Disusun oleh :
1. Azis Antoni
2. Cahyadi Herlando
3. Devo Arwando
4. Diki Kurniawan
5. Ira Widiyastuti
6. Maya Trisna Dewayanti
7. Shinta Kholisatunnisa
8. Surya Halim Irawan
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
2019
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) PADA PASIEN
DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN
A. TOPIK
Risiko Perilaku Kekerasan.
B. LATAR BELAKANG
Resiko perilaku kekerasan adalah salah satu respon terhadap stressor yang
dihadapi oleh seseorang yang menimbulkan kerugian baik bagi diri sendiri,
orang lain maupun lingkungan (Keliat, 2010). Perilaku kekerasan adalah suatu
keadaan dimana seseorang melakukan suatu tindakan yang dapat
membahayakan secara fisik baik pada dirinya sendiri maupun orang lain,
disertai oleh amuk dan gaduh gelisah yang tidak terkontrol (Kusumawati &
Hartono, 2010).
Tanda dan gejala yang muncul dalam perilaku kekerasan dapat dilihat
dari beberapa aspek antara lain : aspek motorik (mondar-mandir,
ketidakmampuan untuk diam, tanda mengepal dan meninju, rahang mengatup,
pernafasan meningkat, tiba-tiba menghentikan aktivitas motorik, merusak
benda dan melukai orang lain). Aspek verbalisasi(mengancam kearah
objeknyata meminta perhatian yang mengganggu, suara keras dan tertekan,
ada isi pikir delusi dan paranoid).
Afek(marah, permusuhan, sangat cemas, mudah tersinggung, tenang
berlebihan atau tidak sesuai denganemosi atau labil).Tingkat kesadaran(sadar
tiba-tiba perubahan status mental, disorientasi, gangguan daya ingat,
ketidakmampuan mengikuti petunjuk (Stuart & Laraian,2006). Tanda dan
gejala yang muncul dari perilaku kekerasan berupa amarah dan tindakan yang
mengancam orang lain. Fakor yang mempengaruhi terjadinya perilaku
kekerasan diataranya adalah teori biologi(neurobiology, biokimia,
genetik,ganggun terpenuhinya kebutuhan dasar, dan kondisi sosial
ekonomi,kesulitan dalam mengkomunikasikan sesuatu dalam keluarga
ketidaksiapan ibu dalam merawat anaknya dan ketidak mampun dirinya
sebagai orang dewasa, adanya riwayat perilaku anti sosial) teori psikologi
(teori psikoanalitik, teori pembelajaran, teori sosiokultural) (Riadi &
Purwanto,2009).WHO 2012 menyatakanbahwa jumlah penderita gangguan
jiwa di dunia adalah 450 juta jiwa.Satu dari empat keluarga sedikitnya
mempunyai seorang dari anggota keluargayang mengalami gangguan
kesehatan jiwa.Setiap empat orangyang membutuhkan pelayanan kesehatan,
seorang di antaranya mengalami gangguan jiwa dan tidak terdiagnosa secara
tepat sehingga kurang terdapat pengobatan dan perawatan secara tepat.
Berdasarkan data dinas kesehatan Jawa Tengah tahun 2012, angka
kejadian penderita gangguan jiwa di Jawa Tengah berkisar antara 3.300 orang
sampai 9.300 orang. Angka ini merupakan penderita gangguan jiwa yang
sudah terdiagnosa penyebab yang sering timbul dikarenakan himpitan
masalah ekonomi, kemiskinan. Kemampuan dalam beradaptasi berdampak
pada kebingungan, kecemasan frustasi, perilaku kekerasan, gangguan
emosional( Dimkes Jateng, 2012).
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Klien mampu mengontrol perilaku kekerasan yang dialami.
2. Tujuan Khusus
a. Klien mampu menunjukkan tanda-tanda percaya kepada perawat dan
mengenali masalah yang dialami.
b. Klien mampu mengidentifikasi perilaku kekerasan dan mampu
mengendalikan perilaku kekerasan yang dilakukan dengan cara fisik.
c. Klien mampu mengendalikan perilaku kekerasan yang dilakukan
dengan memanfaatkan obat.
d. Klien mampu mengendalikan perilaku kekerasan yang dilakukan
dengan cara verbal atau asertif
e. Klien mampu mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara spiritual
(2 kegiatan).
D. KLIEN
1. Kriteria pasien
a. Pasien yang bisa kooperatif dan tidak mengganggu berlangsungnya
Terapi Aktifitas Kelompok.
b. Kondisi fisik dalam keadaan baik.
c. Mau mengikuti kegiatan terapi aktifitas.
d. Bersedia menceritakan masalah yang dialami.
2. Proses seleksi
a. Mengobservasi pasien yang masuk kriteria.
b. Mengidentifikasi pasien yang masuk kriteria.
c. Mengumpulkan pasien yang masuk kriteria.
d. Membuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada pasien, rencana kegiatan kelompok dan
aturan main dalam kelompok.
3. Data klien
E. PENGORGANISASIAN
1. SESI I
a. Waktu pelaksanaan :
Hari/Tanggal : Sabtu, 28 Desember 2019
Waktu : Pukul 10.00-10.30 WIB
Tempat : Aula Ruang Cendrawasih
c. Setting tempat
Keterangan :
: Leader
: Co Leader
: Fasilitator
: Observer
: Pasien
2. SESI II
a. Waktu pelaksanaan :
Hari/Tanggal : Sabtu, 28 Desember 2019
Waktu : Pukul 10.30-11.00 WIB
Tempat : Aula Ruang Cendrawasih
c. Setting tempat
Keterangan :
: Leader
: Co Leader
: Fasilitator
: Observer
: Pasien
3. SESI III
a. Waktu pelaksanaan :
Hari/Tanggal : Minggu, 29 Desember 2019
Waktu : Pukul 10.00-10.30 WIB
Tempat : Aula Ruang Cendrawasih
c. Setting tempat
Keterangan :
: Leader
: Co Leader
: Fasilitator
: Observer
: Pasien
4. SESI IV
a. Waktu pelaksanaan :
Hari/Tanggal : Minggu, 29 Desember 2019
Waktu : Pukul 10.30-11.00 WIB
Tempat : Aula Ruang Cendrawasih
c. Setting tempat
Keterangan :
: Leader
: Co Leader
: Fasilitator
: Observer
: Pasien
F. ANTISIPASI MASALAH
1. Peragaan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
a. Memanggil pasien
b. Memberi kesempatan pada pasien untuk menjawab sapaan perawat
atau pasien lain
2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
a. Panggil nama pasien
b. Tanyakan alasan pasien meninggalan kegiatan
3. Bila klien lain ingin ikut
a. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada pasien yang
telah dipilih
b. Katakan pada pasien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin diikuti
oleh pasien tersebut
G. LANGKAH KEGIATAN
1. SESI I
a. Tindakan keperawatan
1) Mengidentifikasi penyebab tanda dan gejala, RPK yang dilakukan,
akibat RPK.
2) Latihan cara mengontrol RPK secara fisik: tarik nafas dalam dan
pukul kasur dan bantal.
b. Tujuan
Klien mampu mengidentifikasi perilaku kekerasan dan mampu
mengendalikan perilaku kekerasan yang dilakukan dengan cara fisik.
c. Setting
1) Terapis dan klien duduk bersama membentuk lingkaran.
2) Ruangan nyaman dan tenang.
d. Alat bantu yang digunakan
1) Karton
2) Spidol
3) Name take
4) Buku catatan dan pulpen
5) Jadwal kegiatan harian klien
6) Sound system
7) Terminal/kabel
e. Metode
1) Dinamika kelompok
2) Diskusi tanya jawab
f. Langkah kegiatan
1) Persiapan
a) Memilih pasien yang mengikuti TAK sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan diruangan aula ruangan cendrawasih
b) Peserta TAK 6 orang
c) Persiapan waktu yang akan di lakukan
d) Membuat kontrak dengan klien
e) Mempersiapkan alat, tempat dan setting pertemuan.
2) Orientasi
a) Salam terapeutik
(1) Salam dari terapis kepada klien
(2) Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan
nama)
(3) Menanyakan nama dan panggilan semua klien.
3) Evaluasi/validasi
a) Menanyakan perasaan klien
b) Menanyakan masalah yang dirasakan dan menanyakan apakah
masih ada perasaan marah atau tidak.
4) Kontrak
a) Menjelaskan tujuan kegiatan
b) Menjelaskan aturan main.
(1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus
meminta izin kepada terapis (bagian observer).
(2) Lama kegiatan 30 menit.
(3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
5) Tahap kerja
a) Mendiskusikan penyebab marah.
(1) Tanyakan pengalaman setiap klien
(2) Tulis di karton
b) Mendiskusikan tanda dan gejala yang dirasakan klien saat
terpapar penyebab marah sebelum perilaku kekerasan terjadi.
(1) Tanyakan perasaan setiap klien saat terpapar oleh penyebab
(tanda dan gejala)
(2) Tulis di karton
c) Mendiskusikan perilaku kekerasan yang pernah dilakukan
klien (verbal, merusak lingkungan, mencederai atau memukul
orang laindan memukul diri sendiri)
(1) Tanyakan perilaku yang dilakukan saat marah
(2) Tulis di karton
d) Membantu klien memilih perilaku kekerasanyang paling sering
dilakukan untuk diperagakan.
e) Melakukan bermain peran atau stimulasi untuk perilaku
kekerasan yang tidak berbahaya (terapi sebagai sumber,
penyebab dan klien yang melakukan kekerasan).
f) Menanyakan perilaku klien setelah selesai bermain stimulasi.
g) Mendiskusikan dampak atau akibat perilaku kekerasan
(1) Tanyakan akibat perilaku kekerasan
(2) Tulis di karton
h) Memberikan reinforcemen pada peran serta klien.
i) Dalam menjalankan kegiatan dari awal sampai akhir, pasien
dilibatkan.
j) Berikan latihan tarik nafas dalam serta pukul kasur dan bantal.
k) Beri kesimpulan penyebab, tanda dan gejala perilaku kekerasan
yang terjadi, akibat dari perilaku kekerasan serta berikan
latihan tarik nafas dalam dan pukul kasur dan bantal.
6) Tahap terminasi
a) Evaluasi
(1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK.
(2) Menanyakan kegiatan apa yang dilakukan.
(3) Memberikan pujian dan penghargaan atas jawaban benar.
b) Tindak lanjut
(1) Menganjurkan klien menilai dan mengevaluasi jika terjadi
masalah marah, yaitu tanda dan gejala, perilaku kekerasan
yang terjadi akibat perilaku kekerasan.
(2) Menganjurkan klien mengingat penyebab, tanda dan gejala
perilaku kekerasan, akibat yang belum diceritakan.
(3) Membuat kesepakatan untuk lanjutkan Sp2 yaitu cara
minum obat.
c) Kontrak yang akan datang
(1) Menyepakati belajar cara baru yang sehat untuk mencegah
perilaku kekerasan.
(2) Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya.
2. SESI II
a. Tindakan keperawatan
1) Latih cara mengontrol PK dengan obat (jelaskan 6 benar: jenis,
guna, dosis, frekuensi, cara, kontinuitas minum obat).
b. Tujuan
Klien mampu mengendalikan perilaku kekerasan yang dilakukan
dengan memanfaatkan obat.
c. Setting
1) Terapis dan klien duduk bersama membentuk lingkaran.
