Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KASUS PRAKTEK PROFESI NERS KEPERAWATAN JIWA DENGAN

GANGGUAN ISOLASI SOSIAL PADA TN. M DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS


SETU

OLEH :

DINA ANDRIYANI
210510019

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN


PROGRAM PROFESI NERS
2021

1
KASUS

Tn. M umur 39 tahun belum menikah dan tinggal bersama keluarganya. Keluarganya
terdiri dari Ibu, adik, anaknya dari adik klien, dan juga adik ipar klien. Ibu klien mengatakan
bahwa sejak klien ditinggalkan (meninggal) oleh ayahnya ketika usia 10 tahun klien menjadi
suka marah dan galak. Selain itu ibu klien juga mengatakan bahwa klien memiliki riwayat
halusinasi. Namun setelah keluarga klien membawa klien untuk melakukan pengobatan maka
keadaan klien berangsur-angsur membaik. Kini klien sudah tidak galak dan juga sudah tidak
mengalami halusinasi lagi terkait sosok yang dilihatnya.

Saat diajak bicara kontak mata klien kurang dan klien lebih sering menunduk. Ibu klien
mengatakan bahwa klien dulunya pernah diejek oleh tetangganya dengan sebutan “orang gila”.
Ibunya mengatakan bahwa hal tersebut membuat klien jarang berkomunikasi dengan orang lain.
Ketika ditanya, klien mengatakan bahwa ia malu. Selain itu, ketika ditanyakan perihal pekerjaan,
klien mengatakan bahwa ia ingin bekerja namun ia merasa sudah tidak ada lagi pekerjaan untuk
dirinya. Klien juga berkata bahwa ia malas berinteraksi dengan saudaranya dikarenakan
saudaranya sudah sibuk. Ibu klien juga mengatakan bahwa klien sering sekali berada di
kamarnya dan jarang keluar rumah.

2
FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKes BANTEN

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. M (L)
Tanggal Pengkajian : 8-10-2021
Umur : 39 th
RM No. : 073637
Informan : Pasien dan ibu dari pasien

II. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
√ Ya - Tidak
2. Pengobatan sebelumnya ?
√ Berhasil - Kurang berhasil - Tidak Berhasil

3. Aniaya Fisik pelaku/usia korban/usia saksi/usia


- - - - - -

Aniaya seksual - - - - - -
Penolakan - - √ 39 - -

Kekerasan dlm keluarga - - - - - -

Tindakan kriminal - - - - - -

Jelaskan No. 1.2.3 :

Ibu klien mengatakan bahwa sejak klien ditinggal oleh ayahnya (meninggal dunia) klien
menjadi berperilaku marah-marah dan galak. Gangguan ini sudah dialami oleh klien sejak
klien umur 10 tahun (pada tahun 1992) dan sudah pernah berobat ke RS. Setelah dibawa
pengobatan dan rutin minum obat klien mulai membaik. Ibu dari klien juga mengatakan
bahwa dahulu klien pernah diejek oleh tetangganya dengan sebutan “orang gila” hal
tersebut membuat klien malu dan malas untuk bersosialisasi dengan orang lain.

Masalah keperawatan : Kekerasan verbal

3
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?
- Ya Tidak

Hubungan Keluarga Gejala Riwayat Pengobatan
...................................... ............................ ...................................
...................................... ............................ ...................................

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Klien pernah mengalami batal pernikahan dikarenakan pada pihak perempuan
mengatakan bahwa akan menjual rumah yang dimiliki oleh klien. Dimana ibu klien
merasa tidak setuju dengan hal tersebut dan memutuskan untuk membatalkan pernikahan.
Selain itu, klien juga sering diejek oleh tetangganya dengan sebutan “orang gila”. Hal
tersebut membuat klien menjadi malas dan malu untuk berinteraksi dengan orang lain.

Masalah Keperawatan : mempunyai pengalaman masa lalu yang tidak


menyenangkan (aniaya verbal )

IV. FISIK

1. Tanda Vital : TD : 110/80 N : 72 S : 36,2 P : 20

2. Ukur : TB : 162 BB : 78

3. Keluhan Fisik : - Ya √ Tidak

Jelaskan :
Klien mengatakan tidak merasa sakit di tubuhnya

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah kesehatan

4
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan
X : Meninggal
: Mempunyai penyakit keturunan
: Klien

Jelaskan :
Klien merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Klien memiliki 1 saudara perempuan. Saudara
perempuan dari klien sudah menikah. Ayah klien sudah meninggal dikarenakan sakit dan ibu
klien masih hidup. Klien tinggal bersama keluarga kandungnya yaitu ibu dan adik
perempuannya. Klien belum menikah.

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

5
2. Konsep diri

a. Gambaran diri : klien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya

b. Identitas : klien mengetahui bahwa namaya adalah Tn.M. Klien mengatakan


belum menikah dan tamatan Sekolah Dasar

c. Peran : peran klien adalah sebagai anak di dalam keluarganya

d. Ideal diri : klien mengatakan ingin bekerja untuk membantu ibunya namun
klien berkata bahwa tidak terdapat pekerjaan.

e. Harga diri : Klien mengatakan malas dan malu bertemu orang lain. Ibu klien
mengatakan bahwa klien hanya berdiam diri di rumah dan jarang keluar rumah.

Masalah Keperawatan : Harga diri rendah

3. Hubungan Sosial

a. Orang yang berarti : Ibu klien, Adik klien dan juga keponakan.
b. Peran serta dalam kegiatan Kelompok / Masyarakat :
klien mengatakan tidak memiliki kegiatan apapun di lingkungan masyarakat.

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :


Klien mengatakan malas dan malu untuk berinteraksi dengan orang lain. Untuk
berinteraksi dengan saudaranya pun klien merasa malu dikarenakan klien mengatakan
bahwa semua saudaranya sudah sibuk. Pada saat diwawancara terkadang pasien
menjawab dengan singkat dan suara pelan.

Masalah Keperawatan : hambatan sosial

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : klien mempunyai nilai kepercayaan agama islam

b. Kegiatan ibadah : klien mengatakan tidak pernah sholat dan membaca Al-
qur’an karena malas dan juga sudah lupa terhadap bacaan sholat

Masalah keperawatan : tidak menjalankan ajaran yang di yakininya

6
IV. STATUS MENTAL

1. Penampilan
Tidak rapih - Penggunaan pakaian - Cara berpakaian

Tidak sesuai seperti biasa

Jelaskan :
Klien hanya menggunakan dalaman baju (kaos) dan celana sport. Kuku klien terlihat
panjang-panjang dan kotor.

Masalah Keperawatan : Deficit perawatan diri

2. Pembicaraan

- Cepat - Keras - Gagap - Inkoheren

- Apatis √ Lambat √ Membisu √ tidak mampu


memulai
pembicaraan
Jelaskan :
Ketika mengajak klien untuk berbicara seringkali klien membisu dan perawat harus
mengulang pertanyaan tersebut beberapa kali sehingga klien baru bisa menjawab itupun
dengan jawaban suara yang pelan.

Masalah Keperawatan : Pembicaraan lambat

3. Aktifitas Motorik :

√ Lesu - Tegang - Gelisah - Agitasi

- Tik - Grmasen - Tremor - Kompulsip

Jelaskan :
Klien terlihat lesu dan sering menundukkan kepala

Masalah Keperawatan : aktivitas lesu dan tegang

7
4. Alam Perasaan

- Sedih - Ketakutan √ Putus asa - Khawatir - Gembira

Jelaskan :
Ibu klien mengatakan dahulu klien bercita-cita menjadi pilot. Ketika perawat bertanya
kepada klien, klien mengatakan sudah tidak ingin menjadi pilot dan tidak ingin menjadi
apa-apa lagi

Masalah Keperawatan : keputusasaan

5. Afek

 Datar - Tumpul - Labil - Tidak sesuai

Jelaskan : Hampir tidak ada ekspresi emosi yang terlihat dari klien. Suara klien monoton.

Masalah Keperawatan : afek perasaan datar

6. Interaksi Selama Wawancara

- Bermusuhan - Tidak kooperatif - Mudah tersinggung

√ Kontak mata - Defensif - Curiga

Jelaskan : Ketika diajak berbicara kontak mata klien kurang dan klien lebih sering diam.

