Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

J DENGAN KASUS HALUSINASI


PENDENGARAN DI BANGSAL JIWA (AS-SAJADAH) RSUD BRIGJEND H.
HASAN BASRY KANDANGAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stase Praktik Profesi Keperawatan Jiwa (PPKJ)

Pembimbing Akademik : M. Syafwani, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Kep.J


Pembimbing Klinik : Rahmawaty, S.Kep.,Ns

DI SUSUN OLEH

Miftahurrahmah, S.Kep
NIM 2314901210141

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

2023/2024
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Tanggal pengkajian : 04 Januari 2024


Jam : 10.00 WITA
A. DATA DEMOGRAFI
1. Biodata
- Nama ( inisial ) : Tn. J
- Usia / tanggal lahir : 63 Tahun/ 31-12-1960
- Jenis kelamin : laki-laki
- Alamat :Baluti, Kandangan
- Suku / bangsa : Banjar/Indonesia
- Status pernikahan : Menikah
- Agama / keyakinan : Islam
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Tidak Bekerja
- Diagnosa medik :
- No. medical record : 243***
- Tanggal masuk : 13 Desember 2023
- Penanggung jawab
- Nama : Tn. M
- Usia :38 tahun
- Jenis kelamin : laki-laki
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Swasta
- Hubungan dengan klien : Anak

B. ALASAN MASUK
1 hari sebelum MRS pasien tiba-tiba mengamuk dan bicara sendiri di rumah dengan
melempar barang dan mengambil parang, saat ditanya pasien mengatakan ingin pergi
berperang ke negara Palestina. Pasien kadang tertawa/berbicara sendiri.
C. KELUHAN UTAMA:
Klien bicara sendiri dan marah-marah tidak jelas, serta mengamuk dan meresahkan
warga sekitar.
D. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
√ Ya Tidak

2. Pengobatan sebelumnya?
Berhasil

√ Kurang berhasil sempat putus obat


Tidak berhasil
3. Jenis perlakuan Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
a. Aniaya fisik √
b. Aniaya seksual
c. Penolakan
d. Kekerasan dalam keluarga
e. Tindakan kriminal
MASALAH KEPERAWATAN: Resiko Perilaku Kekerasan
Jelaskan :
Perilaku klien dipengaruhi dirinya, klien sering marah-marah, mengamuk.
Beberapa hari ini klien putus obat. Klien sebagai pelaku aniaya, pernah berlaku
kasar dan mengamuk serta marah-marah pada anggota keluarga lainnya.
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?
Ya √ Tidak
Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan/perawaran
_____________ _______________ ___________________

Jelaskan : Keluarga klien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa


MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Tidak ada
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan

E. FISIK
1. Tanda-tanda vital :
TD : 120/80 mmHg HR : 96 x/menit RR : 20x/menit T : 36,8ºC
2. Ukur : TB : 155 cm BB : 50 kg
3. Keluhan fisik:Ya Tidak √
Jelaskan : Klien mengatakan tidak memiliki keluhan fisik.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan

F. PSIKOSOSIAL
1. Genogram:

X X X X
Keterangan:

: Laki-laki : Garis perkawinan

: Perempuan X : Meninggal

: Klien : Garis Keturunan

: Tinggal serumah

Klien adalah seorang laki laki berusia 63 tahun, klien anak ke-3 dari 6 bersaudara,
klien tinggal bersama istri dan anaknya.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan

2. Konsep diri
a. Citra Diri :
Klien mengatakan dirinya baik-baik saja, Klien menyukai semua bagian dari
anggota tubuhnya, tidak ada yang tidak disukainya.
b. Identitas :
Klien namanya Tn. S, berjenis kelamin laki laki, berumur 63 tahun, sudah
menikah klien anak ke-3 dari 6 bersaudara, klien tinggal bersama istri dan
anaknya. Ketika ditanya klien menjawab A, saat ditanya umur klien menjawab
tidak tahu dan tidak ingat.
c. Peran :
Peran klien dikeluarganya adalah sebagai suami dan ayah.
Klien sebelum sakit, klien membantu pekerjaan istrinya dan sedikit-sedikit
membantu pekerjaan di rumah.
Peran klien setelah di rumah sakit, klien mengatakan klien selalu ikut serta dalam
kegiatan di rumah sakit seperti, berolah raga, membersihkan tempat tidur,
membersihkan ruangan tempat klien tinggal dan lain-lain.
d. Ideal diri :
Klien mengatakan ingin segera pulang dan berkumpul dengan keluarganya, klien
juga mengatakan ingin membantu keluarganya dan menjadi orang yang berguna
bagi kelurganya .
e. Harga diri :
Klien mengatakan hubungannya dengan teman-temannya baik.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
Klien tidak mampu menjawab saat ditanyakan orang yang berarti bagi klien.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
Klien hanya warga biasa dan tidak mengikuti kegiatan dalam masyarakat.
c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang lain :
Saat perawat mendekati dan diajak berbicara, klien bersedia dan mau menjawab
pertanyaan perawat.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Klien beragama islam
b. Kegiatan ibadah :
Klien tidak mengikuti kegiatan beribadah di rumah sakit. Klien tidak
memperdulikan perkataan perawat saat membahas masalah ibadah.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan

I. STATUS MENTAL
1. Penampilan
√ Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian
tidak sesuai tidak sesuai biasanya
Jelaskan :
Saat penkajian, cara berpakaian klien terlihat rapi dan bersih. Klien tampak
berpakaian sesuai dengan kebutuhan,. Rambut bersih, gigi bersih dan kuku bersih.
Hidung, mata, telinga bersih dan tidak ada edema ataupun cairan yang keluar.
Kebutuhan sehari-hari klien seperti : mandi, makan, berpakaian dapat dilakukan
secara mandiri
MASALAH KEPERAWATAN : Defisit Perawatan Diri

2. Pembicaraan
√ Cepat √ Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu Tidak mampu
memulai
Jelaskan :
Klien berbicara cepat dan keras. Kontak mata baik. Klien menjawab semua
pertanyaan yang diajukan sesuai dengan apa yang klien ketahui.
MASALAH KEPERAWATAN : Resiko Perilaku Kekerasan

