Anda di halaman 1dari 19

NAMA UNIT KERJA No Dokumen

PS NERS TAHAP PROFESI Berlaku Sejak September 2020


STANDAR SPMI RPS Revisi
Halaman

F9

FORMULIR PENGKAJIAN GANGGUAN JIWA

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. A (L) Tanggal Pengkajian : 2 agustus 2021
Umur : 27 tahun RM No. : 000789

Informan : klien

II. ALASAN MASUK : Klien mengatakan dibawa masuk RSJ karena Klien sering mendengar suara-suara
yang memanggil-manggil namanya dan bisikan menyuruhnya untuk membanting barang disekitarnya.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1.Pernah mengalami gangguan jiwa di
masa lalu ? : Ya

2.Pengobatan sebelumnya. : kurang berhasil

3. Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia Aniaya

fisik

Aniaya

seksual

Penolakan

Kekerasan dalam

keluarga Tindakan

kriminal
1
NAMA UNIT KERJA No Dokumen
PS NERS TAHAP PROFESI Berlaku Sejak September 2020
STANDAR SPMI RPS Revisi
Halaman

Jelaskan No. 1, 2, 3 : pasien mengatakan dapat kekerasa dalam keluarga yaitu dengan ayahnya
diwaktu ia kecil.

4.Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : Tidak


Tidak ada Hubungan keluarga
Tidak ada Gejala
Tidak ada Riwayat pengobatan/perawatan.

2
5.Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : pasien mengatakan klien dulu pernah di pukul dan dicaci
maki oleh ayahnya.
IV.STRESOR PRESIPITASI
V. FISIK
1.Tanda vital : TD :110/90 mmHg
N : 96 x/mnt S :37
P : 21 x/mnt
2.Ukur : TB :170 cm BB : 75 kg

