DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
1. )
1.2 Topik
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsipada pasien dengan risiko
perilaku kekerasan dibagi menjadi empat sesi, antara lain:
1) Sesi 1: mengenal prilaku yang biasa dilakukan
2) Sesi 2: mencegah prilaku kekerasa secara fisik
3) Sesi 3: mencegah prilaku kekerasa dengan cara interaksi sosial asertif
4) Sesi 4: mencegah prilaku kekerasa dengan cara spritual
5) Sesi 5 : mencegah prilaku kekerasa dengan patuh mengonsusmsi obat
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
1. Klien dapat menyebutkan kegiatan yang biasa di lakukan klien
2. Klien dapat menyebut kan kegiatan fisik yang dapat mencegah prilaku kekerasan
3. Klien dapat mendemonstrasikan dua kegiatan fisik yang dapat mencegah prilaku
kekerasan
Pasien dapat mencegah perilaku kekerasan Setelah mengikuti kegiatan ini
klien dapat lebih menerapkan stategi pelaksanaan Resiko Perilaku Kekerasan secara
fisik dan sosial dalam mengontrol Resiko Perilaku Kekerasan.
2. Tujuan Khusus
a. Pasien dapat mengenal perilaku kekerasan yang biasa
b. dilakukan
c. Pasien dapat mencegah perilaku kekerasan melalui kegiatan
d. fisik
e. Pasien dapat mencegah perilaku kekerasan dengan cara social
f. Pasien dapat mencegah perilaku kekerasan dengan kegiatan
g. Spiritual
h. Pasiendapatmencegahperilakukekerasandengancarapatuh minum obat
1.5 PENGORGANISASIAN
Waktu dan Tempat: 21 Februari 2024
Hari/tanggal Jam: 10:00 WIB
Tempat: D3 Keperawatan Unib
Leader :
Co Leader :
Observer :
Fasilitator 1 :
Fasilitator 2 :
Fasilitator 3 :
Fasilitator 4 :
Fasilitator 5 :
Pasien
1.
2.
Setting tempat :
Setting :
Media :
PROSES PELAKAKSANAAN
1. Persiapan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
b. Evaluası/validasi
✔ Menanyakan perasaan klien saat ini ✔ Menanyakan apakah ada kejadian perilaku
ke- kerasan: penyebab; tanda dan gejala, perilaku kekerasan serta akibatnya.
c. Koutrak
✔ Mienjelaskan tujuan kegiatan, yaitu cara fisik untuk mencegah perilaku kekerasan.
Jika ada klien yang ingin meninggalkan ke- lompok, harus minta izin kepada terapis.
3. Tahap kerja
✔ Tanyakan kegiatan: rumah tangga, harian, dan olahraga yang biasa dilakukan klien.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
✓ Menanyakan ulang cara baru yang schat untuk mencegah perilaku kekerasan.
b. Tindak lanjut
✔ Menganjurkan klien menggunakan cara yang telah dipelajari jika menghadapi (lagi)
stimulus penyebab perilaku kekerasan.
✔ Menyepakati untuk belajar cara baru yang lain, yaitu interaksi sosial yang asertif.
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan. TAK. Untuk TAK
stimulasi persepsi perilaku kekerasan Sesi 2. kemampuan yang diharapkan adalah 2
kemampuan mencegah perilaku kekerasan secara fisik. Formulir evaluasi sebagai berikut
1.
Petunjuk
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mempraktikkan dua cara fisik
untuk mencegah pe- rilaku kekerasan. Beri tanda (v) jika klien mampu dan tanda (-) jika
klien tidak niampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti Sesi 2 TAK stimulasi persepsi perilaku
kekerasan, klien mampu mempraktikkan tarik napas dalam, tetapi belum mampu
mempraktıkkan pukul kasus dan bantal. Anjurkan dan bantu klien mempraktikkan di
ruang rawat (buat jadwal).