Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KASUS PRAKTEK PROFESI NERS KEPERAWATAN

JIWA DENGAN PERILAKU KEKERASAN PADA Tn. R DI


WILAYAH KERJA PUSKESMAS SETU, TANGERANG SELATAN

OLEH :
Dewangga Wibowo (21030062)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN


PROGRAM PROFESI NERS
2021
KASUS

Tn. R umur 19 tahun, tidak bersekolah dan belum menikah. Klien tinggal
bersama keluarga dengan ayah, ibu, dan 1 orang adik laki – laki. Keluarga mengatakan
pada usia 2 tahun Tn. R mengalami kejang / epilepsy, setelah di lakukan berobat rawat
jalan,klien mulai membaik ,tetapi saat klien menginjak kelas 2 sd kejang muncul
kembali. Keluarga juga mengatakan pada saat klien bersekolah kelas 2 smp klien pernah
menciderai teman nya dengan cara memukul. Pada saat itulah pasien sampai saat ini
belum bisa mengontrol emosi nya,bahkan sempat pernah sampai melukai teman
rumahnya dengan gunting.
Klien mengatakan sangat menyayangi ayahnya dan sering membantu ibunya
membereskan pekerjaan rumah.
Saat diajak berbicara kontak mata kurang karena klien sesekali mengalihkan
pandangan dan sering memainkan tangannya. Dari hasil observasi selama pengkajian
Klien masih mau berinteraksi dengan orang lain, klien tampak ramah, sering mengulang
perkataan, jika ditanya dua kali baru menjawab, afek labil, ekspresi wajah tampak
senang dan bingung.
FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKes BANTEN

RUANGAN RAWAT : ............................................


TANGGAL DIRAWAT : ............................................

1. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. R
Tanggal Pengkajian : 15 Oktober 2021
Umur : 19 Tahun
RM No. :-
Informan : Klien Dan Keluarga

2. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?

- Ya √ Tidak

2. Pengobatan sebelumnya ?

√ Berhasil - Kurang berhasil - Tidak Berhasil

3. pelaku/usia korban/usia saksi/usia


Aniaya Fisik √ - - - - -

Aniaya seksual - - - - - -

Penolakan - - - - - -

Kekerasan dlm keluarga √ - - - - -

Tindakan kriminal - - - - - -
Jelaskan No. 1.2.3 :
Klien tidak mempunyai riwayat gangguan jiwa di pelayanan kesehatan dan juga
sedang menjalani pengobatan. Tetapi, klien memiliki emosional yang berlebih
sehingga klien terkadang menyakiti fisiknya sendiri ketika ia merasa bahwa
orang lain melarang dia padahal faktanya hanya bertanya atau menasihatinya,
kemudian ketika sedang emosi klien merusak barang barang yang ada
dirumahnya hingga menciderai diri, orang lain, dan lingkungannya.

Masalah keperawatan : Perilaku Kekerasan

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?


- Ya √ Tidak

Hubungan Keluarga Gejala Riwayat Pengobatan


- - -

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Keluarga mengatakan klien pernah di bully oleh teman teman nya saat
disekolah sampai klien merasa terintimidasi.

Masalah Keperawatan : Harga diri rendah

3. FISIK
1. Tanda Vital : TD : 130/80 N : 82 S : 36,7̊ C P :22
2. Ukur : TB : 168 BB : 70
3. Keluhan Fisik : - Ya √ Tidak
Jelaskan :

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah


4. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Jelaskan :
Klien merupakan anak ke 1 dari 2 bersaudara. Klien belum menikah. Adik klien
pun pernah mengalami kejang saat masih kecil tetapi tidak berkepanjangan
seperti klien.

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

2. Konsep diri :
a. Gambaran diri :
Klien berekspresi labil atau berubah-ubah dan banyak berinteraksi dengan
anak kecil.
b. Identitas :
Klien Mengetahui namanya adalah Tn. R, tetapi klien mengetahui tanggal
lahir, umur, dan alamat rumahnya. Klien tidak sekolah.
c. Peran :
Di dalam keluarga, klien berperan sebagai seorang anak dan membantu
melakukan beberapa pekerjaan rumah.
d. Ideal diri :
Harapan klien mengatakan ingin kembali sekolah.
e. Harga diri :
Klien tidak malu saat bersosialisasi dengan kondisi penyakitnya sekarang.