3. Aktivitas Motorik:
√ Lesu √ Tegang Gelisah Agitasi
Tik Grimasen Tremor Kompulsif
Jelaskan:
Klien tampak gelisah, sering mondar mandir, pandangan mata klien tajam.
MASALAH KEPERAWATAN : Resiko Perilaku Kekerasan.
4. Alam perasaan
Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira
berlebihan
Jelaskan :
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan
5. Afek
√ Adekuat Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan :
Klien bisa mengekspresikan perasaannya baik itu perasaan senang maupun sedih
saat diberikan rangsang stimulus yang kuat. Ekspresi klien menjadi sedikit marah
ketika diajak berbincang-bincang tentang prilaku kekerasannya. Kemudian ekspresi
klien menjadi senang ketika diajak bercanda
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan

6. lnteraksi selama wawancara


Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung
Kontak mata (-) Defensif Curiga
Jelaskan :
Pada saat dilakukan pengkajian Klien menunjukkan sikap kooperatif, ketika
diberikan pertanyaan pasien selalu menjawab pertanyaan dari lawan bicara
walaupun harus dilakukan secara berulang.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan

7. Persepsi
Pendengaran Penglihatan Perabaan Derealisasi
Pengecapan Penghidu Depersonalisasi
Jelaskan :
Klien mengatakan tidak ada mendengar suara atau penglihatan yang menyuruhnya
untuk berbuat kasar dan marah-marah.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan

8. Proses Pikir
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Flight of idea Blocking Pengulangan Bicara cepat /logorea
__________________________ Pembicaraan/persevarasi
Jelaskan :
Saat pengkajian klien tampak menjawab semua pertanyaan perawat sesuai dengan
pengetahuan dan ingatannya. Pembicaraan tidak berbelit-belit, tidak meloncat-
loncat dari satu topik ke topik lain.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan
9. Bentuk Pikir
Dereistik Otistik Non Realistik

10. Isi Pikir


Obsesi Fobia Hipokondria

Depersonalisasi Ide Yang Terkait Pikiran Magis


Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistic Sisip Pikir Siar Pikir Kontrol Pikir
Jelaskan :
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan
11. Tingkat kesadaran
√ Compos Mentis Bingung Sedasi Stupor
Disfase Orientasi
Waktu Tempat Orang Disorientasi
Jelaskan :
Eye 4 Verbal 5 Motorik 6. Orientasi klien terhadap orang lain, waktu, tempat, cukup
baik, pasien dapat membedakan siang dan malam, pasien juga dapat mengingat
nama orang tuanya dan kenapa dia dimasukkan ke rumah sakit, dan klien juga sadar
kalau saat ini klien berada di bangsal jiwa RSUD H. Hasan Basry Kandangan.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan
12. Memori
Gangguan Daya Ingat Jangka Panjang Gangguan Daya Ingat Jangka Pendek
Gangguan Daya Ingat Saat Ini Konfabulasi
Jelaskan:
a. Gangguan daya ingat jangka panjang: tidak ada gangguan
Klien dapat mengingat alamat rumahnya. klien dapat mengingat kejadian kenapa
dibawa ke bangsal jiwa.
b. Gangguan daya ingat jangka pendek: tidak ada gangguan
Dibuktikan saat ditanya kapan terakhir klien mandi klien menjawab tadi pagi.
Klien mampu mengingat kejadian yang kemaren bahkan kejadian satu minggu
yang lalu saat iya mengamuk
c. Daya ingat saat ini: Daya ingat saat ini baik
Saat ditanya menu makan tadi pagi klien dapat menyebutkannya.
MASALAH KEPERAWATAN: Tidak ada masalah keperawatan
13. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah Beralih Tidak Mampu Konsentrasi Tidak Mampu
Berhitung Sederhana
Jelaskan :
Saat bercakap klien dapat mengikuti arahan dari perawat, klien juga dapat
berhitung dengan baik. Klien dapat menghitung secara berurutan 1-5.
MASALAH KEPERAWATAN: Tidak ada Masalah Keperawatan
14. Kemampuan penilaian
Gangguan Ringan Gangguan Bermakna
Jelaskan:
Klien dapat mengambil keputusan dengan baik tanpa disuruh. Seperti memilih
mandi dulu sebelum makan atau makan sebelum mandi, berdoa dan cuci tangan
dulu sebelum makan, lebih memilih tidur pada saat malam hari setelah minum obat
dan makan.
MASALAH KEPERAWATAN: Tidak ada Masalah Keperawatan
15. Daya tilik diri
√ Mengingkari Penyakit Yang Diderita Menyalahkan Hal-Hal Diluar Dirinya
Jelaskan :
Klien menyadari penyakitnya dan harus di rawat, dan ingin prilaku dan emosinya
terkontrol agar dia bisa segera pulang kerumah.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan
G. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih
Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olahraga Mencederai diri
Lainnya _______________ Lainnya : __________________
Jelaskan :
Mekanisme koping maladaptif karena klien marah-marah tidak jelas, pandangan mata
tajam, kontak mata tidak dapat dipertahankan. Klien belum mampu menyelesaikan
masalah yang tiba-tiba bisa membuatnya marah.
Klien kooperatif saat berkomunikasi dan klien mampu mengaplikasikan latihan yang di
ajarkan untuk mengontrol marahnya.
MASALAH KEPERAWATAN : Koping individu tidak efektif

H. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik
Klien tidak mengikuti kegiatan kelompok di masyarakat
Masalah dengan lingkungan, spesifik
Lingkungan masih ada yang belum dapat menerima dan memberikan dukungan
terhadap gangguan jiwa yang dialami klien tetangganya.
Masalah dengan pendidikan, spesifik
Klientidak mampu mengatakan masalah pendidikan, karena klien tidak
mengingatnya.
Masalah dengan pekerjaan, spesifik
Klien tidak memiliki pekerjaan.
Masalah dengan perumahan, spesifik
Klien tinggal di rumah orangtuanya.
Masalah dengan ekonomi, spesifik
Ekonomi klien sekarang di bantu orangtuanya.
Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik
Klien masih tinggal Bangsal Jiwa RSUD Brigjend H.Hasan Basry Kandangan
dan belum dijemput oleh keluarganya.
Masalah lainnya, spesifik
Tidak ada masalah.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan.

I. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Bantuan minimal Bantuan total
Klien sehari-hari makan secara mandiri, tidak memerlukan bantuan dari orang
lain. Klien makan 3 kali sehari, selalu menghabiskan makanannya yang sudah di
sediakan oleh rumah sakit. Klien secara mandiri membersihkan dan merapikan
alat makannya sebelum dan sesudah makan.
2. BAB/BAK
Bantuan minimal Bantual total
Klien mampu mengontrol BAB/BAK di WC, setelah BAB/BAK klien dapat
membersihkan bekas kotoran yang ada di kloset dan pada tubuhnya dengan arahan
dari perawat, serta mampu menggunakan celana kembali tanpa bantuan.
3. Mandi
Bantuan minimal Bantuan total
Klien mandi satu kali saja dalam sehari, dan perlu pengawasan karena kadang-
kadang klien malas mandi, klien jarang menggosok giginya, rambut klien agak
panjang.
4. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal Bantual total
Klien bisa memakai pakaian dengan baik secara mandiri dan biasanya klien
memilih baju dan celana yang nyaman untuk digunakannya.
5. Istirahat dan tidur
Tidur siang lama : 14:00 s/d 16:00
Tidur malam lama : 22:00 s/d 06:00
Kegiatan sebelum / sesudah tidur : Berdoa sebelum memulai tidur.
Klien lebih banyak berada di tempat tidurnya pada siang dan malam hari, Sejak 7
hari ini klien sering marah-marah, mengamuk, sulit tidur, dan sering terbangun.
6. Penggunaan obat
Bantuan minimal Bantuan total
Klien masih diawasi dalam mengkonsumsi obat.
7. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan lanjutan √ Ya tidak
Perawatan pendukung √ Ya tidak

8. Kegiatan di dalam rumah



Mempersiapkan makanan Ya tidak
Klien mampu menyediakan makanan untuk dirinya sendiri tetapi lebih sering
disiapkan oleh ibu atau saudaranya, klien dapat melakukan pekerjaan sehari-hari
seperti mencuci gelas sehabis makan.
Menjaga kerapihan rumah √ Ya tidak
Klien bisa menjaga kerapihan rumah membantu istrinya
Mencuci pakaian Ya √ tidak
Klien dulu di rumah dia jarang mencuci pakaian karena dilakukan oleh istri ata
anaknya
Pengaturan keuangan Ya √ tidak
Klien tidak mengatur keuangan
9. Kegiatan di luar rumah
Belanja √ Ya tidak
Klien berbelanja kewarung sendiri
Transportasi Ya √ tidak

Klien mengatakan kalau kemana-mana lebih senang menggunakan sepeda saja


Lain-lain Ya √ tidak
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada Masalah Keperawatan

J. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


√ Penyakit Jiwa √ System Pendukung
√ Faktor Presipitasi Penyakit Fisik
Koping √ Obat-Obatan
Jelaskan :
a. Penyakit Jiwa
Klien mengatakan tidak mengetahui apa yang dia alami ini termasuk dalam salah
satu dalam penyakit kejiwaan. Klien tampak bingung ketika dijelaskan tentang
penyakitnya.
b. Sistem pendukung
Ketika ada masalah, klien mengatakan tidak pernah menceritakan masalahnya ke
orang terdekatnya, padahal orang terdekat adalah sistem pendukung yang baik
ketika masalah datang.
c. Faktor Presipitasi
Faktor yang menyebabkan klien dimasukkan ke rumah sakit jiwa karena klien mara
h-marah, mengamuk, sehingga membuat keluarga dan warga resah. Klien
cenderung ke maladaftif, cenderung gelisah, berbicara sendiri dan marah-marah.
d. Obat-obatan
Klien diberi obat yang efek sampingnya akan membuat ia mengantuk dan lemah, kli
en juga mengatakan kadang – kadang klien akan membuang obat yang diberikan ker
ena malas meminumnya.
MASALAH KEPERAWATAN : Defisit Pengetahuan,
K. ASPEK MEDIK
Diagnosa Medik : Skizofrenia
Definisi : Gangguan skizofrenia adalah kelainan mental yang rancu yang
ditandai dengan adanya gejala kombinasi antara gejala skizofrenia
dan gejala gangguan afektif. Penyebab gangguan skizofrenia tidak
diketahui, tetapi empat model konseptual telah dikembangkan.
Gangguan dapat berupa tipe skizofrenia atau tipe gangguan mood.
Gangguan skizofrenia mungkin merupakan tipe psikosis ketiga yang
berbeda, yang bukan merupakan gangguan skizofrenia maupun
gangguan mood. Keempat dan yang paling mungkin, bahwa
gangguan skizofrenia adalah kelompok heterogen gangguan yang
menetap ketiga kemungkinan pertama.
Terapi :
Obat Dosis Indikasi/ Kontraindikasi Efek samping
Lodomer 1/2 amp Indikasi : 1. Terjadi reaksi
per 12 jam untuk mengatasi gangguan ekstrapiramidal
mental atau perubahan mood (hipertonia
seperti gangguan kejiwaan otot/gemetar)
yang membuat penderitanya 2. Gangguan pencernaan
mengalami delusi, perubahan (susah buang air besar)
sikap, dan halusinasi 3. Xerostomia (Mulut
(skizofrenia). kering akibat produksi
kelenjar ludah yang
Kontra Indikasi : berkurang)
 Pasien yang mempunyai 4. Berat badan bertambah
riwayat hipersensitifitas
terhadap haloperidol
 Keadaan koma
 Parkinsonisme.

Clozapine 25 mg per Indikasi: Merasa mengantuk, berat


24 jam Untuk mengobati gangguan badan naik, pusing, mual,
mental, kecemasan, serta suas konstipasi.
ana hati tertentu (skizofenia, s
kizoafektif).

