Anda di halaman 1dari 33

BAB I II

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S


DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI
PENGLIHATAN DAN HALSINASI PENDENGARAN
DI RUANG MERPATI RSJ PROVINSI JAWA BARAT

A. Pengkajian
I. Biodata

1. Identitas Klien

Nama : Ny.S

Umur : 29 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Agama : Islam

Suku / bangsa : Sunda / Indonesia

Pendidikan : SD

Status marital : Sudah Menikah

No. CM : 06-06-74

Ruang rawat : Merpati

Diagnosa Medis : Skizofrenia Hebefrenik

Tanggal masuk : 07 Juni 2016

Tanggal pengkajian : 14 Juni 2016

17
18

Alamat : Kp. Palalangon RT.08 RW.03 Desa

kertasari Kec.Haurwangi Kab.Cianjur

Kode Pos 43283

2. Identitas penanggung jawab

Nama : Ade Tisna

Umur : 65 Tahun

Pekerjaan : Buruh

Pendidikan : SD

Hubungan dengan klien : Ayah

Alamat : Kp. Palalangon RT.08 RW.03 Desa

kertasari Kec.Haurwangi Kab.Cianjur

Kode Pos 43283

II. Alasan Masuk

Menurut penuturan klien, klien dibawa ke Rs.Jiwa Provinsi Jawa Barat pada tanggal 07 Juni 2016

karena kurang lebih selama satu bulan yang lalu klien suka berbicara

sendiri, tertawa sendiri, tidak suka bergaul dan tidak mau keluar kamar.

Pada saat dikaji pada tanggal 14 Juni 2016, klien mengatakan melihat

bayangan laki-laki berambut hitam ikal yang menurut klien itu adalah

suami yang telah meninggal, menurut klien bayangan itu selalu

menyuruhnya untuk berdiri. Klien tampak gelisah dan selalu berdiri

sendiri di samping tempat tidurnya dan kadang-kadang berdiri di tempat

yang sepi.
19

Masalah Keperawatan : Ganggguan Sensori Presepsi : Halusinasi Penglihatan dan Pendengaran

III. Faktor predisposisi

1. Klien belum pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu dan belum

pernah dirawat di Rs.Jiwa.

2. Tidak pernah mendapatkan pe ngobatan medis sebelumnya.

3. Riwayat aniaya fisik, seksual, penolakan, kekerasan dalam keluarga,

dan tindakan kriminal

a. Riwayat aniaya fisik

Klien mengatakan pernah mengalami aniaya fisik sebagai korban pada usia 29 tahun, yaitu

dipukul oleh ayahnya saat klien berbicara dan tertawa sendiri,

namun klien belum pernah melakukan atau menjadi saksi

penganiayaan fisik saat menceritakannya klien tampak biasa

saja.

b. riwayat aniaya seksual

Klien mengatakan belum pernah mengalami, melakukan atau menyaksikan aniaya seksual.

c. penolakan

Klien mengatakan belum pernah mengalami, melakukan atau menyaksikan penolakan dari

lingkungan.

d. Kekerasan dalam keluarga

Klien mengatakan pernah mengalami kekerasan dalam keluarga pada usia 29 tahun, klien

dipukul oleh ayahnya, dampaknya klien menjadi tertutup dan

sering menyendiri.
20

e. Tindakan kriminal

Klien mengatakan tidak pernah mengalami, melakukan atau menyaksikan tindakan kriminal.

Masalah keperawatan : Isolasi Sosial

4. Menurut penuturan klien, tidak ada anggota keluarganya yang

mengalami gangguan jiwa.

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

5. Pengalaman yang tidak menyenangkan : Menurut penuturan klien

pengalaman yang tidak menyenangkan yaitu saat suaminya meninggal,

sejak saat itu klien selalu sedih, murung dan tidak mau bergaul dengan

orang lain.

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

IV. Pemeriksaan Fisik

Pada saat pengkajian dilakukan pemeriksaan :

a. Tanda – tanda vital

Tekanan Darah : 90 / 60 mmHg

Respirasi : 20 x / menit

Nadi : 80 x / menit

Suhu : 36,2 0C

b. Ukuran badan

Berat badan : 42 Kg

Tinggi badan : 150 cm


21

c. Keluhan fisik

Klien mengatakan tidak ada keluhan fisik yang dirasakan. Klien merasa sehat.