Masalah Keperawatan : kontak mata kurang

7. Persepsi

- Pendengaran - Penglihatan Perabaan

- Pengecapan - Penghidu

Jelaskan :
Tidak ada masalah

Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan

8
8. Poses Pikir

- Sirkumtansial - Tangensial - Kehilangan Asosiasi

- Flight of ideas - Blocking - Pengulangan Pembicaraan

Jelaskan : Pada saat diwawancara klien focus pada topic pembicaraan tanpa ada hamabtaan
dalam proses pikir.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

9. Isi Pikir

- Obsesi - Fobia - Hipokondria

- Depersonalisasi - Ide yang terkait - Pikiran magis

Jelaskan : tidak ada masalah

10. Waham

- Agama - Somatik - Kebesaran - Curiga

- Nihilistik - Sisip pikir - Siar pikir - Kontrol pikir

Jelaskan :
Tidak ada masalah

Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan

11. Tingkat Kesadaran

- Bingung - Sedasi - Stupor

- Waktu - Tempat - Orang

9
Jelaskan : kesadaran klien penuh dengan GCS E4V5M6. Klien tidak mengalami disorientasi
tempat dan waktu.

11. Memori

- Gangguan daya ingat - Gangguan daya ingat


jangka panjang jangka pendek

- Gangguan daya ingat saat ini - Konfabulasi


Jelaskan :
Tidak ada masalah

Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

- Mudah beralih - Tidak mampu - Tidak mampu berhitung


Sederhana

Jelaskan : Klien mampu menghitung dengan baik

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

13. Kemampuan penilaian

- Gangguan ringan - Gangguan bermakna

Jelaskan : klien mampu menilai hal yang lebih utama dalam mengambil keputusan

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

14. Daya tilik diri


Mengingkari penyakit Menyalahkan hal-hal
- -
yang diderita diluar dirinya

Jelaskan : klien menyadari bahwa dirinya sedang sakit dan berusaha untuk rutin minum obat

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

10
VII.KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Makan

 Bantuan minimal - Bantuan total

2. BAB /BAK
 Bantuan minimal - Bantuan total

3. Mandi

 Bantuan minimal - Bantuan total

4. Berpakaian /berhias

 Bantuan minimal - Bantuan total

5. Istirahat dan tidur

 Tidur siang lama : 2 jam


 Tidur malam lama : 6 jam

- Kegiatan sebelum/ sesudah tidur

6. Penggunaan obat

 Bantuan minimal - Bantuan total

7. Pemeliharaan kesehatan

Perawatan lanjutan  Ya - Tidak

Perawatan pendukung - Ya  Tidak

8. Kegiatan didalam rumah

Mempersiapkan makanan  Ya - Tidak

Menjaga kerapihan rumah - Ya  Tidak

Mencuci pakaian - Ya  Tidak

Pengaturan keuangan - Ya  Tidak

11
9. Kegiatan diluar rumah

Belanja - Ya  Tidak

Transportasi - Ya  Tidak

Lain-lain - Ya  Tidak

Jelaskan :
Klien mampu memenuhi kebutuhan dasarnya seperti: makan, mandi, berpakaian secara
mandiri, minum obat. Klien mengatakan tidak memiliki aktifitas apapun di rumah.
Kebutuhan klien di luar rumah biasanya dibantu oleh keluarganya.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

VIII. MEKANISME KOPING

Adaptif Maladaptif

- Bicara dengan orang lain - Minum alkohol

- Mampu menyelesaikan masalah√ Reaksi lambat/ berlebih

Teknik relaksasi - Bekerja berlebihan


-
Aktifitas konstruktip √ Menghindar
-
Olah raga - Mencedarai diri
-

- Lainnya - Lainnya

Masalah Keperawatan : reaksi lambat dan menghindar

12
IX. MASALAH PSIKOSIS DAN LINGKUNGAN

- Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik

√ Masalah berhubungan dengan lingkungan,spesifik


Klien tidak mau bersosialisasi dengan orang sekitar

- Masalah dengan pendidikan, spesifik


Klien hanya tamatan Sekolah Dasar

√ Masalah dengan pekerjaan, spesifik


Klien mengatakan ingin mempunyai pekerjaan untuk meringankan pekerjaan orang tua,
namun klien merasa tidak ada pekerjaan lagi untuk dirinya

- Masalah dengan perumahan, spesifik

- Masalah ekonomi, spesifik


Kebutuhan ekonomi klien di tanggung oleh ibu dan adiknya
- Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik
Klien tidak ada masalah dengan pelayanan kesehatan dan masih meminum obat yang
diberikan oleh RS

- Masalah lainnya, spesifik

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG :

Penyakit jiwa Sistem pendukung

Faktor presipilisi Penyakit fisik

- Koping Obat-obatan

Lainnya

13
Analisis Data

Data Etiologi Masalah


Subjektif Resiko gangguan persepsi Isolasi social
- Ibu klien mengatakan bahwa klien sering sensori: halusinasi
berdiam diri di rumah dan jarang berinteraksi
dengan orang lain.