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
Klien mengatakan bahwa ia sayang dengan anggota keluarganya tetapi ia
lebih menyayangi bapaknya.
b. Peran serta dalam kegiatan Kelompok / Masyarakat :
Saat observasi klien terlihat masih bisa berinteraksi dengan tetangganya.
Meskipun klien kebanyakan bergaul dengan anak anak yang tidak seumuran
dengan nya. Klien pun dapat mengikuti kegiatan kelompok hanya dengan
anak anak kecil.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien tidak pernah berhubungan dan berinteraksi dengan anak anak yang
seumuran dengannya,klien lebih suka berhubungan dan berinteraksi dengan
anak anak kecil.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Klien meyakini agama islam.
b. Kegiatan ibadah :
Klien beribadah, mengaji dan suka bersholawat.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
5. STATUS MENTAL
1. Penampilan
- Tidak rapih - Penggunaan pakaian √ Cara berpakaian
Tidak sesuai seperti biasa
Jelaskan : Penampilan klien saat berkunjung ke rumahnya ia seperti orang
pada umumnya akan tetapi klien tidak memperhatikan jika saat memakai
pakaian klien terlihat tidak perduli sehingga saat ingin memakai baju klien
bisa dengan santai nya memakai di depan rumah.

Masalah Keperawatan : Cara berpakaian seperti biasa

2. Pembicaraan

- Cepat √ Keras - Gagap - Inkoheren

- Lambat - Membisu √ tidak mampu memulai


- Apatis
pembicaraan
Jelaskan :
Klien hanya berbicara saat ditanya, saat tidak ditanya klien lebih cenderung
diam dan berfikir lambat karna sulit mengucapkan kosa katanya. Dan pada
saat bicara nada suara klien cukup keras.

Masalah Keperawatan : Tidak mampu memulai pembicaraan, nada bicara


keras

3. Aktifitas Motorik :

- Lesu - Tegang √ Gelisah - Agitasi

- Tic - Grmasen - Tremor - Kompulsif


Jelaskan : Saat berbincang klien tampak terlihat gelisah.
Masalah Keperawatan : Gelisah saat berbincang

4. Alam Perasaan
Sedih Ketakutan - Putus asa
- -

- Khawatir √ Gembira

Jelaskan :
Klien mengatakan merasa gembira Ketika melakukan hobi atau kesukaan
seperti mewarnai, memancing, bermain.

Masalah Keperawatan : Alam perasaan gembira.

5. Afek

- Datar - Tumpul - Labil - Tidak sesuai

Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

6. Interaksi Selama Wawancara


- Bermusuhan - Tidak kooperatif √ Mudah tersinggung

√ Kontak mata - Defensif √ Curiga

Jelaskan :
Kontak mata kurang karena klien sesekali mengalihkan pandangan ketika
sedang berbicara, mudah tersinggung jika ada kata-kata yang melarang
dirinya, dan merasa curiga terhadap seseorang
Masalah Keperawatan : Kontak mata kurang baik, mudah
tersinggung dan curiga terhadap orang lain

6. Persepsi

- Pendengaran - Penglihatan - Perabaan

- Pengecapan - Penghidu

Jelaskan : Tidak ada masalah


Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

7. Proses Pikir
- Sirkumtansial - Tangensial - Kehilangan Asosiasi
- Flight of ideas - Blocking -
Pengulangan
Pembicaraan
Jelaskan : Tidak ada masalah
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

8. Isi Pikir
- Obsesi - Fobia - Hipokondria
- Depersonalisasi - Ide yang terkait - Pikiran magis

Waham
- Agama - Somatik - Kebesaran - Curiga
- Nihilistik - Sisip pikir - Siar pikir - Kontrol pikir

Jelaskan : Tidak ada masalah


Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
9. Tingkat Kesadaran
- Bingung - Sedasi - Stupor

- Waktu - Tempat - Orang

Jelaskan :
Kesadaran klien composmentis dengan GCS E4V5M6.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.

10. Memori
- Gangguan daya ingat √ Gangguan daya ingat
jangka panjang jangka pendek

- Gangguan daya ingat saat ini - Konfabulasi

Jelaskan :
Keluarga klien mengatakan Ketika klien disuruh membeli telur ke warung
klien selalu kembali ke rmh untuk menanyakan pesanan yang akan dibeli
sampai berkali-kali bulak-balik ke rumah.

