OLEH
NAMA :
NIM :
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
a. Inisial : Tn. F
b. Umur : 18 Tahun
f. Suku : Bintuni/Manokowari
g. Alamat : Bintuni
h. Informan : Klien
m. Nomor RM : 003773
Klien masuk melalui IGD di antar oleh polisi . Di terima oleh dokter Jaga dengan
keluhan melempar seorang perempuan dengan batu, dan klien tampak tertawa dan
menghardik .
3. Faktor Predisposisi
a. Klien mengatakan baru pertama kali masuk di rumah sakit dan pengobatan
sebelumnya belum pernah. Pasien riwayat ganja dan menggunakan ganja 2020
pasien mengkomsumsi ganja 1 minggu sebelum di rawat d RSJD.
Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi sensori Halusinasi pendengaran
b. Aniaya fisik:
Saat dikaji pasien mengatakan pernah sebagai pelaku penganiayaan fisik, kepada
seorang perempuan dengan cara melempar batu
c. Aniaya seksual:
Saat di kaji pasien mengatakan pernah melakukan aniya seksual dengan
meremas payudara perempuan dengan repleks saja.
d. Penolakan:
Klien mengalami penolakan oleh masyarakat sekitara rumahnya. Penolakan
tersebut berupa klien di hindari masyarakat. dan merasa bersalah karena sudah
mempermalukan kedua orang tua dibuktikan secara kognitif pasien menilai
dirinya tidak berguna, afektif merasa sedih, prilaku menunduk, bergerak lambat.
sosial membatasi di berintraksi dengan orang lain.
e. Kekerasan dalam keluarga
Klien tidak pernah mengalami kekerasan dalam keluarga
Masalah keperawatan :
1. Prilaku kekerasan
2. Harga diri rendah Kronik
4. Tindakan kriminal
a. Klien mengatakan tidak pernah menjadi korban dan saksi dalam tindakan
krimanal
b. Adakah anggota keluarga dalam mengalami gangguan jiwa
Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami gangguan jiwa
c. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan:
Saat dikaji pasien mengatakan Pengalaman masa yang tidak menyengkan yaitu
tidak bersekolah karena keterbatasan ekonomi keluarga. Sehingga dapat
mendapatkan bekerja yang layak seperti teman mannya. . Secara kognitif menilai
dirinya tidak berguna dan merasa tidak punya kemampuan, efektif merasa sedih,
perlaku pasif dan sosialnya lebih senang menyendiri
Masalah Keperawata: Harga diri rendah.
5. Fisik
a. Tanda vital
3) Respirasi : 20 x/menit
4) Suhu : 36,8 ̊C
5) SPO2 : 98%
Saat dilakukan pengkajian klien mengatakan tidak ada keluhan terhadap fisiknya
b. Ukuran
2) Berat badan : 60 kg
Saat dilakukan pengkajian klien mengatakan tidak ada penurun dan kenaikan ber
at badan
laki-laki
18
Perempuan
Sumber Tn. F
Keterangan :
Klien adalah anak ke 2 dari 3 bersaudara, klien tinggal serumah dengan ayah
kakak dan adiknya. Klien memiliki 1 kakak laki-laki dan 1 adik perempuan. Klien
pengambil keputusan dalam keluarga adalah Bapaknya, menggunakan
b. Konsep diri
1) Gambaran diri
tubuhnya dapat berfungsi dengan baik dan puas menjadi diri sendiri
2) Identitas
Klien mengatakan seorang laki-laki dan dirinya menjadi puas menjadi seorang
3) Peran
bapak mencari ikan dan berperan sebagai anak ke 2 dari 3 bersaudara tinggal
bersama dengan bapak Namun setelah berada di rumah sakit tidak dapat
4) Ideal diri
Klien mengatakan Harapan bisa sembuh dan bekerja dan memiliki uang dan
5) Harga diri
Klien mengatakan dirinya merasa malu karena karena tidak bekerja dan tidak
bersekolah serta tidak berguna dalam keluarga. Bila pulang nanti klien merasa
c. Hubungan sosial
menggunakan ganja dan bisa pergi naik motor dengan teman karena bisa
pasien berpikir sulit dalam bekerja sama dengan kelompok . dan berpikir
kesulitan berintrak dan sulit memulai pembicaraan dengan teman serta tidak
mampu melakukan secara terjadwal. secara afektif sedih dan takut bila terjadi
d. Spiritual
Saat di kaji klien mengatakan beragama Kristen Protestan dpat berdoa dan
2) Kegiatan ibadah
1. Penampilan
Tampak rapih, celana rapi. Mandi menggunakan sabun, menggosok gigi, kramas,
kumis dan janggot pendek, kuku pendek. Klien dapat makan dan minum secara
mandiri, BAB dn BAK mandiri secara kognitif pasien mampu mengetahui cara
perawatan diri, psikomotor pasien mampu melakukan kebersihan diri dan afektif
2. Pembicaraan
Saat dikaji pasien pembicaraan pasien lambat dan cenderung diam, tidak dapat
memulai pembicaraan,dan apatis dibuktikan secara kognitif kurang kosentrasi,
prilaku pasif.
Masalah Keperawatan: gangguan proses pikir
3. Aktivitas motoric/psikomotor
Saat dikaji nampak pasien mengalami Bradikinesia dibuktikan perlambatan
gerakan motorik, tejadi kekakuan, bicara pelan, kehilangan respon spontan.
Masalah Keperawatan: Gangguan Psikomotor
4. Alam perasaan
Saat dikaji klien nampak sedih, dan cenderung diam dan menunduk secara
kognitif kurang kosentrasi , prilaku kontak mata kurang.
Masalah Keperawatan: Gangguan alam perasaan
5. Afek
Saat dikaji klien tampak afeknya wajah datar tidak ada perubahan roman muka
pada saat ada stimulasi yang menyenangkan atau menyedihkan dibuktikan
pandangan kosong, sikap kaku dan dan gerakan lambat.
Masalah Keperawatan: Gangguan alam perasaan
6. Interaksi selama wawancara
Saat di kaji interaksi pasien menjawab seperlunya secara singkat dibuktikan
secara prilaku kontak mata kurang, menunduk, berbicara pelan dan aktivitas
menurun.
Masalah Keperawatan: HDRK
7. Persepsi halusinasi
Saat di kaji pasien mengatakan mendengarkan suara sudah berkurang .Pasien
menceritakan Jenis halusinasi,isi halusnasi memerintahan untuk melempar, frekwen
siyang saat masuk 5x/hari namun saat ini hanya 1 kali saja dan tidak lama hanya 5
menit situasi pada saat sendiri dan responnya menghardik sesuia yang sudah di
latihkan Secara Psikomotor pasien mampu menghardik
Masalah Keperawatan: Perubahan Persepsi Halusinasi Pendengaran
8. Proses pikir
Saat wawancara : pasien tidak dapat berkosentrasi dan tidak fokus saat dilakukan
wawancara dan lebih banyak mengatakan tidak tahu,
Masalah Keperawatan: Gangguan Proses pikir
9. Isi pikir
Saat wawancara : Depersonalisasi dibuktikan perasaan klien yang asing
terhadap diri sendiri, orang, lingkungan tidak tahu tentang dirinya dan lebih
banyak berkata tidak tahu.
Masalah Keperawatan: Gangguan isi pikir.
10. Tingkat kesadaran
Klien tidak mengalami disorientasi waktu, tempat dan orang dibuktikan saat
wawancara klien dapat mengenal tempat bahwa dia berada di Rumah Sakit, dapat
mengenal waktu dengan baik dibuktikan dapat menjawab jam makan, dan orang
dapat mengenal suster yang melakukan wawancara.
11. Memori : Saat dikaji klien tidak mengalami gangguan memori jangka panjang di
buktikan dengan klien masih mengingat keinginan untuk bersekolah di umur 10
tahun dan tidak mengalami gangguan jangka pendek dibuktikan dengan dapat
mengingat kejadian 1 bulan yang lalu saat menggunakan ganja, dan dapat
mengingat jam makan pagi.
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mampu berhitung dan konsentrasi dibuktikan dengan klien mampu
berhitung dari 0-10 dan sebaliknya dari 10-0
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan
13. Kemampuan penilaian
Klien mampu mengambil keputusan dengan memilih mandi dahulu kemudian
makan
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan
14. Daya Tilik diri
Klien mengatakan dirinya menyadari dia sakit dan membutuhkan pengobatan
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan masalah
7. Kebutuhan persiapan pulang
a. Makan :
Makan 3x1 hari (nasi, lauk, sayur)kan di tempatnya sesudah makan.
Klien makan teratur sesuai dengan jadwal makan di RSJD, klien makan dengan
lahap, dan jarang tersisa. Klien nampak meletakkan tempat makan
b. BAB/BAK
Klien tampak BAB dan BAK di tempatnya (WC) bukan di tempat di
sembarangan maupun dalam celana
c. Mandi
Kebersihan diri klien masih kurang meskipun Mandi 2x sehari,namun kadang
tidak memakai sabun dan tidak gosok gigi
d. Pakaian/Berhias : bercukur (mencukur jenggot dan kumis
Masalah keperawatan: Tidak ditemukan
e. Istirahat/Tidur
1) Tidur siang lama : 13.00 sampai 15.00 (2 jam)
2) Tidur malam lama : 22.00 sampai 06.00 (8 jam)
3) Kegiatan sebelum/sesudah tidur : Klien mengatakan duduk dalam kamar
g. Pemeliharaan kesehatan
8. Mekanisme Koping
tinggalnya, saat saat ini dan teman lainnya sedang berusaha saling mendukung
dalam kelompok
Saat ini di RSJ masalah dengan lingkungannya, perawat dan teman sesama pasien s
ekonomi
b. Terapi medik :
DS : Halusinasi Pendengaran
Klien Mengatakan
- Klien mengatakan mendengar suara bisikan-
bisikan sudah berkurang,
- Dapat mengontrol Halusinasi dengan
menghardik
DO : Klien Tampak
- mampu menyebut jenis halusnasi
- Isi Halusinsi
- Frekwensi halusinasi
- Waktu berhalusinasi
- Durasi Halusnasi
DS :
Klien Mengatakan :
- Klien mengatakan saat masuk RSJ tidak dapat Resiko Perilaku Kekerasan
mengontrol emosi
- Saat ini sudah dapat menarik napas dalam
namun tidak melakukan secara rutin karena bis
mengontrol
DO :
Klien Tampak :
- Klien tampak dapat mengontrol emosi dengan
tarik napas dalam
-
Sumber Tn. F
B. Masalah Keperawatan
C. Dignosa Keperawatan
1. Harga diri rendah Kronik D. 0086
2. Resiko Perilaku Kekerasan D. 0146
3. Halusinasi D 0085
4. Isolasi sosial D. 0121
D. Diagnosa Prioritas
1. Harga diri rendah Kronik D. 0086
ASUHAN KEPERAWATAN TN. F DENGAN HARGA DIRI RENDAH KRONIK
.
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Tn. F Dignosis Medis:F.20.1/Skizofrenia paranoid
umur : 18 Thn Nama perawat :
No. Rekam medik : Ruangan :Kronis pria 2
HARI/TGL JAM IMPLEMENTASI JAM EVALUASI Paraf
Rabu 08.00 Jam14.00 S. Klien mengatakan :
18/10 /2023 1. merapikan meja makan,
1. Mendiskuskan aspek positif dan kemmpuan
yang dimiliki Klien 2. membersihkan tempat tidur
2. Membantu klien memilih Aspek positif yang 3. menyaapu lantai
Dilatihkan perawat :dimasukkan dalam jadwal harian yach
3. Latih aspek positif atau keampuan yang O Klien Nampak : mampu menyebut aspek positif
diplih klien. dan memilih satu aspek positif Penilaian diri
positif cukup meningkat dibuktikan :
4. Masukkan daam jadwal kegiatan
Kognitif : mampu melakukan dan punya
harian klien
kemampuan positif
Psikomotor mampu melakukan aspek positif
yang di pilih
Afektif : mampu menigkatkan harga diri
A. D.0086/HDRK
A. D.0086/HDRK
HARGA DIRI
DEFENISI : PERASAAN POSITF TERHADAP DIRI SENDIRI ATAU KEMAMPUAN SEBAGAI RESPON TERHADAP SITUASI SAAT INI
KETERLIBATAN SOSIAL
SLKI L 13116
EKSPEKTASI MENINGAT
Kriteria Hasil
Tanda dan gejala Menurun Cukup menurun Sedang Cukup meningkat Meningkat
Penilaian dri positif 1 2 3 4 5
Perasaan memiliki kelebihan atau 1 2 3 4 5
kemapuan positif
Penerimaan penilaian positif terhadap diri 1 2 3 4 5
sendiri
Minat mencoba hal baru 1 2 3 4 5
Berjalan menampakkan wajah 1 2 3 4 5
Postur tubuh menampakkan wajah 1 2 3 4 5
Kosentrasi 1 2 3 4 5
Tidur 1 2 3 4 5
Kontak mata 1 2 3 4 5
Gairah aktivitas 1 2 3 4 5
Aktif 1 2 3 4 5
Percaya diri berbicara 1 2 3 4 5
Perilaku asertif 1 2 3 4 5
Kemampuan embuat keputusan 1 2 3 4 5
Meningkat Cukup meningkat Sedang Cukup menurun Menurun
Perasaan malu 1 2 3 4 5
Perasaan bersalah 1 2 3 4 5
Perasaan tidak mampu 1 2 3 4 5
Meremehkan kemampuan mengatasi 1 2 3 4 5
masalah
WAKTU Tanggal
No. Kegiatan Fekwensi
Pagi Sore Malam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1. Latih kemampuan postif 2x 08.00 15.00 B B B M B M
pertama Membersihkan
meja makan
2 Latih kemampun postif 2x 08.00 15.00 B B M M B M
kedua Merapikan tempat
tidur
3 Latih kemampuan positif 2x 08.00 15.00 B B M M B M
ketiga: Menyepel
Tujuan Intraksi :
SP 1 Pasien: Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien,
membantu pasien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan, membantu
pasien memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih, melatih kemampuan
yang sudah dipilih dan menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang telah
dilatih dalam rencana harian.
FASE “Selamat pagi Perkenalan nama Saya ST, saya mahasiswa ... yang
ORIENTASE bertugas dari jam 07 sampai jam 14.00 di ruangan ini, bagaimana
keadaan F hari ini ? F terlihat segar“.
”Bagaimana, kalau kita bercakap-cakap tentang kemampuan dan kegiatan
yang pernah F lakukan?Setelah itu kita akan nilai kegiatan mana yang
masih dapat F dilakukna di rumah sakit. Setelah kita nilai, kita akan pilih
satu kegiatan untuk kita latih”
”Dimana kita duduk ? bagaimana kalau di ruang tamu ? Berapa lama ?
Bagaimana kalau 20 menit ?
FASE KERJA ” F, apa saja kemampuan yang F dimiliki? Bagus, apa lagi? Saya buat
daftarnya ya! Apa pula kegiatan rumah tangga yang biasa F lakukan?
Bagaimana dengan merapihkan tempat tidur? Merapikan meja makan ?
Mengepel ”. “ Wah, bagus sekali ada tga kemampuan dan kegiatan
yang F miliki “.
” F, dari 3 kemampuan kegiatan/kemampuan ini, yang mana yang masih
dapat dikerjakan di rumah sakit ? Coba kita lihat, yang pertama bisakah,
yang kedua......sampai 3 (misalnya ada 3 yang masih bisa dilakukan).
Bagus sekali ada 3 kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah sakit ini.
”Sekarang, coba F pilih satu kegiatan yang masih bisa dikerjakan di
rumah sakit ini”.” O yang nomor satu, merapihkan tempat tidur?Kalau
begitu, bagaimana kalau sekarang kita latihan merapihkan tempat tidur
F”. Mari kita lihat tempat tidur F. Coba lihat, sudah rapihkah tempat
tidurnya?”
“Nah kalau kita mau merapihkan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu
bantal dan selimutnya. Bagus ! Sekarang kita angkat spreinya, dan
kasurnya kita balik. ”Nah, sekarang kita pasang lagi spreinya, kita mulai
dari arah atas, ya bagus !. Sekarang sebelah kaki, tarik dan masukkan, lalu
sebelah pinggir masukkan. Sekarang ambil bantal, rapihkan, dan letakkan
di sebelah atas/kepala. Mari kita lipat selimut, nah letakkan sebelah
bawah/kaki. Bagus
” F sudah bisa merapihkan tempat tidur dengan baik sekali. Coba
perhatikan bedakah dengan sebelum dirapikan? Bagus ”
“ Coba F lakukan dan jangan lupa memberi tanda MMM (mandiri) kalau F
lakukan tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika diingatkan bisa melakukan,
dan F (tidak) melakukan.
FASE Bagaimana perasaan F setelah kita bercakap-cakap dan latihan
TERMINASI merapihkan tempat tidur ? Yach, F ternyata banyak memiliki
kemampuan yang dapat dilakukan di rumah sakit ini. Salah satunya,
merapihkan tempat tidur, yang sudah F praktekkan dengan baik sekali.
Nah kemampuan ini dapat dilakukan juga di rumah setelah pulang.”
”Sekarang, mari kita masukkan pada jadual harian. F. Mau berapa kali
sehari merapihkan tempat tidur. Bagus, dua kali yaitu pagi-pagi jam
berapa ? Lalu sehabis istirahat, jam 16.00”
”Besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang kedua. F masih ingat
kegiatan apa lagi yang mampu dilakukan di rumah sakit selain merapihkan
tempat tidur? Ya bagus, merapikan meja makan . kalu begitu kita akan
latihan merapikan meja makan besok jam 08.00 habis makan pagi Sampai
jumpa ya”
Tujuan :
SP 2 Pasien: Melatih pasien melakukan kegiatan yang sesuai dengan kemampuan pasien
FASE Siang bagaimana perasaan F siang ini ? Wah, tampak cerah ”
ORIENTASE ”Bagaimana F, sudah selesai makan, apakah porsinya dihabiskan Bagus
sekarang kita akan latihan kemampuan pertama yaitu merapikan dan
membersihkan meja makan.
”Ya benar, kita akan latihan membersihkan meja makan setelah selesai
makan.Waktunya sekitar 15 menit. Mari kita ke meja makan
FASE KERJA “ F, sebelum kita ke meja makan kita perlu siapkan dulu
perlengkapannya, yaitu serbek basah untuk membersihkan meja makan
kemudian lap kering Oh ya jangan lupa sediakan tempat sampah untuk
membuang sisa-makanan.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L.J dan Moyet. (2007). Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Edisi 10. Jakarta :
Penebit Buku Kedokteran EGC
Doenges, M., Townsend, M., (2008) Nursing Diagnosis Manual ed.2. F.A Davis Company:
Philadelphia
.
Herdman, H., T., & Kamitsuru, S., Alih bahasa : Keliat, B., A., Mediani, H., S., & Tahlil, T.,
(2015). NANDA-I Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2015-2017.
Jakarta : EGC
Herdman, H., T., & Kamitsuru, S., Alih bahasa : Keliat, B., A., Mediani, H., S., & Tahlil, T.,
(2018). NANDA-I Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2018-2020.
Jakarta : EGC
Keliat, B., A. (2019). Asuhan Keperwatan Jiwa . Cetakan 2020. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Stuart, G. W., Keliat, B. A. & Pasaribu, J., (2016). Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehata
n Jiwa Stuart, 1st Indonesia edition. Elsevier Singapore Pte Ltd.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia : Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia
Townsend, M.C (2010). Buku Saku Diagnosis Keperawatan Psikiatri rencana Asuhan &
Medikasi Psikotropik. Edisi 5. Jakarta: Penebit Buku Kedokteran EGCWilkinson,
J.M. (2007). Buku Saku Diagnosa Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria
Hasil NOC. Edisi 7. Jakarta: Penebit Buku Kedokteran EGC