NIM : 40010218060171
Tugas : PENGANTAR MANAJEMEN
SOAL
A. TUGAS 1
Untuk menyadari kelemahan dari asumí teori X itu maka McGregor memberikan
alternatif teori lain yang dinamakan teori Y. asumís teori Y ini menyatakan bahwa orang-
orang pada hakekatnya tidak malas dan dapat dipercaya, tidak seperti yang diduga oleh
teori X. Teori ini memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti halnya
kegiatan sehari-hari lainnya. Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan diancam secara ketat
karena mereka memiliki pengendalian serta pengerahan diri untuk bekerja sesuai tujuan
perusahaan. Pekerja memiliki kemampuan kreativitas, imajinasi, kepandaian serta
memahami tanggung jawab dan prestasi atas pencapaian tujuan kerja. Pekerja juga tidak
harus mengarahkan segala potensi diri yang dimiliki dalam bekerja. Secara keseluruhan
asumsi teori Y mengenai manusia adalah sebagai berikut:
1 Pekerjaan itu pada hakekatnya seperti bermain dapat memberikan kepuasan Kepada
orang. Keduanya bekerja dan bermain merupakan aktiva-aktiva fisik dan mental.
Sehingga di antara keduanya tidak ada perbedaan, jika keadaan sama-sama
menyenangkan.
2 Manusia dapat mengawasi diri sendiri, dan hal itu tidak bisa dihindari dalam rangka
mencapai tujuan-tujuan organisasi.
3 Kemampuan untuk berkreativitas di dalam memecahkan persoalan-persoalan
organisasi secara luas didistribusikan kepada seluruh karyawan.
4 Motivasi tidak saja berlaku pada kebutuhan-kebutuhan social, penghargaan dan
aktualisasi diri tetapi juga pada tingkat kebutuhan-kebutuhan fisiologi dan
keamanan.
5 .Orang-orang dapat mengendalikan diri dan kreatif dalam bekerja jika dimotivasi
secara tepat.
Motivation Factors
Menurut Herzberg, hygiene factors (faktor kesehatan) tidak dapat dianggap
sebagai motivator. Faktor motivasi harus menghasilkan kepuasan positif. Faktor-faktor
yang melekat dalam pekerjaan dan memotivasi karyawan untuk sebuah kinerja yang
unggul disebut sebagai faktor pemuas. Karyawan hanya menemukan faktor-faktor
intrinsik yang berharga pada motivation factors (faktor pemuas). Para motivator
melambangkan kebutuhan psikologis yang dirasakan sebagai manfaat tambahan. Faktor
motivasi dikaitkan dengan isi pekerjaan mencakup keberhasilan, pengakuan, pekerjaan
yang menantang, peningkatan dan pertumbuhan dalam pekerjaan
Salah satu teori yang membahas bagaimana proses berpikir manusia dikemukakan
oleh Atkinson dan Shiffrin pada tahun 1968. Kedua ahli psikologi kognitif ini berhasil
memaparkan bagaimana perangkat berpikir manusia beserta proses yang terjadi secara
jelas, logis dan sederhana. Teori mereka berdua dikenal dengan teori pemrosesan
informasi. Teori ini telah banyak dimanfaatkan, termasuk di bidang pendidikan dan
komputer. Artikel ini akan membahas teori Atkinson dan Shiffrin secara singkat.
Informasi diterima oleh manusia melalui indera. Penerima informasi awal pada
indera ini disebut sebagai memori sensorik (sensory memory). Menurut penelitian,
informasi dari penglihatan hanya dapat bertahan kurang dari sedetik di memori sensorik,
sedangkan informasi dari pendengaran dapat bertahan tiga sampai empat detik. Jika
perhatian tidak diberikan pada informasi tersebut maka mereka akan hilang. Namun jika
perhatian diberikan maka informasi akan diteruskan menuju memori jangka pendek
(short term memory) yang dapat mempertahankan informasi hingga 15 detik.
Berdasar penjelasan tersebut kita dapat menyadari akan peran penting perhatian atau
konsentrasi dalam memproses suatu informasi. Ratusan atau ribuan informasi sebenarnya
berada di depan kita setiap saat. Namun jika kita tidak memperhatikannya maka sekian
banyak informasi itu tidak akan memasuki pikiran.
Apa yang terjadi pada informasi di memori jangka pendek? informasi tersebut juga akan
hilang jika kita tidak mengulang-ngulang perhatian padanya. Namun jika pengulangan
dilakukan maka informasi dapat diteruskan ke memori jangka panjang (long term
memory). Para peneliti menyatakan bahwa memori jangka panjang dapat menyimpan
informasi sangat lama, tergantung pada penggunaannya. Jika teknik untuk meneruskan
informasi ke memori jangka panjang adalah melalui pengulangan, kita menyebutnya
sebagai proses menghafal atau mengingat.