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

V. Psikososial
a. Genogram : tiga generasi
b.

x
x x

K : Laki-Laki

: Laki-Laki Meninggal
: Perempuan

Perempuan Meninggal

: Klien

: Garis Perkawinan

:Garis Keturunan
:Tinggal serumah
22

1) Pola asuh : Klien tinggal bersama ayah, ibu dan anaknya, menurut

klien orang tua klien cukup memberi kebebasan pada anak-

anaknya tapi dengan batasan tertentu, dan di asuh dengan penuh

kasih sayang.

2) Pola komunikasi : menurut klien orang yang pendiam, klien jarang

membicarakan masalahnya pada orang lain di rumah kecuali

ayahnya, klien juga sering menyendiri di dalam kamarnya.

3) Pola pengambilan keputusan : jika ada masalah yang memerlukan

pengambilan keputusan klien selalu dilibatkan dalam mengambil

keputusan.

4) Faktor herediter

Dalam keluarga klien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa seperti yang dialami oleh klien.

Masalah keperawatan : Isolasi sosial

c. Konsep diri

1) Gambaran diri

Klien mengatakan suka dengan semua tubuhnya karena itu merupakan anugrah dari allah SWT.

Tapi klien lebih suka dengan matanya, alasannya karena dengan

matanya klien bisa terus melihat suaminya.


23

2) Identitas diri

Dirumah klien berperan sebagai seorang ibu, klien selalu mendidik anaknya dirumah dan merasa

puas sebagai seorang wanita dan berpenampilan sesuai dengan

identitasnya.

3) Peran

Klien sebagai seorang ibu sekaligus menjadi ayah bagi anak-anaknya, semenjak suaminya

meninggal. Klien harus menafkahi anaknya dan mampu

melaksanakan tugasnya sebagai seorang ibu, selama di RS klien

selalu tampak berdiri terus, aktivitas atau kegiatan selalu

diarahkan.kk

4) Ideal diri

Klien mengatakan saat ini yang paling ia harapkan adalah cepat pulang ke rumah sebelum hari raya

Idul Fitri untuk berkumpul bersama anaknya.

5) Harga diri

Klien merasa dirinya dihargai oleh orang disekitarnya.

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

d. Hubungan sosial

1) Orang terdekat

Orang terdekat yang sering dijadikan teman curhat klien jika sedang ada masalah adalah ayahnya.

2) Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat


24

Klien mengatakan jarang mengikuti kegiatan kelompok/masyarakat di tempat tinggalnya karena

merasa malas.

3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

Terkadang klien mengalami hambatan dalam hubungan social dengan orang lain, karena klien

orangnya pendiam, apalagi jika dengan orang yang baru

dikenalnya, saat di RS klien lebih suka menyendiri.

Masalah keperawatan : Isolasi sosial

e. Spiritual

1) Nilai dan keyakinan

Klien beragama Islam , klien berpandangan bahwa orang yang mengalami gangguan jiwa adalah

mereka yang sedang diuji oleh Allah SWT, termasuk dirinya

sendiri. Klien dan keluarganya pun meyakini dan percaya bahwa

penyakit klien bisa disembuhkan.

2) Kegiatan ibadah

Klien mengatakan sewaktu di rumah klien rajin sholat dan tidak pernah ketinggalan dan sekarang

di RSJ klien mengaku selalu sholat 5 waktu dan berdoa.

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

VI. Status Mental

a) Penampilan
25

Penampilan klien kurang rapih, rambut agak kusut karena tidak disisir, penggunaan pakaian sesuai,

baju tidak terbalik, kuku pendek, klien mengatakan jarang keramas

karena airnya dingin.

Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri : Personal hygiene.

b) Pembicaraan

Cara berbicara klien sesuai, klien cukup sopan, pembicaraan lambat dan pelan, pembicaraan kadang

inkohoren, kadang-kadang berbicara sendiri.

Masalah keperawatan : Gangguan sensori presepsi : Halusinasi Penglihatan dan pendengaran

c) Aktifitas motorik

Pada saat dilakukan pengkajian klien tampak berdiri mematung kadang tegang dan gelisah, menurut

klien ada bayangan dan suara suaminya yang menyuruh untuk berdiri

terus.

Masalah keperawatan : Gangguan sensori presepsi : Halusinasi penglihatan dan pendengaran

d) Alam perasaan

Pada saat pengkajian klien mengatakan sedang senang, karena tadi ada yang mengajaknya bicara yaitu

bayangan suaminya.

