Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai Negeri Sipil (PNS)
dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi
pemerintah. Pelaksana kegiatan administrasi negara dilaksanakan oleh ASN sebagai
sumber daya manusia penggerak birokrasi pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan
kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang
professional dan berkualitas serta mempererat persatuan dan kesatuan NKRI. PNS
merupakan bagian dari ASN (Aparatur Sipil Negara). Menurut UU no. 5 tahun 2014
bahwa ASN mempunyai 3 fungsi diantaranya pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik serta perekat dan pemersatu bangsa.
Selain memiliki tiga fungsi utama yang harus ada pada diri tiap ASN, seorang
ASN juga memiliki nilai-nilai dasar yang melekat pada diri tiap ASN. Melalui
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 maka nilai-nilai dasar itu dijabarkan melalui
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif (BerAkhlak). Nilai-nilai dasar ini diharapkan dapat memberikan
pelayanan yang baik yang sesuai dengan harapan masyarakat. Untuk membentuk
ASN yang professional maka diadakan pendidikan dan pelatihan dasar yang
didasarkan pada tujuh nilai-nilai dasar yang diaktualisasikan pada unit kerja masing-
masing yang disesuaikan dengan visi dan misi unit kerja.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (PERMENKES) No.43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) menjelaskan bahwa, fasilitas
pelayanan kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitative
yang dilakukan pemerintah, pemerintah daerah dan/ atau masyarakat. Upaya
pembangunan kesehatan yang dilaksanakan di puskesmas dapat berjalan dengan baik
jika dilakukan proses manajemen yang baik, proses manajemen yang baik dapat
tercipta salah satunya dengan menaati tugas pokok dari puskesmas itu sendiri yaitu
salah satunya upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular (PTM)
diantaranya Diabetes Melitus.

AKTUALISASI | HERLIN IRAPANUSSA, S.Kep.,Ns (NDH : 13/B)


1
Diabetes Melitus adalah suatu penyakit endokrin yang paling banyak diderita
penduduk diseluruh dunia. Diabetes Melitus didefinisikan sebagai suatu penyakit atau
gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya
kadar glukosa darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan
protein sebagai akibat insufisiensi insulin. Diabetes melitus tidak hanya menyebabkan
kematian prematur di seluruh dunia, penyakit ini juga menjadi penyebab utama
kebutaan, penyakit jantung dan gagal ginjal. Diabetes diperkirakan meningkat seiring
penambahan umur penduduk menjadi 19,9 % atau 111,2 juta orang pada umur 65-79
tahun. Angka diprediksi terus meningkat hingga mencapai 578 juta ditahun 2030 dan
700 juta ditahun 2045 (Riskesdas 2018).
Health Organization (WHO) mengemukakan ada tiga jenis diabetes yaitu
diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional (terjadi selama kehamilan),
yang memiliki tanda, gejala, dan akibat yang sama tetapi berbeda penyebab dan
distribusi populasinya. Diabetes tipe 1 biasanya disebabkan autoimmun dari
kerusakan sel beta pankreas yang memproduksi insulin. Sampai saat ini diabetes tipe
1 tidak dapat dicegah. Diet dan olah raga tidak bisa menyembuhkan ataupun
mencegah diabetes tipe 1. Diabetes tipe 2 dicirikan dengan insulin yang resisten
terhadap jaringan, dan kadang menyebabkan hilangnya fungsi dari sel beta. Diabetes
gestasional adalah diabetes yang terjadi selama kehamilan dan juga melibatkan
resistensi insulin (Anonim, 2007)
Sesuai dengan data Program PTM di Puskesmas Porto Haria pada Tahun
2021, Penyakit dengan Diabetes Melitus termasuk dalam 10 besar penyakit yang ada
di wilayah kerja Puskesmas Porto Haria. Dalam melaksanakan upaya pencegahan dan
pengendalian penyakit Diabetes Melitus di wilayah kerja Puskesmas Porto Haria
terdapat beberapa kendala yang didapatkan diantaranya pasien Diabetes Mellitus tidak
melakukan pemeriksaan rutin ke puskesmas atau posbindu dan tidak patuh minum
obat sehingga kondisi kesehatan tidak terkontrol. Dari hasil diskusi dengan Pimpinan
Puskesmas/Mentor di Puskesmas Porto Haria didapatkan informasi bahwa penderita
diabetes melitus umumnya berobat ketika sudah mengalami gejala yang dapat
mengganggu aktifitas sehari-hari seperti sering merasa haus, sering buang air kecil,
lamas dan pandangan kabur serta kebiasaan berobat secara tidak teratur sesuai dengan
anjuran dokter dikarenakan pasien lupa mengingat waktu kontrol pengobatan, sibuk
dengan aktivitas atau pekerjaanya atau pun tidak ada support dari keluarga/orang
terdekat. Biasanya penderita diabetes mellitus berhenti minum obat anti diabetik

AKTUALISASI | HERLIN IRAPANUSSA, S.Kep.,Ns (NDH : 13/B)


2
ketika gejala yang dirasakannya berkurang tanpa ada instruksi untuk menghentikan
terapi. Selain itu ada juga pasien dengan gangguan mobilitas sehingga tidak bisa
secara langsung melakukan pemeriksaan rutin di puskesmas atau posbindu. Beberapa
penyebab diatas akan dapat di minimalkan dengan pelayanan yang lebih optimal dari
tenaga kesehatan di Puskesmas sebagai fasilitas tingkat pertama di masyarakat.
Kondisi ini menjadi perhatian penulis sehingga penulis termotivasi untuk
melakukan “Optimalisasi Pelayanan Pada Penderita Diabetes Mellitus di Wilayah
Kerja Puskesmas Porto Haria” melalui kegiatan rancangan aktualisasi kegiatan latsar
CPNS golongan III angkatan XXI.
Sebagai perawat di Puskesmas Porto Haria, penulis diharapkan mampu
mengaktualisasikan BerAkhlak (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) , nilai-nilai dasar ASN dapat
terinternalisasi dalam tindakan dan pekerjaan sehari-sehari, dan mampu
mempengaruhi seluruh ASN di lingkungan kerja Puskesmas Porto Haria ke arah yang
positif, dan mampu mempertanggungjawabkan pekerjaan sesuai tugas pokok dan
fungsinya, akhirnya mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta
mewujudkan visi misi Puskesmas Porto Haria.

AKTUALISASI | HERLIN IRAPANUSSA, S.Kep.,Ns (NDH : 13/B)


3
1.2 Tujuan Aktualisasi
Tujuan dilaksanakannya kegiatan aktualisasi ini adalah untuk menyelesaikan
isu prioritas yang ditemui pada unit kerja yakni untuk Optimalisasi Pelayanan Pada
Penderita Diabetes Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Porto Haria serta
melaksanakan tugas aktualisasi pelatihan dasar CPNS yang mengimplementasikan
nilai-nilai dasar BerAkhlak (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) secara professional dalam menjalankan
tugas dan tanggung-jawab perawat sebagai ASN.

