OLEH :
DINA ANDRIYANI
210510019
1
KASUS
Tn. M umur 39 tahun belum menikah dan tinggal bersama keluarganya. Keluarganya
terdiri dari Ibu, adik, anaknya dari adik klien, dan juga adik ipar klien. Ibu klien mengatakan
bahwa sejak klien ditinggalkan (meninggal) oleh ayahnya ketika usia 10 tahun klien menjadi
suka marah dan galak. Selain itu ibu klien juga mengatakan bahwa klien memiliki riwayat
halusinasi. Namun setelah keluarga klien membawa klien untuk melakukan pengobatan maka
keadaan klien berangsur-angsur membaik. Kini klien sudah tidak galak dan juga sudah tidak
mengalami halusinasi lagi terkait sosok yang dilihatnya.
Saat diajak bicara kontak mata klien kurang dan klien lebih sering menunduk. Ibu klien
mengatakan bahwa klien dulunya pernah diejek oleh tetangganya dengan sebutan “orang gila”.
Ibunya mengatakan bahwa hal tersebut membuat klien jarang berkomunikasi dengan orang lain.
Ketika ditanya, klien mengatakan bahwa ia malu. Selain itu, ketika ditanyakan perihal pekerjaan,
klien mengatakan bahwa ia ingin bekerja namun ia merasa sudah tidak ada lagi pekerjaan untuk
dirinya. Klien juga berkata bahwa ia malas berinteraksi dengan saudaranya dikarenakan
saudaranya sudah sibuk. Ibu klien juga mengatakan bahwa klien sering sekali berada di
kamarnya dan jarang keluar rumah.
2
FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKes BANTEN
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. M (L)
Tanggal Pengkajian : 8-10-2021
Umur : 39 th
RM No. : 073637
Informan : Pasien dan ibu dari pasien
Aniaya seksual - - - - - -
Penolakan - - √ 39 - -
Tindakan kriminal - - - - - -
Ibu klien mengatakan bahwa sejak klien ditinggal oleh ayahnya (meninggal dunia) klien
menjadi berperilaku marah-marah dan galak. Gangguan ini sudah dialami oleh klien sejak
klien umur 10 tahun (pada tahun 1992) dan sudah pernah berobat ke RS. Setelah dibawa
pengobatan dan rutin minum obat klien mulai membaik. Ibu dari klien juga mengatakan
bahwa dahulu klien pernah diejek oleh tetangganya dengan sebutan “orang gila” hal
tersebut membuat klien malu dan malas untuk bersosialisasi dengan orang lain.
3
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?
- Ya Tidak
Hubungan Keluarga Gejala Riwayat Pengobatan
...................................... ............................ ...................................
...................................... ............................ ...................................
IV. FISIK
2. Ukur : TB : 162 BB : 78
Jelaskan :
Klien mengatakan tidak merasa sakit di tubuhnya
4
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
X : Meninggal
: Mempunyai penyakit keturunan
: Klien
Jelaskan :
Klien merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Klien memiliki 1 saudara perempuan. Saudara
perempuan dari klien sudah menikah. Ayah klien sudah meninggal dikarenakan sakit dan ibu
klien masih hidup. Klien tinggal bersama keluarga kandungnya yaitu ibu dan adik
perempuannya. Klien belum menikah.
5
2. Konsep diri
d. Ideal diri : klien mengatakan ingin bekerja untuk membantu ibunya namun
klien berkata bahwa tidak terdapat pekerjaan.
e. Harga diri : Klien mengatakan malas dan malu bertemu orang lain. Ibu klien
mengatakan bahwa klien hanya berdiam diri di rumah dan jarang keluar rumah.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : Ibu klien, Adik klien dan juga keponakan.
b. Peran serta dalam kegiatan Kelompok / Masyarakat :
klien mengatakan tidak memiliki kegiatan apapun di lingkungan masyarakat.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : klien mempunyai nilai kepercayaan agama islam
b. Kegiatan ibadah : klien mengatakan tidak pernah sholat dan membaca Al-
qur’an karena malas dan juga sudah lupa terhadap bacaan sholat
6
IV. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Tidak rapih - Penggunaan pakaian - Cara berpakaian
Tidak sesuai seperti biasa
Jelaskan :
Klien hanya menggunakan dalaman baju (kaos) dan celana sport. Kuku klien terlihat
panjang-panjang dan kotor.
