Anda di halaman 1dari 33

Laporan

KONSEP PENYAKIT DAN KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


TUMOR INTRA ABDOMEN

Disusun Oleh :
KELOMPOK 9

1. Antika Yunanda Setyawati (2020205201007)


2. Putri Anisa Fitri (2020205201039)

FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan makalah  ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang
berjudul ”Konsep Penyakit Dan Konsep Asuhan Keperawatan Tumor Intra
Abdomen”.

Makalah ini berisikan informasi mengenai “Penyakit Intra Abdomen


Beserta Asuhan Keperawatannya” . Diharapkan makalahini dapat memberikan
informasi kepada kita  semua tentang Penyakit Pneumonia Pada Anak Berserta
Penanganannya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Pringsewu, 09 Juli 2022

Kelompok 9

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................
A. Latar Belakang...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................
A. Konsep Penyakit.................................................................... 4
1. Pengertian ....................................................................... 4
2. Etiologi ........................................................................... 5
3. Patofisiologi ................................................................... 6
4. Manifestasi klinis ........................................................... 7
5. Pemeriksaan penunjang................................................... 8
6. Penatalkasanaan ............................................................. 9
B. Konsep Askep....................................................................... 10
1. Pengkajian ...................................................................... 10
2. Diagnosa Keperawatan.................................................... 11
3. Rencana Keperawatan..................................................... 11
BAB III ASKEP PENYAKIT ........................................................
A. Data dasar ............................................................................. 12
B. Riwayat kesehatan ................................................................ 16
C. Pengkajian Fisik ................................................................... 19
D. Pemeriksaan Penunjang ........................................................ 22
E. Penatalaksanaan ................................................................... 22
F. Resume Kondisi Pasien ....................................................... 23
G. Data Fokus ............................................................................ 23
H. Analisa Data ......................................................................... 23
I. Diagnosa Keperawatan ......................................................... 24
J. Rencana Keperawatan.......................................................... 24
K. Catatan Perkembangan ......................................................... 26
BAB IV PENUTUP ........................................................................
A. Kesimpulan ........................................................................... 29
B. Saran ..................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tumor merupakan komplikasi sel yang abnormal yang terbentuk oleh

sel – sel yang tumbuh secara terus menerus, tidak terbatas, tidak

terkoordinasi dengan jaringan disekitarnya serta tidak berguna bagi tubuh

(Kusuma, Budi, 2001).

Tumor abdomen merupakan massa yang padat dengan ketebalan yang

berdeba – beda, yang disebabkan oleh sel tubuh yang mengalami transformasi

dan tumbuh secara autonom lepas dari kendali pertumbuhan sel normal,

sehingga sel tersebut berbeda dari sel normal dalm bentuk dan strukturnya.

Secara patologi kelainan ini mudah terkelupas dan dapat meluas ke

retroporitonium, dapat terjadi abstruksi ureter atau vena cava inferior. Massa

jaringan fibrosis mengelilingi dan menentukan struktur yang di bungkusnya

tetapi menginvasinya.

Penyebab terjadinya tumor karena terjadinya pembelahan sel yang

abnormal. Perbedaan sel tumor terggantung dari besarnya penyimpangan

dalm bentuk dan fungsi aotomnya dalam pertumbuhan, kemampuannya

megadakan infiltrasi dan menyebabkan metastasis. Ada beberapa yang dapat

menyebabkan tumor antara lain : Karsinogen, hormone, gaya hidup,

kelebihan nutrisi khsusnya lemak dan kebiasaan makan – makanan yang

kurang serat, parasit, parasit sehistosoma hematobin yang mengakibatkan

1
2

karsinoma planoseluler, genetic, infeksi, trauma czn hipersensitifitas terhadap

obat – obatan .

Pembedahan adalah suatu penanganan medis secara invasive yang

dilakukan untuk mendiagnosa atau mengobati penyakit, injuri, atau

deformitas tubuh (Nainggolan, 2013).Pembedahan merupakan suatu tindakan

pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka dan

menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini

umumnya dilakukan dengan membuat sayatan. Setelah bagian yang akan

ditangani ditampilkan, selanjutnya dilakukan perbaikan yang diakhiri dengan

penutupan dan penjahitan luka.

Berdasarkan data yang diperoleh dari World Health Organization

(2011) tercatat di tahun 2013 terdapat 140 juta pasien di seluruh rumah sakit

di dunia yang telah menjalankan tindakan operasi. Tindakan operasi di

Indonesia pada tahun 2014 mencapai 1,2 juta jiwa. Proses insisi kulit pada

prosedur operasi dapat menstimulasi hipersensitivitas Sistem Saraf Pusat

(SSP) dan nyeri dirasakan setelah prosedur operasi selesai (Syamsuhidajat &

Jong, 2010).

