Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kesehatan ibu dan anak menjadi salah satu target utama dalam Tujuan SDGs yaitu
menurunkan angka kematian Anak dan meningkatkan Kesehatan ibu. Program Kesehatan ibu
dan anak menjadi sangat penting karena ibu dan anak merupakan unsur pembangun unsur
penting pembangunan. Salah satu sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2030 adalah
menurunkan angka kematian ibu menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian
balita di bawah 25 per 1000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatal 12 per 1000
kelahiran hidup. Namun sampai saat ini sasaran tersebut belum tercapai. Padahal sasaran
pembangunan menetapkan 2015 angka tersebut harus ditekan hingga mencapai 102
kematian/100.000 kelahiran hidup. Oleh sebab itu, program kesehatan ibu dan anak serta
keluarga berencana dilaksanakan secara berkesinambungan dan terpadu untuk mempercepat
penurunan AKI, AKN, AKB, dan AKBAL.

B. Tujuan Pedoman

Pedoman Program Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana(KIA,KB) bertujuan


untuk menjadi acuan bagi seluruh aktifitas pelayanan Program KIA,KB yang dilaksanakan di
Puskesmas Jayengan, sehingga pada akhirnya pelayanan Program KIA,KB dapat mendukung
pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM).

C. Ruang Lingkup Pelayanan


Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak dibagi dalam dua macam kegiatan, yaitu :
1. Kegiatan di dalam gedung Puskesmas
2. Kegiatan di luar gedung Puskesmas
 Pelayanan Kesehatan Ibu
1. Pemeriksaan antenatal
2. Pemeriksaan Nifas
3. Pelaksanaan kelas hamil
4. Bimbingan / konseling / KIE
5. Screening Faktor Resiko dan Resiko Tinggi, Bumil Nifas
6. Rujukan Internal dan Eksternal
7. Audit Internal Kematian Ibu
8. Pendataan Bumil, Bufas
9. Pemantauan stiker P4K
10. Penyuluhan ANC
11. Pelacakan Kematian Ibu
12. Kunjungan Rumah Bumil, Bufas, Risti

 Pelayanan Kesehatan Anak

1. Pemeriksaan Kesehatan neonatal, bayi, anak balita dan anak prasekolah


2. Imunisasi
3. Screening KIPI
4. MTBM dan MTBS
5. Pemantauan tumbuh kembang anak (SDIDTK) dengan anak yang ada kelainan
6. Konseling / KIE
7. Rujukan
8. Pendataan neonatal, bayi normal dan resiko tinggi
9. Kunjungan rumah neonatal dan bayi rediko tinggi
10. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra sekolah/SDIDTK dengan
anak yang ada kelainan
4. Penyuluhan

D. Landasan Hukum
1.Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2.Peraturan menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
3.Permenkes Nomor 369/Menkes/SK/III/2007 Tentang Standar
Profesi Bidan
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

1. KualifikasiSumber Daya Manusia Upaya Kesehatan


Berikut ini kualifikasi SDM dan realisasi tenaga upaya kesehatan yang ada di
Puskesmas Tinombo:
Kegiatan Kualifikasi SDM Realisasi Koordinator Bidan Pendidikan minimal D III dan
DIV Kebidanan

2. Standar fasilitas

A. Denah Ruang Pelayanan KIA, KB


B. STANDAR FASILITAS
Kegiatan Sarana-prasarana
Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan
 Stetoscop
 Tensimeter
 Timbangan
 Tinggi Badan
 Doppler
 Lingkaran kehamilan
 Buku KIA
 Leaflet
 LILA
 Hamer Patela
 Tempat tidur
 Handscoon

3. Tujuan
Tujuan Umum
Terciptanya pelayanan berkualitas dengan partisipasi penuh pengguna jasa dan
keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap ibu mempunyai kesempatan yang terbaik
dalam hal waktu dan jarak antar kehamilan, melahirkan bayi sehat yang aman dalam
lingkungan yang kondusif sehat, dengan asuhan antenatal yang ade kuat, dengan gizi serta
persiapan menyusui yang baik.
Tujuan Khusus
a. Memberikan pelayanan kebidanan dasar dan KIE kepada ibu hamil termasuk KB berupa
pelayanan antenatal, dan pelayanan nifas serta perawatan bayi baru lahir.
b. Memberikan pertolongan pertama penanganan kedaruratan kebidanan dan neonatal serta
merujuk ke fasilitas rujukan sesuai kebutuhan
c. Memantau cangkupan pelayanan kebidanan dasar dan penaganan kedaruratan kebidanan
neonatal
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KIA secara berkelanjutan
e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta masyarakat dalam upaya
KIA
f. Melaksanakan pemeliharaan kesehatan kepada seluruh balita dan anak pra sekolah yang
meliputi pemeriksaan Kesehatan rutin pemberian imunisasi dan upaya perbaikan gizi
g. Melaksanakan secara dini pelayanan program dan stimulasi tumbuh kembang pada seluruh
balita dan anak pra sekolah yang melipui perkembangan motorik, kemampuan berbicara dan
kognitif serta sosialisasi dan kemandirian anak
h. Melaksanakan management terpadu balita sakit yang dating berobat ke fasilitas rawat jalan
termasuk pelayanan pra rujukan dan tindak lanjutnya Keluarga Berencana
4. Kegiatan
Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan derajat
kesehatan ibu dan anak dalam rangka menurunkan angka kematian
ibu dan anak.Pelayanan KIA Puskesmas terdiri dari:

1. Playanan kesehatan ibu hamil


2. Pelayanan kesehatan ibu nifas
3. Pelayanan kesehatan neonatus, bayi, anak balita dan anak pra sekolah
a. Perencanaan (P1)
Penanggung jawab KIA merencanakan kegiatan kesehatan ibu dan anak pada RKA
(yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan
Operasional Kesehatan).
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan :
 Membuat jadwal kegiatan
 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau PPATK / BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatanyang akan dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan
c. pengawasan pengendalian penilaian (P3)
 petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
 petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
 petugas mengevaluasi kegiatan

II.Dokumentasi
1. Kegiatan di Dalam Gedung :
Setelah selesai pelayanan, data – data pasien :
- ditulis dalam Buku Register
- di-input dalam sikesda Puskesmas melalui computer
2. Kegiatan di Luar Gedung :
a. Buku Tugas Luar
b. Penyuluhan :
- Undangan
- Materi Penyuluhan
- Daftar Hadir
- Notulen Penyuluhan
BAB V
LOGISTIK

Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan program KIA, KB direncanakan
dalam pertemuan lokakarya mini lintas program sesuai dengan tahapan kegiatan dan metoda
pemberdayaan yang akan dilaksanakan.
BAB VI

KESELAMATAN SASARAN

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan program KIA, perlu


diperhatikan keselamatan sasaran dengan meminimalisasi risiko terhadap segala
kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko
terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.

KESELAMATAN KERJA

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan program KIA,KB perlu


diperhatikan keselamatan kerja petugas terkait dengan melakukanminimalisasi risiko
terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya
pencegahan risiko harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan
BAB VII

PENGENDALIAN MUTU

Kinerja pelaksanaan kegiatan KIA,KB dimonitor dan dievaluasi dengan


menggunakan indikator sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya kegiatan sesuai indikator
5. Permasalahan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini dan pertemuan
pembinaan UKM tiap bulan
BAB VIII
PENUTUP

Salah satu keistimewaan Program KIA, adalah salah satu program esensial di
puskesmas yang memiliki wilayah kerja. Oleh karena itu selain pelayanan yang dilaksanakan
di dalam gedung, dimana pasien datang ke puskesmas, puskesmas menyelenggarakan pula
kegiatan luar gedung, yakni petugas puskesmas melakukan kegiatan di wilayah kerja seperti
di lokasi desa, padukuhan, posyandu, sekolah dan lain-lain. Pedoman ini sebagai acuan bagi
petugas KIA,KB dan lintas Program terkait dalam pelaksanaan kegiatan dengan tetap
memperhatikan panduan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai