Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

J DENGAN KASUS RESIKO PERILAKU


KEKERASAN DI BANGSAL JIWA (AS-SAJADAH) RSUD BRIGJEND H. HASAN
BASRY KANDANGAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stase Praktik Profesi Keperawatan Jiwa (PPKJ)

Pembimbing Akademik : M. Syafwani, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Kep.J


Pembimbing Klinik : Rahmawaty, S.Kep.,Ns

DI SUSUN OLEH

Muhammad Khumaidi, S.Kep


NIM 2314901210144

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

2023/2024
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Tanggal pengkajian : 04 Januari 2024


Jam : 10.00 WITA
A. DATA DEMOGRAFI
1. Biodata
- Nama ( inisial ) : Tn. J
- Usia / tanggal lahir : 63 Tahun/ 31-12-1960
- Jenis kelamin : laki-laki
- Alamat :Baluti, Kandangan
- Suku / bangsa : Banjar/Indonesia
- Status pernikahan : Menikah
- Agama / keyakinan : Islam
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Tidak Bekerja
- Diagnosa medik :
- No. medical record : 243***
- Tanggal masuk : 13 Desember 2023
- Penanggung jawab
- Nama : Tn. M
- Usia :38 tahun
- Jenis kelamin : laki-laki
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Swasta
- Hubungan dengan klien : Anak

B. ALASAN MASUK
1 hari sebelum MRS pasien tiba-tiba mengamuk dan bicara sendiri di rumah dengan
melempar barang dan mengambil parang, saat ditanya pasien mengatakan ingin pergi
berperang ke negara Palestina. Pasien kadang tertawa/berbicara sendiri.
C. KELUHAN UTAMA:
Klien bicara sendiri dan marah-marah tidak jelas, serta mengamuk dan meresahkan
warga sekitar.
D. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
√ Ya Tidak

2. Pengobatan sebelumnya?
Berhasil

√ Kurang berhasil sempat putus obat


Tidak berhasil
3. Jenis perlakuan Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
a. Aniaya fisik √
b. Aniaya seksual
c. Penolakan
d. Kekerasan dalam keluarga
e. Tindakan kriminal
MASALAH KEPERAWATAN: Resiko Perilaku Kekerasan
Jelaskan :
Perilaku klien dipengaruhi dirinya, klien sering marah-marah, mengamuk.
Beberapa hari ini klien putus obat. Klien sebagai pelaku aniaya, pernah berlaku
kasar dan mengamuk serta marah-marah pada anggota keluarga lainnya.
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?
Ya √ Tidak
Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan/perawaran
_____________ _______________ ___________________

Jelaskan : Keluarga klien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa


MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Tidak ada
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan

E. FISIK
1. Tanda-tanda vital :
TD : 120/80 mmHg HR : 96 x/menit RR : 20x/menit T : 36,8ºC
2. Ukur : TB : 155 cm BB : 50 kg
3. Keluhan fisik:Ya Tidak √
Jelaskan : Klien mengatakan tidak memiliki keluhan fisik.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan

F. PSIKOSOSIAL
1. Genogram:

X X X X
Keterangan:

: Laki-laki : Garis perkawinan

: Perempuan X : Meninggal

: Klien : Garis Keturunan

: Tinggal serumah

Klien adalah seorang laki laki berusia 63 tahun, klien anak ke-3 dari 6 bersaudara,
klien tinggal bersama istri dan anaknya.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan

2. Konsep diri
a. Citra Diri :
Klien mengatakan dirinya baik-baik saja, Klien menyukai semua bagian dari
anggota tubuhnya, tidak ada yang tidak disukainya.
b. Identitas :
Klien namanya Tn. S, berjenis kelamin laki laki, berumur 63 tahun, sudah menikah klien
anak ke-3 dari 6 bersaudara, klien tinggal bersama istri dan anaknya. Ketika
ditanya klien menjawab A, saat ditanya umur klien menjawab tidak tahu dan tidak
ingat.
c. Peran :
Peran klien dikeluarganya adalah sebagai suami dan ayah.
Klien sebelum sakit, klien membantu pekerjaan istrinya dan sedikit-sedikit
membantu pekerjaan di rumah.
Peran klien setelah di rumah sakit, klien mengatakan klien selalu ikut serta dalam
kegiatan di rumah sakit seperti, berolah raga, membersihkan tempat tidur,
membersihkan ruangan tempat klien tinggal dan lain-lain.
d. Ideal diri :
Klien mengatakan ingin segera pulang dan berkumpul dengan keluarganya, klien
juga mengatakan ingin membantu keluarganya dan menjadi orang yang berguna
bagi kelurganya .
e. Harga diri :
Klien mengatakan hubungannya dengan teman-temannya baik.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
Klien tidak mampu menjawab saat ditanyakan orang yang berarti bagi klien.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
Klien hanya warga biasa dan tidak mengikuti kegiatan dalam masyarakat.
c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang lain :
Saat perawat mendekati dan diajak berbicara, klien bersedia dan mau menjawab
pertanyaan perawat.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Klien beragama islam
b. Kegiatan ibadah :
Klien tidak mengikuti kegiatan beribadah di rumah sakit. Klien tidak memperdulikan
perkataan perawat saat membahas masalah ibadah.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan

I. STATUS MENTAL
1. Penampilan
√ Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian
tidak sesuai tidak sesuai biasanya
Jelaskan :
Saat penkajian, cara berpakaian klien terlihat rapi dan bersih. Klien tampak
berpakaian sesuai dengan kebutuhan,. Rambut bersih, gigi bersih dan kuku bersih.
Hidung, mata, telinga bersih dan tidak ada edema ataupun cairan yang keluar.
Kebutuhan sehari-hari klien seperti : mandi, makan, berpakaian dapat dilakukan
secara mandiri
MASALAH KEPERAWATAN : Defisit Perawatan Diri

2. Pembicaraan
√ Cepat √ Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu Tidak mampu
memulai
Jelaskan :
Klien berbicara cepat dan keras. Kontak mata baik. Klien menjawab semua
pertanyaan yang diajukan sesuai dengan apa yang klien ketahui.
MASALAH KEPERAWATAN : Resiko Perilaku Kekerasan

3. Aktivitas Motorik:
√ Lesu √ Tegang Gelisah Agitasi
Tik Grimasen Tremor Kompulsif
Jelaskan:
Klien tampak gelisah, sering mondar mandir, pandangan mata klien tajam.
MASALAH KEPERAWATAN : Resiko Perilaku Kekerasan.
4. Alam perasaan
Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira
berlebihan
Jelaskan :
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan
5. Afek
√ Adekuat Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan :
Klien bisa mengekspresikan perasaannya baik itu perasaan senang maupun sedih
saat diberikan rangsang stimulus yang kuat. Ekspresi klien menjadi sedikit marah
ketika diajak berbincang-bincang tentang prilaku kekerasannya. Kemudian ekspresi
klien menjadi senang ketika diajak bercanda
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan

6. lnteraksi selama wawancara


Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung
Kontak mata (-) Defensif Curiga
Jelaskan :
Pada saat dilakukan pengkajian Klien menunjukkan sikap kooperatif, ketika
diberikan pertanyaan pasien selalu menjawab pertanyaan dari lawan bicara
walaupun harus dilakukan secara berulang.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan

7. Persepsi
Pendengaran Penglihatan Perabaan Derealisasi
Pengecapan Penghidu Depersonalisasi
Jelaskan :
Klien mengatakan tidak ada mendengar suara atau penglihatan yang menyuruhnya
untuk berbuat kasar dan marah-marah.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan

8. Proses Pikir
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Flight of idea Blocking Pengulangan Bicara cepat /logorea
__________________________ Pembicaraan/persevarasi
Jelaskan :
Saat pengkajian klien tampak menjawab semua pertanyaan perawat sesuai dengan
pengetahuan dan ingatannya. Pembicaraan tidak berbelit-belit, tidak meloncat-
loncat dari satu topik ke topik lain.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan
9. Bentuk Pikir
Dereistik Otistik Non Realistik

