Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil
dan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah, pengertian tersebut sesuai dengan Undang-Undang No.5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Di dalam Undang-Undang tersebut, pegawai
ASN memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan pemerintahan yang
berfungsi sebagai : (1) Pelaksana Kebijakan Publik; (2) Pelayan Publik; (3)
Perekat dan Pemersatu Bangsa. Untuk tugas ASN menurut UU ASN adalah
melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Negara, memberikan
pelayanan publik yang professional dan berkualitas, serta mempererat persatuan
dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam sistem Pelatihan Dasar Calon PNS, setiap peserta pelatihan
dituntut untuk mampu mengaktualisasikan substansi materi pembelajaran yang
telah dipelajari melalui proses pembiasaan diri yang difasilitasi dalam
pembelajaran agenda Habituasi. Pembelajaran Agenda Habituasi memfasilitasi
peserta melakukan kegiatan pembelajaran aktualisasi dari materi Pelatihan yang
telah dipelajari. Pengalaman belajar pada agenda habituasi dirancang agar peserta
mendapatkan pemahaman tentang konsep habituasi melalui kegiatan
pembelajaran aktualisasi di tempat kerja dan kegiatan pembelajaran aktualisasi
sehingga peserta akan memiliki kemampuan merumuskan substansi mata
pelatihan ke dalam rancangan aktualisasi, pembimbingan pembelajaran
aktualisasi, melaksanakan seminar rancangan aktualisasi, melaksanakan
aktualisasi di tempat kerja dan menyusun laporan aktualisasi serta melakukan
analisis dampak (apabila nilai-nilai dasar tidak diterapkan dalam pelaksanaan
tugas jabatan), menyiapkan rencana presentasi laporan pelaksanaan aktualisasi,
dan melaksanakan seminar aktualisasi. Substansi dari keseluruhan materi
pelatihan yang diberikan selama pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil
tersebut pada dasarnya adalah untuk mewujudkan sistem pemerintahan yang baik,
adapun materi tersebut isinya yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi), Whole of Government, Manajemen
ASN, serta Pelayanan Publik. Semua materi tersebut apabila diterapkan diseluruh
lapisan pemerintahan mulai dari yang terendah yaitu Desa dan Kelurahan, serta
diterapkan pada tiap tahapan pemerintahan baik mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, sampai pelaksanaaan, maka akan mudah dalam mewujudkan
tujuan suatu organisasi pemerintahan maupun mewujudkan Good Government.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota
yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja (PMK No. 74, 2016). Upaya pembangunan kesehatan yang
dilaksanakan di puskesmas dapat berjalan dengan baik jika dilakukan proses
manajemen yang baik, proses manajemen yang baik dapat tercipta salah satunya
dengan menaati tugas pokok dari puskesmas itu sendiri yaitu salah satunya upaya
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular diantaranya hipertensi.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit kronis dan
tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat global karena
prevalensi yang tinggi dan risiko bersamaan untuk penyakit kardiovaskular dan
ginjal. Saat ini, lebih dari 25% dari populasi dunia adalah hipertensi dengan
perkiraan bahwa persentase ini dapat meningkat menjadi 29% pada tahun 2025
(Amaral et al, 2015). Menurut World Health Organization (2011), dari 50%
penderita hipertensi yang diketahui hanya 25% yang mendapat pengobatan dan
hanya 12,5% yang diobati dengan baik. Diperkirakan pada tahun 2025 jumlah
kasus hipertensi terutama di negara berkembang akan mengalami peningkatan
sekitar 80% dari 639 juta kasus pada tahun 2000 dan menjadi 1,15 milyar kasus
seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Jumlah penderita hipertensi secara
nasional mengalami penurunan sebesar 25,8% dari 31,7% pada tahun 2007
(Riskesdas, 2013). Puskesmas perawatan Saleman memiliki jumlah kasus
hipertensi pada tahun 2018 sebanyak 3059 kasus, meningkat dari tahun
sebelumnya sebanyak 2912 kasus, dimana kasus tersebut menempati peringkat
pertama dari 10 kasus penyakit di Puskesmas Perawatan Saleman.
Dalam melaksanakan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular yaitu hipertensi di Puskesmas perawatan Saleman terdapat beberapa
kendala yang didapatkan salah satunya tentang kepatuhan pasien untuk kontrol ke
Puskesmas dan minum obat hipertensi. Dari hasil observasi penulis di di wilayah
kerja Puskesmas perawatan Saleman didapatkan informasi bahwa penderita
hipertensi umumnya berobat ketika sudah mengalami gejala yang dapat
mengganggu aktifitas sehari-hari seperti sakit kepala, menurunnya fungsi
penglihatan dan n. Kebiasaan berobat secara tidak teratur sesuai dengan anjuran
dokter dikarenakan pasien lupa mengingat waktu kontrol pengobatan, sibuk
dengan aktivitas atau pekerjaanya atau pun tidak ada support dari keluarga/orang
terdekat. Biasanya penderita hipertensi berhenti minum obat ketika gejala yang
dirasakannya berkurang tanpa ada instruksi untuk menghentikan terapi. Penderita
hipertensi merupakan salah satu pasien yang harus diberikan konseling agar patuh
terhadap pengobatan yang dijalani, karena hipertensi merupakan penyakit yang
secara pelan-pelan dapat menimbulkan kematian karena payah jantung, infark
miokard, stroke atau gagal ginjal. Dengan demikian pemeriksaan tekanan darah
secara teratur memiliki arti penting dalam perawatan hipertensi (Onzenoort,
2010). Kepatuhan menjalani pengobatan sangat diperlukan untuk mengontrol
tekanan darah serta mencegah terjadinya komplikasi. Kepatuhan pasien
berpengaruh terhadap keberhasilan suatu pengobatan. Hasil terapi tidak akan
mencapai tingkat optimal tanpa adanya kesadaran diri pasien itu sendiri, bahkan
dapat mengakibatkan kegagalan terapi, serta dapat pula menimbulkan komplikasi
yang sangat merugikan penderita dan pada akhirnya akan berakibat fatal.
Berdasarkan dari uraian diatas, penulis akan melakukan aktualisasi di
wilayah kerja Puskesmas perawatan Saleman terhadap pasien hipertensi.
Pelayanan medis yang diberikan untuk pencegahan dan pengendalian penyakit
hipertensi yaitu dengan cara meningkatkan kepatuhan untuk berobat ke
Puskesmas dan minum obat anti hipertensi secara teratur.
1.2. Tujuan Aktualisasi
Tujuan Aktualisasi ini adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan medis
terhadap pasien hipertensi dengan meningkatkan kepatuhan berobat pasien
hipertensi di wilayah kerja Puskesmas perawatan Saleman. Selain itu, tujuan
aktualisasi bagi peserta adalah dapat mengetahui dan menerapkan substansi nilai-
nilai dasar profesi PNS, yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi), Manajemen Publik, Whole of Government,
dan Pelayanan Publik serta mengetahui dampak-dampaknya terhadap pencapaian
visi misi organisasi apabila nilai-nilai dasar tersebut tidak diaplikasikan dalam
pekerjaan sehari-hari dengan baik.

1.3. Manfaat Aktualisasi


Manfaat kegiatan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN adalah sebagai
berikut :
1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
Mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA sebagai
landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
2. Bagi Satuan Kerja
Membantu upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular yaitu
hipertensi di wilayah kerja Puskesmas perawatan Saleman.
3. Bagi Pihak lain
Pasien dengan hipertensi menjadi lebih patuh untuk berobat ke Puskesmas
perawatan Saleman.

1.4. Ruang Lingkup Aktualisasi


Ruang Lingkup Aktualisasi ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas
perawatan Saleman. Batas waktu yang telah ditentukan untuk melaksanakan
aktualisasi nilai – nilai dasar ini adalah selama off kampus atau lebih tepatnya
pada 11 September 2019 – 15 Oktober 2019. Adapun kegiatan yang dilakukan
adalah dengan menerapkan penggunaan kartu kendali berobat (KALIBER), media
banner hipertensi. kelas edukasi hipertensi, kegiatan PENSI (Peduli Hipertensi) di
Posyandu Lansia di wilayah kerja Puskesmas perawatan Saleman untuk
meningkatkan kepatuhan berobat di wilayah kerja Puskesmas perawatan Saleman.
Kegiatan didasarkan pada tugas pokok dan fungsi peserta sebagai dokter umum.
BAB II

