Anda di halaman 1dari 2

MIND MAPPING PNEUMONIA

Virus Bakteri Jamur Aspirasi


DEFINISI
Pneumonia merupakan penyakit infeksi akut yang Saluran napas tidak efektif
mengenai jaringan paru-paru tepatnya di alveoli yang
disebabkan oleh beberapa mikroorganisme seperti
Bronchiolus
virus, bakteri, jamur, maupun mikroorganisme lainnya
(Kemenkes RI, 2019)
Alveolus

ETIOLOGI Rangsangan radang Eksudat dan serous


Peningkatan produksi masuk dalam alveoli
Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai macam pada bronkus dan
sekret
mikroorganisme, yaitu bakteri, virus, jamur, dan Alveolus
protozoa. Pneumonia dari rumah sakit banyak Peningkatan
disebabkan bakteri gram negatif sedangkan pneumonia Akumulasi sekret Rangsangan batuk konsentrasi protein
aspirasi banyak disebabkan oleh bakteri anaerob. cairan alveoli
Distensi abdomen
MANIFESTASI KLINIS Obstruksi jalan nafas
Tekanan hidrostatik
 Sesak napas Tekanan intra meningkat, tekanan
 Batuk Bersihan jalan nafas abdomen meningkat Reflex defekasi osmosis meningkat
 Nyeri dada saat batuk tidak efektif
 Demam Penurunan
Saraf pusat Difusime menurun
 Sefalgia pengeluaran
 Gelisah cairan dalam
Anoreksia Akumulasi cairan di
 Mual/ muntah usus alveoli
 Ada suara napas tambahan
Nutrisi berkurang
Risiko Gangguan pertukaran
PEMERIKSAAN PENUNJANG konstipasi gas
Defisit nutrisi
a. Gambaran radiologis; foto toraks merupakan
pemeriksaan penunjang utama untuk menegakkan KOMPLIKASI PENATALAKSANAAN
diagnose Komplikasi yang dapat terjadi Penatalaksanaan pneumonia secara umum adalah
b. Pemeriksaan laboratorium : terdapat peningkatan yaitu efusi pleura, empinema, dengan indikasi MRS, pemberian oksigen,
leukosit dan peningkatan LED. Dan diperlukan sepsis, abses paru, mempertahankan suhu tubuh, pemberian nutrisi
pemeriksaan kultur darah dan serologi pneumotoraks, gagal napas. dan cairan yang cukup
Pertukaran Gas (L.01003) Bersihan jalan napas (L.01001)
Eliminasi Fekal (L.04033) Setelah dilakukan intervensi selama
Setelah dilakukan intervensi Setelah dilakukan intervensi selama Status Nutrisi (L.03030)
selama 3x24 jam maka status Setelah dilakukan intervensi selama 3x24 jam diharapkan bersihan jalan
3x24 jam diharapkan eliminasi fekal nafas membaik, dengan kriteria hasil:
pertukaran gas meningkat, membaik, dengan kriteria hasil: 3x24 jam diharapkan status nutrisi
dengan kriteria hasil : membaik, dengan kriteria hasil a. Produksi sputum menurun
a. Keluhan defekasi lama dan sulit b. Mengi menurun
a. Dispnea menurun menurun 1. Porsi makan yang dihabiskan
b. Bunyi napas tambahan meningkat c. Pola napas membaik
b. Distensi abdomen menurun d. Frekuensi napas membaik
menurun c. Konsistensi feses membaik 2. Nyeri abdomen menurun
c. PCO2 membaik d. PO2 d. Frekuensi defekasi membaik 3. Perasaan cepat kenyang
membaik menurun Latihan Batuk Efektif (I.01006)
d. pH arteri membaik 4. Frekuensi makan membaik Observasi
e. Takikardia membaik Pencegahan Konstipasi [I.04160] 5. Nafsu makan membaik a. Identifikasikemampuan batuk
f. Pola napas membaik Observasi 6. Bising usus membaik b. Monitor adanya retensi sputum
g. Kesadaran membaik a. Identifikasi faktor risiko c. Monitor tanda dan gejala
h. Rasa nyaman meningkat konstipasi Manajemen Nutrisi infeksi saluran napas
i. Warna kulit membaik b. Monitor tanda dan gejala Observasi Terapeutik
konstipasi a. Identifikasi status nutrisi a. Atur posisi semi-Fowler atau
c. Identifikasi status kognitif untuk b. Identitifikasi alergi dan Fowler
Pemantauan Respirasi (I.01014)
mengkomunikasi kebutuhan. intoleransi makanan b. Pasang perlak dan bengkok di
Observasi
Terapeutik Identifikasi makanan yang pangkuan pasien
a. Monitor frekuensi, irama,
a. Batasi minuman yang disukai c. Buang sekret pada tempat
kedalaman dan upaya
mengandung kafein dan alkohol Terapeutik sputum
napas
b. Jadwalkan rutinitas BAK a. Lakukan oral hygiene Edukasi
b. Monitor pola napas
c. Lakukan masase abdomen sebelum makan, jika perlu a. Jelaskan tujuan dan prosedur
(seperti bradipnea,
Berikan terapi akupresur b. Fasilitasi menentukan batuk efektif
takipnea, hiperventilasi,
Edukasi pedoman diet (mis. Piramida b. Anjurkan tarik napas dalam
kussmaul, cheyne-stokes,
a. Jelaskan penyebab dan faktor makanan) melalui hidung selama 4 detik,
biotsataksik)
risiko konstipasi c. Sajikan makanan secara ditahan selama 2 detik,
Terapeutik
b. Anjurkan minum air putih sesuai menarik dan suhu yang sesuai c. kemudian keluarkan dari mulut
c. Atur interval pemanatuan
dengan kebutuhan (1500- Edukasi dengan bibir mencucu
respirasi sesuai kondisi
2000ml/hari) a. Anjurkan posisi duduk, jika (dibulatkan) selama 8 detik
pasien
c. Anjurkan berjalan 15-20 menit 1- mampu d. Anjurkan mengulangitarik
Edukasi
2kali/hari b. Ajarkan diet yang napas dalam hingga 3 kali
d. Jelaskan tujuan dan
d. Anjurkan berjongkok untuk diprogramkan e. Anjurkan batuk dengan kuat
prosedur pemantauan
memfasilitasi proses BAB Kolaborasi langsung setelah tarik napas
e. Informasikan hasil
Kolaborasi a. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam yang ke-3
pemantauan
a. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah Kolaborasi
kalori dan jenis nutrient yang a. Kolaborasi pemberian
dibutuhkan, jika perlu mukolitik atau ekspektoran,
jika perlu

Anda mungkin juga menyukai