10. Isi Pikir


Obsesi Fobia Hipokondria

Depersonalisasi Ide Yang Terkait Pikiran Magis


Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistic Sisip Pikir Siar Pikir Kontrol Pikir
Jelaskan :
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan
11. Tingkat kesadaran
√ Compos Mentis Bingung Sedasi Stupor
Disfase Orientasi
Waktu Tempat Orang Disorientasi
Jelaskan :
Eye 4 Verbal 5 Motorik 6. Orientasi klien terhadap orang lain, waktu, tempat, cukup
baik, pasien dapat membedakan siang dan malam, pasien juga dapat mengingat
nama orang tuanya dan kenapa dia dimasukkan ke rumah sakit, dan klien juga sadar
kalau saat ini klien berada di bangsal jiwa RSUD H. Hasan Basry Kandangan.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan
12. Memori
Gangguan Daya Ingat Jangka Panjang Gangguan Daya Ingat Jangka Pendek
Gangguan Daya Ingat Saat Ini Konfabulasi
Jelaskan:
a. Gangguan daya ingat jangka panjang: tidak ada gangguan
Klien dapat mengingat alamat rumahnya. klien dapat mengingat kejadian kenapa
dibawa ke bangsal jiwa.
b. Gangguan daya ingat jangka pendek: tidak ada gangguan
Dibuktikan saat ditanya kapan terakhir klien mandi klien menjawab tadi pagi.
Klien mampu mengingat kejadian yang kemaren bahkan kejadian satu minggu
yang lalu saat iya mengamuk
c. Daya ingat saat ini: Daya ingat saat ini baik
Saat ditanya menu makan tadi pagi klien dapat menyebutkannya.
MASALAH KEPERAWATAN: Tidak ada masalah keperawatan
13. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah Beralih Tidak Mampu Konsentrasi Tidak Mampu
Berhitung Sederhana
Jelaskan :
Saat bercakap klien dapat mengikuti arahan dari perawat, klien juga dapat
berhitung dengan baik. Klien dapat menghitung secara berurutan 1-5.
MASALAH KEPERAWATAN: Tidak ada Masalah Keperawatan
14. Kemampuan penilaian
Gangguan Ringan Gangguan Bermakna
Jelaskan:
Klien dapat mengambil keputusan dengan baik tanpa disuruh. Seperti memilih
mandi dulu sebelum makan atau makan sebelum mandi, berdoa dan cuci tangan
dulu sebelum makan, lebih memilih tidur pada saat malam hari setelah minum obat
dan makan.
MASALAH KEPERAWATAN: Tidak ada Masalah Keperawatan
15. Daya tilik diri
√ Mengingkari Penyakit Yang Diderita Menyalahkan Hal-Hal Diluar Dirinya
Jelaskan :
Klien menyadari penyakitnya dan harus di rawat, dan ingin prilaku dan emosinya
terkontrol agar dia bisa segera pulang kerumah.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan
G. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih
Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olahraga Mencederai diri
Lainnya _______________ Lainnya : __________________
Jelaskan :
Mekanisme koping maladaptif karena klien marah-marah tidak jelas, pandangan mata
tajam, kontak mata tidak dapat dipertahankan. Klien belum mampu menyelesaikan
masalah yang tiba-tiba bisa membuatnya marah.
Klien kooperatif saat berkomunikasi dan klien mampu mengaplikasikan latihan yang di
ajarkan untuk mengontrol marahnya.
MASALAH KEPERAWATAN : Koping individu tidak efektif

H. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik
Klien tidak mengikuti kegiatan kelompok di masyarakat
Masalah dengan lingkungan, spesifik
Lingkungan masih ada yang belum dapat menerima dan memberikan dukungan
terhadap gangguan jiwa yang dialami klien tetangganya.
Masalah dengan pendidikan, spesifik
Klientidak mampu mengatakan masalah pendidikan, karena klien tidak mengingatnya .
Masalah dengan pekerjaan, spesifik
Klien tidak memiliki pekerjaan.
Masalah dengan perumahan, spesifik
Klien tinggal di rumah orangtuanya.
Masalah dengan ekonomi, spesifik
Ekonomi klien sekarang di bantu orangtuanya.
Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik
Klien masih tinggal Bangsal Jiwa RSUD Brigjend H.Hasan Basry Kandangan dan
belum dijemput oleh keluarganya.
Masalah lainnya, spesifik
Tidak ada masalah.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan.

I. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Bantuan minimal Bantuan total
Klien sehari-hari makan secara mandiri, tidak memerlukan bantuan dari orang
lain. Klien makan 3 kali sehari, selalu menghabiskan makanannya yang sudah di
sediakan oleh rumah sakit. Klien secara mandiri membersihkan dan merapikan
alat makannya sebelum dan sesudah makan.
2. BAB/BAK
Bantuan minimal Bantual total
Klien mampu mengontrol BAB/BAK di WC, setelah BAB/BAK klien dapat
membersihkan bekas kotoran yang ada di kloset dan pada tubuhnya dengan arahan dari
perawat, serta mampu menggunakan celana kembali tanpa bantuan .
3. Mandi
Bantuan minimal Bantuan total
Klien mandi satu kali saja dalam sehari, dan perlu pengawasan karena kadang-
kadang klien malas mandi, klien jarang menggosok giginya, rambut klien agak
panjang.
4. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal Bantual total
Klien bisa memakai pakaian dengan baik secara mandiri dan biasanya klien
memilih baju dan celana yang nyaman untuk digunakannya.
5. Istirahat dan tidur
Tidur siang lama : 14:00 s/d 16:00
Tidur malam lama : 22:00 s/d 06:00
Kegiatan sebelum / sesudah tidur : Berdoa sebelum memulai tidur.
Klien lebih banyak berada di tempat tidurnya pada siang dan malam hari, Sejak 7
hari ini klien sering marah-marah, mengamuk, sulit tidur, dan sering terbangun.
6. Penggunaan obat
Bantuan minimal Bantuan total
Klien masih diawasi dalam mengkonsumsi obat.
7. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan lanjutan √ Ya tidak
Perawatan pendukung √ Ya tidak