3.Keluhan fisik : Ya

Jelaskan : Pasien mengatakan tangannya terluka karna suka memukul


tembok

VI. PSIKOSOSIAL

1.Genogram

Jelaskan :
Keterangan:
:Laki-laki
:Perempuan
:Tinggal satu rumah
:Pasien
Klien tinggal serumah bersama dengan kedua orang tuanya dan adik-adiknya. klien
adalah anak pertama dari 4 bersaudara. Yaitu 2 laki-laki dan 2 perempuan.
2.Konsep diri
a. Gambaran diri : Klien mengatakan bahwa penampilannya tidak rapi, bau dan
belum mandi. Klien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya.
b. Identitas : pasien mengatakan bahwa ia anak pertama dari 4 bersaudara, yang terdiri
dari 2 laki-laki dan 2 saudara perempuan.
c. Peran : pasien mengatakan saat dirumah tinggal bersama ayahnya, dan ibunya, dalam
keluarga klien berperan minimal, klien tidak dimintai usul saat menentukan
keputusan, di dalam masyarakat klien jarang ikut berperan dalam kegiatan
masyarakat.
d. Ideal diri : pasien mengatakan ingin cepat pulang agar dapat berkumpul dengan
keluarganya. Klien juga mengatakan ingin cepat sembuh.
e. Harga diri : pasien mengatakan merasa bahwa hidupnya tidak berguna untuk
keluarga dan masyarakat sekitar.
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah
3.Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : pasien mengatakan orang yang terdekat dan berarti adalah kedua
orangtuanya dan keluarganya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : pasien kooperatif selalu
mengikuti kegiatan yang diadakan mahasiswa seperti TAK dan selalu ikut rehabilitas.
c. Hambatan dlm berhubungan dengan orang lain : pasien tidak ada hambatan dalam
berhubungan dengan orang lain.
Masalah Keperawatan :-
4.Spiritual
a. Nilai dan keyakinan:
Pasien mengatakan beragama islam
b. Kegiatan ibadah:
Pasien tidak melakukan sholat 5 waktu
Masalah keperawatan :-
I. STATUS MENTAN
1. Penampilan : Pasien terlihat kurang rapi
Masalah keperawatan: defisit perawatan diri
2. Pembicaraan : Pada saat dikaji pasien berbicara dengan baik dan lancar, selalu menjawab
jika ditanya.
Masalah keperawatan: -
3. Aktivitas motorik : Pada saat dikaji pasien tampak gelisah, klien ingin cepat sembuh.
Serta malu karena banyak ditanya tentang dirinya
Masalah keperawatan: Harga diri rendah
4. Alam perasaan : pasien khawatir karena suara-suara tidak jelas dan saat suara itu muncul
ia membanting-banting barang disekitarnya.
Masalah keperawatan: Gangguan alam fikiran
5. Afek : labil saat ada suara bisikan pasien berbicara sendiri dan gelisah.
Masalah keperawatan: Halusinasi pendengaran
6. Interaksi selama wawancara : koperatif dan mau menjawab pertanyaan-pertanyaan.
Masalah keperawatan: -
7. Persepsi : pendengaran isi : berupa suara-suara yang menyuruh pasien untuk
membantingkan barang disekitarnya. Jenis halusinasi : Pendengaran, Frekuensi :
sering/setiap hari. Durasi : pagi hari dan malam hari, 4-5 menit. Respon : pasien
membantingkan barang-barang disekitarnya dan marah-marah. Situasi : Saat sendiri.
Masalah keperawatan: Halusinasi Pendengaran
8. Proses pikir : pasien menjawab saat ditanya dengan perawat.
Masalah keperawatan: -
9. Isi pikir : Pada saat dikaji pasien mengatakan bahwa klien mengalami gangguan dengan
suara-suara yang di dengarnya. Serta sering berbicara sendiri
Masalah keperawatan: Halusinasi
10. Tingkat kesadaran : pasien konsetrasi baik dan mampu berhitung.
Masalah keperawatan:-
11. Memori : pasien tidak mengalami gangguan daya ingat, baik daya ingatan jangka pendek,
daya ingat saat ini, maupun daya ingat jangka panjang, pasien mengerti nama anggota
keluarganya dan masih mengingat nama-nama hari, dan pasien menyebutkan bahwa
sekarang hari senin.
Masalah keperawatan:-
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung : pasien bisa berkonsentrasi dan bisa memfokuskan
pikirannya terhadap pertanyaan yang diberikan.
Masalah keperawatan:-
13. Kemampuan penilaian : pasien mengalami gangguan kemampuan penilaian ringan,
pasien mengatakan ingin suara-suara itu agar segera hilang.
Masalah keperawatan:-
14. Daya titik diri : pasien tidak mengerti dengan kondisi yang dideritanya.
Masalah keperawatan:-
II. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Pasien tidak memiliki gangguan persiapan pulang seperti makan, BAB/BAK, dan mandi
Masalah keperawatan :-
2. Klien tidak mengalami gangguan pada pola istirahat dan tidur, dan klien tidur siang 13.00
s/d 14.00 WIB, dan tidur malam terkadang 22.00 s/d 05.00 WIB.
3. Pasien dalam penggunaan obat membutuhkan bantuan minimal, yaitu klien menyiapkan
obat kemudian klien meminum obatnya
4. Pasien mampu mempersiapkan makanan sendiri.
5. pada saat dirumah pasien mampu melakukan kegiatan seperti berbelanja dan menyapu
dll.
Masalah keperawatan:-

III. MEKANISME KOPING : Mekanisme koping yang ada pada pasien termasuk kedalam
koping maladaptive, pasien mengatakan saat mendapat masalah pasien lebih senang berdiam
diri di kamar jika pasien sudah tidak tahan klien marah-marah dan membanting-bantingkan
barang yang ada di dekatnya.
Masalah keperawatan: Isolasi sosial
IV. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN : Tidak ada masalah pasien dalam
kebutuhannya, keluarga pasien juga mendukung pasien untuk tetap diberikan pelayanan
kesehatan yaitu berusaha dibawa ke rumah sakit, dan klien tidak memiliki masalah
lingkungan.
V. SUMBER DAYA : Koping yang dilakukan pasien termasuk koping yang maladaptive,
pasien terpenuhi dalam hal sistem pendukung seperti pelayanan kesehatan, pasien tidak
mengetahui tentang penyakit jiwa.

XI. ASPEK MEDIK


1. Diagnosa medik : F 20.5 (Skizofrenia katatonik)
2. Terapi medik :Diazepam 1x10mg i.v, clozapin 2x2,5 mg, trihexypenidin 2x 5
mg.
ANALISA DATA
No DATA MASALAH
.
1. Susubjektif: pendengaran isi : Perubahan persepsi sensori : Halusinasi
berupa suara-suara yang pendengaran
menyuruh pasien untuk
membantingkan barang
disekitarnya. Jenis halusinasi :
Pendengaran, Frekuensi :
sering/setiap hari. Durasi : pagi
hari dan malam hari, 4-5 menit.
Respon : pasien membantingkan
barang-barang disekitarnya dan
marah-marah. Situasi : Saat
sendiri. Objektif: klien tampak
gelisah, dan terkadang berbicara
sendiri.
2. Subjektif : pasien mengatakan Isolasi sosial : menarik diri
saat mendapat masalah pasien
lebih senang berdiam diri di
kamar jika pasien sudah tidak
tahan pasien marah-marah dan
membanting-bantingkan barang
yang ada di dekatnya.
Objektif : klien tampak
menyendiri dan barang-barang
berserakan.
3 Subjektif: Pasien mengatakan Resiko perilaku kekerasan
tangannya terluka karna suka
memukul tembok.
Objektif: tampak luka dibagian
tangan kanan pasien
4 Subjektif : pasien mengatakan Harga diri rendah
merasa bahwa hidupnya tidak
berguna untuk keluarga dan
masyarakat sekitar.
Objektif : pasien tampak murung

DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
2. Isolasi sosial : menarik diri
3. Resiko perilaku kekerasan
4. Harga diri rendah

