Dosen Pengampu :
Ns. Heru Supriyanto, S.Kep, M.Kes
Disusun Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul ”Konsep Kebutuhan Seksualitas”.
Makalah ini berisikan informasi tentang Kebutuhan Seksualitas Pada Manusia sesuai
dengan teori keperawatan. Diharapkan dengan dibuatnya makalah ini dapat memberikan
informasi kepada kita semua mengenai Kebutuhan Seksual Pada Manusia. Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
Kelompok 11
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang............................................................................................................1
B. Tujuan penulisan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi.......................................................................................................................3
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan seksual..............................................3
C. Perkembangan seksual...............................................................................................5
D. Perilaku seksual.........................................................................................................6
E. Tahapan respon seksual.............................................................................................7
F. Faktor-faktor yang mempengaruhi masalah seksual.................................................9
G. Tindakan perawat.......................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan dasar manusia (KDM) merupakan kebutuhan yanng sangat
dibutuhkan oleh manusia. Kebutuhan ini menyangkut fisiologi dan psikologis yang
mempertahankan kehidupan dan kesehatan.
Kebutuhan seksual merupakan kebutuhan dasar manusia berupa ekspresi
perasaan dua orang individu secara pribadi yang saling menghargai, memerhatikan,
dan menyayangi sehingga terjadi sebuah hubungan timbal balik antara dua individu
tersebut. Seks pada hakekatnya merupakan dorongan naluri alamiah tentang kepuasan
syahwat. Tetapi banyak kalangan yang secara ringkas mengatakan bahwa seks itu
adalah istilah lain dari Jenis kelamin yang membedakan antara pria dan wanita. Jika
kedua jenis seks ini bersatu, maka disebut perilaku seks. Sedangkan perilaku seks
dapat diartikan sebagai suatu perbuatan untuk menyatakan cinta dan menyatukan
kehidupan secara intim.
Teori Hierarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow
menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar, yaitu :
1. Kebutuhan Fisiologis, yang merupakan kebutuhan paling dasar pada manusia.
Antara lain ; pemenuhan kebutuhan oksigen dan pertukaran gas, cairan
(minuman), nutrisi (makanan), eliminasi, istirahat dan tidur, aktivitas,
keseimbangan suhu tubuh, serta seksual.
2. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan, dibagi menjadi perlindungan fisik dan
perlindungan psikologis. Perlindungan fisik, meliputi perlindungan dari ancaman
terhadap tubuh dan kehidupan seperti kecelakaan, penyakit, bahaya lingkungan,
dll. Perlindungan psikologis, perlindungan dari ancaman peristiwa atau
pengalaman baru atau asing yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan
seseorang.
3. Kebutuhan rasa cinta, yaitu kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki, memberi dan
menerima kasih sayang, kehangatan, persahabatan, dan kekeluargaan.
4. Kebutuhan akan harga diri dan perasaan dihargai oleh orang lain serta pengakuan
dari orang lain.
5. Kebutuhan aktualisasi diri, ini merupakan kebutuhan tertinggi dalam hierarki
Maslow, yang berupa kebutuhan untuk berkontribusi pada orang lain atau
lingkungan serta mencapai potensi diri sepenuhnya.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
a. Untuk mengetahui kebutuhan seksual
b. Untuk memenuhi salah satu tugas pernaikan mata kuliah Ilmu Dasar
Keperawatan II
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui definisi kebutuha seksual
b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mmempengaruhi kebutuhan seksualitas
c. Untuk mengetahui perkembangan seksual
d. Untuk mnegetahui perilaku seksual
e. Untuk mnegetahui tahapan respon seksual
f. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi masalah sekual
g. Untuk mengetahui tindakan perawat terhadap kebutuhan seksual
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Istilah “seks” secara etimologis, berasal dari bahasa Latin “sexus” kemudian
diturunkan menjadi bahasa Perancis Kuno “sexe”. Istilah ini merupakan teks bahasa
Inggris pertengahan yang bisa dilacak pada periode 1150-1500 M. “Seks” secara
leksikal bisa berkedudukan sebagai kata benda (noun), kata sifat (adjective), maupun
kata kerja transitif (verb of transitive).
Kebutuhan seksual adalah kebutuhan dasar manusia berupa ekspresi perasaan
dua orang individu secara pribadi yang saling menghargai, memerhatikan, dan
menyayangi sehingga terjadi sebuah hubungan timbal balik antara dua individu
tersebut.
Seksualitas dan seks merupakan hal yang berbeda :
1. Seksualitas adalah bagaimana seseorang merasa tentang diri mereka dan
bagaimana mereka mengkomunikasikan perasaan tersebut kepada orang lain
melalui tindakan yang dilakukannya seperti sentuhan, pelukan, ataupun perilaku
yang lebih halus seperti isyarat gerak tubuh, cara berpakaian, dan perbendaharaan
kata, termasuk pikiran, pengalaman, nilai, fantasi, emosi.
2. Seks adalah menjelaskan ciri jenis kelamin secara anatomi dan fisiologi pada laki-
laki dan perempuan, hubungan fisik antar individu (aktivitas seksual genital).
D. Perilaku Seksual
Perilaku seksual menurut Sarwono (2010:174) adalah segala tingkah laku
yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis.
Bentuk-bentuk tingkah laku ini dapat beraneka ragam, mulai dari perasaan tertarik
hingga tingkah laku berkencan, bercumbu dan senggama. Objek seksualnya bisa
berupa orang lain, orang dalam khayalan atau diri sendiri.
Nevid, dkk., 1995 (dalam Amalia, 2007:28) mendefinisikan perilaku seks
sebagai semua jenis aktifitas fisik yang menggunakan tubuh untuk mengekspresikan
perasaan erotis atau perasaan afeksi. Sedangkan perilaku seks pra nikah sendiri adalah
aktifitas seksual dengan pasangan sebelum menikah pada usia remaja (Cavendish,
2009:663).
Beberapa tahapan-tahapan dari perilaku seksual yang biasanya dilakukan,
yang selanjutnya adalah lebih berat sifatnya dan semakin mengarah pada perilaku
seksual. Tahapan-tahapan tersebut adalah (London; 1978 dalam Amalia, 2007:29):
1. Awakening and eksploration
Rangsangan terhadap diri sendiri dengan cara berfantasi, menonton film, dan
membaca buku-buku porno.
2. Autosexuality:Masturbation
Perilaku merangsang diri sendiri dengan melakukan masturbasi untuk
mendapatkan kepuasan seksual.
3. Heterosexuality:kissing and necking
Saling merangsang dengan pasangannya, tetapi tidak mengarah ke daerah sensitif
pasangannya, hanya sebatas cium bibir dan leher pasangannya
4. Heterosexuality
a. Light petting : perilaku saling menempelkan anggota tubuh dan masih dalam
keadaan memakai pakaian.
b. Heavy petting : perilaku saling menggesek-gesekkan alat kelamin dan dalam
keadaan tidak memakai pakaian untuk mencapai kepuasan. Tahap ini adalah
awal terjadinya hubungan seks.
5. Heterosexuality : Copulaation
Perilaku melakukan hubungan seksual dengan melibatkan organ seksual masing-
masing.
G. Tindakan Perawat
Untuk memenuhi kebutuhan seksual, perawat dapat melakukan tindakan berikut:
1. Melakukan cara-cara / teknik untuk menciptakan lingkungan privasi
2. Mengajarkan pola seksualitas yang sehat
3. Mengajarkan perubahan fisiologis kehamilan
4. Mengajarkan pendidikan seks pada usia remaja, dewasa, dan usia lanjut.
5. Mengajarkan cara pemilihan kontrasepsi
6. Menciptakan hubungan teurapetik dalam mendiskusikan masalah seks
7. Memperkenalkan alat-alat bantu pemenuhan dalam kebutuhan seks
8. Melaksananakan rujukan masalah seksualitas
9. Menerima konseling maslaah seksual
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebutuhan seksual adalah kebutuhan dasar manusia berupa ekspresi perasaan
dua orang individu secara pribadi yang saling menghargai, memerhatikan, dan
menyayangi sehingga terjadi sebuah hubungan timbal balik antara dua individu
tersebut.
B. Saran
Kebutuhan seksual merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Untuk
memenuhi kebutuhan seksual dengan baik, maka tindakan sebagai perawat/ tenaga
kesehatan tentunya :
1. Mengajarkan pola seksualitas yang sehat
2. Mengajarkan pendidikan seks pada usia remaja, dewasa, dan usia lanjut.
3. Menciptakan hubungan teurapetik dalam mendiskusikan masalah seks
4. Memperkenalkan alat-alat bantu pemenuhan dalam kebutuhan seks
5. Melaksananakan rujukan masalah seksualitas
6. Menerima konseling maslaah seksual
DAFTAR PUSTAKA
Ebook: Kusnanto tentang Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan. Penerbit: Buku
kedokteran EGC.
Ebook: Nursalam dan Ferry Efendi tentang Pendidikan dalam Keperawatan. Penerbit:
Salemba Medika.
Blog Kapevi Hatake tentang Askep Kebutuhan Seksual
(http://macrofag.blogspot.co.id/2013/02/askep-kebutuhan-seksual_19.html diakses tanggal 4
Maret 2016).
Blog Aswan si Arseven tentang makalah pemenuhan kebutuhan seksual
(http://pemenuhankebutuhanseksual.blogspot.co.id/2012/05/makalah-pemenuhan-kebutuhan-
seksual.html diakses tanggal 4 Maret 2016).
Nurse blog tentang pemenuhan kebutuhan seksual
(https://atinurse.wordpress.com/2013/11/09/pemenuhan-kebutuhan-seksualitas/ diakses
tanggal 4 Maret 2016).
https://id.scribd.com/doc/307321234/makalah-kebutuhan-seksual