8. Kegiatan di dalam rumah


Mempersiapkan makanan Ya √ tidak
Klien mampu menyediakan makanan untuk dirinya sendiri tetapi lebih sering
disiapkan oleh ibu atau saudaranya, klien dapat melakukan pekerjaan sehari-hari
seperti mencuci gelas sehabis makan.
Menjaga kerapihan rumah √ Ya tidak
Klien bisa menjaga kerapihan rumah membantu istrinya
Mencuci pakaian Ya √ tidak
Klien dulu di rumah dia jarang mencuci pakaian karena dilakukan oleh istri ata
anaknya
Pengaturan keuangan Ya √ tidak
Klien tidak mengatur keuangan
9. Kegiatan di luar rumah
Belanja √ Ya tidak
Klien berbelanja kewarung sendiri
Transportasi Ya √ tidak

Klien mengatakan kalau kemana-mana lebih senang menggunakan sepeda saja


Lain-lain Ya √ tidak
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan

J. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


√ Penyakit Jiwa √ System Pendukung
√ Faktor Presipitasi Penyakit Fisik
Koping √ Obat-Obatan
Jelaskan :
a. Penyakit Jiwa
Klien mengatakan tidak mengetahui apa yang dia alami ini termasuk dalam salah
satu dalam penyakit kejiwaan. Klien tampak bingung ketika dijelaskan tentang
penyakitnya.
b. Sistem pendukung
Ketika ada masalah, klien mengatakan tidak pernah menceritakan masalahnya ke
orang terdekatnya, padahal orang terdekat adalah sistem pendukung yang baik
ketika masalah datang.
c. Faktor Presipitasi
Faktor yang menyebabkan klien dimasukkan ke rumah sakit jiwa karena klien mara
h-marah, mengamuk, sehingga membuat keluarga dan warga resah. Klien
cenderung ke maladaftif, cenderung gelisah, berbicara sendiri dan marah-marah.
d. Obat-obatan
Klien diberi obat yang efek sampingnya akan membuat ia mengantuk dan lemah, kli
en juga mengatakan kadang – kadang klien akan membuang obat yang diberikan ker
ena malas meminumnya.
MASALAH KEPERAWATAN : Defisit Pengetahuan,
K. ASPEK MEDIK
Diagnosa Medik : Skizofrenia
Definisi : Gangguan skizofrenia adalah kelainan mental yang rancu yang
ditandai dengan adanya gejala kombinasi antara gejala skizofrenia
dan gejala gangguan afektif. Penyebab gangguan skizofrenia tidak
diketahui, tetapi empat model konseptual telah dikembangkan.
Gangguan dapat berupa tipe skizofrenia atau tipe gangguan mood.
Gangguan skizofrenia mungkin merupakan tipe psikosis ketiga yang
berbeda, yang bukan merupakan gangguan skizofrenia maupun
gangguan mood. Keempat dan yang paling mungkin, bahwa
gangguan skizofrenia adalah kelompok heterogen gangguan yang
menetap ketiga kemungkinan pertama.
Terapi :
Obat Dosis Indikasi/ Kontraindikasi Efek samping
Lodomer 1/2 amp per Indikasi : 1. Terjadi reaksi
12 jam untuk mengatasi gangguan ekstrapiramidal
mental atau perubahan mood (hipertonia otot/gemetar)
seperti gangguan kejiwaan yang 2. Gangguan pencernaan
membuat penderitanya (susah buang air besar)
mengalami delusi, perubahan 3. Xerostomia (Mulut
sikap, dan halusinasi kering akibat produksi
(skizofrenia). kelenjar ludah yang
berkurang)
Kontra Indikasi : 4. Berat badan bertambah
 Pasien yang mempunyai
riwayat hipersensitifitas
terhadap haloperidol
 Keadaan koma
 Parkinsonisme.

Clozapine 25 mg per Indikasi: Merasa mengantuk, berat


24 jam Untuk mengobati gangguan men badan naik, pusing, mual,
tal, kecemasan, serta suasana hat konstipasi.
i tertentu (skizofenia, skizoafekt
if).

Kontraindikasi:
Pasien yang memiliki riwayat
agranulositosis/granulositosis
toksik atau idiosinkratik,
neutropenia, gangguan fungsi
sumsum tulang, epilepsi yang
tidak terkontrol, kolaps
sirkulasi, depresi SSP karena
sebab apa pun, gangguan
jantung berat, kolaps sirkulasi,
ileus paralitik, psikosis
alkoholik atau toksik, keracunan
obat. Pasien dengan gangguan
hati dan ginjal yang berat
(termasuk penyakit hati aktif
atau progresif, gagal hati).

Haloperidol 1,5 mg per Indikasi :  Kantuk


12 jam Gangguan cemas, gagap,  Pusing atau sakit
gangguan GI, maniak, kepala
skizofrenia akut/kronik,  Sulit buang air kecil
paranoid, gangguan perilaku  Gangguan tidur
kepribadian anak  Kecemasan
 Penglihatan kabur
Kontra Indikasi :  Konstipasi
Gangguan neurologis dan gejala  Mual
piramidal atau ekstrapiramidal,
koma, depresi SSP berat.

