OLEH :
Dewangga Wibowo (21030062)
Tn. R umur 19 tahun, tidak bersekolah dan belum menikah. Klien tinggal
bersama keluarga dengan ayah, ibu, dan 1 orang adik laki – laki. Keluarga mengatakan
pada usia 2 tahun Tn. R mengalami kejang / epilepsy, setelah di lakukan berobat rawat
jalan,klien mulai membaik ,tetapi saat klien menginjak kelas 2 sd kejang muncul
kembali. Keluarga juga mengatakan pada saat klien bersekolah kelas 2 smp klien pernah
menciderai teman nya dengan cara memukul. Pada saat itulah pasien sampai saat ini
belum bisa mengontrol emosi nya,bahkan sempat pernah sampai melukai teman
rumahnya dengan gunting.
Klien mengatakan sangat menyayangi ayahnya dan sering membantu ibunya
membereskan pekerjaan rumah.
Saat diajak berbicara kontak mata kurang karena klien sesekali mengalihkan
pandangan dan sering memainkan tangannya. Dari hasil observasi selama pengkajian
Klien masih mau berinteraksi dengan orang lain, klien tampak ramah, sering mengulang
perkataan, jika ditanya dua kali baru menjawab, afek labil, ekspresi wajah tampak
senang dan bingung.
FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKes BANTEN
1. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. R
Tanggal Pengkajian : 15 Oktober 2021
Umur : 19 Tahun
RM No. :-
Informan : Klien Dan Keluarga
2. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
- Ya √ Tidak
2. Pengobatan sebelumnya ?
Aniaya seksual - - - - - -
Penolakan - - - - - -
Tindakan kriminal - - - - - -
Jelaskan No. 1.2.3 :
Klien tidak mempunyai riwayat gangguan jiwa di pelayanan kesehatan dan juga
sedang menjalani pengobatan. Tetapi, klien memiliki emosional yang berlebih
sehingga klien terkadang menyakiti fisiknya sendiri ketika ia merasa bahwa
orang lain melarang dia padahal faktanya hanya bertanya atau menasihatinya,
kemudian ketika sedang emosi klien merusak barang barang yang ada
dirumahnya hingga menciderai diri, orang lain, dan lingkungannya.
3. FISIK
1. Tanda Vital : TD : 130/80 N : 82 S : 36,7̊ C P :22
2. Ukur : TB : 168 BB : 70
3. Keluhan Fisik : - Ya √ Tidak
Jelaskan :
Jelaskan :
Klien merupakan anak ke 1 dari 2 bersaudara. Klien belum menikah. Adik klien
pun pernah mengalami kejang saat masih kecil tetapi tidak berkepanjangan
seperti klien.
2. Konsep diri :
a. Gambaran diri :
Klien berekspresi labil atau berubah-ubah dan banyak berinteraksi dengan
anak kecil.
b. Identitas :
Klien Mengetahui namanya adalah Tn. R, tetapi klien mengetahui tanggal
lahir, umur, dan alamat rumahnya. Klien tidak sekolah.
c. Peran :
Di dalam keluarga, klien berperan sebagai seorang anak dan membantu
melakukan beberapa pekerjaan rumah.
d. Ideal diri :
Harapan klien mengatakan ingin kembali sekolah.
e. Harga diri :
Klien tidak malu saat bersosialisasi dengan kondisi penyakitnya sekarang.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
Klien mengatakan bahwa ia sayang dengan anggota keluarganya tetapi ia
lebih menyayangi bapaknya.
b. Peran serta dalam kegiatan Kelompok / Masyarakat :
Saat observasi klien terlihat masih bisa berinteraksi dengan tetangganya.
Meskipun klien kebanyakan bergaul dengan anak anak yang tidak seumuran
dengan nya. Klien pun dapat mengikuti kegiatan kelompok hanya dengan
anak anak kecil.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien tidak pernah berhubungan dan berinteraksi dengan anak anak yang
seumuran dengannya,klien lebih suka berhubungan dan berinteraksi dengan
anak anak kecil.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Klien meyakini agama islam.
b. Kegiatan ibadah :
Klien beribadah, mengaji dan suka bersholawat.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
5. STATUS MENTAL
1. Penampilan
- Tidak rapih - Penggunaan pakaian √ Cara berpakaian
Tidak sesuai seperti biasa
Jelaskan : Penampilan klien saat berkunjung ke rumahnya ia seperti orang
pada umumnya akan tetapi klien tidak memperhatikan jika saat memakai
pakaian klien terlihat tidak perduli sehingga saat ingin memakai baju klien
bisa dengan santai nya memakai di depan rumah.
2. Pembicaraan
3. Aktifitas Motorik :
4. Alam Perasaan
Sedih Ketakutan - Putus asa
- -
- Khawatir √ Gembira
Jelaskan :
Klien mengatakan merasa gembira Ketika melakukan hobi atau kesukaan
seperti mewarnai, memancing, bermain.
5. Afek
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
Jelaskan :
Kontak mata kurang karena klien sesekali mengalihkan pandangan ketika
sedang berbicara, mudah tersinggung jika ada kata-kata yang melarang
dirinya, dan merasa curiga terhadap seseorang
Masalah Keperawatan : Kontak mata kurang baik, mudah
tersinggung dan curiga terhadap orang lain
6. Persepsi
- Pengecapan - Penghidu
7. Proses Pikir
- Sirkumtansial - Tangensial - Kehilangan Asosiasi
- Flight of ideas - Blocking -
Pengulangan
Pembicaraan
Jelaskan : Tidak ada masalah
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
8. Isi Pikir
- Obsesi - Fobia - Hipokondria
- Depersonalisasi - Ide yang terkait - Pikiran magis
Waham
- Agama - Somatik - Kebesaran - Curiga
- Nihilistik - Sisip pikir - Siar pikir - Kontrol pikir
Jelaskan :
Kesadaran klien composmentis dengan GCS E4V5M6.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
10. Memori
- Gangguan daya ingat √ Gangguan daya ingat
jangka panjang jangka pendek
Jelaskan :
Keluarga klien mengatakan Ketika klien disuruh membeli telur ke warung
klien selalu kembali ke rmh untuk menanyakan pesanan yang akan dibeli
sampai berkali-kali bulak-balik ke rumah.
2. BAB /BAK
- Bantuan minimal - Bantuan total
3. Mandi
- Bantuan minimal - Bantuan total
4. Berpakaian /berhias
√ Bantuan minimal - Bantuan total
6. Penggunaan obat
√ Bantuan minimal - Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan √ Ya - Tidak
Transportasi - Ya √ Tidak
Lain-lain √ Ya - Tidak
Jelaskan :
Klien mampu memenuhi kebutuhan dasarnya seperti mandi, makan,
berpakaian secara mandiri. Klien tidak memiliki gangguan pola tidur.
Kegiatan diluar rumah hanya bermain di halaman depan rumahnya bersama
temannya,berkunjung kerumah tetangganya,dan melakukan hobinya seperti
memancing hingga menggambar.
- Lainnya - Lainnya
Jelaskan : jika klien emosi bisa sampai menciderai orang lain hingga diri sendiri
Masalah Keperawatan : mekanisme koping maladaptive menciderai diri
IX. MASALAH PSIKOSIS DAN LINGKUNGAN
- Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik
Klien tidak memiliki masalah dengan dukungan kelompok.
√ Koping - Obat-obatan
- Lainnya
Jelaskan : Klien dan keluarga kurang mengetahui cara menangani emosi agar klien
tidak menciderai orang lain. Klien pun mengatakan bahwa klien butuh sistem
pendukung
Masalah Keperawatan : Pengetahuan kurang tentang koping dan sistem pendukung.
Objektif :
Pergerakan mata cepat
konsentrasi kurang
Gelisah
Nada bicara keras
Perilaku Kekerasan
Ketidakmampuan mengendalikan
dorongan marah
Pertemuan : 1 (Pertama)
Hari/Tanggal : 15 Oktober 2021
Nama Klien : Tn. R
Ruangan :-
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
1. Klien menjawab sapaan “waalaikumsalam, baik”
2. Keluarga klien mengatakan bahwa klien sering tidak dapat mengontrol emosinya
sampai menciderai oranglain dan dirinya sendiri.
