Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KASUS PRAKTEK PROFESI NERS KEPERAWATAN

JIWA DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN PADA Ny. I DI


WILAYAH KERJA PUSKESMAS BHAKTI JAYA TANGERANG
SELATAN

OLEH :
Refi Prananing Putri Hesi (210510023)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2021
FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKes BANTEN

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny. I
Tanggal Pengkajian : 24/11/2021
Umur : 56 tahun
Informan : Klien dan Keluarga

II. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
√ -
Ya Tidak

2. Pengobatan sebelumnya?
√ - -
Berhasil Kurang Berhasil Tidak Berhasil

3. Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia


- - - - - -
Aniaya Fisik

- - - - - -
Aniaya Seksual

Penolakan - - - - - -

- - - - - -
Kekerasan dlm keluarga

Tindakan criminal - - - - - -

Jelaskan No. 1.2.3 :


Klien mengalami halusinasi pendengaran, sering berjalan dari malam hingga pagi dan
mengajak ngobrol tumbuhan seperti pohon pisang, klien seperti di ajak berbicara oleh
seseorang, klien mengonsumsi obat-obatan dan juga pernah melakukan pengobatan di
klinik permata silvik dalam penanganan kejiwaannya, riwayat penyakit kejiwaan yang di
alami klien merupakan riwayat penyakit keluarga sehingga anaknya pun menglami
gangguan kejiwaan, keluarga klien mengatakan awalnya adalah ibu dari klien mengalamu
stress kekurangan ekonomi dan berlanjut hingga saat ini memilki riwayat penyakit
keluarga dengan gangguan jiwa

Masalah keperawatan : halusinasi pendengaran


4. Apakah ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?
√ -
Ya Tidak

Hubungan keluarga Gejala


Anak 1 1. Emosi/ gangguan pola pikir
2. Membanting barang ketika marah
Riwayat pengobatan : mengonsumsi obat haloperidol 2x1 mg, trihexphenidil
2x1
Anak 2 1. Gangguan pola pikir
2. Depresi kehilangan
Riwayat pengobatan : mengonsumsi obat clopromazine 1x1,haloperidol 3x1,5
mg, trihexphenidil 2x1
Anak 3 1. Berbicara asal
2. Berjalan jalan sendirian sambil berbicara
3. Pengulangan kata dalam berbicara “lempeng/pas”
Riwayat pengobatan : dalam pengawasan pihak puskesmas bhakti jaya tidak
mengonsumsi obat

Jelaskan : keluarga klien mengatakan memang sedari kecil anak ke 1 dan 3 sudah
menunjukkan gejala gangguan kejiwaan tersebut, tidak ada kejang memang
adanya riwayat keluarga yang memiki gangguan jiwa sehingga turun temurun
terjadi masalah kejiwaan begitu pula dengan klien yang mengalami gangguan
kejiwaan akibat riwayat penyakit keluarga di dipengaruhi faktor stress ekonomi
serta kesepian, anak ke 2 nya baru saja kehilangan suaminya sehingga mengalami
depresi berduka kehilangan klien mengatakan masih merasa kesepian karena
suaminya merupkan support systemnya dan yang menafkahi selama ini. Keluarga
klien mengatakan anak – anaknya mengonsumsi obat – obatan apabila obat
tersebut habis maka akan kambuh dan mengalami prilaku yang tidak sewajarnya

Masalah Keperawaatan : Halusinasi

a. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan? Tidak ada


Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

4. FISIK
1. Tanda Vital : TD : 90/80 N : 88 S : 36.7 P : 20

2. Ukur : TB : 149 BB : 40

3. Keluhan Fisk : Ya Tidak
Jelaskan : Tidak ada keluhan fisik saat di lakukan pengkajian .
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah.

5. PSIKOSOSIAL
a. Genogram
ODGJ

Keterangan :
: laki-laki : mempunyai penyakit turunan

: Perempuan : Klien
: Garis pernikahan : Tinggal serumah

: Garis Keturunan : Mempunyai penyakit keturunan


: Sudah meninggal

Jelaskan : Klien merupakan ibu dari 4 anak yang 3 diantaranya memiliki masalah kejiwaan, ibu
mempunyai penyakit kejiwaan juga akibat genetik, orang tuanya yaitu ibunya pernah
mengalami depresi akibat masalah ekonomi, begitupun dengan klien jika di picu oleh stress
masalah ekonomi maka akan terjadi gangguan kejiwaan halusinasi pendengaran yang di
akibatkan oleh stress masalah ekonomi dan juga merasa kesepian akibat tidak ada temapt untuk
bercerita mengenai masalahnya