Kontraindikasi:
Pasien yang memiliki riwayat
agranulositosis/granulositosis
toksik atau idiosinkratik,
neutropenia, gangguan fungsi
sumsum tulang, epilepsi yang
tidak terkontrol, kolaps
sirkulasi, depresi SSP karena
sebab apa pun, gangguan
jantung berat, kolaps
sirkulasi, ileus paralitik,
psikosis alkoholik atau
toksik, keracunan obat.
Pasien dengan gangguan hati
dan ginjal yang berat
(termasuk penyakit hati aktif
atau progresif, gagal hati).
Haloperidol 1,5 mg per Indikasi :  Kantuk
12 jam Gangguan cemas, gagap,  Pusing atau sakit
gangguan GI, maniak, kepala
skizofrenia akut/kronik,  Sulit buang air kecil
paranoid, gangguan perilaku  Gangguan tidur
kepribadian anak  Kecemasan
 Penglihatan kabur
Kontra Indikasi :  Konstipasi
Gangguan neurologis dan  Mual
gejala piramidal atau
ekstrapiramidal, koma,
depresi SSP berat.

L. ANALISA DATA
Hari /Tanggal: Kamis, 14 Desember 2023
NO DATA MASALAH
.
1. Data Subjektif:
 Klien mengatakan ada mendengar suara bisikan Gangguan persepsi sensori:
yang menyuruh pergi ke palestina. Halusinasi pendengaran
 Suara itu muncul terutama saat klien saat gelap
 Perasaan klien langsung marah apabila
mendengar suara

Data Objektif:
 Klien tampak tegang
 TTV:
TD: 110/80 mmhg
N: 98x/menit
S: 36°C
R: 22x/menit
2. Data Subjektif:
- Anak klien mengatakan klien marah tidak jelas, Resiko Perilaku Kekerasan
mengamuk di rumah.
- anak klien mengatakan klien bicara sendiri dan
marah-marah tidak jelas.

Data Objektif
- Bicara klien tampak keras ketika menjawab
pertanyaan perawat
- Mata klien tampak memerah
- Klien tampak gelisah, sering mondar mandir,
pandangan mata klien tajam
Terlihat tegang apabila di ajak berkomunikasi
3. Data Subjektif: Koping individu tidak efektif
- Klien mengatakan pernah berfikir untuk lebih
baik mati saja dari pada jadi beban keluarga
- Klien mengatakan tidak bisa tidur jika tidak
minum obat
Data Objektif:
- Klien tampak lesu
- Pandangan klien tampak melihat ke satu arah
M. POHON MASALAH
Resiko Perilaku Kekerasan

Gangguan persepsi sensori:


(Halusinasi pendengaran)

Koping Individu Tidak Efektif

N. DIAGNOSIS KEPERAWATAN PRIORITAS


1. Resiko Perilaku Kekerasan
2. Halusinasi Pendengaran
3. Koping Individu Tidak Efektif
O. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Halusinasi : pendengaran
Intervensi keperawatan pada klien dengan Halusinasi : pendengaran
No Diagnosa Tujuan Intervensi Intervensi Keperawatan Rasional
Keperawatan
1. klien mampu 1. Mengontrol halusinasi dengan 1. .dapat mengurangi pada saat muncul
mengontrol cara menghardik, gejala
halusinasinya dengan 2. Patuh minum obat secara 2. untuk mengoptimalkan Kesehatan
kriteria hasil : teratur. 3. membina hubungan saling percaya
-Klien dapat membina 3. Melatih bercakap-cakap dengan antar klien
hubungan saling orang lain, 4. untuk menjadwalkan
percaya 4. Menyusun jadwal kegiatan dan kegiatan/aktivitas positif
-Klien mampu dengan aktifitas 5. untuk mengoptimalkan kesehatan
mengidentifikasi 5. Terapi kelompok terkait terapi
halusinasinya. aktifitas kelompok stimulasi
-Klien mampu persepsi halusinasi.
mengontrol halusinasi
dengan menghardik.
-Klien mampu minum
obat secara rutin
Intervensi Keperawatan Keluarga Pada Klien dengan Halusinasi : pendengaran
No Diagnosa Tujuan Intervensi Intervensi Keperawatan Rasional
Keperawatan
1. Diskusikan masalah yang 1. untuk menambah pengetahuan klien
dihadap keluarga dalam 2. untuk mengtahui kondisi klien
merawat pasien 3. untuk mengoptimalkan kesehatam
2. Berikan penjelasan meliputi : 4. untuk mencegah perilaku halusinasi
pengertian halusinasi, proses
terjadinya halusinasi, jenis
halusinasi yang dialami, tanda
dan gejala halusinasi, proses
terjadinya halusinasi.
3. Jelaskan dan latih cara merawat
anggota keluarga yang
mengalami halusinasi :
menghardik, minum obat,
bercakap-cakap, melakukan
aktivitas.
4. Diskusikan cara menciptakan
lingkungan yang dapat
mencegah terjadinya halusinasi.
5. Diskusikan tanda dan gejala
kekambuhan
6. Diskusikan pemanfaatan fasilitas
pelayanan kesehatan terdekat
untuk follow up anggota
keluarga dengan
halusinasi.ervensi Keperawatan