Masalah keperawatan : Gangguan sensori presepsi : Halusinasi penglihatan dan pendengaran

e) Afek

Ekspresi wajah klien saat bercerita kadang tersenyum ketika menceritakan pengalaman yang

membuatnya senang dan kadang tampak murung ketika menceritakan

pengalaman yang membuatnya sedih dan tampak diam berdiri

mematung.
26

Masalah keperawatan : Isolasi Sosial

f) Interaksi selama wawancara

Saat dikaji klien tampak banyak diam dan menjawab seperlunya, tidak ada inisiatif bertanya terlebih

dahulu, klien bersedia menjawab semua pertanyaan dan mau

memperkenalkan diri, meski kontak matanya kurang klien bersedia

berjabat tangan dengan perawat klien banyak menunduk dan kadang-

kadang menengok ke kanan dan ke kiri.

Masalah keperawatan : Isolasi Sosial

g) Persepsi

Menurut penuturan klien, klien melihat bayangan laki-laki berambut ikal yang klien yakini sebagai

suaminya, klien juga mendengar bayangan tersebut menyuruhnya

untuk selalu berdiri. Bayangan dan suara itu muncul sering, sepanjang

hari terutama saat klien habis dari kamar mandi, saat klien mendengar

suara tesebut klien selalu mengikutinya, dan klien tidak takut saat

melihat bayangan dan mendengar suara tersebut. Klien tampak

melamun dan bengong saat ngobrol, inkoheren.

Masalah keperawatan : Gangguan sensori persepsi : Halusinasi penglihatan dan pendengaran.

h) Isi pikir

Pada saat dikaji klien tidak mengalami gangguan isi pikir seperti obsesi, phobia, hipokondria,

depersonalisasi, ide yang terkait, pikiran magis ataupun waham.

Masalah keperawatan : tidak ada masalah.

i) Proses pikir
27

Ketika dilakukan pengkajian klien berbicara berbelit-belit, tetapi sampai pada tujuan pembicaraan

(sirkumstansial) dan terkadang pembicaraan klien berhenti tiba-tiba

dan klien tampak berbicara sendiri dan tidak nyambung (bloking)

Masalah keperawatan : gangguan sensori presepsi : halusinasi penglihatan dan pendengaran

j) Tingkat kesadaran

Orientasi terhadap waktu, tempat dan orang baik. Klien dapat menyebutkan tanggal, bulan dan tahun

saat pengkajian, klien juga dapat menyebutkan orang yang

mengajaknya berbicara adalah mahasiswa, klien juga menyadari

bahwa dirinya sedang dirawat di ruang merpati.

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

k) Memori

Klien memiliki memori yang baik , klien dapat mengingat daya ingat jangka panjang yaitu

menceritakan pengalaman dirinya saat melahirkan dan daya ingat saat

ini yaitu klien dapat menyebutkan kembali nama perawat, memori

jangka pendek klien juga baik terbukti klien dapat mengingat saat

dijenguk oleh keluarganya dua hari yang lalu, klien mengakui bahwa

dirinya sakit dan tidak menyalahkan siapapun atas kondisinya yang

sekarang.

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

l) Tingkat konsentrasi dan berhitung


28

klien kurang berkonsentrasi saat halusinasinya muncul tetapi, Klien mampu berkonsentrasi setelah

diarahkan oleh perawat dan mampu menyelesaikan perhitungan seperti

6–3x2=6

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

m) Kemampuan penilaian

Klien dapat menyebutkan bahwa mencuri itu dosa.

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

n) Daya tilik diri

Saat dikaji klien menyadari kalau dirinya sedang sakit/ ada gangguan jiwa sehingga klien dirawat di

RSJ ini.

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

VII. Kebutuhan perencanaan pulang

a) Makan

Klien mampu makan sendiri tanpa bantuan orang lain dan mencuci tangan sebelum makan dan sesudah

makan, klien mampu membereskan sendiri alat makannya saat setelah

makan.

b) Pola eliminasi

Klien dapat mengontrol BAB/BAK, sehingga BAB/BAK dilakukan di kamar mandi. Tanpa bantuan

orang lain dan membersihkan diri dan pakaian setiap habis BAB/BAK

c) Berpakaian

Klien mampu berpakaian sendiri dan mengganti pakaian sesuai dengan seragam RS ( diruangan).

d) Mandi
29

Menurut penuturan klien, klien mampu mandi sendiri dengan frekuensi 2x/hari, klien jarang mencuci

rambut atau keramas karena airnya dingin.

Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri: Personal Hygiene

e) Istirahat dan tidur

Tidur siang lamanya kurang lebih 30 menit sampai satu jam. Tidur malam lamanya kurang lebih 7-8

jam, klien selalu berdoa ketika mau tidur.

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

f) Penggunaan obat

Klien minum obat secara teratur dan benar dengan bantuan perawat. Obat yang harus diminum sesuai

dengan anjuran dokter. Setelah pulang dari RS klien menyatakan akan

meminum obatnya secara teratur dibantu kelurga.

g) Pemeliharaan kesehatan

Klien mengatakan bahwa sesudah pulang nanti, klien akan melanjutkan pengobatan rawat jalan ke poli

klinik di Jl.Riau. Klien juga mengatakan bahwa keluarganya akan

selalu mendukung dan memberi semangat untuk klien.

h) Kegiatan di dalam rumah

Sebelum masuk RSJ klien mengatakan selama dirumah klien selalu menyiapkan semua keperluan

untuk anaknya untuk kegiatan di luar rumah. Setelah pulang dari RS

klien mengatakan akan melakukan kegiatan di dalam rumah yaitu

membereskan rumah.

i) Kegiatan di luar rumah


30

Sebelum masuk RS menurut penuturan klien, klien kadang-kadang mengikuti pengajian yang sering

diadakan di masjid dekat rumahnya dan setelah pulang dari RS klien

akan kembali beraktivitas seperti mengikuti pengajian lagi dan

berbelanja ke pasar.

j) mekanisme koping

Klien tinggal bersama anak dan kedua orang tuanya klien termasuk orang yang pendiam, jarang

mengungkapkan masalahnya pada orang lain untuk menenangkan diri

klien biasanya bermain dengan anaknya menurut penuturan klien

setelah pulang dari RS saat klien mendapat masalah maka klien akan

menceritakannya kepada keluarganya dan tidak akan memendam

masalahnya sendiri.

k) pengetahuan

Klien kurang tahu tentang penyakit yang sedang dideritanya.

l) aspek medis

Diagnose medis : Skizofrenia Hebefrenik

Terapi medis : - Risperidone 3 mg 2x1 tablet

- Clozapine 20 mg 1x1 tablet ( 0-0-1 )

- Trihexyphenidil 2 mg 2x1 tablet

- Setralin 50 mg 1x1 tablet ( 1-0-0 )

VIII. Daftar masalah keperawatan

a. Gangguan sensori persepsi: halusinasi penglihatan dan pendengaran

b. Isolasi Sosial
31

c. Defisit Perawatan Diri: Personal Hygiene.

B. Analisa Data
NO SYMPTOM PROBLEM
32

1. DS : Gangguan persepsi

- klien mengatakan melihat bayangan hitam sensori: halusinasi

berambut ikal mirip suaminya yang sudah penglihatan dan

meninggal pendengaran

- klien mengatakan sering mendengar suara yang

menyuruh nya berdiri.

DO :

- klien selalu berdiri di pojok tempat tidurnya.

- klien tampak gelisah.

- pembicaraan inkoheren.

- klien tampak menengok ke kanan dan ke kiri.

2. DS : Isolasi Sosial

- klien mengatakan selalu ingin sendiri.

- klien mengatakan jarang melakukan kegiatan

kelompok.

DO :

- klien jarang melakukan kontak mata

- klien hanya berbicara seperlunya

- klien selalu menyendiri di kamarnya


33

- klien tampak berdiri mematung

- klien tampak melamun.

- klien tampak bengong.

DS :

3. - klien mengatakan jarang jarang keramas Defisit Perawatan

DO: Diri: Personal

- rambut klien tampak kusut. Hygiene

- rambut klien tampak kotor.

- klien selalu menggaruk kepalanya.