1.3 Ruang Lingkup Aktualisasi


 Tempat Pelaksanaan
 Ruang lingkup aktualisasi yang dilaksanakan bertempat di Puskesmas Porto
Haria, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah.
 Waktu Pelaksanaan
 Aktualisasi dilakukan terhitung dari tanggal 28 Maret 2022 sampai dengan 07
Mei 2022
 Jenis Kegiatan
Jenis-jenis kegiatan aktualisasi yang dilakukan antara lain;
 Mengefektifkan kegiatan skrining faktor resiko Diabetes Mellitus
 Mengaktifkan kembali kegiatan senam Lansia
 Membuat leaflet mengenai Diabetes Mellitus untuk diberikan kepada pasien
 Membuat Kartu Kontrol Diabetes Mellitus

AKTUALISASI | HERLIN IRAPANUSSA, S.Kep.,Ns (NDH : 13/B)


4
BAB II

GAMBARAN UMUM UNIT KERJA

2.1 Deskripsi Unit Kerja


Puskesmas Porto Haria termasuk 1 dari 3 puskesmas yang ada di wilayah
Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah. Luas wilayah kerja Puskesmas Porto
Haria 39 Km2 dengan batas-batas wilayah :
 Sebelah Utara berbatasan dengan Dusun Pia
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Banda
 Sebelah Barat berbatasan dengan Negeri Kulur
 Sebelah Timur berbatasan dengan Negeri Tiouw dan Paperu
Secara administratif wilayah kerja Puskesmas Porto Haria terdiri dari 2 Negeri yaitu
Negeri Porto dan Negeri Haria dengan luas wilayah dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
TABEL 2.1
LUAS WILAYAH KERJA PUSKESMAS PORTO HARIA
NO NEGERI LUAS WILAYAH JUMLAH KK
1 PORTO 10 KM2 619
2 HARIA 29 KM2 1.601
TOTAL 39 KM2 2.220

Jumlah pegawai di Puskesmas Porto Haria 30 orang yaitu 1 orang Kepala Puskesmas dan 20
orang staf PNS, 1 orang staf CPNS, 4 orang tenaga kontrak daerah, 2 orang staf dari
Nusantara Sehat dan 2 orang sukarelawan. Puskesmas Porto Haria memiliki 2 Puskesmas
Pembantu yang berada di Haria Gunung dan Haria Pantai.

AKTUALISASI | HERLIN IRAPANUSSA, S.Kep.,Ns (NDH : 13/B)


5
GAMBAR 2.1

2.2 Visi, Misi dan Nilai Organisasi


Visi dan Misi Kabupaten Maluku Tengah :
1. Visi Kabupaten
“Mewujudkan Maluku Tengah yang lebih Maju, Sejahtera, dan Berkeadilan dalam
Semangat Hidup Orang Basudara”.
2. Misi Kabupaten
a. Membangun Masyarakat Maluku Tengah yang lebih sehat, cerdas, dan
profesional;
b. Meningkatkan perekonomian Maluku Tengah yang mandiri, berdaya saing, kuat,
yang berpihak kepada masyarakat miskin;
c. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana wilayah yang
berwawasan lingkungan;
d. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih;
e. Mewujudkan kehidupan masyarakat Maluku Tengah yang berakhlak mulia, rukun,
harmonis dan berbudaya;
f. Memperkuat peran Perempuan dan Pemuda serta peningkatan prestasi olah raga.
3. Nilai Organisasi
Adapun nilai nilai organisasi yang diambil dari nilai organisasi Puskesmas Porto
Haria yang disingkat POHAR yakni sebagai berikut:
a. Pelayanan Sebaik Mungkin
b. Optimalisasi Kinerja

AKTUALISASI | HERLIN IRAPANUSSA, S.Kep.,Ns (NDH : 13/B)


6
c. Harapan Meningkatkan Derajat Kesehatan
d. Awali Pelayanan dengan Senyuman
e. Ramah Lingkungan

2.3 Struktur Organisasi

Adapun Struktur Organisasi Puskemas Porto Haria adalah sebagai berikut :

AKTUALISASI | HERLIN IRAPANUSSA, S.Kep.,Ns (NDH : 13/B)


7
2.4 Tugas Dan Fungsi
Menurut Undang-undang Aparatur Sipil Negara Nomor 5 Tahun 2014, ASN
merupakan profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. aparatur sipil negara memiliki
tugas-tugas diantaranya:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Republik Indonesia.
Perawat sebagai salah satu ASN tentu memiliki tugas pokok profesi yang di atur
dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Jabatan Fungsional Perawat Dan
Angka Kreditnya Rincian kegiatan Perawat kategori keahlian sesuai dengan jenjang
jabatan, sebagai berikut:
 Perawat Ahli Pertama:
1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat;
2. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu;
3. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga;
4. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut;
5. Merumuskan diagnosa keperawatan pada individu
6. Membuat prioritas diagnosa keperawatan;
7. Merumuskan tujuan keperawatan pada individu dalam rangka menyusun
rencana tindakan keperawatan;
8. Merumuskan tujuan keperawatan pada keluarga dalam rangka menyusun
rencana tindakan keperawatan;
9. Menetapkan tindakan keperawatan pada individu dalam rangka menyusun
rencana tindakan keperawatan;
10. Menetapkan tindakan keperawatan pada keluarga dalam rangka menyusun
rencana tindakan keperawatan;
11. Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu dalam rangka melakukan
upaya promotif;
12. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu dalam rangka
melakukan upaya promotif;

AKTUALISASI | HERLIN IRAPANUSSA, S.Kep.,Ns (NDH : 13/B)


8
13. Melaksanakan case finding/deteksi dini/ penemuan kasus baru pada individu
dalam rangka melakukan upaya promotif;
14. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu;
15. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien;
16. Mengajarkan keluarga untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarganya;
17. Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit menular;
18. Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok;
19. Melakukan peningkatan/ penguatan kemampuan sukarelawan dalam
meningkatkan masalah kesehatan masyarakat dalam rangka melakukan upaya
promotif;
20. Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat;
21. Melakukan manajemen inkontinen urine dalam rangka pemenuhan kebutuhan
eliminasi;
22. Melakukan manajemen inkontinen faecal dalam rangka pemenuhan kebutuhan
eliminasi;
23. Melakukan upaya membuat pasien tidur;
24. Melakukan relaksasi psikologis;
25. Melakukan tatakelola keperawatan perlindungan terhadap pasien dengan risiko
trauma/injury;
26. Melakukan manajemen febrile neutropeni;
27. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;
28. Memfasilitasi pasien dalam pemenuhan kebutuhan spiritual dalam rangka
tindakan keperawatan yang berkaitan dengan ibadah;
29. Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal
30. memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman;
31. Mengambil sampel darah melalui arteri, pulmonari arteri, cvp dalam rangka
tindakan keperawatan spesifik terkait kasus dan kondisi pasien;
32. Merawat pasien dengan WSD;
33. Memantau pemberian elektrolit kosentrasi tinggi;
34. Melakukan resusitasi bayi baru lahir;
35. Melakukan tatakelola keperawatan pada pasien dengan kemoterapi (pre, intra,
post)
36. Melakukan perawatan luka kanker;
37. Melakukan penatalaksanaan ekstravasasi;

