Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PELAKSANAAN (SP 1)

ANSIETAS

Kelompok 7
Fermonica Diniartidha Dewi
Kamilah Ulya Setianingrum
Rangga Gemilang Kencana

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien:
DS:
a. Merasa bingung
b. Sulit konsentrasi
c. Mengeluh pusing
d. Merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi

DO:
a. Tampak gelisah
b. Tremor
c. Muka tampak pucat

2. Diagnosa Keperawatan:
Ansietas

3. Tujuan:
Klien dapat mengatasi kecemasannya dengan cara teknik napas dalam dan diatraksi

4. Intervensi:
1. Kaji ansietas pasien
2. Membantu pasien mengenal ansietas:
 Mengidentifikasi dan menguraikan perasaan
 Mengenal penyebab ansietas
 Menyadari perilaku akibat ansietas
 Latih teknik relaksasi :
a. Tarik napas dalam ( 5 x setiap latihan)
b. Distraksi ( membaca, mengobrol, menonton tv)
 Anjurkan latihan napas dalam tiap 2 jam, distraksi setiap saat ( kecuali saat tidur)

B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Orientasi
Assalamualaikum selamat pagi bapak, perkenalkan saya perawat fermonica diniartidha dewi
senang di panggil fermo dari universitas Muhammadiyah Pringsewu, yang akan merawat
bapak dari pukul 08.00-14.00 wib. kalau boleh saya tau nama bapak sia ya ? Senang
dipanggil siapa pak?
Bagaimana perasaan bapak hari ini? Kegiatan apa saja yang sudah bapak lakukan?
Baik pak, bagaimana kalau waktunya 10 menit saja, tempatnya bapak mau berbincang-
bincang dimana? Baik kalau begitu kita berbincang-bincang disini saja ya pak?
Bagaimana kalau kita berbincang bincang tentang kemampuan bapak mengenai ansietas dan
cara mengatasinya?
Tujuannya untuk mengurangi rasa cemas bapak? Apakah bapak bersedia?

Kerja
Apakah bapak bisa menjelaskan apa yang bisa membuat bapak merasa cemas? Sejak kapan bapak
merasa cemas? Ketika sedang merasa cemas, apa yang bapak lakukan untuk mengurangi rasa
cemas tersebut? Jadi ansietas itu adalah kecemasan atau khawatir yang berlebihan dalam suatu
hal. Penyebabnya adalah ancaman terhadap konsep diri, ancaman terhadap kematian, krisis
situasional, kekhawatiran mengalami kegagalan, disfungsi sistem keluarga dll. Semua orng pasti
mengalami cemas, akan tetapi jika rasa cemas itu berlebihan pada sesuatu yang tidak ada nyata
dan menjadibeban pikiran, maka hal itu sudah mengarah pada respon tubuh tapi yang negatif
bapak.
Tadi bapak sudah menceritakan kepada saya, tentang rasa cemas yang bapak rasakan untuk
mengurangi rasa cemas itu, ada sebuah terapi yang namanya teknik tarik napas dalam dan
distraksi. Bagaimana bapak apakah bapak siap untuk melakukan teknik tarik napas dalam dan
distraksi sepeti membaca, mengobrol dan menonton tv? Selanjutnya saya akan mengajarkan
teknik tarik napas dalam ya pak? Pertama kita menarik napas menggunakan hidung sedalam
dalamnya kemudian ditahan beberapa detik, ketika sudah dirasa penuh maka di keluarkan
perlahan menggunakan mulut ya pak? Saya akan contohkan dlunya pak? Baik pak itu tadi teknik
napas dalam yang sudah saya ajarkan, apakah bapak sudah paham? Kalau begitu sekarang bapak
boleh mengulanginya ya pak? Bagus sekali pak bapak sudah bisa menjelaskan dan
mempraktikkan napas dalam dengan baik. Selanjutnya saya akan mengajarkan distraksi yaitu
dengan cara mengobrol,membaca dan menonton tv. Bapak bisa melakukan terapi distraksi ini
setiap hari kecuali pada saat bapak sedang tidur ya pak, dan bapak bisa melakukan teknik tarik
napas dalam setiap 2 jam sekali ya pak?

