Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PERILAKU KEKERASAN

Bidang Studi : Keperawatan Jiwa


Pokok Bahasan : Perilaku Kekerasan
Sub Pokok Bahasan : Cara Merawat Pasien Perilaku Kekerasan
Sasaran : Keluarga Pasien
Tempat : Ruang Madrim (XII) RSJD Dr. Amino Gondohutomo
Hari/ Tanggal :
Waktu :

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang kesehatan jiwa (Perilaku Kekerasan) selama
30 menit diharapkan keluarga mampu memahami tentang (Perilaku Kekerasan) dan
penanganannya dirumah.

2. Tujuan Khusus
a. Menyebutkan pengertian Perilaku Kekerasan.
b. Menyebutkan penyebab Perilaku Kekerasan.
c. Menyebutkan 4 dari 6 tanda dan gejala Perilaku Kekerasan.
d. Mendemonstrasikan cara mengontrol Perilaku Kekerasan.

B. MATERI
Terlampir

C. MEDIA
Leaflet

D. METODE
a. Ceramah
b. Demonstrasikan
c. Tanya jawab
E. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Keluarga pasien hadir dalam kegiatan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan oleh mahasiswa
2. Evaluasi proses
a. Keluarga pasien antusias terhadap materi yang diberikan
b. Keluarga pasien tidak meninggalkan tempat penyuluhan
c. Keluarga pasien mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi hasil
a. Keluarga pasien mampu menyebutkan pengertian Perilaku Kekerasan
b. Keluarga pasien mampu menyebutkan penyebab Perilaku Kekerasan
c. Keluarga pasien mampu menyebutkan 4 dari 6 tanda dan gejala Perilaku
Kekerasan
d. Keluarga pasien mampu mendemonstrasikan cara mengontrol Perilaku Kekerasan

F. PROSES PELAKSANAAN

KEGIATAN
NO KEGIATAN PENYULUH WAKTU MEDIA METODE
PESERTA

1 Pembukaan :

 Membuka kegiatan  Menjawab 5 menit ceramah


dengan mengucapkan salam
salam
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari  Memperhatikan
pertemuan
 Menyebutkan materi  Memperhatikan
yang akan diberikan
2 Pelaksanaan :

 Persepsi mengenai  Menjawab 15 menit Leaflet Tanya


pengertian Perilaku pertanyaan jawab dan
Kekerasan ceramah
 Mengklarifikasi dengan  Mendengarkan
menjelaskan tentang
penyebab Perilaku
Kekerasan
 Mengklarifikasi dengan  Mendengarkan
 Memperhatikan
menjelaskan tanda dan
gejala Perilaku
Kekerasan
 Mengajarkan bagaimana
cara mengontrol
Perilaku Kekerasan

Demonstrasi
dan ceramah

3 Evaluasi :

 Menanyakan kepada Menjawab 5 menit


Keluarga pasien tentang pertanyaan
materi penyuluhan yang
telah diberikan,
mengevaluasi tentang
materi yang telah
disampaikan dan
reinforcement kepada
Keluarga pasien yang
dapat menjawab
pertanyaan.
4 Terminasi :

 Mengucapkan salam  Menjawab salam 5 menit


penutup
G. PERTANYAAN EVALUASI
1. Apa yang di maksud dengan Perilaku Kekerasan ?
2. Apa penyebab Perilaku Kekerasan ?
3. Apa tanda dan gejala Perilaku Kekerasan ?
4. Bagaimana cara mengontrol Perilaku Kekerasan ?
Lampiran

RESIKO PERILAKU KEKERASAN

A. Pengertian Perilaku kekerasan


Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan
yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun
lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah
yang tidak konstruktif.
Marah adalah pengalaman emosi yang kuat dari individu dimana hasil/tujuan
yang harus dicapai terhambat”. Kemarahan yang ditekan atau pura-pura tidak marah
akan mempersulit sendiri dan mengganggu hubungan interpersonal. Pengungkapan
kemarahan dengan langsung dan konstruktif pada waktu terjadi akan melegakan
individu dan membantu orang lain untuk mengerti perasaan yang sebenarnya. Untuk itu
perawat harus pula mengetahui tentang respons kemarahan sesorang dan fungsi positif
marah.