AKTUALISASI | HERLIN IRAPANUSSA, S.Kep.,Ns (NDH : 13/B)


9
38. Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu;
39. Melakukan perawatan lanjutan pasca hospitalisasi/bencana dalam rangka
melakukan upaya rehabilitatif pada keluarga;
40. Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai meninggal;
41. Memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka dan kematian;
42. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala;
43. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu;
44. Memodifikasi rencana asuhan keperawatan;
45. Melakukan dokumentasi perencanaan keperawatan;
46. Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan;
47. Melakukan dokumentasi evaluasi keperawatan;
48. Menyusun rencana kegiatan individu perawat;
49. Melakukan preseptorship dan mentorship;
50. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai
ketua tim/perawat primer;
51. Melaksanakan kegiatan bantuan/partisipasi kesehatan;
52. Melaksanakan tugas lapangan di bidang kesehatan;
53. Melaksanakan penanggulangan penyakit/ wabah tertentu; dan
54. Melakukan supervisi lapangan.

AKTUALISASI | HERLIN IRAPANUSSA, S.Kep.,Ns (NDH : 13/B)


10
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Identifikasi Isu

Puskesmas Porto Haria merupakan puskesmas yang ada di desa Porto, Kecamatan
Saparua, Kabupaten Maluku Tengah. Berdasarkan observasi penulis selama bekerja didapati
ada tiga isu atau masalah yang saat ini terjadi di Puskesmas Porto Haria, yaitu :

1. Kurang optimalnya pelayanan pada penderita Diabetes Mellitus di wilayah


kerja Puskesmas Porto Haria
2. Rendahnya pemahaman masyarakat tentang penyakit Diabetes Mellitus
3. Ketidakpatuhan minum obat pasien Diabetes Mellitus

3.2 Isu yang diangkat dan Gagasan Pemecahan Isu

Berdasarkan idetifikasi isu terkait beberapa masalah diatas, maka perlu dilakukannya analisis
untuk mendapatkan satu prioritas yang akan dipecahkan. Analisis yang digunakan untuk
menentukan isu prioritas adalah analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth ) seperti
dibawah ini:

KRITERIA
No ISU PERMASALAHAN TOTAL RANKING
U S G
1. Kurang optimalnya pelayanan pada 5 5 5 15 1
penderita Diabetes Mellitus di
wilayah kerja Puskesmas Porto
Haria
2. Rendahnya pemahaman masyarakat 4 4 4 12 3
tentang penyakit Diabetes Mellitus

3. Ketidakpatuhan minum obat pasien 4 4 5 13 2


Diabetes Mellitus

AKTUALISASI | HERLIN IRAPANUSSA, S.Kep.,Ns (NDH : 13/B)


11
Keterangan :
5 : Sangat Besar
4 : Besar
3 : Sedang
2 : Kecil
1 : Sangat Kecil

Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan metode analisis USG diatas maka
didapatkan skala prioritas masing-masing isu. Isu yang mendapatkan prioritas tertinggi
adalah isu tentang Kurang optimalnya pelayanan pada penderita Diabetes Mellitus di
wilayah kerja Puskesmas Porto Haria.
Penyebab dari isu yang diangkat ini adalah sebagai berikut :

1. Pasien Diabetes Mellitus tidak melakukan pemeriksaan rutin di Puskesmas dan


posbindu di wilayah kerja Porto Haria.
2. Pasien Diabetes Mellitus tidak patuh minum obat sehingga kondisi Kesehatan tidak
terkontrol.
3. Peningkatan jumlah kasus Diabetes Mellitus di Puskesmas Porto Haria berdasarkan
data program PTM Lansia
4. Kegiatan pelayanan pada pasien diabetes mellitus belum optimal.

4.3 Gagasan Pemecahan Isu dan Kegiatan


Dari penjabaran isu prioritas diatas maka gagasan pemecahan isu yang penulis
angkat adalah “Optimalisasi Pelayanan Pada Penderita Diabetes Mellitus di Wilayah
Kerja Puskesmas Porto Haria”. Berdasarkan gagasan pemecahan isu ini, penulis
membuat beberapa kegiatan yang akan dilakukan untuk mengatasi isu/masalah yang
terdapat di unit kerja sebagai berikut :
1. Mengefektifkan kegiatan skrining faktor resiko Diabetes Mellitus
2. Mengaktifkan kembali kegiatan senam Lansia
3. Membuat leaflet tentang Diabetes Mellitus untuk diberikan kepada pasien
4. Membuat Kartu Kontrol Penderita Diabetes Mellitus
5. Melakukan kunjungan rumah bagi penderita Diabetes Mellitus yang tidak melakukan
pemeriksaan secara rutin.

AKTUALISASI | HERLIN IRAPANUSSA, S.Kep.,Ns (NDH : 13/B)


12
4.4 Kegiatan Inisiatif/Kreatifitas

FORMULIR KEGIATAN INISIATIF AKTUALISASI

Unit Kerja : Perawat Ahli Pertama Pada Puskesmas Porto Haria


Identifikasi Isu : 1. Kurang optimalnya pelayanan penderita Diabetes
Mellitus di wilayah kerja Puskesmas Porto Haria
2. Rendahnya pemahaman masyarakat tentang
Diabetes Mellitus
3. Ketidakpatuhan minum obat pasien Diabetes
Mellitus

Isu Yang Diangkat : Kurang optimalnya pelayanan pada penderita


Diabetes Mellitus di wilayah kerja Puskesmas Porto
Haria

Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Pelayanan Pada Penderita Diabetes


Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Porto Haria.

