Anda di halaman 1dari 20

Patofisiologi

Bronkopneumonia

Disusun oleh :
Nindyawati Husin
03012191
Bronkopneumonia
Definisi

Bronkopneumonia

peradangan akut dari parenkim paru pada


bagian distal bronkiolus terminalis
dan meliputi bronkiolus respiratorius,
duktus alveolaris, sakus alveolaris, dan alveoli
Klasifikasi

Klasifikasi
pneumonia

Secara Anatomis pneumonia dibagi 3 : Secara etiologi pneumonia yaitu :


1. Pneumonia Lobaris 1. Bakteri
2. Pneumonia Lobularis/Bronkopneumonia 2. Virus
3. Pneumonia Interstisial/Bronkiolitis 3. Jamur
Klasifikasi pneumonia berdasarkan klinis dan
epidemiologis
Pneumonia komunitas
Pneumonia nosokomial
Pneumonia aspirasi
Pneumonia pada penderita immunocomprimised
ETIOLOGI
1 2

- Streptococcus - streptokokus grup B


pneumoniae, - kuman atipik seperti
- Haemophilus klamidia dan
influenzae, mikoplasma
- Staphylococcus aureus,
Penderita akit berat yang dirawat di RS
Penderita yang mengalami supresi
sistem pertahanan tubuh
Kontaminasi peralatan RS
Bakteri Haemofilus influezae

Saluran Pernafasan Atas

Kuman terbawa di Infeksi Saluran Pernafasan Bawah


Kuman berlebih di
saluran pencernaan
bronkus

Proses peradangan Infeksi saluran Dilatasi pembuluh Peningkatan suhu Edema antara kaplier
pencernaan darah dan alveoli

Akumulasi sekret di
bronkus Peningkatan flora normal
Eksudat plasma masuk Iritasi PMN eritrosit
dalam usus Septikimia
alveoli pecah

Gangguan difusi dalam


Bersihan jalan nafas Mukus bronkus Peningkatan peristaltik usus plasma Peningkatan Edema paru
tidak efektif meningkat metabolisme

Gangguan pertukaran
Bau mulut tidak sedap Malabsorbrsi gas Evaporasi meningkat Pengerasan dinding
paru
Evaporasi meningkat

Anoreksia Diare Penurunan compliance


paru

Intake kurang
Gangguan keseimbangan Suplai O2 menurun
cairan dan eletrolit

Nutrisi kurang dari


kebutuhan Hipoksia

Hiperventilasi
Metabolisme anaeraob
meningkat
Dispneu

Akumulasi asam laktat


Retraksi dada / nafas
cuping hidung

Fatigue

Gangguan pola nafas

Intoleransi aktivitas
Patologi dan
Patogenesis
Stadium II/Hepatissi
Stadium I/ Hiperemia Merah

Disebut hiperemia Disebut hepatisasi


karena terjadi respon merah karena terjadi
peradangan sewaktu alveolus terisi
permulaan yang oleh sel darah merah,
berlangsung pada eksudat dan fibrin yang
daerah baru yang dihasilkan oleh pejamu
terinfeksi. (host) sebagai bagian
dari reaksi peradangan.
Patologi dan
Patogenesis
Stadium III/ Hepatisasi Stadium IV/
Kelabu Resolusi
Pada stadium IV/
resolusi yang terjadi
Hepatisasi kelabu yang sewaktu respon imun
terjadi sewaktu sel-sel dan peradangan mereda,
darah putih sisa-sisa sel fibrin dan
mengkolonisasi daerah eksudat lisis dan
paru yang terinfeksi. diabsorpsi oleh
makrofag sehingga
jaringan kembali ke
struktur semula.
Batuk kering produktif
1 DIAGNOSIS

Sesak nafas 2
Anamnesis
Demam tinggi terus menerus 3

Menggigil (pada anak), kejang (pada bayi) 4

Tampak lemah, gelisah, rewel 5

Anak lebih suka berbaring pada sisi yang terkena 6


Febris (39C)
1

Dyspnoe, inspiratory effort:


2
Pemeriksaan
retraksi dinding dada, 3
Fisik

grunting , nafas cuping hidung, dan sianosis 4

Pemeriksaan thoraks 5
1. Laboratorium
2. Analisa gas darah Pemeriksaan
3. Biakan kuman Penunjang
4. Rontgen Thorax
Kriteria Diagnosis

1. Sesak nafas disertai dengan pernafasan cuping hidung dan tarikan


dinding dada

2 Demam tinggi mendadak

3 dari 5 gejala
3 Ronkhi basah halus

4. Foto thorax menunjukkan gambaran infiltrate difus

5. Leukositosis
Penatalaksanaan

Bayi Anak

Saturasi O292%, sianosis Saturasi O2 <92%, sianosis


Frekuensi nafas >60x/menit Frekuensi nafas >50x/menit
Distres pernafasan, apnea Distres pernafasan, grunting
intermitten atau grunting Terdapat tanda dehidrasi
Tidak mau menyusu Keluarga tidak bisa merawat
Keluarga tidak bisa merawat dirumah
dirumah
Non-Medikamentosa

Oksigen
Pemberian cairan dan
nutrisi yang adekuat
Medikamentosa

1. Antipiretik dan analgetik


2. Nebulasi dengan 2 agonis
dan/atau NaCl
3. Antibiotika
4. Nutrisi
PENCEGAHAN

imunisasi lengkap kepada bayi, dokter Anak


Indonesia (IDAI) telah merekomendasikan
pemberian imunisasi PCV
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai