OLEH :
WITA RIZKY FEBRIANA
190510253
Ny. S umur 56 tahun, sudah menikah dan memiliki 4anak. Klien tinggal Bersama
suami, anak pertama yang sudah menikah dan anak terakhirnya. Klien mengatakan
memiliki Riwayat penyakit diabetes melitus dan gagal ginjal kronik. Saat ini klien
menjalani hemodialisa rutin setiap hari Senin dan Kamis dan sudah berlangsung selama
3tahun terakhir. Pada saat itu, klien mengatakan nyeri dan mual muntah yang hebat dan
terus menerus. Setelah diperiksakan ke dokter klien disarankan untuk cuci darah dan
sempat menolak pada awalnya. Tetapi karena kondisi dan nasihat dari suami dan anaknya
klien memutuskan untuk menjalani cuci darah. Karena kondisi nya dan jadwal cuci darah
rutin, klien tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasanya dan bedrest diawal masa
pengobatannya. Sedangkan suami dan anaknya yang menggantikan tugasnya mengurus
rumah tangga, tetapi sekarang sudah ada yang membantunya mengurus rumah. Sampai
sekarang klien belum bisa mengerjakan pekerjaan rumah yang berat seperti mencuci
pakain, mengepel. Klien merasa sudah pasrah dengan keadaannya dan menganggap ini
takdir dari Tuhan yang harus ia jalani.
Saat diajak bicara kontak mata baik, dengan tatapan kosong, sesekali mengalihkan
pandangannya kearah berlawanan lalu menatap kembali. Mata nya terlihat adanya
kecemasan dan kesedihan yang dipendam dan gerakan memainkan tangan. Dari hasil
observasi selama pengkajian didapatkan keluhan mual muntah, kesulitan tidur dan
pengakuan klien sudah menerima dan pasrah dengan keadaannya. Klien masih mau
berinteraksi dengan orang lain, klien tampak lemas, lebih banyak diam, menjawab jika
diberi pertanyaan, afek labil, ekspresi wajah tampak cemas dan sedih.
FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
RUANGAN RAWAT :
TANGGAL DIRAWAT :
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Pengkajian : 13April 2021
Umur : 56 tahun
Pendidikan terakhir : SMA
Alamat : Cilenggang
RM No. :-
Informan : Klien dan Keluarga
6) Pengobatan sebelumnya?
- Berhasil - Kurang berhasil - Tidak berhasil
Pelaku/usia korban/usia saksi/usia
7) Aniaya fisik - - - - - -
Aniaya seksual - - - - - -
Penolakan - - - - - -
Tindakan kriminal - - - - - -
8) Jelaskan :
Klien tidak mempunyai tidak mempunyai riwayat gangguan jiwa ataupun riwayat trauma
tetepi klien mempunyai kecemasan berlebih tentenag penyakitnya
9) Masalah keperawatan:
- Ansietas
10) Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?
Ya Tidak
11) Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan tidak mempunyai penyalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
III. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
: Laki-laki
: Perempuan
X : Meninggal
: Mempunyai penyakit keturunan
: Klien
Jelaskan :
Klien merupakan anak ke 8 dari 9 bersaudara. Klien sudah menikah dan mempunyai suami,
memiliki 4 orang anak. Anak pertama, kedua dan ketiganya sudah menikah. Dari anak
kedua, pasien memiliki 3orang cucu, dari anak ketiga memiliki satu orang cucu. Klien
tinggal dengan suami, anak pertama yang sudah menikah tetapi belum memiliki anak, dan
anak bungsunya.
2. Konsep diri :
a. Gambaran diri :
Klien mengatakan bagian lehernya pernah dioperasi untuk pemasangan CDL selama
setahun dan saat ini sudah dilepas, diganti dengan cimino yang terpasang pada bagian
lengan kirinya. Klien menyukai semua bagian tubuhnya dan menerima keadaan
tubuhnya. Klien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang tidak ia sukai.
b. Identitas :
Klien mengetahui Namanya adalah Ny. S, menyebutkan usia dan tanggal lahirnya,
klien sudah menikah,mempunyai 4orang anak dan cucu.
c. Peran :
Di dalam keluarga, klien berperan sebagai istri dan ibu yang melakukan beberapa
pekerjaan rumah tangga, tetapi semenjak sakit ada beberapa pekerjaan yang tergolong
berat sudah tidak bisa lagi, dan dibantu oleh pembantu yang melakukan tugasnya.
d. Ideal diri :
Harapan klien tidak ingin menyusahkan keluarganya. Ia juga mengatakan ingin terus
berkumpul dengan keluarganya dan bisa mengikuti acara pengajian dan perkumpulan
dilingkungannya.
e. Harga diri :
Klien mengatakan sedih dengan keadaannya sekarang, klien merasa menjadi beban
untuk anak dan suami nya.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
Klien mengatakan anak, suami dan cucu sangat berarti
b. Peran serta dalam kegiatan Kelompok / Masyarakat :
klien mengatakan masih bisa berinteraksi dengan tetangganya. Meskipun sudah tidak
bisa mengikuti kegiatan kelompok atau masyarakat karena kondisinya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien mengatakan terkadang terganggu dengan jadwal cuci darah yang
mengharuskan seminggu dua kali ke rs, sehingga ada keterbatasan waktu untuk
berinteraksi dengan orang lain.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Klien beragama Islam dan percaya adanya Allah SWT. Klien juga menganggap
penyakitnya adalah cobaan dari Allah
b. Kegiatan ibadah :
Klien masih rajin untuk beribadah 5 waktu dirumah dan terkadang membaca Al-
quran jika tidak pusing
1. Penampilan
Jelaskan :
Penampilan klien berpakaian seperti biasa, klien menggunakan baju yang telah di
sediakan
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah
2. Pembicaraan
3. Aktifitas Motorik :
Jelaskan :
Klien tampak lesu saat pada saat dilakukan pengkajian, dan sering melamun. aktivitas
klien menyesuaikan. Klien tampak memilin jari jemarinya saat ditanya dan menjawab
pertanyaan tentang penyakitnya.
4. Alam Perasaan
√ Khawatir - Gembira
Jelaskan :
Klien tampak sedih dan khawatir akan keadaannya saat ini dan ketakutan akan kematian
karena proses pengobatan yang dijalaninya.
5. Afek
Jelaskan :
Dari hasil observasi afek yang ditunjukkan klien sesuai dengan stimulus
yang diberikan
Jelaskan :
Kontak mata kurang karena klien sesekali mengalihkan pandangan ketika
ditanya tentang penyakitnya
Masalah Keperawatan : Ansietas
7. Persepsi
- Pendengaran - Penglihatan - Perabaan
- Pengecapan - Penghidu
Jelaskan :
Tidak ada masalah
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
8. Poses Pikir
Jelaskan :
Tidak ada masalah
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
9. Isi Pikir
√ -
Depersonalisasi Ide yang terkait - Pikiran magis
Waham
Jelaskan :
Tidak ada masalah
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
Jelaskan :
Kesadaran klien composmentis dengan GCS E4V5M6. Klien tidak mengalami
disorientasi tempat, orang maupun waktu
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
11. Memori
- Gangguan daya ingat - Gangguan daya ingat
jangka panjang jangka pendek
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
Jelaskan :
Klien menilai penyakitnya adalah sebuah takdir dari Allah SWT yang harus ia hadapi dan
klien merasa khawatir akan penyakitnya dan takut akan kematian.
Masalah Keperawatan :
Ansietas
Jelaskan :
Tidak ada masalah
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
2) BAB/BAK
Bantuan minimal bantuan total
-
3) Mandi
Bantuan minimal bantuan total
4) Berpakaian/berhias
Bantuan minimal bantuan total
6) Penggunaan obat
7) Pemeliharaan kesehatan
perawatan lanjutan Ya tidak
Transportasi Ya tidak
Lain-lain Ya tidak
Jelaskan :
Klien mampu memenuhi kebutuhan dasarnya, seperti : mandi, makan,
berpakaian secara mandiri. Klien memiliki gangguan pola tidur. Aktivitas klien
di dalam rumah biasanya merapikan atau menyapu, sedangkan kebutuhan klien
di luar rumah biasanya melakukan perjalanan atau berpergian dengan dibantu
oleh keluarga atau suami.
Masalah keperawatan : Gangguan pola tidur
Adaptif Maladaptif
- Lainnya - Lainnya
√ Koping - Obat-obatan
- Lainnya
XI. ANALISA DATA
Objektif :
Klien tampak gelisah, sulit tidur
dan suara bergetar
Keputusasaan
Kecemasan/ Ansietas
1. Kecemasan / Ansietas
I. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. S Tanggal pengkajian : 13 April 2021
Umur : 56 tahun
Tgl No Dx Perencanaan
Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
April 1. Kecemasan TUM: Klien memiliki 1. Setelah 1x interaksi 1. Bina hubungan
2021 diri yang positif klien menunjukkan saling percaya
Tuk : ekspresi wajah dengan
1. Klien dapat membina bersahabat, menggunakan
hubungan saling menunjukkan rasa prinsip komunikasi Menunjukkan
percaya dengan senang, ada kontak terapeutik : keramahan dan
perawat mata, mau Sapa klien sikap bertahan.
mengutarakan masalah dengan ramah Agar klien tidak
yang dihadapi. baik verbal ragu kepada
maupun non perawat.
verbal Menunjukkan
Perkenalkan diri bahwa perawat
dengan sopan ingin kenal dengan
Tanyakan nama klien.
lengkap dan Agar klien percaya
nama panggilan kepada perawat.
yang disukai Penerimaan yangs
klien sesuai dengan
Jelaskan tujuan keadaan yang
pertemuan sebenarnya dapat
jujur dan meningkatkan
menepati janji keyakinan pada
Tunjukkan sikap keluarga serta
empati dan merasa adanya
menerima apa suatu pengakuan.
adanya
Beri perhatian
dan perhatikan
kebutuhan dasar
klien
Fasilitasi
mengungkapkan
perasaan cemas,
marah atau
sedih
Anjurkan
mengungkapkan
perasaan yang
dialami (missal:
marah, sedih
dan ansietas)
Anjurkan
mengungkapkan
pengalaman
emosional
sebelumnya dan
pola respon
yang biasa
digunakan
Pertemuan : 1 (Pertama)
Hari/Tanggal : April 2021
Nama Klien : Ny. S
Ruangan :-
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Ds :
1. klien mengatakan cuci darah rutin setiap hari senin dan kamis
2. Klien mengatakan merasa cemas dengan kondisinya
3. klien mengeluh pusing, sulit tidur dan sulit makan
Do :
1. Klien tampak gelisah, sulit tidur dan suara bergetar
2. Diagnosa
Kecemasan
3. Tujuan Khusus
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2. Klien dapat mengenal ansietas
3. Klien mampu mengatasi ansietas melalui Teknik relaksasi nafas dalam
4. Klien akan mampu memperagakan dan menggunakan Teknik relaksasi napas
dalam untuk mengatasi ansietas yang dirasakannya
5. Klien memiliki motivasi terkait penyakit yang di derita nya
4. Tindakan Keperawatan
1. Bina hubungan saling percaya
2. Identifikasi kemampuan dan aspek positive yang dimiliki klien
3. Bantu Pasien mengenal ansietas, dengan cara :
a. Bantu pasien mengidentifikasi dan mengungkapkan perasaan
b. Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas
c. Bantu pasien mengenal penyebab ansietas
d. Bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas
4. Latih mengatasi ansietas
a. Latih cara mengatasi ansietas dengan teknik distraksi:
1) Melihat pemandangan alam daerah pantai atau pegunungan
2) Mendengar suara alam seperti bunyi air mengalir, suara burung berkicau,
musik instrumental atau musik lembut
3) Melakukan kegiatan menonton film seperti komedi, kartun, membaca
novel, membaca kata-kata dengan huruf terbalik, mengunyah permen
karet, melihat benda-benda sekitar, mendekatkan dua jari sedekat mungkin
berulang-ulang
b. Latih cara mengatasi ansietas : relaksasi nafas dalam
1) Posisi duduk di lantai atau kursi dengan tubuh rileks dan tidak ada tekanan
pada otot yang menghambat aliran darah
2) Tarik nafas melalui hidung dengan sangat perlahan
3) Tiup melalui mulut dengan sangat perlahan.