- Ibu klien mengatakan bahwa dirumah klien


hanya berdiam diri di kamar
Isolasi sosial
- Klien mengatakan bahwa klien malas
berinteraksi dengan orang lain.

- Keluarga klien mengatakan bahwa klien


enggan berinteraksi dengan orang lain karena
dulu pernah diejek oleh orang di sekitar Gangguan konsep diri :
rumahnya. harga diri rendah

- Ibu klien mengatakan klien tidak pernah


keluar rumah . Ibu klien mengatakan klien
tidak pernah bersosialisasi dan mengobrol
dengan teman dan orang di sekitar rumahnya

- Klien mengatakan bahwa ia malu berinteraksi


dengan orang lain.

- Klien merasa orang lain sudah terlalu sibuk.

Objektif
- Klien enggan untuk diajak berkenalan dengan
perawat
- Saat wawancara berlangsung klien sering
menundukkan kepala dan juga kontak mata
yang kurang
- Klien menjawab pertanyaan dengan suara
yang pelan dan terkadang diam.
- Klien tidak pernah keluar rumah
- Klien tidak berminat berkomunikasi dengan
orang di lingkungannya

14
XI. ASPEK MEDIK

Diagnosa medik : Skizofrenia

Terapi medik : kontrol 1 bulan sekali di RS Umum Kota Tangerang Selatan di DR.
Rudy Wijono, SP. KJ

Obat yang diberikan :


- Trihexyphenidyl 2 mg (3x1)
- Risperidone 2 mg (3x1)
- Clozapine 100 mg (1 Tab)

XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


Perubahan persepsi sensori: Halusinasi

Isolasi sosial

Harga diri rendah (klien merasa malu karena dulu sering diejek oleh tetangganya)

Kekerasan verbal

XIII. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN


1. Isolasi sosial

15
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama klien: Tn. M


Umur : 39 tahun

Tgl No Dx Perencanaan
Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
1. Isolasi Sosial TUM: Setelah 1-3X pertemuan 1.1. Buat
Oktober Setelah dilakukan 1X keluarga dengan kontrak dengan Keluarga mengetahui
2021 pertemuan keluarga menjelaskan keluarga untuk isolasi sosial dan cara
mampu merawat pasien pengertian isolasi pertemuan merawatnya
dengan masalah isolasi social, tanda & gejala (waktu, tempat,
social dan cara merawat dan topik)
pasien isolasi social 1.2. Diskusika
TUK : n dengan
1. Setelah keluarga (pada
memberikan saat pertemuan
tindakan kunjungan
keperawatan kerumah)
keluarga dapat  Pengertian isolasi
merawat sosial
pasien dengan  Tanda dan gejala
masalah isolasi isolasi sosial
sosial  Cara merawat
pasien isolasi
sosial ( beri
kegiatan jangan
biarkan sendiri,
makan bersama,
berbincang-
bincang dengan

16
orang lain dan
memantau obat-
obatan dan cara
pemberiannya)

TUK 2 Setelah dilakukan 2.1. Melatih Meningkatkan


2. Setelah dilakukan tindakan keluarga kemampuan keluarga
tindakan keperawatan selama melakukan merawat pasien
keperawatan 2X pertemuan latihan dengan
selama 1-3X keluarga dapat ibu nya seperti
keluarga dapat memperagakan cara mengajak makan
mendukung merawat pasien bersama
kesembuhan dengan masalah 2.2. berikan
pasien dan dapat isolasi sosial kesempatan pada
mempraktekkan keluarga untuk
cara merawat memperagakan
isolasi sosial cara merawat
pasien
TUK 3 Setelah dilakukan 3.1. Keluarga Meningkatkan dan
3. Membuat jadwal tindakan melatih pasien mendukung
aktivitas di rumah keperawatan selama bercakap-cakap kesembuhan klien
2X pertemuan kegiatan sosial
keluarga dapat 3.2. Melatih
mengetahui jadwal keluarga
aktivitas yang mengenai jadwal
dilakukan pasien aktivitas pasien
untuk follow up
ke pelayanan
kesehatan jika
kambuh

