutkan program kerja yang sudah ada
agar dapat meningkatkan skill mahasiswa/i pada umumnya.
6. Lebih mengaktifkan peran media sosial agar info penting mudah didapat.
7. Mengikuti berbagai macam perlombaan yang bisa diikuti agar dapat menorehkan
prestasi bagi DIII Akuntansi.
8. Menjadikan kader himpunan dan mahasiswa/i program studi DIII Akuntansi
sebagai kaum intelektual yang mampu berfikir kritis, kreatif, inovatif dan
profesional.

Anda mungkin juga menyukai