Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU PENDALAMAN DAN PENGUATAN AGENDA III

PELAYANAN PUBLIK
“Evaluasi Dan Analisis Pelayanan Publik Yang Belum Optimal/Prima, Dan Konsep
Penerapan Etiket Dalam Pelayanan Publik”

DI SUSUN OLEH

KADEK SUARDIKA, A.Md. Kep


NDH : 10

PELATIHAN DASAR CPNS KABUPATEN MOROWALI


ANGKATAN XXVII
TAHUN 2021
TUGAS!!!

 EVALUASI DAN ANALISIS PELAYANAN PUBLIK LANGSUNG/TIDAK LANGSUNG


DI INSTANSI MASING MASING TERKAIT PELAYANAN PUBLIC YANG BELUM
OPTIMAL /PRIMA , DAN KONSEP PENERAPAN ETIKET DALAM PELAYANAN
PUBLIK.
 ANALISISI DAN SUSUN LAPORAN (DESKRIPSI SINGKAT,PENYEBAB
PERMASALAHAN, KEGIATAN DAN TAHAPANNYA, SERTA KETERKAITANNYA
DENGAN NILAI-NILAI MATA PELATIHAN).

Dari hasil evaluasi dan analisis pelayanan publik yang di lakukan di instansi tempat
saya bekerja yaitu di UPT Puskesmas Laantula Jaya di dapatkan salah satu contoh
pelayanan publik yang belum optimal/ prima yaitu:

“Belum Konsistennya penggunaan Safety Box sesuai ketentuan Di Unit Gawat


Darurat (UGD) UPT. Puskesmas Laantula jaya Pemerintah Kabupaten Morowali”.

1. Deskripsi Singkat

Pekerja kesehatan berisiko tinggi terhadap paparan berbagai macam penyakit


yang berasal dari darah maupun cairan tubuh yang terinfeksi (Bloodborne Pathogen)
yang dapat menimbulkan infeksi seperti Tertusuk jarum/ benda tajam, Hepatitis C dan
HIV dengan berbagai cara, salah satunya melalui benda tajam dan lebih dari 30
pathogen penyakit dapat ditularkan lewat media darah maupun cairan tubuh lainya.
Kejadian tertusuk jarum dapat disebabkan oleh adanya tindakan para petugas
yang masih belum sesuai prosedur, prosedur pembuangan sampah benda tajam yang
belum tepat. Namun demikian, kejadian tertusuk jarum dapat kita cegah dengan
menjalankan prosedur yang telah ada berkaitan penggunaan, peletakan, serta
pembuangan benda medis tajam tersebut.
UPT. Puskesmas Laantula Jaya adalah puskesmas yang terletak di Kecamatan
Wita Ponda Kabupaten Morowali. Puskesmas Laantula Jaya termasuk Puskesmas yang
dilihat dari segi letaknya sangat strategis sehingga kunjungan pasien UGD terhitung
cukup banyak yaitu 10-20 pasien setiap harinya, dengan banyaknya pasien berkunjung
maka intensitas pemberian terapi cukup sering dilakukan oleh petugas medis atau
petugas kesehatan.
Pemberian terapi baik pemasangan infus, pemberian injeksi, dan jahit luka
merupakan beberapa tindakan yang mengharuskan petugas kontak dengan benda tajam
seperti spuit/syringe, needle, IV cath, patahan ampul, dan lain- lain. Dalam
pelaksanaannya pembuangan benda tajam tersebut kurang tepat seperti sampah benda
tajam dibuang ke tempat sampah medis dikarenakan safety box yang terlalu penuh tidak
sesuai ketentuan pemakaian. Kondisi ini dapat menimbulkan kejadian tertusuk jarum
pada petugas pemberi pelayanan.

2. Penyebab Masalah
a. Faktor Internal
Perawat sebagai salah satu pelayan publik, belum sepenuhnya bekerja secara
professional dan sesuai tupoksi mereka masing masing. Salah satu faktor
penyebab belum optimalnya seorang perawat sebagai pemberi pelayanan
kepada pasien dalam suatu pelayanan publik yang di berikan adalah masih
kurangnya pengetahuan perawat dalam melakukan pemilahan sampah medis
benda tajam pada saat selesai melakukan tindakan medis. Termasuk belum
konsistennya perawat menggunakan safety box saat pemilahan sampah medis
benda tajam, hal ini terlihat dari masih ditemukan sampah benda tajam di
tempat sampah non infeksius.

b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang turut menyebabkan timbulnya masalah kurang konsistennya
penggunaan safety box sesuai ketentuan di UGD UPT Puskesmas Laantula jaya
adalah masih minimnya sarana prasarana yang di sediakan di ruangan UGD
khususnya dalam hal penyediaan safety box.
3. Kegiatan Dan Tahapan Kegiatan Serta Keterkaitan Dengan Nilai-Nilai Dasar Pelayanan Publik

N KETERKAITAN NILAI-NILAI DASAR


KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN
O PELAYANAN PUBLIK
1. Melakukan konsultasi dengan mentor 1. Menghubungi mentor untuk konsultasi. Partisipatif
terkait gagasan yang akan dibuat. akuntabel
2. Memaparkan rencana sosialisasi pengelolaan transparan
sampah benda tajam, penempatan poster akuntabel
petunjuk pembuangan sampah benda tajam di
Unit UGD.
3. Meminta saran, masukan dan persetujuan dari partisipatif
mentor responsif
4. Menindak lanjuti saran dan masukan dari responsive
Mentor akuntabel

2. Melakukan konsultasi dengan rekan 1. Menemui rekan sejawat untuk konsultasi partisipatif
sejawat terkait gagasan yang akan responsif
dibuat.
2. Menjelaskan rencana kegiatan sosialisasi transparan
pengelolaan sampah medis benda tajam, akuntabel
penempatan poster di Unit UGD
3. Mendapatkan masukan, dan saran dalam responsif
bentuk materi Pengelolaan sampah benda
tajam
4. Melaksanakan saran dan masukan partisipatif
akuntabel

3. Membuat poster petunjuk pembuangan 1. Membuat daftar sampah benda tajam akuntabel
sampah benda tajam
2. Mendesain poster petunjuk pembuangan akuntabel
sampah benda efektif dan efisien
aksesibel
3. Mencetak poster akuntabel

4. Menyusun rencana sosialisasi 1. Menyusun materi sosialisasi akuntabel


pengelolaan sampah medis benda responsif
tajam kepada perawat UGD
2. Mempersiapkan tempat, waktu, alat dan partisipatif
peserta sosialisasi tidak diskriminatif
efektif dan efisien
akuntabel

Anda mungkin juga menyukai