2. Pembicaraan
3. Aktifitas Motorik :
Jelaskan :
Klien terlihat lesu dan sering menundukkan kepala
7
4. Alam Perasaan
Jelaskan :
Ibu klien mengatakan dahulu klien bercita-cita menjadi pilot. Ketika perawat bertanya
kepada klien, klien mengatakan sudah tidak ingin menjadi pilot dan tidak ingin menjadi
apa-apa lagi
5. Afek
Jelaskan : Hampir tidak ada ekspresi emosi yang terlihat dari klien. Suara klien monoton.
Jelaskan : Ketika diajak berbicara kontak mata klien kurang dan klien lebih sering diam.
7. Persepsi
- Pengecapan - Penghidu
Jelaskan :
Tidak ada masalah
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
8
8. Poses Pikir
Jelaskan : Pada saat diwawancara klien focus pada topic pembicaraan tanpa ada hamabtaan
dalam proses pikir.
9. Isi Pikir
10. Waham
Jelaskan :
Tidak ada masalah
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
9
Jelaskan : kesadaran klien penuh dengan GCS E4V5M6. Klien tidak mengalami disorientasi
tempat dan waktu.
11. Memori
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
Jelaskan : klien mampu menilai hal yang lebih utama dalam mengambil keputusan
Jelaskan : klien menyadari bahwa dirinya sedang sakit dan berusaha untuk rutin minum obat
10
VII.KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
2. BAB /BAK
Bantuan minimal - Bantuan total
3. Mandi
4. Berpakaian /berhias
6. Penggunaan obat
7. Pemeliharaan kesehatan
11
9. Kegiatan diluar rumah
Belanja - Ya Tidak
Transportasi - Ya Tidak
Lain-lain - Ya Tidak
Jelaskan :
Klien mampu memenuhi kebutuhan dasarnya seperti: makan, mandi, berpakaian secara
mandiri, minum obat. Klien mengatakan tidak memiliki aktifitas apapun di rumah.
Kebutuhan klien di luar rumah biasanya dibantu oleh keluarganya.
Adaptif Maladaptif
- Lainnya - Lainnya
12
IX. MASALAH PSIKOSIS DAN LINGKUNGAN
- Koping Obat-obatan
Lainnya
13
Analisis Data
Objektif
- Klien enggan untuk diajak berkenalan dengan
perawat
- Saat wawancara berlangsung klien sering
menundukkan kepala dan juga kontak mata
yang kurang
- Klien menjawab pertanyaan dengan suara
yang pelan dan terkadang diam.
- Klien tidak pernah keluar rumah
- Klien tidak berminat berkomunikasi dengan
orang di lingkungannya
14
XI. ASPEK MEDIK
Terapi medik : kontrol 1 bulan sekali di RS Umum Kota Tangerang Selatan di DR.