4) Tiup sambil mengempeskan perut
5) Lakukan berulang kali
6) Mata boleh dibuka atau dipejamkan
c. Latih mengatasi ansietas dengan cara spiritual
1) Diskusikan tentang keyakinan yang dianut oleh pasien
2) Latih cara mengontrol ansietas sesuai keyakinan pasien
3) Motivasi pasien untuk melakukannya
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Salam terapeutik
“Assalamualaikum ibu, perkenalkan kembali nama saya wita rizky, saya senang dipanggil
wita. Saya mahasiswa yang sedang berdinas di wilayah puskesmas serpong 1. Nama ibu
siapa? Ibu lebih suka dipanggil siapa? Baikah ibu, tujuan saya kesini adalah memantau
perkembangan Kesehatan ibu, saya akan datang selama 2 kali dalam seminggu.”
2. Evaluasi/ validasi
“Bagaimana perasaan ibu saat ini?”
3. Kontrak
a. Topik : “Baiklah ibu, bagaimana kalau sekarang kita berbincang – bincang tentang
perasaan yang ibu rasakan?”
b. Waktu : “Bagiamana kalau kita berbincang – bincang selama 30 menit?”
c. Tempat : :Kita berbincang- bincang dimana bu? Bagaimana kalau disini saja?”
4. Kerja
a. “ ibu, coba sekarang ibu ceritakan apa yang ibu rasakan saat ini? Saya akan
mendengarkan cerita ibu.”
b. “Jika boleh saya tahu, apakah sebelumnya ibu pernah memiliki perasaan yang sama
seperti yang ibu rasakan saat ini dan bagaimana cara ibu mengatasinya?”
c. “Saya mengerti bagaimana perasaan ibu. Setiap orang pasti akan memiliki perasaan
yang sama jika diposisi ibu. Tapi saya sangat kagum pada ibu karena ibu mempu
menahan semua cobaan ini. Jadi saat ini ibu berada pada tingkat kecemasan yang
sedang. Kalau masalah ini tidak diatasi, dapat mengganggu kondisi ibu nantinya. Untuk
itu, ibu bisa melakukan terapi disaat ibu merasakan perasaan cemas. Terapi ini akan
membantu menurunkan tingkat kecemasan ibu. Bagaimana kalau Sekaran kita coba
mengatasi kecemasan ibu dengan Latihan relaksasi dengan cara Tarik nafas dalam, ini
merupakan salah satu cara untuk mengurangi kecemasan yang ibu rasakan.”
b. “Bagaimana kalua sekarang kita Latihan bu, saya akan lakukan terlebih dahulu, lalu ibu
perhatikan saya. Lalu ibu bisa mengikuti cara yang sudah saya ajarkan. Kita mulai ya
bu. Silahkan ibu duduk dengan posisi senyaman mungkin. Pertama- tama, ibu Tarik
napas dalam perlahan- lahan, setelah itu tahan napas dalam hitungan tiga, setelah itu ibu
hembuskan udara melalui mulut dengan meniup udara perlahan- lahan. Sekarang coba
ibu lakukan ya ..”
c. “Bagus sekali, ibu sudah mampu melakukannya. Ibu bisa melakukan Latihan ini
sebanyak 5-10 kali selama 30 menit atau sampai ibu merasa rileks dan santai. Selain
cara tersebut, ibu bisa ibu bisa melakukan dengan metode pengalihan yaitu dengan
melepas kecemasan dengan berdzikir, mengaji, mendengarkan murotal alquran atau
sholawatan, bisa juga dengan bercerita dengan suami atau orang terdekat yang ibu
percaya.”
5. Terminasi
b. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita ngobrol tentang masalah yang ibu rasakandan
latihan teknik relaksasi napas dalam?”
c. Evaluasi objektif
“sekarang coba ibu ulangi teknik relaksasi napas dalam yang sudah kita pelajari tadi.”
d. Tindak lanjut
1. “Kapan ibu akan berlatih lagi untuk melakukan teknik relaksasi napas dalam?”
2. “mari kitamasukkan dalam jadwal harian ya bu. Jadi setiap ibu merasa cemas, ibu
bisa langsung mempraktikan Teknik relaksasi napas dalam yang sudah kita pelajari
tadi.”