17
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN
TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/tanggal : Selasa, 12 Oktober 2021 Hari/tanggal : Selasa, 12 Oktober 2021
Jam : 13.00 Jam : 13.00
Tindakan keperawatan : S:
- Klien mengatakan namanya sendii
1. Bina hubungan saling percaya antara klien dengan - Klien mengatakan ibu pasien
perawat dengan mengungkapkan prindip komunikasi - keluarga mengatakan tidak
terapeutik mengetahui anaknya sakit apa
2. Menyapa klien dengan ramah - keluarga mengatakan klien tidak mau
3. Memperkenalkan diri keluar rumah
4. Menanyakan nama klien dan mau dipanggil apa - keluarga mengatakan klien tidak
5. Menunjukan sikap empati pernah ngobrol dengan orang lain
6. Mengidentifikasi masalah isolasi sosial
O:
- keluarga tidak mengetahui masalah
Rencana tindak lanjut: yang dialami anak
Menjelaskan isolasi sosial - keluarga tidak mengetahui cara
merawat

A:
klien mampu membina hubungan saling percaya ditandai dengan
a. mau berkomunikasi dengan perawat
b. klien mengizinkan duduk disebelahnya
c. klien mengungkapkan masalah yang terjadi

18
P: lanjut SP 2

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN


TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/tanggal : Jumat, 15 Oktober 2021 Hari/tanggal : Jumat, 15 Oktober 2021
Jam : 13:00 Jam : 13:00
Tindakan keperawatan : S:
1. tanyakan kepada klien tentang masalah isolasi sosial - keluarga mengatakan tidak
mengetahui anaknya sakit apa
- keluarga mengatakan klien tidak mau
rencana tindak lanjut: keluar rumah
1. menjelaskan cara menangani isolasi sosial yaitu - keluarga mengatakan klien tidak
pernah ngobrol dengan orang lain
dengan cara mengajak ngobrol,
- klien mengatakan mau mengikuti
perkenalan,berbincang-bincang dengan orang lain, latihan berkomunikas
O:
meminum obat secara teratur dan melakukan aktivitas
- keluarga memperhatikan yang
terjadwal dicontohkan perawat
- keluarga tidak mengetahui cara
merawat
- keluarga mengikuti latihan yang
diberikan perawat
- keluarga mampu mengikuti latihan
yang diberikan oleh perawat
- klien memperagakan apa yang
diucapkan perawat
A:
- keluarga mau mengikuti latihan yang
diberikan perawat
- klien memperhatikan ketika diberi
contoh
P: lanjutkan intervensi selanjutnya

19
20
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN
TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/tanggal : Senin, 18 Oktober 2021 Hari/tanggal : Senin, 18 Oktober 2021
Jam : 13:00 Jam : 13:00
Tindakan keperawatan :
Menjelaskan perawatan lanjutan kepada keluarga S:
- keluarga mengatakan tidak
mengetahui anaknya sakit apa
- keluarga mengatakan klien tidak mau
keluar rumah
- keluarga mengatakan klien tidak
pernah ngobrol dengan orang lain
- klien mengatakan mau mengikuti
latihan berkomunikas
O:
- keluarga memperhatikan yang
dicontohkan perawat
- keluarga tidak mengetahui cara
merawat
- keluarga mengikuti latihan yang
diberikan perawat
- keluarga mampu mengikuti latihan
yang diberikan oleh perawat
- klien memperagakan apa yang
diucapkan perawat
A:
- keluarga paham dan mengikuti
Latihan yang diberikan
- keluarga mau memasukkan ke jadwal
harian
P:
- intervensi dihentikan