2) Ruangan nyaman dan tenang.
d. Alat bantu yang digunakan
1) Karton
2) Spidol
3) Name take
4) Buku catatan dan pulpen
5) Jadwal kegiatan harian klien
6) Sound system
7) Terminal/kabel
e. Metode
1) Dinamika kelompok
2) Diskusi tanya jawab
f. Langkah kegiatan
1) Persiapan
a) Memilih pasien yang mengikuti TAK sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan diruangan aula ruangan cendrawasih
b) Peserta TAK 6 orang
c) Persiapan waktu yang akan di lakukan
d) Membuat kontrak dengan klien
e) Mempersiapkan alat, tempat dan setting pertemuan.
2) Orientasi
a) Salam terapeutik
(1) Salam dari terapis kepada klien
(2) Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan
nama)
(3) Menanyakan nama dan panggilan semua klien.
3) Evaluasi/validasi
a) Menanyakan perasaan klien
b) Menanyakan masalah yang dirasakan dan menanyakan apakah
masih ada perasaan marah atau tidak.
4) Kontrak
a) Menjelaskan tujuan kegiatan
b) Menjelaskan aturan main.
(1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus
meminta izin kepada terapis (bagian observer).
(2) Lama kegiatan 30 menit.
(3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
5) Tahap kerja
a) Mengevaluasi penyebab marah dan cara mengatasinya.
(1) Tanyakan pengalaman setiap klien
(2) Tulis di karton
b) Mengevaluasi perilaku kekerasan yang dilakukan klien.
(1) Tanyakan perasaan setiap klien saat terpapar oleh penyebab
(tanda dan gejala)
(2) Tulis di karton
c) Tanyakan perilaku yang dilakukan saat marah
(1) Tulis di karton
d) Mendiskusikan dampak atau akibat perilaku kekerasan
e) Tanyakan akibat perilaku kekerasan
f) Memberikan reinforcemen pada peran serta klien.
g) Melatih cara mengontrol PK dengan obat (6 benar).
h) Dalam menjalankan kegiatan dari awal sampai akhir, pasien
dilibatkan.
i) Beri kesimpulan pemahaman klien tentang 6 benar minum
obat.
j) Menanyakan kesedian klien untuk mempelajari cara baru yang
sehat mengalami kemarahan.
6) Tahap terminasi
a) Evaluasi
(1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK.
(2) Menanyakan kegiatan apa yang dilakukan.
(3) Memberikan pujian dan penghargaan atas jawaban benar.
b) Tindak lanjut
(1) Menganjurkan klien menilai dan mengevaluasi jika terjadi
masalah marah, yaitu tanda dan gejala, perilaku kekerasan
yang terjadi akibat perilaku kekerasan.
(4) Menganjurkan klien untuk melakukan cara 6 benar minum
obat.
c) Kontrak yang akan datang
(1) Melatih cara menontrol PK secara verbal (3 cara yaitu,
mengungkapkan, meminta, menolak dengan benar).
(2) Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya.
3. SESI III
a. Tindakan keperawatan
1) Latih cara mengontrol PK secara verbal (3 cara yaitu,
mengungkapkan, meminta, menolak dengan benar).
b. Tujuan
Klien mampu mengendalikan perilaku kekerasan yang dialkukan
dengan cara verbal atau asertif.
c. Setting
1) Terapis dan klien duduk bersama membentuk lingkaran.
2) Ruangan nyaman dan tenang.
d. Alat bantu yang digunakan
1) Karton
2) Spidol
3) Name take
4) Buku catatan dan pulpen
5) Jadwal kegiatan harian klien
6) Sound System
7) Terminal/colokan
e. Metode
1) Dinamika kelompok
2) Diskusi tanya jawab
f. Langkah kegiatan
1) Persiapan
a) Memilih pasien yang mengikuti TAK sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan diruangan aula ruangan cendrawasih
b) Peserta TAK 6 orang
c) Persiapan waktu yang akan di lakukan
d) Membuat kontrak dengan klien
e) Mempersiapkan alat, tempat dan setting pertemuan.