2. RPK
Resiko Perilaku Kekerasan
No Diagnosa Tujuan Intervensi Intervensi Keperawatan Rasional
Keperawatan
1. Resiko perilaku 1. Kognitif, klien Tindakan keperawatan ners
kekerasan mampu : 1. Latih klien untuk melakukan 1. Agar klien dapat mengontrol perilaku
a. Menyebutkan relaksasi: tarik napas dalam, pukul kekerasan
penyebab risiko kasur dan bantal, senam, dan
perilaku kekerasan jalan-jalan
b. Menyebutkan tanda 2. Latih klien untuk bicara dengan 2. Mengajarkan klien mengontrol marah
dan gejala risiko baik: mengungkapkan, meminta,
perilaku kekerasan dan menolak dengan baik
c. Menyebutkan 3. Latih deeskalasi secara verbal atau 3. Agar klien dapat mengungkapkan
akibat yang tertulis perasaan marah
ditimbulkan 4. Latih klien untuk melakukan
d. Menyebutkan cara kegiatan ibadah sesuai dengan 4. Ibadah salah satu cara untuk
mengatasi rsisiko agama dan kepercayaan yang mengontrol marah
perilaku kekerasan dianut (sholat, berdoa, kegiatan
2. Psikomotor, klien ibadah yang lainnya)
mampu: 5. Latih klien patuh minum obat
a. Mengendalikan dengan 8 benar (benar nama klien, 5. Agar pengobatan klien dapat berjalan
risiko perilaku benar obat, benar dosis, benar dengan baik
kekerasan dengan cara, benar waktu, benar manfaat,
relaksasi: tarik benar tanggal kedaluwarsa dan
napas dalam, benar dokumentasi)
pukul kasur dan 6. Bantu klien dalam mengendalikan 6. Agar klien dapat mengontrol perilaku
bantal, senam, dan risiko perilaku kekerasan jika kekerasan
jalan-jalan mengalami kesulitan
b. Berbicara dengan 7. Diskusikan manfaat yang didapat 7. Menggali pendapat klien tentang
baik: setelah mempraktikkan latihan latihan mengendalikan risiko perilaku
mengungkapkan, mengendalikan risiko perilaku kekerasan
meminta, dan kekerasan
menolak dengan 8. Berikan pujian pada klien saat
baik mampu mempraktikkan latihan 8. Pujian salah satu bentuk penghargaan
c. Melakukan mengendalikan risiko perilaku terhadap klien atas pencapaiannya
deeskalasi yaitu kekerasan
mengungkapkan
perasaan marah Tindakan keperawatan Ners
secara verbal atau Spesialis
tertulis a. Terapi Kognitif
d. Melakukan 1.Sesi 1: Mengidentifikasi 1. Mengetahui hal yang menyebabkan
kegiatan ibadah peristiwa yang tidak timbulnya pikiran negatif
seperti sholat, menyenangkan dan
berdoa, kegiatan menimbulkan pikiran otomatis
ibadah lain negatif 2. Agar klien dapat menghilangkan
e. Patuh minum obat 2.Sesi 2: Melawan pikiran pikiran negatif
dengan 8 benar otomatis negatif 3. Sistem pendukung untuk melawan
(benar nama klien, 3.Sesi 3: Memanfaatkan sistem pikiran negatif
benar obat, benar pendukung 4. Agar klien mengetahui manfaat
dosis, benar cara, 4.Sesi 4: mengevaluasi manfaat melawan pikiran negatif
benar waktu, benar melawan pikiran negatif
manfaat, benar b. Terapi Perilaku 1. Mengetahui hal yang menyebabkan
tanggal 1.Sesi 1: Mengidentifikasi timbulnya perilaku negatif
kedaluwarsa dan peristiwa yang tidak
benar menyenangkan dan 2. Agar klien dapat berperilaku positif
dokumentasi) menimbulkan perilaku negatif
3. Sistem pendukung untuk berperilaku
3. Afektif, klien 2.Sesi 2: Mengubah perilaku
positif
mampu: negatif menjadi positif
4. Agar klien mengetahui manfaat
a. Merasakan manfaat 3.Sesi 3: Memanfaatkan sistem
mengubah perilaku negatif
dari latihan yang pendukung
dilakukan 4.Sesi 4: Mengevaluasi manfaat
b. Membedakan melawan perilaku negatif 1. Mengetahui hal yang menyebabkan
perasaan sebelum c. Terapi Kognitif Perilaku timbulnya pikiran negatif dan perilaku
dan sesudah 1.Sesi 1: Mengidentifikasi negatif
latihan pengalaman yang tidak 2. Agar klien dapat menghilangkan
menyenangkan yang pikiran negatif
menimbulkan pikiran otomatis 3. Agar klien dapat berperilaku positif
negatif dan perilaku negatif
2.Sesi 2: Melawan pikiran 4. Sistem pendukung untuk melawan
otomatis negatif pikiran negatif dan berperilaku positif
3.Sesi 3: Mengubah perilaku 5. Agar klien dapat mengetahui manfaat
negatif menjadi positif melawan pikiran negatif dan
4.Sesi 4: Memanfaatkan sistem mengubah perilaku negatif
pendukung
5.Sesi 5: Mengevaluasi manfaat 1. Mengetahui penyebab terjadinya
melawan pikiran negatif dan marah dan sikap saat marah
mengubah perilaku negatif
d. Latihan Asertif
1.Sesi 1: Mengidentifikasi
2. Agar klien dapat menyampaikan
peristiwa yang menyebabkan
sesuatu dengan baik-baik
marah dan sikap saat marah
(asertif, pasif, agresif)
3. Agar klien dapat menolak permintaan
2.Sesi 2: Mengungkapkan
yang irrasional
keinginan dan kebutuhan
secara asertif
3.Sesi 3: Mengatakan tidak untuk 4. Agar klien dapat menerima dan
permintaan yang irasional mengungkapkan pendapat secara baik
4.Sesi 4: Menerima dan 5. Agar klien dapat mengetahui manfaat
latihan asertif
mengungkapkan perbedaan
pendapat secara asertif
5.Sesi 5: Mengevaluasi manfaat
latihan asertif

Intervensi Keperawatan Keluarga Pada Klien dengan Resiko Perilaku Kekerasan


No Diagnosa Tujuan Intervensi Intervensi Keperawatan Rasional
Keperawatan
1. Resiko perilaku 1. Kognitif, keluarga Tindakan keperawatan ners
kekerasan mampu: Tindakan keperawatan Ners
a. Menyebutkan Spesialis 1. Untuk mengetahui masalah yang
pengertian, 1. Kaji masalah klien yang dirasakan dirasakan keluarga
penyebab, tanda keluarga dalam merawat klien
dan gejala serta 2. Menjelaskan pengertian, 2. Agar keluarga tahu tentang masalah
proses terjadinya penyebab, tanda dan gejala serta yang terjadi pada klien
risiko perilaku proses terjadinya risiko perilaku
kekerasan yang kekerasan yang dialami klien
dialami klien 3. Mendiskusikan cara merawat 3. Untuk mengetahui apakah keluarga
b. Menyebutkan cara risiko perilaku kekerasan dan tahu bagaimana cara merawat klien dan
merawat risiko memutuskan cara merawat yang agar keluarga mau merawat klien
perilaku sesuai dengan kondisi klien
kekerasan dan 4. Melatih keluarga cara merawat 4. Agar keluarga bisa bagaimana cara
memutuskan cara risiko perilaku kekerasan klien: merawat klien dengan kondisi klien
merawat yang a. Menghindari penyebab sekarang
sesuai dengan terjadinya risiko perilaku
kondisi klien kekerasan
c. Menyebutkan cara b.Membimbing klien melakukan
menghindari latihan cara mengendalikan
penyebab perilaku kekerasan sesuai
terjadinya risiko dengan yang dilatih perawat ke
perilaku klien 5. Agar klien merasakan kenyamanan,
kekerasan c. Memberi pujian atas ketenangan dan mendapatkan
d. Menyebutkan keberhasilan klien dukungan dari lingkungan rumah dan
tanda dan gejala 5. Melibatkan seluruh anggota mengurangi penyebab stress dari rumah
perilaku keluarga untuk menciptakan
kekerasan yang suasana keluarga yang nyaman: 6. Agar keluarga tahu bagaimana
memerlukan Mengurangi stress di dalam penanganan dirumah dan penanganan
rujukan segera keluarga dan memberi motivasi selanjutnya jika dirumah tidak teratasi
melakukan serta pada klien
melakukan follow 6. Menjelaskan tanda dan gejala
up ke pelayanan perilaku kekerasan yang
kesehatan secara memerlukan rujukan segera
teratur. melakukan serta melakukan follow 1. Untuk mengetahui masalah kesehatan
up ke pelayanan kesehatan secara klien dan masalah keluarga klien
teratur.
Tindakan Keperawatan Spesialis: 2. Agar masalah kesehatan klien teratasi
Psikoedukasi keluarga 3. Agar keluarga bisa mengontrol stress
1. Sesi 1: Mengidentifikasi masalah didalam keluarga
kesehatan yang dialami klien dan
masalah keluarga (care giver) 4. Agar keluarga bisa mengatur beban
dalam merawat klien didalam keluarga
2. Sesi 2: Merawat masalah
kesehatan klien 5. Sistem pendukung untuk manajemen
3. Sesi 3: Melatih manajemen stress stress dan beban keluarga
untuk keluarga 6. Untuk mengetahui manfaat
4. Sesi 4: Melatih manajemen beban psikoedukasi keluarga
untuk keluarga
5. Sesi 5: Memanfaatkan sistem
pendukung
6. Sesi 6: Mengevaluasi manfaat
psikoedukasi keluarga
3. Koping Individu Tidak Efektif

No Diagnosa Tujuan Intervensi Intervensi Keperawatan Rasional


Keperawatan
1. Koping Kognitif, klien Dukungan pengambilan keputusan 1.Agar mengetahui masalah klien dalam
individu tidak mampu : a. Observasi pengambilan keputusan
efektif 1. Kemampuan 1.Identifikasi persepsi mengenai
memenuhi peran masalah saat pembuatan keputusan 1. Membantu klien membuat keputusan
sesuai usia kesehatan
2. Perilaku 2.Agar klien mampu mengidentifikasi
koping adaptif b.Terapeutik kelebihan dan kekurangan dari solusi
3. Verbalisasi 1. Fasilitasi mengklarifikasi nilai dan 3. Agar pasien mampu memilah informasi
kemampuan harapan yang membantu membuat yang ingin diterima maupun ditolak
mengatasi masalah pilihan 4. Agar klien latihan untuk menjelaskan
4. Perilaku 2.Diskusikan kelebihan dan keputusannya
asertif kekurangan dari setiap solusi
5. Verbalisasi 3. Hormati hak pasien untuk 5. Membantu klien agar dapat
menyalahkan orang menerima atau menolak informasi bersosialisasi
lain menurun 4. Fasilitasi menjelaskan
keputusan kepada orang lain, jika
perlu 1. Agar klien mengetahui alternatif solusi
5. Fasilitasi hubungan antara dari suatu masalah
pasien, keluarga, dan tenaga 2. Informasi yang diminta klien membantu
kesehatan lainnya klien dalam menghadapi suatu masalah

c. Edukasi
1. Informasikan alternative solusi 1. Untuk mengetahui peran klien sesuai
secara jelas tingkat perkembangan
2. Berikan informasi yang diminta 2. Agar peran dalam keluarga dapat
pasien diidentifikasi
3. Agar mengetahui masalah sehingga
Dukungan Penampilan Peran terjadj koping tidak efektif
a. Observasi
1. Identifikasi berbagai peran dan
periode transisi sesuai tingkat 1. Membantu keluarga untuk beradaptasi
perkembangan
2. Identifikasi peran yang ada dalam 2.Agar klien dapat antisipasi terhadap
keluarga reaksi orang lain
3. Identifikasi adanya peran yang
tidak terpenuhi
3.Agar klien memahami perubahan dan
b. Terapeutik perbedaan peran
1. Fasilitasi adaptasi peran keluarga
terhadap perubahan peran yang tidak
diinginkan 1.Agar klien mengetahui perilaku yang
2. Fasilitasi bermain peran dalam dibutuhman untuk pengembangan peran
mengantisipasi reaksi orang lain 2.Agar klien siap apabila terjadi perubahan
terhadap perilaku peran akibat penyakit atau
3. Fasilitasi diskusi tentang ketidakmampuan
perubahan peran
3.Strategi positif dapat membantuk klien
c. Edukasi untjn mengelola perubahan peran
1. Diskusikan perilaku yang
dibutuhkan untuk pengembangan
peran 1. Agar klien dapat mengetahui peran baru
2. Diskusikan perubahan peran yang
diperlukan akibat penyakit atau
ketidakmampuan
3. Diskusikan strategi positif untuk
mengelola perubahan peran

d. Kolaborasi
1. Rujuk dalam kelompok untuk
mempejari peran baru

Intervensi Keperawatan Keluarga Pada Klien dengan koping individu tidak efektif
No Diagnosa Tujuan Intervensi Intervensi Keperawatan Rasional
Keperawatan
1. Kognitif, keluarga Dukungan koping keluarga 1. Agar mengetahui respon dari keluarga
mampu : a. Observasi
1. Kepuasan terhadap 1. Identifikasi respon emosional 2. Agar memahami psikologis keluarga
perila ku bantuan terhadap kondisi saat ini 3.Keputusan perawatan setelah pulang
anggota keluarga 2. Ident ifikasi prognosis secara agar dipahami oleh keluarga
meningkat psikologis 4.Agar tercipta kesamaan harapan antara
2.Keterpaparan infor 3. Identifikasi prmahaman tentang pasien, keluarga dan tenaga kesehatan
masi meningkat keputusan perawatan setelah pulang
3.Perasaan diaba ikan 4. Identifikasi kesusaian antara 1.Agar mengetahui pengetahuan keluarga
menurun harapan pasien, keluarga dan tenaga
4.Kekhawatiran kesehatan 2.Agar keluarga tetap merasa nyaman
tentang anggota
keluarga menurun b. Terapeutik 3.Agar keluarga mengetahui rencana
5.Perilaku mengaba 1.Dengarkan masalah, perasaan, dan medis dan perawatan
ikan anggota keluarga pertanyaan keluarga 4. Membantu klien dan kekuarga dalam
menurun 2.Terima nilai-nilai keluarga dengan menungkapkan perasaan
6.Kemampua n cara yang tidak menghakimi
memenuhi kebutuhan 3.Diskusikan rencana medis dan 5.Agar keluarga mengetahui keadaan klien
anggota keluarga perawatan
7.Perasaan tertekan
(depresi) me nur un 4. Fasilitasi pengungkapkan 1. Agar keluarga mengetahui
Perilaku menghasut perasaan antara pasien dan keluarga perkembangan klien
menurun atau anta anggota keluarga 2. Agar keluarga mengetahui fasilitan
5.Berikan kesempatan berkunjung perawatan untuk klien
bagi anggota keluarga
1. Agar meningkatkan perkembangan
c. Edukasi dari terapi
1.Informasikan kemajuan pasien
secara
2.berkala Informasikan fasilitas
perawatan kesehatan yang tersedia
d. Kolaborasi
1. Rujuk untuk terapi keluarga,
jika perlu
P. STRATEGI PELAKSANAAN (SP) KEPERAWATAN
Tujuan Tujuan Rasional
No Diagnosa Intervensi
Umum Khusus
1. Gangguan Klien dapat Setelah dilakukan tindakan keperawatan SP 1 Halusinasi 1. Supaya klien bisa
Persepsi Sensori: mengontrol selama 5 kali pertemuan untuk SP 1, 7 kali - Identifikasi halusinasi: isi, frekuensi, mengusir halusinasinya
Halusinasi halusinasi yang pertemuan untuk SP 2, 4 kali pertemuan waktu terjadi situasi pencetus, 1 Membuat klien
Pendengaran dialaminya untuk SP 3, 3 kali pertemuan untuk SP 4, 2 perasaan dan respon mampu
kali pertemuan untuk SP 5 klien mampu - Jelaskan cara mengontrol halusinasi: menghilangkan
mengontrol halusinasinya dengan kriteria hardik, obat, bercakap-cakap, halusinasi dan
hasil : melakukan kegiatan mengetahui tentang
1. Klien dapat membina hubungan - Latih cara mengontrol halusinasi obat-obat jiwa yang
saling percaya dengan menghardik dikonsumsinya.
2. Klien mampu mengidentifikasi - Masukan pada jadwal kegiatan 2 Klien dapat
halusinasinya. untuk latihan menghardik mengacuhkan
3. Klien mampu mengontrol halusinasi halusinasinya
dengan menghardik. SP 2: 3 Melatih pasien untuk
4. Klien mampu minum obat secara - Evaluasi kegiatan menghardik dan menyibukkan diri
rutin berikan pujian. agar tidak fokus
- Latih cara mengontrol perilaku dengan halusinasi
kekerasan dengan obat (6 benar, yang muncul
obat, guna, dosis, frekuensi, cara, 4 Membantu pasien
kontinuitas minum obat, akibat jika mengingat kembali
tidak meminum obat sesuai cara-cara mengontrol
program, akibat putus obat). halusinasi
- Jelaskan akibat jika obat tidak
diminum sesuai program.
- Jelaskan akibat putus obat.
- Jelaskan cara berobat.
- Masukan pada jadwal kegiatan
untuk latihan menghardik dan
penggunaan obat.
SP 3:
- Evaluasi kegiatan menghardik dan
obat. Berikan pujian .
- Latih cara mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap ketika
halusinasi muncul.
- Masukan pada jadwal kegiatan
untuk latihan menghardik,
penggunaan obat dan bercakap-
cakap.

SP 4
- Evaluasi kegiatan latihan
menghardik, penggunaan obat dan
bercakap-cakap. Berikan pujian.
- Latih cara mengontrol halusinasi
dengan melakukan kegiatan harian
(mulai 2 kegiatan).
- Masukan pada jadwal kegiatan
untuk latihan menghardik,
penggunaan obat, bercakap-cakap
dan kegiatan harian.
-
- SP 5
- Evaluasi kegiatan latihan
menghardik, penggunaan obat,
bercakap-cakap dan melakukan
kegiatan harian. Berikan pujian.
- Latih kegiatan harian.
- Nilai kemampuan yang telah
mandiri
- Nilai apakah halusinasi terkontrol.

2. Resiko Perilaku Klien mampu Setelah dilakukan tindakan keperawatan SP 1: 1. Kepercayaan dari pasien
Kekerasan mengontrol rasa selama 5 kali pertemuan untuk SP 1, 7 kali - Mengidentifikasi penyebab, tanda merupakan hal yang mutlak serta
marahnya atau pertemuan untuk SP 2, 4 kali pertemuan dan gejala PK yang dilakukan dan akan memudahkan dalam
emosinya untuk SP 3, 3 kali pertemuan untuk SP 4, 2 akibat PK.
melakukan pendekatan kepada
kali pertemuan untuk SP 5 klien mampu - Jelaskan cara mengontrol PK: fisik,
mengontrol marah dengan kriteria hasil : obat, verbal dan spiritual. Intervensi dilakukan pada pasien
1. Klien dapat membina hubungan - Latih cara mengontrol PK secara 2. Dengan mengidentifikasi
saling percaya fisik: tarik nafas dalam dan pukul penyebab marah dan tanda marah
2. Klien mampu mengenali tanda-tanda kasur dan bantal. serta akibat dari marah akan
marah - Memasukkan pada jadwal kegiatan membantu perawat dan pasien
3. Klien mampu mengontrol marah untuk latihan fisik. dalam rencana selanjutnya
4. Klien mampu minum obat secara
3. Dengan mengajarkan klien teknik
rutin SP 2
- Evaluasi kegiatan latiahn fisik, marah konstruktif agar pasien
berikan pujian dapat mengontrol marahnya dan
- Latih cara mengontrol perilaku tidak merugikan diri sendiri,
kekerasan dengan obat (6 benar, orang lain dan lingkungan
obat, guna, dosis, frekuensi, cara, 4. Dengan mengevaluasi kegiatan
kontinuitas minum obat, akibat jika sebelumnya perawat dapat
tidak meminum obat sesuai
melihat kemampuan pasien
program, akibat putus obat).
- Masukan pada jadwal kegiatan dalam mengontrol marahnya
untuk latihan fisik dan minum obat dengan cara fisik
5. Dengan memberikan
SP 3 pengetahuan tentangn obat dan 6
- Evaluasi kegiatan latihan fisik dan benar minum obat diharapkan
obat, serta beri pujian pasien tidak putus obat
- Latih pasien mengontrol perilaku
kekerasan secara verbal (3 cara,
yaitu: mengungkapkan, meminta,
menolak dengan benar)
- Masukan pada jadwal kegiatan untuk
latihan fisik, minum obat dan verbal

