Disusun oleh:
Chataya Syah Dhafa Siregar
NIM 160610005
Program Studi Pendidikan Kedokteran
Dibimbing oleh:
Dr. Nasruddin, S.P., M.Si
NIDN 0001017023
DAFTAR ISI..........................................................................................................................i
ABSTRAK............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Tujuan Kegiatan......................................................................................................2
1.3 Manfaat Kegiatan....................................................................................................3
BAB 4 PENUTUP...............................................................................................................12
4.1 Kesimpulan............................................................................................................12
4.2 Saran......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................13
LAMPIRAN........................................................................................................................14
ABSTRAK
Coronavirus Disease adalah suatu penyakit infeksi pada saluran pernafasan yang
disebabkan oleh Severe acute respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS- Cov-2) terjadi
pertama kali di Kota Wuhan, Provinsi Hubei Tiongkok. Pada 30 Januari 2020, Organisasi
Kesehatan Dunia mendeklarasikan wabah SARS-Cov-2 sebagai Public Health Emergency
of International Concern (PHEIC) atau Kesehatan Masyarakat Darurat Kepedulian
Internasional. Per-tanggal 8 Mei 2020, berdasarkan data terakhir WHO menunjukan di
Asia tenggara, Indonesia menduduki posisi nomor 2 tertinggi untuk negara dengan jumlah
kasus Covid-19 terkonfirmasi yaitu 12.776 kasus dengan 930 pasien meninggal dunia.
Pada 16 Maret 2020 Presiden Jokowi memberlakukan kebijakan untuk tetap produktif di
rumah mulai dari kegiatan bekerja, belajar hingga beribadah serta physical distancing
sebagai langkah pencegahan. Ternyata sedikit banyaknya kebijakan tersebut menimbulkan
masalah, salah satunya masalah kesehatan mental yang timbul di masyarakat. Masyarakat
dihantui dengan kecemasan dan kebingungan karena ketidakpastian kapan pandemi corona
akan berakhir. Bila tidak dikendalikan hal tersebut akan berdampak negatif terutama pada
kesehatan mental setiap individu. Sehingga, pandemi Covid-19 ini tidak hanya mengancam
kesehatan fisik, namun juga mengancam kesehatan mental. Penulisan Karya Pengabdian
(KKN-PKP) bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan seluruh
masyarakat tentang pengaruh pandemi Covid-19 terhadap kesehatan mental serta
pencegahannya dengan metode pembuatan artikel dan disampaikan kepada masyarakat
melalui media massa cetak dan elektronik. Hasil kegiatan berupa diterbitkannya artikel
ilmiah edukatif pada Rabu, 29 April 2020 di halaman 5 koran Harian Rakyat Aceh
sehingga tersampaikannya informasi kepada masyarakat. Dampak kegiatan ini adalah
lancarnya akses untuk mendapat informasi atau pengetahuan bagi pembaca dan menjadi
solusi bagi seluruh masyarakat khususnya bagi mereka yang telah memiliki gangguan
kesehatan mental.
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
pernapasan tersebut. #dirumahaja menjadi trending di jagad raya Twitter dengan 13K
tweets. Selain keluhan warganet melalui cuitan Twitter, Liputan6 melansir berita (7/4)
tentang driver taksi online yang bunuh diri akibat nganggur karena pandemi corona ini.
Beliau melakukan hal tersebut karena kesulitan membayar cicilan mobil ditambah lagi
dengan situasi wabah saat ini [7].
Kebijakan untuk tetap produktif di rumah dan physical distancing, sedikit banyaknya
menimbulkan masalah, baik itu masalah jarak secara emosional dengan orang lain,
masalah ekonomi, masalah tugas online para pelajar dan mahasiswa hingga masalah
kesehatan mental. Bagi sebagian orang, hal ini menjadi suatu tekanan yang besar. Apalagi
saat ini masyarakat dihantui dengan kecemasan dan kebingungan karena ketidakpastian
kapan pandemi corona akan berakhir. Bila tidak dikendalikan hal tersebut akan berdampak
negatif terutama pada kesehatan mental seseorang. Sehingga, pandemi Covid-19 ini tidak
hanya mengancam kesehatan fisik, namun juga mengancam kesehatan mental [8].