2) Orientasi
a) Salam terapeutik
(1) Salam dari terapis kepada klien
(2) Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan
nama)
(3) Menanyakan nama dan panggilan semua klien.
3) Evaluasi/validasi
a) Menanyakan perasaan klien
b) Menanyakan masalah yang dirasakan dan menanyakan apakah
masih ada perasaan marah atau tidak.
4) Kontrak
a) Menjelaskan tujuan kegiatan
b) Menjelaskan aturan main.
(1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus
meminta izin kepada terapis (bagian observer).
(2) Lama kegiatan 30 menit.
(3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
5) Tahap kerja
a) Mengevaluasi penyebab PK, tanda dan gejala, latihan tarik
nafas dalam, pukul bantal dan kasur, serta 6 benar cara minum
obat .
b) Tanyakan kegiatan yang telah diberikan perawat pada SP 1 dan
SP 2 terkait perilaku kekerasan
c) Memberikan reinforcemen pada peran serta klien.
d) Melatih cara mengontrol PK dengan verbal yaitu
mengungkapkan, meminta, menolak dengan benar.
e) Dalam menjalankan kegiatan dari awal sampai akhir, pasien
dilibatkan.
f) Beri kesimpulan pemahaman klien tentang SP 1, 2, dan 3.
6) Tahap terminasi
a) Evaluasi
(1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK.
(2) Menanyakan kegiatan apa yang dilakukan.
(3) Memberikan pujian dan penghargaan atas jawaban benar.
b) Tindak lanjut
(1) Menganjurkan klien untuk melatih PK secara spiritual (2
kegiatan).
c) Kontrak yang akan datang
(1) Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya.
4. SESI IV
a. Tindakan keperawatan
1) Latih cara mengontrol PK secara spiritual (2 kegiatan)
b. Tujuan
Klien mampu mengandalikan prilaku kekerasan dengan cara spiritual
c. Setting
1) Terapis dan klien duduk bersama membentuk lingkaran.
2) Ruangan nyaman dan tenang.
d. Alat bantu yang digunakan
1) Karton
2) Spidol
3) Name take
4) Buku catatan dan pulpen
5) Jadwal kegiatan harian klien
6) Sound system
7) Terminal/kabel
e. Metode
1) Dinamika kelompok
2) Diskusi tanya jawab
f. Langkah kegiatan
1) Persiapan
a) Memilih pasien yang mengikuti TAK sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan diruangan aula ruangan cendrawasih
b) Peserta TAK 6 orang
c) Persiapan waktu yang akan di lakukan
d) Membuat kontrak dengan klien
e) Mempersiapkan alat, tempat dan setting pertemuan.
2) Orientasi
a) Salam terapeutik
(1) Salam dari terapis kepada klien
(2) Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama
(3) Menanyakan nama dan panggilan semua klien.
3) Evaluasi/validasi
a) Menanyakan perasaan klien
b) Menanyakan masalah yang dirasakan dan menanyakan apakah
masih ada perasaan marah atau tidak.
4) Kontrak
a) Menjelaskan tujuan kegiatan
b) Menjelaskan aturan main.
(1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus
meminta izin kepada terapis (bagian observer).
(2) Lama kegiatan 30 menit.
(3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
5) Tahap kerja
a) Mengevaluasi penyebab PK, tanda dan gejala, latihan tarik
nafas dalam, pukul bantal dan kasur, serta 6 benar cara minum
obat dan verbal.
b) Tanyakan kegiatan yang telah diberikan perawat pada SP 1, SP
2 dan SP 3 terkait perilaku kekerasan
c) Memberikan reinforcemen pada peran serta klien.
d) Melatih cara mengontrol PK dengan kegiatan spiritual yaitu
mengucap istighfardan solat 5 waktu
e) Dalam menjalankan kegiatan dari awal sampai akhir, pasien
dilibatkan.
f) Beri kesimpulan pemahaman klien tentang SP 1, 2, 3 dan 4.
