Anda di halaman 1dari 3

UPTD RSUD

ASIH HUSADA FISIOTERAPI NAFAS PADA KLIEN


LANGENSARI

NOMOR DOKUMEN NOMOR REVISI HALAMAN

41/YAN/RSAH - 1/3

DISAHKAN OLEH DIREKTUR


STANDAR TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL Wiwik Nursanti, Dr., MMKes
NIP. 19690816 200701 2 016
PENGERTIAN Fisioterapi nafas pada klien adalah kombinasi beberapa tindakan terapi
pernafasan yang terdiri dari clapping, vibrasi dan postural drainage.
Jenis – jenis :
1. Clapping (perkusi dada) adalah tindakan pengetukan dinding
dada di atas daerah paru yang sekresinya akan didrainase.
2. Vibrasi adalah teKnik fisioterapi nafas dengan memberikan
getaran halus pada dinding dada, di atas daerah paru yang
sekresinya akan didrainase.
3. Postural drainage adalah teknik pengaturan posisi tertentu untuk
mengalirkan sekresi pulmonar pada area tertentu dari lobus
paru.
TUJUAN Sebagai acuan :
1. Memobilisasi sekresi pulmonary,
2. Mengeluarkan sekresi di jalan napas, dan
3. Menurunkan akumulasi skret pada klien yang tidak sadar atau
lemah.
KEBIJAKAN -
PROSEDUR 1. Mengidentifikasi klien.
2. Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan tersebut pada klien
dan keluarga.
3. Mempersiapkan alat-alat dan mengatur posisinya di samping
tempat tidur, memindahkan peralatan yang
tidak diperlukan.
4. Menjaga privacy klien dengan menutup pintu/tirai dan jendela.
5. Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan.
6. Postural Drainage:
Atur posisi klien dengan meletakkan bantal atau dengan
merubah tinggi rendah tempat tidur (khusus
tempat tidur elektrik) sesuai letak sputum (kecuali terdapat
kontraindikasi)
UPTD RSUD
ASIH HUSADA FISIOTERAPI NAFAS PADA KLIEN
LANGENSARI

NOMOR DOKUMEN NOMOR REVISI HALAMAN

41/YAN/RSAH - 2/3

7. Clapping:
a. Letakkan handuk pada area yang akan dilakukan perkusi
(clapping).
b. Anjurkan klien untuk menarik nafas dalam. Lakukan tepukan
dengan tangan yang disungkupkan secara mantap selama 2-
5 menit atau sesuai batas toleransi klien dengan kecepatan
sedang sampai cepat sekali (2-5 x/detik).
c. Perhatikan kondisi klien selama tindakan.
8. Vibrasi:
a. Handuk diletakkan pada area yang akan dilakukan vibrasi.
b. Posisikan telapak tangan mendatar atau gunakan alat
vibrator (bila tersedia).
c. Lakukan vibrasi pada saat pasien ekspirasi.
d. Ulangi sampai 3x, jika klien ingin batuk berikan penampung
sputum ke dekat pasien dan usap dengan
tissue.
e. Perhatikan kondisi klien selama tindakan.
9. Berikan kesempatan pada klien jika klien ingin minum.
10. Tiga prosedur di atas (No. 6, 7, dan 8) dapat dilakukan
bersamaan sekaligus(bila tidak terdapat kontraindikasi) atau
kombinasi.
11. Lebih efektif apabila setelah prosedur di atas (No. 6, 7, dan 8)
klien dianjurkan untuk batuk efektif, atau dilakukan nebulizer dan
suctioning (pada klien yang reflek batuknya menurun atau dalam
kondisi tidak sadar).
12. Kaji kembali pola nafas klien termasuk suara nafas, penggunaan
otot bantu nafas, irama dan kedalama pernafasan.
13. Merapikan klien dan tempat tidur klien dan mengembalikan alat-
alat pada tempat semula.
14. Melepas sarung tangan dan mencuci tangan.
UPTD RSUD
ASIH HUSADA FISIOTERAPI NAFAS PADA KLIEN
LANGENSARI

NOMOR DOKUMEN NOMOR REVISI HALAMAN

41/YAN/RSAH - 3/3

BAGAN ALIR -

UNIT TERKAIT 1. Instalansi Rawat Inap


2. Instalansi Rawat Intensif
3. Instalansi Gawat Darurat
REKAMAN NO YANG DIUBAH ISI PERUBAHAN TANGGAL MULAI
PERUBAHAN
HISTORIS
PERUBAHAN

Anda mungkin juga menyukai