Anda di halaman 1dari 19

ISU-ISU KESEHATAN PEREMPUAN

Disusun untuk memenuhi tugas:

Mata Kuliah : Issu Mutakhir

Dosen Pengampuh : Dr. Andi Nurzakiah Amin, S.KM., M.Kes

Disusun Oleh (KELOMPOK 6) :


Riska Nuraisyah (200304500005)
Muhammad Zein NR. (200304501020)
Anindhita Tyas Maharani (200304501021)
Muh. Azzul Nurain (200304502027)

KELAS B
ADMINISTRASI KESEHATAN
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR (UNM)
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga makalah ini dapat disusun sampai selesai dengan lancar. Makalah ini
penulis buat guna memenuhi tugas mata kuliah Issu Mutakhir. Makalah ini disusun
agar pembaca dapat memperluas ilmu mengenai “Isu-isu Kesehatan pada
Perempuan”, yang penulis sajikan berdasarkan berbagai sumber informasi.

Harapan penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat dengan menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Semoga makalah yang telah disusun ini
dapat berguna bagi pembaca, khususnya penulis sendiri untuk kedepannya dapat
memperbaiki susunan dan isi makalah menjadi lebih baik.

Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis, penulis sadar masih


banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca kepada penulis.
Semoga makalah yang penulis susun dapat berguna dan bermanfaat bagi kita, akhir
kata penulis mengucapkan terima kasih.

Makassar, 25 Mei 2022

Penulis
BAB II
PEMBAHASAN

A. KEKERASAN

1. Pengertian kekerasan
1) Pengertian kekerasan secara umum
Kekerasan merupakan suatu tindakan yang mengacu pada sikap atau perilaku
yang tidak manusiawi, sehingga dapat menyakiti orang lain yang menjadi korban
kekerasan tersebut dan juga tentu merugikan orang yang berbuat kekerasan
karena pasti akan mendapatkan hukuman sesuai hukum yang berlaku.
2) Pengertian kekerasan menurut para ahli
Adapun definisi kekerasan menurut para ahli, beberapa diantaranya;
a) Menurut WHO : Definisi kekerasan  adalah penggunaan seluruh kekuatan 
fisik demi mendapatkan kekuasaan yang biasanya disertai dengan ancaman,
sehingga mengakibatkan kerugian bagi pihak lain, seperti luka memar,
kematian, kerugian secara psikologis, dan lain sebaginya.
b) Menurut Soerjono Seokamto : Pengertian kekerasan adalah peralukan yang
diperguankan oleh individu atau kelompok untuk memaksakan kehendak
kepada pihak lain.
c) Menurut Thomas Hobbes : Menurutnya, arti kekerasan adalah sifat yang
melakat pada manusia sejak lahir (alamiah) sehingga perlu adanya
pengendalian.
d) Menurut James B. Blue : Kekerasan adalah tindakan yang dilakukan oleh
seseorang secara brutal sehingga menciptakan tindakan yang primitis, karena
kekerasan selalu ditebar dengan anacaman.
2. Faktor penyebab kekerasan
Beberapa faktor penyebab kekerasan antara lain sebagai berikut:
a. Adanya keinginan untuk mendapatkan sesuatu.
b. Kontrol sosial tidak berfungsi.
c. Munculnya permasalahan yang memicu permusuhan.
d. Individu tidak dapat mengendalikan emosi.
e. Adanya prasangka buruk terhadap pihak lain.

3. Masalah kesehatan akibat kekerasan


Tak hanya mempengaruhi kondisi kesehatan mentalnya, namun faktanya
kekerasan terhadap perempuan juga memberikan efek kesehatan yang
tersembunyi. 
Mirisnya, gejala secara fisik dan emosional ini dapat dirasakan korban
kekerasan terhadap perempuan selama bertahun-tahun pasca kejadian. Dilansir
dari laman NBCnews, psikolog klinis, ColleeN Cullen menyampaikan bahwa
kebanyakan korban kekerasan dan pelecehan seksual didiagnosis mengalamai
depresi, kecemasan, hingga post traumatic syndrome disorder (PTSD).

4. Dampak kekerasan
Berikut ini beberapa dampak kekerasan terhadap perempuan:
a. Kehamilan yang tidak diinginkan
Kekerasan seksual timbul dari pemaksaan pada pihak perempuan. Hubungan
intim atas paksaan membuat kehamilan yang tidak direncanakan. Aborsi menjadi
sasaran pihak korban. Namun bila anak tersebut lahir akan jadi anak yang
terlantar. Kekerasan sexual juga jadi penyebab timbulnya penyakit HIV/ AIDS
dan panyakit kelamin yang menimpa kaum perempuan.
b. Disrupsi dari lingkungan
Korban akan menjauh dari orang-orang sekitar yang tidak menerima kondisinya.
Sebagai lapisan masyarakat masih menganggap tabu hal seperti itu. Lingkungan
keluarga, tempat kerja dan lingkungan sosialnya akan menjadi lebih sempit,
bahkan mengisolasi diri sendiri kerena tidak ada yang merangkulnya.

c. Gangguan mental
Perempuan korban kekerasan akan mengalami guncangan yang hebat pada
mentalnya. Trauma tersebut, apabila dibiarkan akan membuat psikisnya
terganggu.

d. Luka fisik dan kematian


Kekerasan pada perempuan membuat luka fisik yang sulit disembuhkan. Bahkan
bisa membuat menjadi cacat permanen. Penyiksaan yang terus terjadi atau
perempuan tersebut tidak menerima kondisi fisiknya yang berubah bisa
menyebabkan bunuh diri.

e. Lingkungan Menjadi Pasif


Perempuan korban kekerasan yang mengalami depresi akan menarik diri dari
lingkungan. Ia tidak akan bekerja atau berkegiatan. Mengurung diri jadi pilihan
hidupnya. Dampaknya, tidak ada mobilitas yang dilakukan sehingga
kehidupannya menjadi pasif. Hal ini akan mempengaruhi otonomi daerah korban
jadi melemah.

5. Upaya mengatasi kekerasan


Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah tindak kekerasan:
a. Melakukan kampanye anti kekerasan
Melakukan kampanye anti kekerasan secara terus menerus bisa mendorong
individu atau kelompok untuk lebih menyadari tentang akibat dari kekerasan
secara umum. Melalui kampanye ini, setiap masyarakat diajak untuk berperan
dalam menciptakan kehidupan yang damai. Hal ini penting karena dengan adanya
kedamaian individu bisa berkarya menghasilkan sesuatu untuk kemajuan.

b. Menyelesaikan masalah secara bijak


Pemerintah juga memiliki peran yang besar, di mana tindakan pemimpin akan
ditiru dan diteladani oleh bawahannya. Jadi, jika suatu negara menjauhkan segala
kekerasan dalam menyelesaikan suatu masalah sosial, maka tindakan ini juga
akan diikuti oleh warga masyarakatnya.

c. Adil dan bersihnya penegakan hukum


Sistem hukum yang tidak tegas bisa memengaruhi munculnya tindak kekerasan di
dalam masyarakat. Hal ini terjadi karena perasaan jengkel ketika keputusan
hukum mudah digantikan dengan kekuatan harta.
Sementara bagi individu atau kelompok yang tidak memiliki harta yang
cukup diperlakukan kasar dan tidak manusiawi. Kejengkelan inilah yang
kemudian mendorong terjadinya tindak kekerasan, maka dari itu perlu adanya
sistem penegakan hukum yang adil dan tegas untuk mengurangi kekerasan.

d. Menciptakan pemerintahan yang baik


Sebagian besar kekerasan yang terjadi di Indonesia terjadi karena cara kerja
pemerintah yang masih belum memuaskan. Adanya perasaan tidak puas inilah
yang kemudian mendorong masyarakat melakukan tindak kekerasan sebagai
wujud protesnya.
Maka dari itu, menciptakan pemerintahan yang baik menjadi salah satu
upaya yang tepat untuk mengatasi kekerasan, Adjarian. Upaya ini dilakukan
dengan menyusun strategi dan kebijakan yang adil bagi rakyat, sehingga bisa
memenuhi setiap kebutuhan hidup rakyat.
J. PEKERJA SEKS KOMERSIAL (PSK)

1. Pengertian PSK
Pekerja Seks Komersial (PSK) adalah para pekerja yang bertugas melayani
aktivitas seksual dengan tujuan untuk mendapatkan upah atau uang dari yang
telah memakai jasa mereka tersebut, dalam literatur lain juga disebutkan bahwa
pengertian PSK adalah wanita yang pekerjaannya menjual diri kepada banyak
laki-laki yang membutuhkan pemuasan nafsu seksual, dan wanita tersebut
mendapat sejumlah uang sebagai imbalan, serta dilakukan diluar pernikahan.

2. Faktor penyebab seseorang menjadi PSK


Berikut dibawah ini merupakan beberapa faktor penyebab mengapa seseorang
menjadi psk:
a. Kesulitan ekonomi atau kondisi kemiskinan
b. Pendidikan yang rendah
c. Lingkungan
d. Kebutuhan manusia akan pemenuhan faktor biologis/kebutuhan seks.

3. Masalah kesehatan yang dialami oleh PSK


Berikut ini adalah beberapa masalah kesehatan yang mengintai psk :

a. Terkena HIV
Human Immunodeficiency Virus atau HIV merupakan salah satu virus yang cara
penyebarannya melalui cairan tubuh (pada kasus ini, cairan sperma bertemu
cairan vagina). Virus paling mematikan ini, sering kali disebabkan oleh seks
bebas. Pada dasarnya, virus menyerang sistem kekebalan tubuh, ketika sudah
berkembang menjadi parah, virus ini akan berubah menjadi AIDS.
b. Human Papillomavirus (HPV)
Human Papillomavirus (HPV) adalah salah satu virus yang umum tertular melalui
hubungan seksual. Sama seperti yang lain, terkadang virus ini tidak menunjukkan
tanda-tanda kemunculannya. Namun, ada beberapa tanda yang bisa diperhatikan,
yaitu :
a) Terdapat beberapa kutil yang menyebar dengan jarak berhimpitan menyerupai
bunga
b) Rasa gatal atau tidak nyaman di area genital
c) Mengalami pendarahan saat melakukan hubungan badan.

c. Ketagihan Seks
Berbicara soal ketagihan, sesuatu yang dianggap “menyenangkan” pastinya akan
dilakukan secara terus menerus, maka kebutuhan akan kesenangan ini menjadi
adiktif. Bila sudah ketagihan seks, bila tidak melakukannya akan menjadikannya
frustrasi dan berbagai gejala psikologis lainnya.

4. Dampak seseorang yang menjadi PSK


Terbagi menjadi 2 dampak, yaitu dampak fisik dan dampak psikologis:
a. Dampak fisik :
a) Resiko kehamilan serta persalinan yang cukup berbahaya
b) Panggul menjadi sempit
c) Kontraksi rahim melemah
d) Tekanan darah yang tidak teratur yang bisa berdampak dalam keracunan
kehamilan dan kejang kejang yang mana menyebabkan kematian.
e) Tidak bisa mengurus kehamilannya dengan baik, dikarenakan belum adanya
kesiapan dari ibu sang janin
f) Gangguan pada pertumbuhan organ organ yang ada di dalam tubuh janin.
g) Cacat pada bayi
h) Dan lainnya.
b. Dampak psikologis :
a) Hilangnya harga diri
Salah satu dampak psikologis yang paling terlihat dari seorang wanita seorang
wanita yang melakukannya adalah hilangnya harga diri sendiri. Prostitusi ini
nantinya akan menyebabkan seseorang merasa harga dirinya telah jatuh, dan
kemudian susah untuk mengembalikannya dalam kondisi sebelumnya.

b) Dihantui perasaan bersalah


Jika dilihat dari sisi psikologis, prostitusi memang akan membuat pelakunya
seakan kehilangan harga diri. Hal ini lah yang kemudian memicu perasaan
berdosa, takut akan kehamilan, serta lemahnya ikatan antara kedua belah
pihak yang dapat menyebabkan kegagalan setelah berumah tangga. Bahkan
tidak jarang menimbulkan penghinaan terhadap masyarakat yang
menyebabkan seakan akan dihantui perasaan bersalah.

c) Munculnya penyakit seksual


Prostitusi dapat menyebabkan pelakunya menderita kelainan seksual yang
masuk ke dalam macam-macam gangguan jiwa seperti keinginan untuk selalu
berhubungan seks tanpa disadari. Penderitanya akan menghabiskan waktunya
dengan berbagai khayalan khayalan seks maupun kontak fisik lainnya seperti
pelukan, rangkulan, ciuman, dan lainnya hingga membayangkan bentuk tubuh
seseorang luar dan dalam.

d) Mengalami sulit berkonsentrasi


Prostitusi menyebabkan pelakunya menjadi pemalas, sering lupa, sering
melamun, hingga sulit untuk berkosentrasi. Hal ini lah yang kemudian
menyebabkan segala pekerjaannya menjadi tertunda karena kehilangan fokus.
Sikap ini diakibatkan karena pengaruh dari bayang bayang sebelumnya akan
prostitusi yang dilakukannya. Sehingga membuat otaknya hanya berpikir
untuk seks. Bahkan memiliki keinginan untuk bisa melampiaskan hasrat
seksualnya tersebut.

e) Memicu tindakan kriminal


Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pelaku prostitusi tersebut memiliki
kebiasaan untuk mencoba melampiaskan hasrat seksualnya yang dimilikinya.
Sehingga ketika dirinya tidak memiliki partner untuk prostitusi, maka dirinya
akan berusaha untuk pergi ke tempat prostitusi. Yang terparahnya adalah
mereka bisa menjadikan anak anak sebagai korban pemerkosaan.

f) Menjauh dari lingkungan sosial


Munculnya rasa bersalah, menyesal dan sedih sebenarnya membuat pelaku-
pelakunya membutuhkan bantuan dari orang lain. Namun karena perasaan
bersalah yang dimilikinya membuat dirinya menjauh dari lingkungan sosial.
Malu akan gunjingan orang lain dan hilangnya rasa percaya diri akhirnya
membuat dirinya menjauh dari teman dan keluarganya sehingga memicu
gangguan kepribadian anti-sosial (ansos).

g) Tubuh semakin melemah


Dampak prostitusi lainnya yang cukup terlihat adalah tubuh yang semakin
lemah. Hal ini karena pikiran pikiran yang ada di dalam dirinya yang mana
memicu ciri-ciri depresi berat yang membuat hilangnya nafsu makan,
kesulitan untuk tidur (insomnia), stress dan lainnya yang akhirnya berdampak
pada kondisi fisik penderitanya.

h) Sering berhalusinasi
Perlakuan prostitusi nyatanya juga akan menyebabkan penyakit kejiwaan
ringan seperti halusinasi mulai bermunculan dalam diri penderitanya. Akibat
rasa bersalah yang terlalu berat yang dipendamnya, terkadang menyebabkan
halusinasi-halusinasi yang tidak wajar yang akhirnya menganggu kehidupan
sosialnya.

i) Kesulitan dalam mempertahankan hubungan


Hubungan prostitusi tidak melulu berakhir bahagia dengan mengikat janji
setia sebagai suami istri hingga akhir hayat. Banyak dari mereka yang
kesulitan untuk mempertahankan hubungan karena ego masih yang tidak
stabil.  Hubungan prostitusi menunjukkan jika tidak ada rasa tanggung jawab
yang dimiliki oleh pelakunya.

5. Upaya mengatasi seseorang menjadi PSK


Berikut dibawah ini merupakan beberapa upaya pencegahan seseorang menjadi psk :
a. Peraturan perundang-undangan tentang larangan dan sanksi bagi PSK dan
pengguna PSK dalam bentuk Peraturan Daerah yang baru. Adanya pengaturan
ini akan menjadi kekuatan bagi Pemerintah dalam menindak lebih tegas dan
tuntas, sehingga menjadi efek jera bagi masyarakat yang menggunakan
ataupun bagi para PSK itu sendiri.
b. Memperluas lapangan kerja bagi kaum wanita yang disesuaikan dengan
kodrat dan bakatnya serta mendapatkan upah yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan kehidupannya sehari-hari.
c. Meningkatkan peranan orang tua dalam menjaga dan mendidik anak, serta
meningkatkan pemahaman keagamaan dan kerohanian dalam memperkuat
keimanan terhadap nilai-nilai religius dan norma kesusilaan.
K. DRUG ABUSE (Penyalahgunaan Zat)

1. Pengertian drug abuse (penyalahgunaan zat)


Drug abuse adalah penggunaan obat hanya untuk kesenangan pribadi atau
golongan saja. Obat yang dimaksud disini adalah obat-obatan terlarang atau
narkoba. Obat jenis ini adalah obat yang dapat menimbulkan efek perasaan
yang senang (euphoria) yang biasanya dapat membuat candu. Pengaruh yang
di timbulkan oleh obat terlarang ini dilihat dari seberapa besar kemungkinan
obat tersebut akan membuat peminumnya menjadi kecanduan. Semakin kuat
obat tersebut, maka semakin besar kemungkinan peminumnya menjadi
kecanduan. Penyalahgunaan obat (drug abuse) dalam dua tiga dekade terakhir
bertambah gawat secara global dan juga sudah mencapai keadaan serius di
Indonesia. Penyalahgunaan obat dimaksud bila suatu obat digunakan tidak
untuk tujuan mengobati penyakit, akan tetapi digunakan dengan sengaja untuk
mencari atau mencapai “kesadaran tertentu” karena pengaruh obat pada jiwa.
Dibawah ini merupakan kelompok obat-obatan yang sering disalah
gunakan:
a. Narkoba : pada dasarnya merupakan obat-obatan yang apabila pemakaiannya
disalahgunakan dapat menimbulkan ketergantungan.
b. Narkotika : zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman yang
dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
c. Psikotropika : Zat atau obat baik alamiah atau sentetik bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melaluai susunan saraf pusat yang menyebbkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
d. Zat adiktif lainnya adalah : minuman beralkohol bersifat sedatif, hipnotik dan
depresan,rokok.
2. Faktor penyebab drug abuse (penyalahgunaan zat)
Berikut dibawah ini merupakan beberapa faktor penyebab terjadinya drug
abuse (penyalahgunaan zat) :
a. Keinginan untuk mencoba, ingin tampil beda, kurang percaya diri, akhirnya
menjadi adiksi (ketergantungan).
b. Menggunakan narkoba sebagai gaya hidup (life style)
c. Pengaruh lingkungan, pergaulan yang salah, tekanan kelompok sebaya (peer
group), dipaksa, diancam, dijebak akhirnya terjerumus kedalam
penyalahgunaan narkoba.
d. Tekanan kerja, tekanan belajar, sehingga mencari cara untuk meningkatkan
daya tahan tubuh (self endurance) melalui penyalahgunaan narkoba.

3. Masalah kesehatan yang disebabkan oleh drug abuse (penyalahgunaan


zat)
Berikut ini merupakan masalah kesehatan fisik yang dapat dialami oleh orang
yang menyalahgunakan narkoba dalam jangka waktu yang lama :
a. Merusak kesehatan ginjal
Kebiasaan menggunakan narkoba selama bertahun-tahun dapat merusak ginjal
baik secara langsung maupun tidak langsung. Menyalahgunakan zat tertentu
dapat menyebabkan dehidrasi, kerusakan otot, dan peningkatan suhu tubuh,
yang semuanya berkontribusi pada kerusakan ginjal dari waktu ke waktu.
Gangguan ginjal tidak jarang terjadi pada orang yang sudah lama kecanduan
zat, seperti heroin, MDMA, ketamine dan obat-obatan berbahaya lainnya.

b. Menyebabkan gagal hati


Gagal hati adalah komplikasi paling umum dari kecanduan alkohol, tapi
kondisi ini dapat terjadi pada orang yang menggunakan opioid, steroid,
inhalan, atau DXM secara rutin selama bertahun-tahun. Hati adalah organ
yang berfungsi untuk membersihkan racun dari aliran darah. Namun,
gangguan penyalahgunaan zat kronis membuat organ vital tersebut bekerja
secara berlebihan hingga menyebabkan kerusakan akibat peradangan kronis,
jaringan parut, nekrosis jaringan, dan bahkan dalam beberapa kasus, kanker.
Risiko kerusakan hati yang parah mungkin dapat meningkat pada orang yang
menggunakan kombinasi banyak zat.

c. Merusak kesehatan jantung


Banyak obat atau zat yang berpotensi menyebabkan masalah kardiovaskular,
yang dapat meliputi peningkatan detak jantung dan tekanan darah hingga
gangguan ritme jantung dan infark miokard (yaitu serangan jantung).
Pengguna narkoba suntik juga berisiko mengalami kolaps pembuluh darah
dan infeksi bakteri di aliran darah atau jantung.

d. Membahayakan kesehatan paru-paru


Tidak hanya kebiasaan merokok, kebiasaan menghirup obat-obatan
seperti marijuana dan kokain juga dapat merusak sistem pernapasan. Selain
kerusakan secara langsung, obat-obatan yang memperlambat pernapasan
seseorang, seperti heroin atau opioid yang diresepkan dapat menyebabkan
komplikasi serius bagi pengguna. Gangguan penyalahgunaan zat juga dapat
meningkatkan risiko pengidap terinfeksi penyakit menular, terutama bagi
orang yang menggunakan alat suntik untuk memasukkan obat ke dalam tubuh.
Penggunaan jarum suntik secara teratur juga dapat menyebabkan pembuluh
darah robek.
Ada juga obat-obatan yang dapat menyebabkan kulit menjadi gatal,
sehingga pengguna obat-obatan tidak tahan untuk menggaruk atau
mengoreknya yang mengakibatkan lesi kulit atau jerawat. Kecanduan narkoba
juga dapat menyebabkan kebotakan, serta masalah rahang dan gigi, seperti
bau mulut, gigi berlubang dan penyakit gusi. Bahaya lain yang umum terjadi
pada pengguna narkoba jangka panjang adalah meningkatnya toleransi.
Kondisi ini berbahaya karena membuat pengguna harus menambah dosis obat
atau memperbanyak jumlah obat untuk mencapai keadaan euforia atau
stimulasi yang diinginkan. Akibatnya, pengguna berisiko tinggi untuk
overdosis dan bahkan kematian.

4. Dampak dari drug abuse (penyalahgunaan zat)


Berikut ini adalah 3 dampak dari drug abuse (penyalahgunaan zat) :
a. Memicu gangguan kejiwaan
Kecanduan narkoba bisa menimbulkan sederet masalah bagi otak. Salah
satunya gangguan jiwa berat. Gangguan jiwa ini disebabkan karena
kelainan secara kimiawi pada otak. Imbasnya bisa mengganggu fungsi
sistemik dan impuls syaraf otak yang bisa menimbulkan proyeksi yang tak
seharusnya, seperti halusinasi baik secara pendengaran, visual, atau
proyeksi ingatan masa lalu. 

b. Kualitas hidup terganggu


Bahaya narkoba tak cuma soal fisik dan mental saja. Penyalahgunaan
narkoba yang berkepanjangan juga bisa menyebabkan gangguan kualitas
hidup.
Contohnya, pecandu narkoba rentan mengalami masalah di sekolah,
kantor, atau keluarga. Mereka juga umumnya mengalami kesulitan
keuangan, hingga harus berhadapan dengan kepolisian karena melanggar
hukum. 

c. Kematian
Bahaya narkoba yang paling menakutkan adalah kematian.
Penyalahgunaan narkoba seperti sabu-sabu, kokain, atau opium, bisa
menyebabkan sederet masalah serius. Mulai dari kejang-kejang hingga
kematian. Kematian ini umumnya disebabkan akibat overdosis. 
5. Upaya mengatasi drug abuse (penyalahgunaan zat)
Berikut ini merupakan beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi
perilaku drug abuse (penyalahgunaan zat) :
a. Pengobatan ketergantungan zat
Program pengobatan biasanya menawarkan sesi terapi individu, kelompok
atau keluarga. Perawatan juga berfokus pada pemahaman tentang sifat
kecanduan, bebas dari narkoba, dan mencegah kekambuhan. Tingkat
perawatan berbeda-beda tergantung kebutuhan setiap orang, seperti program
rawat jalan, residensial, dan rawat inap.

b. Detoksifikasi
Tujuan detoksifikasi untuk memungkinkan kamu berhenti
mengonsumsi obat yang menimbulkan kecanduan secepat dan seaman
mungkin. Bagi sebagian orang, mungkin aman menjalani terapi ini secara
rawat jalan. 
Penarikan diri dari ketergantungan zat, seperti depresan, stimulan atau
opioid, menghasilkan efek samping yang berbeda dan memerlukan
pendekatan yang berbeda. Detoksifikasi mungkin melibatkan pengurangan
dosis obat secara bertahap atau penggantian sementara zat lain. 

c. Overdosis opioid
Dalam overdosis opioid, nalokson, antagonis opioid, dapat diberikan oleh
pengidap darurat atau siapa saja yang mengalami overdosis. Nalokson dapat
membalikkan efek obat opioid sementara.

d. Terapi perilaku
Terapi perilaku adalah bentuk psikoterapi yang dapat dilakukan oleh psikolog
atau psikiater. Pengguna juga mungkin membutuhkan konseling dari konselor
alkohol dan narkoba berlisensi. Terapi dan konseling bisa dilakukan secara
individu, keluarga, atau kelompok.

e. Terapi kelompok
Manfaat yang didapatkan dari terapi kelompok yaitu mengetahui bahwa
kecanduan adalah gangguan kronis dengan bahaya yang dapat kambuh.
Terapis atau konselor berlisensi membantu pengguna menemukan kelompok
pendukung. Pengguna juga dapat menemukan kelompok pendukung di
komunitas yang dapat ditemukan di internet. 
DAFPUS
https://kelasips.com/jenis-jenis-kekerasan/

https://www.indonesiastudents.com/pengertian-kekerasan-menurut-para-ahli-dan-
bentuknya/

https://brainly.co.id/tugas/21488172

https://www.parapuan.co/read/532883016/efek-kesehatan-jangka-panjang-akibat-
kekerasan-terhadap-perempuan

https://lifestyle.bisnis.com/read/20210305/219/1364222/5-dampak-buruk-dari-
kekerasan-pada-perempuan

https://adjar.grid.id/read/543050536/upaya-untuk-mencegah-tindak-kekerasan-dalam-
masyarakat?page=all

https://fhukum.unpatti.ac.id/jurnal/sanisa/article/download/514/294

http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/1904/5/128600063_file5.pdf

https://hellosehat.com/seks/penyakit-menular-seksual/bahaya-seks-dengan-psk/?
amp=1

https://dosenpsikologi.com/dampak-prostitusi-bagi-kesehatan-mental-wanita/amp

https://ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/normatif/article/download/447/283

http://jainiyubmee.blogspot.com/2018/10/pengertian-drug-abuse.html?m=1
https://karangasemkab.bnn.go.id/faktor-penyebab-penyalahgunaan-narkoba/

https://www.halodoc.com/artikel/gangguan-penyalahgunaan-zat-bisa-pengaruhi-
kesehatan-fisik

https://www.halodoc.com/artikel/pengaruh-kesehatan-mental-pada-gangguan-
penyalahgunaan-obat-obatan

https://www.halodoc.com/artikel/5-penanganan-untuk-atasi-gangguan-
penyalahgunaan-zat

Anda mungkin juga menyukai