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS PERAWATAN SALEMAN

Puskesmas Perawatan Saleman merupakan salah satu Puskesmas yang ada di


Wilayah Kecamatan Seram Utara Barat yang ada di Maluku Tengah, dengan jumlah
wilayah kerja sebanyak 6 Desa yang terdiri dari : Desa Saleman, Desa Horale, Desa
Wailulu, Desa SP 1 Karlutu, Desa SP 2 Karlutu dan Desa Herlau, dengan jumlah
sasaran sebanyak 3.712 sasaran untuk seluruh Desa, dan Sasaran PTM berjumlah
2.913 serta Sasaran Hipertensinya berjumlah 649 per satu tahun, yaitu tahun 2022.
Jumlah pegawai yang ada di Puskesmas Perawatan Saleman berjumlah 28 orang,
diantaranya, 1 orang Pimpinan Puskesmas, 1 Dokter, 11 PNS, 1 Kontrak BOK, dan
suka rela.

Batas-batas lokasi Puskesmas Perawatan Saleman yaitu sebelah barat bangunan


Puskesmas Perawatan Saleman berbatasan dengan rumah warga, Sebelah Timur
berbatasan dengan rumah warga, sebelah utara bangunan Puskesmas Perawatan
Saleman berbatasan dengan Gunung, sebelah selatan berbatasan dengan rumah
warga.

Gambar 2.1. Bangunan Puskesmas Perawatan Saleman


A. Visi, Misi dan Nilai Nilai Organisasi

Visi dan Misi Puskesmas Perawatan Saleman :

1. Visi
Terwujudnya Masyarakat Sehat dan Mandiri serta berkeadilan melalui
pelayanan kesehatan yang berkualitas dan professional di wilayah kerja
2. Misi
a. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang terjangkau adil dan merata
b. Meningkatkan profesionalisasi bersumberdaya dalam pelaksanaan
pelayanan kesehatan
c. Meningkatkan pembinaan peran serta masyarakat dalam pembangunan
berwawasan kesehatan dengan kemitraan
d. Menyediakan infomasi kesehatan yang cepat dan tepat serta manajemen
kesehatan yang mantap dan berkelanjutan
3. Nilai Organisasi
Adapun nilai nilai organisasi yang diambil dari Visi dan Misi Puskesmas
Perawatan Saleman yakni sebagai berikut : “SALEMAN”
a. S : selalu berdoa dan semangat dalam bekerja
b. A : akuntabel, memberikan pelayanan kesehatan sesuai pedoman dan
standar pelayanan yang ditetapkan, dapat di ukur dan di pertanggung
jawabkan
c. L : lihai dan cekatan dalam bekerja
d. E : empati, memberikan pelayanan dengan senyum dan tulus
e. M : malu, memiliki budaya malu bila tidak melaksanakan tugas dengan
sebaik baiknya
f. A : adil dalam memberikan pelayanan
g. N : nyaman dalam lingkungan kerja
B. Struktur Organisasi
Adapun struktur organisasi Puskesmas Perawatan Saleman, Kecamatan Seram
Utara Barat, Kabupaten Maluku Tengah adalah sebagai berikut :
A. Tugas Dan Fungsi
Adapun Tugas pokok dan fungsi Penyuluh Kesehatan Masyarakat adalah sebagai
berikut :
 Tugas Pokok
Tugas Pokok Penyuluh Kesehatan Masyarakat adalah melaksanakan
kegiatan advokasi, pembinaan suasana dan gerakan pemberdayaan
masyarakat,  melakukan penyebarluasan  informasi, membuat rancangan
media, melakukan pengkajian/penelitian perilaku masyarakat yang
berhubungan dengan kesehatan, serta merencanakan intervensi dalam rangka
mengembangkan perilaku masyarakat yang mendukung kesehatan.