AKTUALISASI | HERLIN IRAPANUSSA, S.Kep.,Ns (NDH : 13/B)


13
N Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap visi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Penguatan nilai organisasi
O dengan mata pelatihan dan misi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Pengefektifan 1.1 Melakukan 1. Terlaksananya Saat melakukan Dengan mengefektifkan Pelaksanaan kegiatan skrining
kegiatan skrining konsultasi dengan kegiatan konsultasi dengan kegiatan skrining faktor ini merupakan suatu tindakan
faktor resiko Pimpinan skrining faktor Pimpinan Puskesmas resiko Diabetes Mellitus yang dapat mewujudkan nilai
Diabetes Mellitus Puskesmas/Mentor resiko Diabetes Porto Haria/Mentor, saya dapat memberikan kontribusi organisasi yaitu “Pelayanan
1.2 Melakukan Mellitus akan menunjukan sikap dalam mewujudkan visi sebaik mungkin”
pengkajian atau sopan dan menghargai Pemerintah kabupaten
anamnesa pasien komunikasi (Loyal). maluku tengah, yaitu :
yang berobat Setelah disetujui, saya “Mewujudkan Maluku
dirawat jalan akan melakukan Tengah yang lebih Maju,
1.3 Mencatat pasien pengkajian atau anamnesa Sejahtera, dan Berkeadilan
yang mempunyai dengan penuh rasa dalam Semangat Hidup
faktor resiko tanggung jawab Orang Basudara”
Diabetes Mellitus (Akuntabel) pada pasien Kemudian juga dapat
yang berobat dengan sikap berkontribusi mendukung
menghargai setiap orang misi Pemerintah Kabupaten
apapun latar Maluku Tengah, yaitu :
belakangnya (Harmonis) “Membangun masyarakat
serta tidak diskriminatif maluku tengah yang lebih
(Berorientasi pelayanan) sehat, cerdas dan
sehingga saya dapat professional”
melakukan pencatatan
dengan jujur dan cermat
(Akuntabel).
2. Pengaktifan 2.1 Melakukan 1. Terlaksananya Dalam mengaktifkan Dengan mengaktifkan Aktifkan kembali kegiatan
AKTUALISASI | HERLIN IRAPANUSSA, S.Kep.,Ns (NDH : 13/B)
kembali kegiatan koordinasi dengan Kegiatan senam kembali kegiatan senam kembali kegiatan senam senam Lansia merupakan suatu
senam Lansia pelaksana PTM Lansia Lansia saya akan Lansia dapat memberikan Tindakan yang dapat
untuk menentukan menerapkan Nilai kontribusi dalam mewujudkan nilai organisasi
waktu pelaksanaan Kolaboratif dengan mewujudkan visi yaitu “Harapan Meningkatkan
kegiatan senam memberi kesempatan Pemerintah kabupaten Derajat Kesehatan”
Lansia kepada berbagai pihak maluku tengah, yaitu :
2.2 Menyiapkan untuk berkontribusi “Mewujudkan Maluku
peralatan untuk dalam hal ini pelaksana Tengah yang lebih Maju,
melakukan PTM bersama menentukan Sejahtera, dan Berkeadilan
kegiatan senam waktu yang tepat dalam Semangat Hidup
2.3 Mengumpulkan melaksanakan senam Orang Basudara”
peserta senam lansia. Dengan cermat Kemudian juga dapat
2.4 Melaksanakan (Akuntabel) saya akan berkontribusi mendukung
senam bersama menyiapkan peralatan misi Pemerintah Kabupaten
2.5 Melakukan untuk kegiatan senam Maluku Tengah, yaitu :
dokumentasi sehingga saya dapat “Membangun masyarakat
melaksanakan tugas maluku tengah yang lebih
dengan kualitas terbaik sehat, cerdas dan
(Kompeten). Kemudian professional”
saya akan mengumpulkan
peserta senam dengan
santun (Harmonis) dan
AKTUALISASI | HERLIN IRAPANUSSA, S.Kep.,Ns (NDH : 13/B)
saat pelaksanaan senam
saya akan bertindak
proaktif (Adaptif). Dalam
kegiatan senam ini saya
akan mendokumentasikan
dengan cermat, jujur dan
bertanggung jawab
(Akuntabel)
3. Pembuatan leaflet 3.1 Mencari referensi 1. Tersedianya Sebelum membuat Leaflet Pembuatan Leafleat Diabetes Pembuatan Leafleat Diabetes
Diabetes Mellitus tentang pembuatan leaflet saya mencari referensi dari Mellitus dapat memberikan Mellitus merupakan suatu
untuk diberikan leaflet Diabetes Diabetes sumber yang jelas dan kontribusi dalam Tindakan yang dapat
kepada pasien Mellitus Mellitus untuk dapat dipertanggung mewujudkan visi mewujudkan nilai organisasi
3.2 Konsultasikan diberikan jawabkan (Akuntabel) Pemerintah kabupaten yaitu “Harapan Meningkatkan
Kembali ke kepada pasien selanjutnya saya maluku tengah, yaitu : Derajat Kesehatan”
Pimpinan konsulkan kembali dengan “Mewujudkan Maluku
Puskesmas atau santun (Harmonis) Tengah yang lebih Maju,
dokter tentang kepada Pimpinan Sejahtera, dan Berkeadilan
kebenaran isi Puskesmas/Mentor untuk dalam Semangat Hidup
leafleat bisa mendapatkan hasil Orang Basudara”
3.3 Membuat desain yang baik agar dapat Kemudian juga dapat
leafleat tentang melaksanakan tugas berkontribusi mendukung
Prolanis dengan kualitas terbaik misi Pemerintah Kabupaten
AKTUALISASI | HERLIN IRAPANUSSA, S.Kep.,Ns (NDH : 13/B)
3.4 Mencetak Leafleat (Kompeten). Setelah itu Maluku Tengah, yaitu :
tentang Prolanis saya mengembangkan “Membangun masyarakat
3.5 Membagikan kreativitas (Adaptif) maluku tengah yang lebih
Leafleat kepada membuat desain leafleat sehat, cerdas dan
pasien dan mencetak dengan professional”
menggunakan Bahasa
pemersatu bangsa yaitu
Bahasa Indonesia
(Loyal) dan kemudian
dibagikan dengan ramah
(Berorientasi pelayanan)
kepada pasien.
4. Pembuatan Kartu 4.1 Menetapkan isi dan 1. Tersedianya Dalam pembuatan Kartu Pembuatan Kartu Kontrol Pembuatan Kartu Kontrol
Kontrol Diabetes penyusunan Kartu Kartu Kontrol Kontrol Diabetes Mellitus Diabetes Mellitus dapat Diabetes Mellitus merupakan
Mellitus Kontrol Diabetes Kontrol saya menerapkan Nilai memberikan kontribusi dalam suatu Tindakan yang dapat
Mellitus bersama Diabetes Kolaboratif dimana saya mewujudkan visi mewujudkan nilai organisasi
terbuka dalam berkerja Pemerintah kabupaten yaitu “Harapan Meningkatkan
pelaksana PTM Mellitus sama untuk maluku tengah, yaitu : Derajat Kesehatan”
4.2 Melakukan menghasilkan nilai “Mewujudkan Maluku
konsultasi dan tambah dalam hal ini Tengah yang lebih Maju,
meminta bekerja sama dengan Sejahtera, dan Berkeadilan
persetujuan terkait pelaksana PTM untuk dalam Semangat Hidup
AKTUALISASI | HERLIN IRAPANUSSA, S.Kep.,Ns (NDH : 13/B)
draft Kartu Kontrol mendapatkan hasil Orang Basudara”
Diabetes Mellitus penyusunan draf yang Kemudian juga dapat
kepada Pimpinan baik. Kemudian saya berkontribusi mendukung
Puskesmas melakukan konsultasi draft misi Pemerintah Kabupaten
4.3 Mencetak Kartu Kartu Kontrol Diabetes Maluku Tengah, yaitu :
Kontrol Diabetes Mellitus ke Pimpinan “Membangun masyarakat
Mellitus Puskesmas/Mentor dengan maluku tengah yang lebih
4.4 Melakukan santun (Harmonis) dan sehat, cerdas dan
sosialisasi selanjutnya setelah professional”
mengenai tata cara disetujui saya akan
pengisian Kartu mencetak dan
Kontrol Diabetes mensosialisasikan tata cara
Mellitus pada pengisian Kartu Kontrol
tenaga medis di Diabetes Mellitus dengan
poli umum untuk cermat kepada tenaga
nantinya dibagikan medis di poli umum untuk
kepada pasien nantinya dibagikan kepada
Diabetes Mellitus. pasien Diabetes Mellitus
4.5 Melakukan dan selanjutnya akan
monitoring dan dilakukan monitoring dan
evaluasi evaluasi dengan penuh
rasa tanggung jawab
AKTUALISASI | HERLIN IRAPANUSSA, S.Kep.,Ns (NDH : 13/B)
(Akuntabel).

5. Lakukan 5.1 Berkonsultasi Terlaksananya Sebelum melakukan Lakukan kunjungan rumah Lakukan kunjungan rumah bagi
kunjungan rumah dengan pimpinan kunjungan kunjungan rumah, saya bagi penderita Diabetes penderita Diabetes Mellitus yang
berkonsultasi dengan
bagi penderita puskesmas/mentor rumah bagi Mellitus yang tidak tidak melakukan pemeriksaan
pimpinan
Diabetes Mellitus 5.2 Berkoordinasi penderita puskesmas/mentor secara melakukan pemeriksaan secara rutin merupakan suatu
yang tidak dengan pelaksana Diabetes santun (Harmonis), secara rutin dapat Tindakan yang dapat
selanjutnya
melakukan PTM Mellitus yang memberikan kontribusi dalam mewujudkan nilai organisasi
Saya memberi
pemeriksaan 5.3 Melakukan tidak kesempatan kepada mewujudkan visi yaitu “Harapan Meningkatkan
secara rutin kunjungan rumah melakukan berbagai pihak untuk Pemerintah kabupaten Derajat Kesehatan”
berkontribusi
5.4 Melaporkan hasil pemeriksaan maluku tengah, yaitu :
(Kolaboratif) dalam hal
kunjungan rumah secara rutin ini pelaksana PTM untuk “Mewujudkan Maluku
kepada pimpinan bekerja sama melakukan Tengah yang lebih Maju,
kunjungan rumah kepada Sejahtera, dan Berkeadilan
penderita Diabetes
Mellitus yang tidak dalam Semangat Hidup
melakukan pemeriksaan Orang Basudara”
secara rutin. Kemudian juga dapat
Setelah itu saya
berkontribusi mendukung
melakukan kunjungan misi Pemerintah Kabupaten
rumah dengan sikap Maluku Tengah, yaitu :
menghargai setiap orang
“Membangun masyarakat
apapun latar
belakangnya (Harmonis) maluku tengah yang lebih
serta tidak diskriminatif sehat, cerdas dan
untuk memahami danAKTUALISASI | HERLIN IRAPANUSSA, S.Kep.,Ns (NDH : 13/B)
professional”
memenuhi kebutuhan
masyarakat
(Berorientasi pelayanan)
Kemudian saya
melaporkan hasil
kunjungan rumah kepada
pimpinan
puskesmas/mentor dengan
cermat, jelas dan
bertanggung jawab
(Akuntabel).
AKTUALISASI | HERLIN IRAPANUSSA, S.Kep.,Ns (NDH : 13/B)
BAB IV
AKTUALISASI

4.1 Deskripsi Core Isu


AKTUALISASI
Dalam persyaratan untuk kelulusan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada | HERLIN IRAPANU
Pelatihan Dasar Golongan III angkatan XXI tahun 2022, peserta dituntut untuk
dapat menerapkan setiap nilai dasar BerAkhlak (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) pada pelaksanaan tugas
tanggung jawab di instansi atau unit kerja yakni Puskesmas Porto Haria. Puskesmas
sebagai faskes tingkat pertama bertanggung jawab melakukan pelayananan publik
pada masyarakat secara langsung, salah satunya untuk pelayanan pasien Diabetes
Mellitus.

Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan


karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja
insulin, atau kedua-duanya. Hiperglikemia adalah suatu kondisi medik berupa
peningkatan kadar glukosa dalam darah melebihi batas normal. Hiperglikemia
menjadi salah satu tanda khas penyakit diabetes melitus, meskipun juga mungin
didapatkan pada beberapa keadaan lain (PERKENI, 2015). Diabetes Melitus
merupakan penyakit kronis yang berkaitan dengan defisiensi atau resistensi insulin
relative atau absolut, dan ditandai dengan gangguan metabolisme karbohidrat,
protein, dan lemak. Kondisi ini muncul dalam dua bentuk, yaitu tipe I, ditandai
dengan insufisiensi insulin absolut, dan tipe II, ditandai dengan resistensi insulin
desertai kelainan sekresi insulin berbagai tingkat (Williams & Wilkins, 2011).

Penelitian lain yang dilakukan oleh Gautam et al. (2009) didapatkan hasil
bahwa penyakit DM memberikan efek yang kurang baik terhadap kualitas hidup.
(Yusra, 2010). Kualitas hidup merupakan salah satu criteria utama untuk
mengetahui intervensi pelayanan kesehatan seperti morbiditas, mortalitas, fertilitas
dan kecacatan. Di Negara berkembang ada beberapa dekade terakhir ini, insidensi
penyakit kronik mulai menggantikan dominasi penyakit infeksi di masyarakat.
Sejumlah orang dapat hidup lebih lama, namun dengan membawa beban penyakit

AKTUALISASI | HERLIN IRAPANUSSA, S.Kep.,Ns (NDH : 13/B)


22
menahun atau kecacatan, sehingga kualitas hidup menjadi perhatian pelayanan
kesehatan (Yunianti, 2012)

Upaya peningkatan pelayanan kesehatan sangat penting dan diperlukan, yaitu


sebagai langkah untuk memberikan pelayanan yang baik dan cepat agar bisa
terwujud masyarakat yang sehat sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas. Salah satu bentuk penyempurnaan tersebut yaitu dengan inovasi dalam
memberikan pelayanan.
Perawat merupakan sosok yang memiliki kedudukan sangat penting dalam
pemberian pelayanan kesehatan kepada pasien. Inovasi dan kreatifitas harus terus
dikembangkan oleh perawat dalam hal ini perawat ahli pertama untuk memper
baharui kemampuan dan pengetahuan tentang perkembangan global, terutama
perkembangan kesehatan. Sesuai dengan isu yang diangkat ‟Kurang optimalnya
pelayanan pada penderita Diabetes Mellitus di wilayah kerja Puskesmas Porto
Haria”, perawat dituntut untuk mampu melakukan pelayanan seoptimal mungkin
untuk dapat mengatasi isu yang terjadi. Dengan demikian, upaya untuk memecahkan
isu tersebut penulis melakukan kegiatan-kegiatan untuk ‟Optimalisasi Pelayanan Pada
Penderita Diabetes Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Porto Haria”.