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana mengetahui konsep mengenai penyakit tumor intra


abdomen?
2. Bagaimana konsep asuhan keperawatan pada penyakit tumor intra
abdomen
3

C. TUJUAN

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui :


1. Konsep penyakit tumor intra abdomen
2. Konsep asuhan keperawatan pada penyakit tumor intra abdomen
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. KONSEP PENYAKIT

1. Definisi

Tumor adalah benjolan yang disebabkan oleh pertumbuhan sel

dengan pertumbuhan yang terbatas dan lonjong (E, Oswari, 2000).

Tumor merupakan komplikasi sel yang abnormal yang terbentuk

oleh sel – sel yang tumbuh secara terus menerus, tidak terbatas, tidak

terkoordinasi dengan jaringan disekitarnya serta tidak berguna bagi tubuh

(Kusuma, Budi, 2001).

Tumor abdomen merupakan massa yang padat dengan ketebalan

yang berdeba – beda, yang disebabkan oleh sel tubuh yang mengalami

transformasi dan tumbuh secara autonom lepas dari kendali pertumbuhan

sel normal, sehingga sel tersebut berbeda dari sel normal dalm bentuk dan

strukturnya. Secara patologi kelainan ini mudah terkelupas dan dapat

meluas ke retroporitonium, dapat terjadi abstruksi ureter atau vena cava

inferior. Massa jaringan fibrosis mengelilingi dan menentukan struktur

yang di bungkusnya tetapi menginvasinya.

2. Etioogi/Faktor Resiko

Penyebab terjadinya tumor karena terjadinya pembelahan sel yang

abnormal. Perbedaan sel tumor terggantung dari besarnya penyimpangan

dalm bentuk dan fungsi aotomnya dalam pertumbuhan, kemampuannya

4
5

megadakan infiltrasi dan menyebabkan metastasis. Ada beberapa yang

dapat menyebabkan tumor antara lain :

a) Karsinogen

b) Hormon

c) Gaya hidup, kelebihan nutrisi khsusnya lemak dan kebiasaan makan –

makanan yang kurang serat

d) Parasit, parasit sehistosoma hematobin yang mengakibatkan karsinoma

planoseluler

e) Genetik

f) Infeksi, trauma czn hipersensitifitas terhadap obat – obatan

3. Patofisiologi

Tumor adalah proses terjadinya penyakit yang bermula ketika sel

abnormal diubah oleh mutasi genetik dari DNA sseluler. Sel abnormal ini

membentuk kolon dan berpopliferasi secara abnormal, mengakibatkan

sinyal mengatur pertumbuhan dalam lingkungan sekitar sel tersebut. Sel –

sel neoplasma mendapat energi terutama dati anaerob karena kemampuan

sel untuk oksidasi berkurang, meskipun mempunyai enzim yang lengkap

untuk oksidasi.

Susunan enzim sel uniform sehingga lebih mengutamakan

berkembang biak yang membutuhkan energi untuk anabolisme dari pada

untuk berfungsi yang menghasilkan energi dengan jalan katabolisme.

Jaringan yang tumbuh memerlukan bahan – bahan untuk

membentuk protioplasma dan energi, antara lain asam aminno. Sel – sel
6

neoplasma dapat mengalahkan sel – sel normal dalam mendapatkan bahan

– bahan tersebut (Kusuma, Budi drg, 2001).

Ketika dicapai suatu tahap dimana sel mendapatkan cii – ciri

invasi, dan terjadinya perubahan pada jaringan sekitarnya. Sel – sel

tersebut menginfiltrasi jaringan sekitar dan memperoleh akses ke limfe

dan pembuluh – pembuluh darah melalui pembuluh darah tersebut sel –

sel dapat terbawa ke arah lain dalam tubuh untuk membentuk metastase

(penyebaran tumor) pada bagian tubuh yang lain.

Meskipun penyakit ini dapat diuraikan secara umum seperti yang

telah digunakan, namun tumor bukan suatu penyakit tunggal dengan

penyebab tunggal : tetapi lebih kepada suatu kelompok penyakit yang

jelas dengan penyebab, metastase, pengobatan dan prognosa yang berbeda

(Smletzer, Suzana C, 2001).

