Anda di halaman 1dari 13

Kata pengantar

Puji syukur Penulis panjatkan kepada ALLAH SWT, atas Rahmat dan karunia-Nya, Penulis
dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Keperawtan Jiwa tentang “ASUHAN
KEPERAWATAN JIWA HALUSINASI” tepat waktu. Makalah ini selain Penulis susun sebagai
pemenuhan tugas mata kuliah, sekaligus sebagai sumber bacaan dan refrensi guna lebih
mengetahui kasus-kasus mengenai keperawatan jiwa.

Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua Penulis, yang telah memberi
izin dan restu dalam pembuatan makalah ini. Kemudian, penulis sangat berterima kasih
kepada Dosen mata kuliah Keperawatan Jiwa, Ns. Betie Febriana, M.Kep yang telah
membimbing, memberikan penjelasan, dan tambahan materi serta dukungan semangat selama
pembelajaran sehingga Penulis mendapatkan banyak bahan dan inspirasi dalam penyusunan
makalah. Yang ketiga, terima kasih untuk teman-teman yang meluangkan waktu membantu
memberi ide dan gagasan dalam penyusunan.

Penulis sadar bahwa yang Penulis tulis ini belum sempurna, untuk itu Penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menjadikan perbaikan dalam
penyusunan makalah selanjutnya serta dalam pemberian informasi yang lebih baik lagi.

Terima kasih Penulis ucapkan kepada semua para pembaca.

i
DAFTAR ISI
Kata pengantar............................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
LAPORAN PENDAHULUAN HALUSINASI.......................................................................iii
FORMAT PENGKAJIAN KLIEN GANGGUAN JIWA..........................................................1
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8

ii
LAPORAN PENDAHULUAN HALUSINASI

iii
1
FORMAT PENGKAJIAN KLIEN GANGGUAN JIWA

RUANG RAWAT : Ruang 8 Irawan Wibisono


TANGGAL DIRAWAT : Selasa, 06 MEI 2018
TANGGAL PENGKAJIAN : rabu , 07 MEI 2018

I. IDENTITAS
A. KLIEN
Inisial : TN. S
Umur : 45 tahun
No.RM : 00080324
Alamat : Kendal

B. PENANGGUNG JAWAB
Inisial : Tn. M
Usia : 36 tahun
Hubungan : Saudara
Alamat : Kendal

II. ALASAN MASUK


Pasien datang dengan keluhan tidak tahan dengan suara yang sering didengar
dirumah.

III.FAKTOR
PREDISPOSISI
Kurang lebih 8 thn pasien sering mendengar suara-suara menyeramkan yang
menyebab kan takut dan tidak tahan dengan suara tersebut.

PRESIPITASI
Sebelumnya pasien sudah pernah mengalami gangguan jiwa dan gangguan tersebut
muncul lagi dikarenakan pasien tidak rutin meminum obat.

IV. FISIK
1. Tanda Vital : TD : 110/80mmHg, HR : 80x/mnt, RR : 19x/mnt, T : 37,50C
2. Ukur : TB 168 Cm, BB : 54 Kg
3. Keluhan Fisik : Tn. M mengatakan tidak memiliki keluhan fisik

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

1
2. Konsepdiri
a. Gambarandiri : klien mengatakan tentang penampilan selama
di RS tidak sesuai yang pasien inginkan.
b. Identitas : Klien anak ke 2 dari 2 bersaudara, dan sebagai ayah bagi
kedua anaknya.
c. Peran : Klien mengatakan bekerja di bengkel motor dirumahnya.
d. Ideal diri : klien mempunyai keinginan untuk sembuh dari
penyakitnya dan ingin melakukan aktivitas setelah sembuh dari penyakitnya.
e. Harga diri : klien merasa malu ketika nanti pulang karena pernah
dirawat di RSJ.
MASALAH KEPERAWATAN : HDR

3. HubunganSosial
Orang yang berarti bagi pasien adalah keluarganya, peran serta dalam kegiatan kelompok
ialah kegiatan motivasi, hambatan dalam hubungan dengan orang lain tidak ada hambatan
lain.

4. Spiritual
Pasien mengatakan bahwa pasien beragama islam. Pasien mengalami hambatan dalam
menjalankan kewajiban sholat dan berdoa.

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan : tidak rapi (Penampilan klien kurang rapi, kuku agak panjang dan
turgor kulit kuring)
2. Pembicaraan : Klien berbicara dapat dimengerti tetapi terkadang berbicara
tidak terarah.
3. Aktivitas motoric : klien mampu berbicara, mau kontak fokus dengan lawan
bicara, pasien membereskan tempat makan sendiri.
4. Alam perasaan : klien terlihat melamun, sedih karena berpisah dengan
keluarganya.
5. Afek : labil
6. Interaksi selama berinteraksi tampak kooperatif, kontak mata kurang saat
diajak komunikasi.
7. Persepsi : pasien mengatakan tidak melihat bayangan-bayangan yang tidak
berwujud. Tidak mengecap rasa yang aneh, tidak mencium bau yang aneh.
8. Isi Pikir :pasien tidak mengalami waham
9. Proses pikir : saa menyampaikan ide kepada perawat, Tn.S tidak selalu
mengulang pembicaraan yang sama dari sebelumnya.

2
10. Tingkat kesadaran : tingkat kesadaran pasien terhadap orientasi tempat, waktu,
dan nama cukup bagus mampu mengingat orang yang mengantarnya dan
sekelilingnya di RSJ.
11. Memori : pasien saat ditanya sudah berapa lama dirawat di RSJ, pasien
mampu mengingatnya. Saat diminta untuk memgingat apa yang dilakukannya tadi
pagi sampai sekarang pasien dapat mengingat dengan menjawab tadi pagi saya mandi
dan gosok gigi, makan pagi dan sudah melakukan TAK.
12. Tingkat konsentrasi berhitung: pasien dapat berhitung dengan baik ketika
dikaji pasien mampu menghitung 1-20, dan saat ditanya 2 tambah 2 pasien menjawab
4.
13. Kemampuan penilaian : pasien mampu mengambil keputusan diantara dua hal
yaitu saat ditanya mau makan apa mandi dulu? Pasien mengatakan mandi dulu agar
ketika makan pasien dalan keadaan bersih.
14. Daya tilik diri : pasien merasa tidak sakit apa-apa, pasien ingin segera pulang.

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan : Pasien makan 3x sehari dengan menu yang disediakan dari RSJ.
Setiap kali makan pasien menghabiskan porsi yang diberikan.
2. Eleminasi : pasien mengatakan sudah BAB.
3. Mandi : pasien mengatakan bahwa dia mandi 2x sehari setiap pagi, dan sore
selama di RSJ pasien keramas dan sikat gigi secara rutin.
4. Berpakaian : pasien mampu berpakaian secara mandiri.
5. Istirahat tidur : pasien mengatakan tidak ada gangguan dalam pola tidurnya.
Klien terbiasa tidur siang pukul 13.00 s/d 15.00. waktu tidur siang kurang lebih 2 jam.
Klien mengatakan tidur malam pukul 21.00.
6. Penggunaan obat : selama di RSJ pasien mengatakan obat dari perawat dan
rutin minum obat.
7. Pemeliharaan kesehatan : pasien memperhatikan masalah kesehatannya.
8. Aktivitas dialam rumah : pasien dapat memenuhi kebutuhan di rumah secara
mandiri.
9. Aktivitas diluar rumah : pasien mengatakan jika sudah sampai dirumah nanti
dia akan mulai bekerja lagi.

VIII. MEKANISME KOPING


Adaftif : bicara dengan orang lain, olahraga( senam pagi)

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


1. Klien mendapat dukungan dari keluarga dan kelompok
2. Tidak ada masalah ldengan lingkungan dan keluarga
3. Klien lulus SD
4. Klien adalah seorang pemimpin keluarga
5. Pasien tidak ada masalah ekonomi
6. Tidak ada masalah dengan pelayanan kesehatan

3
X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
saat dikaji, pasien mengatakan alasan pasien dibawa di RSJ karena dia sering mendengsuara-
suara. Tetapi saat ditanya seperti suara apa? Pasien menjawab seperti suara orang tetapi
tidak berwujud dan pasien kurang pengetahuan tentang penyakit jiwa, koping sistem
pendukung, dan obat-obat an
XI. ASPEK MEDIK
1. Diagnosamedik : Skizofrenia Paranoid
2. Terapimedik : clozapine (2x50 mg), hexiner (2x2 mg) dan
ikalep(2x250 mg)

XII. ANALISA DATA


Hari/tangga Data Problem
l
Selasa, DS : Halusinasi
07/05/2019 Pasien mengatakan dibawa ke RSJ karena
sering mendengar suara-suara
DO:
Pasien berbicara tidak fokus, kontak mata
kurang, melamun.
Selasa, DS : Isolasi sosial
07/05/2019 Pasien mengatakan merasa tidak nyaman
berada dilingkungan sosialnya sering
membicarakan dirinya.
DO :
Pasien nampak berkaca kaca matanya ketika
membicarakan lingkungan rumahnya.
Selasa, DS : Resiko tinggi menciderai diri
07/05/2019 Pasien mengatakan jengkel sering mendengar sendiri, lingkungan atau
suara suara aneh, dan ingin memukul dirinya orang lain.
sendiri.
DO :
Pasien nampak gelisah

XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Gangguan persepsi sensori (halusinasipendengaran)
2. Isolasi sosial
3. Resiko tinggi menciderai diri sendiri, lingkungan atau orang lain

XIV. POHON MASALAH

Resiko tinggi menciderai diri


sendiri, lingkungan atau orang
lain

Halusinasi
(pendengaran) 4
Isolasi sosial

XV. Diagnosa keperawatan

Dx. Keperawatan dan terapi keperawatan Dx. Medis dan terapi medis
1. Diagnosa Keperawatan Dx. Medis à Skitofrenia paranoid
Halusinasi( Pendengaran) Terapi medis :
2. Terapi Keperawatn 1. Clozapine (2x 50 mg)
Sp 1 2. Hexiner (2x2mg)
Mengajak latihan menghardik 3. Ikalep(2x250mg)
SP 2 mengevaluasi kemampuan pasien dals
mengontrol

XVI. Rencana keperawatan

No Diagnosa Rencana Tindak Lanjut Rasional tindakan


Keperawatan
1 Halusinasi Tujuan SP I (menghardik halusinasi)
Pasien mengenali Dengan cara ini pasien dapat
halusinasinya mengenali halusinasinya dan
Pasien dapat mengontrol dapat mengontrol halusinasi
halusinasinya ketika muncul dengan cara
Pasien mengkuti program menghardik
pengobatan secara optimal  
Kriteria SP II (bercakap-cakap)
Setelah dilakukan tindakan Cara ini digunakan untuk lebih
keperawatan 3x24 jam memantapkan SP I dengan cara
diharapkan : bercakap-cakap dengan teman
Pasien dapat menyebutkan isi, atau keluarga
waktu dan frekuensi  
timbulnya halusinasi SP III (melaksanakan kegiatan
Pasien dapat mengungkapkan terjadwal)
perasaan terhadap Mengontrol halusinasi dengan
halusinasinya kegiatan yang disukai
Pasien dapat mengontrol  
halusinasinya SP IV (patuh minum obat)
Intervensi

5
SP I (menghardik halusinasi)
SP II (bercakap-cakap)
SP III (melaksanakan kegiatan
terjadwal)
SP IV (patuh minum obat)

XVII. Implementasi dan evaluasi

No Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi


1 Rabu, 08 mei 1. Data S:
2019/ 10.30 Tn. Mmengatakan mendengar suara- Pasien mengatakan sudah bisa
wib suara aneh ketika mengontrol halusinasi dengan cara
dia sedang sendiri yang berisi, menghardik.
“kamu itujahat, tidakberguna,  
hanyabisanyusahinbanyak orang”. O:
  Pasien mampu mendemonstrasikan
2. Diagnosa keperawatan cara menghardik halusinasi.
Gangguanpersepsisensori  
(halusinasipendengaran) A:
  Halusinasi (+), pasien mampu
3. Tindakan keperawatan mengenal dan mengontrol
1. BHSP halusinasinya dengan baik.
2. Mendiskusikan jenis, isi,  
waktu, frekuensi dan P:
3. situasi yang menimbulkan Menganjurkan pasien untuk
halusinasi mengontrol halusinasi dengan cara
4. Mendiskusikan respon pasien menghardik.
terhadap halusinasi  
5. Melatih pasien dengan SP I
(menghardik halusinasi)
 