Terminasi
Evaluasi subyektif (berupa afektif, kognitif dan psikomotor)
"Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang bincang dan melakukan tarik
nafas dalam dan distraksi?"
Evaluasi obyektif (berupa kemampuan klien)
"Baik pak,sekarang kita membuat jadwal relaksasi tektik nafas dalam dapat dilakukan
dilakukan 2 jam sekali,tetapi jika bapak sedang Merasakan cemas bapak dapat
melakukan teknik nafas dalam atau distraksi yang sudah saya ajarkan tadi ya pak"

Rencana tindak lanjut/ PR bagi klien


Karena kita sudah melakukan teknik nafas dalam dan distraksi besok bapak bisa
melakukan kembali jadwal yang sudah saya buatkan
Kontrak yang akan datang (berisi topik, waktu dan tempat)
Yasudah pak besok kita bertemu lagi ya pak, pada pukul 10 pagi,dan membahas
kegiatan selanjutnya.baik bapak saya permisi kembali ke ruangan.assalamualaikum.
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
HARGA DIRI RENDAH
(Sp 2)

A.    Proses Keperawatan
1.      Kondisi klien
Klien mengatakan dirinya jelek, Klien mengatakan lebih senang sendiri, Klien terlihat
menyendiri, Klien terlihat murung  dan tidak berinisiatif berinteraksi dengan orang lain. Klien
pernah dipukuli oleh temannya, klien suka menunduk dan tatapan mata kurang.

2.      Diagnose keperawatan
Harga diri rendah

3.      Tujuan khusus
·         Klien dapat melatih kemampuan kedua yaitu menyapu lantai
·         Klien dapat memasukan kegiatan menyapu kedalam jadwal kegiatan harian

4.      Tindakan keperawatan
·         Evaluasi jadwal kegiatan harian klien
·         Latih klien sesuai dengan kemampuan yang kedua yaitu menyapu lantai
·         Anjurkan klien memasukan kegiatan menyapu lantai dalam jadwal harian
·         Beri pujian pada klien terhadap keberhasilan klien

B.     Proses Pelaksanaan
1.      Orientasi
a)      Salam terapeutik
“assalmuaikum bapak,selamat pagi,apakah bapak maasih ingat dengan kami? Baik

b)      Evaluasi / validasi
“ Bagaimana perasaan bapak hari ini? Kegiatan apa saja yang sudah bapak lakukan?”

c)      Kontrak
·         Topik : “Bagaimana kalau kita bincang-bincang tentang kemampuan bapak yang ke 2 yaitu
menyapu lantai tujuanya agar bapak dapat melakukan kegiatan yang masih bisa dilakukan di
RS?”
·         Waktu : “Bagaimana kalau waktunya 10 menit saja?”
·         Tempat : “Bapak mau bincang-bincang dimana?, bagaimana kalau disini saja?” x

2.      Fase kerja
“ sebelumnya kira-kira apa alat-alat yang dibutuhkan dalam kegiatan menyapu?”
“iya betul sekali, alat-alat yang kita butuhkan untuk menyapu yaitu sapu dan pengki dan tong
sampah untuk membuang sampahnya,” orang lain pernah menilai kegiatan yang bapak
lakukan atau tidak? Biasanya komentar mereka apa?”
“itu tandanya bapak masih memiliki kelebihan lain yang bisa dilakukan, contohnya
menyapu”
“ bagus bapak, saya harap bapak dapat memasukan kegiatan ini kedaam jadwal harian bapak”

3.      Terminasi
a.       Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang dan latihan menyapu lantai?”

b.      Evaluasi objektif
“ jadi, apa saja kemampuan yang bapak miliki, selain bernyanyi? Ya, ternyata bapak banyak
memiliki kemampuan yang dapat dilakukan dirumah sakit ini”
c.       Rencana tindak lanjut
“ karena kita sudah menyapu lantai ini besok bapak bisa melakukan kembali kegiatan
menyapu lantai ruangan RSJ ini. Dan sekarang mari kita masukkan kedalam jadwal harian.
Bapak mau berapa kali menyapu lantai? Bagus 2 kali ya, pagi dan sore. Kalau pagi
jamberapa? Dan kalau sore jam berapa?Kalau begitu, besok kita bertemu lagi ya pak, jam 10
WIB. Besok kita akan berbincang-bincang tentang cara menghardik. Kalau begitu saya
cukup, sampai jumpa besok ya pak”
 

Anda mungkin juga menyukai