4.2 Strategi Pemecah Isu


Strategi pemecah terhadap isu ‟Kurang optimalnya pelayanan pada penderita
Diabetes Mellitus di wilayah kerja Puskesmas Porto Haria” yaitu dengan
melaksanaan kegiatan-kegiatan pemecahan atau solusi sebagai berikut:
1. Mengefektifkan kegiatan skrining faktor resiko Diabetes Mellitus
2. Mengaktifkan kembali kegiatan senam untuk Lansia
3. Membuat leaflet tentang Diabetes Mellitus untuk diberikan kepada pasien
4. Membuat Kartu Kontrol Penderita Diabetes Mellitus
5. Melakukan kunjungan rumah bagi penderita Diabetes Mellitus yang tidak
melakukan pemeriksaan secara rutin

AKTUALISASI | HERLIN IRAPANUSSA, S.Kep.,Ns (NDH : 13/B)


23
4.3 Proses Menerapkan Kegiatan Inisiatif

Kegiatan 1 : Mengefektifkan kegiatan skrining faktor resiko Diabetes Mellitus

Kegiatan Mengefektifkan kegiatan skrining faktor resiko Diabetes


Mellitus
Waktu Pelaksanaan Hari/ Tanggal : Senin-Jumat / 4 April- 30 April 2022
Pukul : 09.00 – 12.00 WIT
Tempat : Puskesmas Porto Haria
Bukti  Print out data penderita Diabetes Mellitus
 Foto dan video dokumentasi tahapan kegiatan
Capaian Kegiatan Terlaksananya kegiatan skrining faktor resiko Diabetes Mellitus
Tahapan Kegiatan 1. Melakukan konsultasi dengan Pimpinan Puskesmas/Mentor
2. Melakukan pengkajian atau anamnesa pasien yang berobat
dirawat jalan dan posbindu
3. Mencatat pasien yang mempunyai faktor resiko Diabetes
Mellitus
Diskripsi Pelaksanaan Sebelum melakukan kegiatan skrining saya melakukan
Kegiatan
konsultasi dengan Pimpinan Puskesmas/mentor setelah itu saya
melakukan pengkajian atau anamnesa pada pasien yang berobat
di rawat jalan dan posbindu, kemudian saya mencatat pasien
yang mempunyai faktor resiko Diabetes Mellitus
Uraian Hasil Kegiatan Hasil atau output yang didapat dari kegiatan pertama ini adalah
terlaksananya kegiatan skrining faktor resiko Diabetes
Pemaknaan Nilai Dasar Loyal : Saat melakukan konsultasi dengan pimpinan
puskesmas/Mentor, saya menunjukkan sikap sopan dan
menghargai komunikasi.
Akuntabel : saya akan melakukan pengkajian atau anamnesa
dengan penuh rasa tanggung jawab.
Harmonis : pada pasien yang berobat dengan sikap
menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
Berorientasi pelayanan : serta tidak diskriminatif
Akuntabel : mengolah data yang didapat dengan jujur dan
cermat serta melaporkan kembali hasil kegiatan saya kepada
Pimpinan dengan penuh rasa tanggung jawab.

Kontribusi terhadap Dengan mengefektifkan kegiatan skrining faktor resiko Diabetes


Visi dan Misi

AKTUALISASI | HERLIN IRAPANUSSA, S.Kep.,Ns (NDH : 13/B)


24
organisasi Mellitus dapat memberikan kontribusi dalam mewujudkan visi
Pemerintah kabupaten maluku tengah, yaitu :
“ Mewujudkan Maluku Tengah yang lebih Maju, Sejahtera,
dan Berkeadilan dalam Semangat Hidup Orang Basudara”
Kemudian juga dapat berkontribusi mendukung misi
Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah, yaitu :
“Membangun masyarakat maluku tengah yang lebih sehat,
cerdas dan professional”

Penguatan Nilai-nilai Pelaksanaan kegiatan skrining ini merupakan suatu tindakan


organisasi
yang dapat mewujudkan nilai organisasi yaitu “Pelayanan
sebaik mungkin”

Kegiatan 2 : Mengaktifkan kembali kegiatan senam Lansia

Kegiatan Mengaktifkan kembali kegiatan senam Lansia

Waktu Pelaksanaan Hari/ Tanggal : Selasa / 12 April 2022


Pukul : 10.00 WIT
Tempat : Posbindu Negeri Porto
Bukti  Foto dan Video

Capaian Kegiatan Terlaksananya Kegiatan senam Lansia


Tahapan Kegiatan 1. Melakukan koordinasi dengan pelaksana PTM untuk
menentukan waktu pelaksanaan kegiatan senam Lansia
2. Menyiapkan peralatan untuk melakukan kegiatan senam
3. Mengumpulkan peserta senam
4. Melaksanakan senam bersama
5. Melakukan dokumentasi

Diskripsi Pelaksanaan Dalam mengaktifkan kembali kegiatan senam lansia, saya akan
Kegiatan
melakukan koordinasi dengan pelaksana PTM untuk
menentukan waktu pelaksaan senam. Setelah itu saya akan
menyiapkan peralatan untuk kegiatan senam kemudian saya
akan mengumpulkan peserta senam dan melaksanakan senam
bersama kemudian melakukan dokumentasi.
Uraian Hasil Kegiatan Hasil atau output yang didapat dari kegiatan kedua ini adalah

AKTUALISASI | HERLIN IRAPANUSSA, S.Kep.,Ns (NDH : 13/B)


25
Terlaksananya Kegiatan senam Lansia
Pemaknaan Nilai Dasar Kolaboratif : Dalam mengaktifkan kembali kegiatan senam,
saya akan memberi kesempatan kepada berbagai pihak
untuk berkontribusi dalam hal ini pelaksana PTM untuk
menentukan waktu yang tepat melaksanakan senam.
Akuntabel : Dengan cermat saya akan menyiapkan peralatan
untuk kegiatan senam,
Kompeten : sehingga saya dapat melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik
Harmonis : kemudian saya akan mengumpulkan peserta senam
dengan santun
Adaptif : dan saat pelaksanaan senam saya akan bertindak
proaktif
Akuntabel : saya akan mendokumentasikan dengan cermat,
jujur dan bertanggung jawab.