Cara kedua untuk meneruskan informasi ke memori jangka panjang adalah dengan
memahami (encoding). Maksudnya adalah menghubungkan informasi baru tersebut
dengan berbagai informasi lama yang telah kita miliki (tersimpan dalam memori jangka
panjang sebelumnya). Cara kedua ini diyakini membuat informasi dapat lebih tahan lama
di memori kita. Selain itu dengan memahami maka semua informasi akan lebih
bermanfaat dalam aplikasi kehidupan sehari-hari.
Berbagai informasi yang tersimpan dalam memori jangka panjang, sewaktu-waktu dapat
dipanggil oleh memori jangka pendek jika kita memerlukannya (misalnya ketika
menghadapi masalah tertentu). Hingga saat ini para ahli belum dapat menentukan secara
pasti berapa kapasitas penyimpanan memori jangka panjang manusia. Karena itu
dikatakan bahwa kapasitas memori jangka panjang kita tidak terbatas.
Berdasarkan teori pemrosesan informasi ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan
oleh para guru:
1. Perhatian sangat penting, oleh karena itu selalu upayakan agar siswa anda benar-
benar memperhatikan pelajaran. Meskipun mereka tampak melihat anda, namun
belum tentu pikiran mereka perhatian kepada apa yang anda jelaskan.
2. Sebaiknya lebih mengutamakan belajar dengan memahami dari pada melalui
hafalan.
PERBEDAAN
1) Maslow mengemukakan bahwa kebutuhan-kebutuhan manusia itu terdiri
dari limatingkat (kebutuhan fisiologis, rasa aman/ kenyamanan, kebutuhan
sosial, kebutuhan akanpenghargaan, dan aktualisasi diri), sedang Herzberg
mengelompokkan atas dua kelompok (satisfiers dandissatisfiers).
3) Teori Maslow dikembangkan hanya atas pengamatan saja dan belum pernah diuji
cobakebenarannya, sedang teori Herzberg di dasarkan atas hasil penelitiannya sebagai
pengembanganteori Maslow.
a) Usaha fisik dan mental yang dilakukan oleh manusia sama halnya bermain atau
istirahat.
b) Rata-rata manusia bersedia belajar dalam kondisi yang layak, tidak hanya
menerima tetapi mencari tanggung jawab.
c) Ada kemampuan yang besar dalam kecedikan, kualitas dan daya imajinasi untuk
memecahkan masalah-masalah organisasi yang secara luas tersebar pada seluruh
pegawai.
Penjelasan tentang teori ERG Aldefer menyediakan sarana yang penting bagi manajer
tentang perilaku. Jika diketahui bahwa tingkat kebutuhan yang lebih tinggi dari seseorang
bawahan misalnya, pertumbuhan nampak terkendali, mungkin karena kebijaksanaan
perusahaan, maka hal ini harus menjadi perhatian utama manajer untuk mencoba
mengarahkan kembali upaya bawahan yang bersangkutan memenuhi kebutuhan akan
keterkaitan atau kebutuhan atau kebutuhan eksistensi. Teori ERG Aldefer mengisyaratkan
bahwa individu akan termotivasi untuk melakukan sesuatu guna memenuhi salah satu
dari ketiga perangkat kebutuhan.
PERSAMAAN
1. Dari semua para Teori Motivasi yng di kemukakan para ahli menjelaskan bahwa
semua berasal dari perilaku manusia itu sendiri dengan adanya keteraturan dan
ketidak aturan yang bisa menciptakan teori ini terus di kembangkan.
3. IMPLEMENTASI TEORI
Teori ini cocok untuk para manager karena, Manajer harus memahami bahwa
karyawan memiliki berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi pada waktu yang sama.
Menurut teori ERG, jika manajer hanya memusatkan perhatian pada satu kebutuhan pada
satu waktu, hal ini tidak akan efektif memotivasi karyawan. Juga, aspek frustasi-regresi
Teori ERG memiliki efek tambahan pada motivasi kerja. Misalnya jika seorang karyawan
tidak diberi kesempatan pertumbuhan dan kemajuan dalam sebuah organisasi, ia mungkin
kembali untuk memenuhi kebutuhan bersosialisasi, jika lingkungan atau keadaan tidak
memungkinkan, ia mungkin kembali ke kebutuhan akan uang untuk memenuhi
kebutuhan bersosialisasi. Semakin cepat manajer menyadari dan menemukan ini,
langkah-langkah lebih cepat akan mereka ambil untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
B. TEORI ATKINSON
Teori yang diajukan oleh Atkinson san Shiffrin (1968, 1971) menekankan pada
interaksi antara STM dan LTM. Memori jangka penjang memiliki dua manfaat penting:
Pertama, sebagaimana diketahui, kecepatan lupa jauh lebih rendah untuk LTM. Beberapa
psikologi bahkan menyatakan bahwa informasi dalam LTM tidak pernah hilang meskipun
kita kehilangan kemampuan untuk memanggil kembali informasi tersebut; dan LTM
memiliki kapasitas yang tidak terbatas. Meskipun demikian, tidaklah selalu mudah
memasukkan informasi baru ke dalam LTM. Atkinson dan Shiffrin mengajukan beberapa
proses kontrol yang dapat digunakan sebagai usaha untuk mempelajari informasi baru.
Proses kontrol (control proses) adalah strategi yang digunakan seseorang untuk
memfasilitasi perolehan pengetahuan
Teori ini cocok untuk para konsultan dan manager karena, menyiratkan bahwa
manajer harus fokus untuk menjamin kecukupan faktor hygiene (faktor
kesehatan) guna menghindari ketidakpuasan karyawan. Juga, manajer
harus memastikan bahwa pekerjaan sebagai perangsang dan bermanfaat
sehingga karyawan termotivasi untuk bekerja dan melakukannya lebih
keras dan lebih baik. Teori ini menekankan pada kerja pengayaan sehingga
memotivasi karyawan. Pekerjaan harus memanfaatkan keterampilan
karyawan dan kompetensi mereka secara maksimal. Berfokus pada faktor-
faktor motivasi dapat meningkatkan kerja berkualitas.
D. TEORI MC GREGOR
karena, Teori X dan teori Y merupakan salah satu model perilaku kepemimpinan yang
didasari pada berbagai asumsi tentang para karyawan atau pegawai dan bagaimana
memotivasi mereka. Teori X dan teori Y dari Douglas McGregor merupakan yang terbaik
dalam menyajikan esensi dari gerakan hubungan manusia ini. Teori X dan teori Y
merefleksikan dua keyakinan ekstrem yang membedakan manajer mengenai pekerja
mereka.
Teori X merupakan suatu pandangan yang relative negative mengenai pekerja dan
konsisten dengan pandangan manajemen ilmiah. Asumsi yang dikembangkan dalam teori
ini pada dasarnya cenderung negative dan gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam
suatu organisasi adalah gaya kepemimpinan petunjuk (directive leadership style). Gaya
kepemimpinan petunjuk sangat tepat digunakan pada karyawan yang cenderung pasif,
seperti malas bekerja, tidak kreatif, dan tidak inovatif. Dalam teori ini komunikasi yang
terjadi antara manajer dengan para karyawan cenderung satu arah yaitu kommunikasi dari
manajer ke karyawan. Sehingga karyawan lebih sering menuruti kata manajer tanpa
punya inisiatif.
Karyawan pada perusahaan sejatinya juga memerlukan kebutuhan interaksi sosial dan
kasih sayang. Teori kebutuhan maslow pada kasus ini menyatakan bahwa karyawan
memenuhi kebutuhan ini dengan menjalin persahabatan dengan rekan sekerja, satu tim
dan interaksi antara atasan dan bawahan. Adanya hubungan dan komunikasi yang baik di
dalam perusahaan akan membuat perusahaan lebih mudah bersinergi demi mencapai
tujuannya.
B. TUGAS 2
Misi:
VISI :
Pada tahun 2020 menjadi pusat pendidikan vokasi (terapan) yang unggul dan bertaraf
internasional
MISI :
1. Menyelenggarakan pendidikan terapan untuk menghasilkan lulusan yang
kompeten dan profesional sesuai tuntutan dunia global.
2. Melaksanakan penelitian aplikasi dan pengabdian kepada masyarakat serta
menjalin kerjasama dengan pemangku kepentingan.
3. Menjadikan lingkungan pembelajaran yang kondusif untuk membentuk
kepribadian profesional yang memiliki komitmen pengembangan dan penerapan
pengetahuan serta pengembangan ketrampilan bagi peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
3. VISI DAN MISI PRODI AKUNTANSI
VISI :
“Menjadikan mahasiswa/i Program Studi DIII Akuntansi menjadi lebih aktif, bersinergis,
dan berprestasi demi mewujudkan kader himpunan dan mahasiswa pada umumnya
menjadi pribadi yang kreatif, inovatif dan profesional ”
MISI :
1. Menjadikan Himpunan Mahasiswa Program Studi Akuntansi sebagai wadah untuk
menampung aspirasi dari kalangan umum mahasiswa/i DIII Akuntansi dan
sebagai penyambung antara mahasiswa dan pihak kampus.
2. Melibatkan mahasiswa/i DIII Akuntansi dalam kegiatan yang diadakan oleh
himpunan.
3. Memperluas relasi untuk menjalin hubungan baik dengan pihak-pihak terkait
baik itu didalam kampus maupun diluar kampus.
4. Menghimpun segala kalangan dari berbagai angkatan agar dapat bersatu
padu,solid dan memiliki sifat kekeluargaan.
5. Memperbanyak, memperbaiki, serta melanjutkan program kerja yang sudah ada
agar dapat meningkatkan skill mahasiswa/i pada umumnya.
6. Lebih mengaktifkan peran media sosial agar info penting mudah didapat.
7. Mengikuti berbagai macam perlombaan yang bisa diikuti agar dapat menorehkan
prestasi bagi DIII Akuntansi.
8. Menjadikan kader himpunan dan mahasiswa/i program studi DIII Akuntansi
sebagai kaum intelektual yang mampu berfikir kritis, kreatif, inovatif dan
profesional.