POHON MASALAH

Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran

Resiko perilaku kekerasan

Isolasi sosial : menarik diri

Harga diri rendah


RENCANA KEPERAWATAN
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi
keperawatan
DX. Gangguan persepsi Tujuan: 1. Ajarkan SP 1 Pasien
sensori : Halusinasi Setelah dilakukan tindakan a. Identifikasi halusinasi :
1
asuhan keperawatan diharapkan isi, frekuensi, waktu
Halusinasi pasien teratasi terjadi, situasi
dengan kriteria: pencetus, ;perasaan dan
Tujuan Umum ( TUM) respon
- Mengontrol halusinasi yang b. Jelaskan cara mengontrol
dialaminya halusinasi : menghardik,
berakap-cakap,
Tujuan khusus (TUK 1) melakukan kegiatan dan
- Klien dapat membina minum obat
hubungan saling percaya
Kriteri Hasil : c. Latih cara mengontrol
- Klien menunjukkan tanda- halusinasi dengan
tanda percaya kepada perawat menghardik
(ekspresi wajah bersahabat, d. Memasukkan pada
menunjukkan rasa senang, ada jadwal kegiatan untuk
kontak mata, mau berjabat latihan menghardik
tangan, mau menyebutkan 2. Ajarkan SP 2 Pasien
nama, mau menjawab a. Evaluasi kegiatan
salam,mau duduk menghardik. Beri pujian
berdampingan, bersedia b. Latih cara mengontrol
mengungkapkan masalah halusinasi dengan
Tujuan Khusus (TUK 2) bercakap-cakap saat
- Klien dapat mengenal terjadi halusinasi
halusinasinya c. Masukkan pada jadwal
Kriteria Hasil : kegiatan untuk latihan
Klien mampu menyebutkan menghardik dan
isi, waktu, frekuensi, waktu bercakap-cakap
terjadi, situasi pencetus, 3. Ajarkan SP 3 pasien
perasaan dan respon a. Evaluasi kegiatan latihan
Tujuan Khusus ( TUK 3) menghardik, bercakap-
- Klien dapat mengontrol cakap dan kegiatan
halusinasinya harian. Beri pujian
Kriteria Hasil : b. Latih cara mengontrol
- Klien mampu minum obat halusinasi dengan obat
dengan baik dan (jelaskan 6 benar : Jenis.
mengonsumsinya dengan Guna, dosis, frekuensi,
benar cara, kontinuitas minum
obat)
c. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
menghardik, obat,
bercaakap-cakap dan
kegiatan harian
DX.2
Tujuan : setelah a. Sapa Membina hubungan saling percaya dengan
dilakukan tindakan klien dengan ramah menggunakan komunikasi terapeutik dapat
keperawatan pasien baik verbal maupun memudahkan perawat untuk berinteraksi pada
dapat menunjukkan non verbal fase-fase berikutnya
tanda-tanda percaya b. Perkenal
kepada perawat kan diri dengan
dengan Kriteria sopan
hasil : c. Tanyaka
a. Wajah cerah n nama lengkap
tersenyum klien dan nama
b. Mau berkenalan panggilan yang
c. Ada kontak mata disukai
d. Bersedia d. Jelaskan
menceritakan tujuan pertemuan
perasaannya e. Jujur dan
e. Bersedia menepati janji
mengungkapkan f. Tunjukk
masalahnya an sikap empati dan
menerima klien apa
TUK 1: membina adanya
hubungan saling g. Temani
percaya klien walaupun tidak
menjawab
h. Berikan
perhatian kepada
klien dan perhatian
kebutuhan dasar
klien
2 TUK 2 : klien dapat 1. Tanyakan pada klien Dengan mengetahuai tanda-tanda dan gejala, kita
mengetahui tentang : dapat menentukan langkah interaksi selanjutnya
penyebab menarik a. Orang tinggal
diri/tidak mau serumah atau
bergaul dengan orang dengan sekamar
lain. klien
b. Orang yang dekat
dengan klien
dirumah atau
diruangan
perawatan
c. Apa yang
membuat klien
dekat dengan
orang tersebut
d. Orang yang tidak
dekat dengan
klien dirumah
atau di ruangan
2. Ada yang membuat
klien penyebab
menarik diri/tidak
mau bergaul dengan
orang lain
3. Beri pujian terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaannya
2 TUK 3 : klien dapat 1. Tanyakan pada klien Reinfercement dapat meningkatkan harga diri
mengetahui manfaat tentang : klien
dan kerugian a. Manfaat
hubungan sosial hubungan sosial
dengan orang lain. b. Kerugian menarik
diri
2. Diskusikan
bersama klien
tentang manfaat
berhubungan sosial
dan kerugian
menarik diri
3. Beri pujian
terhadap kemampuan
klien
mengungkapkan
perasaannya
2 TUK 4 : klien dapat 1. Observasi perilaku Mengetahui sejauh mana pengetahuan klien
melaksanakan klien tentang tentang berhubungan dengan orang lain
hubungan sosial berhubungan sosial
secara bertahap 2. Beri motivasi dan
bantu klien untuk
berkenalan/berkomu
nikasi dengan
perawat lain, klien
lain, dan kelompok
3. Libatkan klien
dalam TAK
sosialisasi
4. Diskusikan jadwal
kegiatan harian
yang dilakukan
untuk meningkatkan
kemampuan klien
bersosialisasi
5. Beri motivasi klien
untuk melakukan
kegiatan sesuai
jadwal yang telah
dibuat
6. Beri pujianterhadap
kemampuan klien
memperluas
pergaulannya
melalui aktivitas
yang dilaksanakan
2 TUK 5 : klien 1. Diskusikan dengan Agar klien lebih percaya diri untuk berhubungan
mampu menjelaskan klien tentang dengan orang lain
perasaannya setelah perasaannya setelah
berhubungan sosial berhubungan sosial
dengan orang lain
dan kelompok
2. Beri pujian terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaannya
2 TUK 6 : klien 1. Diskusikan Agar klien lebih percaya diri dan tau akibat tidak
mendapat dukungan pentingnya peran berhubungan dengan orang lain
keluarga dalam serta keluarganya
memperluas sebagai pendukung
hubungan sosial untuk mengatasi
perilaku menarik
diri
2. Diskusikan potensi
keluarga untuk
membantu klien
mengatasi perilaku
menarik diri
3. Jelaskan pada
keluarga klien
tentang : pengertian,
tanda gejala,
penyebab, cara
merawat klien
menarik diri
4. Motivasi keluarga
agar membantu
klien bersosialisasi
2 TUK 7 : klien dapat 1. Diskusikan manfaat Minum obat dpat menyembuhkan klien
memanfaatkan obat dan kerugian tidak
dengan baik minum obat
2. Pantau klien
penggunaan obat
3. Beri pujian jika
klien menggunakan
obat dengan baik