DO :
1. Gelisah
2. Suara keras
3. Klien sering mengulang pembicaraan dan sulit mengungkapkan kata
4. Konsentrasi kurang.
5. Klien tampak bingung.
2. Diagnosa Keperawatan
Perilaku kekerasan.
3. Tujuan Khusus
1) Membina hubungan saling percaya
2) Mengidentifikasi penyebab PK yang dilakukan
3) Mengidentifikasi jenis PK yang pernah dilakukan
4) Mengidentifikasi akibat dan tanda- tanda dari PK
5) Membimbing klien memasukan dalam jadwal kegiatan harian
4. Tindakan Keperawatan
1) Mengucapkan salam, memperkenalkan diri dengan pasien, menanyakan
perasaan dan keluhan saat ini
2) Identifikasi penyebab PK
3) Identifikasi PK yang dilakukan
4) Identifikasi akibat dan tanda-tanda dari PK
5) Menganjurkan klien memasukan dalam kegiatan harian yang disukainya
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN SP 1 : MEMBINA HUBUNGAN DAN MENGKAJI PERILAKU
KEKERASAN
1. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum, perkenalkan kembali nama saya Dewangga Wibowo , saya
senang dipanggil Angga. Saya mahasiswa yang sedang berdinas di wilayah
puskesmas setu. Nama adek siapa ? adek lebih suka dipanggil siapa ? baik mas ,
tujuan saya kesini adalah memantau perkembangan kesehatan anak ibu yaitu Mas
Rian, saya akan datang selama 2 – 3 kali dalam seminggu.”
2. Evaluasi / Validasi
Bagaimana perasaan Mas. R saat ini ?
3. Kontrak
a. Topik : “Baiklah kita akan berbincang-bincang sekarang tentang perasaan
marah atau kesal masnya”
b. Waktu : “Bagaimana kalau kita berbincang – bincang selama kurang lebih 30
menit bu?”
c. Tempat : “Kita berbincang – bincang dimana mas ? bagaimana kalau disini
saja?”
4. Kerja
“baiklah mas kita mulai saja mengobrol nya ya mas? mas tidak usah malu,ungkapkan
saja apa yang mas ingin Ungkapakan/bicarakan “
“sebelum ngobrol saya mau nanya lagi, masih inget ga tadi nama saya siapa?”
“bagaimana perasaan mas saat ini ? ”
“ada badan mas yang merasa sakit?”
“tadikan mas sudah menyebutkan nama mas boleh saya tau nama asli mas apa?
berapa umur mas sekarang?”
“mas kalau boleh saya tau asalnya dari mana? ”
“kegiatan apa yang sering mas lakukan di rumah/sekitaran lingkungan rumah ini?”
“sering bantu ibu dirumah tidak?, bantu ngapain aja?”
“apa yang menyebabkan masnya marah ?”
“apa yang mas lakukan ketika marah atau kesal ?”
“apa yang mas rasakan ketika marah atau kesal ?”
“bagaimana mas biasa meredakan emosi mas ketika sedang marah atau kesal?”
5. Evaluasi / Terminasi
Evaluasi
a. Evaluasi subjektif
mas terima kasih atas waktunya,saya senang mas berbincang-bincang dengan saya
dan menjawab setiap pertanyaan yang saya tanyakan, bagaimana perasaan mas
sekarang setelah berbincang-bincang dengan saya?
b. Evaluasi objektif
Setelah berbincang-bincang,sekarang coba mas sebutkan ?
4. Rencana tindak lanjut
“Jika ada yang mau mas sampaikan atau ceritakan kepada saya, mas bisa sampaikan
dipertemuan kita selanjutnya”
5. Kontrak yang akan datang
Topik
Bagaimana besok kita bertemu lagi untuk melatih mas cara teknik tarik nafas dalam
dan mengendalikan emosi dengan cara memukul bantal, kasur, mengalihkan ke hal-
hal yang positif
Waktu
Mas mau nanti kita ketemu jam berapa?
Tempat
Mas mau mengobrol dan akan melatih cara teknik tarik nafas dalam dan
mengendalikan emosi dengan cara memukul bantal, kasur, mengalihkan ke hal-hal
yang positif
ini di teras rumah ini saja?
