PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anemia adalah suatu keadaan dimana tubuh memiliki jumlah sel darah
merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu
jaringan tubuh.[1] Remaja putri mempunyai risiko yang lebih tinggi terkena
anemia dari pada remaja putra. Alasan pertama karena setiap bulan pada
remaja putri mengalami haid. Seorang wanita yang mengalami haid yang
banyak selama lebih dari lima hari dikhawatirkan akan kehilangan besi,
haidnya hanya tiga hari atau sedikit. Alasan kedua adalah karena remaja putri
sehingga berdiet dan mengurangi makan. Diet yang tidak seimbang dengan
kebutuhan zat gizi tubuh akan menyebabkan tubuh kekurangan zat gizi yang
kelelahan dan stress pada organ tubuh, yang disebabkan oleh anemia itu
1
2
besi dalam makanan yang dikonsumsi, penyakit kronis, pola hidup remaja
dopamine.[10]
pertumbuhan tidak optimal dan menurunkan prestasi belajar karena rasa cepat
panjang anemia defisiensi besi ini pada remaja putri sebagai calon ibu yang
nantinya hamil, maka remaja putri tidak akan mampu memenuhi zat-zat gizi
bagi dirinya dan juga janin dalam kandungannya yang dapat menyebabkan
menurut WHO sekitar 53,7% dari semua remaja putri, anemia sering
kelompok umur, penderita anemia berumur 5-14 tahun sebesar 26,4% dan
3
sebesar 18,4 % pada kelompok umur 15-24 tahun. Dan berdasarkan jenis
anemia tahun 2018 pada WUS usia 15 tahun ke atas sebesar 22,7 %,
sedangkan pada ibu hamil 37,1 %. Remaja putri yang menderita anemia
ketika menjadi ibu hamil beresiko melahirkan Berat Bayi Lahir Rendah
(BBLR) dan stunting. Anemia gizi besi menjadi salah satu penyebab utama
anemia, diantaranya karena asupan makanan sumber zat besi yang kurang.
Remaja putri pada pubertas sangat beresiko mengalami anemia gizi besi. Hal
ini disebabkan banyaknya zat besi yang hilang selama menstrusasi. Selain itu
diperburuk oleh kurangnya asupan zat besi, dimana zat besi pada rematri
perkembangan.[3]
usia subur dan wanita hamil adalah dengan program pemberian tablet Fe.
Tiap tablet Fe mengandung 200 mg ferro sulfat dan 0,25 mg asam folat atau
setara dengan 60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat.[5] Begitu pula
anemia pada remaja masih di atas 20%. Hal ini menunjukkan bahwa program
dari buah-buahan seperti Jambu biji yang kandungan Vitamin C nya sebesar
jambu biji sarat akan kandungan vitamin C. Kandungan nutrisi dalam 100
gram buah jambu biji yaitu energi 49 kal, protein 0,9 gram, lemak 0,3 gram,
kalsium 14 mg, fosfor 28 mg, zat besi 1,1 mg, vitamin A25 SI, vitamin B1
0,02 mg, vitamin C 87 mg dan air 86 gram. Jambu biji yang dalam bahasa
Kandungan vitamin C dalam jambu biji lebih tinggi dari jeruk, dalam 100
mereduksi besi ferri (Fe3+) menjadi ferro (Fe2+) dalam usus halus sehingga
vitamin C yang tinggi dapat diperoleh melalui buah jambu biji atau psidium
5
guajava dalam bahasa latin. Kandungan vitamin C dalam buah jambu biji
100 gram buah jambu biji adalah 87 mg. selain mengandung vitamin C buah
jambu biji juga mengandung zat gizi lainnya seperti vitamin A, dan vitamin
kelasyang penulis datangi, berdasarkan data dan wawancara dari dari guru
Melalui wawancara yang penulis lakukan, para siswi tersebut mendapat tablet
putih. Ada 4 siswi yang meminum tablet Fe dengan teh manis dan 2 siswi
mengkonsumsi tablet Fe dengan jus jambu biji dibanding dengan air putih
Kabupaten Demak.
B. Rumusan Masalah
dengan jus jambu biji dibanding dengan air putih pada siswi terhadap
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi responden
E. Originalitas Penelitian
2. Yusnaini [2014] Pengaruh Penelitian ini Ada pengaruh Penelitian yang peneliti
konsumsi jambu bersifat konsumsi jambu biji lakukan memiliki metoda
biji (psidium deskriptif (psidium guajava) yang berbeda, yakni
penelitian quasy experiment
guajava) analitik yang terhadap perubahan
design dengan desain
terhadap dilakukan kadar hemoglobin penelitian case-control,
perubahan kadar secara cross pada ibu hamil
hemoglobin pada sectional. anemia yang
ibu hamil anemia mendapat
yang mendapat suplementasi tablet
suplementasi Fe.
tablet Fe
0,811>0,05 dan
kelompok perlakuan
0,34 dengan p value
0,317>0,05,
walaupun ada
peningkatan tetapi
tidak signifikan.