Anda di halaman 1dari 36

PROPOSAL

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK


STIMULUS PERSEPSI
“PERILAKU KEKERASAN”

Disusun Oleh :
KELOMPOK : 1

1. AINUN DYAH P ` (173210042)


2. BAGAS TRY WALUYO (173210046)
3. FAWAIDATUL KHUSNUL K (173210050)
4. FITRI HIDAYATUL A (173210051)
5. SYERLY NURKUMALASARI (173210073)
6. YULIANA EKA S (173210079)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2019
PROPOSAL
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK STIMULUS PERSEPSI

A. DESKRIPSI
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang
melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik pada
dirinya sendiri maupun orang lain, disertai dengan amuk dan gaduh gelisah
yang tidak terkontrol (kusumawati dan hartono, 2010).
Perilaku kekerasan merupakan suatu keadaan dimana seseorang
melakukan tindakan yang dapat membahyakan secara fisik baik terhadap diri
sendiri, orang lain maupun lingkungan (stuart dan sundeen, 1995)
Perilau kekerasan atau agresif merupakan suatu bentuk perilaku
bertujuan untuk melukai orang lain secara fisik maupun psikologis
(berkowitz, dalam harnawati, 1993)
Setiap aktifitas bila tidak dicegah dapat mengarah pada kematian
(stuart dan sundeen, 1998).
Suatu keadaan dimana individu mengalami perilaku yang dapat
melukai secara fisik baik terhadap diri sendiri atau orang lai (twosend, 1998).
Suatu keadaan dimana klien mengalami perilaku yang dapat
membahayakan klien sendiri, linkungan termasuk orang lain, dan barang-
barang (marimis,1998).
Perilaku kekerasan dapat dibagi dua menjadi perilaku kekerasan
secara verbal dan fisik (ketner et al ; 1995)

B. MASALAH KEPERAWATAN
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi ditujukan pada klien
dengan masalah keperawatan Gangguan persepsi adalah Perilaku Kekerasan

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti Terapi Aktivitas Kelompok klien mampu mengontrol
resiko perilaku kekerasannya
2. Tujuan Khusus
a. Sesi 1 : mengenal perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
 Klien dapat menyebutkan stimulasi penyebab kemarahanya
 Klien dapat menyebutkan respon yang dirasakan saat marah (tanda
dan gejala marah)
 Klien dapat menyebutkan reaksi yang dilakukan saat marah
(perilaku kekerasan)
 Klien dapat menyebutkan akibat perilaku kekerasan
b. Sesi 2 : mencegah perilaku kekerasan melalui kegiatan fisik
 klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang biasa dilakukan klien
 klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang dapat mencegah
perilaku kekerasan
 klien dapat mendemonstrasikan dua kegiatan fisik yang dapat
mencegah perilaku kekerasan
c. Sesi 3 : mencegah perilaku kekerasan melalui kegiatan asertif / sosial
 Klien dapat mengungkapkan keinginan dan permintaan tanpa
memaksa
 Klien dapat mengungkapkan penolakan dan rasa sakit hati tanpa
kemarahan
d. Sesi 4 : mencegah perilaku kekerasan melalui kegiatan spiritual
 Klien dapat melakukan kegiatan ibadah secara teratur
e. Sesi 5 : mencegah perilaku kekerasan dan patuh mengkonsumsi obat
 Klien dapat menyebutkan keuntungan patuh minum obat
 Klien dapat menyebutkan akibat atau kerugian tidak patuh
minum obat
 Klien dapat menyebutkan 5 benar cara minum obat

D. PERSIAPAN
1. Analisa situasi
Meliputi : waktu pelaksanaan, jumlah perawat, pembagian tugas perawat,
alat bantu yang dipakai dan persiapan ruangan