Rudy Wijono, SP. KJ
Isolasi sosial
Harga diri rendah (klien merasa malu karena dulu sering diejek oleh tetangganya)
Kekerasan verbal
15
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA
Tgl No Dx Perencanaan
Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
1. Isolasi Sosial TUM: Setelah 1-3X pertemuan 1.1. Buat
Oktober Setelah dilakukan 1X keluarga dengan kontrak dengan Keluarga mengetahui
2021 pertemuan keluarga menjelaskan keluarga untuk isolasi sosial dan cara
mampu merawat pasien pengertian isolasi pertemuan merawatnya
dengan masalah isolasi social, tanda & gejala (waktu, tempat,
social dan cara merawat dan topik)
pasien isolasi social 1.2. Diskusika
TUK : n dengan
1. Setelah keluarga (pada
memberikan saat pertemuan
tindakan kunjungan
keperawatan kerumah)
keluarga dapat Pengertian isolasi
merawat sosial
pasien dengan Tanda dan gejala
masalah isolasi isolasi sosial
sosial Cara merawat
pasien isolasi
sosial ( beri
kegiatan jangan
biarkan sendiri,
makan bersama,
berbincang-
bincang dengan
16
orang lain dan
memantau obat-
obatan dan cara
pemberiannya)
17
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN
TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/tanggal : Selasa, 12 Oktober 2021 Hari/tanggal : Selasa, 12 Oktober 2021
Jam : 13.00 Jam : 13.00
Tindakan keperawatan : S:
- Klien mengatakan namanya sendii
1. Bina hubungan saling percaya antara klien dengan - Klien mengatakan ibu pasien
perawat dengan mengungkapkan prindip komunikasi - keluarga mengatakan tidak
terapeutik mengetahui anaknya sakit apa
2. Menyapa klien dengan ramah - keluarga mengatakan klien tidak mau
3. Memperkenalkan diri keluar rumah
4. Menanyakan nama klien dan mau dipanggil apa - keluarga mengatakan klien tidak
5. Menunjukan sikap empati pernah ngobrol dengan orang lain
6. Mengidentifikasi masalah isolasi sosial
O:
- keluarga tidak mengetahui masalah
Rencana tindak lanjut: yang dialami anak
Menjelaskan isolasi sosial - keluarga tidak mengetahui cara
merawat
A:
klien mampu membina hubungan saling percaya ditandai dengan
a. mau berkomunikasi dengan perawat
b. klien mengizinkan duduk disebelahnya
c. klien mengungkapkan masalah yang terjadi
18
P: lanjut SP 2
19
20
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN
TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/tanggal : Senin, 18 Oktober 2021 Hari/tanggal : Senin, 18 Oktober 2021
Jam : 13:00 Jam : 13:00
Tindakan keperawatan :
Menjelaskan perawatan lanjutan kepada keluarga S:
- keluarga mengatakan tidak
mengetahui anaknya sakit apa
- keluarga mengatakan klien tidak mau
keluar rumah
- keluarga mengatakan klien tidak
pernah ngobrol dengan orang lain
- klien mengatakan mau mengikuti
latihan berkomunikas
O:
- keluarga memperhatikan yang
dicontohkan perawat
- keluarga tidak mengetahui cara
merawat
- keluarga mengikuti latihan yang
diberikan perawat
- keluarga mampu mengikuti latihan
yang diberikan oleh perawat
- klien memperagakan apa yang
diucapkan perawat
A:
- keluarga paham dan mengikuti
Latihan yang diberikan
- keluarga mau memasukkan ke jadwal
harian
P:
- intervensi dihentikan
21
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP 1 ISOLASI SOSIAL PADA KELUARGA
SP 1 KELUARGA: MEMBINA HUBUNGAN SALING PERCAYA DENGAN
KELUARGA
Pertemuan : 1 (pertama)
Hari/Tanggal : oktober 2021
Nama/Klien :
Ruangan :
A. proses keperawatan
1. kondisi klien
DS:
1. Ibu klien mengatakan bahwa klien sering berdiam diri di rumah dan jarang
berinteraksi dengan orang lain.
2. Keluarga klien mengatakan bahwa klien enggan berinteraksi dengan orang
lain karena dulu pernah diejek oleh orang di sekitar rumahnya.
