Anda di halaman 1dari 16

Magazine

Aktualisasi
Pembuatan Kartu Kontrol Beredukasi untuk
Meningkatkan Kepatuhan Kontrol Pasien
Diabetes Melitus di Puskesmas Winongan
kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan

Latsar CPnS gol. III


Oleh :
dr. Agustin Nurush Sholihah
Angkatan 49
kelompok 4
NDH 34

Mentor :
dr. Taliffia Setya Haryantiwi

Coach :
Drs. Didiek Dwiyanto, M.M

Penguji :
Prof. Dr. Yatim Riyanto, M.Pd
Page 01

Kata
Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat, petunjuk, karunia, dan pertolongan-Nya, maka
penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi dengan judul “Pembuatan Kartu Kontrol Beredukasi untuk Meningkatkan Kepatuhan
Kontrol Pasien Diabetes Melitus di Puskesmas Winongan Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan’’. Laporan aktualisasi ini
merupakan salah satu persyaratan kelulusan dalam Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS tahun 2022 yang diselenggarakan secara
Blended Learning (pembelajaran secara Distance Learning (online) dan Klasikal (offline).

Laporam aktualisasi ini disusun sebagai bentuk penerapan nilai-nilai dasar yang telah penulis dapatkan dari Pendidikan dan Pelatihan
Dasar (Diklatsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang diwujudkan dalam habituasi untuk meningkatkan mutu pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat. Adapun pelaksanaannya bertujuan sebagai salah satu langkah dalam rangka perbaikan yang terus
menerus terhadap kualitas ASN dalam fungsinya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat kesatuan bangsa.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :


1. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Timur sebagai penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Dasar
(Diklatsar) CPNS tahun 2022 di lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Timur;
2. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Pasuruan sebagai penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Dasar
(Diklatsar) CPNS tahun 2022 di lingkup Pemerintah Kabupaten Pasuruan;
3. Drs. Didiek Dwiyanto, MM selaku Coach yang telah memberikan bimbingan, kritik, dan saran dalam penyusunan laporan
rancangan aktualisasi ini;
4. dr. Taliffia Setya Haryantiwi selaku Kepala UOBF Puskesmas Winongan sekaligus mentor yang telah meluangkan tenaga dan waktu
untuk membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini;
5. Prof. Dr. Yatim Rianto, M.Pd sebagai penguji yang telah berkenan memberi nasihat, koreksi, kritik dan saran sehingga penyusunan
rancangan aktualisasi ini semakin sempurna;
6. Teman-teman sejawat dokter, perawat dan karyawan di UOBF Puskesmas Winongan yang sudah andil memberikan kerjasama,
masukan dan ide dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini;
7. Duta Narendratama, suami saya yang memberikan dukungan moril dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini;
8. Ayah dan ibu beserta keluarga besar penulis yang memberikan dukungan moril dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini;
9. Seluruh panitia pelaksana Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) CPNS Golongan III tahun 2022 yang telah memberikan
fasilitas dan bimbingan kepada penulis selama penyusunan rancangan aktualisasi ini;
10. Teman – teman selama masa Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) CPNS Golongan II tahun 2022, khususnya teman teman
Angkatan XLIX Kelompok 4 dan teman teman CPNS Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan;
11. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini.
12. Kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan demi tersusunnya rancangan aktualisasi agar lebih sempurna. Akhir kata,
penulis berharap semoga penulisan rancangan aktualisasi ini bermanfaat bagi semua.
Page 02

Latar
Belakang
Dalam UU ASN no. 5 Tahun 2014 dijelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintahan. Aparatur Sipil Negara adalah Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja yang diangkat oleh pejabat Pembina Kepegawaian dan diberikan tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi
tugas Negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Didalam Undang-Undang tersebut, pegawai ASN memiliki
peranan penting dalam penyelenggaraan pemerintah yang berfungsi sebagai : (1) Pelaksana Kebijakan Publik; (2) Pelayan Publik; (3) Perekat
dan Pemersatu Bangsa.

Dalam sistem Pelatihan Dasar Calon PNS, setiap peserta pelatihan dituntut untuk mampu mengaktualisasikan substansi materi pembelajaran
yang telah dipelajari melalui proses pembiasaan diri yang difasilitasi dalam pembelajaran agenda Habituasi. Pembelajaran Agenda Habituasi
memfasilitasi peserta melakukgan kegiatan pembelajaran aktualisasi dari materi Pelatihan yang telah dipelajari. Pengalaman belajar pada
agenda habituasi dirancang agar peserta mendapatkan pemahaman tentang konsep habituasi melalui kegiatan pembelajaran aktualisasi di
tempat kerja dan kegiatan pembelajaran aktualisasi sehingga peserta akan memiliki kemampuan merumuskan substansi mata pelatihan ke
dalam rancangan aktualisasi, pembimbing pembelajaran aktualisasi, melaksanakan seminar rancangan aktualisasi, melaksanakan aktualisasi di
tempat kerja dan menyusun laporan aktualisasi serta melakukan analisis dampak (apablia nilai-nilai dasar tidak diterapkan dalam pelaksanaan
tugas jabatan), menyiapkan rencana presentasi laporan pelaksanaan aktualisasi dan melaksanakan seminar aktualisasi. Substansi dari
keseluruhan materi pelatihan yang diberikan selama pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil tersebut pada dasarnya adalah untuk
mewujudkan sistem pemerintahan yang baik, Adapun materi tersebut isinya yaitu BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabilitas,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif), Whole of Government, Manajemen ASN dan Smart ASN. Semua materi tersebut apabila
diterapkan diseluruh lapisan pemerintah mulai dari yang terendah yaitu Desa dan Kelurahan, serta diterapkan pada tiap tahapan pemerintahan
baik mulai perencanaan, pengorganissian, sampai pelaksanaan, maka akan mudah dalam mewujudkan tujuan suatu organisasi pemerintahan
maupun mewujudkan Good Government.

Puskesmas adalah unit pelaksanan teknis dinas Kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
Kesehatan di suatu wilayah kerja (PMK No. 74, 2016). Upaya pembangunan Kesehatan yang dilaksanakan di puskesmas dapat berjalan dengan
baik jika dilakukan proses manajemen yang baik, proses manajemen yang baik dapat tercipta salah satunya dengan menaati tugas pokok dari
puskesmas itu sendiri yaitu salah satunya upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular diantaranya Diabetes Melitus.

Diabetes Melitus adalah penyakit yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemia dan gangguan metabolism karbohidrat, lemak dan protein
yang dihubungkan dengan kekurangan secara absolut atau relative dari kerja atau sekresi insulin. Gejala yang dikeluhkan pada penderita
Diabetes Melitus yaitu polidipsi, poliuri, polifagia dan penuruan berat badan.1

International Diabetes Federation (IDF) menyebutkan bahwa prevalensi Diabetes Melitus di dunia adalah 1,9% dan telah menjadikan DM
sebagai penyebab kematian urutan ke tujuh di dunia sedangkan tahun 2012 angka kejadian diabetes melitus didunia adalah sebanyak 371 juta
jiwa dimana proporsi kejadian diabetes melitus tipe 2 adalah 95% dari populasi dunia yang menderita diabetes melitus. Hasil Riset Kesehatan
Dasar pada tahun 2008 menunjukkan prevalensi DM di Indonesia membesar sampai 57%. Tingginya prevalensi Diabetes Melitus tipe 2
disebabkan oleh faktor risiko yang tidak dapat berubah misalnya jenis kelamin, umur dan factor genetic yang kedua adalah factor resiko yang
dapat diubah misalnya kebiasaan merokok, tingkat Pendidikan, pekerjaan, aktivitas fisik, kebiasaan merokok, konsumsi alcohol, Indeks Masa
Tubuh, lingkar pinggang dan umur. Diabetes Melitus disebuat dengan the silent killer karena penyakit ini dapat pengenai semua organ tubuh
dan menimbulkan berbagai macam keluhan. Penyakit yang akan ditimbulkan antara lain gangguan penglihatan mata, katarak, penyakit
jantung, sakit ginjal, impotensi seksual, luka sulit sembuh dan membusuk/gangrene, infeksi paru-paru, gangguan pembuluh darah, stroke dan
sebagainya. Tidak jarang, penderita DM yang sudah parah menjalani amputansi anggota tubuh karena terjadi pembusukan. Untuk menurunkan
kejadian dan keparahan dari Diabetes Melitus tipe maka dilakukan pencegahan seperti modifikasi gaya hidup dan pengobatan seperti obat oral
hiperglikemik dan insulin.