2. Uraian tugas perawat (therapist)


a. Leader bertugas Menyusun rencana pembuatan proposal, Memimpin
jalannya therapi aktifitas kelompok,Merencanakan dan mengontrol
therapi aktifitas kelompok,Membuka aktifitas kelompok,Memimpin
diskusi dan therapi aktifitas kelompok,Leader memperkenalkan diri dan
mempersilahkan anggota diskusi lainnya untuk memperkenalkan
diri,Membacakan tujuan therapi aktivitas kelompok, Membacakan tata
tertib
b. Co-Leader bertugas Membantu leader mengorganisasi anggota, Apabila
therapi aktivitas pasif diambil oleh Co-leader, Menggerakkan anggota
kelompok, Membacakan aturan main, menganalisa dan meng-observasi
pola-pola komunikasi dalam kelompok, membantu anggota kelompok
untuk menyadari dinamisasi kelompok, menjadi motivator, membantu
kelompok untuk menetapkan tujuan dan membuat peraturan. Pemimpin
dan anggota kelompok mendiskusikan apa yang harus dilakukan
selanjutnya, memotivasi kesatuan kelompok dan membantu kelompok
untuk berkembang dan bergerak secara dinamis
c. Fasilitator bertugas memberikan stimulus kepada anggota kelompok lain
agar dapat mengikuti jalannya kegiatan dalam kelompok
d. Observer bertugas mencatat serta mengamati respon klien, jalannya
aktivitas therapi, peserta yang aktif dan pasif dalam kelompok serta
yang drop out (tidak dapat mengikuti kegiatan sampai selesai)
3. Proses Seleksi
a. Berdasarkan observasi prilaku sehari-hari klien yang dikelola oleh
perawat
b. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai prilaku klien sehari-hari
serta kemungkinan dilakukan therapi kelompok pada klien tersebut
dengan perawat ruangan
c. Melakukan kontak pada klien untuk mengikuti aktivitas yang akan
dilakukan
4. Program antisipasi masalah
Suatu intervensi keperawatan yang dilakukan dalam
mengantisipasi keadaan yang bersifat darurat atau emergensi yang dapat
mempengaruhi proses pelaksanaan kegiatan therapi aktivitas kelompok.

E. KEGIATAN
1. Perkenalan
Kelompok perawat memperkenalkan identitas diri masing-masing
dipimpin oleh leader. Leader menjelaskan peraturan kegiatan dalam
kelompok.
2. Kegiatan
Klien mencari pasangan yang tepat, melakukan perkenalan
dengan pasangan, melakukan perkenalan di depan kelompok, melakukan
perintah permainan dan memberikan jawaban atas pertanyaan dari
kelompok.
3. Evaluasi
Setelah mengikuti kegiatan klien dipersilahkan untuk
mengemukakan perasaan dan pendapatnya tentang kegiatan
4. Terminasi / Penutup
Leader menjelaskan kembali tujuan dan manfaat kegiatan, klien
menyebutkan kembali tujuan dan manfaat kegiatan.

F. KRITERIA EVALUASI
Presentasi kegiatan sesuai dengan yang direncanakan :
1. Evaluasi struktur 95% dari kesiapan leader, co leader,fasilitator, observer,
pasien maupun alat bahan yang di gunakan saat TAK
2. Evaluasi proses 80% dari jumlah klien mampu menterjemahkan perintah
permainan dan klien mampu mengikuti aturan main yang telah ditentukan.
3. Evaluasi hasil 75% dari jumlah klien mampu memahami apa yang di
sampaikan oleh terapis
G. RENCANA PELAKSANAAN
1. Kriteria :
Kriteria klien yang mengikuti terapi TAK di Gedung Sasana Praja
Ponorogo
a. Klien menarik diri yang sudah mulai berinteraksi dengan beberapa
klien lain
b. Klien halusinasi yang sudah dapat mengontrol halusinasinya
2. Peserta :
a. Tn. P d. Ny. S
b. Ny. I e. Ny. D
c. Tn. M f. Tn. H
3. Masalah Keperawatan
Perilaku Kekerasan
4. Persiapan

SESI 1 : mengenal perilaku kekerasan yang biasa dilakukan


a. Analisa Situasi
1). Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Minggu, 3 Maret 2019
Waktu : Pk.09.00 – 10.00 WIB
Alokasi Waktu : Perkenalan dan pengarahan (5 menit)
Permainan (10 menit)
Ekpress feeling (25 menit)
Penutup (5 menit)
2). Jumlah Perawat
Mahasiswa PSIK : 6 Orang
Perawat Ruangan : 1 orang
3). Pembagian Tugas
Leader : Bagas Try Waluyo
Co-Leader : Fawaidatul Khusnul K
Observer : Yuliana Eka S
Fasilitator : Ainun Dyah P
Fitri Hidayatul A
Syerly Nurkumalasari

4). Seting
a. Terapist dan klien duduk bersama dalam lingkaran
b. Ruangan/tempat nyaman dan tenang

c. Setting Tempat :
Ket :

: Leader
: Co-leader

: Fasilitator
: Klien

5). Alat Bantu :


1. Papan tulis/flipchart/whiteboard
2. Kapur/spidol
3. Buku catatan dan bolpoin
4. Jadwal kegiatan klien
5. Name tag
6. Musik
7. Botol/balon

b. Proses Pelaksanaan
1). Persiapan :
a) Memilih klien perilaku kekerasan yang sudah kooperatif
b) Membuat kontrak dengan klien
c) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2). Orientasi :
a) Salam terapiutik.
 Salam dari terapis kepada klien
 Terapi memperkenalkan diri ( nama dan nama panggilan ).
Terapi meminta klien memperkenalkan nama dan nama
panggilan secara berurutan, dimulai dari klien yang berada di
sebelah kiri terapi, searah jarum jam.

b) Evaluasi/validasi.
 Menanyakan perasaan klien saat ini
(Bagaimana perasaan bapak atau ibu hari ini.?)
c) Kontrak.
 Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal perilaku
kekerasan yang biasa dilakukan
( sesuai dengan kontrak kita kemaren ya bapak/ibu, hari ini
kita akan mengadakan terapi aktifitas kelompok jam 09.00 nah
tujuanya agar bapak ibu mampu mengekspresikan amarahnya
dengan positif )
 Menjelaskan aturan main berikut, jika ada klien yang ingin
meninggalkan kelompok harus meminta ijin kepada terapis,
lama kegiatan 45 menit, setiap klien mengikuti kegiatan dari
awal sampai selesai
(bapak ibu karena ini dalam bentuk permainan jadi jangan
sampai ada yang meninggalkan tempat ya tetap duduk
dengan tenan sampai acara selesai,)
(boleh ijin tapi untuk ke kamar mandi ya, setelah itu
kembali.)

3). Tahap Kerja :

Leader akan menjelaskan proses kegiatan hari ini dengan permainan yaitu
memutarkan sebuah lagu, klien di minta untuk mengoperkan balon
keteman disamping nya searah jarum jam sampai music berhenti, Setelah
music berhenti pada salah satu klien, terapi menanyakan beberapa hal di
bawah ini dan pasien harus menjawabnya :

a) Mendiskusikan penyebab marah


1. Tanyakan pengalaman tiap
klien
Bolehkah saya bertanya apasih yang membuat bapak/ ibu
sering marah.? Faktor apa yang memicunya.?
2. Tulis dipapan
tulis/flipchart/whiteboard

b) Mendiskusikan tanda dan gejala yang dirasakan klien saat


terpapar penyebab marah sebelum perilaku kekerasan terjadi
1. Tanyakan perasaan tiap klien saat terpapar oleh penyebab
(tanda dan gejala)
(Apa yang bapak/ibu rasakan saat marah,? Jengkel, dendam,
selalu menyalahkan?
2. Tulis dipapan tulis/flipchart/whiteboard

c) Mendiskusikan perilaku kekerasan yang pernah dilakukan klien


(verbal, merusak lingkungan, menciderai/ memukul orang lain,
dan memukul diri sendiri)
1. Tanyakan perilaku yang dilakukan saat marah
(Apa yang bapak/ibu lakukan saat sedang marah.? Suka
melukai diri sendiri ? merusak barang?)
( Apakah sering berteriak atau mengumpat dengan kata-
kata kotor ?)
2. Tulis dipapan
tulis/flipchart/whiteboard

d) Membantu klien memilih salah satu kekerasan yang paling


sering dilakukan untuk diperagakan
(Coba bapak/ibu peragakan saat marah.? (contoh
menjambak)
e) Melakukan bermain peran/ simulasi untuk perilaku kekerasan
yang tidak berbahaya (terapi sebagai sumber penyebab dank lien
yang melakukan perilaku kekerasan)
f) Menanyakan perasaan klien setelah selesai bermain peran/
simulasi
(Apa yang bapak/ibu rasakan setelah menjambak rambut ?
perasaanya lega ?)

g) Mendiskusikan dampak/ akibat perilaku kekerasan


1. Tanyakan akibat perilaku kekerasan
(Selain lega apa yang di rasakan apakah kepalanya tidak
sakit atau bahkan pusing setelah di jambak?)
2. Tulis dipapan tulis/flipchart/whiteboard

h) Menanyakan kesediaan klien untuk mempelajari cara baru yang


sehat menghadapi kemarahan
(apakah bapak/ibu mau saya ajarkan cara lain untuk
melampiaskan kemarahan bapak/ibu?)
(Bisa kan sekarang jika marah memukul bantal saja.)

4).Tahap Terminasi :
a) Evaluasi :
1. Terapis menanyakan perasaan Klien setelah mengikuti TAK,
(Apa yang di rasakan bapak/ibu setelah di adakan permainan
mengungkap perasaan?)
2. Memberikan reinforcement positif terhadap perilaku klien
yang positif.
(Iya itu sudah betul bapak/ibu dengan memukul bantal saja
jangan melukai diri apalagi orang lain.)
b) Tindak Lanjut:
1. menganjurkan klien menilai dan mengevaluasi jika terjadi
penyebab marah, yaitu tanda dan gejala: perilaku kekerasan
yang terjadi: serta akibat perilaku kekerasan
2. menganjurkan klien mengingat penyebab : tanda dan gejala :
perilaku kekerasan dan akibatnya yang belum diceritakan
c) Kontrak yang akan datang :
1. Menyepakati belajar cara baru yang sehat untuk mencegah
perilaku kekerasan
(Okey ya bapak/ibu saya tadikan sudah mengajarkan
bagaimana melampiaskan amarah yaitu dengan memukul
bantal.)
2. Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya.
(nah bapak/ibu besok ketemu lagi ya? Dimana enaknya
diruangan atau di taman saja? )
(saya akan menanyakan kembali tentang apa yang di dapat
hari ini, jadi tidak boleh lupa ya harus di terapkan, bisa
kan?)
(besok bapak/ibu bisanya jam berapa? Bagaimana jika
setelah sarapan/ makan siang? Bisa ya?)

Evaluasi dilakukan pada saat TAK berlangsung, khususnya pada


tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku
kekerasan, sesi 1 kemampuan yang diharapkan adalah mengetahui
penyebab perilaku, mengenal tanda dan gejala, perilaku kekerasan
yang dilakukan dan akibat perilaku kekerasan. Formulir evaluasi
sebagai berikut :

a. Komunkasi Verbal :

N Aspek yang dinilai Nama Klien


o 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Mengenal perilaku
kekerasan yang biasa
dilakukan
2 Menilai respon klien
terhadap apa yang
disampaikan
3 Mengikuti kegiatan
sampai selesai

b. Komunikasi Non Verbal :

N Aspek Yang dinilai Nama klien


o 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Menilai raut wajah
memerah/ tegang klien
2 Menilai kontak mata saat
kegiatan (melotot)
3 Menilai postur tubuh
apakah kaku, selama
kegiatan

SESI 2 : Mencegah Perilaku Kekerasan Fisik


a. Analisa Situasi
1). Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Senin 4 Maret 2019
Waktu : Pk.13.00-13.45 WIB
Alokasi Waktu : Perkenalan dan pengarahan (5 menit)
Permainan (10 menit)
Ekpress feeling (25 menit)
Penutup (5 menit)
2). Jumlah Perawat
Mahasiswa PSIK : 6 Orang
Perawat Ruangan : 1 orang
3). Pembagian Tugas
Leader : Bagas Try Waluyo
Co-Leader : Fawaidatul Khusnul K
Observer : Yuliana Eka S

Fasilitator : Ainun Dyah P


Fitri Hidayatul A
Syerly Nurkumalasari

4). Seting
a) Terapist dan klien duduk bersama dalam lingkaran
b)Ruangan/tempat nyaman dan tenang

c) Setting Tempat :
Ket :

: Leader
: Co-leader

: Fasilitator
: Klien

5). Alat Bantu :


1. Papan tulis/flipchart/whiteboard
2. Kapur/spidol
3. Buku catatan dan bolpoin
4. Jadwal kegiatan klien

Proses Pelaksanaan
1). Persiapan :
a) Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut Sesi 1.
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
(sesuai dengan kontrak kita kemaren jam 13.00 kita bertemu di
taman ini ya)

2). Orientasi :
a) Salam terapiutik.
 Salam dari terapis kepada klien
(selamat siang)
(apakah bapak/ibu masih ingat dengan saya.?)
 Klien dan terapis pakai papan nama
b) Evaluasi/validasi.
 Menanyakan perasaan klien saat ini
Bagaimana perasaan bapak/ibu saat ini? senang atau sedang
sedih ?
 Menanyakan apakah ada kejadian perilaku kekerasan :
penyebab: tanda dan gejala: perilaku kekerasan serta
akibatnya
(apakah bapak ibu kemaren sudah melakukan hal yang saya
ajarkan saat marah?)
c) Kontrak.
 Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu cara fisik untuk mencegah
perilaku kekerasan
 Menjelaskan aturan main, jika ada klien yang ingin
meninggalkan kelompok harus meminta ijin kepada terapis,
lama kegiatan 45 menit, klien mengikuti kegiatan dari awal
sampai selesai
3). Tahap Kerja :
a) Mendiskusikan kegiatan fisik yang biasa dilakukan oleh klien
1. Tanyakan kegiatan : rumah tangga, harian, dan olahraga yang
bisa dilakukan klien
2. Tulis di papan tulis/flipchart/whiteboard
b) Menjelaskan kegiatan fisik yang dapat digunakan untuk
menyalurkan kemarahan serta sehat: tarik napas dalam,
menjemur/memukul kasur/bantal,menyikat kamar mandi, main
bola, senam, memukul bantal pasir tinju, dan memukul gendang
c) Membantu klien memilih dua kegiatan yang dilakukan
d) Bersama klien mempraktikan dua kegiatan yang dipilih
1. Terapis mempraktikan
2. Klien melakukan redemonstrasi
e) Menanyakan perasaan klien setelah mempraktikan cara
penyaluran kemarahan
f) Memberikan pujian pada peran serta klien
g) Upayakan semua klien berperan aktif
4).Tahap Terminasi :
a. Evaluasi :
1. Terapis menanyakan perasaan
Klien setelah mengikuti TAK
(Apa yang di rasakan bapak/ibu setelah di adakan terapi ini?)

