PENELITI
NIDN.0127CI28701
Menyetujui,
Wakil Rektor Bidang Penelitian,
Pengabdian Kepada Masyarakat dan Keriasama
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit infeksi berbasis
lingkungan, yang sampai saat ini masih menjadi masalah besar di masyarakat.
Demam berdarah dengue juga merupakan salah satu penyebab utama morbiditas
dan mortalitas pada masyarakat. Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan
pada tahun 2019 Insiden Rate (IR) dari bulan Januari sampai Juli IR cenderung
meningkat hingga sampai 71,633 dan pada tahun 2019 secara keseluruhan IR
mencapai 112.954 di bandingkan tahun 2020 terjadi peninggkatan jumlah kasus di
beberapa daerah yang memliki jumlah kasusus yang meningkat di dalamnya
terdapat 10 propinsi yang melaporkan jumlah kasus terbanyak, ada di Jawa Barat
10.772 kasus, NTT 5.539 kasu, Lampung 5.135 kasus, DKI Jakarta 4.277 kasus,
NTB 3.796 kasus,Jawa tengah 2.846 kasus, Yogyakarta 2.720 kasus, dan Riau
2.255 kasus, propinsi yang di sebuttkan di atas adalah propinsi yang endemis dari
tahun ke tahun mengalami peningkatan (Kemenkes,2020). Hasil penelitian
didapatkan bahwa distribusi frekuensi tingkat pengetahuan sesudah diberi
intervensi melalui video promosi kesehatan adalah 9,11 dengan nilai skor mimum
6 dan maksimum 13, distribusi frekuensi sikap sesudah diberi intervensi melalui
metode video promosi kesehatan adalah 59,14 dengan nilai skor mimum 39 dan
maksimum 64 dan distribusi frekuensi praktik setelah diberikan intervensi melalui
videopromosi kesehatan adalah 11,05 dengan nilai skor mimum 7 dan maksimum
12. Terdapat pengaruh yang signifikan antara pengetahuan, sikap dan praktik
terhadap pencegahan demam berdarah pada masyarakat setelah diberikan promosi
kesehatan melalui video animasi (p value = 0,000 < (0,05). Oleh karena itu,
dibutuhkan peran serta tenaga kesehatan khususnya perawat dalam memberikan
tindakan preventif dan promotif melalui promosi kesehatan dalam meningkatkan
perilaku masyarakat agar dapat terhindar dari wabah DBD.
1
SUMMARY
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, atas kehendakNya kegiatan
2021 ” dapat diselesaikan dengan baik. Kegiatan Penelitian ini dilaksanakan dalam
rangka memenuhi salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh dosen yaitu
dalam rangka pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bidang Penelitian.
Berkaitan dengan selesainya kegiatan ini, penghargaan dan terima kasih yang
2. Prof. Dr. Ernwati Sinaga, MS. Apt., Warek III Universitas Nasional Bidang Penelitian,
Universitas Nasional.
3. Dr. Retno Widowati, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional atas
ijin dan kesempatan sehingga kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar.
4. Semua pihak yang namanya tidak bisa dicantumkan satu persatu, disampaikan
penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya, akhir kata didalam kegiatan ini
tentu masih banyak kekurangan yang ditemukan, namun demikian kegiatan penelitian
3
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................ 1
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………. 2
RINGKASAN ................................................................................. 3
SUMMARY……………………………………………………….. 4
KATA PENGANTAR……………………………………………… 5
DAFTAR ISI ……………………………………………………... 6
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................ 7
B. Kerangka Teori……………....................................... 12
C. Permasalahan ............................................................. 12
D. Urgensi Penelitian ………………………………….. 13
E. Tujuan Penelitian……………………………………. 14
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………… 37
LAMPIRAN……………………………………………………… 40
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berbasis lingkungan, yang sampai saat ini masih menjadi masalah besar di
merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue dan
salah satu penyakit yang di sebabkan oleh virus yang ditularkan melalui
nyamuk yang telah menyebar dengan cepat di semua negara dalam beberapa
tahun terakhir. Virus dengue adalah virus RNA rantai tunggal yang di kelilingi
oleh protein inti (core protein atau C-protein) membentuk suatu nukleus virus
struktural dan membentuk envelop partikel virus. Virus ini termasuk dalam
jenis Flavvirus, family flavivirade, di kenal juga dengan nama DENV yang
dengan berbagai spektrum gejala dan diameter virion DENV berukuran sekitar
5
Virus dengue ditularkan oleh nyamuk betina terutama dari spesies
Aedes aegypti dan, pada tingkat yang lebih rendah, Ae. Albopictus dan pada
kedua jenis nyamuk tersebut umumnya bisa terdapat pada area yang di anggap
meskipun ada risiko infeksi di 129 negara. Terdapat 70% dari beban aktual ada
di Asia dan jumlah kasus demam berdarah yang dilaporkan ke WHO meningkat
lebih dari 8 kali lipat selama dua dekade terakhir, dari 505.430 kasus pada 2000,
menjadi lebih dari 2,4 juta pada 2010, dan 4,2 juta pada 2019. Kematian yang
dilaporkan antara tahun 2000 dan 2015 meningkat dari 960 menjadi 4032.