21
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP 1 ISOLASI SOSIAL PADA KELUARGA
SP 1 KELUARGA: MEMBINA HUBUNGAN SALING PERCAYA DENGAN
KELUARGA
Pertemuan : 1 (pertama)
Hari/Tanggal : oktober 2021
Nama/Klien :
Ruangan :
A. proses keperawatan
1. kondisi klien
DS:
1. Ibu klien mengatakan bahwa klien sering berdiam diri di rumah dan jarang
berinteraksi dengan orang lain.
2. Keluarga klien mengatakan bahwa klien enggan berinteraksi dengan orang
lain karena dulu pernah diejek oleh orang di sekitar rumahnya.
3. Ibu klien mengatakan klien tidak pernah keluar rumah . Ibu klien mengatakan
klien tidak pernah bersosialisasi dan mengobrol dengan teman dan orang di
sekitar rumahnya
DO:
1. Klien enggan untuk diajak berkenalan dengan perawat
2. Saat wawancara berlangsung klien sering menundukkan kepala dan juga
kontak mata yang kurang
3. Klien menjawab pertanyaan dengan suara yang pelan dan terkadang diam.
4. Klien tidak pernah keluar rumah
5. Klien tidak berminat berkomunikasi dengan orang di lingkungannya
2. Diagnosa keperawatan
Isolasi sosial
3. tujuan khusus
1) klien dapat membina hubungan saling percaya
2) mengetahui masalah isolasi sosial

22
4. tindakan keperawatan
1) bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi
terapeutik:
a. sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
b. perkenalkan nama, nama panggilan dan tujuan perawat berkenalan
c. tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien
d. buat kontrak yang jelas
e. tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali interaksi
f. tunjukkan sikap empati dan menerima apa adanya
g. beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien
h. tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien
i. dengarkan penuh perhatian ekspresi perasaan klien
2) tanyakan keluarga tentang:
- isolasi sosial
- tanda dan gejala

23
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP 1 KELUARGA : BINA TRUST DAN BANTU KLIEN MENGENALI ISOLASI
SOSIAL
Tujuan : agar keluarga mengetahui mengenai masalah yang dialami tentang isolasi sosial dan
cara perawatannya

A. FASE ORIENTASI
1. Salam terapeutik
“selamat pagi ibu perkenalkan nama saya dina andriyani mahasiswi yang
sedang berdinas di puskesmas setu, nama ibu siapa? Ibu sukanya I panggil
apa? Baik ibu saya kesini ingin mengobrol dengan ibu mengenai masalah
yang dialami oleh anak ibu, tujuannya agar kita mengetahui masalah yang
dialami dan cara penanganannya”
2. EVALUASI / VALIDASI
Bagaimana perasaan ibu hari ini?
3. Kontrak
a. Topic : baiklah ibu, bagaimana kalau kita sekarang ngobrol mengenai
kondisi kesehatan yang di alami oleh anak ibu, apakah ibu bersedia?
b. Waktu : “kita berbincang-bincang kurang lebih 10-15 menit ya bu”
c. Tempat: “ kita berbincang-bincang dimana bu, bagaimana kalau disini aja
bu?

B. FASE KERJA
“baik bu langsung kita muali ngobrolnya ya bu mengenai masalah yang dialami oleh
anak ibu”
“ibu ungkapkan saja yang ibu hadapi selama merawat anak ibu”
“bagaimana perasaan ibu saat ini”
C. FASE TERMINASI
1. Evaluasi
a. Evaluasi subjektif

24
“ibu terimakasih atas waktunya ya, saya senang ibu mau mengobrol
dengan saya, bagaimana perasaan ibu setelah ngobrol-ngobrol dengan
saya?”
b. Evaluasi objektif
“setelah ngobrol, sekarang coba ibu sebutkan nama panggilan saya,
apakah ibu masih ingat?”
2. Rencana tindak lanjut
“jika masih ada yang ingin ibu sampaikan atau ceritakan kepada saya, ibu bisa
sampaikan pada pertemuan selanjutnya ya bu”
3. Kontrak yang akan datang
a. Topic
“bagaimana kalau nanti kita bertemu lagi agar saya bisa mengetahui
perkembangan kesehatan anak ibu
b. Waktu
“ibu nanti kita bertemu di jam yang sama ya bu”
c. Tempat
“tempatnya disini saja ya bu”

25
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP 2 ISOLASI SOSIAL

SP 2 KELUARGA: MENGENALI ISOLASI SOSIAL PADA KELUARGA

Pertemuan :

Hari/ tanggal :

Nama klien :

Ruangan :