4. Manifestasi Klinis

a) Hiperplasia

b) Konsistensi tumor umumnya padat atau keras

c) Tumor epitel biasanya mengandung sedikit jaringan ikat dan apabila

berasal dari ari masenkim yang banyak mengandung jaringan ikat

maka akan elastic kenyal dan lunak

d) Kadang tampak hipervaskuler disekitar tumor

e) Biasa terjadi pengerutan bendungan mengalami retraksi

f) Edema disekitar tumor yang disebabkan infiltasi limfe

g) Nyeri
7

h) Anoreksia, mual dan muntah

i) Peurunan berat badan

5. Pemeriksaan Penunjang

a) Penanda tumor : substansi yang ditemukan dalam darah atau cairan

tubuh yang lain yang tumor atau oleh tubuh dalam berespon terhadap

tumor

b) Pencitraan resonasi magnetik (MRI) : pengunaan medan magnet dan

sinyal frekuensi radio untuk menghasilkan gambaran berbagai struktur

tubuh

c) CT – Scan : menggunakan sinar – X yang sempit untuk menciptakan

deretan jaringan untuk memberikan pandangan melintang

d) Flouroskopi : menggunakan sinar – X yang memperlebar jarak antar

jaringan, dapat mencakup penggunaan bahan kontras

e) USG : Echo dari gelembung bunyi berfrekuensi tinggi direkam pada

lapisan penerima, digunakan untuk mengkaji jaringan yang ada

didalam tubuh

f) Endoskopi : memvisualkan langsung rongga tubuh atau saluran

dengan memasukkan sesuatu kedalam rongga atau ostium tubuh ;

memungkinkan untuk melakukan biopsi jaringan, aspirasi dan eksisi

tumor yang kecil

g) Pencitaraan kedokteran nuklir : menggunakan intravena atau menelan

bahan radiosisatop yang diikuti dengan pencitraan yang menjadi

tempat berkumpulnya radiosisatop (Smletzer, Suzanne C, 2001).


8

6. Penatalaksanaan

a) Pembedahan

Pembedahan adalah modalitas penangan utama, biasanya

gaterektoni subtotal atau total dan digunakan baik untuk pengobatan

maupun paliasi. Pasien dengan tumor lambung tanpas biopsi dan tidak

ada bukti metastasis jauh harus menjalani lapartomi eksplorasi

seliatomi untuk mementukan apakah pasien harus menjalani prosedur

kuratif atau paliatif. Komplikasi yang hal baik dengan tindakan adalah

injeksi, perrdarahan, ilius dan kebocoran anastomisis (Smltezer,

Suzanne C, 2001).

b) Radioterapi

Penggunaan partikel enregi tinggi untuk menghancurkan sel – sel

dalam pengobtan tumor dapat menyebabkan perubahan pada DNA

dan RNA sel tumor. Bentuk energi yang digunakan pada radioterapi

adalah ionisasi radiasi yaitu energi tertinggi dalam spektrum

elektromagnetik.

c) Kemoterapi

Kemoterapi sekarang telah digunakan sebagai terapi tambahan

untuk reseksi tumor, untuk tumor lambung tingkat tinggi lanjutan dan

pada kombinasi dengan terapi radiasi dengan melawan sel dalam

proses pembelahan, tumor denggan fraksi pembelahan yang tinggi

ditangani lebih efektif dengan kemoterapi.


9

d) Bioterapi

Terapi bioloi atau bioterapi sebagai modalitas pengobatan keempat

untuk kanker dengan merangsang sistem imun (biologis response

modiflres/BRM) berupa antibodi monoklonal, vaksin, faktor stimulasi

kolen, interferon, interleukin (Danielle Gale, 2000).

B. KONSEP ASKEP

1. Pengkajian

a) Aktifitas istirahat

Gejala : kelemahan dan keletihan

b) Sirkulasi

Gejala : papitasi nyeri, dada pada penggerakan kerja

c) Kebiasaan

Perubahan pada tekanan darah

d) Integritas ego

Gejala : alopesia, lesi cacar pembedahan

e) Eliminasi

Gejala : perubahan pada pola defakasi, misalnya : darah pada feses,

nyeri. Perubahan elimiansi uranarius misalnya : nyeri atau rasa

terbakar pada saat berkemih, hematuria dan sering berkemih

Tanda : perubahan pada bising usus, distensi abdomen

f) Makanan/cairan

Gejela : kebiasaan diet buruk (rendah serat, tinggi lemak dan aditif bahan

pengawet, anoreksia, mual dan muntah)


10

g) Intoleransi makanan

Perubahan pada berat badan : penurunan berat badan hebat berhubungan

dengan massa obat

h) Neurosensori

Gejala : pusing, sinkope

i) Nyeri/kenyamanan

Gejala : tidak ada nyeri atau derajat bervariasi misalnya

ketidaknyamanan ringan sampai berat (dihubungkan dengan proses

penyakut)

j) Pernapasan

Gejala : merokok (tembakau, hidup dengan seseorang yang merokok)

pemajanan obses

k) Keamanan

Gejala : pemajanan bahan kimia toksik, karsinogen pemajanan matahari

lama atau berebihan

l) Seksualitas

Gejala : masalah seksualitas misalnya dampak pada hubungan perubahan

pada tingkat kepuasan. Nelugravida lebih besar dari usia 30 tahun.