Masalah Keperawatan : ada riwayat penyakit keluarga masalah gangguan kejiwaan


b. Konsep Diri :
i. Gambaran diri :
Klien mengatakan dirinya dalam keadaan yang sehat dan tidak ada keluhan
apapun, klien sedang menyibukkan diri dengan bersosialisasi dengan
berdagang

ii. Identitas :
Klien mengetahui namanya adalah Ny. I dan ingat usianya sendiri serta alamat
rumahnya. Klien sudah menikah

iii. Peran :
Di dalam keluarga, klien berperan sebagai seorang ibu mengatur kebutuhan
rumah tangga dan membantu melakukan beberapa pekerjaan dirumah.

iv. Ideal Diri :


Harapan klien mengatakan ia kadang berdagang untuk memenuhi kebutuhan
dan juga mengisi waktu luang untuk menyibukkan diri.

v. Harga Diri :
Klien tidak malu saat bersosialisasi dengan orang lain.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

c. Hubungan Sosial
i. Orang yang berarti :
Klien mengatakan bahwa ia sayang dengan anggota keluarga nya, terutama
pada anak-anaknya
ii. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
Klien mengatakan bahwa klien bisa bersosialisasi dengan tetangga dan suka
mengikutin acara pengajian
iii. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan orang lain.

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah.

d. Spiritual
i. Nilai dan keyakinan :
Klien memiliki keyakinan agama islam.
ii. Kegiatan Ibadah :
Klien kadang - kadang beribadah, melakukan sholat dan mengaji

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah


6. STATUS MENTAL
a. Penampilan
 Tidak rapih - Penggunaan pakaian - Cara berpakaian Tidak sesuai
seperti biasa

Jelaskan :
Klien hanya menggunakan dalaman baju dan celana pendek. Kuku klien
terlihat panjang-panjang dan kotor.

Masalah Keperawatan : penamilan klien kurang rapih

b. Pembicaraan
√ Cepat
Keras
Gagap
Inkoheran
Apatis
Lambat
Membisu
Tidak mampu memulai pembicaraan

Jelaskan : Klien berbicara cepat tetapi mudah dipahami.


Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

c. Aktifitas Motorik
Lesu Tegang Gelisah Agitasi Tik
Grmasen Tremor Kompulsip

Jelaskan : Tidak ada masalah


Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

d. Alam Perasaan
Sedih ketakutan putus asa khawatir gembira
Jelaskan : Klien mengatakan sedang tidak ada masalah dan dalam keadaan sehat
tidak berhalusinasi
Masalah Keperawatan : tidak ada
e. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan : Dari hasil observasi afek/peraaan emosi yang ditunjukkan klien tidak
ada masalah.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
f. Interaksi Selama Wawancara
Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung
Kontak mata Defensif Curiga
Jelaskan : saat sedang berbicara klien berkontak mata dengan perawat.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
g. Persepsi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu
Jelaskan : Klien mengatakan saat malam hari sedang tidak ada kesibukan klien
seperti diajak berbincang oleh seseorang diajak pergi dan di tanya tanya dan klien
terus mengikuti suara tersebut keluarga klien mengatakan klien sering berjalan
malam lalu pulang pagi berbicara sendiri atau mengajak tumbuhan berbicara
seperti mengobrol dengan pohon pisang, klien merasa ada suara suara yang terus
bertanya kepada klien sehingga klien terus menjawabnya dan mengikuti suara
tersebut.
Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran

h. Proses Pikir
Sirkumtansial Flight of ideas
Blocking Kehilangan asosiasi
Pengulangan pembicaraan Tangensial
Jelaskan : Tidak ada masalah
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

i. Isi Pikir
Obsesi
Fobia
Hipokondria
Depersonalisasi
Ide yang terkait
Pikiran magis

Waham
Agama
Somatik
Kebesaran
Curiga
Nihilistik
Sisip pikir
Siar pikir
Kontrol pikir
Jelaskan : Tidak ada masalah
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

j. Tingkat Kesadaran
Bingung Sedasi Stupor
Waktu Tempat Orang
Jelaskan : Klien sadar penuh atau composmentis dengan GCS E4V5M6.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah.
k. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang
Gangguan daya ingat jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini
Konfabulasi
Jelaskan : Klien dapat mengingat kejadian-kejadian dimasa lalu dan masa
sekarang yang terjadi pada dirinya, klien tida mengalami gangguan daya ingat.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

l. Tingkat Konsentrasi & Berhitung


Mudah beralih
Tidak mampu
Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : Saat di wawancara klien focus terhadap pembicaraan dan mampu
berhitung.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

m. Kemampuan Penilaian
Gangguan ringan Gangguan bermakna
Jelaskan : Klien dapat mengambil keputusan sendiri.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

n. Daya Titik Diri


Mengingkari penyakit yang diderita
Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan : Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan klien tidak mengingkari
atau menyalahkan hal-hal diluar dirinya.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

7. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


a. Makan
Bantuan minimal Bantuan total
b. BAB/BAK
Bantuan minimal Bantuan total
c. Mandi
Bantuan minimal Bantuan total
d. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal Bantuan total

e. Istirahat dan tidur


Tidur siang lama : .. .................... s/d ......................
Tidur malam lama : 21:00 s/d 05:00
Kegiatan sebelum/sesudah tidur
f. Penggunaan obat
Bantuan minimal Bantuan total
g. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan Ya Tidak
Perawatan pendukung Ya Tidak
h. Kegiatan didalam rumah
Mempersiapkan makanan Ya Tidak
Menjaga kerapihan rumah Ya Tidak
Mencuci pakaian Ya Tidak
Pengaturan keuangan Ya Tidak
i. Kegiatan diluar rumah
Belanja Ya Tidak
Transportasi Ya Tidak
Lain-lain Ya Tidak

Jelaskan : klien mampu memenuhi kebutuhan dasarnya, seperti makan, mandi,


berpakaian, secara mandiri, klien juga dapat melakukann aktivitas klien di dalam
rumah dan luar rumah dilakukan dengan mandiri, namun klien terlihat kotor karna
klien juga harus mengurus anaknya yang juga mengalami gangguan jiwa sehingga
keadaan rumah klien tampak kotor dan kumuh walaupun sudah di rapihkan tapi
tidak lama akan kotor kembali
Masalah Keperawatan : Penampilan klien kurang rapih
8. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih
Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktifitas konstruktip Menghindar
Olahraga Mencederai diri
Lainnya Lainnya : Halusinasi
Masalah Keperawatan : Mekanisme koping : Halusinasi.

9. MASALAH PSIKOSIS DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik
Klien tidak memiliki masalah dengan dukungan kelompok.

Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik


Klien tidak ada masalah dngan lingkungan, karena setiap hari lingkungan
rumah klien terlihat cukup ramai karena tinggal dengan anak – anaknya dan
klien suka ikut bersosialisasi.

Masalah dengan pendidikan, spesifik


Klien tidak bersekolah

Masalah dengan pekerjaan, spesifik


Klien berdagang agar tidak terpengaru dengan halusinasi klien.

Masalah dengan perumahan, spesifik


Klien memiliki tempat tinggal dan tinggal dengan anak serta suaminya.

Masalah ekonomi, spesifik


Kebutuhan ekonomi klien terbatas atau kurang berkecukupan hanya
mengandalan kontrakan kecil dan dagangan

Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik


Klien masih menjalani control rutin ke dokter dan masih meminum obat nya.

Masalah lainnya, spesifik

10. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


Penyakit jiwa Sistem pendukung
Faktor presipitisi Penyakit fisik
Koping Obat-obatan
Lainnya
11. ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH


Subjektif :
Klien mengatakan sering Riwayat penyakit keluarga
mendengar suara suara pada dan di pengaruhi faktor stress
malam hari mengajak ngobrol dan kesepian
dan pergi dan pasien
mengikutinya berjalan terus Halusinasi Pendengaran
hingga pagi, klien
mengatakan merasa kesepian
karena klien butuh teman
bicara untuk bercerita

Objektif :
Kurang fokus

12. ASPEK MEDIS


Diagnosa medis : Skizofrenia
Terapi medik : Kontrol ke dokter
Obat yang di konsumsi : clopromazine 1x1,haloperidol 1x1 , trihexphenidil 1x1

13. POHON MASALAH

Risiko Perilaku Kekerasan

Gangguan persepsi sensori : Halusinasi


Pendengaran

Tekanan yang terjadi pada dirinya : keterbatasan ekonomi


yang membuat klien stress dan klien mempunyai 4 anak yang
3 diantaranya juga mengalami gangguan kejiwaan, klien juga
merasa kesepian karena tidak ada teman bercerita.

XIV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan persepsi sensori : Halusianasi Pendengaran
1. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN
Nama : Ny. I
Umur : 56 tahun
No. PERENCANAAN
TGL DX TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI RASIONAL
DX
Okt 1 Halusinasi TUM : Setelah berinteraksi 1x 1. Bina hubungan saling 1. Hubungan saling
2021 Pendengaran Keluarga mampu merawat keluarga dan klien percaya dengan percaya merupakan
klien dan Klien tidak menunjukkan ekspresi mengungkapkan dasar untuk
mengalami gangguan wajah yang bersahabat, prinsip komunikasi kelancaran hubungan
persepsi sensori menunjukkan rasa teraupetik : interaksi selanjutnya
(Halusinasi) selama dalam senang, berkontak mata,  Sapa keluarga
masa perawatan. mau duduk dan klien
berdampingan dengan dengan ramah,
TUK : perawat dan baik verbal
Keluarga dan Klien menceritakan masalah maupun non
dapat membina yang dihadapi. verbal.
hubungan saling percaya
dengan perawat
 Perkenalan diri
dengan sopan.