2. Menayakan ulang cara baru


yang sehat mencegah perilaku kekerasan
c) Tindak Lanjut
1. menganjurkan klien menggunakan cara yang telah dipelajari
jika stimulus penyebab perilaku kekerasan
2. menganjurkan klien melatih secara teratur cara yang telah
dipelajari
3. memasukkan pada jadwal kegiatan harian klien
d) Kontrak yang akan datang
1. menyepakati untuk belajar cara baru yang lain, yaitu
interaksi sosial yang asertif
2. Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya.

Evaluasi dilakukan pada saat TAK berlangsung, khususnya pada


tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsiperilaku kekerasan
Sesi 2, kemampuan yang diharapkan adalah 2 kemampuan mencegah
perilaku kekerasan secara fisik. Formulir evaluasi sebagai berikut :

a. Komunikasi Verbal :

N Aspek yang dinilai Nama Klien


o 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Menyebutkan kegiatan
fisik yang biasa dilakukan
pasien
2 Mampu memperagakan
kegiatan fisik yang biasa
dilakukan pasien
3 Mengikuti kegiatan
sampai selesai

b. Komunikasi Non Verbal :

N Aspek Yang dinilai Nama klien


o 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Menilai raut wajah
memerah/ tegang klien
2 Menilai kontak mata saat
kegiatan (melotot)
3 Menilai postur tubuh
apakah kaku, selama
kegiatan

SESI 3 : Mencegah Perilaku Kekerasan Sosial


b. Analisa Situasi
1). Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal : selasa 5 Maret 2019
Waktu : Pk.14.00-14.45 WIB
Alokasi Waktu : Perkenalan dan pengarahan (5 menit)
Permainan (10 menit)
Ekpress feeling (25 menit)
Penutup (5 menit)
2). Jumlah Perawat
Mahasiswa PSIK : 6 Orang
Perawat Ruangan : 1 orang
3). Pembagian Tugas
Leader : Bagas Try Waluyo
Co-Leader : Fawaidatul Khusnul K
Observer : Yuliana Eka S
Fasilitator : Ainun Dyah P
Fitri Hidayatul A
Syerly Nurkumalasari

4). Seting
a. Terapist dan klien duduk bersama dalam lingkaran
b. Ruangan/tempat
nyaman dan tenang

c. Setting Tempat :
Ket :

: Leader
: Co-leader

: Fasilitator
: Klien

5). Alat Bantu :


1. Papan tulis/flipchart/whiteboard
2. Kapur/spidol
3. Buku catatan dan bolpoin
4. Jadwal kegiatan klien
b. Proses Pelaksanaan
1). Persiapan :
a) Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut Sesi-2.
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

2). Orientasi :
a) Salam terapiutik.
 Salam dari terapis kepada klien
 Klien dan terapis pakai papan nama
b) Evaluasi/validasi.
 Menanyakan perasaan klien saat ini
 Menanyakan apakah ada penyebab marah, tanda dan gejala
marah, serta perilaku kekerasan
 Tanyakan apakah kegiatan fisik untuk mencegah perilaku
kekerasan sudah dilakukan
c) Kontrak.
1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu cara sosial untuk
mencegah perilaku kekerasan
2. Menjelaskan aturan main, jika ada klien yang ingin
meninggalkan kelompok harus meminta ijin kepada terapis,
lama kegiatan 45 menit, klien mengikuti kegiatan dari awal
sampai selesai
3). Tahap Kerja :

Leader memberikan lembaran kertas yang bergambar dan membagikan


pada setiap peserta secara acak, selanjutnya pesertaharus mewarnai namun
peserta hanya memegang 2 spidol warna jadi pasien harus meminta ke pasien
yang lain. Selanjutnya kita ajarkan pasien untuk berkenalan dan menanyakan
identitas selengkapnya : Nama, alamat, hobby yang disukai , serta
ketrampilan yang dimiliki. Selanjutnya peserta harus meminjam spidol
dengan cara yang baik.. karena untuk mewarnai hanya di beri waktu 10 menit
jika ada yang belum selesai maka harus di hukum dengan maju kedepan dan
menjawab pertanyaan atau di suruh bernyanyi lalu perawat memberikan
reinforcement positip dan memperjelas apa yang dibicarakan /dijawab oleh
klien. Kemudian dilemparkan kepada klien lagi ,sehingga klien memiliki
persepsi yang positip / baik tampa dipengaruhi oleh perawat. Selama kegiatan
berlangsung observer mengamati jalanya acara .

