HALUSINASI
A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS
A. Klien
- Nama (Inisial) : Tn.M
- Usia / Tanggal Lahir : ± 46 Tahun
- Jenis Kelamin : Laki laki
- Alamat : Jl.Banjar Indah
- Suku / Bangsa : Banjar / Indonesia
- Pendidikan : SMA
- Status Perkawinan : Belum menikah
- Agama : ISLAM
- Pekerjaan : Tidak bekerja
- Diagnosa medis : RPK dan Halusinasi
B. Penanggung Jawab
- Nama : Ny. K
- Usia : 70 Tahun
- Jenis Kelamin : Perempuan
- Pekerjaan : Pensiunan
- Hubungan dengan klien : Ibu Kandung
IV. FISIK
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Respirasi : 23 kali/menit
Nadi : 86 kali/menit
Suhu : 36,1oC
TB : 160 cm
Keluhan fisik : Klien mengatakan tidak ada merasa sakit pada
anggota tubuhnya
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
V. PSIKOSOSIAL
A. Genogram: 3 Generasi
Tn.I
Keterangan :
: Laki-Laki : Meninggal : Klien
Klien adalah anak keempat dari empat bersuadara, dari Tn.M dan Ny.K. A.
Klien tinggal Bersama orang tuanya, semua keperluan terkadang diatur
oleh orang tuanya.
Masalah Keperawatan : Koping Individu Tidak Efektif
B. Konsep diri
1) Gambaran diri
Klien mengatakan tubuhnya sedang (tidak gemuk dan tidak kurus).
Klien menyukai semua bagian tubuhnya, dan tidak ada bagian yang
tidak disukai klien.
2) Identitas diri
Klien adalah seorang laki-laki. Klien menyebutkan namanya Tn.M,
usia ± 47 tahun. Klien mengatakan merasa senang menjadi seorang
laki-laki.
3) Peran
Klien mengatakan bahwa dia memiliki peran penting dalam
keluarga sebagai anak dan seorang ayah.
4) Ideal diri
Ketika ditanya mengenai posisi, status, peran klien menjawab
dirinya adalah Seorang anak dan ayah. Jika ditanya harapan klien
terhadap lingkungan klien mengatakan harapannya dapat diterima
dengan baik oleh keluarga dan lingkungan.
5) Harga diri
Klien berharap orang lain dapat menghargainya, tidak diacuhkan
begitu saja, yang dikarenakan klien tidak memiliki pekerjaan.
Masalah keperawatan : Gangguan Konsep Diri : Harga Diri
Rendah
C. Hubungan Soial
1) Orang terdekat / orang yang berarti.
Klien mengatakan sangat menyayangi orang tua, saudarinya dan
anaknya, karena baginya hanya pada saudarinya tempat meminta
bantuan saat ini.
2) Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat
Klien mengatakan tidak memiliki peran dalam sebuah kelompok
dan masyarakat.
3) Hambatan dalam berhubugan dengan orang lain.
Klien tidak memiliki masalah dalam berkomunikasi dengan orang
lain. Keluarga mengatakan bahwa masyarakat sekitar rumah selalu
bersikap baik kepada Tn. M. Klien mampu menjawab pertanyaan
yang diberikan dengan benar.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
D. Spiritual
1). Nilai dan keyakinan
Keluarga klien mengatakan klien beragama islam dan klien
meyakini kebenaran agamanya.
2). Kegiatan ibadah
Keluarga klien mengatakan klien kadang bisa mengikuti kegiatan
sholat kadang tidak
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu
Tidak mampu memulai pembicaraan
Saat dilakukan pengkajian, klien mampu menjawab pertanyaan singkat
yang diberikan dengan benar. Klien mampu menyebutkan nama,
tempat, waktu dan juga kegiatan yang dia lakukan dengan benar.
Hanya saja terkadang pasien menjelaskan pembicaraan yang
dilakukannya dengan bayangan di pikirannya.
Masalah keperawatan: Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
pendengaran
3. Aktivitas motorik
Lesu Tegang Gelisah
Komfulsif
Agitasi Tik Grimasen Tremor
Pada saat pengkajian, klien tampak seperti orang biasa. Klien tampak
berdiri di pinggir jalan sambil mengatur lalu lintas jalanan.
4. Alam perasaan
Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir
Gembira
Klien mengatakan perasaannya saat pengkajian biasa saja.
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
5. Afek
Adekuat Datar Tumpul Labil
Tidak sesuai
Pada saat pengkajian, klien berekspresi sesuai dengan apa yang terjadi.
Seperti saat ditanya apa yang sedang dilakukannya, klien pun
berekspresi senyum sambil menjelaskan kegiatannya.
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan.
6. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung
Kontak mata(-) Defensif Curiga
Klien kadang-kadang tampak tidak nyambung tetapi klien sering
tersenyum. Klien kooperatif, kontak mata bagus. Klien dapat
menjawab apa yang ditanyakan sesuai apa yang ia tahu.
Masalah keperawatan: Perubahan persepsi sensori : Halusinasi
pendengaran
7. Persepsi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Derealisasi Pengecapan Penghidu
Depersonalisasi
Klie mengatakan mendengar suara yang mengajaknya berbicara dan
bertukar pikiran. Keluarga mengatakan sering melihat pasien
terkadang berbicara sendiri.
Masalah keperawatan: Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
pendengaran
8. Proses pikir
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi
flight of idea Blocking Bicara cepat/Logorea
Pengulangan pembicaraan/persevarasi
Menurut data yang diperoleh dari hasil observasi pada klien saat
wawancara yaitu klien tampak menjawab sesuai apa yang ia tahu, tapi
terkadang ada hal yang dibicarakan tidak nyambung, pembicaraan
terkadang inkoheren
Masalah keperawatan: Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
pendengaran
9. Isi pikir
Obsesi Fobia Pesimisme
Rendah diri Ide yang terkait Pikiran magis
Agama Somatik Kebesaran
Curiga Nihilistic Sisip pikir
Siar pikir Kontrol pikir
Saat diwawancara klien berbicara sesuai apa yang diketahui, klien
tidak memiliki obsesi, phobia, atau kecurigaan dan keyakinan
mendalam tentang dirinya. Klien mengatakan bahwa dirinya adalah
orang biasa dan berharap orang lain tidak menganggapnya gangguan
jiwa.
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
10. Tingkat kesadaran
Compos mentis Apati Somnolen Sopor
Koma Waktu Tempat
Disorientasi
Saat pengkajian, klien dapat mengingat waktu dibuktikan saat ditanya
jam berapa dia pulang menjaga jalanan, Tn.I menjawab sekitar jam
09.00, klien tahu bahwa saat ditanya waktu itu pagi. Sebelum interaksi
klien tampak bingung, namun saat perawat menjelaskan hanya ingin
berbicara biasa pasien pun mulai bersikap biasa.
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
11. Memori
a. Daya ingat jangka panjang
Klien dapat mengingat alamatnya yaitu di depan STIE, dan klien
dapat mengingat bahwa iya memiliki saudara disana
b. Daya ingat jangka pendek
Saat ditanya klien dapat mengingat dan menyebutkan nama
perawat.
c. Daya ingat saat ini
Daya ingat klien saat ini baik, saat ditanya menu makan pagi tadi
klien dapat menyebutkannya, yaitu : nasi
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih Tidak mampu konsentrasi
Tidak mampu berhitung sederhana
Pada saat pengkajian, klien mampu menjawab dan berhitung
sederhana 1+2, klien menjawab benar yaitu 3.
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
13. Kemampuan penilaian
Gangguan ringan Gangguan bermakna
Klien dapat mengambil keputusan dengan sendirinya. Keluarga
mengatakan bahwa pasien sudah sering ingin diberi uang tetapi dia
menolaknya dengan alasan tidak ingin terlalu membebani saudaranya
tersebut.
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
14. Daya tilik diri
Mengingkari penyakit yang diderita
Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Klien mengatakan dirinya tidak sakit dan dalam keadaan sehat
sehingga tidak perlu berobat. Sedangkan menurut keluarga klien
sering berbicara sendiri, hal tersebut dibuktikan dari penjelasan klien
sendiri bahwa dia sering berbicara dengan orang lain untuk bertukar
pendapat.
Masalah keperawatan: Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
pendengaran
1. Data subjektif:
- Klien mengatakan mendengar suara orang
yang sering mengajaknya berbicara.
- Keluarga klien mengatakan klien sering
terlihat berbicara sendiri
- Keluarga klien mengatakan bahwa klien
Perubahan persepsi
mengalami perubahan perilaku. Klien
sensori: Halusinasi
terkadang bisa tersenyum sendiri.
pendengaran
Data objektif:
Resiko perilaku
Data objektif:
kekerasan
- Klien tampak berdiri di persimpangan jalan
sambil memegang kayu. Klien mengatakan
bahwa klien memiliki tanggung jawab untuk
menjaga jalanan dan masjid
- Kontak mata baik dan dapat dipertahankan.
SP 4 ( Pasien )
1. Pasien mampu mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik, penggunaan obat,
dan bercakap-cakap
2. Pasien mampu mengontrol halusinasi
dengan melakukan kegiatan harian.
3. Pasien memasukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan menghardik, minum obat,
bercakap-cakap, dan melakukan kegiatan
harian.
SP 4 ( Keluarga )
1. Kelurga mengetahui cara mengntrol
hausinasi dengan cara beraktivitas Bersama
dengan pasien
SP 5 ( Pasien )
1. Pasien mampu mengontrol halusinasi dengan
cara menghardik, penggunaan obat, dan
bercakap-cakap dan melakukan kegiatan
harian.
2. Pasien mampu melatih kegiatan harian.
3. Pasien mampu menilai kemandiriannya.
4. Menilai apakah halusinasi telah terkontrol
SP 5 ( Keluarga )
1. Keluarga dapat membantu pasien dalam
melatih kegiatan harian pasien
2. Keluarga dapat membantu penialain
kemandirian pasien
3. Keluarga bisa mengontrol apa bila pasien
Kembali berhalusinas
2. Risiko perilaku Setelah dilakukan 5x interaksi BHSP BHSP
kekerasan. diharapkan: Pasien mampu
membina hubungan saling percaya, 1. Pasien mampu menjawab salam 1. Mengcapkan salam dan
mampu mengidentifikasi 2. Pasien mau berjabat tangan memperkenalkan diri kepada pasien
marah/perilaku kekerasan yang 3. Pasien mau duduk Bersama perawat dan mnejelaskan tujuan kedatangan
dialaminya, mampu mengontrol 4. Pasien mampu mengutarakan masalahnya 2. Berjabatan tangan dengan pasien
dengan latihan fisik 1 & 2, mampu 5. Melakukan kontrak Tindakan keperawatan 3. Mengajak pasien untuk duduk Bersama
mengontrol dengan obat, dan 4. mnenanyakan pasien tentang masalah
mampu mengontrol dengan cara yang dialaminya
SP 1
verbal/sosial. 5. menanyakan kontrak waktu untuk
1. Pasien mampu mengidentifikasi penyebab,
tanda dan gejala PK yang dilakukan dan dilakukan Tindakan keperawatan
kibat perilaku kekerasan
2. Pasien mampu menjelaskan cara mengontrol
PK: fisik, obat, verbal dan spiritual SP 1
3. Pasien mampu mengontrol PK: Fisik ( Tarik 1. Identifikasi penyebab, tanda dan gejala
nafas dalam & memukul bantal) serta akibat perilaku kekerasan
4. Pasien memasukkan dalam kegiatan harian 2. Jelaskan cara mengontrol PK: fisik,
untuk latihan fisik obat, verbal dan spiritual
3. Latih caramengontrol PK: secara fisik
SP 1 ( Keluarga ) ( Tarik nafas dalam & memukul bantal)
1. Keluarga mampu mengidentifikasi 4. Masukkan dalam kegiatan harian untuk
penyebab, tanda dan gejala PK yang latihan fisik
dilakukan dan kibat perilaku kekerasan
2. Keluarga mampu menjelaskan cara SP 2
mengontrol PK: fisik, obat, verbal dan 1. Evaluasi kegiatan latihan fisik
spiritual 2. Jelaskan tentang obat yang diminum: 6
3. Keluarga mengetahui cara mengontrol PK: Benar (Benar: Jenis, Dosis, Frekuensi,
Fisik ( Tarik nafas dalam & memukul cara, orang, dan kontinuitas minum obat)
bantal) 3. Masukkan kedalam jadwal kegiatan
untuk latihan fisik dan minum obat.
SP 2 SP 3
1. Pasien mampu melakukan kegiatan latihan 1. Evaluasi latihan kegiatan fisik dan obat
fisik 2. Ajarkancara mengontrol perilaku
2. Pasien mampu menjelaskan tentang obat kekerasan secara verbal
yang diminum: 6 Benar (Benar: Jenis, Dosis, (mengungkapkan, meminta, dan menolak
Frekuensi, cara, orang, dan kontinuitas dengan benar)
minum obat) 3. Masukan kedalam jadwal kegiatan untuk
3. Pasien memasukan kedalam jadwal kegiatan latihan fisik dan minum obat, serta
untuk latihan fisik dan minum obat. verbal.
SP 2 ( Keluarga ) SP 4
1. Keluarga mampu membantu pasien dalam 1. Evaluasi kegiatan latihan fisik, obat, dan
melakukan Latihan fisik verbal
2. Keluarga mengatahui cara 6 benar obat 2. Ajarkan cara mengontrol PK dengan cara
spiritual
SP 3 3. Masukkan kedalam jadwal kegiatan
1. Pasien mampu melakukan latihan kegiatan untuk latihan fisik dan minum obat,
fisik dan obat verbal, serta spiritual.
2. Pasien mampu mengontrol perilaku
kekerasan secara verbal (mengungkapkan, SP 5
meminta, dan menolak dengan benar) 1. Evaluasi kegialan latihan SP 1-4
3. Pasien memasukan kedalam jadwal kegiatan 2. Nilai kemampuan yang telah mandiri
untuk latihan fisik dan minum obat, serta 3. Nilai apakah RPK terkontrol
verbal.
SP 3 ( Keluarga )
1. Keluarga mampu membantu pasien Latihan
kegiatan fisik dan pemberian obat
2. Keluarga mampu membantu asien dalam
mengontrol kekerasan secara verbal
SP 4
1. Pasien mampu melakukan kegiatan latihan
fisik obat dan verbal
2. Pasien mampu mengontrol PK dengan cara
spiritual
3. Pasien memasukan kedalam jadwal kegiatan
untuk latihan fisik dan minum obat, verbal,
serta spiritual.
SP 4 ( Keluarga )
1. Keluarga dapat membantu pasien dalam hal
mengntrol PK dengan cara spiriltual
SP 5
1. Mengevaluasi kegiatan latihan fisik, minum
obat, verbal dan spiritual
2. Pasien dapat mengontrol RPK secara mandiri
3. Menilai apakah RPK terkontrol
SP 5 ( Keluarga )