Muligravida, pasangan seks multifel aktifitas seksual dini

m) Interaksi sosial

Gejala : ketidakadekuatan atau kelemahan sistem pendukung, riwayat

perkawinan (berkenaan dengan kepuasan dukungan dirumah atau

bantuan).
11

2. Diagnosa Keperawatan

a) Pre oprasi

1) Nyeri akut b.d proses penyakit

2) Ansietas b.d perubahan status perkawinan

b) Post oprasi

1) Risiko infeksi b.d adanya luka oprasi

2) Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b.d tindakan

pembedahan

3. Rencana Keperawatan

a) Pre oprasi

1) Nyeri akut b.d proses penyakit : keluhan nyeri, respon automic,

gelisah dan perilaku berhati – hati

Hasil yang diharapkan :

a) Melaporkan nyeri yang dirasakan menurun atau menghilang

b) Mengikuti aturan farmakologis yang ditentukan

Intervensi Rasional
Tentukan riwayat nyeri : Infomasikan memberikan data
lokasi, durasi dan skala dasar utuk mengevaluasi
kebutuhan keefektifan
intervensi
Berikan tindakan Dapat meningkatkan rileksasi
kenyamanan dasar : massage
punggung dan aktifitas
hiburan (musik)
Dorong penggunaan Memeungkinkan klien untuk
keterampilan penggunaan berpartisipasi secara aktif
keterampilan manajement dalam meningkatkan rasa
nyeri misalnya rileksasi kontrol
nafas dalam
Kolaborasi dengan analgesik Analgetik dapat menghambat
12
sesusai indikasi stimulasi nyeri

2) Ansietas b.d perubahan status perkawinan : kemungkinan

dibuktikan oleh peningkatan ketegangan, gelisah,

mengekpresikan masalah mengenai perubahan dalam kejadian

hidup

Hal yang diharapkan :

a) Menunjukkan rentang yang tepat dan perasaan takut

berkurang

b) Tampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang pada

tingkat dapat diatasi

c) Mendemontasikan penggunaan mekanisme koping efektif dan

partisipasi aktif dalam pengaturan obat

Intervensi Rasional
Dorong pasien untuk Memberikan kesempatan
mengungkapkan pikiran dan untuk memeriksa takut
perasaan realitas serta kesalahan
konsep tentang diagnosis
Pertahankan kontak sesering Memberikan keyakinan
mungkin dengan pasien bahwa klien tidak sendiri
dan ditolak
Berikan informasi yang akurat Dapat menurunkan ansietas
13

b) Post oprasi

1) Risiko infeksi b.d adanya luka oprasi

Tujuan : mempertahankan volume adekuat dengan membran mukosa

lembab, yurgor kulit dan pengisian kapiler baik, tanda vital stabil

dan saluran urine adekuat

Intervensi Rasional
Pantau tanda – tanda vital Tanda – tanda aal hemorogi usu
secara sering, periksa balutan dan pembentukan hematome
luka dengan sering selama 24 yang dapat menyebabkan syok
jam pertama terhadap tanda – hipovelemik
tanda darah merah terang dan
berlebih
a) Palpasi nadi periver, a) Memberikan informasi
evaluasi pengisian kapiler tentang volume sirkulasi
kulit dan status membran tingkat hidrasi
b) Perhatikan adanya edema b) Edema dapat terjadi karena
perpindahan cairan
berkenaan dengan
penururnan kadar albumin
(protein)

2) Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b.d tindakan

pembedahan

Tujuan : risiko infeksi tidak terjadi

Kriteria : luka sembuh, perban tidak basah dan tidak ada tanda –

tanda infeksi

Intervensi Rasional
Kaji tanda – tanda infeksi dan Mengetahui tanda – tanda
vital sign infeksi dan menentukan
intervensi selanjutnya
Gunakan teknik septik dan
antiseptic
Dapat mencegah terjadinya 14
kontaminasi dengan kuman
penyebab infeksi
Berikan penyuluhan tentang Memberikan pengertian
cara pencegahan infeksi kepada klien agar dapat
mengetahui tentang perawatan
luka
Penatalaksanaan pemberian obat Obat antibiotik dapat
antibiotik membunuh kuman penyebab
infeksi
BAB III

