Anda di halaman 1dari 13

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) PADA PASIEN DENGAN

RESIKO PERILAKU KEKERASAN

A. TOPIK
Penerapan terapi aktivitas kelompok pada pasien dengan Resiko Perilaku
Kekerasan.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Pasien dapat mencegah perilaku kekerasan
2. Tujuan Khusus
a) sPasien dapat mengenal perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
b) Pasien dapat mencegah perilaku kekerasan melalui kegiatan fisik
c) Pasien dapat mencegah perilaku kekerasan dengan cara social
d) Pasien dapat mencegah perilaku kekerasan dengan kegiatan spiritual
e) Pasien dapat mencegah perilaku kekerasan dengan cara patuh minum obat

C. LANDASAN TEORI
1. Pengertian
a) Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
Terapi Aktivitas Kelompok adalah suatu psikoterapi yang dilakukan
oleh sekelompok penderita bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama
lain yang dipimpin, diarrahkan oleh seorang terapis/petugas kesehatan yang
telah terlatih.
b) Definisi Resiko Perilaku Kekerasan (RPK)\
Perilaku kekerasan atau agresif merupakan suatu bentuk perilaku yang
bertujuan untuk melukai seseorang secara fisik maupun psikologis.
Berdasarkan definisi ini maka perilaku kekerasan dapat dibagi menjadi dua
yaitu perilaku kekerasan secara verbal dan fisik. Sedangkan marah tidak harus
memiliki tujuan khusus. Marah lebih menunjuk kepada suatu perangkat
perasaan-perasaan tertentu dengan perasaan marah.
2. Faktor penyebab RPK
Menurut Stearan , kemarahan adalah kombinasi dari segala sesuatu yang tidak
enak, cemas, tegang, demam, sakit hati, dan frustasi. Beberapa faktor yang
mempengaruhi terjadinya kemarahan yaitu frustasi, hilangnya harga diri,
kebutuhan akan status, dan prestise yang tidak terpenuhi.
a) Frustasi : seseorang yang mengalami hambatan dalam mencapai tujuan /
keinginan yang diharapkannya menyebabkan ia menjadi frustasi. Ia
merasa terancam dan cemas. Jika tidak mampu menghadapi rasa frustasi
itu dengan cara lain tanpa mengendalikan orang lain dan keadaan
sekitarnya misalnya dengan kekerasan.
b) Hilangnya harga diri : pada dasarnya manusia itu mempunyai kebutuhan
yang sama untuk dihargai. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi akibatnya
individu tersebut mungkin akan merasa rendah diri, tidak berani
bertindak, gampang tersinggung, gampang marah, dan sebagainya.
c) Kebutuhan akan status dan pretise ; manusia pada umumnya mempunyai
keinginan untuk mengaktualisasikan dirinya, ingin dihargai dan diakui
statusnya.

3. Klasifikasi RPK
Penganiayaan dapat berupa penganiayaan emosional, psikologis, fisik,
seksual, atau kombinasi semua tipe tersebut, yang umum terjadi.
a. Penganiayaan psikologis atau emosional
Penganiayaan ini antara lain mengejek, meremehkan, berteriak dan
memekik, merusak barang, dan mengancam, serta bentuk penganiayaan
yang lebih tidak kentara, misalnya menolak berbicara dengan korban atau
berpura-pura tidak melihat korban.
b. Penganiayaan fisik
Penganiayaan ini dapat berkisar dari mendorong dan mendesak samapai
pemukulan berat dan mencekik, yang menyebabkan ekstremitas dan tulang
iga patah, perdarahan internal maupun eksternal, kerusakan otak, dan
bahkan pembunuhan.
c. Penganiayaan seksual
Penganiayaan ini meliputi serangan fisik selama hubungan seksual,
misalnya mengigit puting, menjambak rambut, menampar dan memukul,
serta memerkosa.

