Anda di halaman 1dari 14

SPTK RESIKO PERILAKU KEKERASAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Keperawatan jiwa


Dosen Koordinator : Rahmi Imelisa, M.Kep., Ns., Sp.Kep.J
Dosen Pembimbing : Fifi Siti Fauziah Yani, S.Kep.,Ns.,M.Kep.

Disusun Oleh :
Haura Ayu Azahra
NPM. 2350321102

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2023
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)
RESIKO PERILAKU KEKERASAN (SP1)

Hari : Kamis Nama Klien : Tn. K


Tanggal : 14 Desember 2023 No. RM : 102391
Jam : 13.00 Nama Perawat : Haura

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi pasien
Subjektif :
a. Klien mengatakan kesal dengan keadaannya sehingga khilaf memukul
istrinya
Objektif :
a. Klien kooperatif
b. Klien tenang
c. Ada kontak mata saat berbicara
d. Klien memahami materi yang diberikan
e. Klien tidak tersinggung dengan pembicaraan
2. Diagnosa Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
3. Tujuan Keperawatan
Tujuan Umum :
Klien dapat mengontrol atau mencegah perilaku kekerasan secara fisik
Tujuan Khusus :
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
c. Klien dapat mengidentifikasi tanda gejala perilaku kekerasan
d. Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang dilakukan
e. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
f. Klien dapat menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan
g. Klien dapat mempraktekkan cara mengontrol perilaku kekerasan fisik
teknik tarik nafas dalam
h. Klien dapat memasukkan latihan ke dalam jadwal kegiatan harian.
4. Tindakan Keperawatan
SP 1
a. Identifikasi penyebab, tanda dan gejala serta akibat perilaku kekerasan
b. Latih cara fisik : Tarik nafas dalam dan pukul bantal
c. Masukkan dalam jadwal harian pasien
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik :
“Assalamu’alaikum, selamat siang bapak”
b. Perkenalan :
“Perkenalkan nama saya Haura Ayu Azahra, biasa di panggil Haura pak, saya
mahasiswa unjani yang sedang bertugas disini. Hari ini saya dinas disini dari
jam ......... sampai jam ........ WIB. Nama bapak siapa? Senang dipanggil
apa ?”
c. Membuka pembicaraan dengan topic umum :
“ Baiklah pak bagaimana kabar bapak hari ini”
“Bapak bagaimana tadi makannya habis tidak?
“Tidur malemnya nyenyak tidak pak?”
d. Evaluasi / validasi :
“Bagaimana pak perasaan bapak saat ini?”
“Ada perasaan kesal tidak pak?”
e. Kontrak :
“ Baiklah sekarang kita akan berbincang-bincang tentang perasaan marah
yang bapak rasakan.”
“ Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang ? bagaimana kalau 15
menit?“ “Mau dimana kita akan bincang-bincang bu?”
2. Fase Kerja
“Nah, sekarang coba bapak ceritakan, Apa yang membuat bapak
merasa marah? ”
“Apakah sebelumnya bapak pernah marah? Terus, penyebabnya apa?
Samakah dengan yang sekarang?”
“Lalu saat bapak sedang marah apa yang bapak rasakan? Apakah bapak
merasa sangat kesal, dada berdebar-debar lebih kencang, mata melotot,
rahang terkatup rapat dan ingin mengamuk? ”
“Setelah itu apa yang bapak lakukan? ”
“Apakah dengan cara itu marah/kesal bapak dapat terselesaikan? ”
“Menurut bapak adakah cara lain yang lebih baik? Maukah bapak belajar cara
mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa menimbulkan kerugian?”
”Jadi, ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan, pak. Salah satunya
adalah dengan cara fisik. Jadi melalui kegiatan fisik, rasa marah bapak dapat
tersalurkan.”
”Ada beberapa cara, bagaimana kalau kita belajar 1 cara dulu? Namanya
teknik napas dalam”
”Begini pak, kalau tanda-tanda marah tadi
sudah bapak rasakan, maka bapak berdiri atau duduk dengan rileks, lalu
tarik napas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan/tiup perlahan –lahan
melalui mulut”
“Ayo coba lakukan apa yang saya praktikan tadi, bapak berdiri atau duduk
dengan rileks tarik nafas dari hidung, bagus.., tahan, dan tiup melalui mulut.
Nah, lakukan 5 kali. “
“Bagus sekali, bapak sudah bisa melakukannya”
“Nah bapak tadi telah melakukan latihan teknik relaksasi nafas dalam,
sekarang cara yang kedua yaitu pukul bantal atau kasur untuk melampiaskan
amarah bapak, sebaiknya latihan ini bapak lakukan secara rutin, sehingga bila
sewaktu-waktu rasa marah itu muncul bapak sudah terbiasa melakukannya”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1. Evaluasi klien (Subjektif) :
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang
dan melakukan latihan teknik relaksasi napas dalam dan pukul bantal
tadi? Ya...betul, dan kelihatannya bapak terlihat sudah lebih rileks”.
2. Evaluasi perawat (Objektif setelah reinforcement) :
”Coba bapak sebutkan lagi apa yang membuat bapak marah, lalu apa yang
bapak rasakan dan apa yang akan bapak lakukan untuk meredakan rasa
marah”. Coba tunjukan pada saya cara teknik nafas dalam yang benar dan
cara memukul bantal jika bapak marah”.
“Wah...bagus,bapak masih ingat semua...”
b. Rencana tindak lanjut
“Bagaimana kalau kegiatan ini rutin dilakukan 5 kali dalam 1 hari dan di
tulis dalam jadwal kegiatan harian bapak?”.
c. Kontrak yang akan datang (topic, waktu, tempat)
Topik :
“ Nah, pak. Cara yang kita praktikkan tadi baru salah 1 nya saja. Masih
ada cara yang bisa digunakan untuk mengatasi marah bapak. Cara yang
ke-2 yaitu dengan minum obat yang benar.”
Waktu :
“Bagaimana kalau kita latihan cara yang ke-2 ini besok, Bagaimana kalau
15 menit lagi saja?”
Tempat :
“Kita latihannya dimana, pak? Di kamar lagi pak?”
d. Salam terapeutik
“Saya pamit dulu ya pak, sampai jumpa besok . Assalamu’alaikum ”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP2)

Hari : Kamis Nama Klien : Tn K


Tanggal : 14 Desember 2023 No. RM : 102391
Jam : 13.00 Nama Perawat : Haura

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi pasien
Subjektif :
a. Klien mengatakan kesal dengan keadaannya sehingga khilaf memukul
istrinya
b. Klien mengatakan masih mengingat kegiatan yang kemarin yaitu tarik
nafas dalam dan memukul bantal/ kasur
Objektif :
a. Klien kooperatif
b. Klien tenang
c. Ada kontak mata saat berbicara
d. Klien dapat mengingat materi kemarin dan mampu mempraktekannya
2. Diagnosa Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
3. Tujuan Keperawatan
Klien dapat mengontrol perilaku kekerasannya dengan minum obat (prinsip 5
benar minum obat) dan memasukannya kedalam jadwal kegiatan harian.
4. Tindakan Keperawatan
SP 2
a. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1)
b. Latih patuh obat
c. Minum obat secara teratur dengan prinsip 5B
d. Susun jadwal minum obat secara teratur
e. Masukkan dalam jadwal harian pasien
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik :
“Assalamu’alaikum, selamat pagi pak”
b. Perkenalan :
“Bapak masih ingat dengan saya? Iya betul pak, saya Haura mahasiswa dari
Unjani”
c. Membuka pembicaraan dengan topic umum :
“bagaimana tadi makannya habis tidak pak? Tidur malemnya nyenyak tidak
pak?”
d. Evaluasi / validasi :
“Bagaimana, sudah melakukan latihan tarik nafas dalam dan pukul kasur atau
bantal?”
e. Kontrak :
“ Baiklah sekarang kita akan berbincang-bincang tentang minum obat yang
benar untuk mengontrol rasa marah bapak”
“ Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang ? bagaimana kalau 15
menit?“ “Mau dimana kita akan bincang-bincang pak?”
2. Fase Kerja
“Bapak sudah dapat obat dari dokter?”
“Berapa macam obat yang bapak minum? Warnanya apa pak?”
“Jam berapa bapak minum obatnya?”
“Obatnya ada 2 macam ya pak, nama obatnya lorazepam dan risperidone
gunanya untuk bapak lebih tenang”
“bapak harus meminum obatnya 2x sehari pada pagi hari setelah makan,
dan sore hari juga setelah makan”
“Bila nanti setelah minum obat mulut bapak terasa kering, bapak bisa
minum air putih untuk meredakannya”
“Bila terasa kunang-kunang, bapak sebaiknya istirahat dan jangan
beraktivitas dulu. Nanti dirumah sebelum minum obat ini bapak lihat dulu
label obatnya apakah benar nama bapak yang tertulis disitu, berapa dosis
yang harus diminum, jam berapa saja harus diminum, baca juga apakah
nama obat sudah benar? Disini minta obatnya pada perawat kemudian
nanti cek lagi apakah benar obatnya”
“Jangan pernah menghentikan minum obat sebelum berkonsultasi dengan
dokter ya pak, karena jika bapak berhenti minum obat nanti bisa terjadi
kekambuhan pak”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1. Evaluasi klien (Subjektif) :
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang tentang cara
minum obat yang benar?”
2. Evaluasi perawat (Objektif setelah reinforcement) :
”Coba bapak sebutkan nama obatnya yang bapak minum apa? Bagaimana
cara minum obat yang benar?”
b. Rencana tindak lanjut
“Sekarang kita tambahkan jadwal kegiatannya dengan minum obat.
Jangan lupa laksanakan semua dengan teratur ya pak”
c. Kontrak yang akan datang (topic, waktu, tempat)
1. Topik :
“ Nah pak, masih ada cara yang bisa digunakan untuk mengatasi marah
bapak, cara yang ke 3 yaitu mengendalikan marah dengan belajar bicara
yang baik”
2. Waktu :
“Bagaimana kalau kita latihan cara yang ke-3 ini besok, Bagaimana kalau
15 menit lagi saja?”
3. Tempat :
“Kita latihannya dimana, pak?
d. Salam terapeutik
“Saya pamit dulu ya pak, sampai jumpa besok pak. Assalamu’alaikum ”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP3)

Hari : Kamis Nama Klien : Tn K


Tanggal : 14 Desember 2023 No. RM : 102391
Jam : 15.30 Nama Perawat : Haura

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi pasien
Subjektif :
a. Klien mengatakan kesal dengan keadaannya sehingga khilaf memukul
istrinya
b. Klien mengatakan masih mengingat kegiatan yang kemarin yaitu tarik
nafas dalam, memukul bantal/ Kasur, cara minum obat yang benar
Objektif :
a. Klien kooperatif
b. Klien tenang
c. Ada kontak mata saat berbicara
d. Klien dapat mengingat materi kemarin dan mampu mempraktekannya
2. Diagnosa Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
3. Tujuan Keperawatan
Klien dapat mengendalikan marah dengan belajar bicara yang baik dan
memasukannya kedalam jadwal kegiatan pasien
4. Tindakan Keperawatan
SP 3
a. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1 dan 2)
b. Latih secara social / verbal
- Menolak dengan baik
- Meminta dengan baik
- Mengungkapkan dengan baik
c. Memasukkan kedalam jadwal harian pasien
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik :
“Assalamu’alaikum, selamat pagi pak”
b. Perkenalan :
“Bapak masih ingat dengan saya kan ? Iya betul pak, Saya Haura mahasiswa
dari Unjani”
c. Membuka pembicaraan dengan topic umum :
“Bapak bagaimana tadi makannya habis tidak pak? Tidur malemnya nyenyak
tidak?”
d. Evaluasi / validasi :
“Bagaimana pak, sudah melakukan latihan tarik nafas dalam dan pukul kasur
atau bantal dan minum obat secara teratur?”
e. Kontrak :
“ Baiklah sekarang kita akan berbincang-bincang tentang latihan cara bicara
untuk mencegah marah”
“ Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang ? bagaimana kalau 15
menit?“ “Mau dimana kita akan bincang-bincang pak?”

2. Fase Kerja
“Sekarang kita latihan cara bicara bapak baik untuk mencegah marah. Kalau
marah sudah disalurkan melalui tarik nafas dalam atau pukul kasur dan
bantal, dan sudah lega, maka kita perlu berbicara dengan orang yang
membuat kita marah. Ada 3 caranya yaitu:
1. Meminta dengan baik tanpa marah dengan suara rendah serta tidak
menggunakan kata-kata kasar. Nah selanjutnya
2. Menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh dan bapak tidak ingin
melakukannya, katakana “maaf saya tidak bisa melakukannya” coba bapak
praktekkan.
3. Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang
membuat bapak kesal, bapak dapat mengatakan “Saya jadi ingin marah
karena perkataanmu itu”. Coba bu praktekkan.

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1. Evaluasi klien (Subjektif) :
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang tentang
mengontrol marah dengan bicara yang baik?”
2. Evaluasi perawat (Objektif setelah reinforcement) :
”Coba bapak sebutkan lagi cara bicara yang baik yang telah kita pelajari?”
b. Rencana tindak lanjut
“Sekarang kita masukan ke jadwalnya. Mau berapa kali sehari bapak mau
latihan bicara yang baik?”
c. Kontrak yang akan datang (topic, waktu, tempat)
1. Topik :
“ Nah pak, masih ada cara cara lain untuk mengatasi marah bapak yaitu
dengan cara ibadah”
2. Waktu :
“Bagaimana kalau kita latihan cara yang ke-4 ini besok, Bagaimana untuk
waktunya kalau 15 menit lagi saja?”
3. Tempat :
“Kita latihannya dimana, pak ditempat ini lagi pak?”
d. Salam terapeutik
“Saya pamit dulu ya pak, sampai jumpa besok. Assalamu’alaikum wr wb”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP4)

Hari : Kamis Nama Klien : Tn K


Tanggal : 14 Desember 2023 No. RM : 102391
Jam : 16.30 Nama Perawat : Haura

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi pasien
Subjektif :
a. Klien semakin tenang
b. Klien mengatakan masih mengingat kegiatan yang kemarin yaitu tarik
nafas dalam, memukul bantal/ Kasur, minum obat yang benar, dan
meminta atau menolak yang baik
Objektif :
a. Klien kooperatif
b. Klien tenang
c. Ada kontak mata saat berbicara
d. Mampu melakukan semua cara
2. Diagnosa Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
3. Tujuan Keperawatan
Klien dapat mengontrol perilaku kekerasannya dengan spiritual.
4. Tindakan Keperawatan
SP 4
a. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1,2 dan 3)
b. Latih secara spiritual
- Berdoa
- Sholat
c. Memasukkan kedalam jadwal harian pasien
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik :
“Assalamu’alaikum, selamat sore pak”
b. Perkenalan :
“Bapak masih ingat dengan saya? Iya betul pak, Saya Haura mahasiswa dari
Unjani”
c. Membuka pembicaraan dengan topic umum :
“Bapak bagaimana tadi makannya habis tidak pak? Tidur malemnya nyenyak
tidak?”
d. Evaluasi / validasi :
“Bagaimana pak, sudah melakukan latihan tarik nafas dalam, pukul kasur
atau bantal, minum obat dan cara bicara yang baik secara teratur?”
e. Kontrak :
“ Baiklah sekarang kita akan berbincang-bincang tentang latihan dengan cara
spiritual untuk mencegah marah”
“ Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang ? bagaimana kalau 15
menit?“ “Mau dimana kita akan bincang-bincang pak?”

2. Fase Kerja
“Sekarang kita latihan dengan cara spiritual ya pak untuk mencegah marah.
Kalau marah sudah disalurkan melalui tarik nafas dalam, pukul Kasur/ bantal,
bicara yang baik, maka sekarang dengan cara spiritual yaitu:
1. Berdoa
2. Sholat
“bapak mau melakukannya ?.. baik kalua begitu lakukan 2 cara ini ketika
bapak ada tanda-tanda marah ya pak… jangan meninggalkan sholat yang 5
waktu juga pak”
“ ayo pak sekarang praktekan cara bapak berdoa” ya bagus Alhamdulillah
bapak bisa melakukannya”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1. Evaluasi klien (Subjektif) :
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang tentang
mengontrol marah?”
2. Evaluasi perawat (Objektif setelah reinforcement) :
”Coba bapak sebutkan lagi dari awal cara mengontrol marah yang baik
yang telah kita pelajari?”
b. Rencana tindak lanjut
“Sekarang kita masukan ke jadwalnya. Bapak harus sering berdoa ya pak
dan lakukan sholat yang 5 waktu”
c. Kontrak yang akan datang (topic, waktu, tempat)
“baiklah pak kita akhiri pertemuan kita sekarang, terapkan selalu ya cara
yang sudah saya ajarkan kepada bapak dalam kegiatan sehari-hari ”
d. Salam terapeutik
“Saya pamit dulu ya pak,semoga bermanfaat dan semoga bapak lekas
sembuh. Assalamu’alaikum wr wb”

Anda mungkin juga menyukai