Rate (IR) dari bulan Januari sampai Juli IR cenderung meningkat hingga
sampai 71,633 dan pada tahun 2019 secara keseluruhan IR mencapai 112.954
yang melaporkan jumlah kasus terbanyak, ada di Jawa Barat 10.772 kasus, NTT
5.539 kasu, Lampung 5.135 kasus, DKI Jakarta 4.277 kasus, NTB 3.796
kasus,Jawa tengah 2.846 kasus, Yogyakarta 2.720 kasus, dan Riau 2.255 kasus,
propinsi yang di sebuttkan di atas adalah propinsi yang endemis dari tahun ke
6
Menurut data dari Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan bahwa
peningkatan kasus dari tahun 2017 yaitu sebesar 642 kasus jika dibandingkan
dengan kasus DBD tahun 2018 sebesar 755 kasus, insiden rate (IR) kasus DBD
sedangkan pada tahun 2020 DKI Jakarta menempati posisi ke empat dari
sepuluh propinsi yang menjadi daerah terbanyak kasus demam berdarah, yaitu
dengan jumlah kasus 4.277 IR dengan 56,04, per 100.000 penduduk, evaluasi
DBD di Jakarta Selatan minggu ke-42 Tahun 2020 yang di berikan oleh Ketua
bulan Januari sampai September 2020 data DBD komulatif dari DKI Jakarta,
untuk Jakarta Selatan baik secara komulatif kasus DBD maupun IR menduduki
yang berada pada wilayah administartif Kota Jakarta Selatan dengan total IR
48,2% pada tahun 2018 dengan total kasus 84 kasus di seluruh Kecamatan Pasar
Minggu. Sedangkan pada akhir tahun 2018 terjadi kasus DBD di Kelurahan
Ragunan dengan total penderita sebanyak 12 orang, angka ini menjadi angka
tertinggi dari 5 tahun terakhir yang di mana pada tahun 2018 terdapat 4
7
penderita yang meninggal dunia di puskesmas kecamatan pasar minggu
(Sudinkes,2018).
Penyakit Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan pada tahun 2020 mulai dari
bulan Januari sampai bulan Oktober baik secara kasus maupun insiden rate (IR)
Minggu yang terus meningkat terjadi karena belum optimalnya peran serta
buktikan juga pada setiap kali kunjungan tenaga kesehatan dari Puskesmas
penampungan air, bekas tempat minuman yang bisa menampung air dan tempat
lainnya (Sudinkes,2020).
yang saling berkaitan, sehingga ketika ada salah satu saja yang tidak baik
meskipun yang lainnya baik hal itu tidak memiliki makna (Notoatmodjo, 2012).
8
promosi kesehatan dulunya di kenal dengan sebutan pendidikan kesehatan
cara paling umum digunakan untuk berbagi pengetahuan dan fakta kesehatan,
terdapat juga media promosi kesehatab berupa video animasi. Video diharapkan
terdapat sejumlah 125 kepala keluarga (KK) dengan padat pemukiman serta
berdekatan dengan danau Poncol. Area ini sering terjadi banjir ketika musim
penghujan atau intensitas hujan yang berat sering terjadi banjir. Disamping itu
juga RT 011 pada posisi dataran rendah dan sering sekali memasuki musim
sering tertutup sampah sehingga aliran air sulit di alirkan ke danau. Berdasarkan
uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih jauh mengenai
9
Demam Berdarah Dengue di Wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pasar
B. Kerangka Teori
Vektor/nyamuk
C. Permasalahan
Evaluasi DBD di Jakarta Selatan minggu ke-42 Tahun 2020 yang diberikan
bahwa pada bulan Januari sampai September 2020 data DBD kumulatif dari DKI
Jakarta, untuk Jakarta Selatan baik secara kumulatif kasus DBD maupun IR
Penyakit Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan pada tahun 2020 mulai dari bulan
Januari sampai bulan Oktober baik secara kasus maupun insiden rate (IR) komulatif
tinggi adalah Kecamatan Pesanggrahan dan yang kedua Kecamatan Pasar minggu,
10
sedangkan kasus komulatif dan IR terendah adalah Kecamatan Kebayoran Lama
dengan total kasus 138, per 44,2% dan kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas
Kecamatan Pasar miggu yang terus meningkat terjadi karena belum optimalnya
peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan dan pemberantasan DBD. Hal ini
dibuktikan juga pada setiap kali kunjungan tenaga kesehatan dari Puskesmas
penampungan air, bekas tempat minuman yang bisa menampung air dan tempat
lainnya.
D. Urgensi Penelitian
bahwa pada tahun 2018 terdapat kasus DBD di RT 011 dengan jumlah kasus
sebanyak 6 penderita 1 di antaranya meninggal dunia. Dalam hal ini, perawat sangat
dilakukan dengan memberikan promosi kesehatan baik itu pada individu, kelompok
agar masyarakat tertarik untuk mempelajari dan memahami tata cara pencegahan
11
E. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengu dan di sebarkan oleh nyamuk
shock dan kematian. DBD merupakan salah satu penyakit infeksi berbasis
lingkungan yang sampai saat ini masih menjadi masalah besar di masyarakat karena
DBD sebagai salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada masyarakat
kematian. DBD juga tidak menular melalui kontak manusia dengan manusia
melainkan melalui gigfitan nyamuk yang terinfeksi virus dengue (Hasyim, 2013).
pembawa virus dengue yaitu nyamuk Aedes aegypti dewasa berukuran lebih kecil
jika di bandingkan dengan rarta-rata nyamuk lain. Nyamuk ini mempunyai dasar
hitam dengan bintik-bintik putih pada bagian badan, kaki, sayapnya. Nyamuk Aedes
aegypti jantan mengisap cairan tumbuhan dan dan sari bunga untuk keperluan
hidupnya, sedangkan yang betina mengisap darah. Nyamuk betina ini lebih
menyukai darah manusia dari pada binatang dan biasanya nyamuk betina mencari
mangsanya pada siang hari. Tempat hinggap yang disenangi adalah benda-benda
yang tergantung dan biasanya di tempat yang agak gelap dan lembab. Disini
13
akan meletakan telurnya di dinding atau di genangan sebagi tempat
perkembangbiakan. Pada umumnya telur akan menetas menjadi jentik dalam waktu
dua hari setelah terendam air, jentik kemudian menjadi kepompong dan akhirnya
hari. Gejala lain dari demam berdarah adalah: Nyeri retro-orbital (pada bagian
14
belakang mata), sakit kepala pada bagian depan, nyeri otot, Rash (bintik merah pada
kulit), sel darah putih rendah, pendarahan, dan dehidrasi, dalam sebagian besar
kasus, infeksi dengue tidak menunjukkan gejala, terlebih pada pasien yang
sebelumnya tidak memiliki riwayat penyakit demam berdara dengue atau penyalkit
komplikasi lainnya, jika pasien tidak mendapatkan perawatan tepat waktu maka
penyakit dapat bertambah parah. Tanda-tanda yang muncul pada kondisi ini
meliputi: muntah yang persisten, sakit perut akut, perubahan suhu tubuh, dan
syndrome (DSS) dengan gejala seperti: kulit yang dingin, gelisah, denyut nadi
2. Manifestasi perdarahan dengan tes Rumpel Leede (+), mulai dari petekie
Pada tahap ini terjadi interaksi antara pejamu (Host) dan agen
nyamuk Aedes aegypti yang telah terinfeksi oleh virus dengue. Jika imunitas
pejamu sedang lemah, seperti mengalami kurang gizi dan keadaan lingkungan yang
15
tidak menguntungkan maka virus dengue yang telah menginfeksi nyamuk Aedes
2016).
Masa inkubasi virus dengue berkisar selama 4-10 hari (biasanya 4-7 hari),
nyamuk yang terinfeksi mampu menularkan virus selama sisa hidupnya. Manusia
yang terinfeksi adalah pembawa utama dan pengganda virus, melayani sebagai
sumber virus nyamuk yang tidak terinfeksi. Pasien yang sudah terinfeksi dengan
virus dengue dapat menularkan infeksi (selama 4-5 hari, maksimum 12 hari)
melalui nyamuk Aedes setelah gejala pertama mereka muncul (Najmah, 2016).
tetapi apabila penyakit tidak ditangani dengan segera atau pengobatan yang
penyakit demam dengu itu beragam untuk Setiap individu pada suatu KLB/wabah,
atau dari satu KLB ke KLB lainnya. Masa penyembuhan bisa terjadi cepat namun
sering kali bisa cukup panjang pada pasien dewasa,masa penyembuhan sering
sampai beberapa minggu dan mungkin pula disertai kelelehan umum (asthenia) dan
depres, keluhan bradikardi juga sering ditemui semasa penyembuhan. Selain itu ada
Perdarahan saluran cerna, hematuria dan monoragia juga bisa menyertai demam
dengue, demam dengue yang di sertai perdarahan harus dibedakan dengan demam
16
2.1.6 Kriteria Klinis
a. Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas dan berlangsung terus-menerus
perdarahan kulit seperti uji tourniquet (uji Rumple Leede = uji bendung) positif,
perdarahan gusi, hematemesis dan melena. Epistaksis dan perdarahan gusi lebih
hematuri. Uji tourniquet dinyatakan positif jika terdapat 10-20 atau lebih petekie
dalam diameter 2,8 cm (1 inci persegi) di lengan bawah bagian depan (volar) dan
d. Shock (renjatan), ditandai denyut nadi cepat dan lemah serta penurunan tekanan
nadi, hipotensi, kaki dan tangan dingin kulit lembab, dan gelisah.
a. Ttombositpenia (<100.000/mm3)
menurun dari satandar umum dan jenis kelamin dua kriteria klinis pertama
17
dan/atau terjadi perdarahan. Pada kasus syok, adanya peningkatan hematokrit
a. Pencegahan Primordial
1. Menguras
seminggu sekali karena proses pematangan telur nyamuk Aedes 3-4 hari dan
menjadi larva di hari ke 5-7. Seperti, di bak mandi dan kolam supaya
2. Menutup
3. Mengubur
pemakan jentik nyamuk, menaburkan bubuk abate pada kolam atau bak tempat
18
penampungan air, setidaknya 2 bulan sekali. Takaran pemberian bubuk abate
yaitu 1 gram abate/ 10 liter air tidak hanya abate kita juga bisa menambahkan
zat lainnya yaitu altosoid pada tempat penampungan air dengan takara 2,5 gram/
100 liter air abate dan altosoid bisa didapatkan di puskesmas, apotik atau toko
bahan kimia, Menggunakan obat nyamuk, baik obat nyamuk bakar, semprot
pakaian baru atau bekas di dalam rumah yang bias menjadi tempat istirahat
implementasi vaksin. Saat ini vaksin dengue sudah ditemukan, akan tetapi belum
pada masa yang lalu, dimana dalam konsep Promosi kesehatan tidak hanya
19
pengetahuan dalam bidang Kesehatan saja,tetapi juga sebagai upaya yang mampu
fisik, nonfisik, sosial budaya, ekonomi dan politik.promosi kesehatan juga adalah
1. Metode Didaktif
satu arah sehingga tidak terjadi interaksi antara Pemateri dan peserta dan
sulit mendapatkan umpan balik dari peserta.metode ini sulit untuk di lakukan
radio,televisi,dan internet.
2. Metode Sokratif
Metode Sokratif adalah metode promosi kesehatan yang di lakukan secara dua
arah, sehingg terjadi interaksi antara pemateri dan peserta secara aktif.
20
debat, panel, forum, seminar, bermain, senih peran, curah pendapat,
sasaran menjadi suatu hal yang penting di perhatikan saat melakukan promosi
individu yang menjadi sasaran pokok sebuah program kesehatan atau individu
2. Metode masa
Metode ini dapat menjangkau sasaran dengan jumlah banyak,di pandang dari
segi penyampain informasi, metode ini cukup baik namun terbatas hanya dapat
21
d. Sosial media seperti Instagram, Facebook, Twiter dan Billboard yang di pasang
3. Metode kelompok
Promosi kesehatan pada kelompok akan membuat adanya umpan balik dan
(Luice,2005).
pendidikan kesehatan atau promosi kesehatan, di antaranya media cetak dan media
elektronik. Video merupakan salah satu jenis media elektronik yang berisi
pendidikan yang mengandung unsur audio dan unsur visual sehingga memberkan
informasi yang jelas terhadap pesan yang di sampaikan, pesan yang di sampaikan
(Notoatmodjo,2005).
22
BAB III
METODA PENELITIAN
Poncol Kelurahan Ragunan wilayah yang pernah terjadi KLB demam berdarah
dengue berdasarkan data dari puskesmas kecematan pasar minggu dan merupakan
bagian dari wilayah kerja puskesmas kecamatan pasar minggu serta dilaksanakan
instrument kuesioner penelitian yang telah diuji validitas dan reliabitasnya serta
penelitian ini didapat dari jumlah populasi sebanyak 125 KK di RT 011 Kampung
Pisangan Poncol pada wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Kota
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu yang di buat oleh Peneliti sendiri
sebagai berikut :
N
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2
Keterangan :
n = Besaran sampel
23
d= Nilai presisi (10%)
Jika, jumlah populasi di hitung dengan rumus Slovin adalah sebagai berikut:
125
=
1 + 125. (0,10)2
125
=
1 + 125. (0,1)
= 55,56 → 𝟓𝟔
C. Desaign Penelitian
post-tes without control group design. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Demam Berdarah Dengue sebelum dan sesudah di berikan promosi kesehatan. Pada
penelitian ini responden di berikan promosi kesehatan melalui metode video selama
Kelompok
Intervensi O1 X O2
24
Keterangan :
O1 = Skor pengetahuan, sikap dan praktik sebelum diberikan promosi kesehatan
D. Cara Kerja
1. Pengumpulan Data
Selatan.
Selatan.
g. Melakukan pendokumentasian.
25
2. Pengolahan data
parametrik yaitu menggunkan uji Paried T Test, sedangkan bila hasil uji normalitas
menggunkaan uji Wilocxon Test. Prinsip keduaa uji ini adalah menguji dua data
yaitu variabel independen dan variabel dependen. Interpertasi hasil analisa bivariat
ini menggunakan uji hipotesa dengan nilai p < 0,05 yang berarti Ho ditolak, artinya
terdapat perbedaan antar sebelum dan sesudah pemberian intevensi, apa bila p
>0,05 berarti Ho diterima yang berarti tidak ada perbedaan antara sebelum dan
26
BAB IV
Pengetahuan
kesehatan melalui metode video adalah 6,84 dengannilai skor terendah 0 dan
nilai skor tertinggi 13. Sedangkan nilai rata-rata tingkat pengetahuan sesudah
diberi intervensi melalui video promosi kesehatan adalah 9,11 dengan nilai skor
mimum 6 dan maksimum 13. Hal tersebut menunjukan bahawa setelah di berikan
27
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap
kesehatan melalui metode video adalah 49,61 dengan nilai skor terendah 35 dan
nilai skor tertinggi 61. Sedangkan nilai rata-rata sikap setelah diberi intervensi
melalui video promosi kesehatan adalah 59,14 dengan nilai skor mimum 39 dan
kesehatan melalui metode video didapatkan perbedaan sikap sebelum dan setelah
28
metode video adalah 8,38 dengan nilai skor terendah 2dan nilai skor tertinggi
12. Sedangkan nilai rata-rata praktik setelah diberi intervensi melalui video
promosi kesehatan adalah 11,05 dengan nilai skor mimum 7 dan maksimum 12.
berdarah dengue.
B. Hasil Bivariat
sebelum diberikan intervensi adalah 23,46 dan sesudah diberikan intervensi adalah
20.00, Sikap sebelum dibrerikan intervensiadalah 29,76 dan sesudah adalah 12,36,
Praktik sebelum diberikan intervensi adalah 26,93 dan sesudah diberikan intervensi
9,25. Hasil uji Wilcoxon diperoleh P value (0,000) < α (0,05) maka Ho ditolak
29
artinya ada pengaruh promosi kesehatan terhadap pencegahan penyakit demam
c. Pembahasan
promosi kesehatan melalui metode video adalah 6,84 dan nilai rata-rata tingkat
maupun informal, seperti membaca surat kabar, mendengar radio, menonton Tv.
melalui panca indera, yaitu sebagian besar diperoleh melalui mata dan telinga.