 Tanyakan nama
pihak keluarga
dan klien
 Jelaskan tujuan
pertemuan

 Jujur dan
menepati janji

 Tunjukkan sikap
empati dan
menerima klien
apa adanya.
 Beri perhatian
pada keluarga
dan klien serta
perhatian
kebutuhan dasar
pasien dan
keluarga.
TUK : 2. Setelah 2x interaksi 1. Adanya kontak
2. Keluarga Klien dapat mengenali keluarga klien dapat sering.
halusinasi klien menyebutkan waktu, isi
frekuensi timbulnya
halusinasi. 2. Observasi
tingkah laku
klien terkait
dengan
halusinasi
klien melalui
keluarga klien
dan klien

3. Bantu
keluarga dan
klien
mengenali
halusinasi
klien
 Jika menemukan
sedang
berhalusinasi,
menggali
mengenai
apakah ada suara
yang sedang
berbisik pada
klien melalui
keluarga klien
dan klien.
 Jika klien dan
kelurga
menjawab ada,
lanjutkan :
apasaja isi
bisikan yang
di alami klien
4. Diskusikan
dengan keluarga
klien :
 Situasi yang
menimbulkan/tida
k menimbulkan
halusinasi.
 Waktu, frekuensi
terjadinya
halusinasi (pagi,
siang, sore,dan
malam atau jjika
sedang sedih,
sendiri, ramai,
atau marah)
5.Diskusikan
dengan keluarga
klien apa yang
dirasakan jika
terjadi
halusinasi
(Marah/takut,
sedih/senang)
beri
kesempatakan
mengungkapkan
perasaannya.
3. Keluarga klien 3.Keluarga dapat 1. Identifikasi 1. Berusaha untuk
dapat mengajarkan menyebutkan cara bersama keluarga memutus siklus
klien menghardik menghardik untuk klien cara tindakan halusinasi
mengendalikan yang di lakukan jika sehingga tidak
halusinasi klien terjadi halusinasi berlanjut.
pada klien (tidur, 2. Meningkatkan
marah, percaya diri dan
menyibukkan diri) menumbuhkan
perasaan bahwa
2. Diskusikan ia tidak selalu
manfaat cara gagal dan tidak
yang dilakukan berguna.
keluarga dan 3. Memperkuat
klien, jika kelebihan akan
bermanfaat beri membuat
pujian. keluarga dan
klien
3. Diskusikan cara melakukannya.
baru memutuskan
atau mengontrol
halusinasinya :

 Mengajarkan
keluarga klien
untuk
mengaatakan
pada klien saat
klien
berhalusinasi
“Saya tidak mau
dengar kamu,
kamu suara palsu,
kamu tidak
nyata” (pada saat
halusinasi
berlangsung).

 Menemui
keluarga dan
pasien saat pasien
sedang
berhalusinasi dan
menyadarkannya
bahwa itu palsu
 Ajarkan
keluarga
Membuat jadwal
kegiatan sehari-
hari agar
halusinasi tidak
muncul.
 Keluarga
mendampingi
klien jika klien
nampak
berbicara
sendiri
 Ajari kelurga
secara
bertahap cara
memutus
halusinasi
pada klien dan
ajarkan
kelurga
menjadi
pengawas
minum obat
klien
IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI
Tanggal : 26-11-2021 S:
DS : Keluarga terbuka mengenai
Keluarga dan Klien mengatakan klien mendengar suara masalah kesehatan pada pasien
berbisik mengajak pergi dan bertanya seperti mengobrol dan keluarga dan pasien
di malam hari lalu klien mengikutinya. mengatakan ingin sembuh dari
ddddddddddddd

halusinasi pasien.
DO :
Kontak mata fokus, konsentrasi, klien tampak murah O:
senyum. Keluarga memperhatikan
konsumsi obat pasien dan
DIAGNOSA KEPERAWATAN : pasien rutin minum obat
Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
P:
TINDAKAN KEPERAWATAN : Mengidentifikasi jenis halusinasi,
1. Membina hubungan saling percaya waktu, isi dan situasi klien
berhalusinasi dengan keluarga.
RENCANA TINDAK LANJUT :
Membantu keluarga klien mengenali faktor pemicu
halusinasi dan cara mengatasinya

Tanggal : 26-11-2021 S:
DS : Klien dan keluarga tidak memilki
Keluarga mengatakan jarang mengajak klien berbincang dan komunikasi terbuka dan klien sudah
klien berhalusinasi pada malam hari dalam usia lansia namun sudah tidak
seranjang/ sekanar dengan pasangan
DO: sehingga klien merasa kesepian
Klien tampak dalam keadaan sehat dan kondusif, murah karena jarang berbincang
senyum dan berkontak mata saat berbicara
O:
DIAGNOSA KEPERAWATAN : Klien dan keluarga terlihat sibuk
Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran pada aktifitasnya masing – masing

