Studi Eksperimental
Tesis
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai Magister Keperawatan
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2020
1
PENGARUH TERAPI MINDFULNESS SPIRITUAL MELALUI
Studi Eksperimental
An Experimental Study
Tesis
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai Magister Keperawatan
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2020
i
TESIS
Studi Eksperimental
disusun oleh
Menyetujui
Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Meidiana Dwidiyanti S.Kp., M.Sc. Titik Suerni, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.J.
NIP. 19600515 198303 2 002 NIP. 19760822 200003 2 003
Mengetahui,
ii
TESIS
Studi Eksperimental
disusun oleh
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Meidiana Dwidiyanti, S.Kp., M.Sc Ns. Titik Suerni, M.Kep., Sp.Kep.J
NIP. 19600515 198303 2 002 NIP. 19760822 200003 2 003
Penguji I Penguji II
Dr. Anggorowati. S.Kp., M.Kep., Sp.Mat Dr. Ns. Meira Erawati, S.Kep., M.Si.Med
NIP. 19770830 200112 2 001 NIP. 19770513 200212 2 002
Mengetahui,
Ketua Departemen Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis ini adalah hasil pekerjaan saya
sendiri, Dessy Dwi Cahyaningrum NIM 22020119410018. Di dalam tesis ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya, serta tidak terdapat unsur-unsur
Tahun 2010. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan maupun yang belum
atau tidak diterbitkan, sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan daftar pustaka.
iv
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
v
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas
Nama : Dessy Dwi Cahyaningrum
Tempat/tanggal lahir : Semarang, 19 Desember 1984
Agama : Islam
Jenis kelamin : Perempuan
Nama orang tua : Slamet Sediyono (alm) dan Sulistyowati
B. Riwayat Pendidikan
No. Riwayat Pendidikan Tahun Lulus
1. SD N Ngaliyan 07 Semarang 1996
2. SMP N 16 Semarang 1999
3. SMA N 6 Semarang 2002
4. Politeknik Kesehatan Semarang 2005
5. Universitas Ngudi Waluyo 2017
C. Riwayat Pekerjaan
No. Riwayat Pekerjaan Tahun
1. RSUP Dr. Kariadi Semarang 2005 - 2009
2. RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi 2009 - sekarang
Jawa Tengah
vi
PRAKATA
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas karunia-Nya, Penulis dapat
menyelesaikan tesis ini dengan tepat waktu. Tesis ini ditulis berdasarkan fenomena
yang terjadi di Rumah Sakit Jiwa dimana pasien skizofrenia dengan gejala yang
berat, salah satu akibatnya akan mengalami ketidakmampuan dalam merawat diri
sendiri.
Pasien dengan ketidakmampuan melakukan perawatan diri akan
berdampak pada gangguan kognitif, yang ditandai pada buruknya orientasi realita,
sehingga pasien tidak mampu mengatur dan merawat dirinya sendiri. Apabila
masalah ketidakmampuan merawat diri tersebut tidak segera diatasi, maka pasien
akan mengalami penelantaran diri dan status kesehatan yang menurun.
Penulis tertarik mengembangkan sebuah terapi mindfulness spiritual
melalui aplikasi android SI-DEPAPU (Sisitem Informasi Deteksi Pasien Pulang)
pada pasien skizofrenia untuk meningkatkan kemandirian ADL (Activity of Daily
Living) pasien.
Meskipun penulis telah berusaha untuk menghindari kesalahan, penulis
menyadari bahwa tesis ini masih mempunyai beberapa kelemahan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritikan dan masukan agar hasil dari penelitian ini dapat
menjadi sebuah alternatif intervensi pengetahuan yang baru untuk pelayanan dan
pendidikan keperawatan serta pengembangan aplikasi dalam keperawatan jiwa
vii
PERSANTUNAN
viii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................... xv
ix
2.1 Perawatan Diri pasien Skizofrenia ......................................................... 9
2.5 Hipotesis................................................................................................. 27
x
BAB V PEMBAHASAN ................................................................................... 55
LAMPIRAN ....................................................................................................... 71
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
Departemen Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro
Desember 2020
ABSTRAK
xv
Department of Nursing
Faculty of Medicine
Diponegoro University
Desember 2020
ABSTRACT
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
(Activity of Daily Living) antara lain: pemberian asuhan keperawatan dan terapi
aktivitas kelompok. Akan tetapi, karena kesibukan perawat terhadap rutinitas
pekerjaan, mengakibatkan belum maksimalnya kegiatan tersebut dilaksanakan
dengan baik oleh perawat. Perawat juga mengatakan, bahwa dari intervensi yang
telah diberikan, belum menunjukkan hasil yang optimal pada pasien. Padahal
kemandirian pasien sangat dibutuhkan sebelum pasien pulang. Hal ini ditunjang
dengan adanya kenaikan data re-admission pada tahun 2018 yaitu 308 kasus
pasien.3 Sehingga, peneliti menyimpulkan perlu adanya tambahan intervensi yang
harus diberikan oleh perawat dalam mempersiapkan pasien sebelum pulang.
Salah satu intervensi yang dapat dikembangkan dalam kemandirian ADL
(Activity of Daily Living) adalah melalui aplikasi android SI-DEPAPU (Sistem
Informasi Deteksi Pasien Pulang), yang didalamnya terdapat terapi mindfulness
spiritual. Mindfulness spiritual merupakan suatu latihan dimana individu
melibatkan Allah SWT sebagai Tuhan Mahakuasa pada setiap proses (individu
mengingat Allah SWT) yang bertujuan membantu individu tersebut secara sadar
memahami kondisi atau pengalaman yang dihadapi bukan sebagai kebetulan
melainkan peristiwa dibuat oleh Allah SWT, individu dapat fokus menemukan
solusi dari permasalahan yang dihadapi dan membantu individu menentukan target
sehat mandiri.10
Penelitian yang dilakukan oleh Asiah, 2019 menunjukkan adanya
pengaruh intervensi mindfulness dapat menurunkan tingkat depresi pasien yang
sedang dirawat di Rumah Sakit Jiwa.11 Pada penelitian Triyani, 2020 menunjukkan
mindfulness spiritual dapat meningkatkan spiritualitas pasien skizofrenia, terutama
pada tahap muhasabah dan tahap target sehat mandiri.12 Pada penelitian lain, yang
dilakukan oleh Utama, 2020 bahwa mindfulness spiritual dapat menurunkan tingkat
stres keluarga dalam merawat pasien skizofrenia.13
Ada berbagai macam jenis intervensi mindfulness yang sudah
dikembangkan di Rumah Sakit Jiwa, antara lain: SI-DESIS (Sistem Informasi
Deteksi Isolasi Sosial), SI-SIWATA (Sistem Informasi Sehat Jiwa dengan Cinta),
SI-POS (Sistem Informasi Patuh Obat Skizofrenia).14, 12 Dari intervensi-intervensi
4
yang ada di RSJ tersebut belum ada pengembangan terapi mindfulness spiritual
dalam menangani kemandirian ADL (Activity of Daily Living).