4. Tanda dan gejala RPK


Kemarahan dinyatakan dalam berbagai bentuk, ada yang menimbulkan
pengrusakan, tetapi ada juga yang hanya diam seribu bahasa. Gejala-gejala atau
perubahan-perubahan yang timbul pada pasien dalam keadaan marah diantaranya
sebagai berikut :
a) Fisik
Mata melotot,/pandangan tajam, tangan mengepal, rahang mengatup,
wajah memerah dan tegang, serta postur tubuh kaku.
b) Verbal
Mengancam, mengumpat dengan kata-kata kotor, berbicara dengan nada
keras, kasar dan ketus.
c) Perilaku
Menyerang orang lain, melukai diri sendiri/orang lain, merusak
lingkungan, amuk/agresif.
d) Emosi
Tidak adekuat, tidak aman dan nyaman, merasa terganggu, dendam,
jengkel, tidak berdaya, bermusuhan, mengamuk, ingin berkelahi,
menyalahkan dan menuntut.
e) Intelektual
Mendominasi, cerewet, kasar, berdebat, meremehkan dan tidak jarang
mengeluarkan kata-kata bernada sarkasme.
f) Spiritual
Merasa diri berkuasa, merasa diri benar, keragu-raguan, tidak bermoral,
dan kreativitas terhambat.
g) Sosial
Menarik diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, ejekan, dan sindiran.
h) Perhatian
Bolos, melarikan diri, dan melakukan penyimpangan seksual
Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi Resiko Perilaku Kekerasan ada 5
sesi, yaitu:
1. Sesi I :Mengenal perilaku kekerasan yang biasanya
dilakukan
2. Sesi II : Mencegah perilaku kekerasan melalui kegiatan fisik
3. Sesi III : Mencegah perilaku kekerasan melalui kegiatan sosial
4. Sesi IV : Mencegah perilaku kekerasan melalui kegiatan
spiritual
5. Sesi V : Mencegah perilaku kekerasan dengan patuh meminum
obat

D. KLIEN
a) Kriteria pasien
- Pasien yang bisa kooperatif dan tidak mengganggu berlangsungnya Terapi
Aktifitas Kelompok
- Kondisi fisik dalam keadaan baik
- Mau mengikuti kegiatan terapi aktifitas
b) Proses seleksi
- Mengobservasi pasien yang masuk kriteria.
- Mengidentifikasi pasien yang masuk kriteria.
- Mengumpulkan pasien yang masuk kriteria.
- Membuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada pasien, rencana kegiatan kelompok dan
aturan main dalam kelompok.

E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu
Tempat pertemuan : Di Aula Rumah sakit jiwa
Pelaksanaan : Kamis, 15 oktober 2020
Waktu : 09.00-09.45 (45 menit)
Jumlah anggota : 7 orang
2. Tim Terapis
Leader : Jessica Novi Wahyu Ningsih
Co. Leader : Era Meizela
Fasilitator : 1. Ellisa Karlina
2. Devy Ramadianti
Observer : Dika Apriani Rahayu
Deskripsi Tugas
Leader : - Mengkoordinir seluruh kegiatan
- Memimpin kegiatan
- Memimpin diskusi

Co Leader : - Membantu mengkoordinir seluruh kegiatan


- Membantu memimpin kegiatan
- Mengganti leader bila ada halangan

Fasilitator : - Memotifasi anggota dalam perkenalan kelompok


- Memotifasi anggota dalam ekspresi perasaan pada
kegiatan TAK
- Membimbing kelompok selama kegiatan dan
diskusi
- Membantu leader dalam melaksanakan tugas
- Bertanggung jawab terhadap program antisipasi
masalah

Observer : - Mengamati ssemua proses kegiatan yang berkaitan


dengan waktu, tempat dan jalannya acara
- Melaporkan hasil pengamatannya kepada leader dan
semua anggota kelompok sebagai self evaluasi
kelompok

3. Metode dan media


a. Metode
1) Diskusi dan tanya jawab
2) Bermain peran/stimulasi
3) Memasukkan jadwal kegiatan klien
4) Dinamika kelompok
b. Media
1) Papan tulis dan spidol
2) Buku catatan dan pulpen
3) Jadwal kegiatan klien

4. Setting Tempat

Keterangan gambar :
: Leader
: Co Leader
: Klien
: Fasilitator
: Observer
: Pembimbing