 Uraian Tugas
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor: 58/KEP/M.PAN/8/2000, Uraian Tugas seorang Penyuluh
Kesehatan Masyarakat adalah sebagai berikut :

1. Mengumpulkan data untuk menyusun rencana tribulanan;


2. Mengolah data untuk menyusun rencana tribulanan;
3. Mengumpulkan data untuk menyusun rencana bulanan;
4. Mengolah data untuk menyusun rencana bulanan;
5. Mengumpulkan data primer dengan cara wawancara biasa dalam rangka
identifikasi potensi wilayah;
6. Mengumpulkan data primer dalam rangka identifikasi potensi wilayah
dengan cara observasi atau pengamatan sesaat;
7. Mengumpulkan data primer dengan cara menggunakan angket secara
langsung;
8. Mengumpulkan data sekunder dari satu sumber dalam rangka
mengidentifikasi potensi wilayah;
9. Menyusun laporan hasil pelaksanaan identifikasi yang menggunakan satu
instrumen;
10. Menyusun rencana kerja/usulankegiatantingkat kecamatan;
11. Menyusun·materi penyuluhan untuk media luar ruangan dalam bentuk
spanduk
12. Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk ceramah;
13. Menyusun materi penyuluhan untuk media cetak dalam bentuk poster;
14. Menyusun materi penyuluhan untuk media cetak dalam bentuk
transparan;
15. Menyusun materi penyuluhan untuk media cetak dalam bentuk spot;
16. Menyusun materi penyuluhan untuk media cetak dalam bentuk filler;
17. Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk alat peraga penyuluhan;
18. Membuat rancangan media penyuluhan untuk media cetak;
19. Melakukan tabulasi dan pengolahan data hasil evaluasi media penyuluhan
secara manual dengan variabel kurang dari 10;
20. Melakukan pendekatan individu/kelompok terhadap masyarakat umum;
21. Melakukan pendekatan individu/kelompok pada tokoh masyarakat;
22. Melakukan pertemuan lintas program/sektor tingkat kecamatan;
23. Menyusun perencanaan untuk pelaksanaan advokasi di tingkat
kecamatan;
24. Melakukan identifikasi sasaran sekunder dalam rangka penggalangan
dukungan suasana;
25. Melaksanakan kegiatan penyuluhan langsung secara massal dengan
pemutaran film;           
26. Melaksanakan kegiatan penyuluhan langsung secara  massal melalui
ceramah tanpa alat bantu;
27. Melaksanakan kegiatan penyuluhan langsung  pada  kelompok  tanpa  atat
bantu;                 
28. Melaksanakan kegiatan penyuluhan individu dengan metode ceramah
tanpa alat bantu;
29. Melaksanakan tuqas sebagai pramuwicara    pada pameran tingkat local;
30. Memberikan pelayanan konseling kepada masyarakat dengan dasar 
pendidikan  dibawah  SMU/SMK;                                          
31. Membimbing dan membantu masyarakat  merencmakan Survei Mawas
Diri (SMD);         
Berdasarkan Permenkes 75 Tahun 2014

Bagan Struktur Organisasi Puskemas Perawatan Saleman


STRUKTUR PUSKESMAS PERAWATAN SALEMAN

Kepala Puskesmas
Kasubang Tata Usaha

Sistem Informasi Umum Kepegawaian Keuangan

SP2TP
UKM UKM Pengembangan Pelayanan Kes. Perorangan

Promkes Kusta Kes. Jiwa Poli Umum


Imunisasi Indra Pustu Wailulu
Poli Gigi
UKS
TB Usila Pustu SP 1 K
UGD
Perkesmas Diare Kesker Ranap Pustu SP 2 K
P2PL Ispa Remaja LAB
Pustu Horale
Malaria Tumbang Farmasi
Kesling
Rabies MTBS P.Ibu Hamil
Gizi
Hepatitis PTM
RM
KIA Kes. Olaraga
Survelilans

AIDS Obat Tradisional

KIA
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Identifikasi Isu

Berdasarkan observasi penulis selama bekerja didapati ada tiga isu atau masalah yang
saat ini terjadi di Puskesmas perawatan Saleman yaitu :

1. Kurangnya kepatuhan berobat pasien hipertensi

2. Rendahnya angka cakupan persalinan di Fasyankes

3. Kurangnya disiplin pasien TB menggunakan masker

3.2 Isu yang diangkat dan Gagasan Pemecahan Isu

Berdasarkan idetifikasi isu terkait beberapa masalah diatas, maka perlu dilakukannya
analisis untuk mendapatkan satu prioritas yang akan dipecahkan. Analisis yang digunakan
untuk menentukan isu prioritas adalah analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth ) seperti
dibawah ini:

No. Isu U S G Σ

1. Kurangnya kepatuhan berobat pasien hipertensi 4 5 5 14

2. Rendahnya angka cakupan persalinan di Fasyankes 4 4 4 12

3. Kurangnya disiplin pasien TB menggunakan masker 4 3 3 10

Keterangan :
5 : Sangat Besar
4 : Besar
3 : Sedang
2 : Kecil
1 : Sangat Kecil
Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan metode analisis USG diatas maka
didapatkan skala prioritas masing-masing isu. Isu yang mendapatkan prioritas tertinggi
adalah isu tentang Kurangnya kepatuhan berobat pasien hipertensi di wilayah kerja
Puskesmas perawatan Saleman.
Penyebab dari isu yang diangkat ini adalah sebagai berikut :

1. Pasien hipertensi tidak patuh minum obat sehingga kondisi kesehatan tidak
terkontrol
2. Pasien hipertensi tidak melakukan pemeriksaan rutin di Puskesmas dan posbindu di
wilayah kerja puskesmas Saleman
3. Kegiatan pelayanan pada pasien hipertensi belum optimal
4. Kurangnya pengetahuan pada pasien hipertensi

3.3 Gagasan Pemecahan Isu dan Kegiatan


Dari penjabaran isu prioritas diatas maka gagasan pemecahan isu yang penulis angkat
adalah “Kurangnya kepatuhan berobat pasien hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas
perawatan Saleman”. Berdasarkan gagasan pemecahan isu ini, penulis membuat
beberapa kegiatan yang akan dilakukan untuk mengatasi isu/masalah yang terdapat di
unit kerja sebagai berikut :
1. Mengefektifkan kegiatan skrining faktor resiko hipertensi
2. Membuat kartu Kendali penderita Hipertensi
3. Meningkatkan pengetahuan penderita hipertensi
4. Membuat Leaflet tentang hipertensi untuk diberikan kepada pasien hipertensi yang
berobat
5. Melakukan kunjungan rumah bagi penderita hipertensi yang tidak melakukan
pemeriksaan secara rutin.

Dalam melaksanakan aktualisasi diwajibkan menerapkan perilaku yang mencerminkan


Core Values ASN BerAKHLAK yaitu:
1. Berorientasi Pelayanan
Ciri Core Values ASN berorientasi pelayanan yaitu memahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat. ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan. Serta melakukan
perbaikan tiada henti (Mirdin, 2021).
2. Akuntabel
Akuntabel berarti melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
serta disiplin dan berintegritas tinggi. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara
secara bertanggung jawab, efektif dan efisien, dan tidak menyalahgunakan
kewenangan jabatan (Handoko, 2021).
3. Kompeten
Kompeten dapat diwujudkan dengan meningkatkan kompetensi diri untuk
menjawab tantangan yang selalu berubah. Membantu orang lain belajar. Melaksanakan
tugas dengan kualitas terbaik (Jalis, 2021).
4. Harmonis
Harmonis merupakan bentuk menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
Suka menolong orang lain. Membangun lingkungan kerja yang kondusif (Sembodo,
2021).
5. Loyal
Nilai Loyal antara lain memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Setia kepada NKRI serta pemerintahan
yang sah. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta
menjaga rahasia jabatan dan negara (Rahmanendra, 2021).
6. Adaptif
Adaptif adalah cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan. Terus
berinovasi dan mengembangkan kreativitas, serta mampu bertindak proaktif (Suwarno,
2021).
7. Kolaboratif
Core Values ASN yang terakhir ini memiliki arti dapat memberi kesempatan
kepada berbagai pihak untuk berkontribusi. Terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk
tujuan bersama (Sejati, 2021).
3.4 Kegiatan Inisiatif/Kreatifitas

FORMULIR KEGIATAN INISIATIF AKTUALISASI

Unit Kerja : Dokter Ahli Pertama Pada Puskesmas perawatan


Saleman

Identifikasi Isu : 1. Kurangnya kepatuhan berobat pasien


hipertensi
2. Rendahnya angka cakupan persalinan di
Fasyankes
3. Kurangnya disiplin pasien TB
menggunakan masker