Masalah Keperawatan : Memori gangguan daya ingat jangka pendek

11. Tingkat konsentrasi dan berhitung

√ Mudah beralih - Tidak mampu - Tidak mampu berhitung


sederhana
Jelaskan :
Saat diwawancara klien mudah beralih terhadap topik pembicaraan, terkadang
saat ditanya ia tidak menjawab, tetapi saat ditanya ulang ia baru
menjawabnya.
Masalah Keperawatan : Tingkat konsentrasi mudah beralih
12. Kemampuan penilaian

√ Gangguan ringan - Gangguan bermakna


Jelaskan :
Klien tidak dapat mengambil keputusan yang sederhana tanpa bantuan
keluarga, seperti contoh saat klien ditanya ingin dibelikan makanan bakso
atau mie ayam klien selalu menjawab tidak tau dan bingung.
Masalah Keperawatan : Kemampuan penilaian gangguan ringan

13. Daya titik diri


- Mengingkari penyakit - Menyalahkan hal-hal
yang diderita diluar dirinya
Jelaskan : Tidak ada masalah keperawatan.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
- Bantuan minimal - Bantuan total

2. BAB /BAK
- Bantuan minimal - Bantuan total

3. Mandi
- Bantuan minimal - Bantuan total

4. Berpakaian /berhias
√ Bantuan minimal - Bantuan total

5. Istirahat dan tidur



Tidur siang lama : 10.00 s/d 12.00

√ Tidur malam lama : 21.00 s/d 07.00


Kegiatan sebelum/ sesudah tidur : sebelum tidur saat malam hari

maupun siang ia suka mendengar musik musik terlebih dahulu.

6. Penggunaan obat
√ Bantuan minimal - Bantuan total

7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan √ Ya - Tidak

Perawatan pendukung √ Ya - Tidak

8. Kegiatan didalam rumah


Mempersiapkan makanan - Ya √ Tidak

Menjaga kerapihan rumah √ Ya - Tidak

Mencuci pakaian - Ya √ Tidak

Pengaturan keuangan - Ya √ Tidak

9. Kegiatan diluar rumah


Belanja √ Ya - Tidak

Transportasi - Ya √ Tidak

Lain-lain √ Ya - Tidak

Jelaskan :
Klien mampu memenuhi kebutuhan dasarnya seperti mandi, makan,
berpakaian secara mandiri. Klien tidak memiliki gangguan pola tidur.
Kegiatan diluar rumah hanya bermain di halaman depan rumahnya bersama
temannya,berkunjung kerumah tetangganya,dan melakukan hobinya seperti
memancing hingga menggambar.

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

VIII. MEKANISME KOPING


Adaptif Maladaptif

√ Bicara dengan orang lain - Minum alkohol

- Mampu menyelesaikan masalah - Reaksi lambat/ berlebih

- Teknik relaksasi - Bekerja berlebihan


-
√ Aktifitas konstruktip Menghindar

Olah raga √ Mencedarai diri


-

- Lainnya - Lainnya

Jelaskan : jika klien emosi bisa sampai menciderai orang lain hingga diri sendiri
Masalah Keperawatan : mekanisme koping maladaptive menciderai diri
IX. MASALAH PSIKOSIS DAN LINGKUNGAN
- Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik
Klien tidak memiliki masalah dengan dukungan kelompok.

√ Masalah berhubungan dengan lingkungan,spesifik


Klien memiliki masalah dengan lingkungan, hanya saja klien sulit
berinteraksi atau berhubungan dengan orang yang seusianya dan sulit
untuk mengutarakan kata-katanya.

√ Masalah dengan pendidikan, spesifik


Klien sempat bersekolah sampai kelas 2 smp akan tetapi klien tidak
meneruskannya karena keluarga mengkhawatirkan klien dapat
menciderai orang lain.

- Masalah dengan pekerjaan, spesifik


Klien tidak bekerja

- Masalah dengan perumahan, spesifik


Klien memiliki tempat tinggal dan tinggal bersama keluarganya

- Masalah ekonomi, spesifik


Kebutuhan ekonomi klien dibantu oleh orang tuanya

√ Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik


Klien pernah menjalani pengobatan, dengan psikiater sudah berjalan
selama 2-3 tahunan menjalani pengobatan, dan hasilnya klien sekarang
lebih terkontrol dalam emosinya. Pada saat ini klien masih menjalani
pengobatan setiap 1 bulan sekali yang sudah dijadwalkan oleh psikiater.