L. ANALISA DATA
Hari /Tanggal: Kamis, 14 Desember 2023
NO DATA MASALAH
1. Data Subjektif: RESIKO PERILAKU
- Anak klien mengatakan klien marah tidak jelas, KEKERASAN
mengamuk di rumah.
- anak klien mengatakan klien bicara sendiri dan
marah-marah tidak jelas.

Data Objektif
- Bicara klien tampak keras ketika menjawab
pertanyaan perawat
- Mata klien tampak memerah
- Klien tampak gelisah, sering mondar mandir,
pandangan mata klien tajam
- Terlihat tegang apabila di ajak berkomunikasi

2. Data Subjektif: HALUSINASI


 Klien mengatakan ada mendengar suara bisikan yang PENDENGARAN
menyuruh pergi ke palestina.
 Suara itu muncul terutama saat klien saat gelap
 Perasaan klien langsung marah apabila mendengar
suara

Data Objektif:
 Klien tampak tegang
 TTV:
TD: 110/80 mmhg
N: 98x/menit
S: 36°C
R: 22x/menit
3. DS: Koping individu tidak
- Klien mengatakan tidak bisa tidur jika tidak minum obat efektif
DO:
- Klien tampak lesu
Pandangan klien tampak melihat ke satu arah

M. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Risiko Perilaku Kekerasan
2. Halusinasi pendengaran
3. Koping individu tidak efektif
N. POHON MASALAH

Resiko Perilaku Kekerasan (Effect)

Gangguan persepsi sensori:


(Halusinasi pendengaran) (Core Problem)

Koping Individu Tidak Efektif (Causa)