F. PROSES PELAKSANAAN
1. Persiapan (10 menit)
a. Mengingatkan kontrak dengan klien (sesuai kriteria) berkumpul di tempat
pelaksanaan TAK.
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
c. Peserta diminta duduk ditikar yang dipandu oleh fasilitator dan co leader.
2. Orientasi (5 menit)
a. Salam Terapeutik
Salam dari terapis pada klien
b. Evaluasi validasi
1) Menanyakan perasaan klien hari ini
2) Menanyakan masalah yang dirasakan
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal suara-suara yang
didengar.
2) Terapis menjelaskan aturan main sebagai berikut:
a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin
kepada terapis
b) Lama kegiatan 45 menit.
c) setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap Kerja (30 menit)
a) Sesi I :Mengenal perilaku kekerasan yang biasanya dilakukan
b) Sesi II : Mencegah perilaku kekerasan melalui kegiatan fisik
c) Sesi III : Mencegah perilaku kekerasan melalui kegiatan social
d) Sesi IV : Mencegah perilaku kekerasan melalui kegiatan spiritual
e) Sesi V : Mencegah perilaku kekerasan dengan patuh meminum obat
4. Tahap Terminasi (10 menit)
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
Terapis meminta klien melaporkan isi, waktu, situasi dan perasaannya
jika terjadi halusinasi.
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati TAK yang akan datang
2) Menyepakati waktu dan tempat

G. Evaluasi dan Dokumentasi


1. Evaluasi Struktur
Seluruh terapis ( Leader, co leader, fasilitator, observer) dapat menjalankan tugas
sesuai dengan tugas yang telah diberikan.
2. Evaluasi Proses
Proses dapat berjalan lancar, kegiatan dimulai dan berakhir sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan.
3. Evaluasi Hasil
Klien mampu mengenal waktu, isi, situasi dan perasaan pada saat halusinasi yang
dialami terjadi.
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan klien.
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Budi Anna. Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: EGC. 2005.

Keliat, Budi Anna & Akemat. 2004. Keperawatan Jiwa, Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta:
EGC.
Stuar, Gail W.2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5 . Jakarta: EGC.
Yosep, Iyus.2007. Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama
Berikut adalah contoh lembar penilaian yg disioleh observer

Sesi I : TAK dengan pasien Resiko Perilaku Kekerasan


Stimulasi Persepsi Sensori
Kemampuan mengenal perilaku kekerasan yang biasa dilakukan.

Nama Klien
No Aspek yang dinilai
Gogek Andi zainal
Menyebutkan jenis
1. √ √
Perilaku Kekerasan
Menyebutkan isi
2. √ √
Perilaku kekerasan
Menyebutkan waktu
3. terjadinya Perilaku √ √
kekerasan
Menyebutkan situasi
4. terjadinya Perilaku √ √
kekerasan
Menyebutkan
perasaannya saat
5. √ √
terjadinya Perilaku
kekerasan
LEMBAR PENGESAHAN
(Terapi Aktifitas Kelompok)

Proposal Terapi Aktifitas Kelompok ini Telah Disetujui


Untuk Dilaksanakan kepada Klien di Ruang Anggrek
Rumah Sakit Jiwa Tampan

Rengat Barat, 15 Oktober 2020

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Nur Aulia, M. Kep Nama……


EVALUASI PELAKSANAAN TAKS

Nama Klien
No Aspek Penilaian
Tn. G Tn. B
1. Memperkenalkan diri
- Memberikan salam √ √
- Memperkenalkan nama √ √
- Menyebutkan nama panggilan √ √
yang disenangi
- Menyebutkan jenis halusinasi √ √
- Menyebutkan isi halusinasi √ √
- Menyebutkan waktu terjadinya √ √
halusinasi
- Menyebutkan situasi tejadinya - √
halusinasi
- Menyebutkan perasaan klien saat √ √
terjadi halusinasi.
2. - Mengungkapkan perasaan √ √
3. - Keikutsertaan dalam kegiatan √ √
TAK
Jumlah total 90 100

Keterangan :

Rumus :

jumlah aspek yang didapat


= x 100 %
jumlah aspek yang dinilai


= 8 x 100 %

Pencapaian nilai : Nilai yang diperoleh :

B : 90-100% Tn. G =

S : 70-80% Tn. B =

K : 50-60%
TB : < 50%

Anda mungkin juga menyukai