- Masalah lainnya, spesifik

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG :


- Penyakit jiwa √ Sistem pendukung

- Faktor presipitasi - Penyakit fisik

√ Koping - Obat-obatan

- Lainnya
Jelaskan : Klien dan keluarga kurang mengetahui cara menangani emosi agar klien
tidak menciderai orang lain. Klien pun mengatakan bahwa klien butuh sistem
pendukung
Masalah Keperawatan : Pengetahuan kurang tentang koping dan sistem pendukung.

XI. ANALISIS DATA


DATA ETIOLOGI MASALAH
Subjektif :
Klien mengatakan sering marah
dan merusak barang Ketidakmampuan Perilaku Kekerasan
mengendalikan
disekitarnya karena tidak
dorongan marah
diperbolehkan untuk membeli
sesuatu dan melakukan sesuatu.

Objektif :
Pergerakan mata cepat
konsentrasi kurang
Gelisah
Nada bicara keras

XII. ASPEK MEDIK


Diagnosa medik : Skizofrenia
Terapi medik : Kontrol 1 bulan sekali ke Psikiater
Obat yang diberikan : Depakote 500, Kalxetin, Risperidone, Trihexyphenidy,
Clozapin
XIII. POHON MASALAH

Resiko menciderai diri, oranglain,


dan lingkungan

Perilaku Kekerasan

Ketidakmampuan mengendalikan
dorongan marah

XIII. DIAGNOSIA KEPERAWATAN


1. Perilaku Kekerasan
I. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : Tn. R
Umur : 19 Tahun
TGL. NO DX PERENCANAAN
DX KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI RASIONAL
Okt 1. Perilaku Kekerasan TUM :
2021 Setelah dilakukan 1. Setelah 1x pertemuan 1. Bina hubungan saling 1. Hubungan saling
tindakan keperawatan Klien menunjukan percaya dengan percaya
selama 1x pertemuan sikap yang bersahabat, mengungkapkan prinsip merupakan dasar
klien dapat berintraksi mau berjabat tangan, komunikasi terapeutik : untuk kelancaran
dengan baik. tidak malu untuk  Sapa klien dengan hubungan
berkenalan, mau ramah, baik verbal interaksi
TUK 1 : menjawab salam dan maupun non verbal selanjutnya.
1. Klien dapat menyebutkan namanya,  Perkenalkan diri
membina duduk berdampingan dengan sopan
hubungan saling dengan perawat.  Tanyakan nama
percaya lengkap klien dan
nama panggilan
yang disukai klien
 Tunjukan sikap
empati dan
menerima klien apa
adanya
 Jelaskan tujuan
pertemuan
 Jujur dan menepati
janji
TUK 2 :
2. Klien dapat 2. Setelah dilakukan 2.1. Anjurkan klien 2.Melatih kemampuan
mengidentifikasi tindakan keperawatan mengungkapkan klien mengendalikan
tanda marah selama 2x pertemuan perasaan saat marah emosi.
klien dapat atau kesal.
mengungkapkan
perasaannya apa yang 2.2. Observasi tanda
membuat atau perilaku kekerasan
menyimpulakan klien pada saat
tanda- tanda marah marah atau kesal.
atau kesal
TUK 3 : 3. Melatih
3. Klien dapat 3. Setelah dilakukan 3.1. Berikan kemampuan klien
mengidentifikasi tindakan keperawatan kesempatan untuk mengendalikan emosi.
penyebab marah selama 2x pertemuan mengungkapkan
klien dapat perasaanya.
mengungkapkan
perasaanya, klien 3.2. Bantu klien untuk
dapat menyebutkan mengungkapkan marah
penyebab marah atau atau kesalnya
kesalnya
TUK 4 :
4. Mengidentifikasi 4. klien dapat melakukan 4.1. Ajarkan klien 4. Melatih
klien cara konstruktif beresponterhadap teknik tarik nafas dalam kemampuan klien
dalam berespon kemarahan secara mengendalikan emosi.
terhadap PK konstruktif 4.2. Mengingatkan
teman saat ingin marah