3. Ibu klien mengatakan klien tidak pernah keluar rumah . Ibu klien mengatakan
klien tidak pernah bersosialisasi dan mengobrol dengan teman dan orang di
sekitar rumahnya
DO:
1. Klien enggan untuk diajak berkenalan dengan perawat
2. Saat wawancara berlangsung klien sering menundukkan kepala dan juga
kontak mata yang kurang
3. Klien menjawab pertanyaan dengan suara yang pelan dan terkadang diam.
4. Klien tidak pernah keluar rumah
5. Klien tidak berminat berkomunikasi dengan orang di lingkungannya
2. Diagnosa keperawatan
Isolasi sosial
3. tujuan khusus
1) klien dapat membina hubungan saling percaya
2) mengetahui masalah isolasi sosial
22
4. tindakan keperawatan
1) bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi
terapeutik:
a. sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
b. perkenalkan nama, nama panggilan dan tujuan perawat berkenalan
c. tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien
d. buat kontrak yang jelas
e. tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali interaksi
f. tunjukkan sikap empati dan menerima apa adanya
g. beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien
h. tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien
i. dengarkan penuh perhatian ekspresi perasaan klien
2) tanyakan keluarga tentang:
- isolasi sosial
- tanda dan gejala
23
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP 1 KELUARGA : BINA TRUST DAN BANTU KLIEN MENGENALI ISOLASI
SOSIAL
Tujuan : agar keluarga mengetahui mengenai masalah yang dialami tentang isolasi sosial dan
cara perawatannya
A. FASE ORIENTASI
1. Salam terapeutik
“selamat pagi ibu perkenalkan nama saya dina andriyani mahasiswi yang
sedang berdinas di puskesmas setu, nama ibu siapa? Ibu sukanya I panggil
apa? Baik ibu saya kesini ingin mengobrol dengan ibu mengenai masalah
yang dialami oleh anak ibu, tujuannya agar kita mengetahui masalah yang
dialami dan cara penanganannya”
2. EVALUASI / VALIDASI
Bagaimana perasaan ibu hari ini?
3. Kontrak
a. Topic : baiklah ibu, bagaimana kalau kita sekarang ngobrol mengenai
kondisi kesehatan yang di alami oleh anak ibu, apakah ibu bersedia?
b. Waktu : “kita berbincang-bincang kurang lebih 10-15 menit ya bu”
c. Tempat: “ kita berbincang-bincang dimana bu, bagaimana kalau disini aja
bu?
B. FASE KERJA
“baik bu langsung kita muali ngobrolnya ya bu mengenai masalah yang dialami oleh
anak ibu”
“ibu ungkapkan saja yang ibu hadapi selama merawat anak ibu”
“bagaimana perasaan ibu saat ini”
C. FASE TERMINASI
1. Evaluasi
a. Evaluasi subjektif
24
“ibu terimakasih atas waktunya ya, saya senang ibu mau mengobrol
dengan saya, bagaimana perasaan ibu setelah ngobrol-ngobrol dengan
saya?”
b. Evaluasi objektif
“setelah ngobrol, sekarang coba ibu sebutkan nama panggilan saya,
apakah ibu masih ingat?”
2. Rencana tindak lanjut
“jika masih ada yang ingin ibu sampaikan atau ceritakan kepada saya, ibu bisa
sampaikan pada pertemuan selanjutnya ya bu”
3. Kontrak yang akan datang
a. Topic
“bagaimana kalau nanti kita bertemu lagi agar saya bisa mengetahui
perkembangan kesehatan anak ibu
b. Waktu
“ibu nanti kita bertemu di jam yang sama ya bu”
c. Tempat
“tempatnya disini saja ya bu”
25
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP 2 ISOLASI SOSIAL
Pertemuan :
Hari/ tanggal :
Nama klien :
Ruangan :
A. Proses keperawatan
1. kondisi klien
DS:
a. Ibu klien mengatakan bahwa klien sering berdiam diri di rumah dan jarang
berinteraksi dengan orang lain.
b. Keluarga klien mengatakan bahwa klien enggan berinteraksi dengan orang
lain karena dulu pernah diejek oleh orang di sekitar rumahnya.
c. Ibu klien mengatakan klien tidak pernah keluar rumah . Ibu klien
mengatakan klien tidak pernah bersosialisasi dan mengobrol dengan teman
dan orang di sekitar rumahnya
DO:
a. Klien enggan untuk diajak berkenalan dengan perawat
b. Saat wawancara berlangsung klien sering menundukkan kepala dan juga
kontak mata yang kurang
c. Klien menjawab pertanyaan dengan suara yang pelan dan terkadang diam.
d. Klien tidak pernah keluar rumah
e. Klien tidak berminat berkomunikasi dengan orang di lingkungannya
2. Diagnosa keperawatan
Isolasi sosial
26
3. tujuan khusus
1. menginformasikan pada keluarga tentang isolasi sosial
2. menginformasikan cara menangani isolasi sosial
4. tindakan keperawatan
2. menjelaskan pada keluarga tentang isolasi sosial
3. menjelaskan cara menangani isolasi sosial yaitu dengan cara mengajak ngobrol,
perkenalan,berbincang-bincang dengan orang lain, meminum obat secara teratur dan
melakukan aktivitas terjadwal
27
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP 2 KELUARGA : MENGENALI MASALAH ISOLASI SOSIAL
Tujuan :keluarga mengetahui masalah isolasi sosial yang dialami oleh anak nya
A. FASE ORIENTASI
1. Salam terapeutik
“selamat pagi ibu, masih ingat dengan saya dina? Tujuan saya kesini ingin
memantau kondisi kesehatan anak ibu dan membantu menyelesaikan masalah
anak ibu. Kita selesaikan bersama-sama ya ibu”
2. Evaluasi / validasi
Bagaimana keadaan ibu hari ini?
3. Kontrak
a. Topik : “baik ibu kita berbincang-bincang mengenai masalah isolasi sosial
yang dialami oleh anak ibu ya”
b. Waktu : “waktu nya kurang lebih 10- 15 menit ya ibu”
c. Tempat : “tempat nya disini aja ya bu”
B. FASE KERJA
“Apa yang ibu hadapi dalam merawat anak ibu? Apa ibu tau masalah apa yang terjadi
pada anak ibu”
“Masalah apa yang dialami oleh anak ibu adalah isolasi sosial, ini adalah salah satu
gejala penyakit yang dilami oleh pasien-pasien gangguan jiwa lainnya.”
“tanda-tandanya antara lain tidak mau bergaul dengan orang lain, mengurung diri,
walaupun berbicara hanya sebentar dan wajahnya menunduk”
“biasanya masalah isolasi sosial ini muncul karena memiliki pengalaman yang
mengecewakan saat berhubungan dengan orang lain, seperti ditolak, tidak dihargai
atau berpisah dengan orang-orang terdekat”.
“apabila masalah isolasi sosial ini tidak dihadapi maka seseorang akan mengalami
halusinasi yaitu mendengarkan suara-suara atau melihat bayangan yang sebetulnya
tidak ada”
28
“untuk menghadapi kondisi ini maka ibu dan keluarga lainnya harus sabar dalam
menghadapinya dan untuk merawat M keluarga perlu melakukan beberapa hal
1) Keluarga membina hubugan saling percaya dengan M dengan cara bersikap
peduli dan jangan ingkar janji
2) Berikan semangat dan berikan dorongan untuk bisa melakukan kegiatan bersama
orang lain. Berilah pujian kepada M, jangan biarkan sendiri
3) Buat jadwal selanjutnya seperti solat bersama, makan bersama, dan melakukan
kegiatan rumah tangga bersama
“nah coba sekarang ibu peragakan cara komunikasi yang sudah saya contohkan”
4. Evaluasi / terminasi
a. Evaluasi subjektif & objektif
“bagaimana ibu perasaanya setelah kita berbincang-bincang dan latihan
berkomunikasi?”
“sekarang coba ibu sebutkan kembali tanda-tanda isolasi sosial itu seperti
apa?”
5. Kontrak yang akan datang
“bagaimana ibu perasaannya setelah ngobrol”
6. Kontrak yang akan datang
a. Topik : “kalau begitu saya besok kesini lagi untuk mempraktekkan
kembali cara berkomunikasi langsung ke bapak mukhsin ya ibu”
b. Tempat : “tempatnya disini ya bu”
c. Waktu : “ jam 10”
29
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP 3 ISOLASI SOSIAL
SP 3 KELUARGA: MEMBUAT JADWAL AKTIVITAS DI RUMAH
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
DS:
1) Ibu klien mengatakan bahwa klien sering berdiam diri di rumah dan jarang berinteraksi
dengan orang lain.
2) Keluarga klien mengatakan bahwa klien enggan berinteraksi dengan orang lain karena
dulu pernah diejek oleh orang di sekitar rumahnya.
3) Ibu klien mengatakan klien tidak pernah keluar rumah .
4) Ibu klien mengatakan klien tidak pernah bersosialisasi dan mengobrol dengan teman dan
orang di sekitar rumahnya
DO:
1) Klien enggan untuk diajak berkenalan dengan perawat
2) Saat wawancara berlangsung klien sering menundukkan kepala dan juga kontak mata
yang kurang
3) Klien menjawab pertanyaan dengan suara yang pelan dan terkadang diam.
4) Klien tidak pernah keluar rumah
5) Klien tidak berminat berkomunikasi dengan orang di lingkungannya
1. Diagnose keperawatan
Isolasi sosial
2. Tujuan :
Menjelaskan perawatan lanjutan kepada keluarga
3. Tindakan keperawatan
Menjelaskan perawatan lanjutan kepada keluarga
30
STRATEGI KOMUKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP 3 KELUARGA : MEMBUAT JADWAL AKTIVITAS DI RUMAH
TUJUAN: Menjelaskan perawatan lanjutan kepada keluarga
A. FASE ORIENTASI
1. Salam terapeutik
“selamat pagi ibu aning, masih ingat dengan saya dina?
“bagaimana kalau sekang kita membicarakan cara perawatan lanjutan yang
akan dilakukan kepada anak ibu, tujuannya agar ibu bisa mengetahui apa yang
akan dilakukan untuk perawatan selanjutnya untuk anak ibu”
2. Evaluasi / validasi
“bagaimana keadaannya hari ini”
3. Kontrak
a. Topik ; baiklah bu bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang
mengenai cara perawatan selanjutnya yang akan diberikan pada anak
ibu”
b. Waktu: “waktunya kurang lebih 10-15 menit ya ibu”
c. Tempat : “tempatnya disini aja ya bu
B. FASE KERJA
“baik ibu ini jadwal yang sudah kita buat untuk anak ibu, coba dilihat dulu
apakah bisa dilanjutkan nanti ya bu”
“jadwal lanjutan ini dilakukan dirumah baik jadwal kegiatan di rumah
maupun jadwal minum obat ya bu”
“hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan
oleh pak mukhsin selama dirumah sehari-hari ya bu”
“Misalnya anak ibu terus menerus tidak mau bergaul dengan orang lain,
menolak meminum obat atau bisa berperilaku menjahatkan orang lain”
“jika hal ini terjadi ibu segera melaporkan ke rumah sakit atau bawa pa
mukhsin ke rumah sakit ya bu”
31
C. FASE TERMINASI
1. Evaluasi
a. Evaluasi subhektif
“ibu terimakasih atas waktunya ny, apakah masih ada yang kurang jelas bu?”
b. Evaluasi objektif
“sekarang ibu bisa terapkan yang sudah saya berikan ya bu”
2. Rencana tindak lanjut
“baiklah bu dalam melakukan kegiata dengan anak ibu atau orang lain, nanti kita
masukkan jadwal harian bapak mukhsin ya bu, supaya nanti bisa latihan mandiri”
32