A. Proses keperawatan
1. kondisi klien
DS:
a. Ibu klien mengatakan bahwa klien sering berdiam diri di rumah dan jarang
berinteraksi dengan orang lain.
b. Keluarga klien mengatakan bahwa klien enggan berinteraksi dengan orang
lain karena dulu pernah diejek oleh orang di sekitar rumahnya.
c. Ibu klien mengatakan klien tidak pernah keluar rumah . Ibu klien
mengatakan klien tidak pernah bersosialisasi dan mengobrol dengan teman
dan orang di sekitar rumahnya
DO:
a. Klien enggan untuk diajak berkenalan dengan perawat
b. Saat wawancara berlangsung klien sering menundukkan kepala dan juga
kontak mata yang kurang
c. Klien menjawab pertanyaan dengan suara yang pelan dan terkadang diam.
d. Klien tidak pernah keluar rumah
e. Klien tidak berminat berkomunikasi dengan orang di lingkungannya

2. Diagnosa keperawatan
Isolasi sosial

26
3. tujuan khusus
1. menginformasikan pada keluarga tentang isolasi sosial
2. menginformasikan cara menangani isolasi sosial

4. tindakan keperawatan
2. menjelaskan pada keluarga tentang isolasi sosial
3. menjelaskan cara menangani isolasi sosial yaitu dengan cara mengajak ngobrol,
perkenalan,berbincang-bincang dengan orang lain, meminum obat secara teratur dan
melakukan aktivitas terjadwal

27
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP 2 KELUARGA : MENGENALI MASALAH ISOLASI SOSIAL
Tujuan :keluarga mengetahui masalah isolasi sosial yang dialami oleh anak nya

A. FASE ORIENTASI
1. Salam terapeutik
“selamat pagi ibu, masih ingat dengan saya dina? Tujuan saya kesini ingin
memantau kondisi kesehatan anak ibu dan membantu menyelesaikan masalah
anak ibu. Kita selesaikan bersama-sama ya ibu”
2. Evaluasi / validasi
Bagaimana keadaan ibu hari ini?
3. Kontrak
a. Topik : “baik ibu kita berbincang-bincang mengenai masalah isolasi sosial
yang dialami oleh anak ibu ya”
b. Waktu : “waktu nya kurang lebih 10- 15 menit ya ibu”
c. Tempat : “tempat nya disini aja ya bu”
B. FASE KERJA
“Apa yang ibu hadapi dalam merawat anak ibu? Apa ibu tau masalah apa yang terjadi
pada anak ibu”

“Masalah apa yang dialami oleh anak ibu adalah isolasi sosial, ini adalah salah satu
gejala penyakit yang dilami oleh pasien-pasien gangguan jiwa lainnya.”
“tanda-tandanya antara lain tidak mau bergaul dengan orang lain, mengurung diri,
walaupun berbicara hanya sebentar dan wajahnya menunduk”
“biasanya masalah isolasi sosial ini muncul karena memiliki pengalaman yang
mengecewakan saat berhubungan dengan orang lain, seperti ditolak, tidak dihargai
atau berpisah dengan orang-orang terdekat”.
“apabila masalah isolasi sosial ini tidak dihadapi maka seseorang akan mengalami
halusinasi yaitu mendengarkan suara-suara atau melihat bayangan yang sebetulnya
tidak ada”

28
“untuk menghadapi kondisi ini maka ibu dan keluarga lainnya harus sabar dalam
menghadapinya dan untuk merawat M keluarga perlu melakukan beberapa hal
1) Keluarga membina hubugan saling percaya dengan M dengan cara bersikap
peduli dan jangan ingkar janji
2) Berikan semangat dan berikan dorongan untuk bisa melakukan kegiatan bersama
orang lain. Berilah pujian kepada M, jangan biarkan sendiri
3) Buat jadwal selanjutnya seperti solat bersama, makan bersama, dan melakukan
kegiatan rumah tangga bersama

“begini contoh komunikasinya = (mukhsin lihat sekarang kamu sudah bercakap-


cakap degan orang lain, perbincangannya juga lumayan lama. Ibu senang sekali
melihat perkembangan kamu. Coba kamu berbincang-bincang dengan saudara kamu
yang lain.bagaimana kamu mau mencobanya kan nak?)