4.3. Ajarkan klien cara


mengalihkan emosi
dengan cara memukul
bantal untuk
melampiaskan
amarahnya
TUK 5 :
5. Klien dapat 5. klien dapat mengetahui 5.1. Anjurkan klien 5. Melatih
mengungkapkan cara marah yang mengungkapkan marah kemampuan klien
perilaku marah yang dilakukan dapat yang biasa dilakukan mengendalikan emosi.
sering dilakukan menyelesaikan masalah
atau tidak 5.2 Bicarakan dengan
klien apa dengan cara
itu bisa menyelesaikan
masalah
II. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERWATAN
Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf
Perilaku TUK : 1,2,3 S : klien mengatakan nama saya
kekerasan R, dan tidak merasakan apa-apa
- Mengucapkan salam
Klien mengatakan ia marah karna
- Memperkenalkan diri
tidak diperbolehkan membeli
- Menanyakan nama dan
sesuatu atau melakukan sesuatu
panggilan yang disukai
Keluarga klien (ibu) mengatakan
- Menjelaskan tujuan
bahwasanya klien merasa selalu
- Mengungkapkan
berfikir negatif padahal bukan
perasaan yang dialami
bermaksud untuk melarang klien
klien saat ini
akan tetapi hanya menasehati
- Megungkapkan
seperti tidak boleh pergi jauh -
penyebab kesal atau
jauh, akan tetapi klien berfikir itu
marah klien
adalah larangan makanya
menyebabkan klien menjadi
marah atau kesal
O : klien mau berjabat tangan,
klien tidak malu untuk
berkenalan, klien merasa gelisah,
klien komperatif walaupun klien
sering mengulang pembicaraan
dan sulit mengungkapkan kata,
konsentrasi kurang, klien tampak
bingung, nada bicara tinggi
A : TUK 1,2,3 tercapai
- Klien mau menyebutkan
nama
- Klien mau diajak berinteraksi
- Klien dan keluarga
menyebutkan penyebab
marah dan masalah yang
dirasakan saat ini
P : Lanjutkan TUK 4
- Mengidentifikasi klien cara
konstruktif dalam berespon
terhadap PK
TUK : 4 S : klien mengatakan mau belajar
teknik tarik nafas dalam tapi
- Mengajarkan klien
contohkan dulu
teknik tarik nafas dalam
- Mengingatkan teman O : klien dapat mengikuti dan
saat ingin marah mengulang teknik tarik napas
- Mengajarkan klien cara dalam
mengalihkan emosi A : TUK 4 belum tercapai
dengan cara memukul P : Lanjutkan TUK 5 dan ulangi
bantal untuk atau evaluasi TUK 4
melampiaskan
amarahnya
TUK : 4,5 S : klien mengatakan sudah bisa
melakukan teknik tarik napas
- Mengajarkan klien
dalam
teknik tarik nafas dalam
- Mengingatkan teman Keluarga klien (ibu) mengatakan
saat ingin marah klien masih belum bisa menerima
- Mengajarkan klien cara dengan baik, meminta, menolak
mengalihkan emosi dengan baik dan mengungkapkan
dengan cara memukul marah atau kesal secara baik
bantal untuk seperti Ketika klien ingin pergi
melampiaskan ke indomaret apa yang klien
amarahnya inginkan harus saat itu ada
- Menganjurkan klien apabila ditunda klien merasa
mengungkapkan marah tidak diperbolehkan atau
yang biasa dilakukan melarangnya sehingga klien
- Membicarakan dengan menjadi marah dan kesal
klien apa dengan cara mengamuk, tidak bisa diberikan
itu bisa menyelesaikan nasehat, kekeh pada dirinya
masalah sendri atau keras kepala
O : klien melakukan teknik tarik
napas dalam masih perlu bantuan
atau bimbingan
Klien tampak paham dan
mengerti
A : TUK 4 dan 5 belum tercapai
- Menganjurkan klien ketika
marah bisa melakukan teknik
tarik nafas dalam atau
mengalihkan emosi dengan
cara memukul bantal
- Membicarakan dengan klien
apa dengan cara itu bisa
menyelesaikan masalah
P : Lanjutkan TUK 5 dan ulangi
atau evaluasi TUK 4
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP 1 : MEMBINA HUBUNGAN DAN MENGKAJI PERILAKU KEKERASAN

Pertemuan : 1 (Pertama)
Hari/Tanggal : 15 Oktober 2021
Nama Klien : Tn. R
Ruangan :-

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
1. Klien menjawab sapaan “waalaikumsalam, baik”
2. Keluarga klien mengatakan bahwa klien sering tidak dapat mengontrol emosinya
sampai menciderai oranglain dan dirinya sendiri.
DO :
1. Gelisah
2. Suara keras
3. Klien sering mengulang pembicaraan dan sulit mengungkapkan kata
4. Konsentrasi kurang.
5. Klien tampak bingung.