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP 2 : MELATIH TEKNIK TARIK NAFAS DALAM DAN MENGENDALIKAN
EMOSI
Pertemuan : 2 (kedua)
Hari/Tanggal : 16 Oktober 2021
Nama Klien : Tn. R
Ruangan :-
B. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
Klien mengatakan sering marah karena tidak diperbolehkan membeli mainan
oleh orangtua nya.
DO :
Pada saat ditanya apa yang menyebabkan klien marah atau kesal, klien mampu
untuk menceritakannya namun terkadang diam, klien tidak mengetahui cara
untuk mengontrol emosinya saat marah
2. Diagnosa Keperawatan
Perilaku kekerasan.
3. Tujuan Khusus
1) Melatih klien cara mengontrol PK
2) Membimbing klien memasukan dalam jadwal kegiatan harian
4. Tindakan Keperawatan
1) Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam, dan memukul bantal, kasur,
mengalihkan ke hal-hal yang positif
2) Menganjurkan klien memasukan dalam kegiatan harian yang disukainya
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN SP 2 : MELATIH TEKNIK TARIK NAFAS DALAM DAN
MENGENDALIKAN EMOSI
1. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum, perkenalkan kembali nama saya Dewangga Wibowo , saya
senang dipanggil Angga. Saya mahasiswa yang sedang berdinas di wilayah
puskesmas setu. Nama adek siapa ? adek lebih suka dipanggil siapa ? baik mas ,
tujuan saya kesini adalah memantau perkembangan kesehatan anak ibu
yaituMas Rian, saya akan datang selama 2 – 3 kali dalam seminggu.”
2. Evaluasi / Validasi
Bagaimana perasaan Mas.R saat ini ?
3. Kontrak
d. Topik : “Baiklah mas, bagaimana kita melatih mas cara teknik tarik
nafas dalam dan mengendalikan emosi dengan cara memukul bantal, kasur,
mengalihkan ke hal-hal yang positif”
e. Waktu : “Bagaimana kalau kita berbincang – bincang selama kurang
lebih 30 menit mas?”
f. Tempat : “Kita berbincang – bincang dimana mas ? bagaimana kalau
disini saja?”
4. Kerja
“baiklah mas karena mas masih belum tau saya akan mengajarkan cara teknik
tarik nafas dalam dan mengendalikan emosi dengan cara memukul bantal,
kasur, mengalihkan ke hal-hal yang positif”
“baiklah mas yang pertama saya akan melakukannya terlebih ”
“setelah itu masnya mengulang kembali apa yang sudah saya lakukan ya ”
“apakah mas bersedia ? ”
“jika mas bersedia saya akan mulai ”
“yang pertama duduk dengan posisi santai, tenang dan nyaman, sambal
membayangkan hal-hal yang menyenangkan dengan mata terpejam”
“lalu Tarik nafas dari hidung, tahan 3 hitungan lalu hembuskan nafas dari
mulut. Bayangkan seolah-olah beban pikiran dilepaskan. Ulangi selama 3 kali”
“Ketika mas sedang marah atau kesal mas bisa melampiaskan dengan cara
memukul bantal, Kasur, atau mengalihkannya ke hal-hal yang positif”
“apakah mas sudah mengerti ?”
“jika mas sudah mengerti sekarang mas ulangi apa yang sudah saya ajarkan
tadi”
“baik mas karena mas sudah bisa sekarang, nanti jika mas merasa mulai emosi
masnya bisa melakukan teknik tarik nafas dalam dan mengendalikan emosi
dengan cara memukul bantal, kasur, mengalihkan ke hal-hal yang positif yang
sudah saya ajarkan tadi”
5. Evaluasi / Terminasi
“Bagaimana perasaan masnya setelah kita berbincang – bincang dan latihan
cara melakukan Teknik relaksasi dan ketika mas sedang marah atau kesal mas
bisa melampiaskan dengan cara memukul bantal, kasur, atau mengalihkannya
ke hal-hal yang positif”
“Sekarang coba mas ulangi teknik tarik nafas dalam yang sudah saya ajarkan
tadi”
“Nah bagus mas, seperti itu ya mas, selalu diulangi supaya tidak lupa”
Evaluasi
c. Evaluasi subjektif
mas terima kasih atas waktunya,saya senang mas berbincang-bincang dengan
saya dan menjawab setiap pertanyaan yang saya tanyakan, bagaimana perasaan
mas sekarang setelah berbincang-bincang dengan saya?
d. Evaluasi objektif
Setelah berbincang-bincang,sekarang coba mas sebutkan ?
