0 1 2
Face Tidak ada ekspresi Kadang meringis atau Sering cemberut konstan,
tertentu atau mengerutkan kening, rahang terkatup, dagu
(wajah) senyum, kontak menarik diri, tidak bergetar, kerutan yang
mata dan bunga di tertarik, wajah terlihat dalam di dahi, mata
lingkungan cemas, alis diturunkan, tertutup, mulut terbuka,
mata sebagian tertutup, garis yang dalam di
pipi terangkat, mulut sekitar hidung / bibir
mengerucut
PROSEDUR Leg Posisi normal atau Tidak nyaman, gelisah, Menendang atau kaki
santai tegang, tonus meningkat, disusun, hipertonisitas
(kaki) kaku, fleksi / ekstensi fleksi / ekstensi anggota
anggota badan intermiten badan secara berlebihan,
tremor
Cry Tidak ada teriakan / Erangan atau rengekan, Terus menerus menangis,
(Menangis) erangan (terjaga atau sesekali menangis, menjerit, isak tangis,
tertidur) mendesah, sesekali mengerang, menggeram,
mengeluh. sering mengeluh
Consolabilit Tenang, santai, tidak Perlu keyakinan dengan Sulit untuk dibujuk ataun
y memerlukan sekali-sekali menyentuh dibuat nyaman
menghibur sesekali, memeluk,atau
'berbicara'.Perhatian
mudah beralih
PENGKAJIAN NYERI PADA ANAK
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
0 1/2
RSU HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
4. Pasien yang telah dilakukan nyeri dapat ditentukan tindakan
medis berupa pemberian analgetik sesuai dengan derajat nyeri
yang di derita pasien
a. Pasien dapat dikonsul kebagian anastesi, terapi intensif dan
manajemen nyeri bila :
PROSEDUR 1) Pasien dengan nyeri akut yang tidak berespon dengan
analgetik setelah evaluasi 2x2 jam dengan skal nyeri >4
2) Pasien dengan nyeri kronik yang disebabkan proses
keganasan
3) Pasien setelah dilakukan pembedahan
b. Semua pengkajian di dokumentasikan oleh rekam medis