B. Penyebab Perilaku kekerasan


Menurut Stuart dan Sanden penyebab kemarahan (perilaku kekerasan) adalah
kombinasi dari segala sesuatu yang tidak enak, cemas, tegang, dendam, sakit hati, dan
frustasi. Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kemarahan yaitu frustasi,
hilangnya harga diri, kebutuhan akan status dan prestise yang tidak terpenuhi.
1. Frustasi : sesorang yang mengalami hambatan dalam mencapai tujuan/ keinginan
yang diharapkannya menyebabkan ia menjadi frustasi. Ia merasa terancam dan
cemas. Jika ia tidak mampu menghadapi rasa frustasi itu dengan cara lain tanpa
mengendalikan orang lain dan keadaan sekitarnya misalnya dengan kekerasan.
2. Hilangnya harga diri ; pada dasarnya manusia itu mempunyai kebutuhan yang
sama untuk dihargai. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi akibatnya individu tersebut
mungkin akan merasa rendah diri, tidak berani bertindak, lekas tersinggung, lekas
marah, dan sebagainya.
3. Kebutuhan akan status dan prestise : Manusia pada umumnya mempunyai
keinginan untuk mengaktualisasikan dirinya, ingin dihargai dan diakui statusnya.

C. Tanda dan Gejala Perilaku Kekerasan


1. Muka merah
2. Pandangan tajam
3. Otot tegang
4. Nada suara tinggi
5. Berdebat dan sering pula tampak klien memaksakan kehendak
6. Memukul jika tidak senang

D. Cara Merawat pasien dengan Perilaku Kekerasan


Cara Mengatasi Marah (Peran Serta Keluarga Dalam Merawat Klien
Yang Melakukan Perilaku Kekerasan)
Cara umum dapat diarahkan pada berbagai aspek :
1. Fisik : menyalurkan marah melalui kegiatan fisik seperti lari pagi, angkat
berat, menari, jalan-jalan,olah raga,relaksasi otot
2. Emosi : mengurangi sumber yang menimbulkan marah, misalnya ruangan
yang terang,sikap keluarga yang lembut
3. Intelektual : mendorong ungkapan marah, melatih terbuka terhadap erasaan marah,
melindungi dan melaporkan jika amuk
4. Sosial : mendorong klien yang melakukan cara marah yang konstruktif (yg
telah dilatih di rs)pada lingkungan
5. Spritual : bantu menjelaskan keyakinan tentang marah, meingkatkan kegiatan
ibadah

Cara khusus yang dapat dilakukan keluarga pada kondisi khusus :


1)      Berteriak menjerit, memukul
2)      Terima marah klien, diam sebentar
3)      Arahkan klien untuk memukul barang yang tidak mudah rusak (bantal, kasur)
4)      Setelah tenang diskusikan cara umum yang sesuai
5)      Bantu klien latihan relaksasi (latihan fisik, olah raga)
6)      Latihan pernafasan 2 kali/hari, tiap kali sepuluh kali tarikan dan hembusan nafas
7)      Berikan obat sesuai dengan aturan pakai
8)     Jika cara satu dan dua tidak berhasil, bawa klien konsultasi ke pelayanan
kesehatan jiwa puskesmas, unit psikiatri RSU, RS. Jiwa)
9)      Sedapat mungkin anggota keluarga yang melakukan perilaku kekerasan sedapat
mungkin jangan diikat atau dikurung..
DAFTAR PUSTAKA

Keliat B, 2010. Proses keperawatan kesehatan jiwa. Edisi 3. Jakarta : EGC

Stuart dan Sundeen . 2007 . Buku Keperawatan Jiwa . Jakarta : EGC .

Yosep, Iyus. 2010. Keperawatan Jiwa. Bandung : Refika Aditama


SAP
(SATUAN ACARA PENYULUHAN)
CARA MERAWAT PASIEN PERILAKU KEKERASAN

DISUSUN OLEH

MIRZAWATI

Sebagai syarat memenuhi uji kompetensi

RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO


PROVINSI JAWA TENGAH
2021

Anda mungkin juga menyukai