Berdasarkan dari uraian diatas, penulis akan melakukan aktualisasi di wilayah kerja Puskesmas Winongan terhadap pasien Diabetes Melitus.
Pelayanan medis yang diberikan untuk pencegahan dan pengendalian penyakit Diabetes Melitus yaitu dengan cara meningkatkan kepatuhan
untuk kontrol ke Puskesmas dan minum obat Diabetes Melitus.
Page 03

Tujuan & Manfaat


Aktualisasi
Tujuan Aktualisasi
Tujuan Umum
1. Mewujudkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK dalam aktualisasi di tempat kerja
2. Mendukung visi & misi UOBF Puskesmas Winongan Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan
3. Sebagai syarat kelulusan LATSAR CPNS 2022

Tujuan Khusus
1. Mewujudkan pembuatan kartu kontrol beredukasi untuk pasien Diabetes Melitus
2. Meningkatkan kepatuhan pasien Diabetes Melitus untuk melaksanakan control
3. Meningkatkan capaian program Puskesmas
4.

Manfaat Aktualisasi
Manfaat Internal
1. Meningkatkan kepatuhan pasien Diabetes Melitus untuk kontrol
2. Meningkatkan pengetahuan pasien Diabetes Melitus tentang komplikasi yang diakibatkan dari penyakitnya

Manfaat Eksternal
1. Meningkatkan kepercayaan masyarakat dan stakeholder terhadap Puskesmas Winongan
2. Memberikan kepuasan kepada masyarakat dalam pelayanan kesehatan
3. Menjadikan Puskesmas Winongan sebagai pilihan masyarakat dan sekitarnya
Page 04

Profil
Puskesmas
UOBF Puskesmas Winongan
kecamatan Winongan kabupaten
Pasuruan merupakan fasilitas
pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan kesehatan
perseorangan tingkat pertama. Berada
di bawah naungan Dinas Kesehatan
Kabupaten Pasuruan. Lokasinya
bertempat di Jalan Raya Umbulan
no.04, dusun Tokwiro, desa Winongan
Lor, kecamatan Winongan, kabupaten
Pasuruan, provinsi Jawa Timur.

Secara administratif wilayah kerja UOBF Puskesmas Winongan dibagi menjadi 18


kelurahan, yaitu Kelurahan Minggir, Karang Tengah, Kedungrejo, Umbulan, Sidepan,
Sruwi, Jeladri, Sumberjo, Prodo, Lebak, Menyarik, Kandung, Mendalan, Penataan,
Winongan Kidul, Bandaran, Winongan Lor dan Gading. Luas wilayah kerja UOBF
Puskesmas Winongan yaitu 37,89km2. Jumlah penduduk seluruhnya sebanyak 43.929
jiwa terdiri dari laki-laki 22.021 jiwa dan perempuan 21.908 jiwa.
Page 05

Visi Misi dan


Tata Nilai
VISI dan MISI UOBF Puskesmas Winongan
VISI
Terwujudnya pelayanan Kesehatan yang optimal bagi masyarakat Winongan

