Anda di halaman 1dari 34

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH UTARA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS LANGKAHAN
Jln. Irigasi Langkahan Kec. Langkahan Kode Pos 24394
Email : puskesmas langkahan16@gmail.com

KERANGKA ACUAN PROGRAM ANAK


TAHUN 2022

I. PENDAHULUAN

Kesehatananak merupakan factor penting, yang secara langsung berpengaruh terhadap


kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Sumber Daya Manusia yang sehat dan berkualitas
merupakan modal utama atau investasi dalam Pembangunan Kesehatan.
Program Kesehatan Anak merupakan bagian integral dari Program Kesehatan yang
mempunyai peranan penting dalam menciptakan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Untuk memcapai tujuan tersebut, Program Anak harus dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan. Hal ini dilakukan melalui suatu rangkaian upaya terus menerus mulai dari
perumusan masalah, penetapan tujuan yang jelas, penentuan strategi intervensi yang tepat
sasaran, identifikasi yang tepat serta kejelasan tugas pokok dan fungsi institusi yang berperan
di berbagai tingkat administrasi. Program kesehatan anak Upaya peningkatan kualitas hidup
bayi baru lahir, bayi dan anak balita, remaja, Upaya peningkatan perlindungan kesehatan anak.

II. LATAR BELAKANG


Kegiatan-kegiatan Program anak yang akan dilakukan untuk meningkatkan derajat
kesehatan nak di UPTD Puskesmas Wilayah Kerja Langkahan adalah kegiatan harian, serta
beberapa kegiatan Investigasi dan Intervensi yang dilakukan setiap saat jika di temukan
masalah kesehatan anak misalnya ditemukannya anak dengan berbagai penyakit anak dengan
kelainan tumbuh dan berkembang, kekerasan pada anak, kegiatan program anak dapat
dilakukan di dalam maupun di luar gedung Puskesmas. Semua hal yang menyangkut hak anak
tertuang dalam UUD Republik Indonesia diantaranya Pasal 28B ayat 2: Setiap anak berhak
atas kelangsungan hidup, tumbuh & berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan
& diskriminasi, Pasal 28 H ayat I: Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir & batin, bertempat
tinggal & mendapatkan lingkungan hidup yang baik, sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan.
III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
 Meningkatnya kualitas Pelayanan anak melalui Standarisasi Operasional
Prosedur sehingg dapat menurunkan angka kematian bayi dan balita
b. Tujuan Khusus
 Meningkatkan Cakupan Kunjungan Neonatus Pertama (KN1)
 Meningkatkan cakupan kunjungan bayi
 Meningkatkan cakupan kunjungan balita
 Meningkatkan capaian SHK
 Meningkatkan capaian MTBM dan MTBS

IV. KEGIATAN
Kegiatan yang dilakukan dalam Program anak adalah :
 Kunjungan Neonatus Pertama ( KN 1 )
 Pelayanan Kesehatan pada anak balita dengan menggunakan format MTBM dan
MTBS
 SDIDTK pada bayi, anak balita dan Anak Pra Sekolah
 Melaksanakan Pemeriksaan Skrining Hipotiroid Kongenital pada bayi baru lahir
 Pemantau bayi dan balita dengan Resiko Tinggi
 Kelas Ibu Balita
 Autopsy Verbal Perinatal dan Balita
 Penyuluhan Kesehatan Reproduksi

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


 Kegiatan Program anak ini dilakukan di UPT Puskesmas Wilayah Kerja
Rambatan I.
 Program kesehatan anak dilakukan di Poli anak puskesmas, pustu/ polinde,
sekolah TK dan PAUD

VI. SASARAN
bayi Baru Lahir, Balita, Anak Pra Sekolah dan remaja yang ada di wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Wilayah Kerja Langkahan.
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan program anak di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Wilayah Kerja Langkahan dilaksanakan dari Bulan Januari s/d Desember 2023.

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan ini dilakukan setelah pelaksanaan Kegiatan.

IX. PENCATATA, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATA


Pencatatan, Pengolahan data pelaporan Kegiatan Program anak dilakukan setiap
Bulan, trimesteran dan tahunan.
PEMERINTAH KABUPATEN ACEH UTARA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS LANGKAHAN
Jln. Irigasi Langkahan Kec. Langkahan Kode Pos 24394
Email : puskesmas langkahan16@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA MTBS (MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT)


TAHUN 2022

1. PENDAHULUAN
Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam system kesehatan nasional,
khususnya subsistem upaya kesehatan; penyelenggaraan Pusat Kesehatan Masyarakat
dalam rangka meningkatkan derajat masyarakat serta menyukseskan program jaminan
social nasional bidang kesehatan.

2. LATAR BELAKANG
Dengan adanya Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan dan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatah
Masyarakat, bahwa Puskesmas merupakan salah satu unit fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang menyelenggarakan kesehatan dasar secara terpadu.
Pelayanan terpadu meliputi program promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif. Oleh karena itu Puskesmas sebagai institusi fasilitas kesehatan terdepan
harus senantiasa ditingkatkan baik sumber daya manusia maupun sarana dan
prasarananya, sehingga dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat
dapat meningkat secara optimal. Disamping itu pula bahwa program kegiatan
puskesmas perlu di susun dengan baik mulai persiapan, perencanaan, pelaksanaan dan
monitoring serta evaluasi yang berkesinambungan. Dengan demikian setiap program
kegiatan Puskesmas diharapkan dapat berjalan dengan baik, dapat dilaksanakan secara
terukur dengan adanya indicator tertentu, keterjangkauan dan disesuaikan dengan
kemampuan sumber daya manusia yang ada serta disesuaikan dengan ketersediaan
sarana dan prasarana yang ada.
I. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dibuatnya suatu kerangka acuan dalam setiap pelaksanaan
kegiatan sebuah program yaitu agar pelaksanaan kegiatan tersebut dapat berjalan sesuai
rencana sehingga dapat terukur, terjangkau dan dapat di evaluasi.

a. Tujuan Umum :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal dan mandiri dengan
memberikan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya.
2. Menurunkan angka kematian bayi dan anak balita serta menekan morbiditas
karena penyakit tersebut.

b. Tujuan Khusus
1. Adanya managemen yang baik dalam penyelenggaraan kesehatan terhadap
masyarakat sesuai dengan SOP yang ada.
2. Pelayanan kesehatan balita sakit dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang ada
3. Masyarakat dapat mengakses pelayanan kesehatan dengan mudah dan
terjangkau
4. Adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk mengembangkan
profesionalisme dan proporsionalitas dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada balita sakit
5. Agar semua tenaga kesehatan meliputi perawat, bidan, dan dokter mampu
menengani anak balita sakit yang berkunjung ke fasilitas kesehatan sesuai
dengan tatlaksana MTBS.
6. Mengetahui jumlah anak balita sakit yang dating berkunjung dan ditangani
sesuai dengan tatalaksana MTBS.
7. Agar dapat mempersiapkan sarana dan prasarana dalam rangka meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan anak balita.

II. KEGIATAN POKOK DAN MATERI PELAKSANAAN


Untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan baik secara umum maupun secara
khusus perlu adanya langkah-langkah kongkrit yang harus dilaksanakan, oleh kerena itu perlu
disusun secara sistematis yaitu :
1. Melakukan persiapan-persiapan yang diperlukan
2. Melakukan perencanaan diantaranya :
o Inventarisasi kebutuhan
o Siapa pelaksanaan dan penenggung jawabnya
o Waktu dan tempatnya kegiatan akan dilaksanakan
o Indicator yang harus dicapai
o Biaya atau sumber dana
3. Pelaksanaan
Setelah perencanaan dibuat maka selanjutnya mulai pelaksanaan yaitu dengan
melakukan :
1. Membentuk tim kerja pelaksana jadwal pelayanan pada poli anak
2. Mengadakan pertemuan tim kerja guna membahas pelaksanaan rencana yang
sudah disusun bersama.
3. Pelaksanaan :
 Menyusun SPO pelayanan MTBS
 Menyusun langkah-langkah kegiatan pelayanan MTBS
 Melakukan pelayanan balita sakit sesuai tatalaksana MTBS
 Menyusu rencana kerja bulanan dan tahunan MTBS

III. CARA PELAKSANAAN


Melakukan pelanyanan balita sakit sesuai tatalaksana MTBS

IV. SASARAN
Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah :
- Meningkatkan kemampuan SDM Puskesmas baik skill maupun pengetahuan dalam
hal pelayanan kesehatan terhadap balita sakit sesuai dengan tatalaksana MTBS.
- Terbentuknya SOP dalam kerja
- Tim kerja Puskesmas

V. TERSELENGGARANYA DOKUMEN PENDUKUNG/ REFERENSI JADWAL


PELAKSANAAN

NO TANGGAL KEGIATAN TUJUAN INDIKATOR


1. Setiap hari Melakukan Terlaksananya - 90% dari Balita
Kerja pelayanan pada pelayanan terpadu yang dating
balita sakit yang khususnya upaya berkunjung dapat
berkunjung ke kuratif terhadap dilayani sesuai
fasilitas kesehatan penyakit tatalaksana MTBS
sesuai dengan pneumonia, diare, - Menurunkan
tatalaksana MTBS campak, malaria, jumlah angka
infeksi telinga, kesakitan dan
dan malnutrisi kematian pada
balita serta
menekan
morbiditas karena
penyakit.

2. Setiaap hari Melakukan Terlaksananya Keluarga paham


kerja tindakan di fasilitas upaya promotif tentang bagaimana
kesehatan seperti dan preventif malakukan
pemberian oralit, pada balita yang penanganan dan
tablet zinc, vitamin berkunjung ke pencegahan terhadap
A, imunisasi, cara fasilitas kesehatan penyakit yang sering
pemberian obat terjadi pada balita
dirumah dan
konseling
pemberian makan
dan ASI pada anak.

VI. TEMPAT DAN WAKTU


 Tempat : Ruang Pelayanan MTBS UPT Puskesmas DPT Beber
 Waktu : Setiap hari kerja

VII. EVALUASI PELAKSANAAN


Setiap kegiatan yang dilaksanakan perlu adanya evaluasi agar dapat dilihat keberhasilan
maupun kekurangannya serta dapat membuat rencana tindak lanjutnya.

VIII. PENCATATAN DAN POLAPORAN


 Buku Resgistrasi MTBS
 Laporan Bulanan
 Laporan Tahunan
PEMERINTAH KABUPATEN ACEH UTARA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS LANGKAHAN
Jln. Irigasi Langkahan Kec. Langkahan Kode Pos 24394
Email. puskesmaslangkahan16@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS LANGKAHAN
Nomor : 800 / / UKP / 2023

TENTANG
STANDAR DAN SPO LAYANAN KLINIS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PUSKESMAS LANGKAHAN

Menimbang : a. Bahwa agar pelayanan klinis dapat dikendalikan dengan baik,


maka perlu dilakukan pembakuan standar dan prosedur layanan
klinis
b. Bahwa untuk melaksanakn maksud tersebut point a, perlu
ditetapkan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Langkahan tentang
Standard dan SPO layanan klinis;

Mengigat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Kesehatan


2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek
Kedokteran;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Repulik Indonesia Nomor 32
Tahun1996 Tentang Tenaga Kesehatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Tentang
Puskesmas;
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LANGKAHAN TENTANG


STANDAR DAN SPO LAYANAN KLINIS PUSKESMAS
LANGKAHAN.
KESATU : Untuk menjamin pengendalian layanan klinis diperlukan pembakuan
Standard an SPO Lyanan Klinis.
KEDUA : Standard an SPO Layanan Klinis yang dimaksud dalam dictum
pertama keputusan ini (terlampir), wajib digunakan pada semua unit
Layanan Klinis di Puskesmas;
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan
diadakan perbaikan sebagai mestinya.

Ditetapkan di : Langkahan
Pada Tanggal : Maret 2023
KEPALA PUSKESMAS LANGKAHAN

MERIDA,Am.Keb.SKM
NIP.197706202007012002
CUCI TANGAN
No Dokumen : 445/ /SOP/UKP/LHK/2023
No Revisi :
SOP Tanggal
:
Terbit
Halaman :1/2
UPTD Puskesmas MERIDA, Am.Keb
Langkahan NIP.197706202007012002

1. Pengertian Pengukuran cuci tangan adalah upaya untuk membersihkan


kotoran mikroorganisme yang ada di tangan
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam melaksanakn cuci tangan
untuk mengilangkan kotoran dan pencegahan penularan
penyakit
3. Kebijakan
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Langkahan No : 445/
/SOP/UKP/LHK/2023 Tentang Sasaran Keselamatan Pasien
Puskesmas Langkahan
4. Referensi 1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman
Pencegahan dan pengendalian infeksi dirumah sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Jakarta 2009

5. Alat dan Bahan 1. Antis/ detol


2. Tissue

6. Prosedur 1. Petugas menuangkan antis/detol pada telapak tangan,


mengusap dan menggosok kedua tangan secara lembut

2. Petugas menggosok kedua punggung tangan dan sela-sela jari


tangan

3. Petugas menggosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari


tangan

4. Petugas menggosok jari-jari dalam dari kedua tangan saling


mengunci

5. Petugas menggosok ibu jari berputar dalam genggaman


tangan secara bergantian

6. Petugas menggosok dengan memutar ujung jari-jari tangan


ditelapak tangan secara bergantian

7. Petugas membesihkan kedua pergelangan tangan secara


bergantian dengan cara memutar
7. Bagan Alir
8. Hal-hal yang perlu Ketersediannya air di Puskesmas Langkahan
diperhatikan
9. Unit Terkait Semua Unit
10. Dokumen terkait
MENIMBANG BERAT BADAN
No Dokumen : 800/ /UKP/2022
No Revisi :
SOP Tanggal
:
Terbit
Halaman :1/2
UPTD Puskesmas MERIDA, Am.Keb
Langkahan NIP.197706202007012002

1. Pengertian Menimbang berat badan dengan mempergunakan timbangan


badan
2. Tujuan 1. Mengetahui berat badan dan perkembangannya
2. Membantu menentukan program pengobatan (dosis)
3. Menentukan status nutrisi pasien
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Langkahan No : 800/ /
UKP/2023 Tentang Pemberian Layanan Klinis
4. Referensi 1. Undang-Undang Republik Indonesia No.36 Tahun 2009
tentang kesehatan

2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009


tentang Rumah Sakit

5. Prosedur 1. Petugas memberitahu pasien tentang tindakan yang akan


dilakukan

2. Petugas menganjurkan pasien melepaskan alas kaki

3. Petugas membantu pasien naik ketimbangan

4. Petugas mempersilakan pasien berdiri tegak di tempat


pengukuran

5. Setelah pasien berdiri diatas timbangan, petugas membaca


hasil dengan jelas

6. Petugas mencatat hasilnya

7. Pasien dipersilahkan turun dari timbangan

6. Bagan Alir
7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Poli Gigi
2. Poli Umum
3. Poli Anak
4. KIA/KB
5. Gizi
6. UGD
9. Dokumen terkait

10. Histori Perubahan Tgl.mulai


No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
MENGUKUR TINGGI BADAN
No Dokumen : 800/ /UKP/2022
No Revisi :
SOP Tanggal
:
Terbit
Halaman :1/2
UPTD Puskesmas MERIDA, Am.Keb
Langkahan NIP.197706202007012002

1. Pengertian Cara untuk mengetahui tinggi badan


2. Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam mengukur tinggi badan
dengan benar
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Langkahan No : 800/ /
UKP/2023 Tentang Pemberian Layanan Klinis
4. Referensi 1. UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan

5. Prosedur 1. Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan

2. Menganjurkan pasien melepaskan alas kaki

3. Mempersilahkan pasien berdiri tegak di tempat pengukuran,


menghadap petugas

4. Menarik alat pengukur TB tepat pada kepala pasien

5. Melihat skala yang ada pada pengukur TB

6. Pengukuran selesai, pasien dipersilahkan memakai alas kaki


kembali

7. Mencatat hasil pengukuran pada buku

6. Bagan Alir
7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Poli Gigi
2. Poli Umum
3. Poli Anak
4. KIA/KB
5. Gizi
6. UGD
9. Dokumen terkait
10. Histori Perubahan

Tgl.mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
ANAMNESA
No Dokumen : 445/ /SOP/UKP/LHK/2023
No Revisi :
SOP Tanggal
:
Terbit
Halaman :1/2
UPTD Puskesmas MERIDA, Am.Keb
Langkahan NIP.197706202007012002

1. Pengertian Anamnesa atau wawancara medis adalah tahap awal dari suatu
rangkaian pemeriksaan terhadap pasien, baik pada pasien yang
bersangkutan atau keluarga maupun relasi terdekat.
Terdiri dari 2 macam :
a. Autoanamnesis merupakan anamnesa terhadap pasien itu
sendiri
b. Anamnesis merupakan anamnesis terhadap keluarga atau
relasi terdekat atau yang membawa pasien
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memastikan
pemantauan lingkungan fisik yaitu mengenai kebersihan
lingkungan Puskesmas selalu terjaga sehingga proses
pelayanan berjalan dengan nyaman dan hygienis.
3. Kebijakan
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Langkahan No : 445/
SOP/UKP/LHK/2023 Tentang Pemberian Layanan Klinis
4. Referensi H.M.S Markum. Penuntut Anamnesis dan pemeriksaan Fisik,
FKUI. Jakarta. 2000

5. Prosedur 1. Petugas memanggil pasien sesuai antrian

2. Petugas mempersilahkan duduk

3. Petugas bersikap perhatian kepada pasien dan bersikap


empati agar pasien terbuka bercerita

4. Petugas menanyakan Riwayat Penyakit Sekarang (RPS),


yang didahului keluhan utama atau keluhan penting lainnya

5. Petugas menanyakan Riwayat Penyakit Dahulu (RPD),


yang pernah diderita

6. Petugas menanyakan Riwayat Penyakit Keluarga (RPK),


yang pernah diderita

7. Petugas mempersilahkan pasien untuk menunggu panggilan


untuk diperiksa

6. Bagan Alir
7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Poli Gigi
2. KIA/KB
9. Dokumen terkait

10. Histori Perubahan Tgl.mulai


No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
PENGUKUR PERNAFASAN
No Dokumen : 800/ /UKP/2022
No Revisi :
SOP Tanggal
:
Terbit
Halaman :1/2
UPTD Puskesmas MERIDA, Am.Keb
Langkahan NIP.197706202007012002

1. Pengertian Pengukuran pernafasan adalah tindakan perhitungan pernafasan


yang dilakukan selama satu menit
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk melakukan pengukuran
pernafasan pasien
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Langkahan No : 800/ /
UKP/2023 Tentang Pemberian Layanan Klinis
4. Referensi H.M.S Markum. Penuntut Anamnesis dan pemeriksaan Fisik,
FKUI. Jakarta. 2000

5. Prosedur 1. Petugas unit pelayanan menjalin komunikasi dengan baik


pasien atau keluarga

2. Petugas unit pelayanan menjelaskan tujuan dan prosedur


tindakan

3. Petugas unit pelayanan mengatur posisi pasien

4. Petugas unit pelayanan menempatkan alat ukur didekat


pasien

5. Petugas unit pelayanan menghitung dan mengamati gerakan


dinding dada atau perut pasien (khusus balita baju dibuka)
selama satu menit

6. Petugas unit pelayanan menilai hasil pengukuran : frekuensi,


irama, volume (dangkal/ cukup/ dalam)

7. Petugas mencatat hasil pengukuran direkam medis

6. Bagan Alir
7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Poli Gigi
2. KIA/KB
9. Dokumen terkait 1. Rekam medic

10. Histori Perubahan Tgl.mulai


No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
PENGUKURAN SUHU TUBUH AXILA
No Dokumen : 445/ /SOP/UKP/LHK/2022
No Revisi :
SOP Tanggal
:
Terbit
Halaman :1/2
UPTD Puskesmas MERIDA, Am.Keb.SKM
Langkahan NIP.197706202007012002

1. Pengertian Pengukuran suhu tubuh axila adalah tindakan untuk mengukur


panas yang dihasilkan oleh ubuh pada daerah axila
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk melakukan pengukuran suhu
tubuh pasien yang diukur pada daerah axila
3. Kebijakan
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Langkahan No : 445/
/SOP/UKP/LHK/2022 Tentang Pemberian Layanan Klinis
4. Referensi H.M.S Markum. Penuntut Anamnesis dan pemeriksaan Fisik,
FKUI. Jakarta. 2000

5. Prosedur 1. Petugas unit pelayanan menjalin komunikasi dengan baik


pasien atau keluarganya

2. Petugas unit pelayananmenjelaskan tujuan dan prosedur


tindakan

3. Petugas unit pelayanan mengatur posisi pasien terlentang atau


duduk

4. Petugas unit pelayanan mencuci tangan memakai antis

5. Petugas unit pelayanan membuka pakaian dari baju untuk


mamastikan kondisi ketiak dalam keadaan kering

6. Petugas unit pelayanan menyiapkan termometer

7. Petugas unit pelayanan meletakkan thermometer dari tangan


axila menurunkan lengan menjepit thermometer dan menaruh
lengan menyilang didada pasien.

8. Petugas unit pelayanan membiarkan thermometer selama 5-


10 menit

9. Petugas unit pelayanan membaca thermometer sejajar


dengan mata.
10. Petugas unit pelayanan memberitahu pasien berapa suhunya

11. Petugas unit pelayanan menyimpan kembali termometer pada


tempatnya

12. Petugas unit pelayanan mencuci tangan dengan antis

13. Petugas mencatat hasil pengukuran direkam medis

6. Bagan Alir
7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Poli Gigi
2. KIA/KB
9. Dokumen terkait 1. Rekam medik

10. Rekaman Histori Tgl.mulai


No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
FEBRIS
No Dokumen : 445/ /SOP/UKP/LHK/2022
No Revisi :
SOP Tanggal
:
Terbit
Halaman :1/2
UPTD Puskesmas MERIDA, Am.Keb
Langkahan NIP.197706202007012002

1. Pengertian Febris atau biasa disebut demam adalah meningkatnya


temperature tubuh secara abnormal yang melewati batas normal
yaitu lebih dari 38 derajat celcius. Febris merupakan respon
yang sangat berguna dan menolong tubuh dalam memerangi
infeksi.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan
penatalaksanaan Febris di Puskesmas Langkahan
3. Kebijakan
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Langkahan No : 445/
/SOP/UKP/LHK/2022 Tentang jenis-jenis pelayanan di poli umum
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 5 Tahun 2015 tentang
Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter Pelayanan Primer

5. Prosedur 1. Perawat melakukan pengukuran tekanan darah, suhu badan


dan mencatat dalam buku status pasien

2. Dokter melakukan anamnesa terarah, pemeriksaan fisik dan


pemeriksaan penunjang lain terhadap pasien yang sesuai
guna mendiagnosa Febris

3. Dokter mendiagnosa Febris

4. Dokter memberi tatalaksana sesuai dengan diagnosis

- Kenakan pakaian yang tipis dan menyerap keringat

- Memberikan minuman yang banyak

- Kompres dengan air hangat, hindari kompres alcohol


atau es

- Kompres di daerah lipatan

- Anjurkan banyak istirahat

- Berikan antiperetik
5. Dokter memberikan edukasi mengenai penyakit Febris dan
menjelaskan tentang rencana pengobatan

6. Dokter melakukan rujukan jika sudah terjadi komplikasi dan


keadaannya semakin berat

7. Petugas melakukan dokumentasi kegiatan yang dilakukan

6. Bagan Alir
7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Poli Umum
2. Poli Anak
3. UGD
9. Dokumen Terkait 2. Rekam medik

10. Histori Perubahan Tgl.mulai


No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
PENANGANAN DIARE
No Dokumen : 445/ /SOP/UKP/LHK/2023
No Revisi :
SOP Tanggal
:
Terbit
Halaman :1/2
UPTD Puskesmas MERIDA, Am.Keb
Langkahan NIP.197706202007012002

1. Pengertian Buang air besar yang frekwensinya, lebih sering dari biasanya,
pada umumnya 3 x atau lebih/ hari, dengan konsistensi cair
berlangsung <7 hari
2. Tujuan Mencegah dan mengobati dehidrasi, memperpendek lamanya
sakit dan mencegah diare menjadi berat
3. Kebijakan
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Langkahan No : 445/
/SOP/UKP/LHK/2023 Tentang jenis-jenis pelayanan di poli umum
4. Referensi Buku pedoman pengendalian penyakit diare Kemenkes RI
Tahun 2011

5. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesa

2. Petugas melakukan pemeriksaan

Sebelumnya petugas memberi tahu pasien, orang tua/


pengantar tiap jenis pemeriksaan yang akan dilakukan

a. Mencuci tangan dengan antis

b. Bagaimana keadaan umum penderita

c. Konsistensi tinja : tinja

d. Sehari berapa kali BAB

e. Sudah berapa lama diare

f. Adakah dahak/ lender pada tinja

g. Adakah penyakit lain yang menyertai diare

h. Tanyakan pada pengantar, apa anak selalu minta minum


(rasa haus)

i. Bagaimana kencinganya ( sedikit/ banyak)

j. Periksa apakah matanya cekung


k. Periksa turgor kulit

l. Melakukan vital sign

m. Mencuci tangan

3. Petugas melakukan penentuan diagnosa bedasarkan derajat


dehidrasi

4. Petugas melakukan tindakan pengobatan sesuai dengan hasil


diagnosa

5. Petugas memberikan penyuluhan kepada orang tua

6. Bagan Alir
7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. UGD
2. Poli Anak
9. Dokumen Terkait

10. Histori Perubahan Tgl.mulai


No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
DERMATITIS KONTAK ALERGI
No Dokumen : 445/ /SOP/UKP/LHK/2022
No Revisi :
SOP Tanggal
:
Terbit
Halaman :1/2
UPTD Puskesmas MERIDA, Am.Keb
Langkahan NIP.197706202007012002

1. Pengertian Kelainan pada kulit yang berfluorensi eritema, vesicel, eksudasi,


dan terdapat pruritus. Dapat terjadi akibat kontak atau atopi.
Kelainnya dapat basah atau kering dan sering disertai infeksi
skunder.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan
penatalaksana dermatitis kontak elergi di Puskesmas
Langkahan
3. Kebijakan
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Langkahan No : 445/
/SOP/UKP/LHK/2022 Tentang jenis-jenis pelayanan di poli umum
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 5 Tahun 2015 tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Pelayanan Primer

5. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesis (keluhan utama, riwayat


penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat elergi
dan riwayat penyakit keluarga)

2. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan

3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan

4. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan hasil anamnesa,


pemeriksaan vital sign, pemeriksaan fisik

5. Jika ada indikasi pasien diberikan rujukan ke pelayanan


kesehatan yang lebih tinggi

6. Petugas memberikan terapi sesuai dengan diagnosa yang


ditegakkan

7. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan


ke petugas apotek

6. Hal-hal yang perlu


diperhatikan
7. Unit Terkait 1. Poli Umum
2. Poli Anak
3. UGD

8. Dokumen Terkait

9. Histori Perubahan Tgl.mulai


No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT
(ISPA)
No Dokumen : 445/ /SOP/UKP/LHK/2023
No Revisi :
SOP Tanggal
:
Terbit
Halaman :1/2
UPTD Puskesmas MERIDA, Am.Keb
Langkahan NIP.197706202007012002

1. Pengertian Infeksi saluran pernafasan akut yang disebabkan oleh virus


influensa. Penyebabnya biasanya virus yang menyerang jaringan
limfoid faring. Iritasi makanan yang merangsang sering
merupakan faktor pencetus atau yang memperberat. Infeksi
sekunder dapat terjadi oleh sebagian kuman seperti golongan
streptokokus, haemophilus influenza, dan kuman anaerob.
2. Tujuan Agar pasien yang terkena ISPA bisa ditangani dan sembuh dan
sebagai acuan tatalaksana pengobatan ISPA
3. Kebijakan
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Langkahan No : 445/
/SOP/UKP/LHK/2023 Tentang jenis-jenis pelayanan di poli umum
4. Referensi Pedoman Kegiatan Perawat Kesehatan Masyarakat di
Puskesmas, 2006. Pengobatan Dasar di Puskesmas, 2007.

5. Prosedur 1. Menimbang berat badan

2. Mengukur suhu, nadi, tensi

3. Melakukan pemeriksaan fisik

4. Menulis dikurve list penderita

5. Melakukan pemeriksaan pada pasien

6. Pemberian resep sesuai dengan diagnosa dan keluhan

7. Penjelasan ke pasien untuk melakukan control ulang

8. Memasukaan data pasien di e-Puskesmas dan Pcare JKN


apabila pasien perserta JKN.

9. Mempersilahkan pasien untuk mengambil obat ke bagian


petugas obat

6. Bagan Alir
7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait UGD
9. Dokumen Terkait Laporan

10. Histori Perubahan Tgl.mulai


No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
PELAKSANAAN MTBS
No : 445/ /SOP/UKP/LHK/2022
SOP Dokumen
No Revisi :
Tanggal :
Terbit
Halaman :1/2
UPTD MERIDA, Am.Keb
Puskesmas NIP.197706202007012002
Langkahan

1. Pengertian Pemberdayaan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan program


guna meningkatkan mutu dan cukupan pelayanan
2. Tujuan Sebagai pedoman kerja bagi petugas/ para medis dalam pelayanan atau
pemeriksan balita sakit
3. Kebijakan
4. Referensi

5. Alat dan bahan  LCD, Print, Plipcat, ATK


 Buku catatan, dan alat tulis

6. Langkah - 1. Pasien bayi/balita dari tempat pendaftaran menuju ruang KIA/GIZI


langkah untuk ketimbang berat badannya, lanjut ke ruang MTBS
2. Petugas menulis identitas pasien pada kartu rawat jalan
3. Petugas melaksanakan anamnesa :
 Keluhan utama
 Keluhan tambahan
 Lamanya sakit
 Pengobatan yang telah diberikan
 Riwayat penyakit lainnya
4. Petugas melakukan pemeriksaan :
 Keadaan umum
 Resprirasi
 Derajat dehidrasi
 Suhu tubuh
 Telingan
 Status gizi
 Status imunisasi dan pemberian vitamin A
5. Petugas menulis hasil anmnesa dan pemeriksaan serta
mengklasifikasi dalam formklasifikasidanmemberikan
penyuluhan

6. Petugas memberikan pengobatan sesuatu Buku Pedoman MTBS,


bila perlu dirujuk ke ruang Pengobatan untuk konsultasi Dokter
PEMERINTAH KABUPATEN ACEH UTARA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS LANGKAHAN
Jln. Irigasi Langkahan Kec. Langkahan Kode Pos 24394
Email. puskesmaslangkahan16@gmail.com

DAFTAR TILIK PELAKSANAAN MTBS

Langkah-langkah Ya Tidak Keterangan


No.
1. Apakah Pasien bayi/ balita dari tempat
pendaftara menuju ruang KIA/GIZI untuk
ditimbang berat badannya, lanjut ke ruang
MTBS
2. Apakah Petugas menulis identitas pasien pada
kartu rawat jalan
3. Apakah Petugas melaksanakan anamnesa :
 Keluhan utama
 Keluhan tambahan
 Lamanya sakit
 Pengobatan yang telah diberikan
 Riwayat penyakit lainnya
4. Apakah Petugas melakukan pemeriksaan :
 Keadaan umum
 Resprirasi
 Derajat dehidrasi
 Suhu tubuh
 Telingan
 Status gizi
 Status imunisasi dan pemberian
vitamin A
5. Apakah Petugas menulis hasil anamnesa dan
pemeriksaan serta mengklasifikasi dalam
form klasifikasi dan memberikan penyuluhan
6. Apakah Petugas memberikan pengobatan
sesuai Buku Pedoman MTBS, bila perlu
dirujuk ke ruang Pengobatan untuk konsultasi
Dokter
Langkahan, 2023
Poli Anak

IDARIYANTI
7. Bagan Alir Timbangan bayi

Meletakkmean timbagan ditempat


yang rata dan datar

Memastikan jarum pada angka nol

Menimbang bayi dengan pakaian minim/telanjang

Membaca dan mencatat

De-cas beam (spt Detecto):

Membaca dan mencatat

Memastikan posisi bandul pada angka


nol Dan jarum dalam keadaan setimbang

Memposisikan balita pada timbangan

Menggeser badul sesuai berat balita sampai


posisi jarum seimbang

Membaca dan mencatat

8. Hal-hal yang perlu a. Semua balita yang ke posyandu harus di timbang


diperhatikan
9. Unit terkait b. Unit Poli KIA
c. Unit Pili Umum
d. Unit Poli Gigi
e. Unit Poli Gizi
10. Dokumen terkait Laporan SKDN tiap bulannya

Anda mungkin juga menyukai