Anda di halaman 1dari 5

Nama : SAFRIANSAH

NIM : 530005518

Pertama-tama izinkanlah dulu saya menjelaskan apa saja faktor-faktor dari motivasi,
mengingat tidak mungkin saya bisa jawab diskusi yang bapak sampaikan tersebut tanpa
mengerti apa itu faktor-faktor dari motivasi itu.

A. FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI

Menurut Danim (2004) menyatakan bahwa, “Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
motivasi, yaitu sebagai berikut:
1. Gaya kepemimpinan administrator. Kepemimpinan dengan gaya otoriter membuat
pekerja menjadi tertekan dan acuh tak acuh dalam bekerja.
2. Sikap individu. Ada individu yang statis dan ada pula yang dinamis. Demikian juga ada
individu yang bermotivasi kerja tinggi dan ada pula yang bermotivasi kerja rendah.
Situasi dan kondisi di luar dari individu memberi pengaruh terhadap motivasi. Akan
tetapi yang paling menentukan adalah individu itu sendiri.
3. Situasi kerja, lingkungan kerja, jarak tempuh dan fasilitas yang tersedia membangkitkan
motivasi, jika persyaratan terpenuhi. Akan tetapi jika persyaratan tersebut tidak
diperhatikan dapat menekan motivasi. Orang dapat bekerja dengan baik jika faktor
pendukungnya terpenuhi. Sebaliknya, pekerja dapat menjadi frustasi jika faktor
pendukung yang dia kehendaki tidak tersedia.

Menurut Parrek (2005) mengemukakan 6 (enam) indikator yang lazim digunakan untuk
mengukur motivasi kerja, yaitu:
1. Prestasi kerja, yaitu sesuatu yang ingin dicapai oleh seorang manajer dibawah lingkungan
kerja yang sulit sekalipun. Misalnya dalam menyelesaikan tugas yang dibatasi oleh
jadwal waktu (deadline) yang ketat yang harus dipenuhi, seseorang pekerja dapat
menyelesaikan tugasnya dengan hasil yang memuaskan.
2. Pengaruh, yaitu upaya yang dilakukan untuk mempertahankan gagasan atau argumentasi
sebagai bentuk dari kuatnya pengaruh yang ingin ditanamkan kepada orang lain. Saran –
saran atau gagasan yang diterima sebagai bentuk partisipasi dari seseorang pekerja akan
menumbuhkan motivasi, apalagi jika gagasan atau pemikiran tersebut dapat diikuti oleh
orang lain yang dapat dipakai sebagai metode kerja baru dan ternyata hasilnya positif dan
dirasakan lebih baik.
3. Pengendalian, yaitu tingkat pengawasan yang dilakukan oleh atasan terhadap
bawahannya. Untuk menumbuhkan motivasi dan sikap tanggung jawab yang besar dari
bawahan, seorang atasan dapat memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk
bekerja sendiri sepanjang pekerjaan itu memungkinkan dan menumbuhkan partisipasi.
4. Ketergantungan, yaitu kebutuhan dari bawahan terhadap orang – orang yang berada
dilingkungan kerjaannya, baik terhadap sesama pekerja maupun terhadap atasan. Adanya
saran, gagasan ataupun ide dari atasan kepada bawahan yang dapat membantunya
memahami suatu masalah atau cara penyelesaian masalah akan menjadi motivasi yang
positif.
5. Pengembangan, yaitu upaya yang dilakukan oleh organisasi terhadap pekerja atau oleh
atasan terhadap bawahannya untuk memberikan kesempatan guna meningkatkan potensi
dirinya melalui pendidikan ataupun pelatihan. Pengembangan ini dapat menjadi motivator
yang kuat bagi karyawan. Disamping pengembangan yang menyangkut kepastian karir
pekerja. Pengertian pengembangan yang dimaksudkan disini juga menyangkut metode
kerja yang dipakai. Adanya perubahan metode kerja yang dirasakan lebih baik karena
membantu penyelesaian tugas juga menjadi motivasi bagi pekerja.
6. Afiliasi, yaitu dorongan untuk berhubungan dengan orang – orang atas dasar sosial.
Keterbukaan orang – orang yang berada dilingkungan kerja yang memungkinkan
hubungan antara pribadi dapat berjalan dengan baik, saling membantu masalah pribadi
akan menjadi motivasi yang positif dari pekerja.

Sedangkan Porter & Miles dalam Danim (2004) mengemukakan bahwa terdapat 3 (tiga)
variabel yang mempengaruhi motivasi seseorang dalam bekerja, yaitu:
1. Sifat-sifat individual. Ini meliputi kepentingan setiap individu, sikap, kebutuhan atau
harapan yang berbeda pada setiap individu. Perbedaan-perbedaan tersebut membuat
derajat motivasi di dalam diri pekerja menjadi bervariasi satu dengan lainnya. Seorang
pekerja yang menginginkan prestasi kerja yang tinggi, misalnya cenderung akan
terdorong untuk melakukan pekerjaan yang dapat meningkatkan taraf hidupnya.
Sebaliknya, seseorang yang dimotivasi oleh uang akan cenderung memilih pekerjaan
yang imbalannya besar.
2. Sifat-sifat pekerjaan. Ini meliputi tugas-tugas yang harus dilaksanakan, termasuk
tanggung jawab yang harus diemban dan kepuasan yang muncul kemudian. Pekerjaan
yang banyak membutuhkan tanggungjawab, misalnya akan mendatangkan kepuasan
tertentu dan dapat meningkatkan derajat motivasi.
3. Lingkungan kerja dan situasi kerja karyawan. Seorang individu betah pada lingkungan
kerjannya akan senantiasa berinteraksi baik sesama rekan sekerja maupun atasan. Disini,
seorang karyawan dapat dimotivasi oleh rekan sekerjanya atau oleh atasannya.
Penghargaan yang diberikan oleh atasan baik dalam bentuk materi maupun non materi
akan meningkatkan motivasi kerja karyawan.

Sumber : http://www.e-jurnal.com/2014/03/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-motivasi.html

B. TEORI MOTIVASI

Beberapa Teori Motivasi yang sering digunakan diantaranya adalah :


1. Teori Hierarki Maslow, Teori Hierarki ini dikemukakan oleh seorang psikolog yang
bernama Abraham Maslow pada tahun 1943. Teori ini mengemukakan 5 kebutuhan hidup
manusia berdasarkan Hirarkinya yaitu mulai dari kebutuhan yang mendasar hingga
kebutuhan yang lebih tinggi. Teori ini kemudian dikenal dengan Teori Maslow atau Teori
Hirarki Kebutuhan. Hirarki kelima Kebutuhan tersebut diantaranya adalah :
▪ Kebutuhan Fisiologis (Physiological needs), yaitu kebutuhan terhadap makanan,
minuman, air, udara, pakaian, tempat tinggal dan kebutuhan untuk bertahan hidup.
Kebutuhan Fisiologis merupakan kebutuhan yang paling mendasar.
▪ Kebutuhan Keamanan (Safety needs), yaitu kebutuhan akan rasa aman dari kekerasan
baik fisik maupun psikis seperti lingkungan yang aman bebas polusi, perlindungan
keselamatan dan kesehatan kerja serta bebas dari ancaman.
▪ Kebutuhan Sosial (Social needs), yaitu kebutuhan untuk dicintai dan mencintai.
Manusia merupakan makhluk sosial, Setiap orang yang hidup di dunia memerlukan
keluarga dan teman.
▪ Kebutuhan Penghargaan (Esteem needs), Maslow mengemukan bahwa setelah
memenuhi kebutuhan Fisiologis, Keamanan dan Sosial, orang tersebut berharap
diakui oleh orang lain, memiliki reputasi dan percaya diri serta dihargai oleh setiap
orang.
▪ Kebutuhan Aktualisasi diri (Self-Actualization), Kebutuhan ini merupakan kebutuhan
tertinggi menurut Maslow, Kebutuhan Aktualisasi diri adalah kebutuhan atau
keinginan seseorang untuk memenuhi ambisi pribadinya.