a) Mendiskusikan dengan klien cara bicara jika ingin meminta sesuatu


dari orang lain
b) Menulis cara-cara yang disampaikan klien
c) Terapis mendemonstrasikan cara meminta sesuatu tanpa paksaan, yaitu
“Saya perlu/ ingin /minta..., yang akan saya gunakan untuk...”
d) Memilih dua orang klien secara bergilir mendemonstrasikan ulang cara
pada poin c
e) Ulangi d sampai semua klien mencoba
f) Memberikan pujian pada peran serta klien
g) Terapis mendemonstrasikan cara menolak dan menyampai-
melakukan ...” atau “saya tidak menerima dikatakan ...” atau “syaa
kesal dikatakan seperti...”
h) Memilih dua orang klien secara bergilir mendemonstrasikan ulang cara
pada poin d
i) Ulangi h sampai semua klien mencoba
j) Memberikan pujian pada peran serta klien

4).Tahap Terminasi :
a) Evaluasi
1. terapis menanyakan perasaan Klien setelah mengikuti TAK
2. (Apa yang di rasakan bapak/ibu setelah di adakan permainan
mengungkap perasaan?)
3. Menanyakan jumlah cara pencegahan perilaku kekerasan yang telah
dipelajari
4. memberikan pujian dan penghargaan atas jawaban yang benar
b) Tindak Lanjut
1. menganjurkan klien menggunakan kegiatan fisik dan interaksi sosial
yang asertif, jika stimulus penyebab perilaku kekerasan terjadi
2. menganjurkan klien melatih kegiatan fisik dan interaksi sosial yang
asertif secara teratur
3. memasukkan interaksi sosial yang asertif pada jadwal kegiatan harian
klien
c) Kontrak yang akan datang
1. menyepakati untuk belajar cara baru yang lain, yaitu kegiatan
ibadah
2. menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya
Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan Sesi 3, kemampuan yang
diharapkan adalah mencegah perilaku kekerasan secara sosial. Formulir
evaluasi sebagai berikut :

a. Komunikasi Verbal :

N Aspek yang dinilai Nama Klien


o 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Mengungkapkan
keinginan tau permintaan
tanpa memaksa
2 Mengungkapkan rasa
penolakan atau sakit hati
tanpa kemarahan
3 Mengikuti kegiatan
sampai selesai

b. Komunikasi Non Verbal :

N Aspek Yang dinilai Nama klien


o 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Menilai raut wajah
memerah/ tegang klien
2 Menilai kontak mata saat
kegiatan (melotot)
3 Menilai postur tubuh
apakah kaku, selama
kegiatan
SESI 4 : Mencegah Perilaku Kekerasan Spiritual
a. Analisa Situasi
1). Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Rabu 6 Maret 2019
Waktu : Pk.14.45 -15.45 WIB
Alokasi Waktu : Perkenalan dan pengarahan (5 menit)
Permainan (10 menit)
Ekpress feeling (25 menit)
Penutup (5 menit)
2). Jumlah Perawat
Mahasiswa PSIK : 6 Orang
Perawat Ruangan : 1 orang
3). Pembagian Tugas
Leader : Bagas Try Waluyo
Co-Leader : Fawaidatul Khusnul K
Observer : Yuliana Eka S
Fasilitator : Ainun Dyah P
Fitri Hidayatul A
Syerly Nurkumalasari

4). Seting
a. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
b. Ruangan/tempat nyaman dan tenang.
c. Setting Tempat :
Ket :

: Leader
: Co-leader

: Fasilitator
: Klien

5). Alat Bantu :


1. Papan tulis/flipchart/whiteboard
2. Kapur/spidol warna
3. Buku catatan dan bolpoin
4. Jadwal kegiatan klien
5. kursi
6. musik

b. Proses Pelaksanaan
1). Persiapan :
c) Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut Sesi.
d) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

2). Orientasi :
d) Salam terapiutik.
 Salam dari terapis kepada klien
 Klien dan terapis pakai papan nama
e) Evaluasi/validasi.
 Menanyakan perasaan klien saat ini
 Menanyakan apakah ada penyebab marah, tanda dan gejala
marah, serta perilaku kekerasan
 Tanyakan apakah kegiatan fisik dan interaksi sosial yang
asertif untuk mencegah perilaku kekerasan sudah dilakukan
f) Kontrak.
1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu cara sosial untuk
mencegah perilaku kekerasan
2. Menjelaskan aturan main, jika ada klien yang ingin
meninggalkan kelompok harus meminta ijin kepada terapis,
lama kegiatan 45 menit, klien mengikuti kegiatan dari awal
sampai selesai