2. Diagnosa Keperawatan
Perilaku kekerasan.

3. Tujuan Khusus
1) Membina hubungan saling percaya
2) Mengidentifikasi penyebab PK yang dilakukan
3) Mengidentifikasi jenis PK yang pernah dilakukan
4) Mengidentifikasi akibat dan tanda- tanda dari PK
5) Membimbing klien memasukan dalam jadwal kegiatan harian
4. Tindakan Keperawatan
1) Mengucapkan salam, memperkenalkan diri dengan pasien, menanyakan
perasaan dan keluhan saat ini
2) Identifikasi penyebab PK
3) Identifikasi PK yang dilakukan
4) Identifikasi akibat dan tanda-tanda dari PK
5) Menganjurkan klien memasukan dalam kegiatan harian yang disukainya
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN SP 1 : MEMBINA HUBUNGAN DAN MENGKAJI PERILAKU
KEKERASAN

1. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum, perkenalkan kembali nama saya Dewangga Wibowo , saya
senang dipanggil Angga. Saya mahasiswa yang sedang berdinas di wilayah
puskesmas setu. Nama adek siapa ? adek lebih suka dipanggil siapa ? baik mas ,
tujuan saya kesini adalah memantau perkembangan kesehatan anak ibu yaitu Mas
Rian, saya akan datang selama 2 – 3 kali dalam seminggu.”

2. Evaluasi / Validasi
Bagaimana perasaan Mas. R saat ini ?

3. Kontrak
a. Topik : “Baiklah kita akan berbincang-bincang sekarang tentang perasaan
marah atau kesal masnya”
b. Waktu : “Bagaimana kalau kita berbincang – bincang selama kurang lebih 30
menit bu?”
c. Tempat : “Kita berbincang – bincang dimana mas ? bagaimana kalau disini
saja?”

4. Kerja
“baiklah mas kita mulai saja mengobrol nya ya mas? mas tidak usah malu,ungkapkan
saja apa yang mas ingin Ungkapakan/bicarakan “
“sebelum ngobrol saya mau nanya lagi, masih inget ga tadi nama saya siapa?”
“bagaimana perasaan mas saat ini ? ”
“ada badan mas yang merasa sakit?”
“tadikan mas sudah menyebutkan nama mas boleh saya tau nama asli mas apa?
berapa umur mas sekarang?”
“mas kalau boleh saya tau asalnya dari mana? ”
“kegiatan apa yang sering mas lakukan di rumah/sekitaran lingkungan rumah ini?”
“sering bantu ibu dirumah tidak?, bantu ngapain aja?”
“apa yang menyebabkan masnya marah ?”
“apa yang mas lakukan ketika marah atau kesal ?”
“apa yang mas rasakan ketika marah atau kesal ?”
“bagaimana mas biasa meredakan emosi mas ketika sedang marah atau kesal?”
5. Evaluasi / Terminasi
Evaluasi
a. Evaluasi subjektif
mas terima kasih atas waktunya,saya senang mas berbincang-bincang dengan saya
dan menjawab setiap pertanyaan yang saya tanyakan, bagaimana perasaan mas
sekarang setelah berbincang-bincang dengan saya?
b. Evaluasi objektif
Setelah berbincang-bincang,sekarang coba mas sebutkan ?
4. Rencana tindak lanjut
“Jika ada yang mau mas sampaikan atau ceritakan kepada saya, mas bisa sampaikan
dipertemuan kita selanjutnya”
5. Kontrak yang akan datang
 Topik
Bagaimana besok kita bertemu lagi untuk melatih mas cara teknik tarik nafas dalam
dan mengendalikan emosi dengan cara memukul bantal, kasur, mengalihkan ke hal-
hal yang positif
 Waktu
Mas mau nanti kita ketemu jam berapa?
 Tempat
Mas mau mengobrol dan akan melatih cara teknik tarik nafas dalam dan
mengendalikan emosi dengan cara memukul bantal, kasur, mengalihkan ke hal-hal
yang positif
ini di teras rumah ini saja?
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP 2 : MELATIH TEKNIK TARIK NAFAS DALAM DAN MENGENDALIKAN
EMOSI

Pertemuan : 2 (kedua)
Hari/Tanggal : 16 Oktober 2021
Nama Klien : Tn. R
Ruangan :-

B. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
Klien mengatakan sering marah karena tidak diperbolehkan membeli mainan
oleh orangtua nya.