35

C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


PERENCANAAN
NO DIAGNOSIS TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI RASIONAL
1 Gangguan Sensori Pasien mamapu : Setelah 2-3x pertemuan SP 1 tanggal 15 juni -Ungkapan dari
Presepsi Halusinasi  Mengenal halusinasi pasien mampu : 2016 pukul 07.15 klien mengenai :
yang dialaminya  Menyebutkan isi waktu, WIB Isi, Waktu
 Mengontrol frekwensi, situasi Bantu pasien terjadinya,
halusinasinya pencetus, dan perasaan. mengenal Frekwensi,Situasi
 Mengikuti program  Memperagakan cara halusinasi: pencetus,Perasaan
pengobatan secara dalam mengontrol  Isi saat terjadi
optimal halusinasi.  Waktu halusinasi
terjadinya Menunjukan apa
 Frekwensi yang dibutuhkan
 Situasi pencetus dan dirasakan oleh
 Perasaan saat klien.
terjadi
halusinasi
Latih mengontrol -Tindakan
halusinasi dengan menghardik
cara menghardik. merupakan salah
Tahapan satu upaya untuk
tindakannya mengontrol
meliputi halusinasi.
 Jelaskan cara
menghardik
36

halusinasi
 Peragakan cara
menghardik
 Minta pasien
memperagakan
ulang
 pantau penerapan
cara ini. Beri
penguatan
perilaku pasien
 masukan dalam
jadwal kegiatan
pasien
2 Setelah 1-2x pertemuan SP II Tanggal 18-
pasien mampu : 06-2016 pukul
 menyebutkan kegiatan yang 08.00 WIB
sudah dilakukan evaluasi kegiatan -Evaluasi akan
 membuat jadwal kegiatan yang lalu (sp 1) membatu untuk
sehari hari, dan mampu merencanakan
memperagakannya. selanjutnya.

 latih berbicara -Bercakap cakap


atau bercakap dengan orang ain
cakap dengan merupakan salah
orang laain saat satu tindakan yang
halusinasi muncul dapat
mengendalikan
halusinasi.
37

 masukan dalam -Memasukan


jadwal kegiatan kegiatan bercakap
pasien cakap kedalam
jadwal harian klien
membantu
mempercepat klien
mengontol
halusinasi.
Setelah 1-2x pertemuan SP III tanggal 20
pasien mampu : Juni 2016 pukul
 menyebutkan kegiatan yang 07.15 WIB
sudah dilakukan Evaluasi kegiatan -Evaluasi akan
 membuat jadwal kegiatan yang lalu (SP I,SP membatu untuk
sehari hari dan mampu II) merencanakan
memperagakannya. selanjutnya.

Latih kegiatan agar -Melakukan


halusinasi tidak kegiatan yang
muncul. sesuai dengan
Tahapannya : kegiatan yang biasa
 jelaskan dilakukan klien
pentingnya merupakan salah
aktivitas yang satu tindakan yang
teratur untuk dapat
mengatasi mengendalikan
halusinasi halusinasi.
38

 diskusikan
aktivitas yang
biasa dilakukan
oleh pasien
 latih pasien
melakukan
aktivas.
 Susun jadwal
aktivitas sehari-
hari sesuai
dengan aktivitas
yang telah dilatih
(dari bangun pagi
sampai tidur
malam)
 Pantau
pelaksanaan
jadwal kegiatan,
berikan
penguatan
terhadap perilaku
pasien yang
positif.

Setelah 1-2x pertemuan SP IV Tanggal 21


pasien mampu : Juni 2016 pukul
 Menyebutkan kegiatan 13.00
39

yang sudah dilakukan Evaluasi kegiatan -Evaluasi akan


 Menyebutkan manfaat dari yang lalu membatu untuk
program pengobatan (SPI,SPII,SP III) merencanakan
selanjutnya.

 Tanyakan -Menggunakan obat


program secara teratur
pengobatan merupakan salah
 Jelaskan satu tindakan yang
pentingnya dapat
penggunaan mengendalikan
obatpada halusinasi.
gangguan jiwa
 Jelaskan akibat
bila tidak
digunakan sesuai
program
 Jelaskan akibat
bila putus obat
 Jelaskan cara
mendapatkan
obat, atau
berobat.
Jelaskan
pengobatan (5B)
 Latih pasien
minum obat.
 Masukan dalam
40

jadwal harian
pasien.

Rencana Tindakan Keperawatan Pada Keluarga


No DIAGNOSA PERENCANAAN
KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI
1 2 3 4 5
Klien mampu : Setelah,,,,pertemuan keluarga Sp1 (tgl,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,)
merawat pasien dirumah mampu menjelaskan tentang Identifikasi masalah keluarga dalam merawat
dan menjadi system halusinasi . pasien.jelaskan tentang halusinasi :
pendukung yang efektif  Pengertian halusinasi.
untuk pasien.  Jenis halusinasi yang dialami pasien.
 Tanda dan gejala halusinasi.
 Cara merawat pasien halusinasi ( cara
berkomunikasi pemberian obat dan
pemberian aktifitas kepada pasien ).
 Sumber-sumber pelayanan kesehatan
yang bisa dijangkau ;
 Bermain peran cara merawat;
 Susun rencana tindak lanjut (RTL)
keluarga , jadwal keluarga untuk
merwat pasien .
Setelah ,,,,,pertemuan Sp2 (tgl,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,)
keluarga mampu :  Evaluasi kemempuan keluarga ( sp1 ).
 Menyelesaikan  Latih keluarga merawat pasien.
kegiatan yang sudah
41

dilakukan.  Susun RTL keluarga atau jadwal


 Memperagakan cara keluarga untuk merawat pasien .
merawat pasien.

Setelah ,,,,pertemuan SP3 ( tgl ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,)


keluarga mampu :  Evaluasi kemempuan keluarga ( sp2 ).
 Menyebutkan  Latih keluarga merawat pasien.
kegiatan yang sudah  Susun RTL keluarga atau jadwal
dilakukan. keluarga untuk merawat pasien
 Memperagakan cara
merawat pasien serta
mampu membuat
RTL.
Setelah ,,,,,,,,pertemuan Sp4 ( tgl,,,,,,,,,,)
keluarga mampu :  Evaluasi kemampuan keluarga .
 Menyebutkan  Rencana tindak lanjut keluarga yang
kegiatan yang sudah meliputi atau follow up dan rujukan.
dilakukan.  Sususn RTL keluarga untuk merawat
 Melaksanakan follow pasien.
up rujukan.
42

D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama : Ny. S No.cm : 06-06-74

Jenis kelamin : Perempuan Ruang : Merpati


Diagnosa Implementasi Evaluasi
Gangguan persepsi Sp 1 ( Tanggal 15-06-2016 pukul 07.20 WIB ) ( Tanggal 15-06-2016 pukul 09.30 WIB )
sensori halusinasi - Membantu klien mengenal halusinasi S :
penglihatan dan seperti isi, frekuensi, waktu situasi, dan - “Saya melihat bayangan dan mendengar
pendengaran respon saat terjadi halusinasi. suara sus.”
- Melatih cara mengontrol halusinasi - “ Saya melihat bayangan laki-laki berambut
dengan cara menghardik. hitam ikal yang mirip suami saya yang
sudah meninggal dan mendengar suara
yang menyuruh berdiri.”
- “Saya melihat dan mendengarnya tadi
malam saat saya ke kamar mandi”
- “ Saya sering melihatnya dan
mendengarnya sepanjang hari sus, saat pagi
siang dan malam. “
- “ Suara dan bayangan suami saya muncul
43

saat saya sedang melamun dan saat saya


habis dari kamar mandi.
- “ Saya berdiri, karena mendengar suara
yang menyuruh saya berdiri.”
- “ Saya tidak takut pada banyangan dan
suara itu karena itu adalah suami saya.”
- “ Yakinkan dalam hati bahwa itu tidak
nyata”
- “ saya akan menghilangkan dengan baca
doa Astaghfirullohaladzim.”

O:
- Klien tampak selalu berdiri di tempat
tidurnya
- Klien mampu menceritakan isi, frekuensi,
waktu, situasi dan perasaan saat terjadi
halusinasi.
- Klien tampak gelisah
- Klien berbicara melantur
44

- Klien tampak melihat ke kanan dan ke kiri.

A : klien mampu mengenali halusinasi, tetapi


belum mampu mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik mandiri.
P:
- Perawat :
 Latih klien menghardik sesuai
jadwal
- Klien :
 latihan menghardik sesuai jadwal

Sp 1 Tanggal 17-06-2016 pukul 09.30WIB


(Tanggal 17-06-2016 pukul 07.20 WIB ) S:
- Mengevaluasi kegiatan yang lalu (SP 1) - “ Lupa lagi sus.”
- Melatih cara mengontrol halusinasi - “ Yakinkan dalam hati bahwa suara dan
dengan menghardik banyangan itu tidak nyata.”
- “ Astaghfirullohaladzim.”
- “ Iya saya akan latihan sendiri saat
45

bayangan dan suara itu mucul saya akan


istighfar.”

O : - klien bisa memperagakan cara menghardik


- Klien tampak kooperatif
- Wajah klien tampak bersahabat

A : Klien mampu memperagakan cara


menghardik, lanjut SP 2
P:
- Perawat :
 Latih terus cara mengontrol halusinasi
dengan menghardik
 Latih cara mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap (SP 2)
- Klien :
 Latihan mengontrol halusinasi dengan
menghardik
46

SP 2 Tanggal 18-06-2016 pukul 10.30 WIB


( Tanggal 18-06-2016 pukul 08.00 WIB ) S : - “ Ingat, harus yakinkan dalam hati bahwa itu
- Mengevaluasi kegiatan yang lalu (SP 1) tidak nyata.”
- Melatih cara mengontrol halusinasi - “ sus, tolong saya, saya mendengar suara
dengan bercakap-cakap dengan orang itu lagi, temani saya mengobrol.”
lain. - “ Iya saya akan latihan bercakap-cakap
dengan perawat atau teman sekamar.”

O:
- Klien bisa memperagakan cara mengontrol
halusinasi dengan bercakap-cakap dengan
orang lain.
- Klien tampak kooperatif
- Wajah klien tampak bersahabat.

A : Klien mampu memperagakan cara mengontrol


halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang
lain, lanjut SP 3
P:
47

-Perawat :
 Latih cara bercakap-cakap sesuai jadwal
 Latih klien melakukan aktivitas yang
biasa dilakukannya

-Klien :
 Latihan bercakap-cakap sesuai jadwal

SP 3 (Tanggal 20 juni 2016 pukul 09.30 WIB)


(Tanggal 20 juni 2016 pukul 07.20 WIB) S:
Mengevaluasi kegiatan yang lalu (SP 1 dan SP - ‘’iya saya masih ingat tentang cara
2) menghardik halusinasi dengan istigfar dan
- Melatih kegiatan agar halusinasi tidak bercakap-cakap’’
muncul - ‘’ saya di Rumah suka membereskan
- Masukan dalam jadwal harian kegiatan tempat tidur, menyapu dan mencuci
klien piring’’
- ‘’ iya saya juga mau berlatih melakukan
aktivitas itu di RS’’
48

O:
- Klien mampu melakukan aktivitas seperti
membereskan tempat tidur dan menyapu.

A : - Klien mampu melakukan aktivitas seperti


membereskan tempat tidur dan menyapu, lanjut
SP 4
P:
- Perawat :
 Latih klien untuk melakukan kegiatan yang
biasa klien lakukan seperti membereskan
tempat tidur dan menyapu sesuai jadwal
 Ajarkan klien tentang prigram pengobatan

-Klien :
 Latihan melakukan kegiatan yang biasa
dilakukan klien seperti membereskan
tempat tidur dan menyapu sesuai jadwal
kegiatan pasien
49

SP 4 (tanggal 21 juni 2016 pukul 15.30 WIB)


(tanggal 21 juni 2016 pukul 13.15 WIB) S : - “ saya tidak tahu obat yang saya minum itu
Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1,2 dan 3) obat apa”
- Menanyakan program pengobatan O:
- Menjelaskan pentingnya penggunaan - Klien mampu mengingat cara mengontrol
obat pada gangguan jiwa halusinasi dengan cara menghardik, bercakap-
- Menjelaskan akibat bila tidak digunakan cakap dan melakukan kegiata.
sesuia program - Klien belum mengetahui tentang program
- Menjelaskan akibat bila putus obat pengobatan
- Menjelaskan cara mendapatkan A : -Klien belum mengetahui tentang program
obat/berobat pengobatan
P:
Menjelaskan pengobatan (5B)
-Perawat :
- Melatih pasien minum obat
 Jelaskan kembali tentang program
- Memasukkan dalam jadwal kegiatan
pengobatan
pasien
 Latih klien minum obat dengan benar dan
teratur sesuai jadwal
50

-Klien :
 Latihan meminum obat dengan benar dan
teratur sesuai jadwalKlien mampu
melakukan aktivitas seperti membereskan
tempat tidur dan menyapu.

Anda mungkin juga menyukai