Cara seseorang merespon pandemi Covid-19 ini bergantung pada latar belakang
masing-masing individu. Ada orang yang merespon kuat secara fisik dan mental terhadap
krisis pandemi Covid-19, namun ada juga beberapa kelompok berisiko mengalami stres
psikologi selama pandemi Covid-19 seperti lansia, anak-anak, penderita penyakit kronis,
tenaga kesehatan yang berperan sebagai fort-line saat pandemi berlangsung, dan mereka
yang memiliki gangguan kesehatan mental [9]. Dapat kita ketahui bahwa masalah
kesehatan mental pada masa pandemi ini cukup serius sehingga perlu diatasi. Organisasi
Kesehatan Dunia sendiri telah mengeluarkan beberapa tips menjaga kesehatan mental
selama pandemi Covid-19 yang dapat diakses di laman WHO. Oleh karena itu, penting
bagi masyarakat selain menjaga kesehatan fisik, juga harus menjaga kesehatan mental agar
tetap baik, sehingga tidak mengalami stres psikologi ditengah masa wabah seperti saat ini.
Artikel rencananya akan diajukan kepada media massa cetak dan media elektronik
melalui akun Whatsapp atau email tim redaksi.
3. Penerbitan artikel
Jika diterima oleh tim redaksi, artikel akan diterbitkan dalam bentuk media cetak dan
media elektronik.
2.6 Waktu dan Tempat Kegiatan
1. Pembuatan artikel : Rencananya pembuatan artikel dari tanggal 13
April s/d 22 April 2020
2. Pengajuan ke media massa : Rencana pengajuan ke media massa dari tanggal
23 April s/d 27 April 2020.
3. Penerbitan artikel : Penerbitan artikel direncanakan 1 minggu
setelah pengajuan ke media massa cetak dan
media elektronik.
4. Tempat : Provinsi Aceh
2.7 Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiatan ini dilakukan secara individu oleh penulis sendiri Chataya Syah
Dhafa Siregar dengan NIM 160610005 dari Prodi Pendidikan Dokter Universitas
Malikussaleh.
2.8 Manfaat yang diharapkan dari Kegiatan
Manfaat yang diharapkan jika artikel ilmiah edukatif berhasil diterbitkan adalah :
1. Masyarakat mengenali dampak negatif pandemi Covid-19 terhadap kesehatan mental
yang jarang disadari oleh masyarakat karena lebih fokus dengan dampak kesehatan
fisik saja.
2. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang gangguan kesehatan mental apa saja
yang dapat terjadi saat masa pandemic Covid-19.
3. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan
mental saat pandemi Covid-19.
4. Meningkatnya kewaspadaan masyarakat bahwa pandemi Covid-19 bukan hanya
menyerang kesehatan fisik namun juga kesehatan mental.
5. Meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai tips ataupun cara menjaga
kesehatan mental selama masa pandemi sehingga bukan hanya kesehatan fisik saja
yang terjaga dengan baik namun kesehatan mental juga.
BAB 3
PELAKSANAAN KEGIATAN DAN HASILNYA
Rakyat Aceh pada halaman 5 dan di website (media elektronik) Harian Rakyat Aceh.
Media massa cetak merupakan salah satu media komunikasi yang digunakan oleh
masyarakat dalam bentuk cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid, bulletin,
brosur, billboard, dan lain sebagainya. Media komunikasi cetak bersifat umum karena
digunakan oleh khalayak luas. Selain itu, harga untuk menggunakan media cetak sebagai
media penyampaian informasi terbilang murah atau ekonomis untuk seluruh kalangan
masyarakat baik masyarakat kalangan atas maupun menengah ke bawah. Waktu yang
diperlukan untuk memperoleh informasi juga menjadi ekonomis karena penjual surat kabar
saat ini sudah banyak ditemui seperti di pinggir jalan maupun di toko buku. Target utama
media cetak adalah untuk kalangan ekonomi menengah ke bawah. Oleh karena itu, surat
kabar banyak dijumpai di kota-kota kecil.