MISI
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata terjangkau dan bermutu
2. Meningkatkan pelayanan Kesehatan masyarakat dengan promotive, preventif dan kuratif serta meningkatkan
pemberdayaan masyarakat di bidang Kesehatan
3. Meningkatkan kualitas SDM yang professional dan berkomitmen tinggi
4. Meningkatkan tata Kelola manajemen Puskesmas yang professional, akuntabel, efektif dan efisien

Tata Nilai UOBF Puskesmas Winongan

“UMBULAN”
Utama
- Mengutamakan pelayanan pasien
Motivator
- Sebagai pendorong atau penggerak dibidang kesehatan
Beriman
- Mempunyai keyakinan kepada Tuhan YME sehingga selalu bekerja sesuai amanah
Unggul
- Pelayanan Kesehatan yang diberikan kepada masyarakat selalu yang terbaik dan berkualitas
Loyal
- Setia dan patuh kepada pimpinan
Aktif
- Senantiasa aktif dalam memberikan pelayanan baik promotif, preventif dan kuratif
Inovatif
- Kreatif dalam menentukan ide baru baik dalam bekerja maupun menyelesaikan masalah
Page 06

Pelaksanaan
Aktualisasi
1. Konsultasi dan Koordinasi dengan Mentor
Tahapan Kegiatan
1. Menghubungi mentor untuk menentukan waktu konsultasi
2. Menyampaikan kepada mentor perihal rangangan kegiatan aktualisasi
3. Memaparkan permasalahan yang akan dibahas untuk rancangan kegiatan
aktualisasi

Output/Hasil Kegiatan
Rencana kegiatan rancangan aktualisasi disetujui mentor
Mentor menyetujui tentang rancangan aktualisasi
Foto

Nilai Dasar ASN


Kompeten
- Melaksanakan tugas terbaik, berfikir sistemik
Harmonis
- Sopan, santun, hormat
Adaptif
- Cepat menyesuaika diri menghadapi perubahan, terus berinovasi dan
mengembangkan kreatifitas
Page 07

2. Konsultasi dengan Coach

Tahapan Kegiatan
1. Melakukan konsultasi dengan coach terkait rancangan aktualisasi melalui zoom
meeting

Output/Hasil Kegiatan
Rencana kegiatan rancangan aktualisasi yang disetujui coach
Coach menyetujui tentang rancangan aktualisasi
Foto

Nilai Dasar ASN


Kompeten
- Melaksanakan tugas terbaik, berfikir sistemik
Harmonis
- Sopan, santun, hormat
Adaptif
- Cepat menyesuaika diri menghadapi perubahan, terus berinovasi dan
mengembangkan kreatifitas
Kolaboratif
- Suka berdialog/sharing, menetapkan tujuan bersama
Page 08

3. Konsultasi dan Koordinasi dengan Teman Sejawat

Tahapan Kegiatan
1. Menyampaikan kepada teman sejawat perihal rancangan kegiatan aktualisasi
2. Meminta saran kepada teman sejawat mengenai rancangan aktualisasi

Output/Hasil Kegiatan
Rencana kegiatan rancangan aktualisasi disetujui oleh teman sejawat
Foto

Nilai Dasar ASN


Kompeten
- Melaksanakan tugas terbaik, berfikir sistemik
Harmonis
- Sopan, santun, hormat
Adaptif
- Cepat menyesuaika diri menghadapi perubahan, terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas
Kolaboratif
- Suka berdialog/sharing
Page 09

4. Membuat Kartu Kontrol Beredukasi untuk Pasien


Diabetes Melitus

Tahapan Kegiatan
1. Menentukan materi dan desain kartu
kontrol beredukasi
2. Membuat materi sosialisasi tentang kartu
kontrol beredukasi
3. Mencetak kartu kontrol beredukasi

Output/Hasil Kegiatan
Materi sosialisasi tentang kartu kontrol
beredukasi
Kartu kontrol beredukasi