4. RTL
Ulangi SP I (menghardik halusinasi) TTD Perawat
 
 
(NAMA)
2 Rabu, 08 mei 1. Data S:
2019/ 11.30 Tn. Mmengatakan suara aneh yang Pasien mengatakan bisa mengontrol
wib didengarnya sudah berkurang halusinasi dengan cara menghardik
berbeda dari hari sebelumnya halusinasi dan bercakap-cakap dengan
2. Diagnosa keperawatan pasien lain atau bersama perawat.
Gangguan persepsi sensori O:
(halusinasi pendengaran Pasien mampu mendemonstrasikan
3. Tindakan keperawatan cara menhardik halusinasi dan
a. Mengealuasi kemampuan pasien bercakap-cakap dengan pasien lain
dalam mengontrol halusinasi dengan untuk mengontrol halusinasi.

6
SP I (menghardik) A:
b. Melatih pasien mengontrol Halusinasi (+), pasien mampu
halusinasi dengan SP II (bercakap- menghardik halusinasi.
cakap) P:
4. RTL Menganjurkan pasien untuk
Ulangi SP I (menghardik) dan SP II mengontrol halusinasi dengan cara
(bercakap-cakap) menghardik dan bercakap-cakap
dengan pasien lain atau bersama
perawat.
 
TTD Perawat
 
 
(NAMA)
3 Kamis, 09 mei 1. Data S:
2019/ 11.30 Tn. Mmengatakan sudah tidak Pasien mengatakan bisa mengontrol
wib lagi mendengar suara aneh halusinasi dengan cara menghardik
2. Diagnosa keperawatan halusinasi, bercakap-cakap dengan
Resiko gangguan persepsi sensori pasien lain atau bersama perawat dan
(halusinas ipendengaran) mengerjakan kegiatan yang terjadwal.
3. Tindakan keperawatan O:
a. Mengevaluasi kemampuan Pasien memilih 2 kegiatan yang bisa
pasien dalam mengontrol dilakukan saat halusinasinya muncul
halusinasi dengan SP I dan untuk kegiatan yang terjadwal, yaitu
SP II membersihkan tempat tidur dan
b. Melatih pasien mengontrol merapikan kamar.
halusinasi dengan SP III A:
(melakukan aktifitas yang Halusinasi (-), pasien mampu
terjadwal). mengerjakan kegiatan yang terjadwal
4. RTL sebagai cara mengontrol halusinasi.
Ulangi SP I (menghardik) dan SP P :
II (bercakap-cakap) dan SP Menganjurkan pasien untuk
III (melakukan aktifitas yang mengontrol halusinasi dengan cara
terjadwal). menghardik dan bercakap-cakap
dengan pasien lain atau bersama
perawat dan melakukan kegiatan yang
disenangi.
TTD Perawat

(NAMA)

7
DAFTAR PUSTAKA

Prabowo, 2014. Konsep dan Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogjakarta: Nuha Medika
Keliat, Budi Ana, 2004. Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta:
EGC.

Keliat, Budi Anna.(2004). Keparawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC

Maramis, W.F,1990. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Erlangga Universitas Press

Stuart G.W,2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta: EGC

Stuart G.W, Sundeen S.J, 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 3. Jakarta: EGC

Wijayaningsih, K.S. (2015). Panduan Lengkap Praktek Klinik Keperawatan Jiwa. Jakarta:
Trans Info Media.

8
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN MASALAH
HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG 8 IRAWAN WIBISONO
RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA 2

Disusun oleh: Anggota : Ruang 8 Irawan Wibisono


1. Tasya Yuni Alvira (30901700092)
2. Titin Pujiastuti (30901700093)
3. Tuti Susanti (30901700094)
4. Umi kudoifah (30901700095)

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


PRODI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
TAHUN 2018 / 2019

Anda mungkin juga menyukai