Dengan penggunaan teknologi dalam keperawatan mempunyai tujuan
utama yaitu membantu perawat dalam mengenal dan menggali permasalahan pasien
secara menyeluruh. Perawat berperan sebagai penghubung antara teknologi dan
pasien. Locsin menjelaskan bahwa pemanfaatan teknologi oleh perawat merupakan
suatu bentuk kepedulian yang bisa diberikan. Jadi, kemampuan perawat dalam
berteknologi merupakan salah satu bagian dari kompetensi seorang perawat, yang
perlu dikembangkan mengikuti kemajuan jaman.15
Terapi mindfulness spiritual ini peneliti kembangkan dalam bentuk
aplikasi berbasis android SI-DEPAPU (Sistem Informasi Deteksi Pasien Pulang).
Pada aplikasi tersebut didalamnya terdapat cara deteksi kemandirian ADL (Activity
of Daily Living) dan terdapat intervensi yang dapat perawat implementasikan untuk
menyelesaikan permasalahan yang muncul pada pasien skizofrenia. Kelebihan SI-
DEPAPU diharapkan lebih efektif dalam penanganan kemadirian ADL (Activity of
Daily Living) pada pasien, pengukuran yang dihasilkan juga lebih akurat pada
kemandirian pasien dan data yang dihasilkan pada perkembangan pasien tersebut
diharapkan akan tersimpan dengan baik.
Dari fenomena tentang pentingnya kemandirian ADL (Activity of Daily
Living) pasien skizofrenia, peneliti tertarik ingin meneliti tentang terapi mindfulness
spiritual melalui aplikasi android SI-DEPAPU (Sistem Informasi Deteksi Pasien
Pulang) terhadap kemandirian ADL (Activity of Daily Living) pasien skizofrenia.
suatu aktivitas atau inisiatif individu dan dilaksanakan oleh individu tersebut untuk
suatu tuntutan atau permintaan perawatan diri sendiri, hal itu merupakan suatu
tindakan mandiri dan dilakukan dalam jangka waktu tertentu dalam perawatan diri
5
sendiri, menggunakan metode atau alat untuk tindakan yang tepat. Pasien yang
SWT, sebagai tuhan yang maha kuasa pada setiap proses (akan mengingat Allah
SWT) mempunyai tujuan untuk membantu individu tersebut secara sadar dalam
akan tetapi semua peristiwa tersebut telah dibuat oleh Allah SWT. Efek dari terapi
mindfulness spiritual terhadap pasien skizofrenia yaitu dapat mengurangi gejala dan
mengenali pasien secara utuh, sehingga dapat membantu pasien dalam mengatasi
efektif juga dapat dilakukan dengan adanya kemajuan teknologi. Hal ini telah
Living).
6
1.4. Tujuan
yang baru dan menambah informasi, bagi tenaga pendidik dan mahasiswa terkait
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(halusinasi dan waham), afek yang tidak wajar, gangguan pada kognitif (pasien
Jiwa III), dijelaskan skizofrenia merupakan sindrom yang mencakup dari bervariasi
penyakitnya yang luas (tidak akan selalu mempunyai sifat yang kronis atau
genetik, fisik serta sosial budaya individu penderita tersebut. Skizofrenia pada
yang khas pada pikiran serta persepsi penderitanya, dari afek tidak wajar
9
10
1. Faktor biologis
b. Infeksi virus
infeksi virus juga pernah dilaporkan pada penderita skizofrenia. Penelitian juga ada
yang mengatakan bahwa apabila ibu penderita terpapar infeksi suatu virus saat
skizofrenia.17
c. Hipotesis dopamin
skizofrenia. Hampir seluruh obat antipsikotik, tipikal atau antipikal memberi sekat
pada reseptor dopamin D2, dengan adanya halangan transmisi sinyal pada sistem
d. Hipotesis serotonin
atipika clozapine, ternyata memiliki afinitas reseptor serotonin yang lebih tinggi
limbik dan ganglia basalis. Pada otak penderita skizofrenia biasanya terlihat
penurunan pada massa abu-abu dan ada beberapa area terjadi peningkatam ataupun
otak dapat ditentukan terjadi sedikit perubahan pada distribusi sel otak yang muncul
saat masa prenatal tidak ditentukannya sel gila, biasanya muncul pada trauma otak
2. Faktor genetika
1% pada populasi umum, akan tetapi 10% masyarakat akan mempunyai hubungan
kekerabatan derajat pertama, yaitu: orang tua, kakak laki-laki atau perempuan
kedua, yaitu: paman, bibi, kakek/ nenek dan sepupu bisa dikatakan lebih sering
dibanding populasi umumnya. Kembar identik dapat 40% sampai 65% mempunyai
serta kedua orang tua penderita skizofrenia mempunyai peluang 40% pada satu
orang tua 12%. Jadi sampai saat ini, kita belum mengetahui dasar dari penyebab
3. Faktor psikologi
hubungan sosialnya, adanya delusi/ halusinasi tidak normal dan gangguan pada
afektif.17
4. Faktor lingkungan
skizofrenia, tuntutan hidup yang tinggi, juga akan meningkatkan kerentanan pada
Gejala-gejala yang dapat kita temukan pada penderita dengan skizofrenia, antara
lain:19
1. Gangguan delusi
Gangguan delusi bisa juga disebut disorder of thought content atau basic
2. Halusinasi
skizofrenia, yang ditandai dengan gangguan persepsi berbagai hal dan dianggap
13
pasien dapat dilihat, didengar atau adanya suatu perasaan dihina, meski sebenarnya
dirinya.19
3. Disorganisasi
4. Pendataran afek
lazim.19
5. Alogia
ditandai dengan defisiensi yang ditandai dengan jumlah/ isi pembicaraannya. Ciri
klinis alogia antara lain: jawaban penderita singkat dan pendek, kurang tertarik saat
6. Avolisi
pentingnya. Ciri klinis dari gangguan avolisi antara lain: penderita tidak berminat
14
diri.19
7. Anhedonia
skizofrenia, ditandai penderita tidak mempunyai rasa senang, bersikap tidak peduli
pada kegiatan sehari-hari, penderita cenderung tidak menyukai makan dan tidak
bersangkutan, seperti dipandang sebagai individu yang bodoh, aneh, berbahaya dan
ke “orang pintar”.20
Dampak lain yang dapat terjadi yaitu terjadi kekambuhan seumur hidup,
skizofrenia menjadi tergantung pada orang lain, terutama bagi anggota keluarga.21
Perawatan diri menurut Orem (2001) dalam Baker dan Denyes (2008)
merupakan suatu aktivitas serta inisiatif dari seorang individu, yang dilakukan oleh
15
karena adanya tuntutan atau permintaan pada perawatan diri sendiri. Hal tersebut
merupakan tindakan yang mandiri dari individu, seharusnya dapat dilakukan pada
waktu tertentu dalam perawatan diri tersebut, menggunakan suatu metode dan alat
pada tindakannya.22
Teori perawatan diri menurut Orem ada 3, antara lain: perawatan diri,
1. Perawatan diri
pada kondisi lingkungan yang stabil/ berubah. Perawatan diri mempunyai tujuan
Yaitu suatu kondisi hubungan yang tidak adekuat antara agen perawatan
diri dan permintaan perawatan diri yang terapeutik. Penanganan pasien dengan
defisit perawatan diri merupakan bagian yang penting dalam perawatan pasien
secara umum, yaitu mencakup semua perencanaan keperawatan akan diberikan saat
masalah pasien. Orem memiliki suatu metode dalam proses tersebut, antara lain:
bertindak atau berbuat untuk orang lain, berperan dalam membimbing orang lain,
3. Sistem keperawatan
kesehatan atau perawatan diri terkait kesehatan atau defisit perawatan diri dapat
komplek, yang dikembangkan dengan pendidikan dan pelatihan khusus pada ilmu
perawat pada saat mereka terlibat penilaian diagnostik, preskriptif dan peraturan
antara lain:22
berpindah dan adanya manipulasi pada gerakan. Pada sistem ini diberikan bantuan
tetapi tidak semua, tindakan perawatan diri. Merupakan suatu sistem pemberian
gosok gigi, mencuci muka, tetapi membutuhkan bantuan perawat saat berpindah
Sistem ini dipilih ketika seseorang individu dapat dan harus melakukan
semua tindakan perawatan diri. Merupakan sistem bantuan yang dapat kita berikan
untuk pasien yang membutuhkan dorongan pada pendidikan, agar pasien dapat
melakukan perawatan diri secara mandiri. Pada sistem ini akan dilakukan suatu
prosedur.22
Self Care
Nursing
Agency
antara lain:23
memiliki kepercayaan pada kemampuan mereka dalam melakukan tugas dan untuk
mencobanya, meskipun itu berhasil ataupun gagal saat melakukan tugas tersebut.23
3. Belajar mandiri
Banyak sekali yang bisa dilakukan pasien saat belajar mandiri saat
dirinya.23
Pasien dapat belajar dari waktu ke waktu, strategi mana yang paling
keputusan dan dapat melaksanakan tugas hidupnya dengan penuh rasa tanggung
jawab tanpa bergantung pada orang lain. Dalam kamus psikologi, kemandirian
bersumber dari kata “independent” yang dapat didefinisikan suatu kondisi individu
yang tidak tergantung pada orang lain saat menetapkan keputusan dan memiliki
kepercayaan diri.24
merupakan tugas okupasional yang seharusnya dapat dimiliki oleh setiap orang
dalam merawat diri mandiri, dikerjakan individu setiap hari bertujuan memenuhi
kebutuhan dengan peran sebagai pribadi baik dalam keluarga maupun masyarakat.
ADL (Activity of Daily Living) meliputi perawatan diri (antara lain: memakai
sebagainya) dan mobilitas (antara lain: berguling di tempat tidur, bangun, duduk,
berpindah, bergeser dari tempat tidur ke kursi, dan dari satu tempat ke tempat
lainnya).25
1. ADL dasar
dalam merawat diri, antara lain: berpakaian, makan dan minum, toileting, mandi,
berhias. Kontinensi BAK (Buang Air Kecil) dan BAB (Buang Air Besar), serta
20
2. ADL instrumental
menggunakan alat makan), memakai telepon, menulis, mengetik, dan dalam menata
keuangan.25
3. ADL vokasional
sekolahnya.25
kemauan dan kemampuan, atau bagaimana individu tersebut memberi reaksi pada
bayi hingga dewasa, seorang individu perlahan akan berubah, yaitu dari sifatnya
yang tergantung pada orang lain, jadi mandiri saat menjalankan ADL.25
2. Kesehatan fisiologis
dikoordinasikan dengan sistem syaraf agar dapat memberi respon sensori yang telah
masuk yaitu dengan memberikan gerakan/ motorik. Gangguan yang terjadi pada
sistem tersebut, misal karena suatu penyakit, atau trauma jatuh akan menghalangi
3. Fungsi kognitif
berfikir dan menyelesaikan masalahnya. Proses mental yang buruk dapat memberi
4. Fungsi psikososial
mengenali sesuatu yang telah lampau dan menunjukkan informasi pada cara nyata.
gangguan pada konsep diri atau ketidakstabilan pada emosi, yang berakibat
atau disfungsi pada penampilan peran akan memberi pengaruh individu tersebut
5. Tingkat stress
Stress merupakan suatu respon fisik yang non spesifik pada macam-
yang bisa muncul dari tubuh dan lingkungan yang akan berakibat mengganggu
keseimbangan pada tubuh dan kualitas hidup individu. Stressor yang muncul
6. Ritme biologi
mengontrol lingkungan fisik yang ada di sekitarnya. Contoh dari irama biologi
yakni irama sirkandian, yang berjalan pada siklus 24 jam. Perbedaan irama
temperatur tubuh dan hormon. Ada beberapa faktor dapat berperan dalam irama
sirkadian, antara lain: faktor lingkungan (terang dan gelap), seperti cuaca yang
7. Status mental
individu.25
8. Pelayanan kesehatan
antara satu dengan yang lainnya. Pelayanan kesehatan berbasis pada masyarakat,
contohnya: posyandu.25
23
dari Orem. Intervensi ini membantu individu mengurangi defisit perawatan diri,
secara menyeluruh dan kebutuhan perawatan diri yang tidak sesuai. Suportif
(Activity of Daily Living) pasien. Supporting yang diberikan, sebagai sarana untuk
dengan cara tertentu, yang sengaja dilakukan, pada saat ini dan tanpa
melibatkan Allah SWT tuhan yang Mahakuasa pada setiap prosesnya (selalu
mengingat Allah SWT). Adapun tujuannya yaitu membantu individu secara sadar
untuk memahami kondisi atau pengalaman yang dihadapinya, bukan hanya sebagai
suatu kebetulan saja, melainkan semua peristiwa telah diatur oleh Allah SWT. 29
24
pengalaman yang telah dihadapi bukan suatu kebetulan saja, melainkan semua
SWT.
1. Membuat individu lebih dekat pada Allah SWT, individu lebih memahami
bertaubat nasuha.
2. Hubungan antara Tuhan dan manusia dengan mendekatkan diri pada Allah
SWT (Taqarrub).
25
3. Healing process.10
dikembangkan oleh Android Inc.31 sistem operasi android sudah sangat populer di
spiritual. Contoh aplikasi mindfulness berbasis android antara lain: SI-DESIS dan
SI-SIWATA.14, 12
Variabel Confounding
- Usia
- Pendidikan
- Pekerjaan
METODE PENELITIAN
Keterangan:
28
29
3.2.1 Populasi
Populasi yaitu suatu wilayah yang general, terdiri dari: obyek atau subyek,
memiliki kualitas, serta suatu karakteristik tertentu, yang telah peneliti tetapkan
agar dapat dipelajari dan nanti kemudian akan ditarik kesimpulan. Pada penelitian
ini, peneliti mengambil populasi, yaitu seluruh pasien dengan diagnosa skizofrenia
3.2.2 Sampel
dimiliki populasi. Pada penelitian dapat ditetapkan sampel yang telah dipilih dari
populasi, yang kriterianya disesuaikan pada kriteria inklusi dan ekslusi. Cara
pengambilan suatu sampel digunakan pada penelitian ini disebut dengan teknik
a. Pasien yang tidak dapat mengikuti penelitian ini dari awal hingga akhir
30
Jumlah sampel yang peneliti gunakan pada penelitian ini telah ditentukan
2𝛼²(𝑍₁₋α + 𝑍₁₋ᵦ)²
𝑛=
(µ₁₋µ₂)²
Keterangan:
2(6,7)²𝑥(1,96 + 0,842)²
𝑛=
(15,76 − 21,22)²
2(44,89)𝑥(7,85)
𝑛=
29,8
704,77
𝑛=
29,8
𝑛 = 23,65
𝑛 = 24
31
Besar sampel dalam penelitian ini adalah 24, akan tetapi untuk
menggunakan rumus:
𝑛
𝑛′ =
1−𝐹
Keterangan:
24
𝑛′ =
1 − 0,1
24
𝑛′ =
0,9
𝑛′ = 26,6
𝑛′ = 27
Provinsi Jawa tengah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober – November
2020, setelah peneliti dinyatakan lulus ujian proposal dan uji etik.
32
peneliti untuk dipelajari, kemudian akan diperoleh suatu informasi tentang hasil
tersebut dan diambil kesimpulannya. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel
independent pada penelitian ini adalah terapi mindfulness spiritual melalui aplikasi
bentuk rekaman suara dan diberi penjelasan singkat secara tertulis pada setiap
tahapannya. Adapun konten atau fitur yang ada pada aplikasi android SI-DEPAPU
antara lain:
Fitur ini berisi informasi seputar identitas pasien, seperti: nama pasien,
umur, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, lama dirawat, berapa kali
33
pasien dirawat, status intervensi atau non intervensi yang bertujuan untuk
2. Fitur Pre-test
3. Fitur Minfulness dan Target Sehat Mandiri ADL (Activity of Daily Living)
dosa, 3) Body scan, 4) Taubat dan Do’a, 5) Relaksasi dan 6) Target sehat mandiri.
35
4. Fitur Post-test
5. Fitur Dokumentasi
Fitur dokumentasi ini berisi tentang data pasien, hasil pre-test dan post-
Karakteristiknya dapat diamati/ diukur adalah kunci dari definisi operasional. Dapat
fenomena yang kemudian dapat diteliti ulang oleh orang lain. Nilai suatu variabel
variabel. Skala pengukuran terdiri dari empat macam, antara lain: 1) nominal, 2)
Dependen:
Kemandirian Suatu kemampuan Kuesioner Ordinal Kuesioner
ADL (Activity pasien dalam berdasar menggunakan
of Daily Living) melakukan ADL NANDA, skala likert
secara mandiri dalam Nilai 1:
Wilkinson Tergantung
2016.41 Nilai 2: Dengan
bantuan
Nilai 3: Mandiri
Total skor:
80-105: ADL Baik
59-79: ADL Cukup
≤ 58: ADL Kurang
Confounding:
Usia Usia responden Kuesioner Nominal Rata-rata usia dari
dilihat dari tahun karakteristik kedua kelompok
lahir responden
39
menurut NANDA dalam Wilkinson 2016.41 Instrumen ini telah dikembangkan oleh
Hal ini dilakukan menggunakan tiga kriteria, yaitu tergantung dengan nilai (1),
dengan bantuan dengan nilai (2) dan mandiri dengan nilai (3). Interpretasi hasil
kemandirian pasien antara lain dengan total skor: 80-105: ADL Baik, skor 59-79:
Wilkinson 2016.41 Peneliti telah melakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji
validitas dan reliabilitas telah peneliti lakukan pada 20 responden sebagai sampel
karakteristik yang sama/ kriteria inklusi pada penelitian ini. Uji validitas
hitung ≥ 0,444 (uji 2 sisi dengan sig. 0,05). Untuk uji reliabilitas menggunakan
rumus Alpha Cronbach, nilai alpha > 0,60 artinya instrumen cukup reliabel.
correlation terhadap 4 rater. Berdasarkan pada tabel 3.3 diperoleh nilai rata-rata
kesepakatan pada ke empat rater sebesar 0,874 yang artinya reliabilitas tinggi dan
developer, web developer dan pembuat system informasi spasial. CV. MIB Labs
sudah banyak membuat system informasi sebelumnya, antara lain: company profile
website PT. Pipa Mas Putih, Employee Data Repository bagi penerimaan karyawan
di PT. Santos Jaya Abadi, dan aplikasi survey jalan, jembatan, bangunan, gedung,
irigasi, sanitasi berbasis android dan web untuk Pemerintah Kota/ Kabupaten di
Jawa Tengah.
pasien, telah dilakukan uji coba terlebih dahulu pada sampel pasien. Hal tersebut
Terapi Mindfulness spiritual melalui aplikasi android Diberikan Asuhan Keperawatan dan Terapi
SI-DEPAPU (Sistem Informasi Deteksi Pasien Pulang) Aktivitas Kelompok
1. Penjelasan dan latihan terapi mindfulness spiritual
2. Intervensi menggunakan aplikasi android SI-
DEPAPU diberikan sebanyak 4 kali, selama 2
minggu
3. Intervensi melibatkan enumerator
Analis akhir adanya pengaruh terapi mindfulness spiritual melalui aplikasi android SI-DEPAPU (Sistem
Informasi Deteksi Pasien Pulang) terhadap kemandirian ADL (Activity of Daily Living)
penelitian dan mengajukan surat ijin pengambilan data awal yang diperlukan
kepada pihak RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah. Peneliti
proposal dan disetujui untuk melakukan penelitian, maka peneliti mengurus etical
clearance.
Perawat rumah sakit yang berjumlah empat orang membantu ketika proses
pelaksanaan penelitian. Perawat tersebut ada pada 2 ruangan, yaitu untuk kelompok
penelitian. Workshop dilakukan 2 kali dan melibatkan langsung dari tim IT yang
Selanjutnya peneliti menyiapkan kesiapan diri peneliti dan instrument yang akan
44
consent yang sudah disediakan dari peneliti dan RSJ kepada responden. Bagi
responden yang sudah kooperatif informed consent bisa ditanda tangani langsung
oleh responden, namun apabila responden belum cukup kooperatif, maka bisa
penanggung jawab tersebut telah memintakan ijin terlebih dahulu kepada keluarga
kontrol dengan mengisi data demografi dan kuesioner ADL (Activity of Daily
Living).
bertujuan supaya lebih mudah mengontrol responden dan responden bisa lebih
kali, selama 2 minggu waktu penelitian, e) tahap keempat selain mengajarkan terapi
seperti: mandi, berpakaian/ berhias, makan dan eliminasi. Kegiatan ini juga
kontrol mengisi kuesioner ADL (Activity of Daily Living) yang sudah ada dalam
Pengolahan data adalah suatu proses analisa semua data yang dilakukan untuk
mendapatkan hasil olahan data menjadi informasi yang benar sesuai dengan hasil
3.6.2.1 Editing
3.6.2.2 Coding
Memberikan kode untuk soal yang telah diisi oleh responden yang
3.6.2.3 Tabulating
Proses memasukkan data dari hasil pengukuran pre dan post test tingkat
kemandirian ADL (Activity of Daily Living) ke dalam software statistik yang ada
dalam komputer.
47
3.6.2.5 Cleaning
adanya kesalahan data sebelum data dilakukan analisa. Cleaning dilakukan saat
Deteksi Pasien Pulang) dilakukan analisa menggunakan uji Mann Whitney U-test.
Jika hasil penelitian didapatkan nilai p ≤ 0,05 maka hipotesis (H1) diterima,
Pada penelitian ini, peneliti memberikan kebebasan pada responden untuk bersedia
3.7.2 Anonimity
3.7.3 Confidentially
akan dijamin oleh peneliti. Peneliti menyajikan data hasil penelitian sesuai dengan
3.7.5 Justice
akan memberikan yang sudah menjadi hak partisipan dan tidak membebani apa
3.7.6 Veracity
Peneliti melakukan uji etik di Komisi Etik RSJD Dr. Amino Gondohutomo
Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 12 Agustus 2020 dan telah dinyatakan lulus uji
etik sebelum penelitian dilaksanakan (surat lulus uji etik nomor: 420/6028).
BAB IV
HASIL PENELITIAN
rata berusia 33,73 tahun, tingkat pendidikan SMA sebanyak 44,4% dan status
rata-rata berusia 30,78 tahun, tingkat pendidikan SD sebanyak 44,4% dan status
Pada tabel 4.1 menggunakan Uji Levene’s, pada data berskala numerik,
dapat disimpulkan bahwa variabel usia responden signifikan homogen atau tidak
terdapat perbedaan karakteristik responden (p > 0,05). Pada tabel 4.1 menggunakan
Uji Crosstab Chi-square, pada data berskala kategorik, dapat disimpulkan bahwa
50
51
Kontrol
pada pret-test kelompok kontrol mayoritas berada dalam kategori cukup sebanyak
81,5% dan pada post-test responden berada pada kategori baik sebanyak 74,1%.