SP 4
- Evaluasi kegiatan latihan fisik, obat,
dan verbal serta beri pujian.
- Latih pasien mengontrol perilaku
kekerasan secara spiritual (2
kegiatan)
- Masukan pada jadwal kegiatan untuk
latihan fisik, minum obat, verbal dan
spiritual.

SP 5
- Evaluasi kegiatan latihan fisik 1&2,
obat, verbal, dan spiritual. Beri
pujian.
- Nilai kemampuan yang telah mandiri
- Nilai apakah perilaku kekerasan
terkontrol

3 Koping Individu Klien mempunyai Setelah dilakukan 2x pertemuan diharapka Peningkatan Koping 6. Intervensi dilakukan agar pasien
tidak efektif koping yang pasien dapat: 1. Bantu pasien untuk menyelesaikan memiliki kemampuan menilai
efektif 1. mengidentifikasi pola koping yang tidak masalah dengan cara konstruktif dan merespon stresor dan mampu
efektif (1 ke 3)
2. Gunakan pendekatan yang tenang menggunakan sumber- sumber
2. menyatakan perasaan akan kontrol diri (1
ke 3) dan memberikan jaminan yang ada untuk mengatasi
3. menyatakan penerimaan terhadap situasi 3. Cari jalan untuk memahami masalah
perspektif pasien terhadap situasi
(1 ke 3) yang penuh stress
4. Bantu pasien dalam
mengidentifikasi tujuan jangka
pendek dan jangka panjang yang
tepat
5. Bantu pasien dalam memeriksa
sumber-sumber yang tersedia untuk
memenuhi tujuan tujuannya
6. Dukung hubungan pasien dengan
orang terdekat
7. Berikan keterampilan sosial yang
tepat

Q. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari / Tanggal: Kamis / 04 Januari 2024
No Jam Diagnosis Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
Tindakan Keperawatan
10. 00 Halusinasi 1. Membangun hubungan saling percaya 1. Klien tampak kooperatif
pendengaran

10. 30 2. Mengontrol halusinasi dengan cara 2. Evaluasi halusinasi


menghardik, - Klien mengatakan ada mendengar suara bisikan yang
menyuruh memukul
- Suara itu muncul terutama saat klien saat gelap
- Perasaan klien langsung marah apabila mendengar suara
- Klien mengatakan jika mendengar suara itu langsung
menutup telinga.

11.00 3. Menyuruh patuh minum obat secara 3. Klien tampak mengerti dan faham apa yang disampaikan
teratur.
11.15 4. Menyusun jadwal kegiatan dan dengan 4. Klien mau bertemu perawat besok
aktifitas

R. EVALUASI KEPERAWATAN
Hari / Tanggal: Jum’at / 05 Januari 2024
No Jam Diagnosis Respon Subjektif Respon Objektif (O) Analisis Masalah (A) Perencanaan Paraf
Kep Selanjutnya
(P)
1. 09.30 Halusinasi - Klien mengatakan melihat bayangan - Klien tampak bingung -Klien mampu menyebutkan isi Ulangi SP 1
mendekatinya - Klien tampak bicara sendiri halusinasinya Halusinasi
pendengaran
- Klien tidak menjawab saat ditanya dan mendumel Identifikasi
seperti apa bayangan yang dilihatnya - Klien marah marah tidak jelas halusinasi: isi,
- Klien mengatakan masih ada - Klien tampak tertawa sendiri frekuensi,
mendengar bisikan menyuruh ke waktu terjadi
Palestina situasi
- Suara itu muncul terutama ketika pencetus,
suasana gelap perasaan dan
- Perasaan klien lagsung marah apabila respon
mendengar suara
11.30 Menjelaskan
dan melatih
cara
mengontrol
halusinasi
Hari / Tanggal: Sabtu / 06 Januari 2024
No Jam Diagnosis Respon Subjektif Respon Objektif (O) Analisis Masalah (A) Perencanaan Paraf
Kep Selanjutnya
(P)
1. 10.00 Halusinasi - Klien mengatakan melihat bayangan - Klien tampak bingung -Klien mampu menyebutkan isi Ulangi SP 1
mendekatinya - Klien tampak bicara sendiri halusinasinya Halusinasi
pendengaran
- Klien tidak menjawab saat ditanya dan mendumel Identifikasi
seperti apa bayangan yang dilihatnya - Klien marah marah tidak jelas halusinasi: isi,
- Klien mengatakan masih ada - Klien tampak tertawa sendiri frekuensi,
mendengar bisikan menyuruh ke waktu terjadi
Palestina situasi
- Suara itu muncul terutama ketika pencetus,
suasana gelap perasaan dan
- Perasaan klien lagsung marah apabila respon
mendengar suara
12.00 Menjelaskan
dan melatih
cara
mengontrol
halusinasi
Kandangan, 06 Januari 2024

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

(M. Syafwani, S.Kp., M.Kep., Sp. Kep., Jiwa) (Rahmawaty, S.Kep., Ns)

Anda mungkin juga menyukai