I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. H Tanggal Pengkajian : 29-09-2023
Umur : 27 tahun No. RM : 02.78.97
Jenis Kelamin : Laki – laki Tanggal Dirawat : 24-09-2023
Informan : Pasien, Status Rekam Medis
Pendidikan : SLTP
Alamat : Jalan Berdikari
Ruang Rawat : Al-bakhi
VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Ket :
: Garis Hubungan
: Laki – laki
: Meninggal
: Tinggal Serumah
: Pasien
: Keluarga menderita gangguan
jiwa
: Perempuan
Pas ien adalah seorang anak ke 3 dari4 bersaudara, klien tinggal serumah
dengan ayah, ibu, dan 1 adik perempuan.
Pasien mengatakan pengampilan keputusan didalam keluarga di dominasi /
diambil oleh ayah
Pasien mengatakan pola komunikasi klien dengan keluarga kurang baik
karena setiap ada masalah klien tidak pernah bercerita.
Pasien mengatakan sumber ekonomi didalam keluarga adalah ayah dan ibu
Pasien mengatakan posisi kamar tidur dirumahnya terdapat 2 kamar, ruang
keluarga dan ruang tamu jadi satu dengan ruang makan.
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Klien mengatakan seluruh anggota tubuhnya baik dan fungsi penglihatannya
ada gangguan penglihatan namun itu tidak mengurangi rasa percaya dirinya.
b. Identitas diri
- Klien bernama Herman 27 tahun yang berjenis kelamin laki – laki dan
merasa puas dengan jenis kelaminnya.
- Pasien mengatakan posisi pekerjaan terakhirnya kuli bangunan.
- Pasien mengatakan pernah menjadi ketua kelas dan menjadi salah satu
anggita OSIS.
- Pasien mengatakan pernah mengikuti kegiatan rebana di pondok masjid
dekat rumahnya.
c. Peran
- Pasien mengatakan usia 27 tahun, usia dewasa awal dan ia sudah bekerja
- Pasien berperan sebagai anak ke-3 dari 4 bersaudara, saat ini ia tinggal
dengan serumah dengan orang tua dan 1 adik perempuan.
- Pasien mengatakan peran dalam kelompok rebana adalah penabuh
ketipung.
- Pasien mengatakan sering berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat
misalnya gotong-royong.
d. Ideal diri
- Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan segera pulang berkumpul
bersama keluarga dan berkerja.
- Pasien mengatakan ingin berbaur dengan masyarakat, mengikuti kegiatan
sosialisasi masyarakat.
e. Harga diri
- Pasien mengatakan meski sekarang dalam keadaan sakit jiwa namun ia
masih sangat dibutuhkan atau berguna untuk dalam keluarga, kelompok,
dan masyarakat.
3. Hubungan sosial
- Klien mengatakan orang yang paling berarti dalam hidupnya adalah ibunya.
- Klien mengatakan tidak memiliki hambatan hubungan sosial dengan orang
lain.
- Klien berperan aktif dalam kegiatan dan aktivitas sehari - hari, rumah sakit.
- Perilaku saat dikaji sangatlah kooperatif, normoaktif, namun saat mengingat
keluarganya dan bila halusinasinya munculemosinya labil.
4. Spiritual
- Klien mengatakan bahwa gangguan jiwanya adalah penyakit yang berasal
darituhannya dalam bentuk cobaan.
- Klien adalah seorang yag beragama islamdan mengatakan sholat itu wajib.
- Pasien mengatakan kegiatan ibadah yang dilakukan adalah berdzikir dan
sholat, namun terkadang lupa melakukannya / tidak teratur.
- Senang tersebut
dan efek samping obat 5.2 Pantau klien saat penggunaan obat
RASIONAL : 5.2 Klien mampu mendemonstrasikan 5.3 Beri pujian jika klien menggunakan obat
Untuk mengenalkan penggunaan obat dengan benar dengan benar
klien bagaimana 5.3 Klien mampu menyebutkan akibat 5.4 Diskusikan akibat berhenti minum obat
cara minum obat berhenti minum obat tanpa tanpa konsultasi dengan dokter
yang benar dan konsultasi dokter 5.5 Anjurkan klien untuk konsultasi kepada
manfaat jika minum dokter/perawat jika terjadi hal-hal yang
obat tidak diinginkan
XVI. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf
Jum’at SP1 Pasien PK, Hari ke-1 Pertemuan ke-1 S : - Pasien mengatakan penyebab ingin mengamuk karena ummil
29-09- ingat selisih paham / pendapat dengan ayahnya.
- Mengidentifikasi penyebab PK
2023 j. O : Wajah tegang / merah
- Mengidentifikasi tanda gejala PK
11:10 - Afek Labil
- Mengidentifikasi PK yang dilakukan
- Mengidentifikasi akibat PK - Mondar - mandir / Tidak bisa duduk tenang
- Menyebutkan cara mengontrol PK - Gelisah
- Membantu pasien mempraktikkan - Pasien terpasang restrain
latihan cara mengontrol PK Fisik I& PK A : Risiko Perilaku Kekerasan;
Fisik IV (napas dalam+istiqfar) - pasien mampu tehnik napas dalam
- Menganjurkan pasien memasukkan - pasien mampu cara spiritual (istiqfar)
dalam kegiatan harian P : - Anjurkan pasien untuk berlatih terus dan sering latihan
napas dalam bila rasa marah dan mengamuk muncul.
Memasang restrain - Kolaborasi pemberian obat sesuai program :
11.50 Hexymer 2mg/12 jam
Clozapin 100mg/24 jam
Haloperidol 5mg/12 jam
Sabtu Memberikan terapi obat oral sesuai S : - Pasien mengatakan rasa mengamuk hilang, marah ummil
30-09- program : berkurang.
2023 07.30 - Hexymer 2mg - Pasien mengatakan tadi setelah pulang dari rehab melihat
- Clozapin 100mg sisik naga berjatuhan
- Haloperidol 5mg O : - Pasien kurang kooperatif
10.30 - Pandangan focus, namun sesekali mudah beralih.
SP 2 Pasien PK, Hari ke-2 Pertemuan ke-2 - Afek appropriate
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian - Kurang konsentrasi
pesien A : Risiko Perilaku Kekerasan &Gangguan Persepsi Sensori
- Melatih pasien mengontrol PK dengan Halusinasi Visual
cara fisik II (Mengkonversikan Energi - pasien mampu tehnik napas dalam
Marah) - pasien mampu cara spiritual (istiqfar)
- Menganjurkan pasien memasukkan - pasien mampu mengkonversikan marah dengan
dalam kegiatan harian merapikan tempat tidur.
13.00 - Pasien belum mampu berbincang-bincang mengenai
SP 2 Pasien Halusinasi, Hari ke-2 satu topic.
Pertemuan ke-3 P : - Anjurkan pasien untuk berlatih terus dan sering latihan
- Memvalidasi masalah dan latihan napas dalam bila rasa marah dan mengamuk muncul.
sebelumnya. - Anjurkan pasien untuk sering berbincang-bincang bila
- Melatih pasien cara mengontrol halusinasi muncul
halusinasi dengan berbincang dengan - Kolaborasi pemberian obat sesuai program :
orang lain. Hexymer 2mg/12 jam
- Membimbing pasien memasukkan Clozapin 100mg/24 jam
dalam jadwal kegiatan harian Haloperidol 5mg/12 jam