Kontribusi terhadap Dengan mengaktifkan kembali kegiatan senam Lansia dapat


Visi dan Misi
memberikan kontribusi dalam mewujudkan visi Pemerintah
organisasi
kabupaten maluku tengah, yaitu :
“Mewujudkan Maluku Tengah yang lebih Maju, Sejahtera,
dan Berkeadilan dalam Semangat Hidup Orang Basudara”
Kemudian juga dapat berkontribusi mendukung misi
Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah, yaitu :
“Membangun masyarakat maluku tengah yang lebih sehat,
cerdas dan professional”

Penguatan Nilai-nilai Aktifkan kembali kegiatan senam Lansia merupakan suatu


organisasi
Tindakan yang dapat mewujudkan nilai organisasi yaitu
“Harapan Meningkatkan Derajat Kesehatan”

AKTUALISASI | HERLIN IRAPANUSSA, S.Kep.,Ns (NDH : 13/B)


26
Kegiatan 3 : Membuat leaflet Diabetes Mellitus untuk diberikan kepada pasien

Kegiatan Membuat leaflet Diabetes Mellitus untuk diberikan kepada


pasien.

Waktu Pelaksanaan Hari/ Tanggal : Kamis-Sabtu / 14-16 April 2022


Pukul : 10.00 WIT
Tempat : Puskesmas Porto Haria
Bukti  Leafleat Diabetes Mellitus
 Foto
Capaian Kegiatan Tersedianya leaflet Diabetes Mellitus untuk diberikan kepada
pasien
Tahapan Kegiatan 1. Mencari referensi tentang pembuatan leaflet Diabetes
Mellitus
2. Konsultasikan Kembali ke Pimpinan Puskesmas atau dokter
tentang kebenaran isi leafleat
3. Membuat desain leafleat tentang Prolanis
4. Mencetak Leafleat tentang Prolanis
5. Membagikan Leafleat kepada pasien

Diskripsi Pelaksanaan Sebelum membuat leaflet saya mencari referensi. Selanjtnya


Kegiatan
saya konsulkan kembali kepada Pimpinan Puskesmas/mentor
tentang kebenaran isi leaflet. Setelah itu saya membuat desain
leaflet dan mencetak leafleat dan kemudian saya bagikan kepada
pasien.
Uraian Hasil Kegiatan Hasil atau output yang didapat dari kegiatan ketiga ini adalah
tersedianya leaflet Diabetes Mellitus untuk diberikan kepada
pasien
Pemaknaan Nilai Dasar Akuntabel : Sebelum membuat Leaflet saya mencari referensi
dari sumber yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan
Harmonis : selanjutnya saya konsulkan kembali dengan santun
kepada Pimpinan Puskesmas/Mentor,
Kompeten : untuk bisa mendapatkan hasil yang baik agar dapat
melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
Adaptif : Setelah itu saya mengembangkan kreativitas
membuat desain leafleat
Loyal : mencetak dengan menggunakan Bahasa pemersatu

AKTUALISASI | HERLIN IRAPANUSSA, S.Kep.,Ns (NDH : 13/B)


27
bangsa yaitu Bahasa Indonesia.
Berorientasi pelayanan : kemudian dibagikan dengan ramah
kepada pasien.

Kontribusi terhadap Pembuatan Leafleat Diabetes Mellitus dapat memberikan


Visi dan Misi
kontribusi dalam mewujudkan visi Pemerintah kabupaten
organisasi
maluku tengah, yaitu :
“Mewujudkan Maluku Tengah yang lebih Maju, Sejahtera,
dan Berkeadilan dalam Semangat Hidup Orang Basudara”
Kemudian juga dapat berkontribusi mendukung misi
Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah, yaitu :
“Membangun masyarakat maluku tengah yang lebih sehat,
cerdas dan professional”

Penguatan Nilai-nilai Pembuatan Leafleat Diabetes Mellitus merupakan suatu


organisasi
Tindakan yang dapat mewujudkan nilai organisasi yaitu
“Harapan Meningkatkan Derajat Kesehatan”

Kegiatan 4 : Membuat Kartu Kontrol Diabetes Mellitus

Kegiatan Membuat Kartu Kontrol Diabetes Mellitus

Waktu Pelaksanaan Hari/ Tanggal : Senin-Rabu / 18-20 April 2022


Pukul : 10.00 WIT
Tempat : Puskesmas Porto Haria
Bukti  Kartu Kontrol Diabetes Mellitus
 Foto
Capaian Kegiatan Tersedianya Kartu Kontrol Kontrol Diabetes Mellitus
Tahapan Kegiatan 1. Menetapkan isi dan penyusunan Kartu Kontrol Diabetes
Mellitus bersama pelaksana PTM
2. Melakukan konsultasi dan meminta persetujuan terkait draft
Kartu Kontrol Diabetes Mellitus kepada Pimpinan
Puskesmas
3. Mencetak Kartu Kontrol Diabetes Mellitus
4. Melakukan sosialisasi mengenai tata cara pengisian Kartu
Kontrol Diabetes Mellitus pada tenaga medis di poli umum

AKTUALISASI | HERLIN IRAPANUSSA, S.Kep.,Ns (NDH : 13/B)


28
untuk nantinya dibagikan kepada pasien Diabetes Mellitus.
5. Melakukan monitoring dan evaluasi

Diskripsi Pelaksanaan Dalam pembuatan Kartu Kontrol Diabetes Mellitus saya bekerja
Kegiatan
sama dengan pelaksana PTM untuk mendapatkan hasil
penyusunan draf yang baik. Kemudian saya melakukan
konsultasi draft Kartu Kontrol Diabetes Mellitus ke Pimpinan
Puskesmas/Mentor, selanjutnya setelah disetujui saya akan
mencetak dan mensosialisasikan tata cara pengisian Kartu
Kontrol Diabetes Mellitus kepada tenaga medis di poli umum
untuk nantinya dibagikan kepada pasien Diabetes Mellitus dan
selanjutnya akan dilakukan monitoring dan evaluasi.
Uraian Hasil Kegiatan Hasil atau output yang didapat dari kegiatan keempat ini adalah
Tersedianya Kartu Kontrol Diabetes Mellitus
Pemaknaan Nilai Dasar Kolaboratif : Dalam pembuatan Kartu Kontrol Diabetes
Mellitus saya terbuka dalam berkerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah dalam hal ini bekerja sama dengan
pelaksana PTM untuk mendapatkan hasil penyusunan draf yang
baik.
Harmonis : Kemudian saya melakukan konsultasi draft Kartu
Kontrol Diabetes Mellitus ke Pimpinan Puskesmas/Mentor
dengan santun.
Akuntabel : Selanjutnya setelah disetujui saya akan mencetak
dan mensosialisasikan tata cara pengisian Kartu Kontrol
Diabetes Mellitus dengan cermat. dan selanjutnya akan
dilakukan monitoring dan evaluasi dengan penuh rasa tanggung
jawab.
Kontribusi terhadap Pembuatan Kartu Kontrol Diabetes Mellitus dapat memberikan
Visi dan Misi
kontribusi dalam mewujudkan visi Pemerintah kabupaten
organisasi
maluku tengah, yaitu :
“Mewujudkan Maluku Tengah yang lebih Maju, Sejahtera,
dan Berkeadilan dalam Semangat Hidup Orang Basudara”
Kemudian juga dapat berkontribusi mendukung misi
Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah, yaitu :

AKTUALISASI | HERLIN IRAPANUSSA, S.Kep.,Ns (NDH : 13/B)


29
“Membangun masyarakat maluku tengah yang lebih sehat,
cerdas dan professional”
Penguatan Nilai-nilai Pembuatan Kartu Kontrol Diabetes Mellitus merupakan suatu
organisasi
Tindakan yang dapat mewujudkan nilai organisasi yaitu
“Harapan Meningkatkan Derajat Kesehatan”

Kegiatan 5 : Melakukan kunjungan rumah bagi penderita Diabetes Mellitus yang tidak
melakukan pemeriksaan secara rutin

Kegiatan Melakukan kunjungan rumah bagi penderita Diabetes


Mellitus yang tidak melakukan pemeriksaan secara rutin

Waktu Pelaksanaan Hari/ Tanggal : Kamis-Sabtu / 21-23 April 2022


Pukul : 10.00 WIT
Tempat : Rumah Warga
Bukti  Foto

Capaian Kegiatan Terlaksananya kunjungan rumah bagi penderita Diabetes


Mellitus yang tidak melakukan pemeriksaan secara rutin
Tahapan Kegiatan 1. Berkonsultasi dengan Pimpinan Puskesmas/mentor
2. Berkoordinasi dengan pelaksana PTM
3. Melakukan kunjungan rumah
4. Melaporkan hasil kunjungan rumah kepada Pimpinan
Puskesmas/mentor
Diskripsi Sebelum melakukan kunjungan rumah, saya berkonsultasi
Pelaksanaan
dengan pimpinan puskesmas/mentor, selanjutnya Saya
Kegiatan
melakukan koordinasi dengan pelaksana PTM untuk
bekerja sama melakukan kunjungan rumah kepada
penderita Diabetes Mellitus yang tidak melakukan
pemeriksaan secara rutin. Setelah itu saya melakukan
kunjungan rumah, kemudian saya melaporkan hasil
kunjungan rumah kepada pimpinan puskesmas/mentor.
Uraian Hasil Hasil atau output yang didapat dari kegiatan kelima ini
Kegiatan
adalah terlaksananya kunjungan rumah bagi penderita
Diabetes Mellitus yang tidak melakukan pemeriksaan

AKTUALISASI | HERLIN IRAPANUSSA, S.Kep.,Ns (NDH : 13/B)


30
secara rutin.
Pemaknaan Nilai Harmonis : Sebelum melakukan kunjungan rumah, saya
Dasar
berkonsultasi dengan pimpinan puskesmas/mentor secara
santun.
Kolaboratif : selanjutnya saya memberi kesempatan
kepada berbagai pihak untuk berkontribusi dalam hal
ini pelaksana PTM untuk bekerja sama melakukan
kunjungan rumah kepada penderita Diabetes Mellitus yang
tidak melakukan pemeriksaan secara rutin.
Akuntabel : selanjutnya setelah disetujui saya akan
mencetak dan mensosialisasikan tata cara pengisian Kartu
Kontrol Diabetes Mellitus dengan cermat kepada tenaga
medis di poli umum untuk nantinya dibagikan kepada
pasien Diabetes Mellitus dan selanjutnya akan dlakukan
monitoring dan evaluasi dengan penuh rasa tanggung
jawab.
Harmonis : Setelah itu saya melakukan kunjungan rumah
dengan sikap menghargai setiap orang apapun latar
belakangnya,
Berorientasi pelayanan : serta tidak diskriminatif untuk
memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Akuntabel : Kemudian saya melaporkan hasil kunjungan
rumah kepada pimpinan dengan cermat, jelas dan
bertanggung jawab.
Kontribusi terhadap Lakukan kunjungan rumah bagi penderita Diabetes Mellitus
Visi dan Misi yang tidak melakukan pemeriksaan secara rutin dapat
organisasi
memberikan kontribusi dalam mewujudkan visi Pemerintah
kabupaten maluku tengah, yaitu :
“Mewujudkan Maluku Tengah yang lebih Maju, Sejahtera,
dan Berkeadilan dalam Semangat Hidup Orang Basudara”
Kemudian juga dapat berkontribusi mendukung misi
Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah, yaitu :

AKTUALISASI | HERLIN IRAPANUSSA, S.Kep.,Ns (NDH : 13/B)


31
“Membangun masyarakat maluku tengah yang lebih sehat,
cerdas dan professional”
Penguatan Nilai-nilai Lakukan kunjungan rumah bagi penderita Diabetes
organisasi
Mellitus yang tidak melakukan pemeriksaan secara rutin
merupakan suatu Tindakan yang dapat mewujudkan nilai
organisasi yaitu “Harapan Meningkatkan Derajat
Kesehatan”

4.4 Penjadwalan Kegiatan

AKTUALISASI | HERLIN IRAPANUSSA, S.Kep.,Ns (NDH : 13/B)


32
Jadwal Kegiatan

N MARET-MEI
KEGIATAN
O 28-3 4-10 11-17 18-24 25-1 2-7
Pengefektifan kegiatan
1 skrining faktor resiko
Diabetes Mellitus
Pengaktifan kembali kegiatan
2
senam Lansia
Pembuatan leaflet Diabetes
3 Mellitus untuk diberikan
kepada pasien
Pembuatan Kartu Kontrol
4
Diabetes Mellitus
Lakukan kunjungan rumah
bagi penderita Diabetes
5 Mellitus yang tidak
melakukan pemeriksaan
secara rutin

Jadwal Berlangsungnya Kegiatan :

: Jadwal Berlangsungnya Kegiatan

AKTUALISASI | HERLIN IRAPANUSSA, S.Kep.,Ns (NDH : 13/B)


33
Maret - Mei 2022
N
O 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 1 2 3 4 5 6
Kegiatan 30 7

Pembuatan
1 SPINTAS

Penjadwalan
2 sosialisasi
SPINTAS

Sosialisasi
3 SPINTAS

Pembuatan
dan
pemasangan
4 banner
SPINTAS di
Puskesmas

Membuat
format
5 operan
perawat
4.5 Analisa Dampak dari Isu yang Ditimbulkan jika Tidak Segera Diselesaikan

AKTUALISASI | HERLIN IRAPANU

AKTUALISASI | HERLIN IRAPANUSSA, S.Kep.,Ns (NDH : 13/B)


35
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

AKTUALISASI | HERLIN IRAPANUSSA, S.Kep.,Ns (NDH : 13/B)


36
DAFTAR PUSTAKA

AKTUALISASI | HERLIN IRAPANUSSA, S.Kep.,Ns (NDH : 13/B)


37

Anda mungkin juga menyukai