“nah coba sekarang ibu peragakan cara komunikasi yang sudah saya contohkan”

4. Evaluasi / terminasi
a. Evaluasi subjektif & objektif
“bagaimana ibu perasaanya setelah kita berbincang-bincang dan latihan
berkomunikasi?”
“sekarang coba ibu sebutkan kembali tanda-tanda isolasi sosial itu seperti
apa?”
5. Kontrak yang akan datang
“bagaimana ibu perasaannya setelah ngobrol”
6. Kontrak yang akan datang
a. Topik : “kalau begitu saya besok kesini lagi untuk mempraktekkan
kembali cara berkomunikasi langsung ke bapak mukhsin ya ibu”
b. Tempat : “tempatnya disini ya bu”
c. Waktu : “ jam 10”

29
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP 3 ISOLASI SOSIAL
SP 3 KELUARGA: MEMBUAT JADWAL AKTIVITAS DI RUMAH
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
DS:
1) Ibu klien mengatakan bahwa klien sering berdiam diri di rumah dan jarang berinteraksi
dengan orang lain.
2) Keluarga klien mengatakan bahwa klien enggan berinteraksi dengan orang lain karena
dulu pernah diejek oleh orang di sekitar rumahnya.
3) Ibu klien mengatakan klien tidak pernah keluar rumah .
4) Ibu klien mengatakan klien tidak pernah bersosialisasi dan mengobrol dengan teman dan
orang di sekitar rumahnya
DO:
1) Klien enggan untuk diajak berkenalan dengan perawat
2) Saat wawancara berlangsung klien sering menundukkan kepala dan juga kontak mata
yang kurang
3) Klien menjawab pertanyaan dengan suara yang pelan dan terkadang diam.
4) Klien tidak pernah keluar rumah
5) Klien tidak berminat berkomunikasi dengan orang di lingkungannya

1. Diagnose keperawatan
Isolasi sosial

2. Tujuan :
Menjelaskan perawatan lanjutan kepada keluarga

3. Tindakan keperawatan
Menjelaskan perawatan lanjutan kepada keluarga

30
STRATEGI KOMUKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP 3 KELUARGA : MEMBUAT JADWAL AKTIVITAS DI RUMAH
TUJUAN: Menjelaskan perawatan lanjutan kepada keluarga

A. FASE ORIENTASI
1. Salam terapeutik
“selamat pagi ibu aning, masih ingat dengan saya dina?
“bagaimana kalau sekang kita membicarakan cara perawatan lanjutan yang
akan dilakukan kepada anak ibu, tujuannya agar ibu bisa mengetahui apa yang
akan dilakukan untuk perawatan selanjutnya untuk anak ibu”

2. Evaluasi / validasi
“bagaimana keadaannya hari ini”
3. Kontrak
a. Topik ; baiklah bu bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang
mengenai cara perawatan selanjutnya yang akan diberikan pada anak
ibu”
b. Waktu: “waktunya kurang lebih 10-15 menit ya ibu”
c. Tempat : “tempatnya disini aja ya bu

B. FASE KERJA
“baik ibu ini jadwal yang sudah kita buat untuk anak ibu, coba dilihat dulu
apakah bisa dilanjutkan nanti ya bu”
“jadwal lanjutan ini dilakukan dirumah baik jadwal kegiatan di rumah
maupun jadwal minum obat ya bu”
“hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan
oleh pak mukhsin selama dirumah sehari-hari ya bu”
“Misalnya anak ibu terus menerus tidak mau bergaul dengan orang lain,
menolak meminum obat atau bisa berperilaku menjahatkan orang lain”
“jika hal ini terjadi ibu segera melaporkan ke rumah sakit atau bawa pa
mukhsin ke rumah sakit ya bu”

31
C. FASE TERMINASI
1. Evaluasi
a. Evaluasi subhektif
“ibu terimakasih atas waktunya ny, apakah masih ada yang kurang jelas bu?”
b. Evaluasi objektif
“sekarang ibu bisa terapkan yang sudah saya berikan ya bu”
2. Rencana tindak lanjut
“baiklah bu dalam melakukan kegiata dengan anak ibu atau orang lain, nanti kita
masukkan jadwal harian bapak mukhsin ya bu, supaya nanti bisa latihan mandiri”

3. Kontrak yang akan datang


a. Topik : “baiklah bu bagaimana kalau kita besok berbincang-bincang lagi, apakah
ibu bersedia”
b. Waktu : “jam nya sekitar jam 10”
c. Tempat : “tempatnya disini saja ya bu”

32

Anda mungkin juga menyukai