ASKEP PENYAKIT

Format Pengkajian
Keperawatan Medikal Bedah
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Prengsewu
Program Studi D III Keperawatan
Tahun Akademik 2021/2022
Ruang : Bedah umum
No. Medikal record : 43011
Tanggal pengkajian : 02 Juni 2022
Pukul : 14.30 WIB
A. Data Dasar

1. Identitas Pasien

a) Nama : Tn.S

b) Usia : 56 Tahun

c) Status perkawinan : Menikah

d) Pekerjaan : Petani

e) Agama : Islma

f) Pendidikan : SLTA

g) Suku : Jawa

h) Bahasa yang digunakan : Indonesia

i) Alamat : Ganti warna, pekalongan, lampung timur

j) Sumber biaya : BPJS

k) Tanggal Masuk RS : 01 Juni 2022

15
16

l) Diagnosa Medis : Tumor intra abdomen

2. Sumber Informasi

a) Nama : Ny.S

b) Hubungan dengan pasien : Istri

c) Pendidikan : SLTA

d) Pekerjaan : Ibu rumah tangga

e) Alamat : Ganti warna, pekalongan, lampung timur

B. Riwayat Kesehahatan

1. Riwayat kesehatan masuk RS : Pasien mengatakaan nyeri perut disertai

mual dan muntah sejak 3 hari yang lalu.

2. Riwayat kesehatan saat pengkajian/riwayat penyakit sekarang :

a) Keluhan utama : nyeri

P : Pembedahan

Q : Nyeri tumpul

R : Abdomen

S : Skala 4

T : 3 – 5 Menit

b) Keluhan penyerta : pasien lemas dan aktifitas pasien dibantu

3. Riwayat kesehatan lalu :

a) Riwayat alergi : tidak ada

b) Riwayat kecelakaan : tidak ada

c) Riwayat perawatan : tidak ada

d) Riwayat penyakit berat : tidak ada


17

e) Riwayat pengobatan : tidak ada

f) Riwayat operasi : tidak ada

4. Riwayat kesehatan keluarga : pasien mengatakan tidak memiliki penyakit

keluarga

5. Riwayat psikologis – spiritual :

a) Psikologis :

1) Gambaran diri : pasien mengatakan menyukai seluruh

bagian tubuhnya

2) Peran : pasien mengetahui perannya yaitu sebagai

suami dan ayah dari anaknya

3) Harga diri : pasien mengatakan jika dirinya diejek oleh

keluarg atau temannya ia akan membela

harga dirinya

4) Idela diri : pasien mengatakan berharap agar segera

pulang dari RS sehingga dapat

menjalankan aktivitas kembali serta

berharap sehat selalu

5) Identitas diri : pasien dapat mengetahui dirinya seorang \

laki – laki dan dapat menyebutkan nama,

alamat, nama istri serta nama anak – anaknya

b) Sosial : pasien selalu mendapatkan dukungan keluarga serta

lingkungan agar cepat sembuh


18

c) Spiritual : pasien mengatakn beragam islam dan menjalankan sholat 5

waktu

6. Pendidikan dan pengajaran : pasien mengatakan tidak mengetahui

penyebab penyakit yang ia derita

7. Lingkungan : keadaan rumah pasien bersih karena paien selalu melakukan

akyivitas membereskan serta membersihkan lingkungan rumah. Rumah

pasien berada pada lingkungan padat penduduk

8. Pola kebiasaan sehari – hari sebelum dan saat sakit :

No Pola kebiasaan Sebelum sakit Saat sakit


1. Pola nutrisi Pasien mengatakan makan Pasien mengatakan makan
2x sehari, napsu makan sesuai dengan jadwal makan
baik, tidak ada alergi dan di RS dengan diit makanan
tidak ada keluhan lunak, habis 1 – 5 sendok
setiap makan
2. Pola cairanan Pasien minum air mineral Pasien minum air mineral
kurang lebih 6 – 7 gelas kurang lebih setengah liter
dan 1 gelas kopi dan pasien terpasang infus
RL
3. Pola eliminasi a) BAK : frekusensi 5 – a) BAK : kadang – kadang
BAK dan BAB 6x/hari, warna kuning sering dan tidak
jernih bau khas urin terkendali
dan tidak ada keluhan b) BAB : pasien
b) BAB : pasien biasa mengatakan belum BAB
BAB 1 – 2 x/hari dan selama di RS
tidak ada keluhan
4. Pola kebutuhan - Nyeri pada bagian luka post
rasa aman dan operasi
nyaman
5. Pola personal a) Mandi : 2x (pagi dan a) Mandi : 1x sehari 19
hyigene sore) dibantu keluarga
b) Oral hygiene : 2x (pagi b) Oral hygiene : tidak
dan sore) pernah
c) Cuci rambut : c) Cuci rambut : belum
2x/minggu pernah

6. Pola istirahat dan Pasien tidur kurang lebih 5 Pasien tidur kurang lebih 2 -
tidur jam di malam hari dan 3 jam karena pasien merasa
disiang hari jarang tidur tidak nyaman dengan
dikarenakan pasien penyakitnya
melakukan pekerjaan
sampai siang hari, kualitas
tidur nyenyak
7. Pola katifitas dan Pasien mengatakan jarang Aktivitas pasien dibantu
latihan melakukan olahraga dan istrinya
aktivitasnya sebagai petani

8. Pola kebiasaan Merokok : ya -


yang Frekuensi : 3x sehari
mempengaruhi Jumlah : 3 – 4 batang/ hari
kesehatan Lama pemakaian : 5 tahun

C. Pengakajian Fisik

1. Pemeriksaan umum :

Kesehatan : Compos mentis

GCS : V : 6, M : 5, E : 4

Tekanan darah : 120/90 mMhg

Nadi : 88x/menit
20

Pernapasan : 20x/menit

Suhu : 36,60C

Spo2 : 90x/menit

TB : 160 Cm

BB : 58 Kg

2. Pemeriksaan fisik persistem

a) Sistme penglihatan : posisi mata simteris, konjungtiva merah muda,

pupil mengecil, sklera putih dan pasien dapat melihat dengan jelas

tanpa alat bantu (kacamata)

b) Sistme pendengaran : simetris antara telinga kanan dan kiri, tidak ada

tanda radang, tidak ada cairan yang keluar dari telinga, fungsi

pendengaran baik dan tidak menggunakan alat bantu pendengaran

c) Sistem wicara : pasien tidak ada kesulitan dalam berbicara

d) Sistem pernapasan :

Airway : normal

Breathing : normal

Bunyi paru : normal

Kesulitan nafas : tidak ada

Penggunaan alat bantu napas : tidak ada

Penggunaan oksigen : tidak ada

e) Sistem kardiovaskuler :

Nadi : 88x/menit
21

Irama : teratur

Denyut : kuat

Cardiovaskuler : tidak ada kelainan

Sirkulasi jantung : tidak ada kelianan bunyi jantung

f) Sistem neurologi : E : 4, M : 5, V :6. Tingkat kesadaran compos

menits, tidak ada gangguan sistem syaraf, parologis dan fisiologis

g) Sistem pencernaan :

Keadaan mulut : simteris, mukosa bibir kering dan pucat

Kesulitan menelan : tidak ada kesulitan dalam menelan

Bising usus : terdengar hiperaktif

h) Sistem imunologi : tidak ada tanda – tanda pembesaran pada kelenjar

getah bening

i) Sistem endokrin : tidak ada napas bau keton, pasien tidak mengalami

tremor dan tidak ada pembesaran tyroid

j) Sistem urigenital : pasien terpasang alat kateterg pada genetalianya,

tidak ada iritasi pada genetalia dan tidak ada kelaianan genetalia

k) Sistem integumen : warma kulit normal, kuku bersih, tidak ada tanda

– tanda pendarahan, terdapat luka post operasi tumor intra abdomen di

perut bagian kanan sepanjang kurang lebih 7cm yang berbentuk

horizontal

l) Sistem muskuluskletal : klien mengatakan hanya lemas tidak ada

fraktur atau sakit pada tulang sendi, keadaan tonus oto baik dan

kekuatan otot baik


22

D. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Ket


rujukan
Hemotologi lengkap
Leukosi 6,23 103µL 5 – 10
Eritrosit 4,95 103µL 4,37 – 5,63
Hemoglobin L 12,4 g/dL 14 – 18
Hemotokrit L 38,1 % 41 – 54
McV L 76,9 fL 80 – 92
McH L 21,5 pg 27 – 31
McHc 32,7 g/dL 32 – 36
Trombosit 214 103µL 150 – 450
RDW L 11,8 % 12,4 – 14,4
MPV L 2,76 fL 7,3 – 9
Hitung jenis
Basofil 0,0 % <1
Eosinofil 0,7 % <3
Neurotrofi segmen L 47,1 % 50 – 70
Limfosit H 47,9 % 20 – 40
Monosit 5,0 % <8
Nerofil Limfosit 1,0 % <8
Ratio
Natrium 30,4 mg/dL 19 – 44
Kratinum 1,14 mg/dL 0,9 – 1,3

E. Penatalaksanaan

Jenis obat Rute Dosisi Indikasi


terapi
Katerolak IV 3 x 1 mg Digunakan untuk meredakan
nyeri
Ranitidin IV 2 x 150 mg Digunakan untuk
mengurangi produksi asam
lambung
Cefataxime IV 1 – 2 gram Mencegah infeksi luka
operasi
23

F. Resume Kondisi Pasien : pada tanggal 01 juni 2022 diruangan IGD : cairan

RL/8 jam dilakukan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan

laboratorium.

G. Data Fokus

1. Data Subyektif :

a) Pasien mengatakan nyeri pada luka operasi

b) Pasien mengatakan badannya lemas

2. Data Obyektif :

a) Skala nyeri 4

b) Pasien tampak meringis menahan rasa sakitnya

c) Terdapat luka operasi pada bagian perut kanan

d) Luka post operasi sepanjang kurang lebih 7cm

e) Pasien tampak berbaring ditempat tidur

f) Aktivitas dibantu oleh keluarganya

H. Analisa Data

No Data Masalah Etiologi


1. Ds : pasien mengatakan nyeri Nyeri akut Agen cedera fisik
pada luka operasi
Klien mengatakan nyeri
bertambah saat beraktifitas dan
berkurang saat istirahat
Klien mengatakan nyerinya
hilang timbul
Klien mengatakan nyerinya
seperti tersayat2 misalnya
Do :
a) Skla nyeri 4
b) Pasien tampak meringis
menahan sakit
PQRST nya di munculkan
2. Ds : - Resiko infeksi Tindakan invasif
Do :
a) Terdapat luka operasi
pada bagian perut kanan
b) Luka post operasi
sepanjang kurang lebih
7cm
3. Ds : pasien mengatakan Gangguan Nyeri 24
badannya lemas mobilitas fisik
Do :
a) Pasien tampak berbaring
ditempat tidur
b) Aktivitas dibantu oleh
keluarganya

I. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri akut b.d agen cedera fisik dibuktikan dengan : pasien mengatakan

nyeri pada luka operasi, skala nyeri 4, pasien tampak meringis menahan

sakit

2. Risiko infeksi b.d tindakan invasif dibuktikan dengan : Terdapat luka

operasi pada bagian perut kanan, Luka post operasi sepanjang kurang

lebih 7cm

3. Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri dibuktikan dengan : pasien

mengatakan badannya lemas dan pasien tampak berbaring serta

aktivitasnya dibantu

J. Rencana Tindakan Keperawatan

Nama pasien : Tn.S

Dx Medis : Tumor intra abdomen


Ruang : Bedah umum III.C

No RM : 430011

No Tanggal Diagnosa Tujuan Rencana Rasional


Keperawatan
1. 02 Juni Nyeri akut b.d Setelah 1) Dorong 1) Memungkinkan
25
2022 agen cedera dilakukan penggunaan klien untuk
fisik dibuktikan intervensi keterampilan beradaptasi
dengan : pasien keperawatan manajemen nyeri secara aktif
mengatakan selama 1x24 misalnya dalam
nyeri pada luka jam maka relaksasi napas meningkatkan
operasi, skala tingkat nyeri dalam rasa kontrol
nyeri 4, pasien menurun 2) Kolaborasi 2) Analgetik dapat
tampak dengan kriteria pemberian menghambat
meringis hasil : analgetik sesuai stimulas nyeri
menahan sakit 1) Keluhan indikasi
nyeri
menurun
2) Meringis
menurun
2. 02 Juni Risiko infeksi Setelah 1) Kaji tanda – 1) Mengetahui
2022 b.d tindakan dilakukan tanda infeksi dan tanda – tanda
invasif intervensi vital sign infeksi dan
dibuktikan keperawatan 2) Gunakan teknik menentukan
dengan : selama 1x24 septik dan anti intervensi
Terdapat luka jam maka septik selanjutnya
operasi pada tingkat infeksi 3) Penatalaksanaan 2) Dapat
bagian perut menurun pemberian obat mencegah
kanan, Luka dengan kriteria antibiotik terjadinya
post operasi hasil : nyeri kontaminasi
sepanjang menurun dengan
kurang lebih penyebab
7cm infeksi
3) Antibiotik dapat
membunuh
kuman
penyebab
infeksi
3. 02 Juni Gangguan Setelah 1) Identifikasi 1) Mengetahui
2022 mobilitas fisik dilakukan adanya nyeri keluhan fisik
b.d nyeri intervensi atau keluhan dan nyeri
dibuktikan keperawatan fisik lainnya untuk
dengan : pasien selama 1x24 2) Libatkan intervensi26
mengatakan jam maka keluarga untuk selanjutnya
badannya lemas tingkat nyeri membantu 2) Memungkinkan
dan pasien menurun pasien dalam klien untuk
tampak dengan kriteria meningkatkan meningkatkan
berbaring serta hasil : ambulasi rasa ingin
aktivitasnya 1) Kelemahan 3) Anjurkan sembuh
dibantu fisik melakukan 3) Dapat
menurun ambulasi diri mencegah
2) Kekuatan pasien supaya
otot tidak
meningkat ketergantungan
3) Nyeri
menurun

