Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN

PPEMERINTAH PROVINSI MALUKU MALUKU TENGAH

RANCANGAN AKTUALISASI

EFEKTIFITAS PENGOLAHAN SAMPAH MEDIS DAN NON MEDIS MELALUI


INCENERATOR DI PUSKESMAS TEHUA

DISUSUN OLEH :
MUCHLIS MALAWAT
NIP : 199501282022031012

NDH : 24/C/Latsar CPNS Gol II-XX/2023

PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XX


LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGAH
TAHUN 2023
BAB III
RANCANGAN AKTUALIS

A. Identifikasi Isu
Program kesehatan lingkungan merupakan upaya prefentiv untuk meningkatkan
kualitas kesehatan lingkungan, sehingga bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup
dan kesehatan manusia sesuai dengan kemenkes RI No 1428/2006, yaitu kesehatan
lingkungan wajib di laksanakan puskesmas salah satudari ruang lingkup kesehatan
lingkungan adalah pengamanan limbah, sampah, zat kimia berbahaya, pestisida, dan
radiasi.
berdasarkan pengamatan Refomers sebagai petugas sanitarian yang melakukan
pelayanan kesehatan lingkungan selama bertugas di Puskesmas Tehua Kabupaten
Maluku Tengah selama 6 bulan. dari pantauan Refomers di temukannya masalah belum
adanya pengolahan sampah medis dan non medis sehingga sampah tersebut menumpuk.
Setelah menentukan isu tersebut, tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi isu tersebut
terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan oleh Refomers. Dari hasil
identifikasi isu tersebut akan menghasilkan isu yang layak dan dijadikan aktualisasi.
Dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai Sanitarian di Puskesmas Tehua
Kabupaten Maluku Tengah, ditemukan isu sebagai berikut :

Tabel 3.1 Masalah-masalah yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Tehua

NO Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan


Belum adanya tempat pengolahan Terlaksananya mengelolah sampah medis dan non medis
1 sampah medis dan non medis di menggunakan incenerator sederhana agar dapat
Puskesmas Tehua memanilisir sampah medis dan non medis

Belum optimalnya pemilahan sampah di Mengoptimalkan pemilahan sampah kepada petugas agar
2
puskesmas Tehua sampah tersebut dapat di pilah sesuai jenis sampahnya

3 Belum optimalnya penerapan PHBS di optimalisasi penerapan PHBS di masyarakat(buang air


masyarakat(BABS) besar sembarangan)
Berdasarkan hasil identifikasi isu di atas, untuk menentukan skala prioritas isu perlu
dianalisis menggunakan metode USG metode USG merupakan metode yang menggunakan
krieteria Urgency,Seriousness dan Growth Urgency adalah ukuran seberapa besar
kepentingan isu tersebut dianalisis. Seriousness, yaitu ukuran seberapa besar kepentingan
isu tersebut bila dikaitkan dengan dampak yang terjadi. Growth sendiri merupakan besaran
kemungkinan memburuknya isu tersebut apabila tidak ditangani lebih lanjut. Kriteria
penilaian USG ini berdasarkan skoring 1-5 dengan nilai 5 merupakan skala prioritas dan 1
merupakan yang tidak prioritas, berikut adalah hasil penetapan skala prioritas isu dengan
metode USG.

B. Isu Prioritas/Isu Yang Diangkat


Berdasarkan identifikasi isu, dapat dilakukan analisis untuk menetukan satu
permasalahan yang paling penting dan perlu untuk segera ditindaklanjuti yaitu “Belum
adanya tempat pengolahan sampah medis dan non medis di Puskesmas Tehua”.

Tabel 3.2 Penetapan Isu Dengan Metode USG (Urgent, Seriousness, Grouth)

NO ISU U S G ∑
Belum adanya tempat pengolahan sampah
1 5 5 4 14
medis dan non medis di puskesmas tehua
Belum optimalnya pemilahan sampah di
2 4 5 4 13
puskesmas tehua
Belum optimalnya penerapan PHBS di
3 3 4 4 11
masyarakat(buang air besar sembarangan)
Keterangan : berdasarkan Skala Likert 1-5
1 : Sangat Tidak Urgent
2 : Tidak Urgent
3 : Urgent
4 : Cukup Urgent
5 : Sangat Urgent
Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan metode analisis USG diatas maka
didapatkan skala prioritas masing-masing isu. Isu yang mendapatkan prioritas tertinggi
adalah Belum Adanya tempat Pengolahan Sampah Medis Dan Non Medis Di
Puskesmas Tehua.
Penyebab dari isu yang diangkat adalah:
1. Tidak adanya sarana pengolahan sampah medis dan non medis
2. Tidak adanya pengolahan sampah medis lebih lanjut
3. Sampah medis semakin menumpuk