2. Teori ERG Alderfer. Pada tahun 1969, Clayton Alderfer mempublikasikan artikel tentang
kebutuhan manusia yang berjudul “An Empirical Test of a New Theory of Human Need”.
Teori tersebut merupakan Teori Alternatif terhadap Teori Hirarki Maslow. Teori ini
mengemukan Tiga kebutuhan Manusia yaitu :
▪ Kebutuhan Eksistensi (Existence needs) yaitu kebutuhan akan pemenuhan faktor
fisiologis dan Materialistis termasuk kebutuhan akan rasa aman.
▪ Kebutuhan Hubungan (Relatedness needs) yaitu kebutuhan untuk memiliki hubungan
dengan orang lain.
▪ Kebutuhan Pertumbuhan (Growth needs) yaitu kebutuhan atau keinginan untuk
bertumbuh dan mencapai potensi diri secara maksmal.

Teori yang dikemukakan oleh Clayton Alderfer ini kemudian dikenal dengan Teori ERG
Alderfer yaitu singkatan dari Existance, Relatedness dan Growth.

3. Teori Kebutuhan McClelland. Seorang Psikolog Amerika Serikat yang bernama David
McClelland mengemukan hubungan antara kebutuhan pencapaian, afiliasi dan kekuasaan
pada akhir 1940-an. Teori Kebutuhan McClelland diantaranya adalah :
▪ Kebutuhan akan Pencapaian (need for achievement).
▪ Kebutuhan akan Afiliasi (need for affiliation).
▪ Kebutuhan akan kekuasaan (need for power).

4. Teori Motivator-Hygiene Herzberg. Frederick Herzberg adalah seorang Psikolog


Amerika Serikat yang mengemukan Teori Motivator-Hygiene Herzberg. Teori tersebut
didapat dari penelitian terhadap 203 akuntan dan teknisi di area Pittsburgh, Amerika
Serikat. Dari hasil penelitian tersebut ditemukan dua faktor yang berbeda yaitu kepuasan
dan ketidakpuasan dalam bekerja. Teori Motivator-Hygiene Herzberg juga dikenal
dengan Teori Dua Faktor, yaitu :
▪ Kepuasan bekerja, yaitu faktor yang berkaitan dengan pengakuan, prestasi, tanggung
jawab yang memberikan kepuasan positif. Faktor ini sering disebut juga dengan
Faktor Motivator.
▪ Ketidakpuasan bekerja, yaitu faktor yang berkaitan dengan gaji, keamanan bekerja
dan lingkungan kerja yang seringkali memberikan ketidakpuasan. Faktor ini sering
disebut dengan Faktor Hygiene.
5. Teori Harapan Vroom. Seorang professor Kanada yang bernama Victor Vroom pada
tahun 1964 dalam bukunya yang berjudul “Work and Motivation” mengemukan sebuah
Teori Motivasi yang beranggapan bahwa orang-orang termotivasi untuk melakukan
sesuatu karena menginginkan suatu hasil yang diharapkan. Teori tersebut kemudian
dikenal dengan sebutan Teori Harapan atau Expectancy Theory. Terdapat 3 konsep Teori
Harapan Vroom, yaitu :
▪ Harapan (Expectancy), yaitu kepercayaan seseorang bahwa suatu usaha akan
menghasilkan kinerja tertentu. Effort (Usaha) → Performance (Kinerja).
▪ Instrumentally, yaitu kepercayaan seseorang bahwa suatu kinerja akan mendapatkan
hasil tertentu. Performance (Kinerja) → Outcome (Hasil).
▪ Valensi (Valence), yaitu mengarah pada nilai positif dan negative yang dirujuk oleh
orang-orang terhadap sebuah hasil.

Sumber :
http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-motivasi-dan-teori-teori-motivasi/

Masuk ke pertanyaan diskusi :


1. Faktor-faktor apa yang ada pada pekerjaan diatas?
Setelah saya pahami dari contoh studi kasus dari Bapak Amri Darwis sampaikan, maka
terdapat faktor-faktor motivasi yang tepat pada kasus tersebut yaitu :
a. Sikap Individu.
Sikap individu Hasan yang ingin mencoba menginvestasikan pada usaha kuliner,
dimana sikap individu Hasan, pendapatan yang diperleh dari usaha kuliner melebihi
kebutuhan hidupnya untuk hidup.
b. Gaya Kepemimpinan.
Kepemimpinan Amri yang sebagai seorang manajer sebuah perusahaan real estate
yang sangat demokratis bagi penilaian saya, kenapa demokratis, ini dilihat dari kasus
diatas adanya usaha Amri untuk mendiskusikannya dengan Hasan agar kinerja Hasan
meningkat drastis. Kebijakan Amri khususnya atau kebijakan perusahaan umumnya,
ia menggalakkan program insentif yang memungkinkan tenaga pemasar mendapatkan
bonus ekstra yang sangat tinggi. Sehingga dengan kepemimpinan Amri, Hasan merasa
tidak perlu lagi untuk bekerja keras melebihi kuota seperti yang pernah dilakukannya.

2. Teori motivasi mana yang paling tepat untuk menjelaskan prilaku Hasan ?

Menurut penilaian saya dari studi diatas teori motivasi yang cocok adalah teori apa yang
dikemukakan oleh David McClelland. Seorang Psikolog Amerika Serikat yang bernama
David McClelland mengemukan hubungan antara kebutuhan pencapaian, afiliasi dan
kekuasaan pada akhir 1940-an. Teori Kebutuhan McClelland diantaranya adalah :
▪ Kebutuhan akan Pencapaian (need for achievement).
Dimana contoh kasus diatas, kebutuhan pencapaian oleh Hasan adalah keinginan
Hasan ingin seperti enam bulan yang lalu dimana Hasan enam bulan yang lalu
merupakan tenaga pemasar perusahaan paling berprestasi, kinerja sebelum 6 (enam)
bulan yang lalu kinerjanya meningkat.
▪ Kebutuhan akan Afiliasi (need for affiliation).
Dimana contoh kasus diatas, kebutuhan Afiliasi oleh Amri selaku manajer perusahaan
real estate mencoba berafiliasi dengan Hasan yang menginvestasikan pada usaha
“KULINER” yang ia peroleh dari pendapatan dan akumulasi bonus yang diterimanya
bertahun-tahun kemudian diinvestasikan pada usaha “KULINER”

▪ Kebutuhan akan kekuasaan (need for power). kebutuhan akan kekuasaan sangat
diperlukan. Dimana contoh kasus diatas, bahwa Amri seorang manajer yang memilik
kekuasaan berinisiatif untuk mendiskusikan denga Hasan agar melebihi kuota seperti
kejayaan Hasan pada enam bulan sebelumnya.

3. Jika anda Amri, apa yang akan anda lakukan untuk memotivasi Hasan agar bisa
berpresatasi seperti sebelumnya ?
Saya sepakat dengan apa yang diutarakan oleh David McClelland, dimana ada kebutuhan
akan kekuasaan (need of power). Dimana kekuasaan sangat penting dan diperlukan
dalam mengambil kebijakan-kebijakan perusahaan terkait dengan meningkatnya
penjualan. Saya selaku Amri sebagai manajer, saya berusaha untuk memperbaiki produk
apa yang saya jual (pasarkan), beri kebijakan yang mendongkrak penjualan seperti
murahkan harga bahan baku bagaimana caranya tetapi kualitas tetap nomor satu. naikkan
kualitas produk dengan biaya produksi yang murah, pasarkan banyak produk lewat media
apapun, mengingat sekarang ini teknologi sudah canggih, pemasaran lewat media internet
adalah nomor satu untuk meningkatkan penjualan seperti media instagram, media sosial,
tokopedia, dll. Jika media teknologi internet sudah saya jalankan, media manual juga
jangan dilupakan, walaupun tidak sebanyak media internet tetapi media manual itu sangat
membantu dalam menstabilkan pemasaran produk.

Terima Kasih Bapak Dr. Amri Darwis


Mohon maaf atas ada kekuraangan Bahasan Diskusi saya ini.
Salam

Anda mungkin juga menyukai