O. DIAGNOSIS KEPERAWATAN PRIORITAS


1. Resiko perilaku kekerasan
2. Gangguan persepsi sensori
3. Koping individu tidak efektif
P. INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi Keperawatan Pada Klien dengan Resiko Perilaku Kekerasan
No Diagnosa Tujuan Intervensi Intervensi Keperawatan Rasional
Keperawatan
1. Resiko perilaku 1. Kognitif, klien mampu : Tindakan keperawatan ners
kekerasan a. Menyebutkan penyebab 1. Latih klien untuk melakukan relaksasi: tarik napas 1. Agar klien dapat mengontrol perilaku kekerasan
risiko perilaku dalam, pukul kasur dan bantal, senam, dan jalan-
kekerasan jalan
b. Menyebutkan tanda dan 2. Latih klien untuk bicara dengan baik: 2. Mengajarkan klien mengontrol marah
gejala risiko perilaku mengungkapkan, meminta, dan menolak dengan
kekerasan baik
c. Menyebutkan akibat 3. Latih deeskalasi secara verbal atau tertulis 3. Agar klien dapat mengungkapkan perasaan marah
yang ditimbulkan 4. Latih klien untuk melakukan kegiatan ibadah sesuai 4. Ibadah salah satu cara untuk mengontrol marah
d. Menyebutkan cara dengan agama dan kepercayaan yang dianut
mengatasi resiko (sholat, berdoa, kegiatan ibadah yang lainnya)
perilaku kekerasan 5. Latih klien patuh minum obat dengan 8 benar
(benar nama klien, benar obat, benar dosis, benar 5. Agar pengobatan klien dapat berjalan dengan baik
2. Psikomotor, klien mampu: cara, benar waktu, benar manfaat, benar tanggal
a. Mengendalikan risiko kedaluwarsa dan benar dokumentasi)
perilaku kekerasan 6. Bantu klien dalam mengendalikan risiko perilaku
dengan relaksasi: tarik kekerasan jika mengalami kesulitan 6. Agar klien dapat mengontrol perilaku kekerasan
napas dalam, pukul 7. Diskusikan manfaat yang didapat setelah
kasur dan bantal, mempraktikkan latihan mengendalikan risiko 7. Menggali pendapat klien tentang latihan mengendalikan risiko
senam, dan jalan-jalan perilaku kekerasan perilaku kekerasan
b. Berbicara dengan baik: 8. Berikan pujian pada klien saat mampu
mengungkapkan, mempraktikkan latihan mengendalikan risiko 8. Pujian salah satu bentuk penghargaan terhadap klien atas
meminta, dan menolak perilaku kekerasan pencapaiannya
dengan baik
c. Melakukan deeskalasi Tindakan keperawatan Ners Spesialis
yaitu mengungkapkan a. Terapi Kognitif
perasaan marah secara 1. Sesi 1: Mengidentifikasi peristiwa yang tidak
verbal atau tertulis menyenangkan dan menimbulkan pikiran 1. Mengetahui hal yang menyebabkan timbulnya pikiran negatif
d. Melakukan kegiatan otomatis negatif
ibadah seperti sholat, 2. Sesi 2: Melawan pikiran otomatis negatif 2. Agar klien dapat menghilangkan pikiran negatif
berdoa, kegiatan ibadah 3. Sesi 3: Memanfaatkan sistem pendukung 3. Sistem pendukung untuk melawan pikiran negatif
lain 4. Sesi 4: mengevaluasi manfaat melawan pikiran 4. Agar klien mengetahui manfaat melawan pikiran negatif
e. Patuh minum obat negatif
dengan 8 benar (benar b. Terapi Perilaku
nama klien, benar obat, 1. Sesi 1: Mengidentifikasi peristiwa yang tidak 1. Mengetahui hal yang menyebabkan timbulnya perilaku negatif
benar dosis, benar cara, menyenangkan dan menimbulkan perilaku
benar waktu, benar negatif 2. Agar klien dapat berperilaku positif
manfaat, benar tanggal 2. Sesi 2: Mengubah perilaku negatif menjadi
kedaluwarsa dan benar positif 3. Sistem pendukung untuk berperilaku positif
dokumentasi) 3. Sesi 3: Memanfaatkan sistem pendukung
4. Agar klien mengetahui manfaat mengubah perilaku negatif
4. Sesi 4: Mengevaluasi manfaat melawan perilaku
3. Afektif, klien mampu: negatif
a. Merasakan manfaat dari c. Terapi Kognitif Perilaku
1. Mengetahui hal yang menyebabkan timbulnya pikiran negatif
latihan yang dilakukan 1. Sesi 1: Mengidentifikasi pengalaman yang tidak
dan perilaku negatif
b. Membedakan perasaan menyenangkan yang menimbulkan pikiran
sebelum dan sesudah otomatis negatif dan perilaku negatif 2. Agar klien dapat menghilangkan pikiran negatif
latihan 2. Sesi 2: Melawan pikiran otomatis negatif 3. Agar klien dapat berperilaku positif
3. Sesi 3: Mengubah perilaku negatif menjadi
positif 4. Sistem pendukung untuk melawan pikiran negatif dan
4. Sesi 4: Memanfaatkan sistem pendukung berperilaku positif
5. Sesi 5: Mengevaluasi manfaat melawan pikiran 5. Agar klien dapat mengetahui manfaat melawan pikiran negatif
negatif dan mengubah perilaku negatif dan mengubah perilaku negatif
d. Latihan Asertif
1. Sesi 1: Mengidentifikasi peristiwa yang 1. Mengetahui penyebab terjadinya marah dan sikap saat marah
menyebabkan marah dan sikap saat marah
(asertif, pasif, agresif)
2. Sesi 2: Mengungkapkan keinginan dan 2. Agar klien dapat menyampaikan sesuatu dengan baik-baik
kebutuhan secara asertif
3. Sesi 3: Mengatakan tidak untuk permintaan yang 3. Agar klien dapat menolak permintaan yang irrasional
irasional
4. Sesi 4: Menerima dan mengungkapkan 4. Agar klien dapat menerima dan mengungkapkan pendapat
perbedaan pendapat secara asertif secara baik
5. Sesi 5: Mengevaluasi manfaat latihan asertif 5. Agar klien dapat mengetahui manfaat latihan asertif
Intervensi Keperawatan Keluarga Pada Klien dengan Resiko Perilaku Kekerasan
No Diagnosa Tujuan Intervensi Intervensi Keperawatan Rasional
Keperawatan
1. Resiko perilaku 1. Kognitif, keluarga
kekerasan mampu: 1. Kaji masalah klien yang dirasakan keluarga dalam 1. Untuk mengetahui masalah yang dirasakan keluarga
a. Menyebutkan merawat klien
pengertian, penyebab, 2. Menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan 2. Agar keluarga tahu tentang masalah yang terjadi pada klien
tanda dan gejala serta gejala serta proses terjadinya risiko perilaku
proses terjadinya risiko kekerasan yang dialami klien
perilaku kekerasan 3. Mendiskusikan cara merawat risiko perilaku 3. Untuk mengetahui apakah keluarga tahu bagaimana cara
yang dialami klien kekerasan dan memutuskan cara merawat yang merawat klien dan agar keluarga mau merawat klien
b. Menyebutkan cara sesuai dengan kondisi klien
merawat risiko perilaku 4. Melatih keluarga cara merawat risiko perilaku 4. Agar keluarga bisa bagaimana cara merawat klien dengan
kekerasan dan kekerasan klien: kondisi klien sekarang
memutuskan cara a. Menghindari penyebab terjadinya risiko perilaku
merawat yang sesuai kekerasan
dengan kondisi klien b. Membimbing klien melakukan latihan cara
c. Menyebutkan cara mengendalikan perilaku kekerasan sesuai
menghindari penyebab dengan yang dilatih perawat ke klien
terjadinya risiko c. Memberi pujian atas keberhasilan klien
perilaku kekerasan 5. Melibatkan seluruh anggota keluarga untuk 5. Agar klien merasakan kenyamanan, ketenangan dan
d. Menyebutkan tanda dan menciptakan suasana keluarga yang nyaman: mendapatkan dukungan dari lingkungan rumah dan
gejala perilaku Mengurangi stress di dalam keluarga dan memberi mengurangi penyebab stress dari rumah
kekerasan yang motivasi pada klien
memerlukan rujukan 6. Menjelaskan tanda dan gejala perilaku kekerasan 6. Agar keluarga tahu bagaimana penanganan dirumah dan
segera melakukan serta yang memerlukan rujukan segera melakukan serta penanganan selanjutnya jika dirumah tidak teratasi
melakukan follow up melakukan follow up ke pelayanan kesehatan
ke pelayanan kesehatan secara teratur.
secara teratur. Tindakan Keperawatan Spesialis: Psikoedukasi
keluarga
1. Sesi 1: Mengidentifikasi masalah kesehatan yang 1. Untuk mengetahui masalah kesehatan klien dan masalah
dialami klien dan masalah keluarga (care giver) keluarga klien
dalam merawat klien
2. Sesi 2: Merawat masalah kesehatan klien
3. Sesi 3: Melatih manajemen stress untuk keluarga 2. Agar masalah kesehatan klien teratasi
4. Sesi 4: Melatih manajemen beban untuk keluarga 3. Agar keluarga bisa mengontrol stress didalam keluarga
5. Sesi 5: Memanfaatkan sistem pendukung
6. Sesi 6: Mengevaluasi manfaat psikoedukasi 4. Agar keluarga bisa mengatur beban didalam keluarga
keluarga
5. Sistem pendukung untuk manajemen stress dan beban
keluarga
6. Untuk mengetahui manfaat psikoedukasi keluarga