C. Gagasan Pemecahan Isu Dan Kegiatan


Berdasarkan isu yang diangkat, gagasan pemecahan masalahnya adalah :
Efektifitas pengolahan sampah medis dan non medis melalui incenerator di
Puskesmas Tehua. Beberapa kegiatan diantaranya sebagai berikut :
1. Melakukan konsultasi dengan pimpinan selaku mentor
2. Melakukan penyediaan alat dan bahan dalam pembuatan incinerator
3. Melakukan pembuatan incinerator
4. Melakukan pemilahan sampah
5. Melakukan pemusnahan sampah
6. Melakukan evaluasi dan pelaporan hasil
D. Kegiatan Inisiatif/Kreativitas
Unit kerja : Sanitarian Puskesmas Tehua
Identifikasi isu : 1. Belum adanya pengolahan sampah medis dan non medis
2. Belum optimalnya pemilahan sampah di Puskesmas Tehua.
3. Belum optimalnya penerapan PHBS di masyarakat( Buang
air besar sembarangan)
Isu yang di angkat : Belum adanya pengolahan sampah medis dan non medis
Gagasan pemecahan isu : Pengolahan sampah medis dan non medis dengan
menggunakan incinerator di Puskesmas Tehua.
Tabel 3.3 Deskripsi Rencana Kegiatan Aktualisasi
Keterkaitan
Kontribusi terhadap visi dan
No. Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil substansi mata
misi organisasi
pelatihan
1. Melakukan 1.Melakukan konsultasi Terlaksananya Saya melaksanakan Dengan terlaksananya kegiatan
penyediaan dengan pimpinan penyediaan alat konsultasi dengan ini dapat mendorong
alat dan selaku mentor dan bahan dalam penuh tanggung jawab pencapaian visi penjabat
bahan dalam pembuatan (Akuntabel) dan Bupati Maluku Tengah sesuai
pembuatan 2.Merencanakan contoh incinerator memberikan yang dengan arahan presiden untuk
incinerator design incinerator terbaik (Berorientasi strategi pembangunan 2020-
Pelayanan) serta saya 2024 yaitu pembangunan
3.Memberikan contoh membangun inovasi SDM dengan strategi
design incinerator dan kreativitas dalam layanan Dasar dan
kepada pihak ketiga pembuatan incinerator perlindungan sosial
yang akan membuat (Adaptif) serta kesehatan.
incinerator melakukan koordinasi
sebagai bentuk kerja
4.Menyiapkan alat dan sama(Kolaboratif)seh
bahan dalam ingga terjadi
membuat incinerator keselarasan(Harmonis
)kemudian
5.Melaporkan kegiatan menyiapkan alat dan
kepada mentor bahan denga sungguh-
sungguh(Loyal)
kemudian melaporkan
kegiatan kepada
pimpinan(Kompeten)
2. Melakukan 1.Melakukan konsultasi Terlaksananya Saya melaksanakan Dengan terlaksananya kegiatan
pembuatan dengan pimpinan pembuatan konsultasi dengan ini dapat mendorong
incinerator selaku mentor incinerator penuh tanggung jawab pencapaian visi penjabat
(Akuntabel)dan Bupati Maluku Tengah sesuai
2.Melakukan proses memberikan dengan arahan presiden untuk
tahap pembuatan pembuatan incenerator strategi pembangunan 2020-
incinerator dengan pelayanan 2024 yaitu pembangunan
prima(Berorientasi SDM dengan strategi
3.Menyiapkan alat Pelalayan) serta saya layanan Dasar dan
incenerator membangun inovasi perlindungan sosial
dan kreativitas dalam kesehatan.
membuat incinerator
4.Melakukan uji coba (Adaptif) dan
penggunaan melakukan tahap
incinerator pembuatan incenerator
5.Melaporkan hasil dengan sungguh-
pembuatan sungguh(Loyal)kemud
incenerator kepada ian berkoordinasi
metor sebagai bentuk kerja
sama(Kolaboratif)dan
melakukan uji coba
dengan
baik(Harmonis) serta
melaporkan kegiatan
tersebut kepada
pimpinan(Kompeten)
3. Melakukan 1.Melakukan konsultasi Terlaksananya Saya melaksanakan Dengan terlaksananya kegiatan
pemilahan dengan pimpinan kegiatan konsultasi dengan ini dapat mendorong
sampah selaku mentor pemilahan penuh tanggung jawab pencapaian visi penjabat
medis dan sampah medis dan (Akuntabel) dan Bupati Maluku Tengah sesuai
non medis 2.Mengumpulkan non medis melakukan perbaikan dengan arahan presiden untuk
sampah medis dan tiada henti strategi pembangunan 2020-
non medis yang (Berorientasi 2024 yaitu pembangunan
terdapat disetiap Pelayanan) serta SDM dengan strategi
ruangan memberikan edukasi layanan Dasar dan
dan pengetahuan yang perlindungan sosial
3.Memilah sampah saya miliki kepada kesehatan..
yang akan pasien
dimasukkan kedalam (Kompeten)ataupun
incinerator memberikan
perubahan yang
4.Melaporkan hasil terbaik(Adaptif)
pemilahan sampah kemudian
kepada mentor berkoordinasi dengan
mentor sebagai bentuk
kerja
sama(Kolaboratif)den
gan bahasa yang
santun(Harmonis)dan
melaporkan hasil
pemilahan
sampah(Kompeten)
4. Melakukan 1.Melakukan konsultasi Terlaksananya Saya melaksanakan Dengan terlaksananya kegiatan
pemusnahan dengan pimpinan proses konsultasi dengan ini dapat mendorong
sampah selaku mentor pemusnahan penuh tanggung jawab pencapaian visi penjabat
sampah (Akuntabel) dan Bupati Maluku Tengah sesuai
2.Memasukkan sampah melakukan perbaikan dengan arahan presiden untuk
yang sudah dipilah tiada henti strategi pembangunan 2020-
kedalam incinerator (Berorientasi 2024 yaitu pembangunan
Pelayanan) serta SDM dengan strategi
berdedikasi dalam layanan Dasar dan
3.Melakukan melakukan perlindungan sosial
pembakaran sampah pemusnahan kesehatan.
4.Melaporkan hasil sampah(Loyal) dan
pemusnahan sampah melakukan inovasi
kepada mentor dalam hal ini
5.Melaporkan hasil pembuatan incenerator
evaluasi kepada serta mengembangkan
mentor kreativitas
(Adaptif)melakukan
konsultasi dengan
mentor sebagai bentuk
kerja
sama(Kolaboratif)den
gan bahasa yang
santun(Harmonis)dan
melaporkan hasil
evaluasi kepada
pimpinan(Kompeten)

Anda mungkin juga menyukai