6) Tahap terminasi
a) Evaluasi
(1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK.
(2) Menanyakan kegiatan apa yang dilakukan
(3) Memberikan pujian dan penghargaan atas jawaban benar.
b) Tindak lanjut
(1) Menganjurkan klien untuk menerapkan apa yang sudah
diajarrkan dalam TAK
c) Kontrak yang akan datang
-
No Nama Penyeb
Memberi Tanggapan Tentang
klien ab PK
Tanda Perilaku Akibat Mempraktekkan
dan kekerasan perilaku cara mengontrol
gejala kekerasan PK dengan nafas
dalam dan pukul
kasur dan bantal
1 Tn. A
2 Tn. F
3 Tn. M
4 Tn. L
5 Tn. S
6 Tn. Y
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan pasien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengetahui
penyebab perilaku kekerasan tanda dan gejala yang dirasakan,
perilaku kekerasan yang dilakukan dan akibat perilaku kekerasan.
Beri tanda “V” jika klien mampu dan tanda “X” jika klien tidak
mampu.
2. SESI II
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan
sesi II, kemampuan yang diharapkan adalah mampu mengontrol
kemarahan dengan verbal (6 benar obat: jenis, guna, dosis, frekuensi, cara,
kontinuitas minum obat)
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan pasien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengetahui
penyebab perilaku kekerasan tanda dan gejala yang dirasakan, perilaku
kekerasan yang dilakukan dan akibat perilaku kekerasan. Beri tanda
“V” jika klien mampu dan tanda “X” jika klien tidak mampu.
3. SESI III
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya
pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan
sesi III, kemampuan yang diharapkan adalah mampu mengontrol
kemarahan dengan verbal (3 cara yaitu, mengungkapkan, meminta,
menolak, dengan benar).
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan pasien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengetahui
penyebab perilaku kekerasan tanda dan gejala yang dirasakan, perilaku
kekerasan yang dilakukan dan akibat perilaku kekerasan. Beri tanda
“V” jika klien mampu dan tanda “X” jika klien tidak mampu.
4. SESI IV
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya
pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK.Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi
III, kemampuan yang diharapkan adalah mampu mengontrol kemarahan
dengan spiritual (2 kegiatan).
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan pasien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengetahui
penyebab perilaku kekerasan tanda dan gejala yang dirasakan, perilaku
kekerasan yang dilakukan dan akibat perilaku kekerasan. Beri tanda
“V” jika klien mampu dan tanda “X” jika klien tidak mampu.
1. Evaluasi input
a. Tim berjumlah 5 orang dengan 1 Leader, 1 Co leader, 2 Fasilitator, 1
Observer.
b. Lingkungan nyaman
2. Evaluasi Proses
a. Leader & Co Leader berada di samping pasien dan menjelaskan
peraturan permainan dengan jelas.
b. Fasilitator menempatkan diri di samping pasien
c. Observer menempatkan diri di samping barisan pasien untuk
mengawasi jalannya kegiatan.
d. Minimal 80% pasien yang mengikuti permainan dapat mengikuti
kegiatan dari awal sampai selesai.
e. Minimal 4 orang pasien aktif mengikuti kegiatan.
3. Evaluasi Hasil
a. 80% pasien dapat mengenal perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
b. 80% pasien dapat mencegah perilaku kekerasan dengan cara patuh
minum obat
c. 80% pasien dapat mencegah perilaku kekerasan melalui kegiatan fisik
d. 80 % pasien dapat mencegah perilaku kekerasan dengan cara sosial
e. 70% pasien dapat mencegah perilaku kekerasan dengan kegiatan
spiritual
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Budi Anna dalam Satrio, dkk (2015). Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas
Kelompok. Jakarta: EGC.
Satrio, dkk.2018. Buku Kerja Mahasiswa Praktik Keperawatan Jiwa Program Profesi
Ners. CV. Gemilang : Surabaya
Kelompok : 4
Ruangan : Cendrawasih