Nilai Dasar ASN


Akuntabel
- Cermat
Kompeten
- Mengembangkan kompetensi diri,
melaksanakan tugas terbaik
Adaptif
- Terus berinovasi dan mengembangkan
kreatifitas
Page 10

5. Membuat persiapan sosialisasi

Tahapan Kegiatan
1. Membuat materi sosialisasi tentang kartu kontrol beredukasi
2. Mencetak kartu kontrol beredukasi

Output/Hasil Kegiatan
Materi sosialisasi
Kartu kontrol bersdukasi

Nilai Dasar ASN


Akuntabel
-Cermat
Kompeten
- Mengembangkan kompetensi diri, melaksanakan tugas terbaik
Page 11

6. Melakukan sosialisasi kepada pasien Diabetes


Melitus tentang kartu kontrol beredukasi
Tahapan Kegiatan
1. MenjelSkan materi sosialisasi
2. Mensosialisasikan dan menjelaskan kartu kontrol beredukasi
3.
Output/Hasil Kegiatan
Pasien membawa kartu kontrol beredukasi

Nilai Dasar ASN


Berorientasi pelayanan
- Ramah, sabar, mendengarkan keluhan masyarakat, sabar dalam melayani masyarakat
Akuntabel
- Bertanggung jawab, berintegritas yinggi
Kompeten
- Mengembangkan kompetensi diri, melaksanakan tugas yerbaik
Harmonis
- Sopan, santun
Loyal
- Menjaga nama baik instansi
Kolaboratif
- Suka berdialog/sharing
Page 12

7. Monitoring kunjungan Pasien Diabetes Melitus

Tahapan Kegiatan
1. Memantau jumlah kunjungan setelah pemberian kartu kontrol beredukasi

Output/Hasil Kegiatan
Jumlah kunjungan pasien Diabetes Melitus mulai dari 25 Juni 2022-25 Juli 2022

Nilai Dasar ASN


Akuntabel
- Jujur, bertanggung jawab
Kompeten
- Melaksanakan tugas terbaik, bertindak secara profesional
Adaptif
- Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
Kolaboratif
- Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama
Page 13

8. Melakukan evaluasi dan pelaporan

Tahapan Kegiatan
1. Melaporkan hasil evaluasi kegiatan

Output/Hasil Kegiatan
Kunjungan pasien Diabetes Melitus bulan April Mei
dibandingkan dengan kunjungan bulan Juni dan Juli
Laporan hasil kegiatan

Nilai Dasar ASN


Akuntabel
- Bertanggung jawab, cermat, jujur
Kompeten
- Melaksanakan tugas terbaik, bertindak secara professional,
mengembangkan budaya kerja untuk meningkatkan kinerja
Harmonis
- Tanpa tekanan/ deskriminatif
Page 14

Kesimpulan
1. Kegiatan aktualisasi selama di UOBF Puskesmas Winongan
telah memenuhi nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu
BerAKHLAK
2. Darj hasil data yang dikumpulkan, didapatkan hasil adanya
peningkatan kinjungan pasien Diabetes Melitus. Dari awal
mula yang berkunjung secara rutin bulan April sebanyak 5%
dan pada bulan Mei sebanyak 2% meningkat menjadi 11%
pada bulan Juni dan meningkat lagi pada bulan Juli yaitu
sebesar 23%

Rencana Tindak
Lanjut
1. Nilai-nilai dasar profesi ASN BerAKHLAK diharapkan tetap
diaktualisasikan dalam melakukan tugas pokok sebagai
dokter umum sebagai salah satu bagian dari ASN
2. Dengan tetap terlaksananya tugas pokok sebagai dokter
umum dengan berlandaskan core value BerAKHLAK dapat
menindaklanjuti target aktualisasi yang kurang tercapai,
akan dapat tercapai dan terus berinovasi
Page 15

Anda mungkin juga menyukai