Isu Yang Diangkat : Kurangnya kepatuhan berobat pasien hipertensi


pada wilayah kerja Puskesmas Saleman

Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Pengobatan Pada Penderita hipertensi


di Wilayah Kerja Puskesmas Saleman
N Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap visi dan
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Penguatan nilai organisasi
O dengan mata pelatihan misi organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1. Pengefektifan 1.1 Berkoordinasi 1. Terlaksananya  Berorientasi Dengan mengefektifkan Pelaksanaan kegiatan skrining
kegiatan skrining dengan Mentor dan kegiatan pelayanan: saya kegiatan skrining faktor ini merupakan suatu tindakan
faktor resiko pimpinan untuk skrining faktor akan resiko hipertensi dapat yang dapat mewujudkan nilai
hipertensi menjelaskan tujuan resiko melaksanakan memberikan kontribusi organisasi yaitu “Pelayanan
kegiatan hipertensi kegiatan skrining dalam mewujudkan visi sebaik mungkin”
1.2 Melakukan kepada pasien Pemerintah kabupaten
pengkajian atau dengan baik maluku tengah, yaitu :
anamnesa pasien  Akuntabel: saya
“Mewujudkan Maluku
yang berobat akan melakukan
Tengah yang lebih Maju,
dirawat jalan kegiatan skrining
Sejahtera, dan Berkeadilan
1.3 Mencatat pasien dengan penuh
dalam Semangat Hidup
yang mempunyai tanggung jawab,
Orang Basudara”
faktor resiko efektif, efisien
hipertensi agar tercapainya Kemudian juga dapat
tujuan berkontribusi mendukung
penyebaran misi Pemerintah Kabupaten
informasi kepada Maluku Tengah, yaitu :
masyrakat
“Membangun masyarakat
 Kompeten: saya maluku tengah yang lebih
akan sehat, cerdas dan
melaksanakan professional”
kegiatan skrining
sesuai dengan
kompetensi yang
dimiliki dengan
dan kualitas
terbaik
 Harmonis: pada
pasien yang
berobat dengan
sikap menghargai
setiap orang
apapun latar
belakangnya
 Loyal: saya akan
melakukan
kegiatan skrining
dengan menjaga
baik instansi
tempat saya
bekerja
 Adaptif: saya
memanfaatkan
media teknologi
untuk melakukan
skrining
 Kolaboratif: saya
akan bekerja sama
dengan mentor
dan rekan teman
sejawat dalam
melakukan
kegiatan skrining

2. Pengaktifan 2.1 Melakukan 1. Terlaksananya Dalam mengaktifkan Dengan mengaktifkan Aktifkan kembali kegiatan
kembali kegiatan koordinasi dengan Kegiatan kembali kegiatan senam kembali kegiatan senam senam Lansia merupakan suatu
senam Lansia pelaksana PTM senam Lansia Lansia saya akan Lansia dapat memberikan Tindakan yang dapat
untuk menerapkan Nilai kontribusi dalam mewujudkan nilai organisasi
menentukan Kolaboratif dengan mewujudkan visi Pemerintah yaitu “Harapan Meningkatkan
waktu memberi kesempatan kabupaten maluku tengah, Derajat Kesehatan”
pelaksanaan kepada berbagai pihak yaitu :
kegiatan senam untuk berkontribusi
“Mewujudkan Maluku
dalam hal ini pelaksana
Lansia PTM bersama Tengah yang lebih Maju,
2.2 Menyiapkan menentukan waktu yang Sejahtera, dan Berkeadilan
peralatan untuk tepat melaksanakan dalam Semangat Hidup
melakukan senam lansia. Dengan Orang Basudara”
kegiatan senam cermat (Akuntabel) saya
Kemudian juga dapat
2.3 Mengumpulkan akan menyiapkan
berkontribusi mendukung
peserta senam peralatan untuk kegiatan
misi Pemerintah Kabupaten
2.4 Melaksanakan senam sehingga saya
Maluku Tengah, yaitu :
senam bersama dapat melaksanakan
2.5 Melakukan tugas dengan kualitas “Membangun masyarakat
dokumentasi terbaik (Kompeten). maluku tengah yang lebih
Kemudian saya akan sehat, cerdas dan
mengumpulkan peserta professional”
senam dengan santun
(Harmonis) dan saat
pelaksanaan senam saya
akan bertindak proaktif
(Adaptif). Dalam kegiatan
senam ini saya akan
mendokumentasikan
dengan cermat, jujur dan
bertanggung jawab
(Akuntabel)

3. Pembuatan 3.1 Mencari referensi 1. Tersedianya  Berorientasi pelayanan : Pembuatan Leafleat Pembuatan Leafleat hipertensi
Leaflet yang dibuat
leaflet hipertensi tentang leaflet hipertensi dapat memberikan merupakan suatu Tindakan yang
merupakan penyakit
untuk diberikan pembuatan leaflet hipertensi yang paling sering kontribusi dalam dapat mewujudkan nilai
ditemukan pada
kepada pasien hipertensi untuk mewujudkan visi Pemerintah organisasi yaitu “Harapan
wilayah kerja
3.2 Membuat desain diberikan Puskesmas perawatan kabupaten maluku tengah, Meningkatkan Derajat
Saleman yaitu
leafleat tentang kepada pasien hipertensi. Demi yaitu : Kesehatan”
hipertensi terwujudnya
kesehatan yang “Mewujudkan Maluku
3.3 Mencetak Leafleat berkualitas maka
Tengah yang lebih Maju,
tentang hipertensi leaflet ini merupakan
salah satu bentuk Sejahtera, dan Berkeadilan
3.4 Membagikan perbaikan yang
dalam Semangat Hidup
Leafleat kepada dilakukan untuk
mencapai tujuan Orang Basudara”
pasien tersebut. Informasi
terbaru akan Kemudian juga dapat
ditambahkan dan dapat
menjadi solusi awal berkontribusi mendukung
dalam penanganan
misi Pemerintah Kabupaten
penyakit. Bahasa yang
digunakan sederhana Maluku Tengah, yaitu :
dan dapat diandalkan
menjadi sarana “Membangun masyarakat
penyebaran
informasi. maluku tengah yang lebih
Akuntabel : Leaflet memiliki dimensi sehat, cerdas dan
yang kecil tapi harus menyediakan
informasi sebanyak-banyaknya. Oleh
karena itu saya akan memilih professional”
penggunaan bahasa yang efektif dan
efisien sehingga banyak informasi
dapat tertuang dalam dimensi leaflet
yang kecil.

 Kompeten : Leaflet ini


menjadi media saya
dalam pelaksanaan
tugas sebagai seorang
dokter dengan
membantu orang lain
belajar mengelola
kesehatannya sendiri
sehingga tidak mudah
terserang penyakit.
 Harmonis : Ketika
berkoordinasi dengan
para pemegang program
walaupun berbeda profesi
saya selalu
mengedepankan sikap
menghargai dengan
menggunakan bahasa
yang sopan.
 Loyal : Leaflet ini
berkontribusi dalam
mendukung tujuan
Pemerintah Kabupaten
Seram Bagian Barat yang
merupakan representasi
negara serta pengabdian
saya sebagai seorang
Dokter menjamin
kesehatan bagi
masyarakat dan juga
tertuang dalam pasal
28H ayat 1 dan pasal 34
ayat 3 UUD 1945.
 Adaptif : Desain leaflet
tidak langsung jadi tetapi
lewat proses yang
panjang sehingga
menuntut saya untuk
terus berinovasi
mendesain sebuah leaflet
yang informatif, dengan
penggunaan bahasa
sederhana, gambar-
gambar yang menarik dan
kreatif sehingga
masyarakat akan tergerak
untuk membaca leaflet
ini.

 Kolaboratif :
Penyusunan materi
leaflet dilakukan
dengan kerjasama
yang sinergis dengan
berbagai pihak. Saya
juga membuka diri
untuk bekerja sama
dengan pihak diluar
Puskesmas seperti
kader untuk
mencapai tujuan yang
sama yaitu pelayanan
kesehatan yang
berkualitas.
4. Pembuatan Kartu 4.1 Menetapkan isi dan 1. Tersedianya  Berorientasi Pembuatan Kartu Kontrol Pembuatan Kartu Kontrol
kendali penyusunan Kartu Kartu Kartu pelayanan: Diabetes Mellitus dapat Diabetes Mellitus merupakan
hipertensi Kontrol hipertensi kendali  Akuntabel: saya memberikan kontribusi suatu Tindakan yang dapat
bersama pelaksana hipertensi akan mencetak dalam mewujudkan visi mewujudkan nilai organisasi
dan Pemerintah kabupaten yaitu “Harapan Meningkatkan
PTM mensosialisasika maluku tengah, yaitu : Derajat Kesehatan”
4.2 Melakukan n tata cara
“Mewujudkan Maluku
konsultasi dan pengisian Kartu
Tengah yang lebih Maju,
meminta Kontrol
Sejahtera, dan Berkeadilan
persetujuan terkait hipertensi
dalam Semangat Hidup
draft Kartu kendali dengan cermat
Orang Basudara”
hipertensi kepada kepada tenaga
mentor/Pimpinan medis di poli Kemudian juga dapat
Puskesmas umum untuk berkontribusi mendukung
4.3 Mencetak Kartu nantinya misi Pemerintah Kabupaten
kendali hipertensi dibagikan kepada Maluku Tengah, yaitu :
4.4 Melakukan pasien hipertensi
“Membangun masyarakat
sosialisasi dan selanjutnya
maluku tengah yang lebih
mengenai tata cara akan dilakukan
sehat, cerdas dan
pengisian Kartu monitoring dan
professional”
Kartu kendali evaluasi dengan
hipertensi pada penuh rasa
tenaga medis di tanggung jawab
poli umum untuk  Kompoten: saya
nantinya dibagikan akan membuat
kepada pasien kartu kendali
hipertensi. hipertensi sesuai
4.5 Melakukan dengan
monitoring dan kompetensi yang
evaluasi dimiliki dan
dengan kualitas
terbaik
 Harmonis: saya
melakukan
konsultasi draft
Kartu Kontrol
Hipertensi ke
Pimpinan
Puskesmas/Ment
or dengan
santun
 Loyal:
 Adaptif: saya
akan membuat
kartu kendali
hipertensi
dengan
memanfaatkan
teknologi dan
menyesuaikan
perkembangan
saat ini agar
muda dipahami
 Kolaboratif:
Dalam
pembuatan Kartu
Kartu kendali
hipertensi saya
bekerja sama
dengan
pelaksana PTM
untuk
mendapatkan
hasil penyusunan
draf yang baik

5. Lakukan 5.1 Berkonsultasi Terlaksananya Sebelum melakukan Lakukan kunjungan rumah Lakukan kunjungan rumah bagi
kunjungan rumah dengan pimpinan kunjungan kunjungan rumah, saya bagi penderita hipertensi penderita hipertensi yang tidak
berkonsultasi dengan
bagi penderita puskesmas/mento rumah bagi yang tidak melakukan melakukan pemeriksaan secara
pimpinan
hipertensi yang r penderita puskesmas/mentor secara pemeriksaan secara rutin rutin merupakan suatu Tindakan
tidak melakukan 5.2 Berkoordinasi hipertensi santun (Harmonis), dapat memberikan kontribusi yang dapat mewujudkan nilai
pemeriksaan dengan pelaksana yang tidak dalam mewujudkan visi organisasi yaitu “Harapan
secara rutin PTM melakukan selanjutnya Pemerintah kabupaten Meningkatkan Derajat
5.3 Melakukan pemeriksaan Saya memberi maluku tengah, yaitu : Kesehatan”
kunjungan rumah secara rutin kesempatan kepada
“Mewujudkan Maluku
5.4 Melaporkan hasil berbagai pihak untuk
berkontribusi Tengah yang lebih Maju,
kunjungan rumah
(Kolaboratif) dalam hal ini Sejahtera, dan Berkeadilan
kepada pimpinan pelaksana PTM untuk
dalam Semangat Hidup
bekerja sama melakukan
kunjungan rumah kepada Orang Basudara”
penderita hipertensi yang
tidak melakukan Kemudian juga dapat
pemeriksaan secara rutin. berkontribusi mendukung

Setelah itu saya misi Pemerintah Kabupaten


melakukan kunjungan Maluku Tengah, yaitu :
rumah dengan sikap
menghargai setiap orang “Membangun masyarakat
apapun latar belakangnya maluku tengah yang lebih
(Harmonis) serta tidak
sehat, cerdas dan
diskriminatif untuk
memahami dan professional”
memenuhi kebutuhan
masyarakat (Berorientasi
pelayanan)

Kemudian saya
melaporkan hasil
kunjungan rumah kepada
pimpinan
puskesmas/mentor
dengan cermat, jelas dan
bertanggung jawab
(Akuntabel).

Anda mungkin juga menyukai