Q. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari / Tanggal: Kamis / 04 Januari 2024
N Jam Diagnosis Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
o Tindakan Keperawatan
10.00 RPK Tindakan keperawatan ners Subjektif :
1. Melatih klien untuk melakukan relaksasi : tarik - Klien mengatakan namanya Tn. S
napas dalam, pukul kasur dan bantal, senam, - Klien mengatakan nama perawat Tn. R
dan jalan-jalan - Klien mengatakan tidak tahu kenapa dia marah-marah dan
2. Melatih klien untuk bicara dengan baik : mengamuk
mengungkapkan, meminta, dan menolak - Klien mengatakan saat marah klien biasanya ingin
dengan baik melampiaskannya dengan orang lain
3. Melatih deeskalasi secara verbal atau tertulis - Klien sadar perilaku kekerasan membuatnya di jauhi orang
4. Melatih klien untuk melakukan kegiatan ibadah lain
sesuai dengan agama dan kepercayaan yang - Klien mau belajar tehnik nafas dalam untuk mengontrol
dianut (sholat, berdoa, kegiatan ibadah yang marahnya
lainnya) - Klien mengatakan dirinya baik baik saja
5. Melatih klien patuh minum obat dengan 8 Objektif :
benar (benar nama klien, benar obat, benar
- Klien tampak tenang, mata terlihat merah dan tangannya
dosis, benar cara, benar waktu, benar manfaat,
masih tremor dan sesekali menggempal
benar tanggal kedaluwarsa dan benar
- Klien belum bisa melakukan nafas dalam dengan benar
dokumentasi)
6. Membantu klien dalam mengendalikan risiko - Bicara klien masih labil dan lesu
- TD : 130/90 mmhg N : 84 x/m R: 22x/m T: 37,0 ᵒC
perilaku kekerasan jika mengalami kesulitan Assesment :
7. Mendiskusikan manfaat yang didapat setelah - Klien mau mendiskusikan masalah perilaku kekerasan, tanda
mempraktikkan latihan mengendalikan risiko dan gejala, jenis perilaku kekerasan yang telah di lakukan.
perilaku kekerasan - Klien belum mampu melakukan nafas dalam dengan benar
8. Memberikan pujian pada klien saat mampu - BHSP mulai terjalin
mempraktikkan latihan mengendalikan risiko Planning :
perilaku kekerasan Lanjutkan intervensi selanjutnya:
Tindakan keperawatan ners (poin 1-8)

R. EVALUASI KEPERAWATAN
Hari / Tanggal: Jum’at / 05 Januari 2024
No Jam Diagnosis Respon Subjektif Respon Objektif (O) Analisis Masalah (A) Perencanaan Paraf
Kep Selanjutnya (P)
1. 09.30 RPK - Klien mengatakan namanya Tn. S - Klien tampak tenang, mata - Klien mau mendiskusikan masalah Lanjutkan
- Klien mengatakan nama perawat Ny.S terlihat merah dan tremor pada perilaku kekerasan, tanda dan gejala, intervensi
- Klien mengatakan baik-baik saja tangan sudah berkurang dan jenis perilaku kekerasan yang telah selanjutnya:
- Klien mengatakan tidak tahu kenapa dia sesekali menggempal di lakukan. Tindakan
marah-marah dan mengamuk - Klien belum bisa melakukan - Klien belum mampu melakukan keperawatan
- Klien mengatakan saat marah klien biasanya nafas dalam dengan benar nafas dalam dengan benar ners (poin 1-8)
ingin melampiaskannya dengan orang lain - Bicara klien masih labil - BHSP mulai terjalin
- Klien sadar perilaku kekerasan - TD : 127/88 mmhg N : 88 x/m
membuatnya di jauhi orang lain R: 22x/m T: 36,5 ᵒC
- Klien mau belajar tehnik nafas dalam untuk
mengontrol marahnya
11.30 - Klien mengatakan namanya Tn. S - Klien tampak tenang, mata - Klien mau mendiskusikan masalah Lanjutkan
- Klien mengatakan nama perawat Ny.S terlihat merah dan tremor pada perilaku kekerasan, tanda dan gejala, intervensi
- Klien mengatakan tidak tahu kenapa dia tangan sudah berkurang dan jenis perilaku kekerasan yang telah selanjutnya:
marah-marah dan mengamuk sesekali menggempal di lakukan. Tindakan
- Klien mengatakan saat marah klien biasanya - Klien belum bisa melakukan - Klien belum mampu melakukan keperawatan
ingin melampiaskannya dengan orang lain nafas dalam dengan benar nafas dalam dengan benar ners (poin 1-8)
- Klien sadar perilaku kekerasan - Bicara klien masih labil - BHSP mulai terjalin
membuatnya di jauhi orang lain - TD : 127/88 mmhg N : 88 x/m
- Klien mau belajar tehnik nafas dalam untuk R: 22x/m T: 36,5 ᵒC
mengontrol marahnya

Hari / Tanggal: Sabtu / 06 Januari 2024


No Jam Diagnosis Respon Subjektif Respon Objektif (O) Analisis Masalah (A) Perencanaan Paraf
Kep Selanjutnya (P)
1. 10.00 RPK - Klien mengatakan khabarnya hari ini baik- - Klien tampak tenang, mata - Klien mau mendiskusikan masalah Lanjutkan
baik saja dan sudah bisa tidur terlihat merah dan tremor pada perilaku kekerasan, tanda dan intervensi
- Klien mengatakan namanya Tn. S tangan sudah berkurang dan gejala, jenis perilaku kekerasan selanjutnya:
- Klien mengatakan nama perawat Ny.S sesekali menggempal yang telah di lakukan. Tindakan
- Klien mengatakan tidak tahu kenapa dia - Klien dapat melakukan nafas - Klien mampu melakukan nafas keperawatan
marah-marah dan mengamuk dalam dalam dengan benar ners (poin 1-8)
- Klien mengatakan saat marah klien biasanya - Bicara klien masih labil - BHSP mulai terjalin
ingin melampiaskannya dengan orang lain
- Klien sadar perilaku kekerasan
membuatnya di jauhi orang lain
- Klien mau belajar tehnik nafas dalam untuk
mengontrol marahnya
12.30 - Klien mengatakan khabarnya hari ini baik- - Klien tampak tenang, mata - Klien mau mendiskusikan masalah Lanjutkan
baik saja dan sudah bisa tidur terlihat merah dan tremor pada perilaku kekerasan, tanda dan intervensi
- Klien mengatakan namanya Tn. S tangan sudah berkurang dan gejala, jenis perilaku kekerasan selanjutnya:
- Klien mengatakan nama perawat Ny.S sesekali menggempal yang telah di lakukan. Tindakan
- Klien mengatakan tidak tahu kenapa dia - Klien dapat melakukan nafas - Klien mampu melakukan nafas keperawatan
marah-marah dan mengamuk dalam dalam dengan benar ners (poin 1-8)
- Klien mengatakan saat marah ingin - Bicara klien masih labil - BHSP mulai terjalin
melampiaskannya dengan orang lain -
- Klien sadar perilaku kekerasan
membuatnya di jauhi orang lain
- Klien mau belajar tehnik nafas dalam untuk
mengontrol marahnya
Kandangan, 06 Januari 2024

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

(M. Syafwani, S.Kp., M.Kep., Sp. Kep., Jiwa) (Rahmawaty, S.Kep., Ns)

Anda mungkin juga menyukai