TINDAKAN KEPERAWATAN : P:
1. Mengidentifikasi halusinasi Mengajarkan keluarga dan klien
cara menghardik untuk mengontrol
RENCANA TINDAK LANJUT : halusinasi dan mengajarkan
Mengajarkan keluarga cara mengontrol halusinasi dengan keluarga untuk berkomunikasi
menghardik terbuka dengan klien

Tanggal 6-12-2021 S : keluarga klien dapat


DS : menyebutkan aktifitas yang klien
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP 1 KELUARGA: MEMBINA HUBUNGAN SALING PERCAYA

Nama : Ny. I
Jenis Kelamin :P
Hari/tanggal : 24 November 2021
Jam : 12.00 wib
Pertemuan 1
Topik : Bina hubungan saling percaya

A. Proses Keperawatan
1. Strategi Pelaksanaan Keperawatan : Kondisi Klien
DS :
Perawat menyapa : “ selamat siang ibu bapak , maaf menganggu waktunya saya refi
perawalikan perawat bhakti jaya temannya bu mawar, boleh ya bu pak kita berkenalan,
sebelumnya nama ibu dan bapak siapa ya? “
Klien menjawab sapaan “siang teh, ibu namanya I kalo bapak A?”
DO : Klien mengikuti perintah dengan baik, aktivitas dilakukan secara mandiri, klien
terlihat tenang, ekspresi wajah suka tersenyum.
2. Diagnosa Keperawatan

Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran.


3. Tujuan khusus

1. Membina hubungan saling percaya

4. Tindakan
1. Mengucapkan salam

2. Memperkenalkan diri dengan pasien dan keluarga


3. Menanyakan perasaan dan keluhan saat ini.
B. Strategi komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
1. Fase Orientasi
a. Salam teraupetik

Perawat : “Selamat siang pak, perkenalkan nama saya refi bu, saya perwakilan perawat
bhakti jaya temannya bu mawar yang sedang bertugas di wilayah puskesmas bhakti jaya,
nama ibu siapa? Oiya bu yang di samping ibu siapa ya bu? Selamat siang pak gimana
kabar bapak hari ini pak? Oiya pak saya ingin menjelaskan tujuan saya kesini adalah
untuk memantau perkembangan kesehatan ibu I, saya akan datang selama 2-3 kali dalam
seminggu ya pak nanti kita akan sama – sama berdisuksi mengenai kesehatan ibu pak”

b. Evaluasi/Validasi
Perawat : “bagaimana kabar bapak dan ibu hari ini?”
Klien dan keluarga : “ Alhamdulillah baik teh hari ini”

c. Kontrak Topik :
Perawat : “baik pak, bagaimana kalau kita berbincang-bincang mengenai kondisi
kesehatan ibu sekarang, apakah bapak bersedia?”
Keluarga Klien : “ Iya bersedia”

d. Waktu :
Perawat : “bagaimana kalau kita berbincang sekitar 10-15 menit pak?”

Keluarga klien : “Baik, tidak masalah”

e. Tempat :

Perawat : “bapak mau ngobrol dimana senyamannya bapak saja”


Keluarga klien : “Di depan saja sus, lebih nyaman”

2. Fase Kerja
Perawat : “baik pak saya izin berdiskusi dengan bapak ya, sebelumnya bagaimana kondisi
bapak selama merawat ibu? Apakah bapak ada keluhan selama merawat ibu”
Bpk A : “tidak ada sus, hanya kalau lagi kambuh ibu suka ngoceh jalan jalan lalu pagi baru
pulang”
Perawat : “biasanya kapan ya pak ibu berbicara atau ngoceh sendirian seperti yang bapak
jelaskan sebelumnya?”
Bpk A : “biasanya malem terus dia ikutin katanya ada yang ngebisikin terus di ikutin jalan –
jalan sampai pagi baru pulang ke rumah “
Perawat : “mulai kapan ya ibu seperti itu ?”
Bpk A: “ udah lama beberapa bulan yang lalu, terus di kasih obat sembuh obat dari puskesmas
tapi obatnya sudah mau abis “ ( keluarga mengambilkan obat klien ) kalau minum obat sadar
Perawat : “ oiya obatnya rutin di minum ya pak, nanti saya mintakan kembali ke puskesmas ya
pak untuk obatnya sebelumnya apa ya pak hal yang memicu ibu sampai ibu merasa ada yang
berbisik ?“
Bpk A : “ sebelumnya emng keluarga pernah ada yang begini juga ibunya, terus karna stress
mungkin ya masalah ekonomi karna anak – anak kan juga sama paa begitu jadi mungkin dia
stress jadi ngerasa ada yang ngebisikin mungkin ga ada temen buat cerita juga jadi kesepian “
Perawat : “ ibu pernah curhat atau bercerita dengan bapak tidak kalau ibu lagi ada masalah ?”
Bpk A : “jarang ngobrol sama ibu”
Perawat : “ apakah bapak pernah bertanya kepada ibu, apakah ibu sedang ada masalah atau
tidak atau menanyakan kabar dan keadaan ibu ?”
Bpk A : “ ga pernah soalnya yang sibuk masing masing aja, tidur juga udah ga sama sama lagi
jadi jarang ngobrol paling ngobrol seadanya aja “
Perawat : “ baik pak mungkin ibu berhalusnasi seperti ada yang mengajak nobrol dan ibu
mengikuti suaranya karena ibu kesepian, coba mulai sekarang bapak sama ibu saling ngobrol
saling menanyakan seperti apa ibu sudah makan atau apa ibu mau di temani jalan – jalan, dan
bapak juga bisa membantu menyadarkan ibu pada saat ibu berhalusinasi seperti mengajak ibu
mengobrol atau menegur ibu agar ibu sadar dan bapak dapat menghentikan halusinasi ibu ”
Bpk A : “ baik teh makasih nanti di coba “

3. Fase Terminasi
1. Evaluasi

a. Evaluasi Subjektif

Perawat : “baik pak, terima kasih atas waktu nya ya, senang bisa berdiskusi atau
ngobrol sama bapak, gimana perasaannya bapak setelah ngobrol sama saya?”
Kel klien : alhamdulilah senang, ada temen cerita
b. Evaluasi Objektif

Perawat :“oiya pak, coba bapak masih ingat tidak apa yang saya sarankan kepada bapak
dalam merawat ibu ?”
Kel Klien : “ menemani ibu biar ada teman ngobrol dan ajak ngobrol atau di tegur
ibunya kalau sedang berhalusinasi “

2. Rencana tindak lanjut


“baik pak, saya izin pamit ya pak nanti saya kesini lagi bawain ibu obat dan kita ngobrol
lagi ya pak nanti di pertemuan selanjutnya kira – kira jumat siang ya pak, bapak dan ibu
slalu ada di rumah tidak ?”
3. Kontrak yang akan datang

Topik : “kita ngobrol lagi ya pak nanti di pertemuan selanjutnya”

Waktu : “kira – kira jumat siang ya pak, bapak dan ibu slalu ada di rumah

tidak ?”

Tempat : “kita ngobrol di depan rumah saja ya pak atau senyamannya bapak saja ya”
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP 2 KELUARGA: MENGIDENTIFIKASI PENYEBAB HALUSINASI

Nama : Ny. I
Jenis Kelamin :P
Hari/tanggal : 26 November 2021
Jam : 12.00 wib
Pertemuan :2
Topik : Mengenal Halusinasi

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :

Perawat bertanya : “ bagaimana pak kondisi ibu saat ini apa ada keluhan yang ingin di
ceritakan pak ?”

Keluarga dan Pasien mengatakan dalam keadaan yang tenang karena mengonsumsi obat
tetapi obatnya sudah mulai habis dan pasien sedang sibuk berdagang agar tidak berhalusinasi
karena pasien terkadang malu sehabis sadar dari halusinasinya
DO : Tatapan mata klien focus, suka tersenyum, kooperatif.
Diagnosa Keperawatan : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran.
2. Tujuan Khusus
Keluarga klien dapat mengenali halusinasi klien.

3. Tindakan
a. Mengidentifikasi jenis halusinasi klien

b. Mengidentifikasi isi halusinasi klien

c. Mengidentifikasi waktu halusinasi klien

d. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi klien

e. Mengidentifikasi situasi yang dapat menimbulkan halusinasi klien

f. Mengidentifikasi respon klien terhadap halusinasi


B. Strategi komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
1. Fase Orientasi

a. Salam teraupetik

“assalamualaikum pak, gimana kabarnya hari ini pak? Maaf ya pak bu kami menganggu
waktunya”

Evaluasi/validasi

“Gimana keadaan ibu dan bapak hari ini? Apa ada keluhan yang bapak dan ibu rasakan? ”
b. Kontrak

• Topik :

“Hari ini kita ngobrol lagi ya pak mengenai kondisi kesehatan ibu”
• Waktu

“kita ngobrol 10-15 menit ya pak”


• Tempat
“kita enaknya ngobrol dimana ya pak? Di teras saja ya pak”

2. Fase Kerja

Perawat : kita ngobrol lagi ya pak mengenai kondisi ibu, dan nanti juga saya akan
menjelaskan juga alasan ibu berhalusinasi ya pak
Bpk A : boleh teh, oiya ini obatnya emak udh abis
Perawat : oiya pak ini saya bawakan dari puskesmas pak, saya cek dulu ya pak obatnya
Bpk A : iya, soalnya kalau obat habis suka kambuh
Perawat : bisa bapak ceritakan bagaimana kondisi ibu ketika berhalusinasi pak?
Bpk A : kalau malem biasanya terus ngoceh sendiri jalan – jalan sambil ngoceh
Perawat : biasanya apa yang bapak lakukan ketika ibu sedang berbicara sendiri ?
Bpk A : saya diemin aja nanti juga pulang sendiri inget sendiri
Perawat : sekarang apakah ibu masih suka berhalusinasi pak ?
Bpk A : kalau minum obat engga dia diem aja
Perawat : baik pak , saya jelaskan ya pak. Ibu berhalusinasi di karenakan faktor kesepian
tidak ada teman ngobrol dan juga stres yang mungkin ibu pendam sendiri karena tidak ada
teman untuk bercerita, bapak bisa mulai dari saat ini memberika sedikit perhatian kepada
ibu. Coba untuk menanyakan ibu sudah makan atau belum, atau bertanya ibu tidurnya
semalem nyenyak atau pules tidak, bisa juga bapak tanyakan ibu lagi psuing ata ada sakit
engga, sehingga ibu mempunyai teman untuk bercerita
Bpk A : ooo begitu ya teh , nanti coba saya aja ngobrol
Perawat : biasanya ibu kalau sedang berhalusinasi apa yang bapak lakukan?
Bpk A : dulumah saya diemin aja, sekarang saya suruh minum obat
Perawat : sebenernya ada cara lain juga pak untuk menangani ibu ketika sedang
berhalusinasi, nanti saya ajarkan ya pak di pertemuan selanjutnya. Ini pak obatnya nanti
juga tolong di perhatikan ibunya untuk minum obat ya pak
Bpk A : iya makasih ya
3. Fase Terminasi
1. Evaluasi

a. Evaluasi Subjektif

“baik pak saya juga terima kasih ya pak atas waktunya, senang bisa ngobrol sama
bapak, gimana perasaan bapak ngobrol sama saya?”
Kel klien : seneng bisa ngobrol lagi sama teteh
b. Evaluasi Objektif

“bagaiman pak apakah sudah memahami apa yang saya sarankan? Apakah bapak bisa
menjelaskannya kembali”

2. Rencana tindak lanjut

“oke pak saya izin pamit ya, nanti kita ketemu lagi untuk saya ajarkan mengenai cara
merawat ibu ya pak nanti kita akan latihan cara mengusir halusinasi ibu ya pak”
3. Kontrak yang akan datang

Topik : “untuk pertemuan selanjutnya kita akan latihan cara mengusir


bisikan suara yang suka ibu dengar ya pak”
Waktu : “Kita bisa ngobrol lagi kapan ya pak?”

Tempat : “bapak mau ngobrolnya dimana pak? Di teras saja ya pak, baik pak kalau
begitu “
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP 3 KELUARGA: MENGHARDIK HALUSINASI

Nama : Ny. I
Jenis Kelamin :P
Hari/tanggal : 6 Desember 2021
Jam : 10.00 wib
Pertemuan :3
Topik : Menghardik Halusinasi

C. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :

Perawat bertanya : “ bagaimana teh kondisi ibu saat ini apa ada keluhan yang ingin di
ceritakan teh ?”

Keluarga dan Pasien mengatakan dalam keadaan sehat dan rutin minum obat, klien dan
keluarga sduah terlihat dekat dengan menanyakan kondisi dan kabar masing masing
DO : Tatapan mata klien focus, suka tersenyum, kooperatif.
Diagnosa Keperawatan : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran.
2. Tujuan Khusus
Keluarga dapat menghardik halusinasi klien.

3. Tindakan
a. Mengajarkan menghardik

D. Strategi komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan


1. Fase Orientasi

a. Salam teraupetik

“assalamualaikum teh, selamat pagi teh gimana kabarnya hari ini teh? Maaf ya teh kami
menganggu waktunya”

Evaluasi/validasi
“Gimana keadaan emak hari ini teh? Apa ada keluhan yang di rasakan? ”
b. Kontrak

• Topik :

“Hari ini saya mau ngajarin teteh cara menghardik halusinasi”


• Waktu

“kita belajar sama sama ya 10-15 menit saja waktunya”


• Tempat
“kita enaknya ngobrol dimana ya? Di ruang tamu sini saja ya”