3). Tahap Kerja :


Leader menjelaskan bagaimana permainan yang akan di lakukan yaitu
dengan di putar music, dengan kursi 5 buah, setelah itu music di
hentikan kemuadian yang tidak dapat tempat duduk kita beri pertanya
dan itu berlanjut pasien berkurang satu maka kursi juga berkurang
satu.
Berikut pertanyaanya
a. Menanyakan agama dan kepercayaan masing-masing klien
b. Mendiskusikan kegiatan ibadah yang biasa dilakukan masing-
masing klien
(saya akan menyakan, biasanya kegiatan apa yang di lakukan,
mengaji, membaca doa/ surat-surat pendek atau sholat)
c. Menuliskan kegiatan ibadah masing-masing klien
d. Meminta klien untuk memilih satu kegiatan ibadah
(nah Karen bapak/ibu tidak dapat tempat duduk maka anda bisa
memilih diantara kegiatan ibadah yang sering di lakukan)
e. Meminta klien mendemonstrasikan kegiatan ibadah yang dipilih
(jika pasien suka membaca surat-surat pendek maka kita
menuyuruh untuk melafalkanya)
(jika pasien suka berdoa maka suruh pasien memperagakan doa apa
yang biasanya di ucapkan)

f. Memberikan pujian pada penampilan klien


(bagus sekali suaranya, bagaimana jika ibu saat mengingat
masalah ibu tidak boleh mengumpat tapi dengan membaca
surat-surat pendek agar marahnya hilang, bagaimana? Bisa
kan?)
(doanya bagus sekali semoga di dengar Allah dan di kabulkan,
jangan putus asa ya jika doanya belum di kabulkan tetap berdoa
jangan menyalahkan orang lain atau diri sendiri)

4).Tahap Terminasi :
a) Evaluasi
1. terapis menanyakan perasaan Klien setelah mengikuti TAK
(Apa yang di rasakan bapak/ibu setelah di adakan terapi ini?)
(apakah sedikit tenang?)

3. Menanyakan jumlah cara pencegahan perilaku kekerasan


yang telah dipelajari
4. memberikan pujian dan penghargaan atas jawaban yang
benar
c. Tindak Lanjut
1. menganjurkan klien menggunakan kegiatan fisik dan
interaksi sosial yang asertif dan kegiatan ibadah jika stimulus
penyebab perilaku kekerasan terjadi
2. menganjurkan klien melatih kegiatan fisik dan interaksi
sosial yang asertif dan ibadah secara teratur
3. memasukkan kegiatan ibadah pada jadwal kegiatan harian
klien
d. Kontrak yang akan datang
1. menyepakati untuk belajar cara baru yang lain, yaitu minum
obat teratur
2. menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya
Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku
kekerasan Sesi 4, kemampuan klien yang diharapkan adalah perilaku
2 kegiatan ibadah untuk mencegah kekerasan. Formulir evaluasi
sebagai berikut :

a. Komunikasi Verbal :

N Aspek yang dinilai Nama Klien


o 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Menyebutkan ibadah yang


sering dilakukan
2 Memperagakan ibadah
yang sering dilakukan
3 Mengikuti kegiatan
sampai selesai

b. Komunikasi Non Verbal :


N Aspek Yang dinilai Nama klien
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Menilai raut wajah
memerah/ tegang klien
2 Menilai kontak mata saat
kegiatan (melotot)
3 Menilai postur tubuh
apakah kaku, selama
kegiatan

SESI 5 : Mencegah Perilaku Kekerasan Dengan Patuh Mengonsumsi


Obat
a. Analisa Situasi
1). Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Kamis 7 Maret 2019
Waktu : Pk.15.45 -16.45 WIB
Alokasi Waktu : Perkenalan dan pengarahan (5 menit)
Permainan (10 menit)
Ekpress feeling (25 menit)
Penutup (5 menit)
2). Jumlah Perawat
Mahasiswa PSIK : 6 Orang
Perawat Ruangan : 1 orang
3). Pembagian Tugas
Leader : Bagas Try Waluyo
Co-Leader : Fawaidatul Khusnul K
Observer : Yuliana Eka S
Fasilitator : Ainun Dyah P
Fitri Hidayatul A
Syerly Nurkumalasari

4). Seting
a. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
b. Ruangan/tempat nyaman dan tenang

c. Setting Tempat :

Ket :

: Leader
: Co-leader

: Fasilitator
: Klien

5). Alat Bantu :