DX.3 Tujuan : setelah 1. Bina hubungan


dilakukan tindakan saling percayaMembina hubungan saling percaya dengan
keperawatan klien dengan menggunakan komunikasi terapeutik dapat
dapat tidak menggunakan memudahkan perawat untuk berinteraksi pada
menunjukkan prinsip komunikasi fase-fase berikutnya
perilaku kekerasan terapeutik meliputi :
dengan Kriteria a. Sapa klien
hasil : dengan ramah
baik verbal
TUK 1 : maupun non
1. Membina verbal
hubungan saling b. Perkenalkan diri
percaya dengan sopan
c. Tanyakan nama
lengkap klien dan
nama panggilan
yang disukai
d. Jelaskan tujuan
pertemuan
e. Jujur dan
menepati janji
f. Tunjukkan sikap
empati dan
menerima klien
apa adanya
g. Temani klien
walaupun tidak
menjawab
h. Berikan perhatian
kepada klien dan
perhatian
kebutuhan dasar
klien
3 TUK 2 : klien dapat a. Bantu klienMenentukan mekanisme koping yang dimiliki klien
mengidentifikasi mengungkapkan dalam menghadapi masalah serta sebagai
penyebab marah perasaan marahnya langkah awal dalam menyusun strategi
b. Motivasi klien berikutnya.
untuk menceritakan
penyebab rasa kesal
atau jengkel
3 TUK 3 : a. Bantu klien untukDeteksi dini sehingga dapat mencegah tindakan yang
Klien dapat mengungkapkan dapat membahayakan klien dan lingkungan
mengidentifikasi tanda-tanda perilaku sekitar
tanda-tanda perilaku kekerasan yang
kekerasan terjadi
b. Motivasi klien
menceritakan
kondisi fisik saat
marah
c. Menceritakan
emosinya saat
terjadinya marah
d. Menceritakan
kondisi hubungan
dengan orang lain
saat terjadi marah
3 TUK 4 : a. Motivasi klien jenis- Melihat mekanisme koping klien dalam
Klien dapat jenis tindak menyelesaikan masalah yang dihadapinya
mengidentifikasi kekerasan yang
perilaku kekerasan selama ini pernah
yang biasa dilakukan dilakukannya
b. Menceritakan
perasaan klien
setelah melakukan
tindakan kekerasan
tersebut terjadi
c. Diskusikan apakah
tindakan kekerasan
yang dilakukannya
masalah yang
dialami teratasi
3 TUK 5 : klien dapat a. Bantu klien untukMembantu klien melihat dampak yang ditimbulkan
mengidentifikasi mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan yang dilakukan klien
akibat perilaku akibat negatif
kekerasan (kerugian) cara yang
dilakukan pada :
- Diri sendiri
- Orang
lain/keluarga
- Lingkungan
3 TUK 6 : Bantu klien dengan : Menurunkan perilaku kekerasan yang akan
Klien dapat a. apakah klien mau mencederai klien dan lingkungan sekitar
mendemonstrasikan mempelajari cara
cara mengontrol baru
perilaku kekerasan mengungkapkan
marah yang sehat
b. jelaskan alternatif
pilihan untuk
mengungkapkan
marah selain
perilaku kekerasan
yang diketahui klien
c. jelaskan cara-cara
sehat
mengungkapkan
marah :
- cara fisik :
tarik nafas dalam
(Relaksasi),
memukul
bantal/kasur,
olahraga
3 TUK 7 : klien dapat a. jelaskan manfaatMenyukseskan program pengobatan klien
menggunakan obat obat secara teratur
dengan benar (sesuai dan kerugian jika
dengan program) tidak menggunakan
obat
b. jelaskan kepada
klien :
- jenis obat
- dosis obat yang
tepat untuk klien
- waktu pemakaian
- efek yang akan
dirasakan klien

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


IMPLEMENTASI/TINDAKAN
EVALUASI (SOAP)
KEPERAWATAN
Halusinasi S: pasien memperkenalkan dirinya dengan
Senin 2 agustus 2021 mengatakan, “nama saya A, saya sering
-Data: mendengar suara-suara yang memanggil
Subjektif: pasien mengatakan ada suara- nama saya dan menyuruh saya untuk
suara yang memanggil-manggil namanya membanting barang disekitar saya, karena
dan seperti ada yang menyuruhnya untuk ada suara tersebut membuat saya
membanting barang-barang yang ada emosi.bisikan itu sering muncul sehari 2x
disekitarnya. pagi dan menjelang malam. Saat di
Objektif: klien tampak melamun, berbicara diajarkan cara mengatasi halusinasi pasien
sendiri, kadang-kadang membanting mengatakan “saya mau asalkan didampingi
barang yang ada didekatnya. keluarga saya. Caranya gimana?”. Saat
-Diagnosa keperawatan: diajarkan klien kooperatif “yang pertama
Halusinasi menutup telinga dan ngomong dalam hati,
-Terapi/tindakan keperawatan: kamu ga nyata kamu ga ada pergi jangan
Sp 1: ganggu saya”
a. Membina hubungan saling O: pasien mau meperkenalkan diri. pasien
percaya mau menceritakan apa yang saat ini pasien
b. Mengidentifikasi halusinasi : isi, rasakan. Pasien mau menjelaskan frekuensi
frekuensi, waktu terjadi, situasi terjadinya. Pasien mau dajarkan cara
pencetus, ;perasaan dan respon mengatasi halusinasi menghardik, klien
c. Menjelaskan cara mengontrol mau mepraktikkan apa yang di jelaskan.
halusinasi : menghardik, berakap- A: klien mampu memperkenalkan diri
cakap, melakukan kegiatan dan dengan baik, klien mampu meceritakan apa
minum obat yang dirasakan. Klien mampu menjelaskan
d. Melatih cara mengontrol halusinasi frekuensi terjadinya. Klien mampu
dengan menghardik melakukan apa yang diajarkan dengan baik
e. Memasukkan pada jadwal kegiatan P: pasien : melakukan latihan apa yang
untuk latihan menghardik diajarkan dan mengaplikasikannya setiap
hari
Perawat : mengevaluasi sp 1 mengatasi
halusinasi dengan menghardik. lanjutkan sp
2 (mengatasi halusinasi dengan bercakap-
capak dengan orang lain)

S : pasien mengatakan jika ada masalah ia


Isolasi sosial memendamnya sendiri dan lebih memilih
Senin 2 agustus 2021 untuk menyendiri, menghindari keramaian
-Data: dan menjauhi teman-temannya. Pasien
Subjektif: pasien mengatakan saat mengatakan mengerti akan manfaatnya
mendapat masalah pasien lebih senang dalam bersosial dan mengetahui bahwa
berdiam diri di kamar jika pasien sudah sebenarnya ia akan merasakan rugi jika
tidak tahan pasien marah-marah dan menjauh dari teman-temannya. Pasien
membanting-bantingkan barang yang ada mengatakan jika ia pulang nanti akan
di dekatnya. berkumpul oleh orangtua, keluarga dan
Objektif : pasien tampak menyendiri dan teman-temannya.
barang-barang berserakan.
-Diagnosa keperawatan:
Isolasi sosial
-Terapi/tindakan keperawatan: O : pasie tampak mengerti saat dijelaskan
Sp 2 : terkait manfaat dan kerugian jika ia
TUK 1: membina hubungan saling menjauh dari lingkungannya. Pasien mau
percaya untuk berkumpul dgn orangtua, keluarga
dan teman-teman nanti jika ia pulang.
TUK 2 : klien dapat mengetahui penyebab Pasien tampak menggangukkan kepala,
menarik diri/tidak mau bergaul dengan pasien tampak mendengarkan apa yang
orang lain. sedang dijelaskan oleh perawat.
A : pasien mampu memperkenalkan diri
TUK 3 : klien dapat mengetahui manfaat
dengan baik, pasien mampu meceritakan
dan kerugian hubungan sosial dengan apa yang dirasakan. pasien mampu
orang lain menjelaskan manfaat dan kerugian dari
tidak bersosial.
TUK 4 : klien dapat melaksanakan
P : pasien : melakukan latihan apa yang
hubungan sosial secara bertahap diajarkan dan mengaplikasikannya setiap
TUK 5 : klien mampu menjelaskan hari
Perawat : mengevaluasi sp 2 dengan cara
perasaannya setelah berhubungan sosial
menanyakkan apa manfaat dan kerugian
TUK 6 : klien mendapat dukungan jika kita tidak bersosial.
keluarga dalam memperluas hubungan
sosial
TUK 7 : klien dapat memanfaatkan obat
dengan baik

Anda mungkin juga menyukai