2. Fase Kerja

Perawat : halo teh, bagaimana kabar hari ini? Apa ada keluhan yang ingin teteh sampaikan
mengenai kondisi ibu?
Kel klien: tidak ada, emak udh baikan udh minum obat ga ngoceh ngoceh lagi
Perawat : oiya teh hari ini kita belajar sama sama ya mengenai cara menghardik halusinasi
jadi nanti si ibu ga marah – marah kalo di bilangin pas lagi ngoceh – ngoceh dan ga pergi
jalan jalan juga , gimana udah siap ? atau masih ada yang ingin di tanyakan ?
Kel klien : gimana caranya sus?
Perawat : nah caranya bisa di liat di kertas yang udah saya bawa ini nih, pertama teteh bisa
menegurnya dengan cara kasih tau kalau yang di denger ibu itu tidak nyata atau tidak ada,
nah kemudian yang ke dua teteh bisa ajak ibu ngobrol kalau ibu atau emak sedang
berhalusinasi contohnya tanya saja ke emak “ mak udh makan belom? “ atau “ mak
ngobrol sama siapa mending ngobrol sama teteh kalo mak mo cerita mah sini cerita aja
mak” nah kalau sudah ada yang menemani emak mengobrol kan emak jadi ga
berhalusinasi jadi ada temen ngobrol ga kesepian, kemudian yang ke tiga bisa kasih emak
kesibukan contohnya “ mak cucian piring banyak banget yuk cuci teteh bantuin atau ibu
bantuin” jadinya kan emak jadi ga ngoceh/ jalan – jalan lagi, terus yang ke 4 bisa juga
emak di ingetin ke allah “ mak coba dzikir mak astaghfirullah mak” kemudian ajak si
maknya minum obat yang ke 5, gimana udah paham belum teh?
Kel klien : sudah teh, nanti kita coba caranya kalau emak lagi kambuh
Perawat : coba teteh sebutin lagi apa aja dan bagaimana caranya ?
Kel klien: di tegur di bilangin kalo ga ada terus di ajak ngobrol abis itu ksih kesibukan ajak
dzikir sama suruh minum obat
Perawat : nah betul sekali, kira- kira masih ada yang mau di tanyakan tidak ?
Kel klien: tidak ada sus, terimakasih banyak
Perawat : iya teh sama sama, saya mohon izin pamit ya pak/bu saya sudah selesai
pertemuannya untuk hari ini teteh sudah pintar sekali dan mengetahui cara menghardik
pertemuan kita terkahir pada hari ini saja ya pak bu mohon maaf apabila saya ada salah
perbuatan
Kel klien : iya sus sama sama ya sus, makasih sus
3. Fase Terminasi
4. Evaluasi

a. Evaluasi Subjektif

“masih ada yang ingin di tanyakan tidak ? iya sama sama “


b. Evaluasi Objektif

“coba teteh sebutin lagi apa aja dan bagaimana caranya menghardik ?”

5. Terminasi

“saya mohon izin pamit ya teh saya sudah selesai pertemuannya untuk hari ini teteh
sudah pintar sekali dan mengetahui cara menghardik pertemuan kita terkahir pada hari ini
saja ya pak bu mohon maaf apabila saya ada salah perbuatan”
PORTOFOLIO PRAKTIK PROFESI NERS MATA AJAR KEPERAWATAN JIWA

No. Kompetensi Indikator Pencapaian Hambatan/Kesulitan Solusi


1. Mampu melakukan - Membina - Membina Perawat mengalami kesulitan Perawat
strategi komunikasi hubungan trust : sapa karena riwayat genetik mencoba
terhadap pasien saling percaya klien, keluarga yang memilki ekspresif dan
dengan halusinasi - perkenalkan ganguan jiwa, keluarga mengajak
Mengidentifik diri, jelaskan
pendengaran klien juga sedikit tertutup berdiskusi
asi halusinasi tujuan,
isi halusinasi, tanyakan
sehingga di awal sangan keluarga
jenis dan perasaan klien sulit membina trust sehingga
waktu dan keluarga dengan keluarga klien keluarga
halusinasi dan dengarkan. terbukan dan
- mengajarkan - Menjelaskan ingin berbagi
menghardik penyebab cerita
halusinasi halusinasi klien
pada keluarga,
dan faktor
pemicunya
- mengajarkan
keluarga cara
menghardik
pada klien
Ket :
Kompetensi : Sebutkan keterampilan/kempuan apa yang akan anda capai
Indikator : Hal apa saja yang dapat dilakukan untuk mencapai kompetensi
Pencapaian : Apa saja yang sudah dilakukan untuk memiliki kompetensi tersebut
Hambatan : Sebutkan hal apa saja yang menghambat atau dianggap menyulitkan
dalam rangka mencapai kompetensi yang di capai
Solusi : Apa saja yang dilakukan untuk mengatasi hambatan/kesulitan
INTERVENSI KELUARGA
Bagaimana Cara Mengontrol Halusinasi

Menghardik
1. Halusinasi
PERGI KAMU,
KAMU TIDAK
NYATA!
2. Bercakap – Cakap
Dengan Orang Lain

3. Melakukan Aktivitas

4. Berdzikir

5. Meminum Obat Secara


Teratur

Anda mungkin juga menyukai