patologi anatomik.
3
2.2.1. Diagnosis
Diagnosis hepatitis B ditegakkan dengan pemeriksaan biokimia dan
serologic dan apabila diperlukan dengan pemeriksaan histopatologik. Pada
hepatitis B akut akan ditemukan peningkatan ALT yang lebih besar dibandingkan
dengan peningkatan AST dengan kadar ALT nya 20-50 kali normal. Ditemukan
pula IgM anti HBc di dalam darah selain HBsAg, HBeAg dan HBV DNA.
Pada hepatitis kronik peninggian ALT adalah sekitar 10-20 Batas Atas
Nilai Normal (BANN) dengan ratio de Ritis (ALT/AST) sekitar 1 atau lebih.
Disamping itu IgM anti-HBc juga negative.
Diagnosis hepatitis B kronik dipastikan dengan pemeriksaan patologi anatomik,
disamping mungkin pula dengan pemeriksaan fibrotest. Pencitraan dengan USG
atau CT scan dapat membantu bila proses sudah lanjut.
2.2.2. Laboratorium