K. Catatan Pekembangan

No Dx Tanggal/Jam Implementasi Paraf Evaluasi/SOAP


keperawatan (Respon dan Tanggal/jam
hasil)
1. 02 Juni 2022 Mendorong S : pasien mengatakan kualitas
15.00 WIB penggunaan nyerinya sudah menurun dan
keterampilan sebelumnya, tetapi terkadang
manjemen nyeri rasa nyerinya masih timbul
dengan teknik O : Skala nyeri 3 dan pasien
relaksasi nafas sudah tampak tidak teralalu ke
dalam sakit akibat nyerinya
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
keterampilan manajement nyeri
dengan teknik relaksasi nafas
dalam
02 Juni 2022 Memberikan obat S : pasien mengatakan merasa
17.30 WIB analgetik untuk lebih nnyaman
mengurangi nyeri O : pasien tampak lebih
nyaman dan rileks
A : masalah teratasi
P : pertahankan kondisi pasein
2. 03 Juni 2022 Mengkaji tanda – S : pasien mengatakan nyeri
09.00 WIB tanda infeksi dan luka operasinya masih ada 27
vital sign O : luka operasi berwarna
kemerahan, TD :
130/90mmHg, S : 37 C 0

A : masalah belum teratasi


P : lanjutkan intervensi :
Intervensi mengkaji tanda –
tanda infeksi dan vital sign
3. 03 Juni 2022 Melibatkan S : keluarga pasien mengatakan
12.30 keluarga untuk dapat membantu pasien dalam
membantu melakukan ambulasi
meningkatkan O : keluarga pasien dapat
ambulasi membantu ambulasi pasien
A : masalah teratasi
P : pertahankan kondisi
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembedahan adalah suatu penanganan medis secara invasive yang

dilakukan untuk mendiagnosa atau mengobati penyakit, injuri, atau deformitas

tubuh (Nainggolan, 2013).Pembedahan merupakan suatu tindakan pengobatan

yang menggunakan cara invasif dengan membuka dan menampilkan bagian

tubuh yang akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya dilakukan

dengan membuat sayatan. Setelah bagian yang akan ditangani ditampilkan,

selanjutnya dilakukan perbaikan yang diakhiri dengan penutupan dan

penjahitan luka.

B. Saran

Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan maka penulis

mengemukakan saran yang mungkin dapat bermanfaat untuk penanganan

khusunya terhadap pasien dengan Tumor Intra Abdomen sebagai berikut:

1. Rumah Sakit
Bagi pihak rumah sakit agar dapat mempertahankan asuhan keperawatan

yang konferhensif (melibatkan berbagai kedisiplinan ilmu kesehatan),

kolaborasi serta melibatkan keluarga dalam merawat pasien.

2. Institusi Pendidikan 29

Bagi institusi pendidikan diharapkan dengan adanya studi kasus ini, dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran bagi mahasiswa mahasiwinya

khususnya pada keperawatan medikal bedah terutama pada pembelajaran


28
tentang asuhan keperawatan gawat darurat bagi peneliti lain. Dan dengan

adanya studi kasus ini, agar dapat menjadi masukan dan bahan acuan

untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan jenis observasi yang

berbeda dan perlu diuji validitasnya dan lebih kepada asuhan keperawatan

komperhensif pada pasien yang menderita Tumor Intra Abdomen

3. Bagi Perawat

Diharapkan perawat atau petugas kesehatan lainnya untuk lebih

meningkatkan pelayanan pada pasien yang mempunyai penyakit Tumor

Intra Abdomen. Untuk memberikan penyuluhan akan pentingnya pola

hidup sehat

4. Bagi Pasien

Diharapkan agar pasien bisa berpartisipasi (melihat kondisi pasien) untuk

bersungguh-sungguh dalam melakukan dan menjalani perawatan atau

terapi agar hasil yang diperoleh sesuai dengan harapan.


DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Iynda Juall, 2007. Diagnosa Keperawatan Aplikasi Pada Praktek Klinis
Edisi 6. Jakarta : EGC. Ganong
Suzanne C. 2001, Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8. Vol 2 Jakarta : EGC

NANDA, 2005. Nursing Diagnosis : Definition & Classification 2015 – 2017.


The Noart American Nursing Diagnosis Association Philadelphia. Usa

Anda mungkin juga menyukai