DO :
Pada saat ditanya apa yang menyebabkan klien marah atau kesal, klien mampu
untuk menceritakannya namun terkadang diam, klien tidak mengetahui cara
untuk mengontrol emosinya saat marah

2. Diagnosa Keperawatan
Perilaku kekerasan.

3. Tujuan Khusus
1) Melatih klien cara mengontrol PK
2) Membimbing klien memasukan dalam jadwal kegiatan harian
4. Tindakan Keperawatan
1) Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam, dan memukul bantal, kasur,
mengalihkan ke hal-hal yang positif
2) Menganjurkan klien memasukan dalam kegiatan harian yang disukainya
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN SP 2 : MELATIH TEKNIK TARIK NAFAS DALAM DAN
MENGENDALIKAN EMOSI

1. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum, perkenalkan kembali nama saya Dewangga Wibowo , saya
senang dipanggil Angga. Saya mahasiswa yang sedang berdinas di wilayah
puskesmas setu. Nama adek siapa ? adek lebih suka dipanggil siapa ? baik mas ,
tujuan saya kesini adalah memantau perkembangan kesehatan anak ibu
yaituMas Rian, saya akan datang selama 2 – 3 kali dalam seminggu.”

2. Evaluasi / Validasi
Bagaimana perasaan Mas.R saat ini ?

3. Kontrak
d. Topik : “Baiklah mas, bagaimana kita melatih mas cara teknik tarik
nafas dalam dan mengendalikan emosi dengan cara memukul bantal, kasur,
mengalihkan ke hal-hal yang positif”
e. Waktu : “Bagaimana kalau kita berbincang – bincang selama kurang
lebih 30 menit mas?”
f. Tempat : “Kita berbincang – bincang dimana mas ? bagaimana kalau
disini saja?”

4. Kerja
“baiklah mas karena mas masih belum tau saya akan mengajarkan cara teknik
tarik nafas dalam dan mengendalikan emosi dengan cara memukul bantal,
kasur, mengalihkan ke hal-hal yang positif”
“baiklah mas yang pertama saya akan melakukannya terlebih ”
“setelah itu masnya mengulang kembali apa yang sudah saya lakukan ya ”
“apakah mas bersedia ? ”
“jika mas bersedia saya akan mulai ”
“yang pertama duduk dengan posisi santai, tenang dan nyaman, sambal
membayangkan hal-hal yang menyenangkan dengan mata terpejam”
“lalu Tarik nafas dari hidung, tahan 3 hitungan lalu hembuskan nafas dari
mulut. Bayangkan seolah-olah beban pikiran dilepaskan. Ulangi selama 3 kali”
“Ketika mas sedang marah atau kesal mas bisa melampiaskan dengan cara
memukul bantal, Kasur, atau mengalihkannya ke hal-hal yang positif”
“apakah mas sudah mengerti ?”
“jika mas sudah mengerti sekarang mas ulangi apa yang sudah saya ajarkan
tadi”
“baik mas karena mas sudah bisa sekarang, nanti jika mas merasa mulai emosi
masnya bisa melakukan teknik tarik nafas dalam dan mengendalikan emosi
dengan cara memukul bantal, kasur, mengalihkan ke hal-hal yang positif yang
sudah saya ajarkan tadi”

5. Evaluasi / Terminasi
“Bagaimana perasaan masnya setelah kita berbincang – bincang dan latihan
cara melakukan Teknik relaksasi dan ketika mas sedang marah atau kesal mas
bisa melampiaskan dengan cara memukul bantal, kasur, atau mengalihkannya
ke hal-hal yang positif”
“Sekarang coba mas ulangi teknik tarik nafas dalam yang sudah saya ajarkan
tadi”
“Nah bagus mas, seperti itu ya mas, selalu diulangi supaya tidak lupa”
Evaluasi
c. Evaluasi subjektif
mas terima kasih atas waktunya,saya senang mas berbincang-bincang dengan
saya dan menjawab setiap pertanyaan yang saya tanyakan, bagaimana perasaan
mas sekarang setelah berbincang-bincang dengan saya?
d. Evaluasi objektif
Setelah berbincang-bincang,sekarang coba mas sebutkan ?
Rencana tindak lanjut
“Jika ada yang mau mas sampaikan atau ceritakan kepada saya, mas bisa
sampaikan dipertemuan kita selanjutnya”
Kontrak yang akan datang
 Topik
Bagaimana besok kita bertemu lagi untuk melatih mas cara cara meminta,
menerima, menolak, dan mengungkapkan marah secara baik

 Waktu

Mas mau nanti kita ketemu jam berapa?