1. Papan tulis/flipchart/whiteboard
2. Kapur/spidol
3. Buku catatan dan bolpoin
4. Jadwal kegiatan klien
b. Proses Pelaksanaan
1). Persiapan :
e) Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut Sesi 4
f) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

2). Orientasi :
g) Salam terapiutik.
 Salam dari terapis kepada klien
 Klien dan terapis pakai papan nama
h) Evaluasi/validasi.
 Menanyakan perasaan klien saat ini
 Menanyakan apakah ada penyebab marah, tanda dan gejala
marah, serta perilaku kekerasan
 Tanyakan apakah kegiatan fisik dan interaksi sosial yang
asertif dan kegiatan ibadah untuk mencegah perilaku
kekerasan sudah dilakukan
i) Kontrak.
1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu patuh minum obat untuk
mencegah perilaku kekerasan
3. Menjelaskan aturan main, jika ada klien yang ingin
meninggalkan kelompok harus meminta ijin kepada terapis,
lama kegiatan 45 menit, klien mengikuti kegiatan dari awal
sampai selesai
3). Tahap Kerja :
a. Mendiskusikan macam obat yang dimakan klien : nama dan
warna (upayakan tiap klien menyampaikan)
b. Mendiskusikan waktu minum obat yang biasa dilkukan klien
c. Tuliskan di whiteboard hasil a dan b
d. Menjelaskan lima benar minum obat, yaitu benar obat, benar
waktu minum obat, benar orang yang minum obat, benar cara
minum obat, benar dosis obat
e. Minta klien menyebutkan lima benar cara minum obat, secara
bergilir
f. Berikan pujian pada klien yang benar
g. Mendiskusikan peranan klien ssetelah teratur minum obat ( catat
di whiteboard)
h. Mendiskusikan peranan klien setelah teratur minum obat ( catat
di whiteboard)
i. Menjelaskan keuntungan patuh minum obat, yaitu salah satu
cara mencegah perilaku kekerasan/kambuh
j. Menjelaskan akibat/ kerugian jika tidak patuh minum obat, yaitu
kejadian perilaku kekerasan/kambuh
k. Minta klien menyebutkan kembali keuntungan patuh minum
obat dan keruhian tidak patuh minum obat
l. Memberikan pujian setiap kali klien benar
4).Tahap Terminasi :
a. Evaluasi
1. terapis menanyakan perasaan Klien setelah mengikuti TAK
4. Menanyakan jumlah cara pencegahan perilaku kekerasan
yang telah dipelajari
5. memberikan pujian dan penghargaan atas jawaban yang
benar
b. Tindak Lanjut
6. menganjurkan klien menggunakan kegiatan fisik dan
interaksi sosial yang asertif dan kegiatan ibadah dan patuh
minum obat untuk perilaku kekerasan
7. memasukkan minum obat pada jadwal kegiatan harian klien
e. Kontrak yang akan datang
Mengakhiri pertemuan untuk TAK perilaku kekerasan, dan
disepakati jika klien perlu TAK yang lain.
Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku
kekerasan Sesi 5, kemampuan klien yang diharapkan adalah
mengetahui lima benar cara minum obat. Formulir evaluasi sebagai
berikut :

a. Komunikasi Verbal :
N Aspek yang dinilai Nama Klien
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Mampu menjelaskan 5
cara benar minum obat
2 Menyebutkan keuntungan
patuh minum obat
3 Mengikuti kegiatan
sampai selesai

b. Komunikasi Non
Verbal :

N Aspek Yang dinilai Nama klien


o 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Menilai raut wajah
memerah/ tegang klien
2 Menilai kontak mata saat
kegiatan (melotot)
3 Menilai postur tubuh
apakah kaku, selama
kegiatan

f. Antisipasi Masalah
a. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok :
1. Memanggil klien
2. Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab
sapaan perawat atau klien yang lain
b. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit :
1) Panggil nama klien
2) Tanya alasan klien meninggalkan permainan
3) Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan
penjelasan pada klien bahwa klien dapat melaksanakan
keperluannya setelah itu klien boleh kembali lagi
c. Bila ada klien lain ingin ikut :
1) Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang
telah dipilih
2) Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin
dapat diikuti oleh klien tersebut
3) Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi peran pada permainan tersebut
DAFTAR PUSTAKA

Gail Wiscart Stuart, Sandra J. Sundeen (1995), Buku Saku Keperawatan Jiwa,
Edisi 3, EGC, Jakarta.

Herawaty, Netty (1999), Materi Kuliah Terapi Aktivitas Kelompok, Fakultas Ilmu
Keperawatan, Jakarta.

Keliat, Budi Ana (2005), Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok, Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai