Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DESA

Pembagian Poster Dengan Tema Tetap Optimis Menghadapi


New Normal Akibat SARS-CoV-2 (Covid-19) Dengan
GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)

Disusun Oleh

MARIANA HULO LEDA


G1C219056
2019

PROGRAM STUDI D4 ANALIS KESEHATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS M.UHAMMADIYAH SEMARANG
2020
PENGESAHAN LAPORAN
PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DESA

1. Judul Kegiatan : Pembagian poster dengan tema New


Normal

2. Pelaksana Kegiatan : Mariana Hulo Leda (G1C219056)

3. Dosen Pendamping :
a. Nama lengkap dan gelar : Dr. Ana Hidayati Mukaromah, M.Si
b. NIDN/NIKN :

Dosen Pendamping Mahasiswa

(Dr. Ana Hidayati Mukarommah, M.Si) (Mariana Hulo Leda)


NIK. 28.6.1026.038 NIM. G1C219056

Ketua Program Studi


D4 Analis Kesehatan

Andri Sukresi, SKM, M.Si.


NIK. 28.6.1026.024

ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i
PENGESAHAN LAPORAN ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kegiatan....................................................................................... 1
B. Permasalahan Masyarakat...................................................................................... 3
C. Tujuan Kegiatan.................................................................................................... 3
D. Manfaat Kegiatan.................................................................................................. 3
E. Orisinalitas Kegiatan.............................................................................................. 3
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT
KELURAHAN KEDUNGMUNDU RT 02 / RW 04................................................ 4
BAB III METODE PELAKSANAAN
A. Tahap Persiapan.................................................................................................. 6
B. Tahap Pelaksanaan.............................................................................................. 6
C. Tahap Evaluasi.................................................................................................... 6
BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KEBERLANJUTAN.............. 7
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................... 8
B. Saran................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 9

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Surat Ijin PKMD............................................................................................... 11


2. Desain Poster.................................................................................................... 12
3. Daftar Hadir Kegiatan....................................................................................... 13
4. Foto Dokumentasi Kegiatan.............................................................................. 15

iv
v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) adalah kegiatan atau
pelayanan kesehatan berdasarkan system pendekatan edukatif masalah kesehatan,
dimana setiap individu maupun kelompok masyarakat diberikan pengarahan agar
dapat melakukan tindakan-tindakan yang tepat dalam mengatasi masalah kesehatan
mereka sendiri.kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan, diharapkan dapat
mendorong timbulnya kreativitas dan inisiatif masyarakat setempat untuk secara aktif
dalam program-program kesehatan di daerahnya (Depkes RI, 1987).
Pada awal tahun 2020 ini dunia dikejutkan dengan adanya wabah corona atau
lebih dikenal dengan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) yang menginfeksi
hampir seluruh negara di dunia. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah
penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia.
Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars-CoV-2. COVID-19 merupakan
penyakit dan infeksi yang ditularkan dari hewan ke manusia (zoosis), beberapa
diantaranya tidak membuat hewan sakit, namun bisa membuat manusia sakit
(Kemenkes, 2020).
COVID-19 pertama kali muncul di kota Wuhan, provinsi Hubei, Cina pada
tanggal 31 Desember 2019. WHO China Country Office melaporkan kasus
pneumonia yang tidak diketahui etiologinya. Pada tanggal 7 Januari 2020 Cina
mengidentifikasi pneumonia tersebut sebagai jenis baru coronavirus (Coronavirus
Disease 2019/COVID-19). Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah menetapkan
COVID-19 sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan
Dunia/Public Health Emergency of International Concern (KKMMD/PHEIC).
Gejalah umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut,
seperti demam, batuk, sesak napas. Masa inkubasi setelah terinfeksi COVID-19 5-6

1
2

hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat
dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan
kematian. Gejala klinis yang dilaporkan pada sebagian besar kasus adalah demam,
dengan beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas, dan hasil rontgen menunjukan
infiltrasi pneumonia luas di kedua paru (Kemenkes, 2020)
Penambahan jumlah kasus COVID-19 berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi
penyebaran antar negara. Sampai dengan 3 Maret 2020, secara global dilaporkan
90.870 kasus konfirmasi di 72 negara dengan 3.112 kematian (CFR 3,4%). COVID-
19 di Indonesia pertama kali dilaporkan pada tanggal 2 Maret 2020, yaitu 2 orang
terkonfirmasi positif COVID-19. Sampai dengan tanggal 4 Agustus 2020, Indonesia
sudah melaporkan kasus 115.056 kasus konfirmasi COVID-19 dari 34 provinsi
(Kemenkes,2020). Berdasarkan laporan kasus COVID-19 dari Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah, sampai dengan tanggal 4 Agustus di kota Semarang, yaitu
Orang Dalam Pemantauan (ODP) 122 orang, Pasien Dalam Pemantauan (PDP) 160
orang, pasien positif COVID-19 yang dirawat 812 orang, meninggal 370, dan yang
dinyatakan sembuh 2.024 orang (Dinkes, 2020).
Sejak awal Maret 2020, Indonesia telah melaksanakan masa tanggap darurat
penanganan COVID-19 dan kemudian disusul kebijakan karantina wilayah menjadi
PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang pertama kali di mulai pada tanggal
10 April 2020 di Jakarta, kemudian disusul beberapa kota satelit Jakarta, dan diikuti
oleh wilayah lain dalam lingkup provinsi, kabupaten, atau kota yang menunjukan
kecenderungan peningkatan kasus secara signifikan. Setelah 3 bulan melewati masa
tanggap darurat dan PSBB, pemerintah Indonesia mulai menerapkan kehidupan
normal pasca COVID-19 (New Normal). Pada tanggal 28 Mei 2020, pemerintah pusat
menyampaikan protocol masyarakat produktif dan aman COVID-19 menuju era new
normal, dimana masyarakat harus lebih memperhatikan protocol kesehatan untuk bisa
beradaptasi dengan COVID-19 (Muhyiddin,2020).
3

B. Permasalahan Masyarakat
Kebiasaan masyarakat Kelurahan Kedungmundu, Kecamatan Tembalang, RT 02/
RW 04 seringkali tidak menggunakan masker saat keluar rumah, berkumpul di
tempat umum yang ramai, tidak mencuci tangan ketika masuk rumah. Hal ini tidak
sesuai dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh WHO dan Kemenkes.

C. Tujuan Kegiatan
1. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengikuti
protokol kesehatan di era new normal.
2. Untuk menambah wawasan dan informasi kepada masyarakat tentang
protokol kesehatan di era new normal.
3. Membina dan meningkatkan kerjasama antara Program Studi D4 Analis
Kesehatan Fikkes Universitas Muhammadiyah Semarang dengan masyarakat.

D. Manfaat Kegiatan
Membantu program desa dan pemerintah untuk mencegah penularan virus
penyebab COVID-19 dan untuk menurunkan angka penderita dengan mengikuti
protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

E. Orisinalitas Kegiatan
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa dilaksanakan di Kelurahan
Kedungmundu RT 02/RW 04 Kecamatan Tembalang berdasarkan survey belum
pernah dipakai oleh pelajar atau mahasiswa dalam melakukan kegiatan PKMD untuk
memenuhi tugas kampus.
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT
KELURAHAN KEDUNGMUNDU RT 02/RW 04

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kecamatan Tembalang

Kecamatan Tembalang merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kota


Semarang. Secara greografis, kecamatan Tembalang terletak diantara110 o 25’ 47”
hingga 110o 30’ 3” Bujur Timur dan 7 o 0’ 21” hingga 7o 5’ 7” Lintang Selatan. Secara
administrasi, Kecamatan Tembalang berbatasan langsung dengan Kecamatan
Pedurungan di bagian Utara, Kabupaten Demak du bagian Timur, Kabupaten
Semarang di bagian Selatan dan Kecamatan Candisari di bagian Barat. Kecamatan
Tembalang terdiri dari 11 desa/kelurahan dan salah satu kelurahannya adalah
kelurahan Kedungmundu.
Kelurahan Kedungmundu merupakan kelurahan yang cukup strategis, karena
dikelilingi oleh jalan protokol, yaitu Jalan Kedungmundu Raya dan Jalan Fatmawati.
Daerah ini dekat dengan Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah Semarang
(UNIMUS), Sekolah Menengah Atas Negeri 15 Semarang, dan Sekolah Menengah
Pertama Negeri 29 Semarang. Luas wilayah Kelurahan Kedungmundu yaitu ± 149,25
dan jumlah penduduknya sebanyak 11.686 jiwa (2017). Masyarakat Kelurahan
Kedungmundu terdiri dari beberapa profesi, mulai dari Pegawai Negeri Sipil,

4
5

Karyawan Swasta, Wiraswasta, Pensiunan dan berbagai macam profesi lainnya. Batas
wilayah Kelurahan Kedungmundu secara administrative yaitu sebelah utara
berbatasan dengan Kelurahan Gemah, sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan
Sendangmulyo, sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Sambiroto, dan sebelah
barat berbatasan dengan Kelurahan Sendangguwo.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Semarang, tercatat hingga
tanggal 3 Agustus 2020 kasus positif tertinggi ada di Kecamatan Tembalang yaitu 52
orang, dan pada Kelurahan Kedungmundu ada 5 orang. Berdasarkan data dari Dinas
Kesehatan tersebut, masyarakat perlu diberikan penyuluhan mengenai pentingnya
mengikuti protokol kesehatan di era new normal sebagai salah satu bentuk
pencegahan terhadap COVID-19.
BAB III
METODE PELAKSANAAN

A. Tahap Persiapan PKMD


Berdasarkan survey lokasi di Kelurahan Kedungmundu, Kecamatan Tembalang
RT 02/RW 04 Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah dan observasi terkait perilaku
masyarakat setempat dan menemui ketua RT untuk meminta ijin melakukan kegiatan
PKMD di wilayahnya.

B. Tahap Pelaksanaan PKMD


1. Penyuluhan dilakukan kepada masyarakat tentang pentingnya mengikuti
protokol kesehatan di era new normal.
2. Materi yang diberikan kepada masyarakat berupa poster bertemakan new
normal.
3. Pelaksanaan penyuluhan dilakukan dengan cara datang secara langsung ke
rumah-rumah masyarakat Kelurahan Kedungmundu untuk memberikan materi
menyuluh terkait pentingnya mengikuti protokol kesehatan di era new
normal.
4. Penyuluhan menggunakan metode langsung yaitu memberikan arahan kepada
masyarakat Kelurahan Kedungmundu untuk mengikuti protokol kesehatan di
era new normal.

C. Tahap Evaluasi PKMD


Masyarakat diberikan penyuluhan dan evaluasi, dengan menayakan kembali
apa saja protokol kesehatan yang harus dipatuhi di era new normal, agar masyarakat
benar-benar mengerti materi yang telah disampaikan.

6
BAB IV
HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI BERKELANJUTAN

Kegiatan penyuluhan dengan tema new normal dilaksanakan pada tanggal 8-9
Juli 2020 di Kelurahan Kedungmundu RT 02/RW 04 Kecamatan Tembalang.
Kegiatan diawali dengan meminta persetujuan dari ketua RT setempat, selanjutnya
dari arahan yang diberikan oleh pak RT kita melakukan survei tempat sekaligus turun
lapangan untuk memulai kegiatanKegiatan yang dilakukan adalah membagikan
poster sekaligus memberikan penyuluhan kepada masyarakat RT 02/RW 04
Kelurahan Kedungmundu terkait protokol kesehatan yang telah ditetapkan, karena
masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan dengan
berkumpul di tempat umum yang ramai dan masih banyak masyarakat tidak
menggunakan masker saat kelur rumah.

Dari kegiatan PKMD yang telah dilakukan, Mahasiswa berharap masyarakat


lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan diri dan lingkungan, dan mematuhi
protokol kesehatan yang telah ditetapkan WHO dan Kemenkes RI sebagai langkah
pencegahan COVID-19.

7
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan PKMD yang dilakukan pada tanggal 8-9 Juli 2020 di
Kelurahan Kedungmundu RT 02/RW 04, Kecamatan Tembalangan, Kota Semarang,
dapat disimpulkan bahwa kesadaran masyarakat masih rendah, karena masih ada
masyarakat yang tidak memakai masker, tidak mencuci tangan, masih berkumpul di
tempat umum yang ramai, dan tidak membawa handsanitizer ketika bepergian ke luar
rumah.

B. Saran
Diharapkan kepada masyarakat agar lebih mematuhi protokol kesehatan
yang telah ditetapkan oleh WHO dan Kemenkes, seperti menghindari kerumunan,
menggunakan masker saat keluar rumah, selalu membawa handsanitizer dan rajin
mencuci tangan.

8
9

DAFTAR PUSTAKA
https://covid19.kemkes.go.id/situasi-infeksi-emerging/info-corona-virus/situasi-
terkini-perkembangan-coronavirus-disease-covid-19-4-agustus-
2020/#.XzMDYCgza6o

https://forbetterhealth.wordpress.com/2008/12/22/pembangunan-kesehatan
masyarakat-desa/

https://jateng.tribunnews.com/2020/08/10/update-virus-corona-semarang-senin-04-
agustus-2020

https://neededthing.blogspot.com/2019/05/peta-administrasi-kecamatan-tembalang.html

https://www.kemkes.go.id/article/view/20031700001/Dokumen-Resmi-dan-Protokol-
Penanganan-COVID-19.html

Kemenkes RI, 2020. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease


(COVID-19). Revisi ke-3.

Kemenkes RI, 2020. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease


(COVID-19). Revisi ke-4.

Muhyiddin, 2020. Covid-19, New Normal dan Perencanaan Pembangunan di


Indonesia. Jurnal. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional.
10

LAMPIRAN
11

LAMPIRAN 1. SURAT IJIN PKMD


12

LAMPIRAN 2. DESAIN POSTER


13

LAMPIRAN 3. DAFTAR HADIR KEGIATAN


14
15

LAMPIRAN 4. DOKUMENTASI KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai