DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MANGARAN
Jalan Raya Tribungan No.01 Tlp. (0338) 676474
M A N G A R A N 68363
Email : Puskesmas.mangaran@yahoo.com
I. Pendahuluan
Peranan keberhasilan pembangunan kesehatan sangat menentukan tercapainya tujuan
pembangunan nasional. Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangsa, yang
berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu sandang, pangan, papan, pendidikan,
kesehatan, lapangan kerja dan ketentraman hidup. Tujuan pembangunan kesehatan adalah
tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk. Tanggung jawab untuk
terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia,
pemerintah dan swasta bersama-sama.
Promosi kesehatan merupakan bagian integral dari Pembangunan Kesehatan Nasional.
Hal ini dapat dilihat bahwa promosi kesehatan merupakan salah satu pilar dalam pembangunan
kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat setinggi-
tingginya melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh
penduduknya yang hidup dengan perilaku hidup bersih dan sehat serta dalam lingkungan yang
sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil
dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah Republik
Indonesia. Dalam perkembangnnya pusat promosi kesehatan melihat ada beberapa hal yang perlu
dilihat kembali sesuai dengan tugas pokok dan fungsi promosi kesehatan dan kebijakan promosi
kesehatan baik di pusat maupun di daerah, serta masalah-masalah yang menyangkut kesehatan
yang sering terjadi pada saat ini yang sangat terkait dengan promosi kesehatan.
Masalah yang penting dan perlu disikapi adalah sukarnya merubah “mindset” paradigma
sakit ke paradigma sehat yang sudah tidak sesuai lagi dalam pembangunan kesehatan. Paradigma
berkembang sebagai hasil sintesa dalam kesadaran manusia terhadap informasi-informasi yang
diperoleh baik dari pengalaman ataupun dari penelitian. Dalam perkembangan kebijaksanaan
pembangunan kesehatan maka memasuki era reformasi untuk Indonesia baru telah terjadi
perubahan pola pikir dan konsep dasar strategis pembangunan kesehatan dalam bentuk paradigma
sehat. Sebelumnya pembangunan kesehatan cenderung menggunakan paradigma sakit dengan
menekankan upaya-upaya pengobatan (kuratif) terhadap masyarakat Indonesia.
Perubahan paradigma kesehatan dan pengalaman dalam menangani masalah kesehatan
di waktu yang lalu, memaksa untuk melihat kembali prioritas dn penekanan program dalam
upaya meningkatkan kesehatan penduduk yang akan menjadi pelaku utama dan mempertahankan
kesinambungan pembangunan.
Untuk membentuk manusia Indonesia menjadi sumber daya manusia sehat, produktif
dan kreatif, dibutuhkan fikiran yang agak berbeda dengan apa yang dilakukan sekarang.
Perlunya re-orientasi dalam strategi dan pendekatan dan pembangunan penduduk yang sehat
tidak bisa dilakukan melalui pengobatan yang sedikit saja.
Perubahan paradigma dan re-orientasi mendasar yang perlu dilakukan adalah paradigma
atau konsep yang semula menekankan pada penyembuhan penyakit berupa pengobatan dan
meringankan beban penyakit diubah ke arah upaya peningkatan kesehatan dari sebagian besar
masyarakat yang belum jatuh sakit agar bias lebih berkontribusi dalam pembangunan.
II. Latar Belakang
Pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan
pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan harapan bahwa dengan
adanya pesan tersebut, maka masyarakat, kelompok atau individu dapat memperoleh
pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik. Pengetahuan tersebut pada akhirnya diharapkan
dapat berpengaruh terhadap perilaku. Dengan kata lain dengan adanya promosi kesehtan tersebut
diharapkan dapat membawa akibat terhadap perubahan perilaku kesehatan dari sasaran.
Promosi/pendidikan kesehatan juga sebagau suatu proses dimana proses tersebut
mempaunyai masukan (input) dan keluaran (output). Di dalam suatu proses pendidikan
kesehayan yang menuju tercapainya tujuan promosi, yakni perubahan perilaku, dipegaruhi oleh
banyak faktor. Faktor yang mempengaruhi suatu proses pendidikan disamping faktor
masukannya sendiri juga metode, faktor materi atau pesnanya, pendidik atau petugas yang
melakukannya, dan alat-alat bantu media yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Agar
dicapai suatu hasil yang optimal, maka faktor-faktor tersebut harus bekerja sama secara
harmonis. Hal ini berarti bahwa untuk masukan (sasaran pendidikan) tertentu harus menggunakan
cara tertentu pula. Materi juga harus disesuaikan dengan sasaran. Demikian juga alat bantu
pendidikan disesuaikan. Untuk sasaran kelompok, maka metodenya harus berbeda dengan
sasaran media massa dan sasaran individual. Untuk sasaran masssa pun harus berbeda dengan
sasaran individual dan sebagainya.
.
X. Biaya
Dana didapatkan dari anggaran BOK Puskesmas Mangaran tahun 2018 dengan rincian sebagai
berikut :
Transport petugas (3 oh x 12 kali x Rp. 35.000,-) Rp. 1.260.000,-