Rencana tindak lanjut
“Jika ada yang mau mas sampaikan atau ceritakan kepada saya, mas bisa
sampaikan dipertemuan kita selanjutnya”
Kontrak yang akan datang
Topik
Bagaimana besok kita bertemu lagi untuk melatih mas cara cara meminta,
menerima, menolak, dan mengungkapkan marah secara baik
Waktu
Pertemuan : 3 (ketiga)
Hari/Tanggal : 18 Oktober 2021
Nama Klien : Tn. R
Ruangan :-
C. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
Keluarga klien (ibu) mengatakan klien masih belum bisa menerima dengan baik,
meminta, menolak dengan baik dan mengungkapkan marah atau kesal secara
baik seperti Ketika klien ingin pergi ke indomaret apa yang klien inginkan harus
saat itu ada apabila ditunda klien merasa tidak diperbolehkan atau melarangnya
sehingga klien menjadi marah dan kesal mengamuk.
DO :
Klien tidak bisa diberikan nasehat, kekeh pada dirinya sendri atau keras kepala
2. Diagnosa Keperawatan
Perilaku kekerasan.
3. Tujuan Khusus
1) Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
2) Melatih klien cara mengontrol PK secara verbal
3) Membimbing klien memasukan dalam jadwal kegiatan harian
4. Tindakan Keperawatan
1) Identifikasi masalah yang sedang dihadapi, dan mengevaluasi latihan
sebelumnya
2) Membimbing cara meminta, menerima, menolak, dan mengungkapkan
marah secara baik
3) Menganjurkan klien memasukan dalam kegiatan harian yang disukainya
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN SP 3 : MELATIH CARA MEMINTA, MENERIMA,
MENOLAK, DAN MENGUNGKAPKAN MARAH SECARA BAIK
1. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum, perkenalkan kembali nama saya Dewangga Wibowo , saya
senang dipanggil Angga. Saya mahasiswa yang sedang berdinas di wilayah
puskesmas setu. Nama adek siapa ? adek lebih suka dipanggil siapa ? baik mas ,
tujuan saya kesini adalah memantau perkembangan kesehatan anak ibu yaitu
Mas Rian, saya akan datang selama 2 – 3 kali dalam seminggu.”
2. Evaluasi / Validasi
Bagaimana perasaan Mas.R saat ini ?
3. Kontrak
g. Topik : “Bagaimana kalau kita sekarang berbincang – bincang cara
bicara, bagaimana meminta dengan baik, dan menolak dengan baik?”
h. Waktu : “Bagaimana kalau kita berbincang – bincang selama kurang
lebih 30 menit ?”
i. Tempat : “Kita mau berbincang – bincang dimana mas? bagaimana kalau
disini saja?”
4. Kerja
“sekarang kita latihan cara bicara yang baik untuk mencegah marah”
“yang pertama meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang
rendah serta tidak menggunakan kata-kata yang kasar, contohnya ibu mau
anterin mas.R tidak belanja ke indomaret ?”
“coba mas praktekan, bagus mas”
“lalu yang kedua menolak dengan baik, menerima tolakan orang lain, seperti
contohnya mas. R tidak boleh pergi jauh-jauh, maka katakan iya bu mas tidak
main jauh-jauh lagi, jawab dengan nada yang rendah”
“coba mas praktekan, nah bagus”
“lalu yang terakhir mengungkapkan perasaan kesal dengan baik, jika ada
perlakuan orang lain yang membuat kesal mas bisa mengatakan saya jadi ingin
marah karna perkataanmu itu, coba mas praktekin, nah bagus mas”
“jadi jangan langsung pukul orang atau menyakiti oranglain”
5. Evaluasi / Terminasi
“Bagaimana perasaan mas setelah kita berbincang – bincang dan latihan cara
bicara, bagaimana meminta dengan baik, dan menolak dengan baik?”
“Sekarang coba mas praktekan kembali nnti cara bicara, bagaimana meminta
dengan baik, dan menolak dengan baik”
“Nah bagus mas, seperti itu ya mas”