Anda di halaman 1dari 1

ETIOLOGI: Sebagian besar penyebab

bronkopneumonia adalah mikroorganisme (virus,


DEFINISI : Bronkopneumia yaitu suatu peradangan bekteri, jamur), dan sebagian kecil oleh penyebab
pada parenkim paru yang terlokalisir yang lain seperti hidrokarbon (minyak tanah, bensin, atau
sejenisnya) dan masuknya makanan, minuman, susu,
biasanya mengenai bronkiolus dan juga mengenai
isi lambung kedalam saluran pernafasan (aspirasi).
alveolus disekitarnya, yang disebabkan oleh PATOFISIOLOGI : Awalnya mikroorganisme masuk melalui
bakteri, virus, jamur, dan benda-benda asing percikan ludah (droplet) infasi ini dapat masuk ke saluran
(Bennete, 2013). pernafasan atas dan menimbulkan reaksi imonologis dari
tubuh. Reaksi ini menyebabkan peredangan, dimana
ketika terjadi peradangan ini tubuh dapat menyesuaikan
MANIFESTASI KLINIS : diri maka timbulah gejala demam pada penderita.
a. Manifestasi nonspesifik : demam, sakit kepala, BRONKOPNEUMONI
iritabel, gelisah, malaise, nafsu makan kurang, A
keluhan gastrointestinal. PENATALAKSANAAN :
b. Gejala umum : batuk buruk, ekspektorasi a. Antibiotik : penisilin, eritromicin, kindomisin dan sefalosforin
sputum, cuping hidung, sesak, sianosis. Jamur, virus, bakteri b. Menjaga kelancaran pernafasan (Terapi oksigen (O2))
c. Tanda pneumonia berupa peningkatan frekuensi c. Nebulizer untuk mengencerkan dahak yang kental
d. Istirahat yang cukup
nafas, suara nafas melemah, ronchi, wheezing Saluran pernapasan atas e. Kemoterapi untuk mikoplasma pneumonia dapat diberikan
d. Tanda empiema berupa perkusi pekak, nyeri
eritromicin 4x 500 mg.
dada, kaku kuduk, nyeri abdomen.
f. Kebutuhan nutrisi cairan

Kuman berlebih di Infeksi saluran napas PEMERIKSAAN PENUNJANG :


KOMPLIKASI :
bronkus bawah a. Pemeriksaan darah
a. Akumulasi cairan
b. Pemeriksaan sputum
b. Abses
Mucus di bronkus ↑ Proses peradangan Dilatasi pembuluh darah c. AGD
c. Bakteremia
d. Kultur darah
Eksudat masuk alveoli d. Kematian
Bau mulut tidak sedap Akumulasi secret di e. Pemeriksaan radiologi
bronkus
Anoreksia Gangguan difusi gas
BERSIHAN JALAN
NAPAS TIDAK EFEKTIF GANGGUAN
Intake ↓
PERTUKARAN GAS
DEFISIT NUTRISI TUJUAN : Luka insisi
a. Bersihan jalan napas TUJUAN :
meningkat a. Pertukaran gas meningkat
Suplai O2 dalam darah
TUJUAN :

a. Status nutrisi membaik

INTERVENSI : Hipoksia
INTERVENSI :
INTERVENSI : 1) Pemantauan respirasi
1) Manajemen Nutrisi 1) Latihan batuk efektif 2) Terapi oksigen
Fatique
2) Promosi berat badan 2) Manajemen jalan napas
3) Edukasi diet 3) Pemantauan respirasi
INTOLERANSI AKTIVITAS

TUJUAN :
1) Manajemen energi
2) Terapi aktifitas

INTERVENSI :
1) Manajemen energy
2) Terapi aktifitas

DAFTAR PUSTAKA :
Haws., Paulette S. (2008). Asuhan Neonatus Rujukan Cepat.  Jakarta: EGC

Hidayat, A. Alimul. (2008). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan


Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika

Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC

Price, Sylvia A & Wilson, Lorraine M. (2006). Patofisiologi; Konsep Klinis Proses- PENGKAJIAN :
Proses Penyakit. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta
a. Keluhan utama : sesak nafas, batuk
Wilkinson. M. Judith. (2007). Buku Saku Diagnosa Keperawatan dengan Intervensi b. Riwayat penyakit
NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta: EGC c. Riwayat kesehatan dahulu
Amin huda, hardhi kusuma. (2015). Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan d. Pengkajian fisik paru : Inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi
diagnosa medis dan nanda nic-noc . Jogjakarta: Mediaction jogja e. Data fokus : Pernafasan, aktivitas dan istirahat, integritas ego,
makanan atau cairan, nyeri dan kenyamanan.

NAMA : VINNY ISMAWATI


NIM : G3A020189
PRODI : PROFESI NERS

Anda mungkin juga menyukai