 Tempat
Mas mau mengobrol dan akan melatih cara cara meminta, menerima, menolak,
dan mengungkapkan marah secara baik ini di teras rumah ini saja?
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP 3 : MELATIH CARA MEMINTA, MENERIMA, MENOLAK, DAN
MENGUNGKAPKAN MARAH SECARA BAIK

Pertemuan : 3 (ketiga)
Hari/Tanggal : 18 Oktober 2021
Nama Klien : Tn. R
Ruangan :-

C. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
Keluarga klien (ibu) mengatakan klien masih belum bisa menerima dengan baik,
meminta, menolak dengan baik dan mengungkapkan marah atau kesal secara
baik seperti Ketika klien ingin pergi ke indomaret apa yang klien inginkan harus
saat itu ada apabila ditunda klien merasa tidak diperbolehkan atau melarangnya
sehingga klien menjadi marah dan kesal mengamuk.
DO :
Klien tidak bisa diberikan nasehat, kekeh pada dirinya sendri atau keras kepala

2. Diagnosa Keperawatan
Perilaku kekerasan.

3. Tujuan Khusus
1) Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
2) Melatih klien cara mengontrol PK secara verbal
3) Membimbing klien memasukan dalam jadwal kegiatan harian
4. Tindakan Keperawatan
1) Identifikasi masalah yang sedang dihadapi, dan mengevaluasi latihan
sebelumnya
2) Membimbing cara meminta, menerima, menolak, dan mengungkapkan
marah secara baik
3) Menganjurkan klien memasukan dalam kegiatan harian yang disukainya
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN SP 3 : MELATIH CARA MEMINTA, MENERIMA,
MENOLAK, DAN MENGUNGKAPKAN MARAH SECARA BAIK

1. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum, perkenalkan kembali nama saya Dewangga Wibowo , saya
senang dipanggil Angga. Saya mahasiswa yang sedang berdinas di wilayah
puskesmas setu. Nama adek siapa ? adek lebih suka dipanggil siapa ? baik mas ,
tujuan saya kesini adalah memantau perkembangan kesehatan anak ibu yaitu
Mas Rian, saya akan datang selama 2 – 3 kali dalam seminggu.”

2. Evaluasi / Validasi
Bagaimana perasaan Mas.R saat ini ?

3. Kontrak
g. Topik : “Bagaimana kalau kita sekarang berbincang – bincang cara
bicara, bagaimana meminta dengan baik, dan menolak dengan baik?”
h. Waktu : “Bagaimana kalau kita berbincang – bincang selama kurang
lebih 30 menit ?”
i. Tempat : “Kita mau berbincang – bincang dimana mas? bagaimana kalau
disini saja?”

4. Kerja
“sekarang kita latihan cara bicara yang baik untuk mencegah marah”
“yang pertama meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang
rendah serta tidak menggunakan kata-kata yang kasar, contohnya ibu mau
anterin mas.R tidak belanja ke indomaret ?”
“coba mas praktekan, bagus mas”
“lalu yang kedua menolak dengan baik, menerima tolakan orang lain, seperti
contohnya mas. R tidak boleh pergi jauh-jauh, maka katakan iya bu mas tidak
main jauh-jauh lagi, jawab dengan nada yang rendah”
“coba mas praktekan, nah bagus”
“lalu yang terakhir mengungkapkan perasaan kesal dengan baik, jika ada
perlakuan orang lain yang membuat kesal mas bisa mengatakan saya jadi ingin
marah karna perkataanmu itu, coba mas praktekin, nah bagus mas”
“jadi jangan langsung pukul orang atau menyakiti oranglain”

5. Evaluasi / Terminasi
“Bagaimana perasaan mas setelah kita berbincang – bincang dan latihan cara
bicara, bagaimana meminta dengan baik, dan menolak dengan baik?”
“Sekarang coba mas praktekan kembali nnti cara bicara, bagaimana meminta
dengan baik, dan menolak dengan baik”
“Nah bagus mas, seperti itu ya mas”

Anda mungkin juga menyukai