pada kelompok intervensi mayoritas berada dalam kategori cukup sebanyak 85,2%
dan sesudah diberikan terapi mindfulness spiritual melalui aplikasi android SI-
pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi sebelum dan sesudah diberikan
Tabel 4.4 Pengaruh Terapi Mindfulness Spiritual Melalui Aplikasi Android SI-
DEPAPU (Sistem Informasi Deteksi Pasien Pulang) Terhadap
Kemandirian ADL (Activity of Daily Living) Pasien Skizofrenia antara
Kelompok Kontrol dan Kelompok Intervensi
Kemandirian ADL Mean Rank Sum Rank p
Pretest Pretest Kontrol 27,96 755,00 0,739
Pretest Intervensi 27,04 730,00
Posttest Posttest Kontrol 24,00 648,00 0,005
Posttest Intervensi 30,00 837,00
Delta Delta Kontrol 19,50 526,50 0,000
Delta Intervensi 35,50 958,50
of Daily Living) yang signifikan pada kedua kelompok yaitu kelompok kontrol dan
(p = 0,005).
of Daily Living) sebelum dan sesudah diberikan intervensi pada kelompok kontrol
Dari hasil Mann Whitney test pada data sebelum dan sesudah intervensi
PEMBAHASAN
Usia yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah dewasa, pada usia
tersebut seseorang dianggap sudah lebih baik dalam memilih kebutuhan dasarnya
Tingkat pendidikan yang menjadi sampel adalah SMA. Pada sebuah teori
pekerjaan. Jadi, berdasarkan penjelasan di atas, pada penelitian ini tidak terdapat
DEPAPU sebanyak 85,2% yaitu dalam kategori cukup dan 7,4% dalam ketegori
kurang. Sedangkan pada kelompok kontrol sebanyak 81,5% yaitu dalam kategori
55
56
cukup dan 7,4% dalam kategori kurang. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak
kontrol sebelum diberikan terapi mindfulness spiritual melalui aplikasi android SI-
dipengaruhi oleh karakteristik yang sama, seperti rata-rata usia, tingkat pendidikan
perlakuan terdapat 10% pasien dalam kategori baik, 70% kategori cukup dan 20%
kategori rendah, sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 20% pasien dalam
kategori baik, 70% kategori cukup dan 10% kategori rendah. Jadi rata-rata pasien
dalam kategori cukup, yang menandakan bahwa pasien meskipun bisa menjaga diri
sendiri, akan tetapi mereka masih membutuhkan bantuan perawat dalam mengurus
aktivitas sehari-harinya.43
55,5% responden mampu melakukan tanpa bantuan perawatan diri makan dan
minum, dan 55,5% responden mampu melakukan dengan bantuan perawatan diri
bervariasi, sebagian kurang mandiri dan cukup mandiri, serta masih membutuhkan
sebanyak 100% dalam kategori baik. Sedangkan pada kelompok kontrol sebanyak
74,1% yaitu dalam kategori baik dan 25,9% dalam kategori cukup. Hal ini serupa
pada kelompok intervensi setelah diberikan terapi keperawatan berada pada tingkat
yang baik 100%, sedangkan pada kelompok kontrol 60% berada pada kategori
bantuan dari perawat, hal tersebut menandakan bahwa pasien tetap harus
dirinya.4
pre-test dan post-test pada kelompok kontrol. Pada kelompok kontrol, responden
diberikan intervensi standar dari rumah sakit jiwa, yaitu asuhan keperawatan dan
terapi aktivitas kelompok. Hal tersebut masih memiliki kekurangan sesuai dengan
Sedangkan pada penelitian lain, dengan pemberian terapi aktivitas kelompok pada
pasien dengan tingkat kemandirian cukup dan 2,7% pasien dengan tingkat
kemandirian kurang dalam perawatan diri, yang berarti bahwa pasien masih
perbedaan yang signifikan pada kedua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan
(p = 0,005).
Hasil rata-rata uji delta pada kelompok kontrol adalah 19,50 sedangkan
hasil rata-rata uji delta pada kelompok intervensi adalah 35,50. Sehingga dapat
Living) sebelum dan sesudah diberikan intervensi pada kelompok kontrol dan
kelompok intervensi.
SWT sebagai Tuhan Mahakuasa pada setiap proses (individu mengingat Allah
SWT) yang bertujuan membantu individu tersebut secara sadar memahami kondisi
dibuat oleh Allah SWT, individu dapat fokus menemukan solusi dari permasalahan
memahami bagaimana kondisi yang sedang terjadi pada saat ini, meningkatkan rasa
semua yang terjadi adalah ketentuan dari Allah SWT dan bagaimana pasien tersebut
Terapi kemandirian ADL (Activity of Daily Living) yang ada pada aplikasi
android SI-DEPAPU terdiri dari enam tahap, yaitu momen kesadaran untuk
berubah dengan istigfar, cek tentang dosa, merasakan respon fisik dan body scan,
taubat dan do’a, relaksasi, dan yang terakhir target sehat mandiri, untuk mendeteksi
momen kesadaran dan target sehat mandiri. Pada momen kesadaran, pasien dilatih
untuk menyadari dan memfokuskan diri terhadap apa yang sedang dialami atau
berpakaian/ berhias, makan dan eliminasi BAB/ BAK yang dideteksi dalam SI-
DEPAPU. Pasien dilatih untuk latihan mandi, berpakaian/ berhias, makan dan
eliminasi BAB/ BAK sebagai upaya dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi,
yaitu masalah perawatan dirinya. Kemandirian ADL (Activity of Daily Living) pada
mempertahankan kesehatannya.30
membantu pasien skizofrenia dalam merespon gejala psikotik yang muncul dan
pasien tersebut akan lebih waspada apabila gejala tersebut muncul kembali dan
membantu pasien untuk menyadari bahwa merawat diri itu penting. Pasien akan
lebih memiliki penerimaan pada perasaan dan pikiran. Pasien juga akan lebih
61
mengurangi gejala negatif yang muncul pada pasien skizofrenia seperti anhedonia/
tidak suka makan, avolisi/ tidak merawat tubuhnya dan asosialitas/ tidak mau
kondisi pasien, seperti harapan dan tujuan hidup pasien yang akan meningkat pula.
Terapi mindfulness menjadi intervensi yang menjanjikan, karena hanya ada sedikit
pilihan perawatan yang tersedia untuk menangani pasien skizofrenia dengan gejala
presentase 94%.47
Living) pada pasien, pengukuran yang dihasilkan lebih akurat pada kemandirian
pasien dan data yang dihasilkan pada perkembangan pasien tersebut dapat
tersimpan dengan baik. Pada aplikasi tersebut di dalamnya terdapat cara mendeteksi
kemandirian ADL (Activity of Daily Living) dan terdapat intervensi yang dapat
pasien skizofrenia.
62
permasalahan yang ada dalam keperawatan. Hal tersebut didukung pada penelitian
dan kemandirian pasien gangguan jiwa, sehingga kualitas kesehatan jiwa pasien
sakit.48
interaksi sosial pada pasien skizofrenia (p = 0,000) dan melalui aplikasi android SI-
0,000).14, 12 Akan tetapi pada penelitian tersebut memiliki kekurangan, yaitu belum
berikut:
5.3.2 Pada penelitian ini, peneliti tidak melakukan pengukuran pada tingkat stres
Living) pada saat pengkajian awal asuhan keperawatan jiwa dan pemberian
Rumah Sakit Jiwa. Perawat mengajarkan terapi mindfulness ketika kondisi pasien
sudah kooperatif, perawat dapat memonitor target sehat mandiri untuk mencapai
kemandirian ADL (Activiy of Daily Living). Pasien dapat terus berlatih terapi
6.1 Kesimpulan
DEPAPU memiliki hasil yang relatif sama antara kelompok intervensi dan
kelompok kontrol, yaitu tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua
kelompok, dengan nilai mean pada kelompok intervensi 27,04 dan nilai
dengan nilai mean pada kelompok intervensi 31,00 dan nilai mean pada
pasien skizofrenia.
64
65
6.2 Saran
Saran yang dapat peneliti berikan oleh berdasarkan hasil penelitian yang
baik.
mata kuliah keperawatan jiwa dengan pendekatan holistik dan berbasis teknologi.
(Activity of Daily Living) sehingga pasien dapat menjalani perawatan dengan baik
mengambil sampel yang lebih banyak (bisa diberikan pada saat pasien telah
kembali ke masyarakat/ pulang) dan desain penelitian yang diambil lebih tinggi
yaitu randomized controll trial agar kualitas dari hasil intervensi dapat meningkat.
66
Pada peneliti selanjutnya bisa dilakukan pengukuran tingkat stres dan kondisi
DAFTAR PUSTAKA
https://www.who.int/mental_health/management/schizophrenia/en/
Semarang; 2018.
http://library1.nida.ac.th/termpaper6/sd/2554/19755.pdf
Available from:
http:lib.ui.ac.id/opac/ui/detail.jsp?id=20311742&lokasi=lokal
68
Surabaya; 2017.
10. Dwidiyanti M, Fahmi AY, N HEW, Wiguna RI, Munif B. The Art
2019;7(3):267–74.
12. Triyani FA, Dwidiyanti M, Suerni T. Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan
from: https://doi.org/10.32725/kont.2020.026
2015.
17. Maramis WF, Maramis AA. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. 2nd ed.
Aditama; 2012.
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKJ/article/view/4926
22. Test FA, Deficit S, Baker LK, Denyes MJ. Predictors of Self-Care in
24. Chaplin. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada; 2011.
70
2015;24(11–12):1686–92.
http://nursingjurnal.respati.ac.id/index.php/JKRY/index
2017;3(1):23–37.
https://doi.org/10.1016/j.schres.2019.07.053
32. Irsyad H. Aplikasi Android Dalam 5 Menit Edisi Revisi. Jakarta: PT. Elex
35. Richards KC, Campenni CE, Muse-Burke JL. Self-care and Well-being in
2004;10(5):819–27.
Medika; 2017.
43. Yusuf A, Nihayati HE, Kurniawan KE. Modeling Participant Toward Self-
Mosby B; 2005.
Review. 2019;2019:295–303.
73
Petunjuk penilaian:
Diisi oleh perawat/ peneliti. Beri tanda ( ) pada kolom yang sesuai.
1. Mandi
No. Jenis Kemampuan Tergantung Dengan Mandiri
Bantuan
(1) (2) (3)
1. Mempersiapkan peralatan
yang diperlukan untuk
mandi (handuk, sabun
mandi, kecukupan air, dll)
2. Masuk dan keluar kamar
mandi
3. Membasahi badan dengan
air sampai merata
4. Menggosok seluruh badan
dengan air dan sabun sampai
merata
5. Mengambil air dan
membilas seluruh tubuh
dengan air hingga sabun
bersih
6. Mengambil handuk pada
tempatnya
7. Mengeringkan badan dengan
handuk
8. Mengembalikan handuk
pada tempatnya
2. Berpakaian/ Berhias
No. Jenis Kemampuan Tergantung Dengan Mandiri
Bantuan
(1) (2) (3)
1. Mempersiapkan peralatan
yang diperlukan untuk
berpakaian atau berhias
74
3. Makan
No. Jenis Kemampuan Tergantung Dengan Mandiri
Bantuan
(1) (2) (3)
1. Mempersiapkan peralatan
yang diperlukan untuk
keperluan makan
2. Mempersiapkan makanan
untuk dimakan
3. Membawa makanan dari
wadah ke mulut (menyuap
makanan)
4. Mencerna makanan dengan
aman (mengunyah)
5. Menggunakan alat
tambahan, misal: sendok,
garpu, dll)
6. Mengambil cangkir/ gelas
7. Mencerna cukup makanan
8. Mencuci peralatan yang
telah dipakai
9. Mengembalikan peralatan
makan ke tempatnya
75
Keterangan:
ADL Baik : 76-100% : nilai 80-105
ADL Cukup : 56-75% : nilai 59-79
ADL Kurang : ≤ 55% : nilai ≤ 58
76
Petunjuk penilaian:
Diisi oleh perawat/ peneliti. Beri tanda ( ) pada kotak yang tersedia.
2. Berpakaian/
berhias
3. Makan
4. Eliminasi
77
PROSEDUR Hasil
TAHAP KERJA
Ya Tidak
A. Tahap Pra interaksi
1. Ruangan yang bersih
2. Tempat tidur atau kursi
B. Tahap interaksi
1. Ucapkan salam
2. Perkenalan dengan pasien
3. Menjelaskan tujuan mindfulness
spiritual islam
4. Kontrak waktu
5. Persiapan pasien
a. Anjurkan pasien berwudlu
terlebih dahulu
b. Atur posisi nyaman bagi
pasien: duduk dalam posisi
relaks, kedua lutut sejajar dan
kedua tangan diatas paha;
jika pasien berbaring posisi
kepala sejajar dengan tubuh
(supinasi), posisi tangan
sejajar disamping tubuh, kaki
merapat.
C. Tahap Kerja
Perawat membuka aplikasi android
SI-DEPAPU, lalu membuka fitur
Mindfulness Spiritual
1. Momen kesadaran untuk berubah
dengan istighfar
a. Niat merupakan energi
spiritual dan ruhul ibadah.
b. Memunculkan keinginan atau
dorongan hati sesuai dengan
kebutuhan dirinya yang
dipanjatkan kepada Allah
SWT.
c. Anjurkan kepada pasien
untuk melakukan istighfar
d. Anjurkan kepada pasien
untuk yakin bahwa ALLAH
79
SWT menyembuhkan
keluhan yang dirasakan atau
sakit yang dialami
2. Cek tentang dosa
a. Anjurkan kepada pasien
untuk mengingat kesalahan
yang pernah dilakukanya
seperti; mudah marah,
dendam, iri hati, malu,
dengki, tidak bisa fokus,
takut menjalani pengobatan,
takut menghadapi kematian,
cemas berlebihan, tidak
bergairah (putus asa), dan
lain sebagainya.
- Masalah dengan diri
sendiri
- Masalah dengan orang tua
dan keluarga
- Masalah dengan teman
3. Rasakan respon fisik dan qolbiah
(body scan)
a. Anjurkan pasien untuk
rileksasi menarik nafas dalam
dan mengucapkan
astagfirullohal’adzim dalam
hati
b. Anjurkan pasien untuk
merasakan reaksi bagian
tubuh yang sakit, misal:
jantung berdebar-debar, sesak
nafas, nyeri dada, terasa berat
di tengkuk, sakit kepala,
gemetar dan lain sebagainya
(sesuai yang dirasakan
pasien)
c. Anjurkan pasien untuk tetap
rileks
4. Taubat dan Do’a
80
94
Lampiran Hasil Uji Reliabilitas
95
96
Lampiran Output
1. Analisa Univariat
a. Distribusi Frekuensi
1) Kelompok Kontrol
jenis_kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-Laki 11 40.7 40.7 40.7
Perempuan 16 59.3 59.3 100.0
Total 27 100.0 100.0
pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SD 8 29.6 29.6 29.6
SMP 7 25.9 25.9 55.6
SMA 12 44.4 44.4 100.0
Total 27 100.0 100.0
pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Bekerja 15 55.6 55.6 55.6
Tidak bekerja 12 44.4 44.4 100.0
Total 27 100.0 100.0
k_pretest
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 3 11.1 11.1 11.1
Cukup 22 81.5 81.5 92.6
Buruk 2 7.4 7.4 100.0
Total 27 100.0 100.0
k_posttest
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 20 74.1 74.1 74.1
Cukup 7 25.9 25.9 100.0
Total 27 100.0 100.0
97
2. Kelompok Intervensi
jenis_kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-Laki 17 63.0 63.0 63.0
Perempuan 10 37.0 37.0 100.0
Total 27 100.0 100.0
pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SD 12 44.4 44.4 44.4
SMP 7 25.9 25.9 70.4
SMA 8 29.6 29.6 100.0
Total 27 100.0 100.0
pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Bekerja 12 44.4 44.4 44.4
Tidak bekerja 15 55.6 55.6 100.0
Total 27 100.0 100.0
k_pretest
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 2 7.4 7.4 7.4
Cukup 23 85.2 85.2 92.6
Buruk 2 7.4 7.4 100.0
Total 27 100.0 100.0
k_posttest
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 27 100.0 100.0 100.0
Total 27 100.0 100.0
98
b. Statistik Deskriptif
1) Kelompok Kontrol
Descriptive Statistics
2) Kelompok Intervensi
Descriptive Statistics
3. Analisis Bivariat
a. Uji Homogenitas
- Jenis Kelamin
Crosstab
kelompok
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 2.670a 1 .102
Continuity Correctionb 1.854 1 .173
Likelihood Ratio 2.693 1 .101
Fisher's Exact Test .173 .086
Linear-by-Linear Association 2.621 1 .105
N of Valid Casesb 54
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13.00.
b. Computed only for a 2x2 table
- Pendidikan
Crosstab
kelompok
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 1.600a 2 .449
Likelihood Ratio 1.611 2 .447
Linear-by-Linear Association 1.570 1 .210
N of Valid Cases 54
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 7.00.
100
- Pekerjaan
kelompok
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square .667a 1 .414
Continuity Correctionb .296 1 .586
Likelihood Ratio .668 1 .414
Fisher's Exact Test .587 .293
Linear-by-Linear Association .654 1 .419
N of Valid Casesb 54
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13.50.
b. Computed only for a 2x2 table
b. Uji Wilcoxon
a. Kelompok Kontrol
Ranks
Test Statisticsb
k_posttest -
k_pretest
Z -3.945a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Kelompok Intervensi
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
k_posttest - Negative
0a .00 .00
k_pretest Ranks
Positive
25b 13.00 325.00
Ranks
Ties 2c
Total 27
a. k_posttest < k_pretest
b. k_posttest > k_pretest
c. k_posttest = k_pretest
102
Test Statisticsb
k_posttest -
k_pretest
Z -4.838a
Asymp. Sig. (2-
.000
tailed)
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
Test Statisticsa
k_pretest k_posttest
Mann-Whitney U 352.000 270.000
Wilcoxon W 730.000 648.000
Z -.334 -2.810
Asymp. Sig. (2-tailed) .739 .005
a. Grouping Variable: kelompok
103
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.707 4
ANOVA
Average
.874c .188 .907 3.068 9 27 .008
Measures
Two-way mixed effects model where people effects are random and measures effects are
fixed.
c. This estimate is computed assuming the interaction effect is absent, because it is not estimable
otherwise.
104