Selain diterbitkan di media cetak, artikel juga terbit di media elektronik yaitu di
website tim redaksi Harian Rakyat Aceh. Media elektronik adalah informasi atau data yang
dibuat, disebarkan, dan diakses dengan menggunakan suatu bentuk elektronik, atau alat
lain yang digunakan dalam komunikasi elektroni seperti televisi, radio, komputer,
handphone, dan alat lain yang mengirim dan menerima informasi dengan menggunakan
elektronik. Artikel yang diterbitkan dapat diakses oleh seluruh masyarakat di Indonesia
kapan pun dan dimana pun melalui website Harian Rakyat Aceh yaitu :
https://harianrakyataceh.com/2020/04/28/tips-ampuh-jaga-kesehatan-mental-saat-pandemi-
corona/.
3.3 Waktu Kegiatan
1. Status kegiatan : Sudah diterbitkan pada media masa cetak dan
elektronik dengan sukses
2. Sifat kegiatan : Perorangan
3. Hari dan tanggal : Rabu, 29 April 2020
3.4 Tempat Kegiatan
Tempat : Provinsi Aceh
3.5 Pelaksana Kegiatan
1. Ketua Pelaksana/NIM : Chataya Syah Dhafa Siregar/160610005
2. Biodata Pelaksana : (Lampiran 1)
3. Anggota : Perorangan
3.6 Capaian Kegiatan
1. Pembuatan artikel
Penyusunan isi artikel terkait kesehatan mental saat pandemi Covid-19 dengan judul
8
“Tips Ampuh Jaga Kesehatan Mental saat Pandemi Corona” dilakukan dari
tanggal 13 April hingga 16 April 2020. Proses penulisan isi artikel didukung oleh
berbagai literatur terpercaya yang dikutip dari jurnal, laman web resmi organisasi,
berita, social media dan lain-lain. Setelah menjadi satu draft artikel yang utuh,
penulis meminta kepada teman-teman untuk membaca artikel yang telah dibuat,
apakah terdapat kesalahan penulisan kata, kalimat yang sulit dimengerti, pemborosan
kata, materi yang tidak cocok dan lain-lainnya untuk kesempurnaan penulisan. Jika
terdapat kesalahan akan diedit kembali oleh penulis hingga menjadi artikel yang
layak dibaca oleh masyarakat. Adapun sumber yang digunakan oleh penulis dalam
pembuatan artikel sebagai berikut :
- Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, “Info Infeksi Emerging Kementerian
Kesehatan RI” Kemenkes RI, 2020. [Online]. Available:
https://infeksiemerging.kemkes.go.id/ [Accessed: 20-Apr-2020].
- N.R Aida, “Update, Berikut 15 Negara yang Berlakukan Lockdown akibat Virus
Corona” 2020. [Online]. Available: Kompas.com [Accessed: 13-Apr-2020].
- Twitter. [Online]. Available: Twitter.com. [Accessed: 14-Apr-2020].
- News Liputan6, “Tak Bisa Bayar Cicilan dan Nganggur karena Corona, Driver
Taksi Online Bunuh Diri” 2020. [Online]. Available: Liputan6 [Accessed: 20-
Apr-2020].
- Y. Kurniawan et al., “Psikologi dan Kesehatan Mental” INSAN Jurnal Psikologi
dan Kesehatan Mental. pp. 112–24, 2016.
- Center for Disease Control and Prevention, “Managing Anxiety & Stress;
Dealing w Quarantine; Self-Care Tips”. Center for Disease Control and
Prevention. 2020.
- Inter-Agency Standing Committee for Mental Health and Psychosocial Support in
Emergency Settings, “Catatan tentang Aspek Kesehatan Jiwa dan Psikososial
Wabah Covid-19” 2020.
- World Health Organization, “Mental health and Psychosocial Considerations
During the COVID-19 Outbreak”, 2020.
Status/keterangan: Berhasil (draft materi yang diajukan, terlampir di bawah ini)
Tips Ampuh Jaga Kesehatan Mental saat Pandemi Corona
Kasus positif Covid-19 atau Virus Corona di Indonesia pertama kali dikonfirmasi pada Senin (2/3)
diumumkan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo. Sejak hari itu, jumlah kasus postif Covid-19 makin
bertambah setiap harinya. Beberapa pasien dinyatakan negatif, ada pula yang telah sembuh, namun banyak juga
pasien yang meninggal dunia. Data terbaru saat ini dari Media Informasi Resmi Terkini Penyakit Infeksi
Emerging Kemenkes, dari total 9.096 kasus positif Covid-19, tercatat 7.180 orang dalam perawatan, 1.151 orang
dinyatakan sembuh, dan 765 meninggal dunia.
Beberapa negara telah menerapkan lockdown terhadap warga negaranya, artinya setiap warga negara
9
tidak boleh meninggalkan sebuah gedung atau kawasan dengan bebas kecuali saat keadaan darurat. Tujuan hal
tersebut untuk menekan terjadinya penyebaran virus. Kebijakan ini diterapkan seperti di negara Italia, Malaysia,
Perancis, China, Spanyol, dan lain-lain. Berbeda dengan negara yang lain, pada Senin (16/3) Presiden Jokowi
memberlakukan kebijakan untuk tetap produktif di rumah mulai dari kegiatan bekerja, belajar hingga beribadah
serta physical distancing yang perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 yang menyerang
saluran pernapasan tersebut. #dirumahaja menjadi trending di jagad raya Twitter dengan 13K tweets.
Selain keluhan warganet melalui cuitan Twitter, Liputan6 melansir berita (7/4) tentang driver taksi
online yang bunuh diri akibat nganggur karena pandemi corona ini. Beliau melakukan hal tersebut karena
terbelit membayar cicilan mobil ditambah lagi dengan situasi wabah saat ini. Kebijakan untuk tetap produktif di
rumah dan physical distancing, sedikit banyaknya menimbulkan masalah, baik itu masalah jarak secara
emosional dengan orang lain yang awalnya dapat saling memberikan dukungan, masalah ekonomi, masalah
tugas online para pelajar dan mahasiswa hingga masalah kesehatan mental. Bagi sebagian orang, hal ini menjadi
suatu tekanan yang besar. Apalagi saat ini masyarakat dihantui dengan kecemasan dan kebingungan karena
ketidakpastian kapan pandemi corona akan berakhir. Bila tidak dikendalikan hal tersebut akan berdampak
negatif terutama pada kesehatan mental setiap individu. Sehingga pandemi Covid-19 ini tidak hanya mengancam
kesehatan fisik, namun juga mengancam kesehatan mental.
Gangguan kesehatan mental yang terjadi pada masa pandemi dapat disebabkan oleh banyak faktor,
mulai dari physical distancing atau jaga jarak yang dapat menimbulkan rasa bosan dan frustasi. Setiap individu
dapat merasakan dampak terhadap mental mereka seperti rasa kurang bersemangat, murung, cemas, insomnia,
dan rasa ingin keluar rumah untuk berinteraksi dengan orang lain ataupun kecemasan pemenuhan akan
kebutuhan sehari-hari. Bagi mereka yang sedang dikarantina akan timbul rasa terasingi dari orang lain, kesepian
karena jauh dari keluarga dan orang yang mereka sayangi. Apalagi pada era modern saat ini, banyak informasi
simpang siur atau kurang tepat yang menyebar di masyarakat dari berbagai sumber yang dapat menimbulkan
rasa kebingungan dan kecemasan, yang mengindikasikan telah terusiknya kesehatan mental.
Hal-hal tersebut tentunya akan memberi dampak kesehatan mental pada orang yang sehat. Mirisnya
lagi dapat memperparah keadaan mental bagi mereka yang telah memiliki masalah kesehatan mental seperti
gangguan depresi, gangguan kecemasan, obsessive-compulsive disorder (penderitanya terganggu oleh pikiran
sehingga penderitanya melakukan suatu tindakan secara berulang), gangguan psikotik, dan lain-lain. Setiap
individu pastinya memiliki reaksi psikologis yang berbeda terhadap situasi yang membuat mereka stres. Cara
kita merespon pandemi Covid-19 ini bergantung pada latar belakang masing-masing individu. Ada orang yang
merespon kuat secara fisik dan mental terhadap krisis pandemi Covid-19, namun ada juga beberapa kelompok
berisiko mengalami stres psikologi selama pandemi Covid-19 seperti lansia, anak-anak, penderita penyakit
kronis, tenaga kesehatan yang berperan sebagai fort-line saat pandemi berlangsung, dan orang yang memiliki
gangguan kesehatan mental.
Centers for Disease Control and Prevention menyebutkan beberapa gangguan kesehatan fisik dan
mental yang dapat timbul selama pandemi infeksi Covid-19 yaitu:
1. Rasa takut dan khawatir yang berlebihan akan kesehatan serta keselamatan diri sendiri dan orang yang
kita cintai
2. Gangguan pada pola tidur dan pola makan
3. Kesulitan dalam berkonsentrasi
4. Timbulnya gangguan obsesif compulsif, yaitu gangguan mental yang menyebabkan penderitanya
melakukan suatu tindakan secara berulang-ulang. Contohnya mencuci tangan berulang kali dan
membersihkan rumah serta lingkungan secara terus-menerus
5. Gangguan psikosomatis. Timbulnya sensasi rasa sakit atau masalah pada fungsi tubuh padahal pada
saat dilakukan pemeriksaan fisik, laboratorium, dan pencitraan tidak ditemukan adanya kelainan
6. Memperburuk kondisi kesehatan pada penderita penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes meliitus,
kanker, dan lain-lain
7. Munculnya gejala umum seperti masalah kesehatan lain misalnya demam, batuk, bersin bisa
disalahartikan sebagai Covid-19 dan menyebabkan rasa takut terinfeksi
8. Penyalahgunaan dalam konsumsi alkohol dan obat-obatan.
Melihat paparan dari Centers for Disease Control and Prevention diatas, dapat kita ketahui bahwa masalah
kesehatan mental pada masa pandemi ini cukup serius sehingga perlu diatasi. WHO sendiri telah mengeluarkan
beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan mental selama pandemi Covid-19, yaitu:
1. Anda dapat beristirahat sebentar dari menonton, membaca, atau mendengarkan berita, termasuk dari
media sosial. Mendengarkan berita tentang pandemi berulang kali bisa memicu stres dan rasa cemas.
Selain itu, pada masa pandemi ini banyak berita yang tidak jelas kebenarannya, oleh karena itu Anda
dapat memilih informasi hanya dari sumber terpercaya seperti situs web WHO dan platform kesehatan
pemerintah sehingga Anda dapat mengambil langkah-langkah praktis untuk melindungi diri Anda dan
orang-orang terkasih.
2. Jaga tubuh Anda, dapat melakukannya dengan berbagai cara seperti melakukan meditasi serta
peregangan, berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, cobalah untuk makan makanan sehat dan
seimbang, dan luangkan waktu untuk bersantai dengan melakukan aktivitas fisik. Dengan melakukan
hal tersebut, tubuh Anda akan mengeluarkan hormone endorphin yang dapat meredakan stres,
mengurangi rasa khawatir, dan memperbaiki mood Anda.
3. Hindari merokok, konsumsi alkohol, dan penggunaan obat-obatan terlarang. Paru-paru perokok
merupakan “surga” bagi virus corona untuk berkembang serta kebiasaan buruk tersebut akan
mengganggu kesehatan fisik dan mental Anda.
10
4. Buatlah list kegiatan Anda. Selama #dirumahaja Anda bisa melakukan aktivitas yang Anda sukai,
seperti memasak, berkebun, nonton series drama. Hal-hal tersebut dapat mengurangi rasa jenuh yang
Anda alami.
5. Jaga komunikasi dengan orang lain. Walaupun pemerintah kita menerapkan physical distancing, tetapi
kita tetap bisa berkomunikasi dengan orang-orang yang kita sayangi baik melalui pesan singkat,
telepon, atau video call. Berbicaralah pada orang yang Anda percayai tentang kekhawatiran serta
kecemasan Anda, dengan melakukan hal tersebut, maka tekanan atau rasa beban yang Anda alami
akan berkurang.
Rasa takut dan cemas merupakan hal yang wajar selama masa pandemi seperti ini. Tetapi, cobalah untuk
selalu bersyukur dan berpikiran positif. Jadi, mari kita hadapi wabah corona tanpa terpancing kepanikan maupun
anxiety, niscaya dapat membantu Anda menjaga kesehatan mental dan fisik di tengah pandemi global ini.
2. Pengajuan artikel
Pengajuan artikel melalui akun Whatsapp tim redaksi Harian Rakyat Aceh pada hari
Senin tanggal 27 April 2020 dengan mengirim file dalam bentuk microsoft word
sebanyak 5 halaman.
Status/keterangan : Berhasil
3. Penerbitan artikel
Hari Rabu tanggal 29 April 2020 pada halaman 5, artikel berjudul “Tips Ampuh
Jaga Kesehatan Mental saat Pandemi Corona” berhasil diterbitkan pada media
massa yang dituju yaitu media cetak Harian Rakyat Aceh serta website tim redaksi.
Status/keterangan : Berhasil
3.7 Luaran Kegiatan
Tolok ukur dalam luaran kegiatan ini adalah diterbitkannya artikel tidak lebih dari
waktu 1 (satu) bulan terhitung dari waktu pengiriman artikel kepada tim redaksi
media massa cetak tersebut. Realisasi kegiatan ini yaitu diterbitkannya artikel pada
koran Harian Rakyat Aceh serta website redaksi. Artikel diterbitkan di halaman 5
pada koran tersebut (Lampiran 3). Isi artikel secara garis besar membahas dampak
negatif pandemi Covid-19 pada kesehatan mental dan cara pencegahannya.
3.8 Manfaat dan Dampak Artikel
1. Manfaat
a. Masyarakat mengenali dampak negatif pandemi Covid-19 terhadap kesehatan mental
yang jarang disadari oleh masyarakat karena lebih fokus dengan dampak kesehatan
fisik saja.
b. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang gangguan kesehatan mental apa saja
yang dapat terjadi saat masa pandemic Covid-19.
c. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan
mental saat pandemi Covid-19.
d. Meningkatnya kewaspadaan masyarakat bahwa pandemi Covid-19 bukan hanya
menyerang kesehatan fisik namun juga kesehatan mental.
11
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang penulis dapatkan dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata Penulisan
Karya Pengabdian (KKN-PKP) ini adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Penulisan Karya Pengabdian (KKN-PKP) Universitas
Malikussaleh tahun 2020 berupa penerbitan artikel ilmiah edukatif melalui media
massa cetak dan media elektronik Harian Rakyat Aceh mendapat sambutan,
tanggapan, dan perhatian yang cukup baik dari masyarakat.
2. Bekal yang penulis berikan kepada masyarakat melalui artikel edukatif tersebut pada
dasarnya berisi pengetahuan dan dukungan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan
dan kesehatan masyarakat, sehingga menciptakan dampak positif dari kehadiran
artikel ilmiah edukatif baik secara langsung maupun tidak langsung.
3. Keberhasilan penerbitan artikel edukatif pada akhirnya akan memberikan manfaat
yang saling menguntungkan kepada mahasiswa dan masyarakat. Sisi positif bagi
mahasiswa adalah meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat khususnya terkait
kesehatan mental masa pandemi Covid-19 saat ini, memperluas cakrawala pemikiran
serta dapat melatih kemampuan mahasiswa dalam menciptakan suatu karya tulis
yang berguna bagi masyarakat. Sedangkan bagi masyarakat akan mendapatkan
informasi dan pengetahuan baru terutama dalam hal menjaga kesehatan mental saat
pandemi ini yang sesuai dengan tema artikel.
4.2 Saran
1. Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Penulisan Karya Pengabdian (KKN-PKP),
diharapkan dapat tetap berlanjut agar membantu mahasiswa mengembangkan
kreatifitas dan kemampuan menulis artikel maupun karya ilmiah dengan baik dan
benar, sehingga menambah ilmu pengetahuan bagi masyarakat.
2. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) dapat
meningkatkan pengelolaan program KKN yang lebih baik lagi dikemudian hari.
12
DAFTAR PUSTAKA
[1] C. Huang et al., “Clinical Features of Patients Infected with 2019 novel coronavirus
in Wuhan, China,” The Lancet, 2020.
[2] World Health Organization, “WHO Director-General ’s Remarks at the Media
Briefing on 2019-nCoV on 11 February,” February. pp. 1–5, 2020.
[3] T. K. Burki, “Coronavirus in China,” 2020.
[4] Worldometer, “Coronavirus Update (Live): Cases and Deaths from COVID-19
Virus Pandemic,” Worldometers, 2020. [Online]. Available:
https://www.worldometers.info/coronavirus/%0Ahttps://www.worldometers.info/
coronavirus/ [Accessed: 09-May-2020].
[5] World Health Organization (WHO), “Coronavirus Disease Situation Report,” 2020.
[6] N. R. Aida, “Update, Berikut 15 Negara yang Berlakukan Lockdown akibat Virus
Corona,” 2020. [Online]. Available: Kompas.com. [Accessed: 13-Apr-2020].
[7] News Liputan6, “Tak Bisa Bayar Cicilan dan Nganggur karena Corona, Driver
Taksi Online Bunuh Diri,” Liputan6, 2020. [Online]. Available: Liputan6.
[Accessed: 20-Apr-2020].
[8] Inter-Agency Standing Committee for Mental Health and Psychosocial Support in
Emergency Settings, “Catatan tentang Aspek Kesehatan Jiwa dan Psikososial
Wabah Covid-19,” 2020.
[9] K. Shah, D. Kamrai, H. Mekala, B. Mann, K. Desai, and R. S. Patel, “Focus on
Mental Health During the Coronavirus (COVID-19) Pandemic: Applying Learnings
from the Past Outbreaks,” Cureus, Vol. 12, No. 3, 2020.
13
LAMPIRAN
Lampiran 1
BIODATA PELAKSANA
14
Lampiran 2
SURAT PERNYATAAN
adalah benar orang tua/wali dari mahasiswa Universitas Malikussaleh berikut ini :
Nama : Chataya Syah Dhafa Siregar
Tempat/tanggal lahir : Medan/14 Oktober 1999
NIM : 160610005
Jenis kelamin : Perempuan
Program Studi : Pendidikan Dokter
Fakultas : Kedokteran
Alamat tempat tinggal : Jalan Vetpur Raya III Blok B No.2, Percut Sei Tuan,
Medan
dan dengan saya ini saya memberi izin kepada anak saya tersebut untuk mengikuti
kegiatan Kuliah Kerja Nyata Penulisan Karya Pengabdian (KKN-PKP) akan dilaksanakan
pada tanggal 13 April sampai 13 Mei 2020 di Universitas Malikussaleh Lhokseumawe
Provinsi Aceh.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh kesadaran
tanpa paksaan dari pihak mana pun untuk dapat digunakan seperlunya.
15
Lampiran 3
16
Lampiran 4
17