kesehatan melalui metode video adalah 49,61 dan nilai rata-rata sikap setelah diberi
intervensi melalui video promosi kesehatan adalah 59,14. Menurut teori Sunaryo
(2004) sikap adalah kecenderungan dari respon untuk bertindak dari individu
berupa respon tertutup terhadap stimulus atau objek tertentu. Sikap merupakan
30
Praktik menunjukan bahwa nilai rata-rata praktik pencegahan penyakit demam
adalah 8,38 dan rata-rata praktik setelah diberi intervensi melalui video promosi
suatu teori dalam memahami tindakan yang perlu dilakukan untuk mendapat hasil
yang diinginkan dalam suatu keadaan. Ketika tindakan sudah menjadi kebiasaan,
beriakan intervensi adalah 20,00 dengan p value 0,000 < 0,05. Sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Mia (2018) tentang “Pendidikan Kesehatan dengan
metode video dan leaflet Terhadap Pencegahan Demam Berdarah Dengue Pada
video dan leaflet dengan kategori jika mampu mengingat 20% dari apa yang
diliahat, 30% dari apa yang di dengar, jika sesorang mampu mengingat 50% dari
apa yang dilihat dan di dengar, dengan nilai p value 0,001 < a 0,005. Dari hasil
dipatakan rata-rata sikap adalah 29,76 dan sesudah (post-tes) diberikan intervensi
adalah 12,36 dengan p value 0,000<0,05. Hasil tersebut sejalan dengan Wantiyah
Video terhadap Pengetahuan Dan Sikap Tentang Demam Berdarah Pada Keluarga
31
pendidikan kesehatan dengan metode Brainstroming dan video. Dari hasil
penelitian didapatkan juga bahwa rata-rata praktik pencegahan DBD sebelum (pre-
tes) diberikan intervensi adalah 26,93 dan sesudah (post- tes) adalah 9,25 dengan
Metode Ceramah Dan Video Animasi Pada Murid Kelas V dan VI SD Negeri 12
praktik tentang demam berdarah dengue anatar metode ceramah dan video animasi
pada murid kelas V dan VI SD, video pembelajaran materi sistem starter dan
sebesar 68,53% sehingga di dapatkan bahwa video animasi memiliki unsur auadio
dan visual secara bersamaan sehingga lebih mudah dipahami dengan hasil uji
stastistik p =0,005.
upaya yang dilakukan terhadap masyarakat sehingga mereka mau dan mampu
mudah di mengerti oleh sasaran/pihak yang di tuju. Selain itu, media promosi
kesehataan adalah semua saran atau uapaya untuk menampilkan pesan atau
informasi yang ingin di sampaikan oleh komunikator, baik melalui media cetak,
elektronik media masa, dan media luar ruang sehingga sasaran dapat meningkatkan
32
positif terhadap kesehatannya. Alat peraga atau media mempunyai intensitas yang
intensitas setiap alat peraga mulai dari yang paling rendah sampai yang paling
Media dalam promosi kesehatan merupakan salah satu upaya untik mendukung
yang di sampaikan akan lebih muda dipahami oleh peserta, melalui metode video
maka pemilihan metode yang tepat sangat membantu penyampain dalam usaha
33
BAB V
A. KESIMPULAN
1. Diketahui distribusi frekuensi tingkat pengetahuan sesudah diberi intervensi
melalui video promosi kesehatan adalah 9,11 dengan nilai skor mimum 6
melalui metode video promosi kesehatan adalah 59,14 dengan nilai skor
B. SARAN
34
DAFTAR PUSTAKA
BNN RI dan Tim New Merah Putih. 2012. Undang-Undang Narkotika No. 35
35
Muhsinin., Huzaifah,Z., dan Khalilati,N. 2017. Pengaruh teman sebaya terhadap
kecenderungan menggunakan napza pada remaja di Banjarmasin,
Caring Nursing Journal,
Nasution, S.L., Puspitawati,H., Rizkillah, R., dan Puspitasari, M.D 2019, Pengaruh
pengetahuan remaja tentang napza dan HIV serta pengetahuan orang
tua tentang program pembangunan keluarga terhadap perilaku
penggunaan napza pada remaja, Jurnal.Ilm.Kel.&Kons.,
Sasmita, F. 2018. Narkoba, Naza & Napza. Sentra Edukasi Media. Yogyakarta.
36
Sosongko, W. 2017. Narkoba. Relasi Inti Media. Yogyakarta.
Wulandari, C.M., Retnowati, D.A., Handojo, K.J., dan Rosida. 2015, Faktor-faktor
yang mempengaruhi penyalahgunaan napza pada masyarakat di
Kabupaten Jember, Jurnal Farmasi Komunitas,
Yati,S. 2018. Analisis faktor yang berhubungan dengan strategi koping pada pasien
skizofrenia di kota Sungai Penuh tahun 2017, The Indonesian Journal
of Public Health,
37
Lampiran . Instrumen Penelitian
Karakteristik Responden
A. Nama :
B. Umur :
C. Pendidikan :
1. Menurut anda apakah peneyebab dari DBD adalah Nyamuk Aedes aegypti
a. Ya
b. Tidak
2. Menurut anada apakah virus Dengue merupakan virus yang di tularkan mealauli
gigitan nyanuk Aedes aegypti
a. Ya
b. Tidak
3. Gejala umum demam berdarah dengu (DBD) di sertai dengan demamtinggi
dengan resiko terjadinya perdarahan diserati dengan munculny bercak-bercak
merah pada tubuh
a. Ya
b. Tidak
4. Menurut anda apakah upaya preventif terjadinya DBD dengan cara
melakukan gerakan 3M (Menguras,Menutup dan Mengubur)
a. Ya
b. Tidak
5. Pada musim hujan populasi nyamuk bertambah banyak di akibtkan karena
banyaknya genangan air yang mengakibtakan berkembang biaknyanyamuk
a. Ya
b. B.Tidak
38
6. Larava nyamuk berkembang biak pada genangan air
a. Ya
b. Tidak
7. Penggunana lution anti nyamuk untuk menecegah gigitan nayamuk
a. Ya
b. Tidak
8. Pada saat tidur kita harus menggunakan Kelambu agar terhindar darigigitan
nyamuk
a. Ya
b. B.Tidak
9. Keparahan dari DBD dapat menyebabkan Resiko kematian
a. Ya
b. Tidak
10. Pada saat di gigit nyamuk seabaiknya di biarkan saja
a. Ya
b. Tidak
11. Tidur sebaiknya tidak menggunakan kelambu
a. Ya
b. Tidak
12. Tempat penampungan air atau wadah yang berisi air sebaiknya jangn di
tutup
a. Ya
b. Tidak
13. Pakaian yang tergantung di kamar seabiknya di biarkan saja
a. Ya
b. Tidak
39
KUESIONER SIKAP RESPONDEN
40
12 . Penggunaan sprei atau obat anti
nyamuk pada saat tidur saya
gunakan agar terhindar dari
gigitan nyamuk
41
KUISONER PRAKTIK
42
Karekteristik Responden
Descriptives
Statistics
jenis_kelamin
N Valid 56
Missing 0
jenis_kelamin
Cumulative
Percent
Frequency Percent Valid Percent
Statistics
pendidikan_terakhir
N Valid 59
Missing 0
Pendidikan
Cumulative
Percent
Frequency Percent Valid Percent
43
Statistics
umur
N Valid 56
Missing 0
Mean 27,86
Median 26,00
Minimum 19
Maximum 52
umur
Cumulative
Percent
Frequency Percent Valid Percent
44
Lampiran 10. Descriptive Stasistik (Distrubusi frekuensi)
Valid N (listwise) 56
Valid N (listwise) 56
Valid N (listwise) 56
45
Lampiran 11. Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pre-tes Pengetahuan ,148 56 ,004 ,957 56 ,046
Pre-tes Sikap ,120 56 ,045 ,959 56 ,052
Pre-tes Praktik ,205 56 ,000 ,873 56 ,000
Post-tes Pengetahuan ,357 56 ,000 ,727 56 ,000
Post-tes Sikap ,310 56 ,000 ,677 56 ,000
Post-tes Praktik ,270 56 ,000 ,784 56 ,000
a. Lilliefors Significance Correction
46
Lampiran 12. Uji Bivariat
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
a
Post-tes Negative Ranks 6 20,00 120,00
Pengetahuan - Positive Ranks 39b 23,46 915,00
Pre-tes Ties 11c
Pengetahuan Total 56
Test Statisticsa
Post-tes
Pengetahuan -
Pre-tes Post-tes Sikap - Post-tes Praktik
Pengetahuan Pre-tes Sikap - Pre-tes Praktik
Z -4,506b -5,653b -4,811b
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
47
48